Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Teknik - Teknik Konseling di Sekolah Dasar”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu:

Dr. Sulistiyana, M.Pd

Akhmad Sugianto, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3:


Kelas 5A
1. Fadilla Rahmah Wati 2010125320098
2. Kurniawan Tri Raharjo 2010125210115
3. Kharisa Amalia Yasmiyanah 2010125320104
4. Raudatul Jannah 2010125320097
5. Muhammad Aini 2010125310099
6. Fatimatuzzahroh 1910125320103
7. Syafira Nurhanifa 2010125220137
8.vira Rahayu 2010125220119

PROGRAM STUDI PGSD


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Teknik - Teknik Konseling di Sekolah
Dasar” dengan baik. Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehinga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini, untuk itu kami mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada
Ibu Dr. Sulistiyana, M.Pd dan Bapak Akhmad Sugianto, M.Pd serta rekan-rekan
dari anggota kelompok 3.

Terlepas dari semua itu, kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa makalah
yang kami buat ini, masih jauh dari kata sempurna baik dari segi pembahasan
ataupun dari segi penulisan makalah. Dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan
dan pengalaman kami dalam membuat makalah. Oleh karena itu, kami terbuka
untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca agar kami bisa melakukan perbaikan pada makalah kami ini sehingga
menjadi makalah yang baik dan benar.

Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat oleh siapapun
yang membacanya, terutama bagi kami yang membuatnya, serta dapat menambah
ilmu pengetahuan khususnya pada materi “Teknik - Teknik Konseling di
Sekolah Dasar.”

Banjarmasin, 15 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Metode Penulisan.....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................3
D. Manfaat Penulisan...................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
A. Teknik-teknik Pemahaman Konseling di SD........................................................4
B. Tehnik Bimbingan dan Konseling..........................................................................4
C. Teknik pemahaman konseling di SDN 1 Bakung Bandar Lampung...................7
C. Teknik pemahaman konseling di SDN Sungai Miai 5..........................................8
Bab III.............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
LAMPIRAN...................................................................................................................13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) merupakan fondasi penti
ng dalam mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan dasarnya. Dalam
penyelenggaraan program bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar, guru bimbinga
n dan konseling atau konselor bekerja bersama guru kelas, kepala sekolah, orangtu
a, dan masyarakat untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif.
Hal ini disebabkan bahwa peserta didik pada jenjang sekolah dasar merupa
kan individu yang sedang bertumbuh dan berkembang yang harus dibekali pen
galaman belajar yang berkualitas.

Semua guru di sekolah adalah pembimbing bagi anak didiknya dalam proses
belajar mengajar. Tugas guru tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan kepada a
nak didiknya, tetapi juga mendampingi mereka dalam meraih keberhasilan pendidika
n. Dalam menjalani setiap aktivitas belajar-mengajar ini tugas guru juga memberikan
bimbingan kepada anakdidiknya. Akan tetapi, anak didik juga membutuhkan bimbin
gansecara khusus, terutama ketika menghadapi persoalan yangterkait dengan kepriba
dian, agar dapat menyelesaikan persoalnnya dengan baik. Di sinilah sesungguhnya p
eran keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah

Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan


manusia. Kenyataan menunjukan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu
menghadapi persoalan-persoalan yang datang silih berganti, persoalan yang satu
diatasi datang kembali persoalan lain, demikianlah seterusnya. Ada manusia yang
sanggup mengatasi permasalahannya sendiri, tetapi ada pula manusia yang dalam
mengatasi permasalahannya membutuhkan orang lain, disinilah peran bimbingan dan
konseling diperlukan.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah dasar adalah memahami anak secara keseluruhan, baik masalah
yang dihadapinya maupun latar belakang pribadinya. Dengan data yang lengkap,
guru / pembimbing akan dapat memberikan layanan bimbgan kepada siswa secara
tepat dan terarah. Upaya memahami pribadi siswa merupakan slaah satu langkah

1
pelayanan bimbingan dan konseling yang harus dilaukan oleh guru pembimbing.
Untuk memperoleh data secara lengkap, diperlukan cara atau tehnik tertentu yang
memadai meliputi jenis data yang perlu diperoleh,sumber dimana saja data itu dapat
diperoleh, cara atau prosedur mendapatkan data, alat atau instrumen pengumpul data
dan penggunaannya.

