Anda di halaman 1dari 17

Petugas Umum:

Assalamu'alaikum wr. wb.


Tata tertib persidangan Sidang Perkara Pidana Pengadilan Kota Bandung
1. Dilarang membuat kegaduhan baik di dalam maupun di luar ruang sidang,
2. Duduk rapi dan sopan selama persidangan,
3. Dilarang makan dan minum di ruang persidangan,
4. Dilarang merokok baik di luar maupun di dalam ruang persidangan,
5. Wajib mematikan alat komunikasi srlama berada di ruang perisdangan,
6. Dilarang membawa anak-anak dibawah umur 12 tahun,
7. Membuang sampah pada tempatnya,
8. Dilarang menempelkan pengumuman tanpa izin dari pengadilan di gedung
pengadilan. majelis memasuki ruangan sidang, hadirin dimohon berdiri hadirin
persilahkan duduk kembali

Hakim Ketua : Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua


pada hari ini Jumat, 23 september 2022 akan dilaksanakan sidang perkara
penganiayaan atas nama terdakwa Reisha Meilani.
Hakim 2 : Penuntut umum apakah sidang siap dimulai?
JPU : siap majelis hukum
Hakim 2 : penasihat hukum apakah anda sudah siap?
Hakim Ketua : sidang perkara penganiayaan pasal 351 ayat 1 KUHP tentang
penganiayaan Pengadilan Kota Bandung pada hari ini Jumat, 23 september 2022 atas
nama terdakwa Reisha Meilani dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.
( ketuk palu 3 kali)
Hakim 2 : Penuntut umum panggil dan hadapkan terdakwa ke ruang
sidang
JPU : Petugas hadapkan terdakwa ke ruang sidang
Petugas : Siap
Hakim Ketua : Saudara terdakwa sehat?
Terdakwa : Sehat
Hakim Ketua : siap mengikuti sidang hari ini?
Terdakwa : siap Yang Mulia
Hakim Ketua : nama lengkap saudara Reisha Meilani Putri Wardana umur 24
tahun tempat tanggal lahir Bandung, 11 mei 1998, jenis kelamin perempuan,
pekerjaan swasta, agama Islam. Apakah dalam persidangan ini saudara didampingi
oleh penasihat hukum saudara?
Terdakwa : Iya, Yang Mulia
Hukum ketua : Penasihat hukum saudara?
Penasihat hukum : Iya, majelis hakim
Hakim 3 : Sudah menyelesaikan surat kuasa dan kartu advokat saudara?
Penasihat hukum: sudah majelis hukum
Hakim 3 : tunjukkan

( penasihat hukum maju ke meja hakim dan menyerahkan surat kuasa dan advokat,
dan hakim memeriksanya )

Hakim Ketua : Penuntut umum ingin memeriksa?


JPU : iya majelis hakim
Hakim Ketua : silahkan

( JPU Mengambil suratnya )


Hakim Ketua : diberitahukan kepada seluruh peserta sidang, bahwa agenda
sidang hari ini adalah pembacaan surat dakwaan oleh penuntut umum, penuntut
umum sudah siap dengan dakwaan saudara?
JPU : sudah yang mulia
Hakim Ketua : saudara terdakwa sebelumnya sudah menerima salinan
dakwaan?
Terdakwa : sudah yang mulia
Hakim Ketua : Tetap diingatkan kepada saudara untuk memperhatikan
dakwaan yang akan dibacakan, karena pada saatnya nanti saudara memiliki hak
untuk menanggapinya begitupula dengan penasihat hukum. Saudara-saudara
mengerti?
Semuanya : mengerti
Hakim Ketua : Penuntut umum silahkan dengan dakwaan saudara
JPU : Terimakasih majelis hakim, surat dakwaan bahwa ia terdakwa
pada hari Rabu, tanggal 21 september 2022 sekitar pukul 15.48 WIB bertepat di
Kampus Bina Nusantara Jl. Pasir Kaliki Nomor 25 sampai 27 Ciroyom Kec. Andir,
Kab. Bandung atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk di
daerah hukum pengadilan negeri kota bandung, dengan sengaja melakukan
kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan terhadap mahasiswa baru
yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Pada waktu dan tempat tersebut seperti diatas terdakwa terlibat dalam pertengkaran
dengan korban Syifa Novriliani, melihat hal tersebut lalu saksi korban bermaksud
melerai pertengkaran tersebut dengan menarik tangan terdakwa namun tiba tiba
terdakwa mendorong saksi korban hingga  tangan terdakwa mengenai mata sebelah
kiri saksi korban. bahwa terdakwa telah melakukan penganiayaan terhadap saksi
korban yang masih berumur 20 tahun yang pada tanggal 21 september 2022 dan
akibat perbuatan terdakwa tersebut saksi korban mengalami luka luka dan terhalang
untuk melakukan kegiatan sehari hari.
sesuai visum rujukan rumah sakit. keterangan dari dokter Yohana yang menerangkan
sebagai berikut:

