Anda di halaman 1dari 10

ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab

ROMANTISME DALAM NOVE L AR-RAJUL AL-LAZI AMANA


KARYA NAJIB AL-KAILANI

Ummi Nadia Rahmah Azzaki


Universitas Al Azhar Indonesia
umminadia71@gmail.com

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan unsur-


unsur romantisme dalam novel Ar Rajul Al Lazi Amanna karya
Najib Al-Kailani, dengan pendekatan Romantisme At-Tunji,
menggunakan metode deskriptif analisis. Penulis menemukan 26
data yang meliputi tiga unsur romantis al ‘Abqariyah , dua unsur
romantis al-Khayal, tiga unsur romantis al-Ahlam, empat unsur
romantis az-Zatiyah, empat unsur romantis ad-Din, tiga unsur
romantis at-Tabi’ah, dan tujuh unsur romantis al-Hubb. Unsur
romantis yang paling dominan ditemukan adalah unsur romantis al-
hubb.

KATA KUNCI: Romantisme dan Novel Ar Rajul Al Lazi Amanna

Novel sebagai salah satu karya sastra dapat dinilai dari berbagai sisi, baik
dari ideologi pengarang, wujud realitas kehidupan masyarakat ataupun karya
sastra sebagai ungkapan emosi penulis, sehingga terdapat beberapa nilai yang
membangun karya sastra, salah satu di antaranya ialah aliran romantisme. Aliran
romantisme merupakan aliran yang mendasarkan ungkapan perasaan sebagai
dasar perwujudan. Untuk mengungkapkan hal tersebut, sastrawan selalu berusaha
menggambarkan realitas kehidupan dalam bentuk yang seindah-indahnya dan
sehalus-halunya, sehingga terlihat tanpa cela (Kamil, 2012: 165). Aliran
romantisme hadir pada abad pertengahan di Eropa, khususnya Prancis. Dalam
sastra Arab, meski aliran ini lahir pada periode modern, namun pada prakteknya
telah lebih dulu menggunakan kata-kata yang mengungkapkan perasaan dan
emosi sejak periode jahiliyah atau Arab klasik, yang dikenal dengan tema ghazal
(Kamil, 2012:167).
Sebut saja Al-Kailani, salah seorang sastrawan muslim Mesir pada periode
modern yang dengan ideologi agama dalam karyanya, tak luput dari penggunaan
kata-kata yang mengandung unsur emosi, imajinasi, serta analogi terhadap alam
semesta yang termasuk dalam ciri romantisme, Hal ini tergambar pada salah satu
karyanya yang berjudul ar-Rajul al-Lazi Amana.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018


320
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637

METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Secara etimologis
deskripsi analisis berarti menguraikan (Ratna, 2006: 53). Metode deskriptif
analisis merupakan suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan
fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Melalui metode ini, penulis
akan mencari serta mendeksripsikan kata atau kalimat yang mengandung nilai
romantisme dalam novel ar-Rajul al-Lazi Amana karya Najib Al-Kailani, dan
diuraikan dengan dianalisis.
Sumber data penelitian adalah novel ar-Rajul al-Lazi Amana –yang
selanjutnya akan disingkat menjadi novel AAA- karya Najib Al-Kailani. Korpus
data diambil dari kutipan teks, serta penggalan percakapan yang menggambarkan
nilai romantisme. Terdapat 26 data yang mengandung nilai romantisme, yang
terdiri dari kutipan teks, serta penggalan percakapan. Hal lain yang digunakan
sebagai data pendukug untuk membantu pemahaman, penelitian ini menggunakan
novel terjemahan yang berjudul “Melodi Kaki Langit” Khalifurraman , yang
diterbitkan penerbit Navila di Yogyakarta, cetakan ke 2. Peneliti
mengidentifikasi serta menganalisis nilai romantisme yang terdapat dalam novel
ar-Rajul al-Lazi Amana, mengklasifikasi kalimat yang telah ditandai sesuai
dengan kategori dalam ciri-ciri romantisme, mengumpulkan setiap kata ungkapan
yang mengandung nilai romantisme.

