Berikut ini adalah sebagian dari daftar pertanyaan yang biasa diajukan pada tes wawancara
penerima beasiswa.
Bagi Anda calon peserta wawancara, ingat, sang pewawancara bisa membaca kebohongan
Anda melalui mata dan sikap tubuh. Maka panduan ini bukanlah dimaksudkan untuk
membuat manipuasi jawaban, melainkan sebagai arahan bagaimana bentuk jawaban yang
sesuai dengan cerminan diri Anda. Apa yang penting adalah Anda sudah pernah memikirkan
jawaban dari pertanyaan2 ini, sehingga di saat wawancara nanti Anda tidak akan
menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berpikir dan mengolah kata.
1. Apa yang membuat Anda ingin masuk ke ___ (nama perguruan tinggi)____ ini? dan tak
jarang masuk ke yang lebih spesifik Mengapa Anda memilih jurusan ini?
Sang pemberi beasiswa tentunya enggan untuk memberikan beasiswa kepada mereka2 yang
merasa salah masuk jurusan, atau masuk karena terpaksa, atau blas ndak punya gambaran
tentangnya. Maka jawaban Anda tentang ini mustinya bisa dikisarkan pada kelebihan2 yang
dipunyai oleh jurusan bersangkutan, misalkan saja: fasilitas yang lebih, reputasi yang baik,
banyaknya org2 berprestasi di sana, kurikulumnya yang baik, dan sebagainya. Lebih jauh
lagi, apapun yang membuat Anda terkesan bangga dan punya penghargaan atas jurusan yang
Anda pilih akan meningkatkan skor wawancara. Misal:
“Saya ingin menjadi programmer, dan setahu saya (kampus ini) punya jurusan informatika
terbaik di Jawa Timur. “ “Saya suka sekali ilmu biologi, dan saya pikir tak ada tempat yang
lebih tepat utk belajar tentang ini kecuali di sini”
Semangat kompetitif, baik dengan diri sendiri ataupun dengan orang lain Dan juga yang
terkait dengan keterampilan (skill) atau pengetahuan (knowledge)? “Saya pandai menulis”,
“Saya pintar berdebat dalam bahasa inggris”, “Saya punya pengetahuan yang luas tentang
otomotif”,”Saya ini orangnya teliti sekali, dan bagus sekali mengangani angka”.
Kelebihan dalam bentuk mentalitas bisa Anda gunakan di bidang keilmuan atau jurusan
apapun yang Anda pilih, sementara wawasan dan keterampilan spesifik belum tentu bisa
digunakan di keprofesian yang Anda pilih. Bergantung juga sih pada kemampuan si
pewawancara. Semisal saja: pengetahuan yang besar di bidang otomotif bagaimanapun akan
bisa berguna bagi seseorang yang mengambil bidang informatika. Yang jelas apapun jawaban
Anda, tugas selanjutnya adalah memberikan jawaban atas pertanyaan lanjutan, “ Baik,
misalnya seperti apa?”
3. Apa target karir Anda saat ini? dan tak jarang dilanjutkan lagi dengan pertanyaan seperti…
Sepuluh tahun lagi, Anda ingin jadi seperti apa?
Masih banyak anak SMA yang tak siap dengan jawaban seperti ini, khususnya mereka yang
memilih jurusan tertentu karena dorongan orang lain. Maka untuk Anda, yang penting adalah
membuat sebuah target.
Carilah di google dengan kata kunci “profession for _____ major”, “jobs in (atau for) _____
major”, “career for ____ major” atau “popular jobs for ____ major.” Isi bagian kosong
dengan nama bidang, misal biologi, statistika, ataupun yang lain -dalam bahasa inggris
tentunya.
4. Tolong ceritakan prestasi atau pencapaian pribadi yang membuat Anda benar-benar
bangga. atau dalam bentuk yang spesifik:
Tolong sebutkan prestasi akademik terbesar yang pernah Anda raih. atau dalam bentuk lain…
Tolong ceritakan tentang salah satu sukses yang pernah Anda raih.
Jika Anda memang tak punya prestasi akademik yang istimewa, maka Anda bisa sampaikan
segala bentuk prestasi bahkan yang tak mendapat penghargaan sekalipun. Semisal Anda
merasa diri Anda jagoan bahasa mandarin dan sering diminta untuk jadi guide atau bahkan
MC. Itu prestasi, tapi tak ada piagam untuk itu. Apapun yang Anda sebutkan, carilah apa-apa
yang bisa menggambarkan kesungguhan, kegigihan, ketelatenan dan kesediaan Anda untuk
membayar “harga” dari sebuah prestasi atau pencapaian.
Apapun hobi Anda, manaka di situ Anda bisa menunjukkan tingkat dedikasi Anda dalam
menjalani hobi, maka itu akan bisa jadi nilai tambah. Semisal Anda suka pada memasak, dan
lalu sebagai wujud dari kecintaan pada memasak, Anda sudah berhasil mempelajari lebih dari
seratus resep masakan, dan telah mengikuti beberapa lomba masak, menulis blog tentang
memasak, dan sering berinisiatif menawarkan diri menjadi juru masak di acara2
kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggal, atau bahkan Anda telah punya resep masakan
sendiri. Apapun yang Anda sebutkan, carilah apa-apa yang bisa menggambarkan seberapa
tinggi sebuah minat dan ketertarikan bisa mengarahkan Anda pada tingkat prestasi atau
kontribusi tertentu.
Terkait dengan pertanyaan di atas adalah pertanyaan tentang keterlibatan Anda di kegiatan
ekstrakurikuler dan pembelajaran yang Anda dapatkan dari sana.
Ini tentu adalah pertanyaan gong. Untuk menjawabnya, Anda bisa merangkum dari jawaban2
di atas, misal terkait kelebihan2 Anda dan apa harapan dan target Anda di masa depan. Dan
yang penting, Anda bisa mengulas pada aspek2 yang menjadi kriteria bagai program
beasiswa tersebut. Dan juga, manakala Anda bisa mencari tahu apa harapan2 dari si -entah
perusahaan atau apa- penerima beasiswa, maka itu akan jadi penambah skor yang signifikan.
Silahkan Anda cari di internet berita2 yang terkait dengan program beasiswa yang Anda cari
itu. Semisal Anda temukan berita tentang penyerahan beasiswa di kampus lain. Anda cari
tahu apa-apa sih yang dititipkan oleh perwakilan perusahaan pemberi beasiswa. Maka faktor
itulah yang kemudian Anda jadikan bahan untuk menjawab pertanyaan ini. Bahkan sampai
pada bahasa-bahasa yang spesifik sekalipun. Misal saja Anda temukan bahwa si pemberi
beasiswa ternyata ingin membangkitkan bibit unggul dari daerah-daerah. Maka pada
wawancara Anda bisa katakan betapa Anda ingin jadi kebanggaan dari daerah Anda dan di
kemudian hari ingin kembali dan memberikan sumbangsih pada daerah, dan sebaiknya Anda
tidak berbohong tentangnya.
Tolong ceritakan tentang sebuah kesalahan yang membuat Anda belajar sesuatu darinya.
Pernah kah Anda menghadapi suatu masalah besar? Dan bagaimana Anda menghadapinya?
Apakah Anda sudah ada gambaran terkait apa2 yang akan Anda lakukan di kampus nanti?
Misal apakah Anda ingin aktif di organisasi mahasiswa atau organisasi minat bakat. Dan lalu
harap perhatikan hal-hal berikut ini:
Datanglah tepat waktu, dan sewaktu menunggu, sebaiknya Anda tidak membaca komik atau
novel. Alih-alih, bawa dan bacalah buku pengembangan diri atau buku yang jadi minat Anda.
Buat kesan awal yang baik. Ketika bertemu pewawancara pertama kali, bahkan sebelum sesi
berlangsung, ucapkan salam, jabat tangan secara mantap, dan perkenalkan nama.
