Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN
 
1.1 Latar Belakang
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi,
control masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi
perkembangan suatu negara maupun bisnis. Control masyarakat terhadap
pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah
maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan
kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu
adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun
pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan
pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-
batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif
orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian
perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara
kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga
perlunya adanya manajemen strategi. Menopang manajemen strategis tergantung
pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok,
distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia.
Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh
dunia, bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan
pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan
ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai
tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi
pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-
kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari
tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi?
2. Apa yang dimaksud dengan strategi fungsional?
3. Apa yang dimaksud dengan strategi bisnis?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi fungsional
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi bisnis
 

 
BAB II
PEMBAHASAN
 
2.1 Pengertian Strategi
Griffin (2000) mendefinisikan strategi sebagai rencana komprehensif untuk
mencapai tujuan organisasi (Strategy is a comprehensive plan for accomplsishing
an organization’s goals) tidak hanya sekedar mencapai, akan tetepi strategi juga
dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi di lingkungan
di mana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya.
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang
dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi
strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah
menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi
dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari
manajemen strategi. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat
seperti dua sisi mata uang.
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa
manajemen merupakan suatu sistem satu kesatuan yang memiliki berbagai
komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak
secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan
Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi
organisasi.
Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur-
unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi
penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal,
fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

 
Tingkat Korporasi
Perusahaan
Multibisnis

Tingkat
Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis
Bisnis Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

Tingkat
LITBANG PABRIKASI PEMASARA SDM KEUANGAN
N
Fungsional

Ada 3 jenis strategi secara umum menurut Griffin (2000), yaitu strategi
tingkat korporat, strategi tingkat bisnis dan strategi tingkat fungsional.

1. Strategi Tingkat Korporasi


Berupaya untuk menentukan bisnis apa yang seharusnya dilakukan oleh
korporasi.

2. Strategi Tingkat Bisnis


Strategi di tngkat bisnis yang terkenal adalah strategi generik yang
diperkenalkan oleh Michael Porter. Porter beranggapan bahwa dengan
menganalisa kekuatan-kekuatan di dalam industri akan dapat diketahui industri
mana yang kurang atau lebih menguntungkan dari industi lainnya.

Analisis lima kekuatan Porter “Porter five forces analysis” adalah suatu
kerangka kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang
dikembangkan oleh Michael Porter dari Sekolah Bisnis Universitas Harvard
pada tahun 1979. Porter menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing tersebut
dapat mengembangkan strategi persaingan dengan mempengaruhi atau
mengubah kekuatan tersebut agar dapat memberikan situasi yang
menguntungkan bagi perusahaan.
Menurutnya ada lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan
dalam suatu industri, yaitu
1. Pelanggan
Pelanggan ialah faktor utama mengapa sebuah bisnis di jalankan.
Kekuatan tawar-menawar pembeli, yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor, antara lain differensiasi, konsentrasi, kepentingan pembeli, tingkat
pendapatan, pilihan kualitas produk, akses informasi, dan switching cost.
Kita bisa melihat bahwa semakin besar pembelian, semakin banyak pilihan
yang tersedia bagi pembeli dan pada umumnya  akan membuat posisi
pembeli semakin kuat.
2. Persaingan dalam bisnis yang sama
Dalam persaingan dalam bisnis yang sama atau antara perusahaan
dengan perusahaan pesaing yang menjalankan bisnis yang sama ditentukan
oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan pasar, struktur biaya, hambatan
keluar industri, switching cost, pengalaman dalam industri, dan perbedaan
strategi yang diterapkan. Untuk mengatasi persaingan dalam industri,
perusahaan harus meningkatkan kualitas yang lebih baik lagi, harga lebih
terjangkau, melakukan inovasi-inovasi baru terhadap produknya supaya
masyarakat tidak mengalami kejenuhan terhadap produk tersebut.
3. Potensi Pendatang baru
Potensi pendatang baru adalah potensi masuknya pendatang baru
dalam bisnis yang sama yang akan menjadi pesaing baru bagi perusahaan.
yang dapat ditentukan dengan hambatan masuk ke dalam industri, antara
lain, hambatan harga, respon incumbent, biaya yang tinggi, pengalaman
incumbent dalam industri, keunggulan biaya, differensiasi produk, akses
distribusi, kebijakan pemerintah dan switching cost. Kekuatan  ini
biasanya dipengaruhi besar kecilnya hambatan masuk ke dalam industri.
Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain : besarnya
biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap  bahan mentah,
akses terhadap saluran distribusi, ekuitas merek dan masih banyak lagi. 
Biasanya semakin tinggi hambatan  masuk , semakin rendah ancaman
yang masuk dari pendatang baru.
4. Pemasok Faktor Input
Pemasok faktor input adalah faktor pemasok faktor input yang di
butuhkan dalam bisnis yang di jalankan dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain tingkat konsentrasi pasar, diversifikasi, switching cost,
organisasi pemasok dan pemerintah. Daya tawar dari pemasok juga
digambarkan sebagai pasar input. Pemasok bahan baku, komponen, tenaga
kerja, dan jasa (seperti keahlian) kepada perusahaan dapat menjadi sumber
kekuatan di perusahaan, ketika ada beberapa pengganti. Pemasok dapat
menolak untuk bekerja sama dengan perusahaan.
5. Perusahaan Subtitusi
Perusahaan substitusi adalah perusahaan perlu menyadari bahwa jika
kondisi bisnis berubah, maka pelanggan dapat beralih ke perusahaan
subtitusi yang ditentukan oleh harga produk subtitusi, switching cost, dan
kualitas produk. Pembeli cenderung untuk mengganti produk karena
kinerja dari produk pengganti lebih baik dan memiliki harga relatif murah.
Jumlah produknya juga lebih gampang ditemukan di pasar.

