Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Kelompok
الرحِيم
َّ ِالر ْح َم ِن
َّ ــــــــــــــــم اﷲ
ِ ِب ْس
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman.....................................................................................3
B. Pengertian Kufur....................................................................................4
C. Pengertian Nifaq....................................................................................7
D. Pengertian Syirk.....................................................................................10
E. Perbedaan Antara Iman, Kufur, Nifaq Dan Syrk...................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................14
B. Saran...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
nifaq. Untuk itu, dalam makalah ini kami mencoba membahasnya agar
kita bisa menjaga iman kita dan menjauh dari kekufuran.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah
diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan iman, kufur, nifaq dan syirik?
2. Apa saja macam –macam iman, kufur, nifaq dan syirik?
3. Apa saja dampak negatif dari perbuatan kufur, nifaq dan syirik?
C. Tujuan Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan diantaranya :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan iman, kufur, nifaq dan
syirik
2. Untuk mengetahui macam- macam iman, kufur, nifaq dan syirik
3. Untuk mengetahui dan menghindari dampak perbuatan kufur, nifaq
dan syirik
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IMAN
Pengertian iman menurut, etimologi berarti pembenaran hati.
Secara terminologi iman berarti pengakuan dengan lisan, dan
pengamalan dengan anggota badan. Pengertian iman dari bahasa arab
yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman
adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan tindakan (perbuatan). 1Dengan demikian, pengertian
iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu
benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan
kesempurnaanNya.
Al-Qur’an mendefinisikan iman dengan ayat-ayat yang sangat
jelas tentang ciri-ciri orang-orang beriman. Jika kita cermati ayat-ayat ini
selalu menghubungkan iman sebagai aktifitas hati dengan amal saleh
(kerja yang baik atau amalan produktif) sebagai aktifitas. Orang-orang
yang memiliki kecintaan kepada Allah dan Kitab Suci-Nya sehingga
selalu membaca Al-Qur’an, mengkaji kandungannya dan mengamalkan
isinya. Mereka juga menunaikan rukun Islam: menegakkan syahadat
mendirikan sholat, berzakat, dan lain-lain.
Jadi seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang
beriman) sempurna apabila memenuhi unsur yang ada dalam definisi
iman di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang
keberadaan Allah, tetaapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan
dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakaan
sebagai mukmin yang sempurna, sebab unsur-unsur keimanan tersebut
merupakan suatu kesatuan yang uruh dan tidak dapat dipisahkan.
Firman Allah:
1
Dr. Abdul Rahman Abdul Khalid, Garis Pemisah Antara Kufur dan Iman, Jakarta: Bumi
Aksara, 1996.HAL. 80
3
4
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka
yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan
hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang
mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang
Kami berikan kepada mereka.” (Al-Anfaal: 2-3)
1. Dalil-dalil tentang iman
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu
hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan
Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang
(berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka
itulah orang-orang yang benar.” (Al Hujarat: 15)
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari
rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami
taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali." (Al Baqarah: 285)
B. PENGERTIAN KUFUR
Kata kufur dalam pengertian bahasa Arab berarti
menyembunyikan atau menutup. Sedangkan menurut syari’at adalah
menolak kebenaran dan berbuat kufur karena kebodohannya. Adapun
pengertian kufur yang hakiki adalah keluar dan menyimpang dari
5
2
Siti Muhayati, “Iman Kepada Allah dan Perhatian Orang Tua Terhadap Budaya Nyontek
Anak Usia Sekolah Dasar”, Jurnal Bimbingan dan Konseling. Hal. 65
3
Dr Shalih bin Fauzan Al-Fauzan dan tim Ahli Tauhid, Aqidatut Tuhid Kitabut Tauhid lis-
Shaff Al-Awwal-Ats-Tsalis-Al-Aly. Jakarta:Ummur Qura, 2013.hal. 63
6
keadaan tahu kalau itu adalah Al-Qur`an dan tidak terpaksa. Kufur
jenis ini terbagi menjadi lima, yaitu:
Kufrut Takdziib (Kafir karena mendustakan) dalilnya ialah
firman Allah Ta’ala QS Al-Ankabuut: 68.
Kufrul Ibaa’ wal Istikbaar Ma’at Tashdiiq (kafir karena menolak
dan sombong tapi disertai dengan pembenaran) dalilnya adalah
QS Al-Baqarah: 34.
Kufrusy Syakk (kafir karena ragu) dalilnya adalah firman Allah
QS Al-Kahfi:35-38.
Kufrul I’radh (kafir karena berpaling) dalilnya ialah firman Allah
QS Al-Ahqaf: 3.
Kufrun Nifaaq (kafir karena nifak) dalilnya adalah QS Al-
Munafiqun: 3.
2) Kufur ashghar (kufur kecil)
Kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama
Islam dan ia adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa yang
disebutkan didalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah sebagai dosa dosa
kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar.4 yang termasuk
kedalam kufur ashghar di antaranya yaitu, kufur nikmat Allah
membunuh, dan bersumpah selain nama Allah. Beberapa ayat al-
Quran yang menjelaskan tentang kufur:
Artinya : “Dan barang siapa tidak memutuskan perkara
dengan hukum yang diturunkan Alloh, maka mereka adalah
orang-orang kafir.” (QS. Al-Maaidah: 44)
4
Mahmud Yunus, Qamus ‘Arabiy Indunisiyya, Jakarta:PT Hidakarya Agung, 1989.hal. 98
7
7
Prof. Rachmat Syafe’i, MA., Ilmu Ushul Fiqh, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), hlm 87-
88.
9
9
Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah vol 2, Jakarta: Lentera Hati, 2006.hal. 62
13
10
Fauzi Saleh, Pilar-Pilar Tauhid ,Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2007.hal. 87
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian iman menurut, etimologi berarti pembenaran hati.
Secara terminologi iman berarti pengakuan dengan lisan, dan
pengamalan dengan anggota badan.Pengertian iman menurut Khawarij
ialah, beriktikad dalam hati dan berikrar dengan lidah serta
menjauhkan diri dari segala dosa. Kufur secara bahasa berarti
menutupi. Menurut syar’i, makna nifaq ialah menampakkan keislaman
dan kebaikan serta menyembunyikan kekafiran dan keburukan.Syrik
ialah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang
seharusnya ditujukan khusus untuk Allah
Qiyas menerangkan hukum sesuatu yang tidak ada nashnya
dalam Alqur’an dan Hadits dengan cara membandingkan dengan
sesuatu yang ditetapkan hukumnya berdasarkan nash. Dengan cara
qiyas itu berarti para mujtahid telah mengembalikan ketentuan hukum
sesuatu kepada sumbernya Alqur’an dan Hadits. Sebab hukum islam,
kadang tersurat jelas dalam nash Alqur’an atau Hadits, kadang juga
bersifat implisit-analogik terkandung dalam nash tersebut.
Sebagian para ulama’ fiqh dan para pengikut madzab yang empat
sependapat bahwa qiyas dapat dijadikan salah satu dalil atau dasar
hujjah dalam menetapkan hukum ajaran islam. Mereka itu barulah
melakukan qiyas apabila ada kejadian atau peristiwa tetapi tidak
diperoleh satu nashpun yang dapat dijadikan dasar. Hanya sebagian
kecil para ulama’ yang tidak membolehkan pemakaian qiyas sebagai
dasar hujjah, diantaranya ialah salah satu cabang Madzab Dzahiri dan
Madzab Syi’ah.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Siti Muhayati, “Iman Kepada Allah dan Perhatian Orang Tua Terhadap
Budaya Nyontek Anak Usia Sekolah Dasar”, Jurnal Bimbingan dan
Konseling
Dr. Abdul Rahman Abdul Khalid, Garis Pemisah Antara Kufur dan Iman,
Jakarta: Bumi Aksara, 1996
Al-Bazdawi, Kitab Usuluddin, Kahirah: Dr. Hans Piter Linss (Et. Al), Dar
Haya’