Jawaban yang baik bukanlah jawaban yang bertele-tele, ngelantur, atau apapun yang keluar
dari lingkup pertanyaan.
Ingat si pewawancara bisa jadi akan mengajukan pertanyaan lanjutan.
Bila Anda bingung dan belum miliki jawaban, maka tak mengapa Anda diam sejenakuntuk
berpikir. Jangan langsung menjawab bilamana itu malah membuat Anda bicara ngelantur.
Pelajaran yang benar-benar lengkap yakni Tips dan Trik Licik Lolos Tes Wawancara.
kali ini ditujukan buat kalian yang mahasiswa yang ingjn masuk perguruan tinggi
(kan ada beberapa perguruan tinggi yang ada tes Wawancara nya seperti STAN,
STSN, STIS, dan lain-lain. Selain itu postingan ini juga cocok kok buat kalian yang
ingin melamar pekerjaan.
---------------------------------------------
Ternyata banyak sekali lulusan SMA yang baru lulus terpaksa menunggu beberapa
lama untuk mendapatkan pekerjaan. Penyebab utama gugurnya lulusan tersebut
antara lain karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam teknik
wawancara.
Hal tersebut ditandai dengan sikap nervous dan tegang ketika diwawancarai oleh
interviewer sehingga akan menyebabkan kandidat tidak fokus dan tidak efektif
menjawab pertanyaan.
Tes Wawancara (Interview test) adalah tes yang selalu dilakukan oleh tim rekrutmen
perusahaan sebelum calon karyawan akhirnya diterima menjadi karyawan
perusahaan atau instansi terkait.
Melalui tes wawancara ini, sebuah perusahaan dapat mengetahui apakah peserta
tersebut layak untuk diterima menjadi karyawan atau tidak melalui jawaban- jawaban
yang diberikan kepada tim pewawancara.
4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling
tidak menarik?
Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil
dan satu saja hal kecil sebagai faktor yang kurang menarik.
8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi
kami?
Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan
berusaha mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda
membutuhkan sekitar enam bulan untuk benar-benar mengerti organisasi
perusahaan dan kebutuhannya.
10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini.
Bagaimana pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri
dengan kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa
Anda butuh mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja
di tingkat yang lebih tinggi.
12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik.
Katakan bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan
yang cocok untuk Anda. Jangan menunjukkan bahwa Anda lebih mementingkan
kestabilan keuangan.
13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa
yang tidak berkenan?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif.
Deskripsikan lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai.
Jangan menyebutkan masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya
terkesan buruk, pewawancara akan bertanya- tanya mengapa Anda berada disana.
Hal ini jelas mengurangi profesionalisme Anda.
15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa
inilah alasan Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan
bersikap defensif.
“Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat
Anda tidak diterima.”
“Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok
persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.”
Tips-Tips Yang Dapat Anda Jadikan Panduan Agar Lebih Pede.
1. Anda harus tahu dengan pasti keahlian dan karakter Anda yang manakah yang
sesuai dengan yang dicari oleh perusahaan untuk posisi yang Anda lamar. Pikirkan
dengan cermat manakah yang merupakan value added (Nilai Tambah) dari Anda
yang dapat dijadikan Unique Selling Point.
2. Apabila Anda memiliki sejumlah pengalaman kerja, pastikan Anda tidak lupa
ketika disuruh menjelaskan secara detail track record kesuksesan Anda pada saat
interviewer ingin menggali lebih banyak dan lebih dalam tentang achievement
Anda di tempat kerja terdahulu, mereka memegang CV Anda di tangan. Jangan
merusak kesempatan ini dengan penjelasan yang tidak ada relevansinya dengan
apa yang Anda tulis di CV, jelaskan dengan detail dan jelas.
3. Anda dapat melakukan riset tentang perusahaan impian Anda melalui website,
teman-teman atapun keluarga Anda yang bekerja di perusahaan tersebut. Atau
Anda dapat menelepon resepsionis perusahaan dan menanyakan dengan nada
sopan apakah Anda bisa meminta brosur perusahaan tersebut.