Perusahaan untuk
Produk Substitusi

Pemasok Persaingan
untuk dalam
Pelanggan
Faktor Bisnis yang
Input Sama

Potensi Pendatang
Baru
Ancaman-ancaman produk penggatikekuatan tawar menawar pelanggan
Kekuatan tawar-menawar pemasokancaman-ancaman pendatang baru
Dalam hal ini, perusahaan dituntut untuk mengenali dan memahami
lingkungan diatas, kemudian menyusun strategi dan membuat perencanaan
yang baik agar dapat mengantisipasi lima kekuatan yang diterima oleh
perusahaan sehingga perusahaan dapat tetap eksis di masa mendatang.

Ada dua strategi yang biasanya dibuat di tingkat bisnis, yaitu :


1. Strategi Pemosisian (positioning strategy)
Strategi Pemosisian (positioning strategy) dilakukan oleh perusahaan
untuk memastikan dengan cara bagimana perusahaan dapat memperoleh
perhatian dari pelanggan atau memenangkan persaingan.
Menurut Porter, ada 3 jenis strategi umum (generic strategy) yaitu :
a. Strategi Keunggulan Biaya. Ialah strategi di lakukan perusahaan jika
perusahaan memungkinkan untuk melakukan penghematan biaya di
bandingkan dengan biaya yang di keluarkan oleh perusahaan pesaingnya.
Untuk itu perusahaan bersangkutan akan mencari sumber-sumber
keunggulan biaya, seperti mencpai suatu skala ekonomi, efisiensi dalam
produksi, pemasaran dan operasi, menekan overhead sampei minimum,
memiliki akses bahan baku, dll.
b. Strategi Diferensiasi. Ialah strategi yang dolakukan oleh perusahaan
untuk menjadi berbeda dan unik di dalam industri bersama-sama dengan
berbagai dimensi dan aribut yang bernilai bagi buyer. Sumber-sumber
differensiasi sangat bervariasi, dapat berupa produk atau jasa yang
berkualitas tinggi, pelayanan yang istimewa, desain produk yang selalu
up to date dan inovatif, kemampuan teknologi, atau citra merek “brand
image” yang positif.
c. Strategi Fokus. Ialah strategi ini di lakukan ketika perusahaan tidak dapat
melakukan strategi keunggulan biaya,sehingga lebih menfokuskan
perhatian pada segmen pasar yang kecil. Namun, sebenarnya strategi
fokus pada differensiasi dan biaya ini merupakan pisau bermata dua,
dimana bila suatu perusahaan mampu menyediakan produk berkualitas
tinggi yang bernilai bagi buyer, maka akan terjadi peningkatan
permintaan yang akan meningkatkan skala ekonomis. Tercapaina skala
ekonomis akan membuat biaya per unit bisa lebih rendah. Untuk dapat
berhasil di dalam strategi fokus untuk kepemimpinan biaya dan
diffrensiasi, suatu organisasi harus memiliki komitmen yang tinggi pada
kualitas produk dan jasanya.
1. Strategi Penyesuaian (Adaptive Strategy)
Strategi penyesuaian dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk
memilih strategi yang paling sesuai ketika perusahaan berhadapan dengan
berbagai perubahan yang terjadi dilingkungan bisnis yang sedang
dijalankan.
Terdapat 4 jenis strategi penyesuaian yaitu :
a. Strategi Defenders
Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan perusahaan
agar tetap bertahan dalam bisnis yang dijalankan.
b. Strategi Prospektors
Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejar pertumbuhan secara
lebih agresif.
c. Strategi Analyzer
Strategi ini merupakan gabungan antara strategi deferens dan strategi
prospector. Perusahaan menjawab peluang peluang yang ada hanya
terbatas pada beberapa peluang saja.
d. Strategi Reactors
Strategi ini tidak memiliki strategi yang konsisten. Perusahaan yang
melakukan strategi ini cenderung bersifat reaktif dan menunggu peluang