Dengan demikian individu akan memperoleh bantuan yang tepat dan terarah.
Dengan kata lain perlunya pemahamanindividu dalam layanan bimbingan dan
konseling adalah agarindividu memperoleh bnatuan yang sesuai dengan
kemampuandan potensinya agar apa yang diharapkan dapat tercapai (artinyaindividu
dapat mencapai penyesuaian diri dengan dirinya sendiri,lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat.

Cara-cara yang digunakan untuk memahami individu tersebut mencangkup


observasi, wawancara, anagket, interview, tes psikologis, sosiometri, anekdota, dan
beberapa macam tes. Pemahaman atau penilaian itu dimaksudkan untuk
kepentingan pemberian bantuan bagi pengembangan potensi yang ada padanya
atau penyelesaian masalah-masalah yangdihadapinya. Dalam melakukan assessment
itu, lazim digunakan berbagai macam berbagagai instrument yang bisa
dikelompokkan menjadi dua, yaitu dengan acara tes dan non tes.

B. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan makalah yang kami buat adalah:
a. Pengumpulan Data dan Informasi
Data dan informasi yang mendukung penulisan dikumpulkan dengan melak
ukan penelurusan pustaka, pencarian sumber – sumber yang relevan dan pencarian
data melalui internet.

b. Pengolahan Data dan Informasi


Beberapa data dan informasi yang diperoleh pada tahap pengumpulan data,
kemudian diolah dengan menggunakan suatu metode analisis deskriptif berdasarka
n data sekunder.
c. Analisis dan Sintesis

2
Aspek – aspek yang akan dianalisis yaitu mendeskripsikan evaluasi, pelapo
ran dan tindak laanjut program BK.

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulisan makalah ini bertujuan
“Untuk menganalisa berbagai teknik – teknik pemahaman konseli di SD baik dalam
bentuk tes maupun nontes.”

D. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dari segi pendidi
kan. Baik pendidikan secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penel
itian ini adalah:
1. Manfaat untuk siswa, siswa diharapkan mampu memahami tentang bagaimana
menghadapi / menyelesaikan setiap problem / masalah yang dihadapinya melal
ui teknik-teknik pemahaman konseling yang ada.
2. Manfaat untuk guru, sebagai masukan/ tambahan keilmuan kepada guru ataupu
n calon guru tentang bagaimana menggunakan teknik-teknik konseling yang ad
a di SD untuk dapat menyelesaikan atau mengatasi masalah siswa mampu men
emukan sendiri solusi dari masalah yang mereka hadapi.
3. Manfaat untuk pembaca, hasil makalah ini diharapkan dapat menembah penget
ahuan, wawasan mengenai teknik – teknik konseling yang ada di SD.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik-teknik Pemahaman Konseling di SD


Teknik merupakan suatu cara, langkah, atau metode yang digunakan untuk
mencapai suatu tujuan. Bimbingan merupakan arahan, panduan, dan pengelolaan
atau bisa juga disebut sebagai bantuan. Sedangkan konseling merupakan hubungan
tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian
kesempatan dari konselor kepada klien. Pendapat lain mengatakan bahwa konseling
adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara
konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya,
mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang
diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif prilakunya.

Dapat disimpulkan bahwa teknik bimbingan dan konseling adalah cara atau
metode yang dilakukan untuk membantu, mengarahkan atau memandu seseorang
atau sekelompok orang agar menyadari dan mengembangkan potensi-potensi dirinya,
serta mampu mengambil sebuah keputusan dan menentukan tujuan hidupnya dengan
cara berinteraksi atau bertatap muka.

Adapun teknik yang digunakan guru dalam mengidentifikasi dan memahami


kebutuhan peserta didik di SD adalah tes, observasi, dan wawancara.

