Anda di halaman 1dari 25

Pengertian Puisi – Siapa sih yang tidak suka dengan puisi?

Kata-kata yang indah dengan syair yang


penuh makna. Kadang ketika membaca atau mendengarkan puisi bahkan bisa sampai baper (bawa
perasaan).

Tapi tahukah kalian yang dimaksud puisi itu apa? Sebelum memulai membuat puisi, pembaca
sebaiknya mengetahui pengertian puisi atau makna puisi terlebih dahulu.

Daftar Isi

Pengertian Puisi

Jenis-Jenis Puisi

Puisi Lama

Puisi Modern

Ciri-Ciri Puisi

Ciri-Ciri Puisi Secara Umum

Ciri-Ciri Puisi Lama

Ciri-Ciri Puisi Modern

Unsur Puisi

Unsur Batin Puisi

1. Rasa

2. Tema

3. Amanat

4. Nada

Unsur Fisik Puisi

1. Gaya Bahasa

2. Diksi

3. Tipografi

4. Rima

5. Kata Konkret

6. Imaji

Cara Menyampaikan Puisi


1. Deklamasi Puisi

2. Pertunjukkan Puisi

3. Membacakan Puisi

Cara Menulis Puisi

Tahap pertama

Tahap kedua

Tahap ketiga

Contoh Puisi Berdasarkan Jenisnya

1. Mantra

2. Pantun

3. Gurindam

4. Syair

5. Talibun

6. Puisi Romansa

a. Aku Ingin, oleh Sapardi Djoko Damono

b. Pacar Senja, oleh Joko Pinurbo

c. Cinta Tanpa Tanda, Oleh Sujiwo Tejo

7. Balada

a. Balada Orang-Orang Tercinta, oleh W.S Rendra

8. Epik

a. Diponegoro, Oleh Chairil Anwar (Februari 1943)

b. Karawang-Bekasi, Oleh Chairil Anwar

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Buku Terkait

Materi Terkait Fisika

Kumpulan Buku Puisi Best Seller

Pengertian Puisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi berisi
ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan
bahasa yang baik sehingga dapat berima dan enak untuk dibaca.
Beberapa para ahli dalam bidang sastra telah menjelaskan pengertian puisi, salah satunya adalah H.B
Jassin, menurut beliau puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki
gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Sumardi, juga berpendapat bahwa puisi adalah sebuah karya sastra dengan menggunakan bahasa
yang telah dipadatkan, dipersingkat serta diberi irama bunyi sehingga dan memiliki kata-kata
bermakna kiasan atau imajinatif. James Reeves mengemukakan pula pengertian puisi. Menurut
James puisi adalah ungkapan bahasa yang memiliki kaya serta daya pikat.

Selain Sumardi, H.B Jassin serta James Reeves, ahli sastra lain yaitu Herman waluyo berpendapat
bahwa puisi adalah suatu karya sastra yang mengungkapkan pikiran serta perasaan penyair secara
imajinatif dan disusun dengan memfokuskan kekuatan bahasa dalam struktur fisik serta struktur
batin.

Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dan KBBI dapat disimpulkan bahwa :

Puisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan serta pendapat penyair mengenai berbagai hal.
Pemikiran penyair ini kemudian dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa apik serta memiliki
struktur batin dan fisik khas penyair.

Pemikiran penyair dituliskan dengan menggunakan beragam pemilihan kata yang indah, sehingga
dapat memikat para pembaca. Puisi memiliki nilai estetika yang berbeda-beda bergantung penulis
puisi. Setiap penyair biasanya memiliki kekhasan dalam menulis puisinya.

Dalam membuat sebuah puisi juga harus menentukan ide, judul, dan masih banyak lagi yang dapat
kamu pelajari pada buku Kumpulan Tips Menulis oleh Rasibook.

Beli sekarang

Jenis-Jenis Puisi

Puisi memiliki dua jenis yang umum, yaitu puisi lama serta puisi modern.
Puisi Lama

Jenis-jenis puisi lama berupa pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam. Sedangkan jenis-jenis
puisi modern berupa puisi naratif, puisi lirik dan puisi deskriptif.

