Anda di halaman 1dari 3
Alat Penukar — Kalor Penukar-kalor (heat exchanger) ialah peranti untuk melaksanakan perpindahan aor dani sat ty, fl 5 ting sederhana, fluida panas dan fluida dingin bercan da ke fluida yang lain, Dalam penukar-kalor yang paling s ee eae : tu terpisah oleh suatu dinding. Penukar-kalo; langsung; dalam kebanyakan penukar-kalor kedua fluida it arkaor je ini disebut reluperator, mungkin hanya berupa dinding-rata sederhana yang pe dua Mluida yang ng ngalir, tetapi mungkin pula merupaken konfigurasi rumit yang melibatkan lintas-intas rangkap, sirip, sekat, Dalam hal ini, diperlukan prinsip-prinsip perpin radiasi, untuk memberikan proses pertukaran energi. , at a Dalam perancangan penukar-kalor terlibat banyak faktor, di antaranya analisa termal, ukuran, bobct, kuatan struktur, penurunan tekanan, dan biaya. Dalam bab ini, perhatian kita terutama ditujukan kepai, analisa termal. Kecuali masalah kekuatan struktur dan biaya, faktor-faktor lain dapat dievaluasi dengan meng gunakan prinsip-prinsip yang telah kita bahas dalam bab-bab terdahulu. Masalah standar rancang telah dite tukan dalam Kode ASME tentang Bejana-Tekan Tanpa Api (ASME Code for Unfired Pressure Vessel), sei evaluasi biaya tentulah merupakan suatu proses optimisasi yang bergantung pada parameter-parameter rancary yang lain sama sekali. . 7 ata dahan kalor konduksi dan konveksi, kadang-kadang jug 10.1 JENIS-JENIS PENUKAR-KALOR Jenis-jenis penukar-kalor yang umum antara lain ialah jenis plat-rata (flat plate), selongsong dan-tabur (shell-and-tube) dan jenis aliran-silang (crossflow). Contoh penukar-kalor pipa ganda (double-pipe exchange, yang merupakan salah satu, bentuk yang paling sederhana dari jenis selongsong-dan-tabung, terlihat pada Girt bar 10-1. Jika kedua fluida mengalir menurut arah yang sama, seperti pada gambar, maka penukar-kalor it termasuk jenis aliran-sejajar (parallel flow); jika kedua fluida mengalir berlawanan arah, maka penukar-kalorit disebut jenis aliran-lawan arah (counterflow). Pada Gambar 10-2 terlihat contoh penukar-kalor selongsongst tabung dengan beberapa tabung, dua lintas dan sekat-sekat. ~ Fluida Fluida a Gambar 10-1 Potongan A-A fai dengan CamScanner ALage, wo TPENUIAR KALOR 235 Pluida a Fruida 6 Fluida a Fluide b Gambar 10-2 Dalam penukar-kalor aliran-silang, Kedua tluida mengalir tegak-lurus satu-sama lain, seperti terlihat pada Gantar 10. Jika salah satu fluida dapat mengalir bebas pada waktu melalui penukar-kalor, maka fluida itu gixtut bercampur (mixed). Pada Gambar 10-4 terlihat contoh penukar-kalor aliran-silang di mana kedua quids tidak bercampur. Di sini, distribusi suhu menurut jarak agak miring, karena fluida pada masing-masing nus aliran mengalami perbedaan suhu yang berlainan dari yang dialami fluida dalam lintas yang satu lagi, soda oak yang sama dari pintu-masuknya, Fluida panas masuk, Th; {7 Finida dingin keluar, Teg Fluida panas keluar, Tig Fluida yang dipanaskan ‘tau didinginkan (@) Kedua Fluida Tak Bereampur 7? nn Pusan dpmstan (©) Satu Fluida Tak Bercampur . Gambar 104 Gambar 10-3 Dipindai dengan CamScanner ALAT PENUKAR KALOR Wang 236 PENUKAR-KALOR ——— 1 penukrkalor ih untuk menentakan erapa 188 permUkten yang iy, Se ee es Ij trent dengan sub zat cai dan ju ata tees, icine , ih mush bls menagunakan koefisen perpindahan-kalor menyeluruh, U, yang sebutkan pn lebih mudah bila n : Sub-bab 2.7, alam persamaan fundamental perpindalian-kalo a q= UAST (10,1) di mana AT ialah beda-suhu efektif rata-rata untuk keseluruhan penukar-kalor. Koefisien Perpindahan-kalor Rata-rata Persamaan (2.30) menunjukkan bahwa koefisien perpindahan-kalor menyeluruh U sebandin B dengan fe, balikan jumlah tahanan termalnya. Untuk konfigurasi yang umum ditemui, 1 i 7 —— (10.2 Sinding dater: Th, + Lk + Wh, J 1 im “U= 1 (10,3) “nding inde: Us = TE mn Uh ) 1 — (104) phy + [In (rol) WK + ri rl i mana substrip # dan o masing:masing menunjukkan permukaan sebelah dalam dan permuksan sebelah lone dinding,Periudiingatbahwa Iuas bidang konveks tidak selalu sama untuk kedua macam fluida, jadi, koefisen Pespindahan-kalor menyeluruh pun harus disesuaikan, artinya q = U.A,AT = U,A, AT. Dalam rancangpendahuluan penukar-kslor, sangat menolong bila kita dapat memperkirakan koefisen perpindahan-kalor. Pada Tabel 10-1 disajikan nilai nilai kira-kira dari U untuk beberapa jenis fluida yang umum Gitemui, Nilafnilai itu cukup luas kisarannya, dan ini adalah akibat dani bermacam-ragamnya bahan konstruksi yang digunakan dalam penukar-kalor (yang kondul Ktivitas termalnya berbeda-beda, k) dan kondisialiran (yang ‘mempengaruhi koefisien film, /), serta konfigutasi geometrinya, Beda Suhu Pukubrata Log (LMTD) Sebelum kita melakukan perhitungan perpine dahan‘kalor, perlu kita mendefinisikan _terlebih dabulu satu suku lagi dalam (10.7), yaitu AP. Petha- tikan, umpamanya, sebuah penukar-kalor plat-rata aliran-sejajar, yang profil suhum ya ialah seperti pada T Gambar 10-5. Kita andaikan bahwa: ry 1. U Konstan di keseluruhan penukar-kalor J 2. sistem itu adiabatik; pertukaran kalor ber- AT, Tangsung hanya antaraKedua fluid sje 3. suhu masing-masing fluida konstan di ke- seluruhan penampang tertenty dan dapat di. T, nyatakan dengan sua lindak (bull) 4, kalorspesifik masing-masing Nuida konstan Berdasarkan atas andsion tersebut, perpindshan- Jor antara fluida pana dan Ouidy dingin unton 4 ferensial panjang dx ialah no . dq = U(T.~T.)da (10.5) Gambar 10.5 ee Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai