1. Pengertian Belajar
2. Karakteristik Proses Belajar dan Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar
3. Karakteristik Pembelajaran di Sekolah Dasar
OLEH
KELOMPOK 2 :
1.1 Latarbelakang
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian belajar.
2. Menjelaskan hakikat belajar.
3. Memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
4. Menjelaskan karakteristik proses belajar di sekolah dasar.
5. Memaparkan tahapan perkembangan siswa di sekolah dasar.
6. Menjelaskan karakteristik pembelajaran di kelas rendah.
7. Menjelaskan karakteristik pembelajaran di kelas tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN
Belajar merupakan suatu proses yang harus ditempuh siswa, tetapi esensi dan
hakikatnya harus dipahami guru agar dalam pelaksanannya guru dapat mengelola dan
membimbing proses pembelajaran sesuai dengan kaidah-kaidah belajar yang efektif. Belajar
juga merupakan proses penguasaan pengetahuan sebanyak-banyaknya untuk menjadi cerdas
dan pribadi yang intelektual. Dalam belajar proses pembelajaran dilakukan secara terus
menerus dan melibatkan berbagai lingkungan yang dibutuhkan sehingga setiap individu dapat
mengalami perubahan kemajuan dan dalam pencapaian tujuan tersebut.
A. Hakikat Belajar
Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu :
Belajar untuk mengetahui (learning to know) yang menjadi target dalam belajar
adalah adanya proses pemahaman sehingga proses pemahaman dapat mengantarkan siswa
untuk mengetahui substansi materi yang dipelajarinya. Belajar untuk berbuat (learning to
do) target dalam proses ini siswa diminta mampu menerapkan, mengerjakan, dan
menyelesaikan soal yang diberikan. Belajar untuk hidup bersama (learning to live together)
artinya belajar hidup bersama, target belajar siswa memiliki kemampuan untuk hidup
bersama atau mampu hidup dalam berkelompok. Belajar untuk menjadi (learning to be), yang
menjadi target dalam belajar adalah mengantarkan siswa menjadi pribadi yang utuh sesuai
dengan potensi, bakat, minat, dan kemampuannya. Semua itu harus dapat diterapkan didalam
kelas maupun diluar kelas oleh guru kepada siswanya.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
1. Faktor dalam diri siswa sendiri (intern) yang berpengaruh terhadap hasil belajar
diantaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, dan motivasi. Minat belajar
berkaitan dengan seberapa besar individu memiliki kesukaan terhadap materi yang
dipelajari, minat inilah yang harus dipupuk sejak dini kepada siswa.
2. Faktor dari luar diri siswa (ekstern) yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya
adalah: lingkungan fisik dan non fisik ( termasuk suasana kelas yang
menyenangkan dalam belajar) , lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga,
program sekolah, guru, dan pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah. Guru
merupakan faktor yang penting dalam proses pembelajaran dikelas. Dalam hal ini,
guru harus memiliki kompetensi dasar yang disyaratkan dalam profesi guru.
2.2 Karakteristik Proses Belajar dan Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar
Proses belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam belajar untuk mengubah
perilaku yang dilakukan secara sadar yang sangat dipengaruhi oleh desain pembelajaran
ataupun strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
Salah satu faktor dominan dalam proses belajar adalah perkembangan siswa itu
sendiri. Siswa SD khususnya, memiliki tahapan perkembangan sesuai dengan usianya.
Strategi pembelajaran yang sistematis dan sistemik dengan menyesuaikan fase perkembangan
siswa, akan memberikan proses belajar yang baik.
A. Karakteristik Proses Belajar di Sekolah Dasar
1. Proses belajar berdasarkan Teori dan Tipe Belajar
Proses belajar yang baik adalah proses belajar yang dapat memberikan
kesmepatan pada siswa yang berpartisipasi aktif dalam mem[pelajari kejadian alam,
budaya, sosial. Proses belajar sangat dipengaruhi oleh strategi pembelajaran sehingga
proses belajar akan optimal.
a. Teori belajar
Beberapa teori belajar sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan proses
belajar di SD yaitu;
1. Teori belajar disiplin mental
Melatih daya-daya siswa sebagai proses belajar seperti mengamati,
menanggapi, mengingat, dan berpikir.