Puisi lama, yaitu mantra merupakan jenis puisi yang dicipatakan dalam kepercayaan animism,
biasanya dibacakan dalam acara ritual kebudayaan serta menggunakan kata yang dapat
menimbulkan efek bunyi magis.

Pantun merupakan jenis puisi lama yang bersajak a b a b dengan setiap baris terdiri atas empat baris,
dua baris sampiran dan dua baris isi. Sedangkan talibun terdiri dari sampiran dan isi lebih dari empat
baris dan selalu genap, contohnya dua baris sampir dan dua baris isi.

Syair memiliki larik empat bait dan bersajak a a a a serta isinya mengisahkan suatu hal, dan gurindam
merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas dua baris, berirama sama, isinya baris pertama adalah
sebab sedangkan baris kedua berisi akibat.

Puisi Modern

Puisi modern biasa disebut puisi bebas, karena tidak terikat oleh rima, jumlah baris dan lain
sebagainya.

Jenis puisi modern, yaitu puisi naratif merupakan puisi yang digunakan untuk menyampaikan suatu
cerita, dibedakan menjadi tiga yaitu epic, romansa dan balada. Jenis kedua puisi modern adalah puisi
lirik yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan penyair, jenis terakhir puisi moderen adalah
puisi deskriptif, yaitu puisi yang mengemukakan pendapat serta kesan penyair.

Dalam menyusun berbagai jenis puisi harus memiliki kreativitas dalam diri serta cara menulis yang
baik. Hal tersebut dapat Grameds pelajari pada buku Terampil Menulis: Tips & Trik Menulis Laporan,
Opini, Cerpen, Puisi, Pantun.
Ciri-Ciri Puisi

Ciri-Ciri Puisi ini dibagi berdasarkan jenis dari puisi itu sendiri. Namun, ada ciri-ciri puisi secara
umum. Berikut penjelasan tentang ciri-ciri puisi secara umum dan berdasarkan jenisnya.

Ciri-Ciri Puisi Secara Umum

1. Penggunaan diksi umumnya memiliki unsur yang indah dan berupa diksi kiasan

2. Penggunaan diksi lebih memerhatikan rima serta persajakan agar menghasilkan bunyi yang
indah

3. Dalam penulisannya menggunakan bait-bait yang di mana didalamnya terdiri dari beberapa
baris

4. Pengunkapan alur, tokoh, dan sebagainya tidak begitu diperlihatkan

5. Penggunaan diksi majas cukup banyak.

Ciri-Ciri Puisi Lama

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa puisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan
puisi baru. Di bawah ini akan disebutkan beberapa ciri dari puisi lama.
1. Gaya bahasa yang digunakan cenderung klise atau statis

2. Umumnya berasal dari sastra lisan yang disampaikan dari individu yang satu ke individu
lainnya

3. Penulis puisi cenderung tidak diketahui atau biasa disebut dengan istilah anonim

4. Terpaku pada banyaknya rima, irama, baris, dan intonasi atau bunyi dari puisi itu sendiri

Ciri-Ciri Puisi Modern

Setelah Ciri-ciri puisi lama, maka pembahasan selanjutnya adalah ciri-ciri puisi modern.

1. Gaya bahasa yang digunakan memiliki sifat yang dinamis atau bisa dibilang tidak ada
acuannya, sehingga berubah-ubah

2. Umumnya, puisi terdiri dari dua sampai empat baris dalam satu bait dan tidak begitu
terpaku dengan akhiran pada setiap barisnya

3. Biasanya, isi dari puisi modern tentang keresahan yang ada di dalam diri penulis itu sendiri

4. Dalam satu barisnya cenderung menggunakan satuan sintaksis atau “gatra”

Unsur Puisi

Pada dasarnya, unsur atau struktur puisi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu struktur batin puisi dan
struktur fisik puisi.

Unsur Batin Puisi

Struktur batin puisi bisa dikatakan sebagai unsur pembentuk puisi. Strukur batin puisi masih dibagi
menjadi 4 struktur, yaitu:
1. Rasa

Struktur rasa ini dapat diartikan sebagai sentuhan rasa yang berasal dari penulis puisi. Biasanya,
penulis puisi atau penyair akan menulis sebuah puisi karena latar belakang serta keresahan dari
penulis itu sendiri. Akan tetapi, ada juga penulis puisi yang menulis puisi berdasarkan permasalahan
yang sedang terjadi.

