Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tigaraksa berupaya menjadi yang terbaik dengan
senantiasa menjadi yang terdepan di segala bidang dalam upaya menghimpun
penerimaan Negara. Terdepan dimaknai sebagai segala upaya positif dalam gerak
langkah dan kinerja. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tigaraksa berupaya menjadi
yang pertama dalam mengembangkan inovasi dan kreativitas. Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Tigaraksa juga berupaya untuk menjadi yang terdepan dalam hal prestasi dan
kualitas sumber daya manusia.
Merupakan tindakan untuk mewujudkan visi sesuai tugas Kantor Pelayanan Pajak
Pratama yaitu melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak
dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pelaksanaan tugas tersebut berpegang teguh pada Kode Etik, dimana berdasarkan
PMK Nomor 1/PM.3/2007 dimaksudkan untuk :
Menurut pribadi saya bahwa visi harus menjawab “ingin menjadi apakah
kita?”, visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tigaraksa sudah menjawab
pertanyaan tersebut. Melalui visi yang ditetapkan, Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Tigaraksa dengan jelas mengatakan bahwa Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Tigaraksa akan menjadi institusi pemerintah penghimpun pajak negara
yang terbaik dan terdepan di Indonesia. Pernyataan visi ini sudah pasti akan
meningkatkan harapan, aspirasi dan kinerja semua pegawai di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Tigaraksa. Pernyataan visi ini juga dapat diverifikasi atau dihitung
dengan melihat apakah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tigaraksa sudah menjadi
penghimpun pajak yang terbaik dan terdepan di Indonesia. Akan tetapi apakah visi
ini cukup baik?
Menurut pakar Kotter (1996) tools yang dapat dipakai untuk analisis adalah :
1. Graphic: visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tigaraksa melukiskan suatu
gambaran yang merefleksikan visi organisasi yaitu terbaik dan terdepan di
Indonesia. Akan tetapi spesifik terbaik dan terdepan dalam
menggambarkan terbaik dan terdepan dalam hal apa.
2. Directional: arah strategis ke masa depan yakni terbaik dan terdepan di
Indonesia.
3. Focused: cukup spesifik dalam cakupan wilayahnya yaitu Indonesia. Akan
tetapi terbaik dan terdepan disini kurang jelas dalam hal apa.
4. Flexible: bukan pernyataan sekali seumur hidup, visi ini mulai berlaku tahun
2013 dan dapat dirubah menyesuaikan perkembangan institusi.
5. Feasible: Feasible dapat juga diartikan sebagai realistis dan dapat dicapai.
Visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tigaraksa ini tidak memuat hal-hal
yang mustahil. Akan tetapi bila yang dimaksud terbaik dan terdepan
dalam hal kepatuhan wajib pajak, dalam waktu dekat tidak dapat
dicapai.
6. Desirable: melayani kepentingan jangka panjang pemangku kepentingan
7. Easy to Communicate: visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tigaraksa ini
sangat sederhana dan mudah diingat, yang dapat dijelaskan dalam 5-10
menit.
Selain itu, menurut pakar defenisi Malphurs, visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Tigaraksa ini baru mengandung 5 dari 6 elemen, yaitu: Jelas, Menantang,
Gambaran, Masa depan, Dapat dicapai (????), dan harus dicapai.
Kriteria “dapat dicapai” menurut saya tidak terpenuhi. Bukan bermaksud pesimis,
akan tetapi melihat realita yang ada saat ini Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Tigaraksa tidak akan dapat mencapai visi itu dalam waktu dekat. Hal ini karena
meskipun ruang lingkupnya masih regional wilayah Kabupaten Tangerang dan
Tigaraksa, pada Kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak Banten, Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Tigaraksa menempati rangking 12 atau paling bawah
terkait kepatuhan wajib pajak. Selain itu, menurut saya frasa “terbaik dan
terdepan” disini maknanya terlalu luas untuk diartikan. Apakah terbaik dalam
bidang pencapaian target, penggalian potensi, birokrasi, institusi yang bersih, atau
terbaik dan terdepan dalam segala hal apa? Visi ini perlu diperjelas lagi. Oleh
karena itu, visi untuk menjadi institusi penghimpun pajak terbaik dan terdepan di
Indonesia perlu ditinjau ulang karena bila dilihat dari tingkat kepatuhan wajib
pajak yang masih jauh atau rangking paling bawah Kantor Pelayanan Pajak di
wilayah Kantor Wilayah DJP Banten. Terlepas dari itu visi Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Tigaraksa sudah sesuai dengan misi dan nilai-nilai yang dianut
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tigaraksa yaitu Integritas, Profesionalisme,
Sinergi, Pelayanan, dan Kesempurnaan.
Sedangkan menurut pakar Fred R David, komponen pernyataan misi KPP Pratama
Tigaraksa seharusnya memuat beberapa hal, diantaranya:
Konsumen
Misi KPP Pratama Tigaraksa sudah memuat komponen konsumen yaitu
‘Wajib Pajak’
Produk atau jasa
Misi KPP Pratama Tigaraksa sudah memuat komponen produk atau jasa
yaitu ‘penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan’
Pasar
Teknologi
Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan dan profitabilitas
Filosofi
Konsep diri
Fokus pada citra publik
Fokus pada karyawan
Selain itu, menurut teori Vern McGinnis, pernyataan misi Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Tigaraksa telah memenuhi kriteria :
1) Menjelaskan organisasi apa dan ingin menjadi seperti apa;
2) Cukup terbatas untuk mengecualikan beberapa usaha tetapi cukup luas
untuk memungkinkan pertumbuhan kreatif;
3) Membedakan suatu organisasi yang satu dengan yang lainnya;
4) Berfungsi sebagai kerangka kerja untuk mengevaluasi kegiatan baik saat ini
maupun yang akan datang Penanggung Jawab Visi dan Misi Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Tigaraksa.
Dalam hal penerimaan pajak atau demi tercapainya penerimaan pajak, maka visi dan
misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tigaraksa adalah tanggung jawab segenap
pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tigaraksa. Tanpa adanya peran aktif
dari seluruh pegawai, maka visi dan misi tidak akan bisa terwujud. Oleh karena itu,
visi dan misi ini perlu dijabarkan lagi sampai level seksi dengan mendetailkan target
kapan waktu tercapainya dan cara pencapaiannya sesuai kewenangan masing-masing
pegawai.
Demikian sedikit ulasan saya mengenai Visi, Misi, dan Strategi Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Tigaraksa.