yang ada dan bagaimana perusahaan lain menjawab peluang tersebut.
2.2 Strategi Tingkat Fungsional
2.2.1 Pengertian Strategi Fungsional
Strategi fungsional adalah pendekatan area fungsional yang diperlukan
untuk mencapai perusahaan dan tujuan bisnis unit dan strategi dengan
memaksimalkan produktivitas sumber daya. Hal ini berkaitan dengan
pengembangan dan memelihara kompetensi khas untuk memberikan perusahaan
atau unit bisnis dengan keunggulan kompetitif. Sama seperti sebuah perusahaan
multi divisional memiliki beberapa unit bisnis, masing-masing dengan strategi
bisnis sendiri, masing-masing unit bisnis telah menetapkan departemen sendiri
yang masing-masing dengan Strategi fungsional sendiri.
Orientasi strategi fungsional ditentukan oleh strategi unit usaha induknya.
Sebagai contoh, sebuah unit bisnis mengikuti strategi kompetitif diferensiasi
dengan kualitas tinggi memerlukan strategi fungsional manufaktur yang
menekankan jaminan kualitas yang tinggi, proses lebih mudah, volume produksi
tinggi; strategi fungsional sumber daya manusia yang menekankan perekrutan dan
pelatihan yang sangat terampil, tapi mahal, tenaga kerja; dan pemasaran Strategi
fungsional yang menekankan saluran distribusi “menarik,” menggunakan iklan
untuk meningkatkan permintaan konsumen, lebih dari “mendorong,”
menggunakan tunjangan promosi untuk pengecer. Jika unit bisnis yang mengikuti
strategi bersaing murah, namun, yang berbeda dari strategi fungsional akan
diperlukan untuk mendukung strategi bisnis. Sama seperti strategi kompetitif
mungkin perlu bervariasi dari satu wilayah di dunia yang lain, strategi fungsional
mungkin perlu bervariasi dari daerah ke daerah. Ketika Mr Donut diperluas ke
Jepang, misalnya, itu harus donat pasar bukan sebagai sarapan, tetapi sebagai
makanan ringan. Karena Jepang tidak sarapan kopi dan donat, mereka lebih suka
makan donat di sore hari atau malam. Restoran Mr. Donut dengan demikian
terletak dekat stasiun kereta api dan supermarket. Semua tanda-tanda dalam
bahasa Inggris untuk menarik kepentingan Barat dari Jepang.
Strategi ditingkat Fungsional sering kali di namakan sebagai strategi
langsung atau derect strategy. Hal ini disebabkan perusahaan cenderung
melakukan persaingan pada jenis bisnis tertentu yang dijalankan, dan tidak ada
pada tingkat perusahaan maupun sector bisnis yang diprerdagangkan. Formulasi
strategi tingkat fungsional merupakan tahap yang paling kritis di dalam proses
manajemen strategi.
Peranan manajer beralih dari “planningthe work” ke “working the plan”,
manajer dituntut untk menerjemahkan strategi menjadi tindakan.
Ada 2 faktor yang menentukan bagaimana strategi ditingkat fungsional.
1. Kesamaan pasar. Kesamaan asar terkait dengan tingkat persainggan yang
sama antara kedua perusahaan dalam hal meraih pelanggan melalui jenis
produk yang ditawarkan.
2. Kesamaan sumber. Kesamaan sumber terkait dengan keadaan persaingan
dimana perusahaan memiliki kesamaan dalam paktor mana mereka
bersaing.
Strategi ditingkat fungsional sering kali dikenal sebagai strategi aksi dan
reaksi. Dimana jumlah perusahaan dan pesaingnya disuatu bisanis relative sedikit.
Akibat jumlah perusahaan pada suatu bisnis sedikit, maka aksi dan reaksi dari
persaingan antar perusahaan akan sangat tampak agresif dan saling membalas satu
sama lainnya.
Secara sederhana, penerjemahan strategi korporat dan strategi bisnis ke
strategi fungsional untuk diimplementasikan, harus disertai kejelasan di dalam