ANALISIS
Makalah ini akan membahas mengenai romantisme dalam novel Ar Rajul Al
Lazi Amanna karya Najib Al-Kailani, dengan pendekatan Romantisme At-Tunji
(1999). Terdapat tujuh nilai romantisme yang diuraikan at-Tunji, meliputi: al
‘Abqariyah, al-Khayal, al-Ahlam, az-Zatiyah, ad-Din, at-Tabi’ah, dan al-Hubb.
Peneliti akan memaparkan tujuh kutipan teks yang mewakili tujuh nilai
romantisme at-Tunji yang ditemukan dalam novel ar-Rajul al-Lazi Amana. Tujuh
nilai romantis at-Tunji, yaitu:

Al-‘Abqariyyah (Jenius)
Para sastrawan aliran romantis yakin bahwa mereka adalah orang-orang
yang memiliki sifat jenius, sehingga seringkali mereka bersifat angkuh dan
berbangga diri ( At-Tunji, 1999: 499).
‫ لكنها‬،‫و كانت هي – لذكائها – تقرأ في عينيه ما يعتمل في داخله من حب و إعجاب شديدين‬
(Novel ‫ كانت قد التقت في مسيرتها الفنية بكثيرين من أمثاله‬-‫– و هي ذات الخبرة الطويلة‬
AAA: 19)
/wa kanat hiya –lizaka’iha- taqra’ fi ‘aynayh ma ya‘tamil fi dakhilih min hubbin
wa i’jabin syadidin, lakinnaha – wa hiya zat al-khibrah at-tawilah- kanat qad
iltaqat fi masiratiha al-fanniyyah bi kasirib min amsalih

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018


321
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab

‘Tidak sulit bagi Syams untuk membaca kedua mata Iryan yang berkobar-kobar
karena cinta dan kerinduan. Sebagai penari di sebuah pub Syams sudah terbiasa
menghadapi tatapan mata para lelaki, seperti tatapan Iryan, dari tatapan yang
paling mesum sampai tatapan simpatik’ (Novel MKL: 42).
Kata yang mengandung ciri ‘abqariyah pada teks di atas terdapat pada
kata ‫لذكائها‬ /lizaka’iha/ dan ‫ و هي ذات الخبرة الطويلة‬/ wa hiya zatu al-khibrah at-

tawilah/.
Dari ungkapan tersebut terlihat bahwa tokoh Syams, sebagai seorang
penari seringkali ditatap oleh banyak mata lelaki, baik berupa tatapan mesum
maupun tatapan simpatik. Keadaan yang demikian membuat perasaan Syams tak
menentu, ada kalanya ia merasa bahwa lelaki hanya menyukai parasnya, namun
terkadang pula dengan berbagai perhatian seorang lelaki kepadanya, ia merasa
bahwa lelaki tersebut tulus mencintainya. Pengalaman hidup Syams sebagai
seorang penari membuatnya tidak ambil pusing dan tidak mudah terlena dengan
berbagai tatapan lelaki. Dari pengalamannya melihat berbagai tatapan lelaki
kepadanya, terbentuklah sikap kejeniusan yang mendorongnya untuk bersikap
lebih hati-hati dan tidak mudah terlena. Sikap kejeniusan yang ia tampakkan tidak
hanya berasal dari akan dan fikiran semata, namun juga tercipta dari hati, hati
yang dapat membedakan antara hal yang baik dan buruk, serta salah dan benar.

Al-khayal (Imajinasi)
Para sastrawan penganut aliran romantis, seringkali membenamkan diri
pada alam imajinasinya karena mereka merasa bahwa mimpi dan harapannya
mustahil untuk direalisasikan (at-Tunji, 1999: 499).

.‫ تمنيت أن يكون لي جناحان ألطير بهما إليك‬.. ‫ لم أستطع الصبر‬،‫كان قلبي يتمزق أملا‬
(Novel AAA: 121)
/Kana qalbi yatamazzaq alaman, lam astati‘ as-sabr, tamannaytu an yakuna li
janahani li ’atir ilayk/
‘Hatiku remuk berkeping-keping, aku tak kuasa. Seandainya aku memiliki sayap
aku akan terbang secepatnya untuk menemuimu (Novel MKL: 215).

