Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK.PROFESI KEPENDIDIKAN
PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA
PRANCIS

Skor Nilai :

PROFESI KEPENDIDIKAN

(Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd tahun terbit 2022)

Nama Mahasiswa        : Romalum purba

Nim                             : 2211131013

Dosen Pengampu         : Dr. Irwandy, M.Pd

Mata Kuliah                 : Profesi Kependidikan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2022
EXCECUTIVE SUMMARY

Keterampilan berbahasa mencakup empat segi , yaitu keterampilan mengkritik,


keterampilan memberi saran, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis,
keempat – empatnya merupakan catur tunggal.

atau tidak sadar keterampilan mengkritik ini tidak begitu mendapat perhatian pada
buku buku makalah serta karangan lain nya selama ini kita hanya membaca tanpa
mengetahuibagimana kaalimat kalimat dann kosa kata yang digunakan.

Tetapi walaupun begitu menyatakan bahwa pada umumnya kita menggunakan waktu
buat menyimak tiga kali sebanyak waktu untuk membaca, sedikit sekali perhatian
diberikan untuk melatih orang menyimak.

Setiap keterampilan itu sangat erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan
lainnya dengan cara yang beraneka ragam . Dalam memperoleh keterampilan berbahasa
biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang terakhir . Mula mula pada masa kecil
kita belajar menyimak bhasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita membaca dan
menulis. Mengkritik dan berbicaraa kita pelajari sebelum memasuki sekolah , sedangkan
membaca dan menulis dipelajari disekolah. Keempat keterampilan terssebut pada
dasarnya merupakan satu kesatuan atau catur tunggal.

setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan prsoes proses berpikir yang
mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikiran nya. Semakin terampil
seseorang berbahasa , semakin cerah dan cerdas pula jalan pikiran nya. Keterampilan
hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Melatih
keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berfikir.
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, sebab telah
memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu menyelesaikan
tugas “CRITICAL BOOK RIVIEW” . Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah saya yaitu
“profesi kependidikan”.

Tugas critical book review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua khususnya dalam hal Profesi kependidikan. Profesi kependidikan merupakan
pendorong adanya pendidikan .Saya menyadari bahwa tugas critical book review ini masih jauh dari
kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon
maaf karna sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas , karna keterbatasan
ilmu dan pemahaman saya yang belum seberapa.

Saya juga bersyukur telah mengenal Monsieuur Irwandy yang tak henti henti nya mendorong kami
untuk tidak berhenti membaca dan menulis , karena itulah bentuk konstribusi yang semestinya
diberikan oleh akademisi selain bentuk konstribusi lain yang diberikan. Melalui obrolan dan diskusi
kami telah banyak belajar dari monsieur bagaimana pentingnya filsafat pendidikan itu.

Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas critical book review ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatian nya saya mengucapkan terima kasih .

Penulis

Romalum purba
DAFTAR ISI

Excecutive Summary……………………………………………………………………………………….

Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………..

Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………....

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………….....

1. Pentingnya CBR……………………………………………………………....................

2.Tujuan Penulisan CBR……………………………………………………………………….

3.Manfaat CBR……………………………………………………………………………………

4.Identitas buku………………………………………………………………………………….

BAB II RINGKASAN ISI BUKU…………………………………………………………………….........

BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….......

1.Pembahasan Isi buku………………………………………………………………………

2.Kelebihan dan Kekurangan buku……………………………………………………..

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………………….......

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………........

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………......
BAB I

PENDAHULUAN

1.RASIONALISASI PENTINGNYA CBR

Melakukan Critical Book Review pada suatu buku dengan membandingkan nya dengan
buku lain sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu buku. Dari mengkritik inilah kita jadi mendapatkan
informasi yang kompeten dengan cara menggabungkan informasi dari buku yang lain. Hal
ini adalah salah satu upaya KKNI untuk benar benar menjadikan mahasiswa yang unggul
dalam segala hal, salah satu nya yaitu mengkritik buku.

2.TUJUAN/ALASAN PENULISAN CBR

 Mengulas isi sebuah buku.


 Mengetahui informasi sebuah buku.
 Membandingkan isi buku utama dengan buku pembanding 1, pembanding 2 dan
pembanding 3
 Melatih individu agar berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada disetiap buku.
 Melatih mahasiswa untuk teliti meriview buku dalam dua bahasa .

3.MANFAAT CBR

 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan.


 Untuk menambah pengetahuan tentang profesi kependidikan.
 Untuk mengetahui banyak hal tentang buku, dan melatih mahasiswa untuk gemar
membaca.

4.IDENTITAS BUKU

Buku Utama (buku satu)

1. Judul             : Profesi Kependidikan


2. Penulis             : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
3. ISBN              : 978-602-7938-05-2
4. Penerbit & Kota : Unimed Press Universitas Negeri Medan
5. Tahun terbit             : 2013, 2014, 2015, 2016,2017, 2018,2019,2020,2022
6. Urutan cetakan : Cetakan kesebelas
7. Tebal buku             : 330 halaman
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

Bab 1 Hakikat Profesi Kependidikan

1.Konsep Dasar Profesi Kependidikan

a.Pengantar

Pemenuhan kebutuhan bagi manusia merupakan titik awal dalam menjadikan hidupnya
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga membuat manusia harus bekerja untuk
memenuhi kebutuhannya.Dengan semakin lanjutnya usia peradaban, maka semakin meningkat
pula ragam dan jenis kebutuhan manusia maka usaha dan kegiatan memenuhi kebutuhan
semakin menjadi rumit, sesuai dengan beranekaragam dan kompleksitas kebutuhan hidup itu
sendiri.Dalam ligkungan masyarakat, guru adalah salah satu pekerjaan yang sudah lama dikenal
dan tetap akan dibutuhkan, terutama masyarakat yang sudah semakin maju, yang ditandai
dengan sifat rasional dalam berkarya, mengutamakan efesiensi, menuntut disiplin sosial dan
kemampuan kerja sama atau berorganisasi yang tinggi diantara warganya, serta menuntut
warganya untuk menguasai ilmu dan teknologi untuk dapat meningkatkan hidupnya.

Pekerjaan yang menuntut orang memenuhi kriteria-kriteria ini disebut sebagai “profesi”.
Dengan demikian dikatakan bahwa guru adalah salah satu profesi, yang mewajibkan
pengembangannya “profesional”.Guru sebagai tenaga pendidik adalah insan atau personal yang
sebenarnya (idealnya) sejak kecil sudah memiliki cita cita untuk melayani orang lain. Oleh karena
itu dalam bahasa lain disebutkan bahwa guru adalah “tenaga pendidik profesional” dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah (Perber Mendiknas & Ka BKN 2010).Oemar hamalik (2001), menyatakan
bahwa guru profesional harus memiliki persyaratan yang meliputi 1. Memiliki keahlian sebagai
guru 2. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi 3. Memiliki mental yang sehat 4. Berbadan
sehhat 5. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas 6. Guru adalah manusia berjiwa
pancasila, dan 7. Guru adalah seorang warga negara yang baik.

b.Pengertian Profesional

Good’s Dictionary of Education, sebagaimana dikutip dan diterjemahkan oleh sutisna (1985)
mendefenisikan sebagai berikut; profesi adalah suatu pekerjaan yang meminta persiapan
spesialis yang relatif lama di perguruan tinggi dan dikuasai oleh kode etik yang khusus” Suatu
pekerjaan dikatakan profesional dikatakan profesional apabila pekerjaan tersebut hanya dapat
dikerjakan oleh yang memeenuhi syarat atau kriteria tertentu.

c.Ciri Ciri Profesi

Ciri profesi ditinjau dari beberapa segi :

-Segi fungsi dan signifikansi sosial

-Segi keahlian dan keterampilan


-Memperoleh keahlian dan keterampilan yang dilakukan secara rutin.

-Batang tubuh ilmu.

-Masa pendidikan.

-Aplikasi dan sosialisasi nilai nilai profesional.

-Kode etik tertentu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

-Wewenang/kekuasaan untuk memberi suatu judggement/pendapat/putusan.

-Tanggung jawab profesional atau otonomi.

-Pengakuan dan imbalan.

d.Guru Sebagai Jabatan Profesional

Para ahli pendidikan pada umumnya memasukkan jabatan guru sebagai pekerjaan profesional,
yaitu pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan
bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan
lain.Kompetensi sosial,yaitu kemampuan berkomunikasi sosial baik dengan siswa,dengan sesama
teman guru, kepala sekolah, maupun dengan masyarakat lugas.

2.Ciri-Ciri Profesional Guru

Dengan berpedoman pada gejala-gejala perkembangan ilmu pengetahuan, teknnologi, dan sosial,
ada pihak berpendapat bahwa cirikeprofsionalan guru terletak pada kemampuan 1. Menguasai
subyek (kandungan kurikulum), 2. Memiliki kemahiran dan keterampilan pedagogik ( mengajar
dan mengajarkan) 3. Memahami perkembangan dan menyaingi peserta didik 4. Memahami
counseling pembelajaran (cognitve psychology) 5. Mahir menggunakan teknologi terkini.

1.Kompetensi Pedagogik

Adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan


pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.

2.Kompetensi Kepribadian

Adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif
dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

3.Kompetensi Profesional

Adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan
materi kurikulum mata pelajaran disekolag dan subtansi keilmuan yang menaungi materinya,
serta penguasaan terhadap struktur dan metodelogi keilmuannya.
4.Komptensi Sosial

Adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
tenaga kependidikan , orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

BAB II PROFESIONALISASI JABATAN GURU

1.Pengertian Profesionalisasi

Kata profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti runtutan
perubahan (peristiwa) diperkembangan sesuatu, kemajuan sosial berjalan terus, rangkaian
tindakan, pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk (KKBI 1999) yang dapat
diartikan sebagai pergerakan dari sesuatu yang bergerak terus menerus menurut aturan yang
lazim atau harus dijalankan.Pekerjaan guru sejak masa awal hingga dewasa ini telah mengalami
perkembangan sejajar dengan berkembangnya kemajauan di tengah masyarakat. Pekerjaan
profesional dapat diartikan sebagai pekerjaan yang memerlukan kebutuhan khusus, memenuhi
persyaratan khusus yang ditetapkan oleh organisasi, dan mendapat pengakuan dari negara.Satu
jenis pekerjaan baru dapat dikategorikan profesional bila memenuhi ciri ciri dalam aspek fungsi
dan signifikasi sosial, keahlian dan keterampilan disiplin ilmu tertentu, memerlukan pendidika
dan latihan, nilai nilai profesionalnya dapat diaplikasikan kepada masyrakat, mempunyai kode
etik, mempunyai tanggung jawab tertentu, diakui dan mendapat imbalan yang layak atas
profesinya.

Guru sebagai pekerjaan profesional memerlukan emmpat kompetensi yang meliputi kompetensi
kepribadian, sosial, pedagogik, profesional. Kepemilikan empat kompetensi tersebut memerlukan
waktu yang relatif lama (hingga tingkat perguruan tinggi). Upaya memperoleh dan
mempertahankan keempat kompetensi itu hingga dinyatakan menjadi guru yang profesional
disebut sebagai profesionalisasi guru. Selama menjalani profesionalisasi tersebur kehidupan guru
diperlengkapi dengan kode etik guru, yang disusun dan disepakati organisasi guru profesonal.Dan
agar guru sebagai profesi aman dalam statusnya, perlu mendapat perlindungan yang mencakup;
perlindungan terhadap LPTK sebagai satu satunya lembaga pelatih dan pendidik guru, guru hanya
boleh dijabat oleh lulusan LPTK, organisasi guru, seperti PGRI, dilibatkan dalam memberi
pertimbangan dalam hal hal yang menyangkut status, pengembangan, pemberhentia, dan hak
guru serta pengawasan terhadapt kode etik profesi guru.

BAB III PERAN ORGANISASI DAN PENYIKAPAN PROFESI KEPENDIDIKAN

Organisasi Profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang orang yang memiliki suatu keahlian
khusasu yang merupakan ciri khas dari bidang keahlian tertentu yang merupakan ciri khas dari
bidang keahlian tertentu.Sebagai seorang tenaga profesional, guru harus senantiasa proaktif
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya secara terus menerus. Sasaran
penyikapan itu meliputi penyikapan terhadap perundang-undangan, organisasi pprofesi, teman
sejawat, peserta didik, tempat bekerja, pimpinan lembaga dan lingkungan pekerjaan. Sebagai
jabatan yang harus dapat menjawab tantangan perkembangan masyarakat, jabatan guruu harus
ada mengadakan pembaharuan sesuai dengan tuntutan zaman yang melekat dalam tugas-
tugasnya.

Penyikapan profesi kependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau tenaga pendidik
memandang dan memperlakukan jabatan sebagai profesi. Guru harus menyadari karena
kemauan dan kemampuannya memilih, menentukan dan memutuskan untuk menjadi guru lah
yang mewajibnya untyk sungguh-sungguh melaksanakan tugas keprofesionalannya dibidang
keguruan. Dengan demikian jika seseorangan sudah setuju untukmenjadi guru artinya
mempunnyai sifat positif terhadap pekerjaan guru dengan segala resikonya, maka individu
tersebut akan melakukan tindakan positif dan mau melaksanakan dengan penuh rasa tanggung
jawab.. pengembangan sikapprofesi pendidikan ini dilakukan sebelum dan selama memangku
profesi keguruan itu sendiri.

BAB IV PERANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

Manajemen berasal dari kata “managio” yaitu pengurusan atau “managiare” atau melatih dalam
mengatur langkah langkah. Manajemen sering diartikan sebagai ilmu kiat dan profesi. Manajemen
adalah suatu sistem tungkah laku manusia yang kooperatif dalam melaksanankan tugas dann
tanggungjawabnya dengan kepemimpinan yang teratur melalui usaha yang terus menerus
dilandasi tindakan yang rasional.Manajemen pendidikan adalah alat untuk mencapai tujuan
pendidikan. Sebagai alat, amanjemen pendidikan harus dijalankan secara efektif dan efesien
dengan memberdayakan segala sumberdaya yang tersedia ada baik manusia dan non manusia
sehingga semuanya mennjadi satu menuju satu titik akhir, guru secara profesional melaksanakan
proses pembelajaran agar peserta didik mau dan dapat belajar hingga mencapai tujuan
pendidikan. Manajemen peddidikan disekolah harus dijalankan sesuai dengan fungsi-fungsinya
dan berpegang pada prinsip prinsip manajemen yang effektif dan efesien. Sebagai bagian tidak
terpisahkan dari sistem pendidikan, guru bidang studi harus memahami dann mampu menjadi
bagian yang terintegrasi dalam mannajemeeen pendidikan dengan melaksanakan segala ttugas
dan tanggungjawab pada setiap bidang garapan yang dikelola oleh kepala sekolah sebagai
manajer pendidikan disekolah.

BAB V HAKEKAT SUPERVISI PENDIDIKAN

Secara umum supervis berarti upaya pemberian bantuan kepada guruu agar dapat membantu
peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam prakteknya sering supervisi
diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja guru.Seorang supervisor adalah seseorang
yang memiliki kelebihan-kelebihan (super) dibidang keguruan, dimana kelebihan tersebut dapat
membuatnya membantu guru memperbaiki situasi belajar mengajar kearah yang lebih
baik.Pendekatan supervisi pendidikan dibagi atas 3 yaitu : Pendekatan Non-direktive, pendekatan
direktive, pendekatan Collaborative .Teknik supervisi bersifat kelompok dibagi atas 6 yaitu :
pertemuan orientassi, rapat guru, studi kelompok antarguru, diskuusi sebagai pertukaran pikiran
atau pendapat, workshop(lokakarya), tukar menukar pengalaman (sharing of Experience)Teknik
supervisi bersifa individual dibagi atas 5 yaitu: kunjungan kelas, obsevasi kelas, percakapan
pibadi, inter visitasi, menilai diri sendiri.