rencana jangka pendek (1 tahun), sebagai berikut :
1. Sasaran Tahunan
Sasarn tahunan berguna sebagai dasar dalam pengalokasian sumber-
sumber (resources), membangun prioritas-prioritas organisasi, divisi dan
departeme, memberikan pemahaman yang lebih baik kepada tenaga
operasional tentang peranan mereka dalam misi perusahaan yang lebih
luas, mekanisme utama untuk mengevaluasi manajer, dan alat untuk
monitoring kemajuan untuk mencapai sasaran jangka panjang.
2. Kebijakan (Policies)
Kebijakan merupakam acuan, metode, prosedur dan praktek administrasi
yang dibuat untuk menunjang dan mendorong pekerjaan mencpai
tujuannya. Kebijakan memfasilitasi pemecahan masalah dan memberikan
acuan bagi implementasi strategi. Kebijakan memberikan batasan, kendala
dan limit pada tindakan-tindakan administratif yang memberikan
penghargaan atau sanksi, serta mengatur mana yang boleh atau tidak boleh
dikerjakan dalam pencapaian sasaran. Manual kebijakan merupakan
pedoman yang diperlikan manajer dan keryawan dalam berbuat dan
bertindak.
3. Formulasi Strategi Fungsional
a. Strategi Marketing
Parameter yang sentral di dalam strategi marketing terdiri dari :
1) Targeting
Positioning, untuk memperlihatkan perbedaan produk/jasa
perusahaan dari pesaing dan untuk menunjukkan pemahaman
terhadap keinginan dan harapan palanggan.
2) Segmentation, untuk membantu memfokuskan pemasaran pada
target pasar.
3) Perencanaan dan pengembangan
4) Marketing mix 4P
b. Strategi finance
Permodalan, menyangkut struktur permodalan, ROI dan analisa
skenario (resesi, normal atau booming). Proyeksi laporan keuangan,
untuk mengetahui dampak dari setiap rencana dan keputusan,
anggaran keuangan.
c. Strategi Research and Development (R&D)
Pertama, strategi sebagai pionir, dimana harus melakukan riset-riset
dasar, terapan dan pengembangan yang mahal dan berisiko gagal.
Kedua, strategi sebagai iminator, yang akan membuat produk tiruan
secara inovatif dari produk-produk yang telah berhasil di pasaran. Ini
mengurangi resiko dan biaya awal namun membutuhkan tenaga
terampil dan pemasaran.
Ketiga, strategi “low cost producer”, yaitu memproduksi produk/jasa
yang lebih murah dari yang beredar di pasaran, dengan memproduksi
secara massal.
d. Strategi Compuer Information Sstem (CIS)
Penurunan biaya pemasaran dengan “online orders”, komunikasi
langsung antara pemasok, pabrik, tenaga pemasaran dan konsumen
melalui e-commerce,virtual organization, memungkinkan karyawan
bekerja di rumah, pemecahan masalah pelanggan, computer based
research selama 24 jam tiap hari, electronic Data Interchange (EDI)
digunakan untuk hubungan dan penanganan dokumen-dokumen
bank, bea cukai, perusahaan pengangkutan,dll,.
2.2.2 Faktor Strategi Tingkat Fungsional
Strategi ditingkat Fungsional sering kali di namakan sebagai strategi
langsung atau derect strategy. Hal ini disebabkan perusahaan cenderung
melakukan persaingan pada jenis bisnis tertentu yang dijalankan, dan tidak ada
pada tingkat perusahaan maupun sector bisnis yang diprerdagangkan. Formulasi
strategi tingkat fungsional merupakan tahap yang paling kritis di dalam proses
manajemen strategi.
Peranan manajer beralih dari “planningthe work” ke “working the plan”, manajer
dituntut untk menerjemahkan strategi menjadi tindakan.
Ada 2 faktor yang menentukan bagaimana strategi ditingkat fungsional.
1. Kesamaan pasar. Kesamaan asar terkait dengan tingkat persainggan yang