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018


322
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637

Nilai romantis dengan ciri al-Khayal terdapat pada kalimat ‫تمنيت أن يكون‬

‫لي جناحان ألطير بهما إليك‬ /tamannaytu an yakuna li janahani li ’atir ilayk/.

Keinginan Iryan yang bersifat imajinatif untuk memiliki sayap selaras dengan
gambaran bahwa segala sesuatu yang memiliki sayap akan mudah dan cepat
menuju tempat yang dituju seseorang, sebagaimana burung yang bebas terbang
dari satu tempat ke tempat lain atau sebagaimana pesawat dengan sayapnya dapat
memudahkan seseorang untuk berpindah dari satu kota ke kota lain. Keinginan
untuk memiliki sayap sebagaimana yang terdapat pada kutipan data di atas
merupakan ciri nilai romantis, karena sang tokoh hanyut dalam pikiran alam
bawah sadarnya untuk memenuhi keinginan yang mustahil diwujudkan.

Al-Ahlam (Mimpi atau Harapan)


Al-Ahlam atau mimpi merupakan sesuatu yang hadir pada seseorang yang
sedang tidur, baik berupa wujud maupun hanya prasangka-prasangka. Namun,
bagi para penganut aliran romantis al-Ahlam merupakan harapan yang ingin selalu
dicapai dan diraih, namun sulit untuk diwujudkan (at-Tunji, 1999: 380).

‫ و سأطيل إليك النظر في الحالل و أنت يقطة " و أنت‬،‫عندما نتزوج ستكونين مأل بصري‬
(Novel AAA: 52) ‫ و أنت تأكلين و تشربين و تتحدثين‬..‫نائمة‬
/‘indama natazawwaj sa takunin mala’a basari, wa sa ’ut{il ’ilayk an-nazr hiya
al-halal wa anti yaqzah, wa anti na’imah, wa anti ta’kulin wa tasyrabin wa
tatahaddasin/
‘Jika kita menikah nanti engakau akan selalu ada dalam setiap pandanganku, aku
melihat saat engkau tidu dan terbangun dari tidur, dan serta semua aktifitasmu,
aku melihat semua itu dengan pandangan yang halal’.
Teks data di atas merupakan ungkapan Iryan terhadap Syams, wanita yang
sangat dicintainya. Harapan seorang lelaki saat mencintai wanita adalah
mempersuntingnya,sehingga menjadi teman hidup yanh dapat mengobati rasa
lelah, pelukan hangat istri yang dapat menghilangkan segala penat dan letih, saat
melihat wajahnya semua rasa keluh dan kesah sirna. Sejatinya seorang lelaki tentu

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018


323
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab

menginginkan istri yang demikian, hal ini juga menjadi harapan Iryan,
sebagaimana yang diungkapkan dalam kutipan teks pada data di atas.

Az-Zatiyyah (Kepribadian)
Az-zatiyyah atau individualis merupakan kecenderungan seseorang dalam
dasar pikirannya yang memfokuskan diri terhadap dunianya sendiri (at-Tunji,
1999: 460).

‫قلت ال أريد أن أسجن نفس ي في حصن الجواري مهما كان الثمن‬


(Novel AAA: 48)
/qultu la uridu an usjina nafsi fi hisn al-jiwari mahma kana at-taman/
‘aku katakan bahwa, aku tidak ingin terpenjara dalam belenggu, berapapun
harganya.’