2. Tema

Tema pada puisi ini biasanya akan menentukan hasil dari puisi itu sendiri. Oleh sebab itu, terkadang
ada beberapa penulis puisi yang lebih menyukai untuk menentukan tema dalam membuat puisi.

3. Amanat

Amanat merupakan sebuah pesan yang berisi tentang kehidupan yang diberikan oleh penulis kepada
pembaca. Amanat ini ada yang dapat dijelaskan secara langsung dan ada juga yang dijelaskan
dengan menggunakan makna-makna tersirat.

4. Nada

Nada pada puisi dapat diartikan sebagai bunyi dari puisi yang dibuat oleh penulis atau penyair. Nada
yang digunakan bisa nada tinggi, nada rendah, dan lain-lain.

Unsur Fisik Puisi

Struktur fisik puisi merupakan unsur fisik puisi, sehingga biasanya di dalam puisi akan terdapat unsur
fisik puisi. Berbeda dengan struktur batin puisi, struktur fisik puisi ini terdiri dari 6 struktur, yaitu:

1. Gaya Bahasa

Puisi yang sering kita baca ini biasanya akan ada berbagai macam gaya bahasa dalam satu buah puisi.
Dengan adanya gaya bahasa, maka akan memunculkan makna konotasi, sehingga membuat
pembaca puisi tersentuh perasaanya.

2. Diksi

Bahasa pada puisi sangatlah pada, sehingga setiap rangkaian katanya bisa memiliki makna tersendiri.
Susunan kata pada puisi itu sering dikenal dengan istilah diksi. Pemilihan diksi harus memerhatikan
kata-kata lainnya agar menghasilkan estetika bagi puisi itu sendiri.

3. Tipografi
Puisi terdiri dari beberapa baris dalam satu barisnya, kemudian pada bagian akhirnya terkadang
diberi tanda baca yang berbeda-beda. Tanda baca ini akan menentukan suasana yang ada di dalam
puisi.

4. Rima

Rima pada puisi ini biasanya terletak pada bagian akhir baris puisi. Dengan adanya rima, bunyi puisi
akan menjadi lebih indah.

5. Kata Konkret

Kata konkret merupakan kata-kata pada puisi yang bisa mengarahkan ke imajinasi pembaca. Oleh
karena itu, setelah membaca puisi, bisa menghadirkan imaji bagi seseorang.

6. Imaji

Ketika membaca puisi akan lebih tersentuh apabila menghubungkannya dengan indera manusia.
Imaji merupakan imajinasi yang melibatkan setiap indera manusia, biasanya imaji suara, imaji
penglihatan, dan sebagainya.

Cara Menyampaikan Puisi

Selain ditulis, puisi juga dibacakan atau disampaikan kepada pendengarnya. Adapun 3 cara yang
sering digunakan dalam menyampaikan puisi, yaitu:

1. Deklamasi Puisi

Deklamasi puisi adalah suatu cara menyampaikan puisi yang menggunakan lisan, tetapi dalam
penyampainyya dilakukan dengan penuh perasaan, penjiwaan, dan penghayatan serta ketika
membacakannya kamu tidak perlu membawa teks puisi atau bisa dibilang sudah hapal isi puisi
tersebut. Selain itu, deklamasi puisi ini juga menggerakkan beberapa anggota tubuh, seperti tangan,
kaki, dan sebagainya.

2. Pertunjukkan Puisi

Cara kedua berupa pertunjukkan puisi dapat diartikan sebagai pembacaan atau penyampaian puisi
yang dilakukan pada suatu acara. Pada umumnya, pertunjukkan puisi berupa dramatisasi puisi atau
musikalisasi puisi. Dramatisasi puisi merupakan isi teks puisi yang dibuat ke dalam bentuk drama.
Sedangkan musikalisasi puisi adalah puisi akan diubah menjadi lagu.

3. Membacakan Puisi
Membacakan puisi merupakan penyampaian puisi yang dilakukan melalui lisan dan biasanya ketika
membacakannya teks puisi akan dibawa ke atas pentas.