sama antara kedua perusahaan dalam hal meraih pelanggan melalui jenis
produk yang ditawarkan.
2. Kesamaan sumber. Kesamaan sumber terkait dengan keadaan persaingan
dimana perusahaan memiliki kesamaan dalam paktor mana mereka
bersaing.
3. Strategi ditingkat fungsional sering kali dikenal sebagai strategi aksi dan
reaksi. Dimana jumlah perusahaan dan pesaingnya disuatu bisanis relative
sedikit. Akibat jumlah perusahaan pada suatu bisnis sedikit, maka aksi dan
reaksi dari persaingan antar perusahaan akan sangat tampak agresif dan
saling membalas satu sama lainnya.
Secara sederhana, penerjemahan strategi korporat dan strategi bisnis ke strategi
fungsional untuk diimplementasikan, harus disertai kejelasan di dalam rencana
jangka pendek (1 tahun), sebagai berikut :
1. Sasaran Tahunan
Sasarn tahunan berguna sebagai dasar dalam pengalokasian sumber-
sumber (resources), membangun prioritas-prioritas organisasi, divisi dan
departeme, memberikan pemahaman yang lebih baik kepada tenaga
operasional tentang peranan mereka dalam misi perusahaan yang lebih
luas, mekanisme utama untuk mengevaluasi manajer, dan alat
untuk monitoring kemajuan untuk mencapai sasaran jangka panjang.
2. Kebijakan (Policies)
Kebijakan merupakam acuan, metode, prosedur dan praktek administrasi
yang dibuat untuk menunjang dan mendorong pekerjaan mencpai
tujuannya. Kebijakan memfasilitasi pemecahan masalah dan memberikan
acuan bagi implementasi strategi. Kebijakan memberikan batasan, kendala
dan limit pada tindakan-tindakan administratif yang memberikan
penghargaan atau sanksi, serta mengatur mana yang boleh atau tidak boleh
dikerjakan dalam pencapaian sasaran. Manual kebijakan merupakan
pedoman yang diperlikan manajer dan keryawan dalam berbuat dan
bertindak.
3. Formulasi Strategi Fungsional
a. Strategi Marketing
Parameter yang sentral di dalam strategi marketing terdiri dari :
1) Targeting
Positioning, untuk memperlihatkan perbedaan produk/jasa
perusahaan dari pesaing dan untuk menunjukkan pemahaman
terhadap keinginan dan harapan palanggan.
2) Segmentation, untuk membantu memfokuskan pemasaran pada
target pasar.
3) Perencanaan dan pengembangan
4) Marketing mix 4P
b. Strategi finance
Permodalan, menyangkut struktur permodalan, ROI dan analisa
skenario (resesi, normal atau booming). Proyeksi laporan keuangan,
untuk mengetahui dampak dari setiap rencana dan keputusan,
anggaran keuangan.
c. Strategi Research and Development (R&D)
Pertama, strategi sebagai pionir, dimana harus melakukan riset-riset
dasar, terapan dan pengembangan yang mahal dan berisiko gagal.
Kedua, strategi sebagai iminator, yang akan membuat produk tiruan
secara inovatif dari produk-produk yang telah berhasil di pasaran. Ini
mengurangi resiko dan biaya awal namun membutuhkan tenaga
terampil dan pemasaran.
Ketiga, strategi “low cost producer”, yaitu memproduksi produk/jasa
yang lebih murah dari yang beredar di pasaran, dengan memproduksi
secara massal.
d. Strategi Compuer Information Sstem (CIS)
Penurunan biaya pemasaran dengan “online orders”, komunikasi
langsung antara pemasok, pabrik, tenaga pemasaran dan konsumen
melalui e-commerce,virtual organization, memungkinkan karyawan
bekerja di rumah, pemecahan masalah pelanggan, computer based
research selama 24 jam tiap hari, electronic Data Interchange (EDI)
digunakan untuk hubungan dan penanganan dokumen-dokumen
bank, bea cukai, perusahaan pengangkutan,dll,.