4. Apabila Anda tidak begitu tahu tentang lokasi perusahaan, Anda dapat
menanyakan kepada keluarga atau teman-teman Anda tentang rute menuju lokasi.
Mengetahui lokasi perusahaan akan membantu Anda untuk datang ke interview
tepat waktu.
5. Ada beberapa pertanyaan sejenis yang dilontarkan oleh interviewer di berbagai
perusahaan dan biasanya dilontarkan ketika Anda diinterview oleh HRD.
Pertanyaan yang paling popular adalah Tell me about yourself! atau ceritakan
mengenai Anda! Anda dapat berlatih untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang mungkin dilontarkan pada saat interview. Anda dapat berlatih dengan
melibatkan teman atau keluarga Anda untuk menginterview Anda.
6. Biasanya pada akhir interview, interviewer akan menanyakan pada Anda apakah
ada yang ingin Anda tanyakan. Gunakan kesempatan ini untuk mengajukan
pertanyaan- pertanyaan yang intelektual seputar posisi yang Anda lamar, industry
dan company profile. Jadi siapkan satu atau dua pertanyaan yang ingin Anda
ajukan pada interviewer.
7. Coba tanyakan proses latihan interview Anda secara keseluruhan, dari awal
sampai akhir. Anda dapat menilai diri Anda sendiri atau meminta orang lain untuk
menilai apakah Anda sudah mampu menjawab dengan tepat dan jelas bagaimana
hasil interview Anda, dll.
Sebelum Wawancara :
1. Masuklah ke ruangan setelah terlebih dahulu mengetuk pintu baik dalam
keadaan terbuka atau tertutup. Melangkahlah dengan yakin.
2. Jangan lupa pada saat masuk tersenyumlah pada orang yang akan
menginterview anda. Hal ini akan sangat membantu mengurangi rasa gugup serta
menciptakan suasana hangat.
3. Jabat tangan pewawancara sesuai dengan kekuatan genggamannya
4. Jangan duduk sebelum dipersilahkan oleh pewawancara
5. Duduklah dengan tenang dan gentle
6. Letakkan barang bawaan anda di bawah tempat duduk bukan diatas meja,
matikan hp dan sebaiknya anda tidak mengenakan jaket.
7. Kenakan pakaian formal kemeja lengan panjang yang tidak mencolok, bagi laki-
laki. Serta blazer atau atasan blouse sederhana dengan bawahan senada atau
bawahan lebih gelap dengan warna-warna natural bagi wanita. 8. Kenakan make up
dengan warna natural, tidak perlu berusaha mengesankan pewawancara dengan
mengenakan lensa kontak, kutek warna-warni, atau bulu mata palsu. Karena akan
membuat anda terlihat sangat tidak profesional.
9. Jangan merokok atau mengunyah permen karet
Saat Wawancara :
1. Bicara dengan bahasa formal, tegas, intonasi sedang sehingga dapat didengar
dengan jelas serta jangan terburu- buru dalam menjawab setiap pertanyaan
2. Dengarkan terlebih dahulu secara keseluruhan pertanyaan pewawancara
sehingga kita dapat memberikan jawaban singkat, padat dan tepat. Usahakan tidak
memotong pertanyaan pewawancara, dan dengan mendengarkan keseluruhan
pertanyaan maka kita terhindar dari permintaan untuk mengulang pertanyaan.
Karena akan mengesankan anda tidak siap.
3. Lakukan kontak mata dengan pewawancara, jangan menunduk.
4. Tunjukkan anda sangat berminat dengan perusahaan tersebut, dengan menjawab
pertanyaan dengan antusias
5. Jangan hanya menjawab dengan kata-kata ya, tidak, tidak tahu atau dengan
bahasa isyarat mengangguk atau menggeleng. Usahakan untuk mengembangkan
jawaban sehingga anda terlihat menguasai keadaan.
6. Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih serta menjabat tangan
pewawancara.