Kepala wajah luka memar dibagian kelopak mata sebelah kiri bengkak. leher tidak
terdapat tanda-tanda kelainan. anggota badan tidak dijumpa tanda tanda kelainan.
Anggota gerak tidak dijumpa tanda tanda kelainan, anggota kelamin tidak didapat
kelainan.

KESIMPULAN

luka memar dikelopak mata sebelah kiri bengkak yang diakibatkan oleh benturan
benda tumpul, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 351 ayat 1
KUHP tentang penganiayaan kami juga menghadirkan langsung saksi seorang
dokter yang melakukan visum dan berupa surat visum sebagai bukti.

JPU : penuntut umum dipersilakan untuk menyerahkan surat visum


kepada hakim (menyerahkan surat visum kepada hakim)

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti


dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim.


Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan
Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat


Hukum saya Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan


eksepsi?

Penasehat Hukum : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak


mengajukan eksepsi, oleh karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut
Pak Hakim.

Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka
sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi. kepada
jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?

JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan
saksi-saksi,

Hakim Ketua : apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah siap dihadirkan di
persidangan ini

JPU : Sudah siap Pak Hakim.

Hakim Ketua : Silahkan di bawakan bukti nya

JPU : (membawa bukti kepada Hakim )

(bukti beruoa cctv, foto, rekaman audio ditunjukan)


JPU : Berdasarkan bukti, sudah jelas terdakwa melakukan
kekerasan terhadap korban.

Hakim Ketua : Bail, Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat


disamping penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping penasehat
hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan
di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU : 1 orang saksi Pak Hakim

Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi nya

JPU : Baik Yang Mulia

Petugas mohon hadirkan Saksi atas nama PUTRI KAILA CANTIKA ke persidangan

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama PUTRI KAILA


CANTIKA di persilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari
ini ?
Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas


Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya
dengan jelas.

Nama : PUTRI KAILA CANTIKA

Tempat/Tanggal Lahir : 26 Februari 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 22 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Baturaden
Pekerjaan : Pegawai di perusahaan Swasta

Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera


pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini,
menurut Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu
untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi Korban : Saya bersedia disumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua : Kepada Petugas AILSA agar mengambil tempat.

Hakim Angung I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Annisa silahkan
kembali ketempat)

Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara
dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 5 tahun, sebagaimana
diatur dalam pasal 351 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti?

Saksi Korban : Saya mengerti Bapak Hakim Hakim Ketua :


Saudara kenal dengan Terdakwa ? Saksi Korban : Kenal Pak Hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa


saudara diperiksa dalam persidangan ini?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya pak hakim , terkait penganiayaan yang


terjadi pada salah satu kenalan saya.

Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa korban mengalami
penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa?

Saksi Korban : Saya mengetahuinya saat terdengar samar-samar suara


teriakan dari rumah korban. Beberapa saat kemudian terdengar isak tangis korban.
Lalu saya lapor ke polisi.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa saudari jelaskan bagaimana kejadiaan yang lebih
spesifik terkait kesaksiaan yang anda lihat?

Saksi Korban : Bisa pak hakim, saat itu pukul 18.30 saya baru pulang setelah
bekerja. Saat itu saya mendengar suara korban berteriak dan menangis. Karena
setiap hari saya sudah sering mendengar suara tangisan dari rumah korban, jadi
saya hanya melewat lalu masuk ke rumah saya. Beberapa saat setelah saya masuk
ke dalam, terdengar suara teriakan semakin keras. Karena khawatir, saya melapor
kepada polisi.

Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang
bukti ke Majelis Hakim.

JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa BB ke meja
Hakim)

Hakim Ketua : (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk


mengajukan pertanyaan.

JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Apakah benar pada saat
itu hanya terdakwa yang terlihat bersama korban?
Saksi Korban : Benar Pak, saya melihatnya langsung dengan kepala mata
saya sendiri. Saat itu terlihat lewat jendela, terdakwa melakukan kekerasan
terhadap korban.