2. Teori belajar asosiasi
Menurut teori asosiasi, kegiatan pembelajaran akan efektif jika antara
guru dan siswa berinteraksi melalui stimulus dan respon sehingga membentuk
kemampuan siswa secara spesifik dan terkontrol. Hukuman (punishment) dan
ganjaran (reward) merupakan penguatan (reinforcement).
3. Teori insight
Dalam teori ini belajar adalah mengubah pemahaman siswa, perubahan
akan terjadi saat siswa aktif dalam mempelajari kejadian alam, budaya, sosial.
Itu semua ada dalam sebuah lingkungan sekitar.
4. Teori belajar Gestalt
Menurut teori belajar ini, siswa merupakan individu yang
utuh.pembelajaran selalu diberikan dalam bentuk problematikatau masalah
yang nyat yang sedang terjadi sekarang maupun masa mendatang.
b. Tipe belajar
Untuk mencapai proses dan hasil belajar yang optimal, kita perlu mengenal
teori belajar. Ada beberapa tipe belajar yang dikemukakan oleh Gagne (1970) :
1. Signal learning (belajar melalui isyarat)
2. Stimulus response learning ( belajar melalui rangsangan tindak balas)
3. Chaining learning (belajar melalui perangkaian)
4. Verbal association learning (belajar melalui perkataan verbal)
5. Concept learning (belajar melalui konsep)
6. Discrimination learning (belajar melalui aturan-aturan)
7. Rule learning (belajar melalui pemecahan masalah)
8. Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah)
c. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi (titik puncak) suatu proses belajar dengan
ditunjukkan dengan perubahan perilaku secara menyeluruh (kognitif, afektif,
psikomotor).Perwujudan hasil belajar akan selalu berkaitan dengan evaluasi
pembelajaran. Untuk melihat kemapuan berpikir kritis dan ilmiah pada siswa SD,
dapat dikaji proses maupun hasil berdasarkan:
1) Kemampuan membaca, mengamati, menyimak informasi.
2) Kemampuan mengidentifikasi atau membuat pertanyaan berdasarkan
substansi yang dibaca
3) Kemampuan mengorganisasi hasil identifikasi (persamaan- perbedaan)
4) Kemampuan melakukan kajian menyeluruh (sudah dapat diterapkan di kela
tinggi).
3.1 Kesimpulan
Karakteristik perkembangan peserta didik di sekolah dasar dapat dipilah menjadi dua
macam yaitu perkembangan pada aspek jasmaniah dan perkembangan pada aspek mental.
Pada aspek jasmaniah, peserta didik telah memiliki kematangan sehingga mampu mengontrol
tubuh dan keseimbangannya. Pada aspek mental peserta didik meliputi perkembangan
intelektual, bahasa, sosial, emosi, dan moral keagamaan.
Pendidik diharuskan untuk memahami karakteristik peserta didik, karena dengan
pemahaman karakteristik peserta didik akan memudahkan pendidik untuk menentukan
tujuan, metode, media pembelajaran, dan materi pelajaran yang dapat digunakan untuk
memfasilitasi proses belajar mengajar. Untuk memahami karakteristik peserta didik, pendidik
dapat melakukan cara observasi, wawancara, dan pre-tes. Pendidik perlu memperhatikan
beberapa faktor karakteristik peserta didik yang meliputi: 1) karakteristik umum; 2)
kompetensi/kemampuan awal; 3) gaya belajar; dan 4) motivasi.
3.2 Saran
Dari penjelasan karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar guru perlu menggunakan
model atau strategi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas rendah dan kelas
tinggi, karena masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan tepat sasaran.
Daftar Pustaka