Hal-hal penting :
1. Jangan lupa selalu siapkan CV dan surat lamaran anda
2. Usahakan datang minimal 10 menit sebelum wawancara dimulai, jangan pernah
terlambat. Akibatnya sangat fatal, tidak semua perusahaan memberi kesempatan
kedua.
3. Gali info sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan yang akan anda datangi,
cari di internet tentang profil perusahaan, bidang kerja, produk, tarif, keunggulan.
Kitatidak pernah tahu apa pertanyaan yang akan diajukan bukan? Paling tidak
informasi tambahan ini untuk amunisi cadangan kita dan menambah rasa percaya
diri kita.
4. Latih jawaban anda mulai sekarang, komitmen anda berlatih akan sangat
menentukan hasilnya nanti karena komunikasi bukan sesuatu hal yang secara instan
kita dapatkan.
Jangan membuka topik pembicaraan masalah gaji sampai anda ditanya mengenai
hal itu. Karena mengesankan kita lebih suka menuntut apa yang bisa diberikan
perusahaan kepada kita.
Jika ditanya masalah gaji, sebaiknya jawab jumlah nominal yang anda inginkan
sesuai dengan kemampuan dan pengalaman kerja anda. Jangan meminta jauh
melebihi kemampuan anda
Jangan lupa carilah info tentang standard biaya hidup dan UMR (Upah Minimum
Regional) dimana anda akan bekerja nantinya
Jika dibuka sesi pertanyaan, pergunakan kesempatan ini untuk bertanya. Tanyakan
hal apa saja yang ingin anda ketahui seputar posisi yang lamar atau hal-hal lain
yang berkenaan dengan kepastian kapan kira-kira anda akan dihubungi untuk
mengikuti tes selanjutnya.
Tips lainnya :
Banyak Berlatih
Suasana asing saat menjalani wawancara atau interview kerja bisa Anda kurangi
jika Anda berlatih wawancara sesering mungkin. Latihan demi latihan yang Anda
jalani membuat Anda lebih siap dan semakin tahu apa yang harus dilakukan dan
dikatakan dalam sebuah interviu. Dengan cara ini, Anda juga jadi lebih tahu
kekurangan diri yang lain kali bisa dihindari atau malah kelebihan yang bisa
ditingkatkan.
Jangan berpikir pekerjaan itu merupakan yang terbaik. Ketika Anda berpikir bahwa
pekerjaan yang sedang berusaha Anda dapatkan ini merupakan yang terbaik dan
kesempatan hanya datang sekali, tingkat kecemasan yang dirasakan justru akan
meningkat. Tak perlu memberikan penilaian yang berlebihan sebelum Anda benar-
benar tahu dan memulai pekerjaan tersebut. Anda belum tentu akan menyukai
pekerjaan yang bahkan belum Anda lakukan. Selain itu, kesempatan yang lebih baik
bisa saja datang kepada Anda di lain waktu.Jadi, lebih baik bersikap tenang dan
santai. Tak perlu menjawab dengan jawaban sempurna. Memikirkan suatu jawaban
yang sempuma saja tentu sudah membuat seseorang “pusing”, belum lagi jika Anda
berusaha mendapatkan jawaban tersebut secara spontan saat pertanyaannya
dilontarkan. Hal ini justru akan meningkatkan kecemasan Anda. Padahal, apa yang
menurut Anda sempurna belum tentu dianggap seperti itu oleh si pewawancara.
Cukup siapkan jawaban yang berisi poin-poin penting yang ingin Anda sampaikan.
Jangan rendah diri. Kecemasan justru bisa semakin meningkat saat pikiran- pikiran
rendah diri memenuhi benak Anda. Hindari pikiran-pikiran negatif seperti “saya tak
cukup pintar” atau “saya kalah hebat dibandingkan kandidat yang lain”. Akan lebih
baik apabila Anda memusatkan perhatian pada kelebihan-kelebihan yang Anda
miliki. Jangan memenuhi pikiran Anda dengan persainganpersaingan yang tak
mungkin bisa diubah.