BAB VI BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU

Secara umum konseling dapat diartikan sebagai bantuan. Namun dalam pengertian sebenarnya,
tidak setiap bentuk bantuan adalah konseling. Bntuk bantuan dalam arti konseling membutuhkan
syarat, bentuk, prosedur dan pelaksanaan tertentu sesuai dengan dasar, prinsip dan tujuannya
(Rochman Natawijaya, 1981).Fungsi konseling dibagi atas 6 yaitu : Fungsi pemahaman, Fungsi
pencegahan, Fungsi penyaluran, Fungsi penyesuaian, Fungsi perbaikan, Fungsi pengembangan
dibagi atas 10 yaitu : fungsi pemahaman, fungsi prevventif, fungsi pengembangan, fungsi
penyembuhan,, fungsi penyaluran, fungsi adaptasi, fungsi penyesuaian fungsi perbaikan, fungsi
fasilitas, fungsi pemeliharaan.
Azaz azaz pokok konseling :

Layanan bimbingan konselig disekolah didasarka pada azas azas tertentu meliputi azas
kerahasiaan, kesukarelaan, kekinian, dan kemandirian dengan uraian berikut: 1. Azas kerahasiaan
2. Azas Kesukarelaan 3. Azas Kekinian 4. Azas Kemandirian.
BAB III

PEMBAHASAN

1.Kelebihan dan Kekurangan Buku

Kekurangan:

 Buku ini cukup bertele-tele karna dibelakang buku ini dicantumkan Rps, sehingga
mahasiswa bosan.
 Gagasan yang diajukan oleh penulis pada buku diktat cukup logis namun kurang teratur.
Seringkali dijumpai pengulangan kalimat yang sama pada paragraph sebelumnya kembali
dituliskan pada paragraf berikutnya.Pembaca merasa penulis/editor berupaya untuk
memperbanyak tulisan dalam buku padahal isi kalimat antar paragraf sama saja. Timbul
kesan upaya ini dapat menebalkan buku.
 Masih terdapat banyak kesalahan pengetikan yang ditemukan pada buku diktat.

Kelebihan:

 Pembahasan buku diktat disajikan secara detail, dan menyeluruh oleh penulis.
 Hubungan antar gagasan yang diajukan oleh penulis disajikan secara naratif dan analitis.
 Buku tersebut juga mencantumkan daftar pustaka sebagai referensi, baik dari dalam
negeri maupun luar negeri.
 Buku diktat tersebut menyajikan kajian materi yang didukung oleh para pendapat ahli.
 Cover Buku sangat menarik.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Setiap keterampilan itu erat sekali dengan keterampilan lainya dengan cara yang sangat beraneka
ragam. Dalam memperoleh keterampilan mengkritisi biasanya adalah urutan terakhir. Mula mula
menyimak bahasa, sesudah itu membaca, menulis dan yang terakhir mengkritik. Ke-empat
keterampilan tersebut merupakan catur tunggal atau kesatuan keterampilan.

Setiap keterampilan kerap berhubungan dengan proses proses berfikir yang memberi bahasa.
Bahasa seseorang mencerminkan pikiran nya, semakin terampil seseorang berbahasa , semakin
cerah dan cerdas pula jalan pikiran nya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan
jalan praktek dan banyak latihan. Seperti melakukan tugas CBR ini, ini adalah contoh untuk
melatih keterampilan kita baik itu menyimak bahasa buku, membaca, menuis dan mengkritik
dengan menggunakan bahasa yang baik. Melatih keterampilan berbahasa berati pula melatih
keterampilan berfikir.

Rekomendasi

Menurut yang saya baca dari buku Profesi Kependidikan,buku tersebut sangat layak digunakan
untuk seorang mahasiswa seperti kami dan menjadi reverensi bagi si pembaca dan diharapkan
agar buku tersebut lebih teliti lagi saat dalam pengetikan agar tidak ada kesalahan serta
memudahkan pembaca untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari serta perlengkaplah
identitas buku tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Van Petten Hederson, Stella.1947.Introducion to Philosophy of Education.USA: Chicago

Press.S.Praja, Juhaya.2008.Aliran Aliran Filsafat & Etika.Jakarta:Kencana.Purba, Edward:


Yusnaidi,2017.Filsafat Pendidikan.Medan: Unimed press.

Anda mungkin juga menyukai