Cara Menulis Puisi

Tahap pertama

Membuat kerangka puisi, dimulai dari jenis puisi yang ingin ditulis, kemudian perhatikan unsur puisi.
Jika pembaca ingin menulis puisi lama, maka irama, rima sajak harus ditentukan terlebih dahulu agar
pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca puisi.

Tahap kedua

Menentukan judul, penentuan judul di awal dapat mempermudah pembaca untuk membatasi
ungkapan atau emosi yang ingin disampaikan melalui puisi.

Tahap ketiga

Proses kreatif yang dapat pembaca peroleh melalui membaca referensi serta puisi atau berimajinasi.

Dalam proses membuat puisi, penggunaan diksi tidak perlu terlalu sulit, cukup memulai dengan kata-
kata yang familiar, dengan begitu pembaca akan mulai terbiasa untuk membuat ragam puisi lainnya.
Selamat berpuisi.

Contoh Puisi Berdasarkan Jenisnya

Setelah mengetahui jenis-jenis puisi, untuk lebih paham maka berikut contoh-contoh puisi yang
dapat penulis rangkum.

1. Mantra

Puisi lama mantra biasanya memiliki kata atau ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.
Contohnya adalah salah satu mantra yang dipercaya dapat mengobati sakit perut :

Gelang-gelang si gali-gali

Malukut kepada padi

Air susu kerus asalmu jadi

Aku sapa tidak berbunyi

Sapardi Djoko Damono (2016)


Jampi Dukun Betawi

Bismillah…

Mate jangan seliat-liatnye

Kuping jangan sedenger-dengernye

Lidah jangan sengomo-ngomongnye.

Mulut jangan semakan-makannye.

Muke jangan semerengut-merengutnya.

Bibir jangan sedower-dowernye.

Purut jangan sebuncit-buncitnye.

Jidat jangan selicin-licinnye.

Pale jangan sebotak botaknye.

Tangan jangan sepegang-pegangnye.

Kaki jangan sejalan-jalannye.

Kulit jangan sebuduk-buduknye.

InsyaAllah… Wabarakallah…

Nangis jangan sejadi-jadinye

Marah jangan sengamuk-ngamuknye

Otak jangan selupe-lupenye.

Hati jangan sekosong-kosongnye.

Darah jangan sekotor-kotornye.

Puah! Alhamdulillah

2. Pantun

Pantun adalah puisi lama yang memiliki sajak abab dan setiap baris berisi delapan sampai 12 suku
kata. Berikut salah satu contoh pantun:
Berakit-rakit ke hulu

Berenang-renang ke tepian

Bersakit-sakit dahulu

Bersenang-senang kemudian

Baca lebih lanjut : Pengertian dan Contoh-contoh Pantun

3. Gurindam

Puisi lama gurindam memiliki ciri-ciri yaitu terdapat bait yang terdiri dari dua baris serta bersajak
aaaa. Berikut salah satu contoh gurindam:

Contoh 1

Pikir dahulu sebelum berkata

Supaya terelak silang sengketa

Apabila anak tak dilatih

Jikalau besar bapaknya letih

Kurang pikir kurang siasat

Tentu dirimu kelak tersesat

Pekerjaan marah jangan dibela

Nanti hilang akal di kepala

Tanda orang yang amat celaka

Aib dirinya tiada disangka

Contoh 2

Apabila mata terjaga.

Hilanglah semua dahaga.


Apabila kuping tertutup handuk.

Hilanglah semua kabar buruk.

Apabila mulut terkunci rapat.

Hilanglah semua bentuk maksiat.

Apabila tangan tidak terikat rapat.

Hilanglah semua akal sehat.

Apabila kaki tidak menapak.