JPU II : Saudara saksi, apakah geraik-gerik terdakwa terlihat mencurigakan?

Saksi Korban : Benar pak. Karena terdakwa bersikap tidak seperti biasanya.

JPU : Baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : terdakwa mengerti dengan surat dakwaan yang telah dibacakan

Terdakwa : mengerti yang mulia

Hakim Ketua : ada tanggapan?

Terdakwa : sepenuhnya saya serahkan kepada penasihat hukum saya

Hakim Ketua : bagaimana penasihat hukum?

PH terdakwa : menanggapi dakwaan yang telah dibacakan oleh penuntut


umum maka kami selaku penasihat hukum terdakwa akan mengajukan kata
keberatan naman kami membutuhkan waktu majelis hakim
Hakim Ketua : berdasarkan hasil musyawarah majelis hakim sidang akan
dilanjutkan 7 hari kedepan dengan agenda sidang pembacaan nota keberatan atas
dakwaan penuntutan umum.

Hakim 3 : untuk itu diingatkan kepada penasihat hukum untuk hadir pada
sidang berikutnya. begitu pula dengan penuntut umum. pemberitahuan ini
merupakan panggilan resmi dan tidak untuk dipanggil kembali, saudara-saudara
mengerti

Semua : mengerti majelis hakim

Hakim Ketua : panitera catat jadwal sidang berikutnya sidang hari ini
dinyatakan ditutup (ketuk palu 3x)

Petugas Umum : baik sidang akan dilanjutkan pada 7 hari dari sekarang tepatnya
pada hari Jum'at, 30 September 2022 dengan agenda sidang pembacaan nota
keberatan Penasehat Hukum.

Petugas Umum : majelis hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon


untuk berdiri.

SIDANG KEDUA

Petugas Umum : assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi


dan salam sejahtera bagi kita semua pada hari ini 30 September 2022 akan
dilaksanakan sidang perkara penganiayaan.

Hakim Ketua : assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. pada hari ini


akan dilaksanakan sidang perkara penganiayaan atas nama terdakwa Reisha Meilani
untuk itu diingatkan untuk seluruh peserta sidang tidak mengaktifkan segala alat
komunikasi dan tidak melakukan hal-hal yang dapat menganggu jalannya
persidangan.

Hakim 2 : penuntut umum apakah siap dimulai

penuntut umum: siap majelis hakim

Hakim 2 : penasihat hukum apakah anda sudah siap?

penasihat hukum: siap majelis hakim

Hakim 2 : penuntut umum apakah siapa dimulai

JPU : siap majelis hakim

Hakim 2 : penasihat hukum apakah anda sudah siap?

Penasihat hukum : siap majelis hakim.

Hakim Ketua : sidang perkara penganiyayaan no 123 10 2018 pengadilan kota


bandung pada hari ini jumat 23 september 2022 atas nama terdakwa Reisha Meilani
putri wardana dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

(ketuk Palu)

Hakim Ketua : diberitahukan kepada seluruh peserta sidang bahwa agenda


sidang hari ini adalah pembacaan dakwaan.

Hakim 2 : Penasehat Hukum terdakwa hukum sudah siap dengan


dakwaan?

Penasehat Hukum : sudah majelis hakim

Hakim 2 : silahkan
Penasehat Hukum : terimakasih majelis hakim.

surat dakwaan

Penasehat Hukum majelis hakim yang kami muliakan, jakasa penuntut hukum yang
terhormat, dan sidang pengadilan yang kami muliakan.

Bahwa dakwaan jaksa penuntut umum terhadap terdakwa Reisha Meilani Putri
Wardhana didakwa sesuai pasal 354 ayat 1 kuhp karena melakukan tindak
penganiayaan kategori berat dan menyebabkan luka serius. Bahwa dengan demikian
surat dakwaan terhadap terdakwa reisya meilani putri wardana dengan sengaja
melakukan penganiayaan.
Kami selaku penasihat hukum terdakwa Reisha Meilani Putri Wardana dengan ini
memohon kepada majelis hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara
ini agar berkenan dan memutuskan sebagai berikut:

1. Menerima keberatan resepsi dari penasihat hukum terdakwa Reisha Meilani Putri
Wardana.

2. Menyatakan dakwaan jaksa penuntut umum nomor legislasi perkara PDM 38


episode 1 PSP 04 2018 tidak memenuhi dasar hukum sebagai mana dimaksud dalam
pasal 143 ayat 2 sub A dan BKUH Pan berdasarkan ketentuan pasal 143 ayat 3
KUHP harus dinyatakan batal demi hukum.