Penggalan teks pada data di atas merupakan kata-kata yang disampaikan


Syams kepada Saqar. Saqar yang mencintai Syams, ingin sekali melamar dan
menikahinya, ia menjanjikan Syams dengan kehidupan yang akan ia berikan
sepenuhnya berupa kekayaan, yang akan selalu mampu memenuhi kebutuhan
serta keinginan Syams. Sebagaimana Saqar merupakan pengusaha yang sukses
dengan memiliki beberapa perkebunan dengan hasilnya yang melimpah. Syams,
yang selama ini menerima hadiah dari Saqar dengan senang hati, hanya
menganggap bahwa pemberian tersebut merupakan pemberian fans kepada
idolanya, ia tidak mempedulikan apakah Saqar menyimpan perasaan padanya.
Meski sebagai seorang wanita yang selalu menginginkan kemewahan dalam
hidup, Syams menyadari bahwa perkawinan yang didasari hanya karena harta,
tidak akan membuatnya bahagia, justru akan menimbulkan belenggu dalam
hatinya.

Ad-Din (Agama)
Ad-din adalah suatu sistem keyakinan yang mendasar, dan menyeluruh
mengenai hakikat kehidupan yang terpusat pada tuhan. Penyair romantik
cenderung mengangkat tema agama, mereka merasa membutuhkan suatu landasan
atas pergolakan atau keyakinan serta doktrin yang ada di dalam hati mereka.
Agama dapat membawa seseorang kepada suatu perasaan atau emosi alam bawah

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018


324
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637

sadar yang dirasakan pada sesuatu yang gaib –rasa cinta yang mendalam kepada
sang pencipta (Hilal, 1955: 151). Berikut penggalan teks yang termasuk dalam
nilai romantis dengan ciri agama:

" ‫ ألن املسلمة ال يحل لها أن تتزوج إال مسلما‬-


"‫ "و ما معنى ذلك؟‬-
"‫ هكذا عقيدتنا‬،‫ و أنا مسلمة و الزواج مستحيل‬،‫ "أنت مسيحي‬-
(Novel AAA: 25) -
/ liana al-muslimah la yahillu laha an tatazawwaj illa musliman
- wa ma ma‘na zalik?
- anta masihi, wa ana muslimah, wa az-zawaj mustahil, hakaza ‘aqidatuna/

- ‘Karena seorang muslimah hanya boleh dinikahi oleh seorang muslim’


- ‘Maksudnya?’
- “Engkau seorang nasrani, dan aku seorang muslimah, tidak mungkin untuk
menikah, begitulah akidah kami”.
Kutipan teks pada kutipan di atas merupakan pernyataan Syams yang
disampaikan kepada Iryan, saat Iryan meminta Syams untuk menjadi istrinya.
Syams, yang berprofesi sebagai penari dan terkadang tidak menjalankan
kewajibannya sebagai seorang muslimah yang sesuai dengan syariat Islam -seperti
solat, puasa dan menutup aurat- tetap menyadari bahwa ia adalah seorang
muslimah. Dalam agamanya, seorang muslimah dilarang untuk menikah dengan
lelaki non-muslim, meski Syams hidup dalam gemerlap dunia malam, ia tetap
menjaga perintah agamanya, meski hanya pada satu hal.

At-Tabi’ah (Alam)
Alam merupakan keseluruhan dunia atau alam semesta, yang digerakkan
oleh Dzat yang maha Agung (at-Tunji, 1999: 601). Seseorang yang memiliki ciri
romantis sangat mencintai alam dan cenderung membawa tema alam dalam
karyanya.

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018


325
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab

-‫ و انزل على شاطئ الخليج فهو‬،‫ بالد السحر و الجمال و ألاسرار‬،‫اذهب يا إريان إلى الشرق‬
‫ ساحل الذهب ألاسود‬-‫كما يقولون‬
/kana yazunnu annahu qadim ila mintaqah sahrawiyyah badawiyyah ‘ala ar-ragm
min anna al-jami‘ akkadu lahu gaira zalik qabl, lakin zanna annahu naw‘un min
al-mubalagah wa ad-di‘ayah, wa izdadat dahsyatahu hinama sarat bihi as-
sayyarah fi as-syawari‘ al-jamilah al-marsufah an-nazifah, wa ‘ala al-janibin
mubanu fakhmah tata’allaq ka al-jawahir/
‘‘Pergilah ke Timur. Negeri indah yang penuh pesona dan misteri. Singgahlah di
pesisir teluk yang teduh. Penduduknya menyebut pesisir Emas Hitam’. (Novel
AAA:5).