Larilah semua orang serempak

4. Syair

Syair adalah puisi lama yang biasanya berisi nasihat atau cerita, syair bersajak aaaa serta berisi
empat baris dalam satu bait. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut:

Ilmu didapat tiada cepat

Mesti sabar hatinya kuat

Semoga tuhan berikan rahmat

Maka jaga hati serta niat

5. Talibun

Talibun merupakan puisi lama yang termasuk dalam jenis pantun serta terdiri dari bilangan genap
pada setiap satu baitnya. Contoh talibun adalah sebagai berikut:

Pergi merantau jauh ke negeri seberang

Janganlah lalai membawa perbekalan berupa makanan

Jika tersesat di perjalanan ingatlah peta yang kau bawa

Serta jangan malu mendatangi orang untuk bertanya

Jika engkau berbuat baik kepada semua orang

Niscaya kebaikan pula yang akan engkau dapatkan


Sudahlah engkau kan dapat pahala

Di dunia pun engkau akan hidup bahagia

6. Puisi Romansa

Romansa merupakan puisi moderen dan berisikan mengenai kisah cinta atau perasaan penyair
tentang cinta, salah satu contoh puisi romansa adalah sebagai berikut:

a. Aku Ingin, oleh Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat diucapkan

Kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

b. Pacar Senja, oleh Joko Pinurbo

Senja mengajak pacarnya duduk-duduk di pantai.

Pantai sudah sepi dan tak ada yang peduli.

Pacar senja sangat pendiam: ia senyum-senyum saja

Mendengarkan gurauan senja. Bila senja minta

Peluk, setengah saja, pacar senja tersipu-sipu.

“Nanti saja kalau sudah gelap. Malu dilihat lanskap.”

Cinta seperti penyair berdarah dingin

Yang pandai menorehkan luka.

Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.

Tak terasa senyap pun tiba: senja tahu-tahu

Melengos ke cakrawala, meninggalkan pacar senja


Yang masih megap-megap oleh ciuman senja.

“Mengapa kau tinggalkan aku sebelum sempat

Kurapikan lagi waktu? Betapa lekas cium

Menjadi bekas. Betapa curangnya rindu.

Awas, akan kupeluk habis kau esok hari.”

Pantai telah gelap. Ada yang tak bisa lelap.

Pacar senja berangsur lebur, luluh, menggelegak

Dalam gemuruh ombak.

c. Cinta Tanpa Tanda, Oleh Sujiwo Tejo

Telah ku tandakan semesta cintaku

Kau tandaskan cinta tanpa tanda

Kuhasratkan isyarat sahaja

Kau isyaratkan pintaku terlampau

Terlampau berprasyarat cintaku

Kau isyaratkan cinta tanpa tanda

Berulang berbulan berwewinduan (kurindu)

Kupejam kutajamkan asah rasa (kubaca tanda)

Mata kubutakan terawangku hanya dengan rasa (kubaca tanda)

Kuping hidung lidah rabaanku pun telah kuenyahkan (kubaca tanda)

Tipu daya panca indrapun telah tuntas kusingkirkan (kubaca tanda)

Kutandai kurasai semesta yang tak kasat mata

Katamu kumasih jadi budak pancaindra yang membuatku terkecoh

Baca juga : Contoh Puisi Anak Sekolah SD, SMP dan SMA Berbagai Tema

7. Balada
Balada merupakan salah satu jenis puisi moderen yang menggambarkan cerita, puisi balada terdiri
dari tiga bait, berikut adalah contoh dari puisi balada.

a. Balada Orang-Orang Tercinta, oleh W.S Rendra

Kita bergantian menghirup asam

Batuk dan lemas terceruk

Marah dan terbaret-baret

Cinta membuat kita bertahan

Dengan secuil redup harapan

Kita berjalan terseok-seok

Mengira lelah akan hilang

Di ujung terowongan yang terang

Namun cinta tidak membawa kita

Memahami satu sama lain

Kadang kita merasa beruntung

Namun harusnya kita merenung

Akankah kita sampai di altar

Dengan berlari terpatah-patah

Mengapa cinta tak mengajari kita

Untuk berhenti berpura-pura?

Kita meleleh dan tergerus

Serut-serut sinar matahari

Sementara kita sudah lupa

Rasanya mengalir bersama kehidupan

Melupakan hal-hal kecil

Yang dulu termaafkan

Mengapa kita saling menyembunyikan


Mengapa marah dengan keadaan?

Mengapa lari ketika sesuatu

Membengkak jika dibiarkan?