2.3 Strategi Bisnis


2.3.1 Pengertian Strategi Bisnis
Strategi Bisnis (Strategi Persaingan) berlangsung pada tingkat unit bisnis
atau lini produk, berfokus pada peningkatan posisi bersaing. Strategi bisnis adalah
kebijakan-kebijakan dan garis-garis pedoman yang menentukan cara sebuah
perusahaan bersaing dalam sebuah industri dan khususnya  cara perusahaan untuk
membentuk keunggulan bersaing.
Strategi bisnis adalah strategi yang menekankan pada peningkatan dari
posisi kompetitif dari produk atau jasa perusahaan dalam industri yang spesifik
atau segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut.
Sebuah strategi bisnis biasanya adalah sebuah dokumen yang jelas
mengartikulasikan arah bisnis akan mengejar dan langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuannya. Dalam rencana bisnis standar, hasil strategi
bisnis dari tujuan dibentuk untuk mendukung misi lain dari bisnis. Sebuah strategi
bisnis yang khas dikembangkan dalam tiga langkah: analisis, integrasi dan
implementasi.
Dalam hal ini, perusahaan dituntut untuk mengenali dan memahami
lingkungan diatas, kemudian menyusun strategi dan membuat perencanaan yang
baik agar dapat mengantisipasi lima kekuatan yang diterima oleh perusahaan
sehingga perusahaan dapat tetap eksis di masa mendatang.
Ada dua strategi yang biasanya dibuat di tingkat bisnis, yaitu :
1. Strategi Pemosisian (positioning strategy)
Strategi Pemosisian (positioning strategy) dilakukan oleh perusahaan
untuk memastikan dengan cara bagimana perusahaan dapat memperoleh
perhatian dari pelanggan atau memenangkan persaingan.
2. Menurut Porter, ada 3 jenis strategi umum (generic strategy) yaitu :
Strategi Keunggulan Biaya. Ialah strategi di lakukan perusahaan jika
perusahaan memungkinkan untuk melakukan penghematan biaya di
bandingkan dengan biaya yang di keluarkan oleh perusahaan pesaingnya.
Untuk itu perusahaan bersangkutan akan mencari sumber-sumber
keunggulan biaya, seperti mencpai suatu skala ekonomi, efisiensi dalam
produksi, pemasaran dan operasi, menekan overhead sampei minimum,
memiliki akses bahan baku, dll.
Strategi Diferensiasi. Ialah strategi yang dolakukan oleh perusahaan untuk
menjadi berbeda dan unik di dalam industri bersama-sama dengan
berbagai dimensi dan aribut yang bernilai bagi buyer. Sumber-sumber
differensiasi sangat bervariasi, dapat berupa produk atau jasa yang
berkualitas tinggi, pelayanan yang istimewa, desain produk yang selalu up
to date dan inovatif, kemampuan teknologi, atau citra merek “brand
image” yang positif.
Strategi Fokus. Ialah strategi ini di lakukan ketika perusahaan tidak dapat
melakukan strategi keunggulan biaya,sehingga lebih menfokuskan
perhatian pada segmen pasar yang kecil. Namun, sebenarnya strategi fokus
pada differensiasi dan biaya ini merupakan pisau bermata dua, dimana bila
suatu perusahaan mampu menyediakan produk berkualitas tinggi yang
bernilai bagi buyer, maka akan terjadi peningkatan permintaan yang akan
meningkatkan skala ekonomis. Tercapaina skala ekonomis akan membuat
biaya per unit bisa lebih rendah. Untuk dapat berhasil di dalam strategi
fokus untuk kepemimpinan biaya dan diffrensiasi, suatu organisasi harus
memiliki komitmen yang tinggi pada kualitas produk dan jasanya.
3. Strategi Penyesuaian (Adaptive Strategy)
Strategi penyesuaian dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk memilih
strategi yang paling sesuaiketika perusahaan berhadapan dengan berbagai
perubahan yang terjadi dilingkungan bisnis yang sedang dijalankan.
Terdapat 4 jenis strategi penyesuaian yaitu :
1. Strategi Defenders
Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan perusahaan
agar tetap bertahan dalam bisnis yang dijalankan.
2. Strategi Prospektors
Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejar pertumbuhan secara
lebih agresif.
3. Strategi Analyzer
Strategi ini merupakan gabungan antara strategi deferens dan strategi
prospector. Perusahaan menjawab peluang peluang yang ada hanya
terbatas pada beberapa peluang saja.
4. Strategi Reactors
Strategi ini tidak memiliki strategi yang konsisten. Perusahaan yang
melakukan strategi ini cenderung bersifat reaktif dan menunggu peluang
yang ada dan bagaimana perusahaan lain menjawab peluang tersebut
2.2.2 Kebijakan Strategi Bisnis