B. Tehnik Bimbingan dan Konseling


Pada dasarnya tehnik-tehnik pengenalan dan pemahaman individu dapat digolongkan
menjadi 2, yaitu :

a. Tehnik Non Testing

Tehnik Non Testing adalah tehnik-tehnik pengumpulan data dengan


menggunakan alat yang bukan test. Tehnik ini digunakan untuk mengumpulkan
data yang tidak dapat dikumpulkan dengan tehnik testing. Penggunaan tehnik
ini perlu diutamakan karena alat-alat tersebut dapat diusahakan sendiri oleh
konselor atau petugas bimbingan di sekolah. Tehnik non testing ada bermacam-
macam jenisnya, antara lain :

1. Tehnik wawancara, adalah suatu proses pembicaraan dalam suatu situasi kom
unikasi langsung (face to face relationship) antara pewawancara dan yang diw

4
awancarai dalam hal mana kedua belah pihak saling memberikan dan atau me
nerima informasi tentang persoalan-persoalan yang dibicarakan. Sedangkan d
alam bidang bimbingan dan konseling , wawancara dapat mempunyai berbaga
i tujuan, seperti (a) pengumpulan data, (b) menciptakan hubungan baik, (c) m
emberi pertolongan.
2. Tehnik Observasi, adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan secara sist
ematis dan sengaja dengan menggunakan alat indera (terutama mata) dan pen
catatan terhadap gejala perilaku yang diselidiki. Alat indera merupakan alat ut
ama dalam observasi, oleh karena itu agar observasi dapat berhasil maka 86 d
ituntut kemampuan menggunakan alat indera dengan sebaik-baiknya. Keseng
ajaan itu bersangkutan dengan tanggung jawab ilmiah bagi yang melakukan o
bservasi, sedangkan sistematis merupakan cirri kerja ilmiah. Gejala-gejala per
ilaku individu perlu diselidiki bilamana kita ingin memahami kondisi kepriba
dian seseorang individu. Oleh karena itu tehnik observasi sangat tepat untuk
memahami perilaku individu.
3. Tehnik Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang ingin diselidiki atau responden
Dengan mempergunakan kuesioner akan dapat diperoleh fakta-fakta atau opi
n-opini. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner sangat tergantung pada maks
ud dan tujuan yang ingin dicapai. Hal ini akan mempunyai pengaruh terhadap
bentuk dari pertanyaan yang ada dalam kuesioner itu. Kuesioner berfungsi se
bagai tehnik pengumpul data dan juga sebagai alat pengumpul data.
4. Tehnik Dokumentasi, yaitu tehnik yang dipergunakan untuk mengumpulkan d
ata dengan usaha mempelajari dan membuktikan laporan tertulis 87 dari suatu
peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan dan pemikiran yang bertalian den
gan keperluan yang dibutuhkan. Dokumen tersebut dapat diambil dari buku pr
ibadi, buku rapor dandaftar presensi.
5. Pemeriksaan fisik dan kesehatan, yang dapat dilakukan secara periodic, misal
nya satu bulan atau satu semester sekali.dapat juga dalikukan secara insidentil
(sewaktu-waktu) sesuai kebutuhan atau masalah yang dihadapi. Data tentang
pertumbuhan jasmani atau kesehatan dapat dipergunakan sebagai pedoman gu
ru atau konselor di dalam membantu murid.
6. Tehnik Biografi, yaitu tehnik pengumpulan data dengan menggunakan bahan-
bahan yang berwujud tulisan mengenai kehidupan subjek yang diselidiki , bai