Kita percaya pada cinta

Yang borok dan tak sederhana

Kita tertangkap jatuh terperangkap

Dalam balada orang-orang tercinta

b. Perempuan yang Tergusur, oleh W.S Rendra

Hujan lebat turun di hulu subuh

Disertai angin gemuruh

Yang menerbangkan mimpi

Yang lalu tersangkut di ranting pohon

Aku terjaga dan termangu

Menatap rak buku-buku

Mendengar hujan menghajar dinding

Rumah kayuku.

Tiba-tiba pikiran mengganti mimpi

Dan lalu terbayanglah wajahmu,

Wahai perempuan yang tergusur!

Tanpa pilihan

Ibumu mati ketika kamu bayi

Dan kamu tak pernah tahu siapa ayahmu.

Kamu diasuh nenekmu yang miskin di desa.

Umur enam belas kamu dibawa ke kota

Oleh sopir taxi yang mengawinimu.

Karena suka berjudi

Ia menambah penghasilan sebagai germo.


Ia paksa kamu jadi primadona pelacurnya.

Bila kamu ragu dan murung,

Lalu kurang setoran kamu berikan,

Ia memukul kamu babak belur.

Tapi kemudian ia mati ditembak tentara

Ketika ikut demonstrasi politik

Sebagai demonstran bayaran.

Sebagai janda yang pelacur

Kamu tinggal di gubuk tepi kali

Dibatas kota

Gubernur dan para anggota DPRD

Menggolongkanmu sebagai tikus got

Yang mengganggu peradaban.

Di dalam hukum positif tempatmu tidak ada.

Jadi kamu digusur.

Di dalam hujan lebat pagi ini

Apakah kamu lagi berjalan tanpa tujuan

Sambil memeluk kantong plastik

Yang berisi sisa hartamu?

Ataukah berteduh di bawah jembatan?

Impian dan usaha

Bagai tata rias yang luntur oleh hujan

Mengotori wajahmu.

Kamu tidak merdeka.

Kamu adalah korban tenung keadaan.

Keadilan terletak di seberang highway yang berbahaya

Yang tak mungkin kamu seberangi.


Aku tak tahu cara seketika untuk membelamu.

Tetapi aku memihak kepadamu.

Dengan sajak ini bolehkan aku menyusut keringat dingin

Di jidatmu?

O,cendawan peradaban!

O, teka-teki keadilan!

Waktu berjalan satu arah saja.

Tetapi ia bukan garis lurus.

Ia penuh kelokan yang mengejutkan,

Gunung dan jurang yang mengecilkan hati,

Setiap kali kamu melewati kelokan yang berbahaya

Puncak penderitaan yang menyakitkan hati,

Atau tiba di dasar jurang yang berlimbah lelah,

Selalu kamu dapati kedudukan yang tak berubah,

Ialah kedudukan kaum terhina.

Tapi aku kagum pada daya tahanmu,

Pada caramu menikmati setiap kesempatan,

Pada kemampuanmu berdamai dengan dunia,

Pada kemampuanmu berdamai dengan diri sendiri,

Dan caramu merawat selimut dengan hati-hati.

Ternyata di gurun pasir kehidupan yang penuh bencana

Semak yang berduri bisa juga berbunga.

Menyaksikan kamu tertawa

Karena melihat ada kelucuan di dalam ironi,

Diam-diam aku memuja kamu di hati ini.


Baca juga : Puisi Tentang Kemerdekaan Untuk Anak SD

8. Epik

Puisi epic merupakan salah satu jenis puisi moderen yang berisi tuntutan atau ajaran hidup serta
memiliki cerita kepahlawanan. Berikut adalah contoh-contoh puisi epik oleh beberapa sastrawan
Indonesia.

a. Diponegoro, Oleh Chairil Anwar (Februari 1943)

Di masa pembangunan ini

Tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.

Pedang di kanan, keris di kiri

Berselempang semangat yang tidak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu

Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti

Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri

Menyediakan api.
Punah di atas menghamba

Binasa di atas ditinda.

Sungguhpun dalam ajal baru tercapai

Jika hidup baru bisa merasai.

Maju.

Serbu.

Serang.

Terjang.

b. Karawang-Bekasi, Oleh Chairil Anwar

Kami yang ingin terbaring antara Karawang-Bekasi

Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.

Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,

Terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.

Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa

Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan 4-5 ribu

Nyawa

Kami Cuma tulang-tulang berserakan

Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yan tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan


Harapan

Atau tidak untuk apa-apa,

Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata

Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami

Teruskan, teruskan jiwa kami

Menjaga Bung Karno

Menjaga Bung Hatta

Menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat

Beri kami arti

Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Keang, kenanglah kami

Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu

Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Ada beberapa cara yang dapat pembaca terapkan untuk memulai menulis puisi yang dapat kamu
pelajari pada buku Yuk, Menulis! Diary, Puisi, Dan Cerita Fiksi oleh Aveus Har.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Buku Terkait

Buku Sastra Indonesia


Buku Bahasa Indonesia

Buku Bahasa Inggris

Buku Bahasa Arab

Buku Bahasa Jepang

Buku Bahasa Sunda

Buku Bahasa Korea

Buku Bahasa Mandarin

Materi Terkait Fisika

Tokoh Puisi di Indonesia

Teori dan Sejarah Sastra

Pengertian Sastra

Pengertian Syair

Sastrawan Indonesia

Ciri-ciri Komik

Pengertian Apresiasi

Pengertian Dongeng

Pengertian Komik

Pengertian Cerita Nonfiksi

Pengertian Sajak

Pengertian Puisi

Pengertian Pantun

Contoh Pantun Nasihat

Contoh Pantun Anak

Contoh Pantun Jenaka

Ciri-ciri Cerpen

Kumpulan Contoh Cerita NonFiksi

Jenis Novel

Perbedaan Novel vs Cerpen

Seni Rupa Terapan

Spoiler

Kumpulan Buku Puisi Best Seller


1. Kawitan (Kumpulan Puisi)

2. Lalu Kau Kumpulan Puisi

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir
untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital
kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.”

Custom log

Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas

Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda

Tersedia dalam platform Android dan IOS

Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis

Laporan statistik lengkap

Aplikasi aman, praktis, dan efisien

NEXTContoh Jurnal Penyesuaian & Cara Membuat Jurnal Penyesuaian »

PREVIOUS« Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam Lengkap


SHARE

PUBLISHED BY

Ahmad

TAGS:

Puisi

2 TAHUN AGO

RELATED POST

Kerangka Proposal: Manfaat, Urutan, dan Cara Membuatnya

Pengertian Seni Musik: Sejarah, Unsur, Jenis dan Fungsinya

Contoh Artikel Populer dan 4 Trik Membuatnya

RECENT POSTS

MATEMATIKA

Pengertian, Unsur, dan Rumus Belah Ketupat, serta Contoh Soal

Rumus Belah Ketupat – Ketika kita membicarakan mengenai bangun datar, rasanya hampir semua
orang sudah…

21 jam ago

PENDIDIKAN JASMANI

Teknik Dasar Lompat Tinggi Disertai Sejarah dan Gaya-gayanya

Teknik Dasar Lompat Tinggi – Pembahasan mengenai pengertian, sejarah, dan teknik dasar lompat
tinggi tentunya…

23 jam ago

SEJARAH

Kerajaan Hindu Buddha Tersohor di Indonesia

Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia – Hindu-Buddha menjadi salah satu agama yang berkembang
pesat di…
23 jam ago

POLITIK EKONOMI

Pengertian Tenaga Kerja dan Unsur Penting di Dalamnya

Pengertian Tenaga Kerja – Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan…

23 jam ago

MATEMATIKA

Pengertian, Ciri-Ciri, Sifat, dan Rumus Jajar Genjang

Rumus Jajar Genjang – Dalam mata pelajaran matematika tentunya kita tak asing dengan bangun
jajar…

23 jam ago

HUKUM

Penyebab Demo 11 April 2022, Lokasi Sampai Rencana Penutupan Jalan

Penyebab Demo 11 April 2022 – Unjuk rasa mahasiswa Indonesia 2022 atau juga disebut dengan…

23 jam ago

All Rights ReservedView Non-AMP Version

Ayo Gabung Gramedia Affiliate

Dapatkan Komisi Hingga 10%

Belanja Sekarang

Anda mungkin juga menyukai