Buat Perbandingan
Menurut Andrea Kay, penulis buku Interview Strategies That Will Get the Job You
Want, pertanyaan ini memang penuh jebakan. Padahal, di saat yang sama, kita
diharuskan “menjual diri”. Andrea pun menyarankan saat menyatakan kelemahan
Anda, bandingkan atau hubungkan kelemahan itu dengan kelemahan orang lain.
Misalnya, “Saya menjadi tidak sabar ketika tim saya tidak cepat mengambil inisiatif.”
Dengan begitu, tetap ada nilai plus dari kelemahan ini. Tak Perlu Berkaitan Jika
merasa tak nyaman mengungkap kelemahan, sebutkan saja yang tak ada
hubungannya dengan pekerjaan. Misalnya, Anda seorang penulis, katakan, “Saya
kurang bagus dalam berhitung atau matematika.”Kelemahan ini memang tak ada
hubungannya dengan karier Anda sebagai penulis. Namun, ini adalah jawaban yang
jujur.
Beri Nilai Plus
Tak ada salahnya juga menjawab kelemahan dengan jujur. Namun, tambahkan
nilai plus pada kelemahan itu. Misalnya, Anda bisa menambahkan pernyataan,
“....tetapi saya sedang berusaha memperbaikinya.”
Selalu Positif
Jadikan kelemahan sebagai cara untuk bersinar saat wawancara. Bagaimana
caranya? Tampillah sebagai orang yang berjiwa positif. Siapa yang tak suka dengan
orang seperti ini? Ingat sedang dalam sesi wawancara dan harus membuat diri
terlihat menarik untuk direkrut. Mungkin bisa mengatakan, “Saya jarang duduk di
sini (sesi wawancara) dan memikirkan diri saya dalam pertanyaan seperti ini. Akan
tetapi, saya ingin menjawab pertanyaan ini.” Ini lebih baik daripada mengatakan,
“Saya jarang duduk di sini dan berpikir tentang kelemahan saya.”Hindari
menggunakan atau mengulang kata-kata bernada negatif, meski si pewawancara
melempar nada tersebut. Jangan Berlebihan Hindari menggunakan kata bermakna
superlatif seperti terlemah, terburuk, atau terbesar, karena ini menunjukkan
tingkat paling atas. Jika mengatakan, “Kelemahan terburuk saya...,” artinya
kelemahan itu ada dalam level tertinggi dan menyiratkan Anda memiliki
kelemahan lain yang levelnya lebih rendah. Ini akan membuat pewawancara
menanyakan kelemahan lainnya. Begitu pula ketika mengatakan “...hal yang paling
ingin saya kembangkan...” Ini menyiratkan masih ada hal lain yang juga perlu
diperbaiki.
Gunakan “Mungkin”
Ketika mengatakan, “Kelemahan saya adalah...” ini menyatakan bahwa kelemahan
itu mutlak, selalu ada dalam diri dan mungkin tidak bisa bisa diubah. Jadi, akan
lebih baik jika mengganti pernyataan dengan, “Sepertinya saya orang yang...”
Jawaban ini memang menunjukkan seolah Anda sendiri tidak sepenuhnya yakin
memiliki kelemahan itu. Namun, jawaban ini menghindari dari menjawab
kelemahan dengan kekuatan.
Pertanyaan: “Apa yang anda harapkan dalam waktu lima tahun mendatang?”
Jawaban salah: “Dalam waktu lima tahun mendatang saya berharap sudah punya
rumah dan mobil mewah.”
Jawaban tepat: “Saya berharap keahlian saya semakin bertambah dan akan saya
kontribusikan pada perusahaan. Karena saya berharap dalam waktu lima tahun ke
depan saya tetap bekerja di perusahaan ini dan dapat maju bersama perusahaan..”
Jangan lupa buatlah agar si pewawancara merasa nyaman dan komunikatif dengan kamu. Ok,
selamat menaklukkan pewawancara!