5
k yang ditulis sendiri maupun oleh orang lain. Bahan-bahan biografis yang ba
nyak dipergunakan dalam pengumpulan data adalah : biografi, autobiografi, b
uku harian, kenangan masa muda dan case history.
7. Tehnik home visit (kunjungan rumah), adalah suatu tehnik bimbingan dimana
konselor atau guru 88 mengadakan kunjungan ke rumah orang tua murid deng
an tujuan untuk lebih mengenal dan memahami lingkungan hidup murid dala
m keluarga dan keterangan-keterangan lain tentang murid.
8. Tehnik Sosiometri dikemukakan oleh Moreno yang bertujuan untuk meneliti
saling hubungan antara anggota kelompok di dalam suatu kelompok. Dengan
kata lain sosiometri banyak digunakan untuk mengumpulkan data tentang din
amika kelompok. Dengan sosiometri maka akan dapat diketahui kesukaran se
seorang dalam kelompoknya, baik dalam pekerjaan, belajar di sekolah maupu
n teman-teman bermain, menyelidiki ketidaksukaan terhadap teman kelompo
knya.
9. Tehnik Case Study adalah suatu tehnik untuk mempelajari keadaan dan perke
mbangan seseorang secara mendalam, dengan tujuan membantu untuk menca
pai penyesuaian diri yang lebih baik. Studi kasus bersifat integrative artinya d
alam mengumpulkan data menggunakan berbagai macam pendekatan misalny
a wawancara, observasi dan lain-lain. Studi kasus juga bersifat komprehensif
artinya data yang dikumpulkan meliputi berbagai aspek kepribadian misalnya
data tentang latar belakang sosial, latar belakang keluarga dan lain-lain.
10. Tehnik Case Conference adalah pertemuan yang direncanakan untuk membah
as keadaan dan masalah seseorang atau beberapa orang. Tujuannya adalah unt
uk lebih mengenal dan memahami anak yang mengalami kasus agar dapat dib
erikan pertolongan secara tepat. Yang ikut menghadiri dalam case conference
adalah konselor, wali kelas, kepala sekolah, guru dan ahli lain yang dianggap
perlu, kadang-kadang orang tua diundang jika dalam pembahasan kasus menu
ntut kerja sama dari orang tua.
b. Tehnik Testing

Tehnik tes tediri dari bermacam-macam tes, diantaranya :

1. tes kemampuan
2. tes prestasi
3. tes bakat

6
4. tes minat
5. tes kepribadian.

Penggunaan tes bagi konselor berfungsi untuk :

1. mengetahui kemampuan, minat, bakat, kepribadian individu/siswa sehingga d


apat dipahami kekuatan dan kelemahannya yang nantinya menjadi bahan dala
m pemberian bantuan.
2. membantu memperkirakan kemungkinankemungkinan untuk menuju sukses s
esuai dengan bakat, minat dan kemampuan siswa.
3. membantu siswa dalam mengambil keputusan dasar yang berkenaan dengan p
erencanaan pendidikan dan pekerjaan. Kesulitan-kesulitan siswa yang berken
aan dengan hal-hal tersebut dapat dipertimbangkan dengan hasil tes yang ada.
4. menggunakan tes untuk diagnosis masalah siswa, maksudnya masalah-masala
h siswa dikenali dan direncanakan untuk dapat ditetapkan dalam usaha perbai
kannya.
5. membantu mengevaluasi hasil -hasil bimbingan atau konseling.

C. Teknik pemahaman konseling di SDN 1 Bakung Bandar Lampung


Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar Negeri 1
Bakung Bandar Lampung dilaksanakan berdasarkan hasil pemahaman terhadap
peserta didik. Teknik yang dilakukan guru dalam memahami peserta didik
adalah melalui tes, observasi, dan wawancara. Penyelenggaraan bimbingan
dan konseling di Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung Bandar Lampung telah
dilaksanakan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran. Pendekatan yang
sering digunakan guru adalah pendekatan remedial dan perkembangan. Adapun
strategi guru kelas dalam melaksanakan bimbingan dan konseling, yaitu
a) Memadukan materi BK dengan materi pelajaran
b) Memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai
c) Melaksanaksanakan remedial
d) Membangun komunikasi empatik dengan peserta didik
e) Memberikan teladan
f) Memberikan apresiasi dan penguatan terhadap perilaku peserta didik yang
positif,
g) Bekerjasama dengan berbagai pihak dalam mengidentifikasi dan memilih
beberbagai alternatif bantuan yang dapat diberikan kepada peserta didik

7
h) Melakukan alih tangan. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa
pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung
Bandar Lampung belum terprogram dengan baik. Sebab, sebagian guru
belum memahami pelaksanaan bimbingan dan konseling sekolah.

Oleh karena itu, guru disarankan mengikuti pelatihan untuk


meningkatkan wawasan mereka dalam memberikan layanan bimbingan dan
konseling di Sekolah Dasar.