Kebijaksanaan adalah merupakan ketentuan yang telah disepakati pihak


terkait yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang untuk dijadikan pedoman dan
pegangan bagi setiap kegiatan aparatur pemerintah dan masyarakat, agar tercapai
kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun
waktu tertentu.
Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip
pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki
taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih
sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali
mencampuradukkan ke dua kata tersebut.
Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, “Strategi untuk
memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu
pertandingan”.
Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja tetapi
kemudian berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis,
olahraga (misalnya sepak bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran,
perdagangan, manajemen strategi, dll.
Implementasi dan Kontrol Strategi, Kebijakan, dan Taktik
a. Agar supaya strategi, kebijakan dan taktik berhasil dilaksanakan perlu
struktur organisasi yang sesuai, sumberdaya manusia yang memadai,
imbalan yang cukup serta budaya organisasi yang menunjang.
b. Pengawasan strategi, kebijakan dan taktik organisasi perlu dilakukan agar
segala penyimpangan dapat diperbaiki.
c. Pengawasan memerlukan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan.

 
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Strategi sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi
(Strategy is a comprehensive plan for accomplsishing an organization’s
goals) tidak hanya sekedar mencapai, akan tetepi strategi juga dimaksudkan untuk
mempertahankan keberlangsungan organisasi di lingkungan di mana organisasi
tersebut menjalankan aktivitasnya.
Strategi ditingkat Fungsional sering kali di namakan sebagai strategi
langsung atau derect strategy. Hal ini disebabkan perusahaan cenderung
melakukan persaingan pada jenis bisnis tertentu yang dijalankan, dan tidak ada
pada tingkat perusahaan maupun sector bisnis yang diprerdagangkan. Formulasi
strategi tingkat fungsional merupakan tahap yang paling kritis di dalam proses
manajemen strategi.
Strategi Bisnis (Strategi Persaingan) berlangsung pada tingkat unit bisnis
atau lini produk, berfokus pada peningkatan posisi bersaing. Strategi bisnis adalah
kebijakan-kebijakan dan garis-garis pedoman yang menentukan cara sebuah
perusahaan bersaing dalam sebuah industri dan khususnya  cara perusahaan untuk
membentuk keunggulan bersaing.
Strategi bisnis adalah strategi yang menekankan pada peningkatan dari
posisi kompetitif dari produk atau jasa perusahaan dalam industri yang spesifik
atau segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut.

3.2 Saran
Demikianlah pembahasan makalah mengenai strategi fungsional dan bisnis,
semoga dapat bermanfaat bagi rekan sekalian. Kritik dan saran sangat pemakalah
harapkan demi untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.  

 
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah & Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu
Nilasari, Senja. 2014. Manajemen strategi itu gampang. Jakarta: Dunia Cerdas.
Robbins. Stepen P. 2003. Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia.  Jakarat : PT
Indeks

Anda mungkin juga menyukai