3. Menyatakan demi hukum dakwaan jaksa penuntut hukum nomor legislasi perkara
PDM 38 episode 1 PSP04 2018 tidak dapat diterima

4. Membebankan biaya kepada negara.

Terimakasih Majelis Hakim


Hakim Ketua : Penuntut umum apakah sudah mengerti dengan nota keberatan
dibacakan?

Penuntut Umum : sudah Majelis Hakim

Hakim Ketua : Apakah ada tanggapan?

Penuntut Umum : menurut kami surat tuntutan sudah sangat tepat dan apa yang
kami dakwakan sudah tepat dan apa yang kami dakwakan sudah sesuai dengan apa
yang dilakukan oleh terdakwa. Yang mana perbuatan terdakwa diatur dalam pasal
351 ayat1 KUHP tentang penganiayaan yang telah terbukti secara sah, oleh karena
itu kami tetapkan pada surat tuntutan kami Majelis Hakim.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa ingin menanggapi?

Terdakwa : Tidak.

Hakim Ketua : Penasihat hukum terdakwa ingin menanggapi?

Penasihat Hukum : Tidak.

Berdasarkan hasil musyawarah Majelis Hakim, sidang akan dilanjutkan7 hari


kedepan dengan agenda sidang pembacaan keputusan hukum akhir oleh Majelis
Hakim. Sidang hari ini dinyatakan ditutup.

Panitera : Baik Majelis Hakim, sidang akan dilanjutkan 7 hari dari


sekarang tepatnya hari...dan tanggal... dengan agenda sidang pembacaan keputusan
hukum.

Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.


SIDANG 3

Panitera : assalamualaikum wr.wb selamat pagi dan salam sejahtera bagi


kita semua, pada hari ini.......akan dilaksanakan sidang perkara penganiayaan

Hakim Ketua : assalamualaikum wr.wb.. pada hari ini akan dilaksanakan


sidang perkara penganiayaan atas nama terdakwa Reisha Meilani. Untuk itu
diingatkan kepada seluruh peserta sidang untuk tidak mengaktifkan segala alat
komunikasi dan tidak melakukan hal yang dapat menggangu persidangan.

Hakim 2 : Penuntut umum apakah sidang siap dimulai?

Penuntut Umum : siap majelis hakim.

Hakim 2 : Penasihat hukum apakah anda sudah siap?

Penasihat Umum : siap majelis hakim.

Hakim Ketua : sidang perkara penganiayaan nomer 351 ayat 1 tentang


penganiayaan. pengadilan Bandung pada hari ini tanggal 7 September 2022 atas
nama terdakwa Reisha Meilani di buka dan dinyatakan terbuka untuk umum (ketuk
palu 3x)

Hakim Ketua : diberitahukan kepada seluruh peserta sidang bahwa agenda


sidang hari ini adalah pembacaan putusan akhir oleh majelis hakim untuk itu
diingatkan kepada saudara penuntut umum terdakwa maupun Penasehat Hukum
terdakwa untuk memperhatikan putusan yang akan dibacakan.

Hakim Ketua : diberitahukan kepada penuntut umum terdakwa maupun


Penasehat Hukum bahwa hakim memutuskan sidang perkara penganiayaan atas
terdakwa Reisha Meilani dan korban mahasiswa baru Syifa Novriliani dan saksi
korban Muhammad Daffa Dhiya Ulhaq selaku teman sejurusan dan ditetapkan
terdakwa Reisha Meilani dinyatakan bersalah dan diancam pasal 351 ayat 1 dengan
hukuman penjara paling lama 2 tahun 8 bulan dengan denda 5000 rupiah (ketuk palu
3x)

Hakim Ketua : apakah saudara terdakwa mengerti dengan keputusan yang


dibacakan?

Terdakwa : mengerti majelis hakim, namun saya mohon kurangi hukuman


saya karena saat itu saya benar-benar khilaf dan menurut saya setiap manusia pernah
khilaf.

Hakim Ketua : permintaan ditolak, dengan ini sidang penganiayaan pengadilan


negeri Bandung dinyatakan ditutup dan selesai (ketuk palu 3x)

panitera: majelis hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri

SELESAI.

Anda mungkin juga menyukai