C. Teknik pemahaman konseling di SDN Sungai Miai 5


Teknik yang dilakukan guru dalam memahami peserta didik adalah melalui
tes, observasi, dan wawancara. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di SDN
Sungai Miai 5 Banjarmasin telah dilaksanakan secara terintegrasi dengan proses
pembelajaran. Pendekatan yang sering digunakan guru adalah pendekatan remedial
dan perkembangan. Adapun strategi guru kelas dalam melaksanakan bimbingan dan
konseling, yaitu :

a. Memadukan materi BK dengan materi pelajaran;

b. Memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai;

c. Melaksanaksanakan remedial;

d. Membangun komunikasi empatik dengan peserta didik;

e. Memberikan teladan;

f. Memberikan apresiasi dan penguatan terhadap perilaku peserta didik yang


positif;

g. Bekerjasama dengan berbagai pihak dalam mengidentifikasi dan memilih


beberbagai alternatif bantuan yang dapat diberikan kepada peserta didik;

h. Melakukan alih tangan. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa pelaksanaan


bimbingan dan konseling di SDN Sungai Miai 5 Banjarmasin belum terprogram
dengan baik.

Sebab, sebagian guru belum memahami pelaksanaan bimbingan dan


konseling sekolah. Oleh karena itu, guru disarankan mengikuti pelatihan untuk

8
meningkatkan wawasan mereka dalam memberikan layanan bimbingan dan
konseling di Sekolah Dasar.

Bab III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelaksanaan pemahaman individu dalam kegiatan bimbingan dan konseling b
erkaitan erat dengan fungsi dari bimbingan dan konseling itu sendiri. Secara garis bes

9
ar teknik memahami karakteristik peserta didik konseli yang digunakan dalam bimbi
ngan dan konseling meliputi teknik tes dan non tes.
Teknik tes merupakan teknik untuk memahami individu dengan menggunaka
n instrumen tes terstandar. Guru bimbingan dan konseling atau konselor hendaknya
mampu memahami hasil tes, menginterpretasikan, dan menyusun rekomendasi berda
sarkan hasil tes. Hasil tes yang lazim digunakan untuk keperluan bimbingan dan kons
eling antara lain hasil tes kecerdasan, tes bakat, tes minat, tes kepribadian, tes kreativi
tas, tes sikap dan tes prestasi belajar.

Teknik non tes merupakan teknik untuk memahami individu dengan


menggunakan instrumen yang terstandar dan tidak standar. Teknik asesmen non tes
yang sering digunakan untuk keperluan bimbingan dan konseling antara lain:
observasi, wawancara, angket, sosiometri, dokumentasi, biografi ataupun
autobiografi.

Adapun strategi guru kelas dalam melaksanakan bimbingan dan konseling, yaitu :

a. Memadukan materi BK dengan materi pelajaran

b. Memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai

c. Melaksanaksanakan remedial;

d. Membangun komunikasi empatik dengan peserta didik;

e. Memberikan teladan;

f. Memberikan apresiasi dan penguatan terhadap perilaku peserta didik yang


positif;

g. Mekerjasama dengan berbagai pihak dalam mengidentifikasi dan memilih


beberbagai alternatif bantuan yang dapat diberikan kepada peserta didik;

h. Melakukan alih tangan.

B. Saran
Sebagai calon guru SD yang akan menjadi pendidik profesional yang
mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik atau siswa pasti akan menghadapi berbagai
masalah kesiswaan. Oleh sebab itu, sebagai calon guru SD harus menguasai teknik-
teknik Bimbingan dan Konseling. Sehingga, ketika sudah menjadi seorang guru SD

10
bisa mengatasi berbagai masalah kesiswaan. Semoga dengan adanya makalah ini bisa
bermanfaat untuk para calon guru SD yang nantinya akan menjadi seorang guru SD
yang profesional yang bisa menjadi guru sekaligus konselor (pembimbing) bagi anak
didiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber : Jessy Tanod, Mareyke dkk. 2019. Penyelenggaraan Bimbingan


Konseling di Sekolah Dasar. JPD: Jurnal Pendidikan Dasar.

Febrini, Deni. 2020. ”Bimbingan dan Konseling”. Bengkulu: CV Brimedia G


lobal

11
Hamdan Husein & Dessy Noor. 2018. Penyelenggaraan Bimbingan dan
Konseling Di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
Pengembangan. Vol 3 No 4. Hal 447-452

Syamsu Yusuf. (2002) Landasan Bimbingan dan Konseling,


Bandung : Kerja sama PPs UPI & Remaja Rosdakarya

LAMPIRAN

12
13

Anda mungkin juga menyukai