( penasihat hukum maju ke meja hakim dan menyerahkan surat kuasa dan advokat,
dan hakim memeriksanya )
Pada waktu dan tempat tersebut seperti diatas terdakwa terlibat dalam pertengkaran
dengan korban Syifa Novriliani, melihat hal tersebut lalu saksi korban bermaksud
melerai pertengkaran tersebut dengan menarik tangan terdakwa namun tiba tiba
terdakwa mendorong saksi korban hingga tangan terdakwa mengenai mata sebelah
kiri saksi korban. bahwa terdakwa telah melakukan penganiayaan terhadap saksi
korban yang masih berumur 20 tahun yang pada tanggal 21 september 2022 dan
akibat perbuatan terdakwa tersebut saksi korban mengalami luka luka dan terhalang
untuk melakukan kegiatan sehari hari.
sesuai visum rujukan rumah sakit. keterangan dari dokter Yohana yang menerangkan
sebagai berikut:
Kepala wajah luka memar dibagian kelopak mata sebelah kiri bengkak. leher tidak
terdapat tanda-tanda kelainan. anggota badan tidak dijumpa tanda tanda kelainan.
Anggota gerak tidak dijumpa tanda tanda kelainan, anggota kelamin tidak didapat
kelainan.
KESIMPULAN
luka memar dikelopak mata sebelah kiri bengkak yang diakibatkan oleh benturan
benda tumpul, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 351 ayat 1
KUHP tentang penganiayaan kami juga menghadirkan langsung saksi seorang
dokter yang melakukan visum dan berupa surat visum sebagai bukti.
Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka
sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi. kepada
jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?
JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan
saksi-saksi,
Hakim Ketua : apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah siap dihadirkan di
persidangan ini
Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan
di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?
Petugas mohon hadirkan Saksi atas nama PUTRI KAILA CANTIKA ke persidangan
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?
Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari
ini ?
Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim
Umur : 22 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Baturaden
Pekerjaan : Pegawai di perusahaan Swasta
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Angung I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Annisa silahkan
kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar,
karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara
dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 5 tahun, sebagaimana
diatur dalam pasal 351 KUHP, Apakah saudara saksi mengerti?
Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa korban mengalami
penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa?
Saksi Korban : Bisa pak hakim, saat itu pukul 18.30 saya baru pulang setelah
bekerja. Saat itu saya mendengar suara korban berteriak dan menangis. Karena
setiap hari saya sudah sering mendengar suara tangisan dari rumah korban, jadi
saya hanya melewat lalu masuk ke rumah saya. Beberapa saat setelah saya masuk
ke dalam, terdengar suara teriakan semakin keras. Karena khawatir, saya melapor
kepada polisi.
Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang
bukti ke Majelis Hakim.
JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa BB ke meja
Hakim)
JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Apakah benar pada saat
itu hanya terdakwa yang terlihat bersama korban?
Saksi Korban : Benar Pak, saya melihatnya langsung dengan kepala mata
saya sendiri. Saat itu terlihat lewat jendela, terdakwa melakukan kekerasan
terhadap korban.
Saksi Korban : Benar pak. Karena terdakwa bersikap tidak seperti biasanya.
Hakim Ketua : terdakwa mengerti dengan surat dakwaan yang telah dibacakan
Hakim 3 : untuk itu diingatkan kepada penasihat hukum untuk hadir pada
sidang berikutnya. begitu pula dengan penuntut umum. pemberitahuan ini
merupakan panggilan resmi dan tidak untuk dipanggil kembali, saudara-saudara
mengerti
Hakim Ketua : panitera catat jadwal sidang berikutnya sidang hari ini
dinyatakan ditutup (ketuk palu 3x)
Petugas Umum : baik sidang akan dilanjutkan pada 7 hari dari sekarang tepatnya
pada hari Jum'at, 30 September 2022 dengan agenda sidang pembacaan nota
keberatan Penasehat Hukum.
SIDANG KEDUA
(ketuk Palu)
Hakim 2 : silahkan
Penasehat Hukum : terimakasih majelis hakim.
surat dakwaan
Penasehat Hukum majelis hakim yang kami muliakan, jakasa penuntut hukum yang
terhormat, dan sidang pengadilan yang kami muliakan.
Bahwa dakwaan jaksa penuntut umum terhadap terdakwa Reisha Meilani Putri
Wardhana didakwa sesuai pasal 354 ayat 1 kuhp karena melakukan tindak
penganiayaan kategori berat dan menyebabkan luka serius. Bahwa dengan demikian
surat dakwaan terhadap terdakwa reisya meilani putri wardana dengan sengaja
melakukan penganiayaan.
Kami selaku penasihat hukum terdakwa Reisha Meilani Putri Wardana dengan ini
memohon kepada majelis hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara
ini agar berkenan dan memutuskan sebagai berikut:
1. Menerima keberatan resepsi dari penasihat hukum terdakwa Reisha Meilani Putri
Wardana.
3. Menyatakan demi hukum dakwaan jaksa penuntut hukum nomor legislasi perkara
PDM 38 episode 1 PSP04 2018 tidak dapat diterima
Penuntut Umum : menurut kami surat tuntutan sudah sangat tepat dan apa yang
kami dakwakan sudah tepat dan apa yang kami dakwakan sudah sesuai dengan apa
yang dilakukan oleh terdakwa. Yang mana perbuatan terdakwa diatur dalam pasal
351 ayat1 KUHP tentang penganiayaan yang telah terbukti secara sah, oleh karena
itu kami tetapkan pada surat tuntutan kami Majelis Hakim.
Terdakwa : Tidak.
SELESAI.