Kutipan pada teks di atas merupakan kalimat yang diutarakan Carlo kepada
Iryan ketika Iryan ingin pergi ke Dubai untuk memenuhi tawaran bisnis yang
diajukan pada club band miliknya. Carlo mengungkapkan bahwa negara Timur
merupakan negara yang memiliki berbagai pesona keindahan. Hal ini terlihat pada

penggalan ungkapannya pada kata ‫ بالد السحر و الجمال و ألاسرار‬/biladu as-sahri


wa al-jamal wa al-asrar ‘Negeri Indah yang penuh pesona dan misteri’, karena
kata-kata tersebut menggambarkan keindahan alam negeri Timur asy-syarq –
Dubai- sesuai dengan kenyataan.

AL-Hubb (Emosi)
Emosi merupakan kecenderungan seseorang yang sedang terbelenggu dalam
perasaannya, baik berupa rasa cinta maupun rasa benci serta melankoli. Bagi
seseorang yang dimabuk cinta, ia hanya selalu memperhatikan orang yang
dicintainya. Baginya, cinta merupakan wujud pribadi seseorang yang tulus dan
murni (at-Tunji, 1999: 344).
Cinta datang dengan kebahagiaan, dan seringkali pergi dengan meninggalkan
kesedihan serta perih dalam hati. Saat dimabuk cinta seseorang akan merasakan
kebahagiaan, dan merana setelah mengetahui bahwa kisah cintanya tidak seindah
kisah percintaan Romeo dan Juliet. Data yang akan disajikan merupakan
ungkapan melankoli Iryan, yang merana mendapati kekasihnya sudah tidak
membutuhkannya lagi, sebagaimana penggalan teks berikut:

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018


326
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637

‫ و‬..‫ كما تلقي بثوب رث لم تعد في حاجة إليه‬،‫ ألقتنى صوفيا خارج حياتها‬:‫دمعت عيناه و قال‬
(Novel AAA: 8) ‫أنا إنسان أحبها‬
/Dama‘at ‘aynahu wa qala: alqatni sofia kharija hayatiha, kama tulqi bi sawbin
rassin lam ta‘ud fi hajah ilayh.. wa ana insan uhibbuha/
‘Ia menangis seraya berkata: Sofia telah mencampakkanku. Baginya aku telah
menjadi pakaian rombeng, yang sudah tidak digunakan, sedangkan aku sangat
mencintainya (Novel MKL: 11).
Kutipan pada data di atas merupakan kalimat yang diutarakan Iryan kepada
ayahnya, ketika ayahnya menanyakan kemurungan yang nampak pada raut
mukanya. Kemurungan yang dialami Iryan karena putus cinta hal itu merupakan
kejadian yang teramat pahit yang dirasakannya saat itu. Ungkapan melankoli
terlihat pada ungkapannya yang menyamakan dirinya seperti baju rombeng yang

sudah tidak dipakai oleh sang pemilkinya seperti penggalan kata berikut ‫ألقتنى‬

‫صوفيا خارج حياتها‬. Begitu juga keadaan Iryan saat itu, pasrah dan tak berdaya saat
Sofia, kekasihnya, mencampakkannya. Perasaan melankoli tersebut dirasakan dari
hati yang paling dalam, karena rasa cintanya kepada Sofia teramat besar. Jika ia
tidak terlalu mencintai Sofia, tentu ia tidak akan merasakan kesedihan yang
berlebih.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Romantisme yang terkandung dalam novel ar-Rajul al-Lazi Amana meliputi:
a. Al-‘Abqariyah dalam novel ini merupakan ungkapan mengenai kejeniusan
tokoh Iryan dan Syams atas pengalaman hidup yang terjadi, sehingga
membuat diri keduanya dapat mengambil pelajaran dari apa yang terjadi.
b. Al-Khayal dalam novel ini berupa imajinasi atau bayangan tokoh Iryan
mengenai keindahan Dubai serta imajinasi untuk terbang agar dapat
menemui sang kekasih.
c. Al-Ahlam atau harapan/cita-cita yang terdapat pada novel ini berupa
harapan yang digambarkan pada tokoh Syams mengenai kehidupan baru
bersama Iryan serta memiliki suami yang sempurna. Selain tokoh Syams,

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018


327
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab

tokoh Iryan juga menggambarkan harapan berupa kebahagiaan hidup yang


akan dilaluinya jika menikah dengan Syams.
d. Az-Zatiyah dalam novel ini berupa ungkapan yang diutarakan Syams yang
menggambarkan kepribadian dirinya, seperti bersifat jujur, dan bangga
menjadi waanita yang direbutkan lelaki.
e. Ad-Din. Ungkapan yang merupakan nilai agama pada novel ini seperti,
mencari kebenaran, nikmat khusyuk dalam beribadah, anjuran berbuat
kebaikan serta mencari rizki yang halal.
f. At-Tabi’ah pada novel ini berupa gambaran mengenai pesona keindahan
alam Dubai, serta keindahan alam sebagai wujud kebahagiaan.
g. Al-Hubb. Percintan pada novel ini berupa kisah cinta antara Iryan dengan
Sofia, Iryan dengan Syams, Syams dengan Saqar dan ungkapan cinta ibu
(ibu Iryan) kepada Iryan, serta cinta Iryan kepada Allah S.W.T.
2. Unsur romantisme yang dominan dalam novel ini adalah Al-hubb , karena
novel ini berupa perjalanan kisah cinta seseorang kepada sang kekasih untuk
menemukan sang pecinta sejati.

Saran
Setelah melaksanakan penelitian, diharapkan kepada para peneliti
selanjutnya untuk meneliti novel ini dari sudut pandang yang berbeda selain
pendekatan romantisme, karena novel ini mengandung segi nilai kehidupan yang
menarik untuk dikaji. Selain itu, diharapkan untuk peneliti lain, agar mendalami
penelitian mengenai aliran romantisme serta ciri-cirinya pada berbagai karya
sastra.

DAFTAR RUJUKAN
An-Nassaj. 1969. fi ar-Rumanisiyyah wa al-Waqi‘iyyah. Kairo: Maktabah Gharib
At-Tunji. 1999. al-Mu’jam al Mufassal’ fi al-Adab. Lebanon: Daar el Kutub al-
Ilmiyah
Hadimadja, K Aoh. 1972. Aliran-Aliran Klasik, Romantik dan Realisme dalam
Kesusastraan. Jakarta: Pustaka Jaya
Hilal, M. Ghanimi. 1955. Ar-Rumantikiyyah. Kairo: Nahdoh Misr

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018


328
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637

Nurgiantoro, Burhan.1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Pers
Ratna, Nyoman Kutha. 2006. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sukron, Kamil. 2012. Teori Kritik Sasatra Arab (Klasik dan Modern). Jakarta:
Rajawali Pers
INTERNET
Nazrin. 2012. “Romantisme”. Hubungan Antar Bangsa, Universitas Malaysia
Sabah dalam https://www.academia.edu/5554392/Romantisme (diakses
pada 13 November 2017)
Fransori, Arinah. 2010. Analisis Kritik Sastra Ekspresif dan Kritik Sastra Objektif
pada Cerpen Peradilan Rakyat Katya Putu Wijaya dalam
https://nenggelisfransori.wordpress.com/2010/06/04/328/ (diakses pada 13
November 2017)
Kusuma, Yanni. 2015. Novel “Love Psycho-Test” Karya Pritha Khalida(Kajian
Filsafat Romantisme: Teodore Gericault. Makalah. Universitas Negeri
Surabaya dalam https://www.academia.edu/20036555/Kajian_Romantisme
(diakses pada 13 November 2017)
Pratama.2013. Macam-Macam Teori Sastra.
http://thintapena.blogspot.co.id/2013/12/macam-macam-teori-sastra.html
(diakses pada 13 November 2017)

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018


329
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai