Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
MENINGKATKAN PERSEPSI
MASYARAKAAT TERHADAP PROGRAM VAKSINASI COVID-19 MELALUI AKSES
INFORMASI MEDIA SOSIAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANIONA
KABUPATEN FLORES TIMUR
DISUSUN OLEH :
1. Menghadap Pimpinan
2. Membuat media sosial resmi puskesmas.
3. Meningkatkan Edukasi dan sosalisasi melalui
media sosial.
4. Mempublikasikan hasil penelitian tentang Efektifitas
Upaya Meningkatkan Persepsi
Masyarakat terhadap Vaksin Covid-19 vaksin covid-19 melalui media sosial.
Melalui akses Informasi Media Sosial 5. Membuat channel youtube Puskesmas dengan nama
“Studio Mini Promkes Baniona”
6. Melakukan Advokasi, Bina Suasana serta upaya
bermitra dengan stakeholder
7. Membuat laporan hasil aktualisasi
Laporan aktualisasi dengan judul “Upaya Meningkatkan Persepsi Masyarakat Terhadap Program
Vaksinasi Covid-19 Melalui Akses Informasi Media Sosial di Wilayah Kerja Puskesmas Baniona
Kabupaten Flores Timur ”diajukan oleh :
Telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai bagian persyaratan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
Mengetahui
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis mampu menyelesaikan laporan Aktualisasi ini secara baik. Laporan Aktualisasi
dengan judul “Upaya Meningkatkan Persepsi Masyarkat terhadap Program Vaksinasi Covid-19 melalui
Akses Informasi Media Sosial di Wilayah Kerja Puskesmas Baniona Kabupaten Flores Timur”
merupakan pertanggungjawaban penulis dalam kapasitas sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS TA 2022
yang dituntut untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang beriorientasi pada pelayanan,
akuntabel,kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif (BerAKHLAK).
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mengambil bagian dan
mendukung terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan Aktualisasi ini baik secara langsung maupun
tidak langsung. Serta secara khusus penulis sampaikan kepada.
1. Pemerintah Kabupaten Flores Timur yang telah memberi kesempatan kepada Penulis selaku
CPNS untuk mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
2. Ibu Henderina Sintiche Laiskodat, SP., M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang telah menyelenggarakan Latihan Dasar bagi
CPNS.
3. Bapak Hendrikus Saku Payon, S.Sos sebagai Penguji yang telah memberikan motivasi,
masukan dan saran kepada penulis.
4. Ibu Rokiyah, SE., M.Si selaku Coach/Pembimbing yang memberikan dorongan masukan dan
saran kepada penulis.
5. Bapak Sinu, selaku Mentor yang memberikan bimbingan, masukan, dan saran kepada
penulis.
6. Bapak Thomas Tupen Beda, A.Md.Kep selaku Kepala Puskesmas Baniona Kabupaten Flores
Timur yang telah mengijinkan dan mendukung penulis selama melakukan Aktualisasi.
7. Ibu Ns Nuraida Patiraja, S.Kep selaku Kepala Tata Usaha Puskesmas Baniona Kabupaten
Flores Timur yang telah membimbing da mendukung penulis selama melakukan Aktualisasi.
8. Ibunda tersayang yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan ini.
9. Suami tercinta Sukhaimi A.A. Hamzah, S.KM. Anak-anakku Alman dan Baim yang selalu
mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
10. Panitia Latsar Golongan III BPSDMD Provinsi NTT yang telah memberikan arahan dalam
penyelesaian laporan ini.
11. Keluarga, sahabat, dan rekan-rekan peserta Latsar Golongan III Gelombang V Angkatan 183
tahun 2022.
12. Rekan kerja di UPTD Puskesmas Baniona Kabupaten Flores Timur yang telah banyak
membantu dalam kegiatan aktualisasi ini.
13. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini.
Adapun aktualisasi ini berisi realisasi dari rancangan aktualisasi yang telah diseminarkan penulis dalam
kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III tahun 2022 pada beberapa waktu
yang lalu. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna menyempurnakan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Aparat Sipil Negara merupakan unsur internal yang memiliki peranan penting dalam
proses penyelenggaraan pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penyelenggaraan
Pemerintahan sebagaimana dimaksud adalah pelaksanaan urusan-urusan yang berkaitan dengan
tujuan hidup bernegara yakni sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yakni memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Dalam konteks sebagai unsur yang melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan
di daerah, setiap ASN tentunya dituntut untuk mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara
profesional dan bertanggung jawab sesuai dengan kewenangan dan jabatan yang dipercayakan
kepadanya. Sejalan dengan hal tersebut maka berbagai kebijakan / regulasi yang mengatur tentang
keberadaan, fungsi serta tugas ASN senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan
dinamika yang mengikutinya. Undang-undang Nomor 5 Tentang Aparatur Sipil Negara serta
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 jo Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020
secara umum dapat dilihat sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan suatu tata
kelola pegawai negeri sipil untuk menghasilkan Pegawai Negeri Sipil yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dalam kaitannya dengan uraian tersebut diatas, upaya meningkatkan profesionalitas
PNS saat ini, telah dilakukan melalui berbagai kebijakan antara lain sistem / mekanisme perekrutan
yang objektif (CAT System) serta kebijakan ikutannya antara lain dengan memberikan kesempatan
bagi CPNS untuk mengikuti program Pelatihan Dasar yang oleh Lembaga Administrasi Negara
dilaksanan melalui proses pendidik dan pelatihan (Diklat) terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul serta bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelaksanaan Pelatihan Dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) yang
dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSMD) Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT), memiliki sistem yang terbaharui yang sesuai dengan Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor : 14/K.1/PDP.07/2022 Tentang Kurikulum Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil dimana menerapkan nilai-nilai dasar (core values) BerAKHLAK
(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) sebagai
dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kerja
individu/instansi. Pelatihan Dasar CPNS sebagai pelatihan terintegrasi bagi CPNS yang bertujuan
untuk menginternalisasikan dan mengimplementasikan core values ASN BerAKHLAK dalam
mendukung employer branding ASN "Bangga Melayani Bangsa".
Penyuluh Kesehatan Masyarakat merupakan jabatan PNS yang memiliki, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat serta dilandasi
oleh semangat kemitraan, melakukan penyebarluasan informasi, membuat rancangan media,
melakukan pengkajian/penelitian perilaku masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan, serta
merencanakan intervensi dalam rangka mengembangkan perilaku masyarakat yang mendukung
kesehatan.
Berangkat dari defenisi dan ruang lingkup tugas sebagai penyuluh kesehatan masyarakat
serta kondisi faktual penangangan covid 19 saat ini, maka terdapat isu yang menjadi tantangan bagi
penulis untuk dijadikan sebagai topik bahasan pada Rencana Aktualisasi yakni suatu kondisi
dimana masih terdapat individu atau kelompok masyarakat tertentu yang belum bahkan tidak sama
sekali memiliki pemahaman terkait dengan program vaksinasi covid 19. Kondisi ini bagi penulis
dapat memberikan dampak bagi terhambatnya tindak lanjut kebijakan pemerintah dalam upaya
penanggulangan covid 19, sementara pada sisi lainnya cakupan vaksinasi yang tinggi secara
global sangat diperlukan untuk menghentikan pandemi COVID-19.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pro-kontra yang mewarnai program
vaksinasi Covid-19 yang sedang berlangsung di berbagai negara, termasuk Indonesia, berhasil
mengidentifikasi beberapa faktor yang bertanggung jawab atas penerimaan vaksin yaitu (1)
kemanjuran vaksin, (2) hasil kesehatan yang merugikan, (3) kesalahfahaman tentang perlunya
vaksinasi, (4) kurangnya kepercayaan pada sistem kesehatan, (5) kurangnya pengetahuan diantara
masyarakat tentang penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Keraguan terhadap vaksin dapat
membahayakan kesehatan masyarakat dalam merespon krisis saat ini.
Penelitian lain menjelaskan bahwa pengambilan keputusan terhadap penerimaan
vaksinasi Covid-19 sangat erat hubungannya dengan persepsi masyarakat. Persepsi merupakan
pengorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulus yang ditangkap oleh indra seseorang
sehingga menghasilkan respon dalam diri individu. Respon atau reaksi ini disebut perilaku, bentuk
perilaku dapat bersifat sederhana dan kompleks. Perilaku manusia itu ditentukan atau terbentuk dari
tiga faktor, salah satunya yaitu faktor predisposing yang termasuk di dalamnya adalah faktor umur,
jenis kelamin, Persepsi yang dalam hal ini terkait kepercayaan terhadap vaksin Covid-19.
Selain itu, media sosial yang menjadi saluran komunikasi yang banyak dimanfaatkan oleh
publik atau masyarakat untuk mengakses informasi maupun saling berinteraksi sosial dengan
pihak lain secara lebih cepat menjadi faktor yang turut serta berkontribusi terhadap persoalan yang
telah dikemukan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya informasi Covid-19 justru malah
membuat bingung sekaligus panik di tengah masyarakat. Masyarakat seakan tidak memiliki akses
informasi valid yang dapat dijadikan sebagai referensi utama yang dapat tollo dijadikan sebagai
rujukan berpikir untuk menentukan keputusan mereka dalam masa pukki mai yang serba tidak pasti
seperti sekarang ini. Hoaks tentang vaksin Covid-19 menimbulkan kepanikan publik dalam
menghadapi pendistribusian vaksin Covid-19. Apalagi menurut beberapa pemberitaan, vaksin
covid-19 dianggap tidak halal dan lain sebagainya. Proses produksi dan penyebaran informasi yang
mudah di masyarakat mengaburkan informasi yang efektif dan dikaburkan oleh berita yang diedit
oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, masyarakat membutuhkan
pengetahuan dan pemahaman yang efektif tentang vaksin Covid-19
Kondisi sebagaimana digambarkan diatas, dialami dengan menjadi hal yang tidak dapat
dihindari dalam pelaksaan pemberian vaksin covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Baniona. Masih
ada masyarakat di beberapa Desa yang belum menerima vaksin covid-19 dikarenakan kurangnya
pengetahuan serta kepercayaan masyarakat tersebut terkait efektifitas dan manfaat vaksin covid-19
sehingga dalam pandangan penulis dapat dijadikan topik atau judul dari kegiatan aktualisasi yakni
“Upaya Meningkatkan Persepsi Masyarakat terhadap Vaksinasi Covid-19 melalui Akses Informasi
Media Sosial di Wilayah Kerja Puskesmas Baniona Kabupaten Flores Timur”
a. Menghadap pimpinan
b. Membuat media sosial resmi puskesmas
c. Meningkatkan edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat terkait manfaat vaksinasi
covid-19 melalui media sosial.
d. Mempublikasikan hasil penelitian tentang Efektifitas vaksin covid-19 melalui media sosial.
e. Membuat channel youtube Puskesmas dengan nama channel “Studio Mini Promkes Baniona”
yang berisi podcast guna menjadi ruang edukasi untuk masyarakat.
f. Melakukan Advokasi, Bina Suasana serta upaya bermitra dengan stakeholder untuk
meningkatkan penyebarluas
g. Membuat Laporan Hasil Aktualisasi.
1.5. Nilai-Nilai Dasar ASN
Terdapat 7 (tujuh) nilai-nilai dasar profesi PNS yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas
jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat, yaitu berorientasi pelayanan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif, yang diakronimkan menjadi
BerAKHLAK.
A. Berorientasi pelayanan
Berorientasi Pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat. Adapun panduan perilaku dari nilai berorientasi pelayanan, yaitu:
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
2. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
3. Melakukan perbaikan tiada henti.
B. Akuntabel
Akuntabel, yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan. Adapun panduan
perilaku dari nilai akuntabel, yaitu:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi;
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien;
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
C. Kompoten
Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Adapun panduan perilaku dari
nilai kompoten, yaitu:
1. Meningkatkan kompetensi diń untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
2. Membantu orang lain belajar;
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
D. Harmonis
Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Adapun panduan perilaku dari nilai
harmonis, yaitu:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka menolong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
E. Loyal
Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara. Adapun
panduan perilaku dari nilai loyal, yaitu:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik lndonesia
tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang
sah;
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara;
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
F. Adaptif
Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan. Adapun panduan perilaku dari nilai adaptif, yaitu:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
G. Kolaboratif
Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis. Adapun panduan perilaku dari nilai
kolaboratif, yaitu:
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
Menurut Sobur (2003) dalam (Wanto and Asha, 2020) menyebutkan bahwa persepsi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. Harapan
Harapan merupakan kemampuan secara keseluruhan, termasuk kemampuan
menghasilkan cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan motivasi untuk menggunakan
cara-cara tersebut. Harapan didasarkan pada harapan positif untuk mencapai tujuan. Jika
harapan disertai dengan tujuan berharga yang dapat dicapai daripada tujuan yang mustahil,
maka harapan akan menjadi lebih kuat.
2. Pengalaman
Pengalaman merupakan proses belajar dalam mencari ilmu, sehingga dapat
dikembangkan kembali dan diperluas. Orang dengan lebih banyak pengalaman akan
menambah sumber pengetahuan dan pemahaman.
3. Masa Lalu
Masa lalu adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan jumlah total peristiwa yang
terjadi sebelum titik waktu tertentu. Masa lalu sangat kontras dengan masa kini dan masa
depan.
4. Keadaan Psikologis
Keadaan Psikologi merupakan suatu kondisi kesehatan mental, keadaan emosi, cara
berpikir tentang pengelolaan informasi dan perilaku sosial manusia. Psikologi harus dianggap
sebagai bagian penting dari kesehatan manusia secara keseluruhan.
Selain 4 faktor tersebut masih ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi persepsi,
1. Perhatian adalah proses mental ketika stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran dan
stimulus yang lain berkurang.
2. Merangsang benda atau peristiwa tertentu baik berupa orang, benda atau peristiwa.
3. Situasi, pembentukan persepsi terjadi pada tempat, waktu, atmosfer, dll.
4. Gerakan lebih mudah untuk dilihat daripada objek tetap, statis dan pasif.
5. Sesuatu hal yang baru, karena hal baru akan menarik lebih banyak perhatian. Adapun
Menurut Sobur (2003) dalam (Wanto and Asha, 2020) mengatakan bahwa dalam
proses persepsi ada tiga komponen utama yang mempengaruhi persepsi antara lain,
yaitu:
a. Seleksi
Seleksi merupakan proses penyaringan melalui rangsangan eksternal, intensitas, dll.
b. Interpretasi
Interpretasi adalah proses mengatur informasi agar bermakna bagi seseorang.
Interpretasi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pengalaman yang akan selalu
diingat orang, sistem yang digunakan, motivasi, kepribadian dan kecerdasan, serta reaksi
yang mengubah interpretasi dan persepsi menjadi bentuk perilaku.
c. Kesimpulan Terhadap Informasi
Kesimpulan informasi adalah ringkasan atau keputusan yang dibuat setelah memilih dan
menganalisis informasi.
Dalam penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap vaksin covid-19, terdapat teori
mengenai persepsi. Teori yang berkaitan dengan persepsi yaitu salah satunya adalah teori skinner
tentang stimulus-organisme-response model (SOR). Model ini dikembangkan oleh Russell dan
Mehrabian pada tahun 1974. Model ini menjelaskan hubungan antara tiga komponen utama yaitu,
rangsangan (stimulus), mahluk hidup (organisme) dan reaksi terhadap rangsangan (response).
Menurut Eroglu, et al (2001) dalam (Hardianto, 2019) Stimulus atau rangsangan dapat diartikan
sebagai faktor yang mempengaruhi kondisi internal individu. Dalam tulisan ini, yang mencakup
stimulus yaitu pendidikan, umur, pengetahuan, 19, keamanan vaksin covid-19 dan kesediaan untuk
divaksin. Organisme ialah suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang yang terdiri dari
pembelajaran, ingatan, sosial dan motivasi sedangkan response ialah keputusan akhir atau
tanggapan seperti, perhatian, penerimaan dan pengertian dimana response dalam penelitian ini
yaitu persepsi masyarakat terhadap vaksin covid-19.Teori Skinner tentang stimulus-organisme-
response menunjukkan suatu konsentrasi terhadap perkembangan psikis yang terjadi pada
masyarakat. Bagaimana masyarakat menangkap dan menyeleksi suatu objek yang ada di
sekitarnya, lalu mengorganisasinya dan memberikan reaksi terhadap objek atau rangsangan dengan
menunjukkan respons baik dalam perubahan sikap maupun tindakan yang terus menerus (Inda
Premordia, Agus Maulana, 2008). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat
terhadap vaksin covid-19 ialah sebagai berikut :
1) Persepsi
Menurut W. Sarwono (dalam Listyana. R dan Hartono. Y, 2015) Persepsi adalah proses
seleksi, pengaturan, dan penyelesaian oleh (individu) yang menafsirkan informasi sebagai
gambar logis yang bermakna. Persepsi terjadi ketika seseorang meniru rangsangan
eksternal dan ditangkap oleh organ lain lalu masuk ke otak. Persepsi adalah proses
menggunakan alat sensorik untuk menemukan informasi yang akan dipahami (Listyana. R
dan Hartono. Y, 2015). Persepsi mencakup proses di mana kita memahami dan
mengevaluasi seberapa baik kita mengenal orang lain. Dalam proses inilah kepekaan
masyarakat terhadap lingkungan mulai muncul. Perspektif akan menentukan kesan yang
dihasilkan dari proses persepsi. Proses interaksi tidak terlepas dari pandangan orang lain
atau pandangan orang lain yang mengarah pada apa yang disebut dengan pandangan
komunitas. Opini publik akan mengevaluasi sikap. Perilaku dan tata krama seseorang dalam
kehidupan sosial (Listyana. R dan Hartono. Y, 2015).
Dalam Rumayar et al. (2020), pandangan masyarakat terhadap Covid-19 sangat
mencemaskan dan khawatir. Oleh karena itu, pemerintah telah memberikan rekomendasi
pencegahan Covid-19. Terlihat bahwa pandangan masyarakat baik dan masyarakat juga
memahami bahaya dari penyakit Covid-19 dan masyarakat juga memahami protokol
kesehatan untuk mencegah Covid-19 (Mourine V. Lomboan, Adisti A. Rumayar, 2020).
Menurut Kementerian Kesehatan (2020), masyarakat sudah banyak tahu tentang rencana
pemerintah untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Tingkat penerimaan vaksin Covid-19
terlihat dari hasil survey pada bulan Oktober 2020 tentang persepsi terhadap vaksin Covid-
19, bahwa masyarakat menerima adanya vaksinasi Covid-19 sebanyak (64,8%), menolak
semua jenis vaksin (7,6%) (Kemenkes, 2020).
2) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan suatu ide yang muncul untuk mendapatkan informasi dan
memahami hal-hal yang diketahui yang dapat diingat dalam pikiran agar bisa diambil
gagasan atau informasi yang baru. Menurut Notoatmodjo (2010) dalam (Wulandari. Et al,
2015), menyebutkan bahwa pengetahuan merupakan salah satu sumber informasi yang
didapatkan melalui penginderaan manusia pada objek tertentu. Masyarakat umum biasanya
mendapatkan pengetahuan mengenai Covid-19 melalui media informasi yang digunakan
untuk mencari tahu suatu permasalahan yang terjadi ditengah masyarakat sekarang.
Informasi tidak lagi dimaknai sebagai informasi dari satu orang ke orang lain, tetapi
sudah menjadi kebutuhan untuk mencari penyelesaian masalah yang ada setiap saat.
Namun pada kenyataannya, muncul masalah tersendiri dalam peredaran informasi yang
cepat. Beritanya tidak valid dan sumbernya tidak jelas. Hoaks tentang vaksin Covid-19
menimbulkan kepanikan publik dalam menghadapi pendistribusian vaksin Covid-19. Apalagi
menurut beberapa pemberitaan, vaksin covid-19 dianggap tidak halal dan lain sebagainya.
Proses produksi dan penyebaran informasi yang mudah di masyarakat mengaburkan
informasi yang efektif dan dikaburkan oleh berita yang diedit oleh orangorang yang tidak
bertanggung jawab. Oleh karena itu, masyarakat membutuhkan pengetahuan dan
pemahaman yang efektif tentang vaksin Covid-19 (Nurislaminingsih, 2020).
3) Faktor Pendidikan
Menurut Natoatmodjo (2003), pendidikan merupakan upaya agar seseorang
mengembangkan sesuatu atau informasi agar menjadi lebih baik. Semakin tinggi latar
belakang pendidikan seseorang, semakin banyak pula ilmu yang diperolehnya. Namun hal
ini tidak berarti bahwa pendidikan yang rendah akan mengakibatkan penurunan
pengetahuan yang kesemuanya bergantung pada kognitif kepribadian masing-masing
(Notoatmodjo, 2003).
4) Faktor Umur
Dalam hal distribusi penyakit, usia merupakan determinan yang sangat penting. Usia
sangat erat kaitannya dengan paparan risiko dan ketahanan terhadap penyakit. Pada
dasarnya, semua penyakit dapat menyerang semua kelompok umur, tetapi beberapa
penyakit lebih sering terjadi pada kelompok umur tertentu (Notoadmodjo, 2003).
5) Kesedian untuk divaksin
Kesediaan masyarakat untuk melakukan vaksin covid-19 dalam hal ini dengan adanya
dorongan oleh orang tua, toko masyarakat, perilaku teman sebaya yang menjadi panutan
(Purnomo and Gayatri, 2017)
6) Keamanan Vaksin-19
Keamanan Vaksin Covid-19, Menurut Sofiantin Yulia (2020) menyebutkan bahwa vaksin
yang dinyatakan aman jika tidak terdapat efek samping. Keamanan vaksin bisa dilihat pada
laporan uji klinis fase 1 dan 2. Jika bukti hasil uji klinis fase 1 dan 2 tidak baik, maka uji klinis
fase 3 tidak dapat dilaksanakan. Mereka yang mendapatkan vaksin Covid-19 jauh lebih
sedikit untuk mengalami sakit dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan vaksin
plasebo (kosong) (Yulia Sofiatin, 2020).
Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, media sosial adalah laman atau
aplikasi yang memungkinkan pengguna dapat membuat dan berbagi isi atau terlibat dalam
jaringan sosial. Gohar F. Khan dalam bukunya Social Media for Government menyatakan bahwa
secara sederhana, media sosial adalah sebuah platform berbasis internet yang mudah
digunakan sehingga memungkinkan para pengguna untuk membuat dan berbagi konten
(informasi, opini, dan minat) dalam konteks yang beragam (Informatif, Edukatif, Sindiran, Kritik
dan sebagainya) kepada khalayak yang lebih banyak lagi. Oleh karena itu, media sosial
mempunyai efek berantai sehingga proses transmisi yang terjadi tidak berhenti pada satu
audiens pokok saja (multiplier effect).
Masyarakat Indonesia sendiri terbilang cukup mudah beradaptasi dengan jenis-jenis
media sosial yang baru. Namun berdasarkan laporan digital tahunan yang dikeluarkan oleh We
Are Social dan Hootsuite pada Januari 2018, ada empat kanal media sosial yang paling banyak
digunakan masyarakat Indonesia, yaitu YouTube, Facebook, Instagram, dan Twitter.
B. Manfaat Umum Media Sosial
Sebagai salah satu wujud perkembangan teknologi, tentu saja media sosial menawarkan
berbagai manfaat bagi para pengguna. Manfaat media sosial bagi pengguna secara garis besar
dapat dibagi kedalam dua kelompok, yaitu manfaat bagi Individu dan organisasi kelompok.
1. Manfaat Media Soisial Bagi Individu
Media komunikasi digital. Media sosial membantu pengguna berinteraksi
dengan siapa pun dan kapan pun melalui koneksi internet.
Sarana pembelajaran dan pengembangan diri. Melimpahnya informasi didunia
maya menjadikan media sosial sebagai salah satu sarana pembelajaran dan
pengembangan diri.
Media hiburan. Konten yang tersebar di media sosial saat ini sangatlah beragam dan
tidak sedikit masyarakat yang menjadikan media sosial sebagai media hiburan
dalam aktivitas sehari-hari.
Membuka lapangan pekerjaan. Ada banyak sekali pekerjaan yang lahir dari
perkembangan media sosial. Sebut saja pembuat konten, penulis artikel hingga
berjualan adalah contoh pekerjaan yang dapat dilakukan dengan bantuan media
sosial.
2. Manfaat Meda Sosial Bagi Organisas Kelompok
Media komunikasi digital mirip dengan kegunaan media sosial bagi individu, saat
ini hampir semua organisasi memanfaatkan media sosial sebagai saluran
komunikasi digital mereka dengan masyarakat.
Media pemasaran. Daya jangkau media sosial yang sangat luas menjadikan
media sosial sebagai salah satu sarana utama dalam peningkatan penjualan dan
pemasaran digital saat ini.
C. Mengenal Jenis-Jenis Media Sosial
1. Youtube
YouTube adalah layanan berbagi video milik salah satu perusahaan teknologi terbesar di
dunia, Google. Saat ini YouTube tak hanya populer di Indonesia, tapi juga di dunia. Menurut
Alexa, YouTube adalah situs kedua terpopuler di dunia saat ini. Mari kita bahas bersama fitur-
fitur yang ada di situs YouTube.
2. Facebook
Sejak ditemukan pada 2004 oleh Mark Zuckerberg, Facebook selalu menjadi pilihan
media sosial yang terpopuler di seluruh dunia. Facebook menyediakan layanan jejaring
sosial dengan fitur yang paling lengkap. Mulai dari Facebook Feed, Facebook Stories,
hingga Facebook Marketplace kini dapat diakses oleh penggunanya. Bagi lembaga
pemerintahan, langkah paling tepat jika ingin memanfaatkan Facebook sebagai salah
satu channel media sosial adalah dengan membuat Facebook Page atau Facebook
Fan Page.
3. Instagram
Instagram adalah salah satu media sosial milik Facebook, Inc. Yang memungkinkan
para penggunanya berbagi konten baik dalam bentuk video maupun gambar. Berbeda
dengan media sosial lain yang telah kita bahas, akses fitur yang dapat dilakukan oleh
pengguna Instagram jauh lebih terbatas jika diakses melalui perangkat komputer. Fitur-
fitur seperti mengunggah konten dan mengirim pesan misalnya, hanya bisa dilakukan
pada aplikasi Instagram di smartphone.
4. Twitter
Twitter adalah situs yang menyediakan layanan online microblogging yang
memungkinkan pengguna membagikan konten yang saat ini sudah dapat memuat 280
karakter tulisan.
1) Jangkauan
Untuk mengukur seberapa jauh jangkauan pesan mencapai khalayaknya, digunakan tolok
ukur, antara lain jumlah tautan (link) yang merujuk pesan yang disampaikan, jumlah tweet
dan retweet tentang pesan yang dimuat, jumlah orang yang membicarakan pesan, dan
jumlah hubungan baru yang terbentuk sebagai akibat isi yang bernilai (valuable content).
2) Frekuensi dan Lalu Lintas
Untuk mengukur frekuensi (kuantitas) percakapan digunakan sejumlah tolok ukur, seperti
jumlah kunjungan, jumlah pengunjung, jumlah kunjungan kembali, jumlah halaman yang
dibaca (page view), dan lama berkunjung ke suatu situs, sedangkan untuk mengukur lalu-
lintas percakapan hanya digunakan jumlah kunjungan kembali, jumlah halaman yang
dibaca, dan lama berkunjung ke suatu situs.
3) Pengaruh
Unsur yang perlu diperhatikan untuk mengukur pengaruh dampak media sosial adalah
banyaknya diskusi mengenai isi atau pesan tertentu yang disampaikan, komentar, dan
efek penyebarluasan informasi (komunikasi viral); misalnya, melalui re-tweet, sharing, dan
tagging.
4) Percakapan dan Keberhasilan
Jumlah pesan yang di-click khalayak, jumlah pesan yang diunduh khalayak, dan jumlah
pesan yang diadopsi atau program yang kemudian diterima dan didukung khalayak
merupakan unsur yang perlu diperhitungkan dalam percakapan dan menentukan
keberhasilan pemanfaatan media sosial.
5) Keberlanjutan
Tolok ukur keberlanjutan komunitas adalah loyalitas (sekadar klien atau hingga menjadi
duta/ambassador), jumlah kunjungan kembali ke situs, dan tingkat keterlibatan
(engagement) khalayak. Selain lima ukuran di atas, ada sejumlah alat analisis untuk
mengukur berbagai hal di media sosial, baik yang dapat diunduh secara cuma-Cuma atau
pun yang berbayar, di antaranya bagan Alat Analisis Media Sosial (Social Media Analytics
Tools) dan bagan Analisis Pelacakan (Tracking Analysis).
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
Lokasi kegiatan adalah tanah milik Pemda dengan luas tanah 5210 M2 dan luas
kegiatan/usaha 320 M2 berupa bangunan permanen. Puskesmas Baniona bersatus Rawat Jalan
dan jam pelayanan dimulai pukul 07.15 s/d 14.00 wita pada hari biasa, pelayanan gawat darurat
tetap dilayani meskipun diluar jam kerja. Tenaga kerja yang ada untuk penunjang pelayanan
operasional Puskesmas terdiri dari:
2. Analisis APKL
Tabel 3.1. Pemilihan Isu dengan APKL
KRITERIA
No ISU MASALAH SKOR RANGKING
A P K L
Kurangnya Persepsi
2 masyarakat terhadap program 5 5 5 4 19 I
vaksinasi covid-19
Berdasar hasil pemilihan isu di atas, isu yang diangkat adalah Kurangnya Persepsi masyarakat
terhadap program Vaksin Covid-19 di UPTD Puskesmas Baniona Kabupaten Flores Timur.
C Faktor-faktor Penyebab Isu
1 Kategori Man/Manusia (Sikap/sifat/perilaku/Pengetahuan/tindkan)
Perbedaan Tingkat pendidikan masyarakat.
Faktor Usia
Keraguan dan kekhawatiran masyarakat terhadap kualitas vaksin covid-19
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang keamanan serta efek samping vaksin.
2 Method/Metode/cara kerja
Kurangnya publikasi kesehatan mengenai efektifitas Vaksin Covid-19
Metode penyuluhan kurang efektif.
Kerjasama lintas program dan lintas sektoral kurang optimal
3 Machine/mesin/peralatan
Media penyuluhan perlu ditingkatkan
Kurangnya sarana penyuluhan.
Kurangnya Tenaga kesehatan
4 Material/bahan
Ketersediaan vaksin terbatas dan datang secara bertahap.
5 Milliu/Lingkungan
Masyarakat terlanjur terpapar informsi hoax tentang program vaksin covid-19.
D Gagasan Pemecah Isu
Guna mengatasi isu yang diangkat di atas, gagasan pemecahan isu yang perlu
dilakukan adalah Upaya meningkatkan Persepsi masyarakat terhadap program vaksinasi
covid-19 melalui akses informasi media sosial di Wilayah Kerja Puskesmas Baniona Kabupaten
Flores Timur.
3.2. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
Tabel 3.2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Perilaku Sesui Substans Mata Kontribusi Terhadap Visi Dan
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output
Pelatihan Misi Organisasi
1. Menghadap Pimpinan Bertemu atasan menyampaikan hasil Tersampaikannya hasil seminar rancangan Integritas dan tanggung Kegiatan ini mendukung visi
seminar. aktualisasi penulis kepada atasan jawab : Melaksanakan tugas Puskesmas Baniona, yaitu :
langsung penulis yang dibuktikan dengan dengan jujur, bertanggung “Menjadikan Puskesmas
Meminta masukan atasan terkait jawab, cermat, disiplin, dan
rancangan hasil seminar dokumentasi berupa foto ketika penulis Baniona sebagai pusat
berintegritas tinggi; pelayanan kesehatan yang
Meminta persetujuan atasan untuk bertemu atasan langsung (Akuntabel)
Lembar konsultasi aktualisasi pimpinan, berkualitas prima menuju
pelaksanaan aktualisasi. Menghargai perbedaan: Kecamatan sehat”
penanggung jawab program promkes, Menghargai setiap orang
Coach dan Mentor. apapun latarbelakangnya. Dan mendukung misi
Adanya persetujuan tertulis dari pimpinan (Harmonis) Puskesmas Baniona, yaitu :
untuk pelaksanaan aktualisasi. Kerja sama : terbuka dalam “Menerapkan manajemen
bekerja sama untuk yang transparan pada setiap
menghasilkan nilai tambah pelayanan kesehatan”.
(Kolaboratif)
2. Membuat Media Sosial Bertemu bagian manajemen puskesmas Media sosial resmi milik Puskesmas berupa Memahami dan memenuhi Kegiatan ini mendukung visi
Resmi Puskesmas menentukan jenis dan tujuan media sosial Facebook dengan nama akun Promkes kebutuhan masyarakat Puskesmas Baniona, yaitu :
yang akan dibuat. Baniona dan Youtube dengan nama akun (Berorientasi Pelayanan) “Menjadikan Puskesmas
Mengenali audience untuk menentukan Studio Mini Promkes Baniona. Inovatif :Terus berinovasi dan Baniona sebagai pusat
mengembangkan kreativitas pelayanan kesehatan yang
target audience. Catatan personal mengenai target audiens
berkualitas prima menuju
Menentukan jenis konten yang akan (5W+1H). (Adaptif)
Kecamatan sehat”
dibagikan. Terpilihnya jenis konten yang akan dibagikan Sinergi : Menggerakkan
Analisis dampak dari akun mendia sosial Jumlah jangkauan dan kunjungan halaman pemanfaatan berbagai Dan mendukung misi
yang telah dibuat. facebook serta jumlah suscriber dan viewers sumberdaya untuk tujuan Puskesmas Baniona, yaitu :
bersama “Memberi pelayanan
Mensosialisakan akun media sosial. youtube
kesehatan yang bermutu,
facebook dan youtube Puskesmas. Media sosial milik puskesmas dikenal merata, dan terjangkau”.
dikhalayak dan mendapatkan pengikut
(followers) dan orang yang berlangganan
konten youtube (Suscriber )
3. Meningkatkan Tahap persiapan yaitu menentukan media Terpilihnya media sosial yang akan digunakan Memahami dan memenuhi Kegiatan ini mendukung visi
Edukasi dan Sosialisasi sosial yang akan digunakan untuk Terpilihnya metode edukasi dan sosialisasi kebutuhan masyarakat Puskesmas Baniona, yaitu :
terhadap Masyarakat melakukan edukasi dan sosialisai. yang akan digunakan. (Berorientasi Pelayanan) “Menjadikan Puskesmas
terkait Manfaat Vaksin Susunan skrip Inovatif ; terus berinovasi dan Baniona sebagai pusat
Menentukan metode yang akan
Covid-19 melalui Media pelayanan kesehatan yang
digunakan, yaitu atau materi tentang manfaat vaksin covid-19 mengembangkan kreativitas.
Sosial berkualitas prima menuju
a. Siaran langsung (live), Hasil evaluasi konten media sosial (Adaptif)
Kecamatan sehat”
b. Mengunggah foto/video (posting) puskesmas yang diperoleh melalui facebook Learning agility : membantu
Insight dan Analytic pada Youtube Studio orang lain belajar (Kompeten) Dan mendukung misi
c. Jajak pendapat (Polling),
Sinergi : Menggerakkan Puskesmas Baniona, yaitu :
d. Sesi tanya jawab (Question and “Memberi pelayanan
pemanfaatan berbagai
Answer). kesehatan yang bermutu,
sumberdaya untuk tujuan.
e. Rekaman Diskusi (Podcast) merata, dan terjangkau”.
Tahap pelaksanaan yaitu menyiapkan
handphone/laptop, serta materi yang akan
di unggah.
. Tahap Evaluasi, yaitu
a. Pada Facebook Menggunakan fitur
facebook Insight.
b. Pada youtube menggunakan fitur
channel analytics.
4. Mempublikasikan hasil Tahap persiapan yaitu menentukan media Terpilihnya media sosial yang akan digunakan. Memahami dan Kegiatan ini mendukung visi
penelitian tentang sosial yang akan digunakan untuk Terpilihnya metode yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Puskesmas Baniona, yaitu :
Efektifitas vaksin covid-19 melakukan publikasi. masyarakat (Berorientasi “Menjadikan Puskesmas
melakukan publikasi.
melalui media sosial. Menentukan metode yang akan Baniona sebagai pusat
Susunan skrip atau materi tentang efektifitas Pelayanan)
digunakan, yaitu pelayanan kesehatan yang
vaksin covid-19. Inovatif ; terus berinovasi
a. Siaran langsung (live). berkualitas prima menuju
Hasil evaluasi dari konten youtube yang dan mengembangkan
b. Mengunggah foto/video (posting) Kecamatan sehat”
diperoleh melalui Analytic pada Youtube Studio kreativitas. (Adaptif)
c. Jajak pendapat (Polling).
Learning agility : Dan mendukung misi
d. Sesi tanya jawab (Question and
Answer). membantu orang lain Puskesmas Baniona, yaitu :
e. Rekaman Diskusi (Podcast) belajar (Kompeten) “Memberi pelayanan
Tahap pelaksanaan yaitu menyiapkan kesehatan yang bermutu,
Sinergi : Menggerakkan merata, dan terjangkau”.
handphone/laptop. pemanfaatan berbagai
Tahap Evaluasi, yaitu sumberdaya untuk tujuan
a Pada Facebook Menggunakan fitur
(Kolaboratif)
facebook Insight.
b Pada Instagram Menggunakan fitur
lihat insight.
c Pada youtube menggunakan fitur
channel analytics.
5. Membuat channel Mempersiapkan handphone/laptop. Tersedianya kelengkapan alat untuk pembuatan Berkualitas : melakukan Kegiatan ini mendukung visi
youtube Puskesmas Menentukan topik dan menyusun skrip. rekaman diskusi (podcast). perbaikan tiada henti Puskesmas Baniona, yaitu :
dengan nama channel (Berorientas pelayanan). “Menjadikan Puskesmas
Menentukan narasumber (guest) sesuai Terpilihnya topik dan tersedianya susunan skrip
“Studio Mini Promkes Baniona sebagai pusat
topik. podcast Inovatif :Terus berinovasi
Baniona” yang berisi pelayanan kesehatan yang
Menghubungi narasumber dan Terpilihnya narasumber (Guest star) untuk dan mengembangkan
podcast guna menjadi berkualitas prima menuju
ruang edukasi untuk menanyakan kesediaannya. pembuatan rekaman diskusi (podcast). kreativitas (Adaptif)
Kecamatan sehat”
masyarakat Adanya kesediaan narasumber (Guest star) Learning agility :
Memulai rekaman, mengedit, dan
untuk proses pembuatan rekaman diskusi membantu orang lain Dan mendukung misi
mengunggah hasil Podcast.
(podcast) belajar (Kompeten) Puskesmas Baniona, yaitu :
Melakukan evaluasi melalui fitur Analytics
Kerja sama : terbuka “Memberi pelayanan
pada youtube studio. Adanya konten youtube berupa rekaman
dalam bekerja sama kesehatan yang bermutu,
diskusi (podcast) di channel youtube Studio
untuk menghasilkan nilai merata, dan terjangkau”.
Mini Promkes Baniona.
tambah (Kolaboratif)
Hasil evaluasi dari rekaman diskusi (podcast)
puskesmas yang diperoleh melalui Analytic
pada Youtube Studio
6 Melakukan Advokasi, Bina Menemui kepala puskesmas dan PJ Tersampaikannya upaya untuk melakukan Integritas dan tanggung Kegiatan ini mendukung visi
Suasana serta upaya Promkes untuk melakukan advokasi advokasi kesehatan, bina suasana, dan jawab : Tidak Puskesmas Baniona, yaitu :
bermitra dengan menyalahgunakan
kesehatan, bina suasana, dan upaya kemitraan kesehatan kepada atasan langsung. “Menjadikan Puskesmas
stakeholder untuk kewenangan jabatan. Baniona sebagai pusat
bermitra Adanya sasaran di wilayah kerja Puskesmas (Akuntabel)
meningkatkan pelayanan kesehatan yang
penyebarluas Menentukan metode Baniona. Memahami dan berkualitas prima menuju
Menetapkan perilaku yang diharapkan. Adanya perilaku yang diharapkan berupa memenuhi kebutuhan Kecamatan sehat”
Menentukan isi pesan. aturan/kebijakan pemerintah setempat dan masyarakat (Berorientasi
Dan mendukung misi
Menentukan media komunikasi dukungan masyarakat.. Pelayanan) Puskesmas Baniona, yaitu :
Adanya isi pesan komunikasi dalam proses Bertindak Proaktif “Menjadikan puskesmas
Menentukan pelaksana.
pelaksanaan advokasi kesehatan, bina suasana (Adaptif) sebagai pusat
dan kemitraan. Menghargai perbedaan: pembangunan kesehatan”.
Terpilihnya metode untuk pelaksanaan Menghargai setiap orang
Advokasi kesehatan, bina suasana dan apapun latarbelakangnya.
kemitraan. (Harmonis)
Adanya media komunikasi berupa peraturan Sinergi : Menggerakkan
yang mendukung pelaksanaan program pemanfaatan berbagai
vaksinasi covid-19. sumberdaya untuk tujuan
Adanya pelaksana kegiatan Advokasi (Kolaboratif)
kesehatan, bina suasana dan kemitraan.
7. Membuat Laporan Hasil Menyusun laporan hasil aktualisasi. Laporan hasil aktualisasi penulis sebagai Integritas dan tanggung Kegiatan ini mendukung visi
Aktualisasi Membuat video untuk peserta latsar CPNS 2022. jawab : Melaksanakan tugas Puskesmas Baniona, yaitu :
Video presentasi hasil pelaksanaan dengan jujur, bertanggung
mempresentasikan hasil “Menjadikan Puskesmas
jawab, cermat, disiplin, dan Baniona sebagai pusat
pelaksanaan kegiatan aktualisasi. kegiatan aktualisasi
berintegritas tinggi; pelayanan kesehatan yang
(Akuntabel) berkualitas prima menuju
Melaksanakan tugas dengan Kecamatan sehat”
kualitas terbaik (Kompeten)
Dan mendukung misi
Puskesmas Baniona, yaitu :
“Menerapkan manajemen
yang transparan pada setiap
pelayanan kesehatan”.
BAB IV
HASIL AKTUALISASI
2. Membuat Media Sosial Bertemu bagian manajemen Media sosial resmi milik Memahami dan memenuhi Kegiatan ini mendukung visi
Resmi Puskesmas puskesmas menentukan jenis Puskesmas berupa Facebook kebutuhan masyarakat Puskesmas Baniona, yaitu :
dan tujuan media sosial yang dengan nama akun Promkes (Berorientasi Pelayanan) “Menjadikan Puskesmas
akan dibuat. Baniona dan Youtube dengan Inovatif :Terus berinovasi Baniona sebagai pusat
nama akun Studio Mini Promkes dan mengembangkan pelayanan kesehatan
Mengenali audience untuk
yang berkualitas prima
menentukan target audience. Baniona. kreativitas (Adaptif)
menuju Kecamatan sehat”
Menentukan jenis konten yang Catatan personal mengenai target Sinergi : Menggerakkan
akan dibagikan. audiens (5W+1H). pemanfaatan berbagai Dan mendukung misi
Analisis dampak dari akun Terpilihnya jenis konten yang akan sumberdaya untuk tujuan Puskesmas Baniona, yaitu
mendia sosial yang telah dibagikan bersama :
“Memberi pelayanan
dibuat. Jumlah jangkauan dan kunjungan kesehatan yang bermutu,
Mensosialisakan akun media halaman facebook serta jumlah merata, dan terjangkau”.
sosial. facebook dan youtube suscriber dan viewers youtube
Puskesmas. Media sosial milik puskesmas
dikenal dikhalayak dan
mendapatkan pengikut (followers)
dan orang yang berlangganan
konten youtube (Suscriber )
3. Meningkatkan Tahap persiapan yaitu Terpilihnya media sosial yang Memahami dan memenuhi Kegiatan ini mendukung visi
Edukasi dan Sosialisasi menentukan media sosial yang akan digunakan kebutuhan masyarakat Puskesmas Baniona, yaitu :
terhadap Masyarakat akan digunakan untuk Terpilihnya metode edukasi dan (Berorientasi Pelayanan) “Menjadikan Puskesmas
terkait Manfaat Vaksin melakukan edukasi dan sosialisasi yang akan digunakan. Inovatif ; terus berinovasi Baniona sebagai pusat
Covid-19 melalui Media pelayanan kesehatan
sosialisai. Susunan skrip dan mengembangkan
Sosial yang berkualitas prima
Menentukan metode yang akan atau materi tentang manfaat kreativitas. (Adaptif)
menuju Kecamatan sehat”
digunakan, yaitu vaksin covid-19 Learning agility :
f. Siaran langsung (live), Hasil evaluasi konten media membantu orang lain Dan mendukung misi
g. Mengunggah foto/video sosial puskesmas yang diperoleh belajar (Kompeten) Puskesmas Baniona, yaitu
(posting) melalui facebook Insight dan Sinergi : Menggerakkan :
Analytic pada Youtube Studio pemanfaatan berbagai “Memberi pelayanan
h. Jajak pendapat (Polling), kesehatan yang bermutu,
sumberdaya untuk tujuan.
i. Sesi tanya jawab (Question merata, dan terjangkau”.
and Answer).
j. Rekaman Diskusi (Podcast)
Tahap pelaksanaan yaitu
menyiapkan handphone/laptop,
serta materi yang akan di
unggah.
. Tahap Evaluasi, yaitu
c. Pada Facebook
Menggunakan fitur
facebook Insight.
d. Pada youtube
menggunakan fitur
channel analytics.
4. Mempublikasikan hasil Tahap persiapan yaitu Terpilihnya media sosial yang akan Memahami dan Kegiatan ini mendukung visi
penelitian tentang menentukan media sosial yang digunakan. memenuhi kebutuhan Puskesmas Baniona, yaitu :
Efektifitas vaksin covid- akan digunakan untuk masyarakat “Menjadikan Puskesmas
Terpilihnya metode yang akan
19 melalui media melakukan publikasi. Baniona sebagai pusat
digunakan untuk melakukan (Berorientasi
sosial. Menentukan metode yang akan pelayanan kesehatan
publikasi. Pelayanan)
digunakan, yaitu yang berkualitas prima
Susunan skrip atau materi tentang Inovatif ; terus
f. Siaran langsung (live). menuju Kecamatan sehat”
efektifitas vaksin covid-19. berinovasi dan
g. Mengunggah foto/video
(posting) Hasil evaluasi dari konten youtube mengembangkan Dan mendukung misi
h. Jajak pendapat (Polling). yang diperoleh melalui Analytic kreativitas. (Adaptif) Puskesmas Baniona, yaitu
i. Sesi tanya jawab (Question pada Youtube Studio Learning agility : :
and Answer). membantu orang lain “Memberi pelayanan
belajar (Kompeten) kesehatan yang bermutu,
j. Rekaman Diskusi (Podcast)
merata, dan terjangkau”.
Tahap pelaksanaan yaitu Sinergi :
menyiapkan handphone/laptop. Menggerakkan
Tahap Evaluasi, yaitu pemanfaatan berbagai
d Pada Facebook sumberdaya untuk
Menggunakan fitur facebook tujuan (Kolaboratif)
Insight.
e Pada Instagram
Menggunakan fitur lihat
insight.
f Pada youtube
menggunakan fitur channel
analytics.
5. Membuat channel Mempersiapkan Tersedianya kelengkapan alat Berkualitas : Kegiatan ini mendukung visi
youtube Puskesmas handphone/laptop. untuk pembuatan rekaman diskusi melakukan perbaikan Puskesmas Baniona, yaitu :
dengan nama channel Menentukan topik dan (podcast). tiada henti “Menjadikan Puskesmas
“Studio Mini Promkes menyusun skrip. Terpilihnya topik dan tersedianya (Berorientas Baniona sebagai pusat
Baniona” yang berisi pelayanan kesehatan
Menentukan narasumber susunan skrip podcast pelayanan).
podcast guna menjadi yang berkualitas prima
(guest) sesuai topik. Terpilihnya narasumber (Guest Inovatif :Terus menuju Kecamatan sehat”
ruang edukasi untuk
Menghubungi narasumber dan star) untuk pembuatan rekaman berinovasi dan
masyarakat
menanyakan kesediaannya. diskusi (podcast). mengembangkan Dan mendukung misi
Memulai rekaman, mengedit, Adanya kesediaan narasumber kreativitas (Adaptif) Puskesmas Baniona, yaitu
Learning agility : :
dan mengunggah hasil (Guest star) untuk proses “Memberi pelayanan
Podcast. pembuatan rekaman diskusi membantu orang lain
kesehatan yang bermutu,
(podcast) belajar (Kompeten)
Melakukan evaluasi melalui merata, dan terjangkau”.
Kerja sama : terbuka
fitur Analytics pada youtube Adanya konten youtube berupa
dalam bekerja sama
studio. rekaman diskusi (podcast) di
untuk menghasilkan
channel youtube Studio Mini
nilai tambah
Promkes Baniona.
(Kolaboratif)
Hasil evaluasi dari rekaman diskusi
(podcast) puskesmas yang
diperoleh melalui Analytic pada
Youtube Studio
6 Melakukan Advokasi, Menemui kepala puskesmas Tersampaikannya upaya untuk Integritas dan Kegiatan ini mendukung visi
Bina Suasana serta dan PJ Promkes untuk melakukan advokasi kesehatan, tanggung jawab : Puskesmas Baniona, yaitu :
upaya bermitra dengan Tidak
melakukan advokasi bina suasana, dan kemitraan “Menjadikan Puskesmas
stakeholder untuk menyalahgunakan Baniona sebagai pusat
kesehatan, bina suasana, dan kesehatan kepada atasan kewenangan jabatan.
meningkatkan pelayanan kesehatan
upaya bermitra langsung. (Akuntabel)
penyebarluas yang berkualitas prima
Menentukan metode Adanya sasaran di wilayah kerja Memahami dan menuju Kecamatan sehat”
Menetapkan perilaku yang Puskesmas Baniona. memenuhi kebutuhan
diharapkan. Adanya perilaku yang diharapkan masyarakat Dan mendukung misi
Menentukan isi pesan. berupa aturan/kebijakan (Berorientasi Puskesmas Baniona, yaitu
pemerintah setempat dan Pelayanan) :
Menentukan media komunikasi “Menjadikan puskesmas
Menentukan pelaksana. dukungan masyarakat.. Bertindak Proaktif
sebagai pusat
Adanya isi pesan komunikasi (Adaptif) pembangunan kesehatan”.
dalam proses pelaksanaan Menghargai
advokasi kesehatan, bina suasana perbedaan:
dan kemitraan. Menghargai setiap
Terpilihnya metode untuk orang apapun
pelaksanaan Advokasi kesehatan, latarbelakangnya.
bina suasana dan kemitraan. (Harmonis)
Adanya media komunikasi berupa Sinergi :
peraturan yang mendukung Menggerakkan
pelaksanaan program vaksinasi pemanfaatan berbagai
covid-19. sumberdaya untuk
Adanya pelaksana kegiatan tujuan (Kolaboratif)
Advokasi kesehatan, bina suasana
dan kemitraan.
7. Membuat Laporan Hasil Menyusun laporan hasil Laporan hasil aktualisasi Integritas dan tanggung Kegiatan ini mendukung visi
Aktualisasi aktualisasi. penulis sebagai peserta jawab : Melaksanakan Puskesmas Baniona, yaitu :
latsar CPNS 2022. tugas dengan jujur,
Membuat video untuk “Menjadikan Puskesmas
bertanggung jawab, Baniona sebagai pusat
mempresentasikan hasil Video presentasi hasil
cermat, disiplin, dan
pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan
berintegritas tinggi; yang berkualitas prima
aktualisasi. aktualisasi (Akuntabel) menuju Kecamatan sehat”
Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik Dan mendukung misi
(Kompeten) Puskesmas Baniona, yaitu
:
“Menerapkan manajemen
yang transparan pada
setiap pelayanan
kesehatan”.
4.2. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Aktualisasi
A Kegiatan 1 : Menghadap Pimpinan (Dilaksanakan tanggal 19 Juli 2022)
Terdapat 3 tahapan kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan Pertama, yaitu :
1. Bertemu Atasan Menyampaikan Hasil Seminar.
Pada tahapan ini penulis bertemu dengan Kepala Puskesmas Baniona dan Penanggung Jawab
Program Promosi Kesehatan Puskesmas Baniona selaku atasan langsung penulis untuk
melapor diri bahwa telah kembali dari kegiatan latsar CPNS dan akan melangsungkan masa
habituasi selama 4 minggu di tempat kerja. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Juli
2022. Selain itu penulis juga menyampaikan hasil seminar rancangan aktualisasi agar atasan
mengetahui rancangan kegiatan yang akan dilakukan penulis selama masa habituasi di tempat
kerja.
Hasil dari pelaksanaan tahapan kegiatan ini adalah tersampaikannya hasil seminar rancangan
aktualisasi penulis kepada atasan langsung penulis yang dibuktikan dengan dokumentasi
berupa foto ketika penulis bertemu atasan langsung.
Pada kegiatan ini perilaku inti nilai dasar BerAKHLAK yang terlaksana, yaitu integritas dan
tanggung jawab (Akuntabel), menghargai perbedaan (Harmonis), dan kerja sama (kolaboratif).
Adapun dokumentasi pelaksanaan tahapan kegitan ini dapat dilihat pada gambar 4.1. dan
gambar 4.2.
Gambar 4.1. Bertemu Kepala Puskesmas Baniona melapor diri dan menyampaikan hasil
seminar
Gambar
4.2.
Bertemu
Penangggung Jawab Program Promosi Kesehatan Puskesmas Baniona melapor diri dan
menyampaikan hasil seminar
B Kegiatan 2 : Membuat media sosial resmi puskesmas (Dilaksanakan tanggal 20 Juli 2022)
Terdapat 5 tahapan kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan kedua, yaitu :
1. Bertemu Bagian Manajemen Puskesmas untuk Menentukan Jenis dan Tujuan Media Sosial
Puskesmas
Tahapan kegiatan ini dilakukan penulis pada tanggal 12 juli 2022 via whats app ketika penulis
masih berada di kupang mengikuti kegiatan latihan dasar CPNS. Berdasarkan hasil konsultasi
yang dilakukan via whats app dengan bagian manajemen Puskesmas Baniona. Penulis
mengusulkan pembuatan media sosial puskesmas yang bertujuan untuk edukasi dan
diseminasi informasi terkait kesehatan. Media sosial yag diusulkan penulis adalah Facebook,
Instagram, dan youtube. Namun dengan mempertimbangkan kondisi Sosial-Ekonomi,
demografi, dan geografi wilayah kerja Puskesmas Baniona serta pengguna Instagram di
Kecamatan Wotan Ulu Mado tidak banyak. Maka penulis dan bagian manajemen puskesmas
menyepakati Media sosial resmi puskesmas yang akan dibuat adalah Facebook dan Youtube
saja.
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah dokumentasi berupa screen shoot percakapan penulis
dengan bagian manajemen puskesmas ketika meminta persetujuan serta terbentuknya
facebook puskesmas dengan nama Promkes Baniona dan Youtube puskesmas dengan nama
Studio Mini Promkes Baniona.
Perilaku inti nilai dasar berAKHLAK yang terlaksana yaitu memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan), inovatif (adaptif), dan sinergi (kolaboratif).
Adapun dokumentasi pelaksanaan tahapan kegiatan ini dapat dilihat pada gambar 4.7, 4.8, 4.9
Gambar 4.7 screen shoot percakapan penulis dengan bagian
manajemen puskesmas
Gambar 4.15. Penulis memanfaatkan media sosial lain seperti whats app dan
instagram untuk mempromosikan facebook dan youtube puskesmas
C Kegiatan 3 : Meningkatkan Edukasi dan Sosialisasi Terhadap Masyarakat Terkait Manfaat Vaksin Covid-
19 Melalui Media Sosial (Dilaksanakan tanggal 24 juli 2022)
Terdapat 4 tahapan kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan ketiga, yaitu :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan penulis menentukan terlebih dahulu media sosial apa yang akan
digunakan. Penentuan jenis media sosial yang akan digunakan bergantung pada jadwal
yang telah ditentukan penulis. Untuk konten yang dibagikan di facebook dilakukan 3 kali
dalam seminggu. Sedangkan pembuatan dan uplod konten youtube dilakukan seminggu
sekali.
Hasil dari kegiatan ini adalah Terpilihnya media sosial yang akan digunakan untuk kegiatan
edukasi dan soialisasi.
Perilaku inti nilai dasar berAKHLAK yang terlaksana yaitu memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan), inovatif (adaptif), membantu orang lain
belajar (kompeten), dan sinergi (Kompeten).
2. Menentukan Metode yang akan Digunakan
Terdapat beberapa fitur yang ada pada facebook dan youtube seperti Siaran langsung (live),
Mengunggah foto/video (posting), Jajak pendapat (Polling), Sesi tanya jawab (Question and
Answer), dan Rekaman Diskusi (Podcast) yang memungkinkan penulis untuk memilih salah
satu fitur sebagai metode untuk melakukan sosialisasi dan edukasi keapada masyarakat.
Dalam pelaksanaan aktualisasi ini penulis menggunakan metode mengunggah foto/video
(posting) pada facebook dan rekaman diskusi (Podcast) pada youtube.
Hasil dari kegiatan ini adalah terpilihnya metode sosialisasi dan edukasi yang akan
digunakan penulis.
Perilaku inti nilai dasar berAKHLAK yang terlaksana yaitu memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan), inovatif (adaptif), membantu orang lain
belajar (kompeten), dan sinergi (Kompeten).
3. Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan ini penulis menyiapkan segala teknis dalam pembuatan materi yang akan di
sosialisasikan. Pada tanggal 23 Juli 2022 penulis membuat postingan pertama di laman
facebook Promkes Baniona dengan judul “yuk mengenal vaksinasi Covid-19. Selanjutnya
penulis mulai rutin memposting informasi tenrkait vaksinasi covid-19 tentang 3 Manfaat
Besar Vaksinasi Covid-19 (27 Juli 2022), Jenis-Jenis Vaksin Covid-19 (1 Agusus 2022), dan
seterusnya. Selanjutnya pada tanggal 3 Agustus 2022, penulis mengunggah podcast
pertama tentang “kenali vaksinasi covid-19” ke channel youtube Studio Mini Promkes
Baniona. Unggahan podcast kedua dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2022 dengan judul
“Hindari Hoaks! Kenali vaksinasi covid-19”.
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah skrip pembuatan konten facebook dan youtube, konten
facebook berupa pesan bergambar dan konten youtube berupa video.
Skrip pembuatan konten facebook dan youtube serta konten facebook dan yotube yang
dibuat penulis dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9.
Perilaku inti nilai dasar berAKHLAK yang terlaksana yaitu yaitu memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan), inovatif (adaptif), membantu orang lain
belajar (kompeten), dan sinergi (Kompeten).
4. Tahap Evaluasi
Penulis melakukan evaluasi setelah memposting konten ke facebook dan youtube
menggunakan Alat Analisis Media Sosial ( Social Media Analytics Tools) dan bagan Analisis
Pelacakan (Tracking Analysis) yang terdapat di Facebook dan Youtube. Untuk Facebook
menggunakan fitur Facebook Insight, sedangkan pada youtube menggunakan fitur Analytic
pada Youtube Studio.
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah diperolehnya hasil evaluasi dari konten media sosial
puskesmas yang diperoleh melalui facebook Insight dan Analytic pada Youtube Studio. Hasil
evaluasi dari konten media sosial puskesmas dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10.
Perilaku inti nilai dasar berAKHLAK yang terlaksana yaitu memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan), inovatif (adaptif), membantu orang lain
belajar (kompeten), dan sinergi (Kompeten).
D Kegiatan 4 : Mempublikasikan hasil penelitian tentang Efektifitas vaksin covid-19 melalui media sosial
(Dilaksanakan tanggal 24 Juli 2022)
Terdapat 4 tahapan kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan keempat, yaitu :
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan penulis menentukan terlebih dahulu media sosial apa yang akan
digunakan (youtube atau Facebook). Penentuan jenis media sosial yang akan digunkan
bergantung pada jadwal yang telah ditentukan penulis. Untuk konten yang dibagikan di
facebook dilakukan 3 kali dalam seminggu. Sedangkan pembuatan dan uplod konten
youtube dilakukan seminggu sekali.
Hasil dari kegiatan ini adalah terpilihnya media sosial yang akan digunakan untuk publikasi
jurnal atau artikel terkait program vaksinasi covid-19.
Perilaku inti nilai dasar berAKHLAK yang terlaksana yaitu yaitu memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan), inovatif (adaptif), membantu orang lain
belajar (kompeten), dan sinergi (Kompeten).
2. Menentukan Metode yang akan Digunakan
Terdapat beberapa fitur yang ada pada facebook dan youtube seperti Siaran langsung (live),
Mengunggah foto/video (posting), Jajak pendapat (Polling), Sesi tanya jawab (Question and
Answer), dan Rekaman Diskusi (Podcast) yang memungkinkan penulis untuk memilih salah
satu fitur sebagai metode untuk melakukan publikasi jurnal ataupun artikel terkait vaksinasi
covid-19 kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan aktualisasi ini penulis menggunakan
metode mengunggah foto/video (posting) pada facebook dan rekaman diskusi (Podcast)
pada youtube.
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah terpilihnya metode sosialisasi dan edukasi yang akan
dgunakan penulis.
Perilaku inti nilai dasar berAKHLAK yang terlaksana yaitu yaitu memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan), inovatif (adaptif), membantu orang lain
belajar (kompeten), dan sinergi (Kompeten).
3. Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan ini penulis menyiapkan handphone/laptop. Selanjutnya penulis megumpulkan
jurnal penelitian atau artikel terbaru terkait program vaksin covid-19 yang di ambil dari
website Ditjen Promkes dan P2P sebagai referensi. Kemudian penulis membuat ringkasan
dari jurnal ataupun artikel tersebut dan dikemas semenarik mungkin dalam bentuk gambar,
poster atau video untuk kemudian dibagikan ke facebook dan youtube.
Penulis menggunakan canva.com untuk mendesain materi menjadi semenarik mungkin
sebelum di bagikan ke facebook ataupun youtube.
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah Susunan skrip atau materi tentang efektifitas vaksin
covid-19.
Perilaku inti nilai dasar berAKHLAK yang terlaksana yaitu yaitu memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan), inovatif (adaptif), membantu orang lain
belajar (kompeten), dan sinergi (Kompeten).
4. Tahap Evaluasi
Untuk mengevaliasi kegiatan sosialisasi dan edukasi di media sosial, penulis menggunakan
parameter yang tertera pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Pemanfaatan Media Sosial Instansi Pemerintah. evaluasi indikator keberhasilan media sosial
dikur dengan melihat parameter berkut :
a. Jangkauan
b. Frekuensi dan lalu Lintas
c. Pengaruh
d. Percakapan dan Keberhasilan
e. Keberlanjutan
Penulis melakukan evaluasi harian setelah memposting konten ke facebook dan youtube
menggunakan Alat Analisis Media Sosial ( Social Media Analytics Tools) dan bagan Analisis
Pelacakan (Tracking Analysis) yang terdapat di Facebook dan Youtube. Untuk Facebook
menggunakan fitur Facebook Insight, sedangkan pada youtube menggunakan fitur Analytic
pada Youtube Studio.
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah diperolehnya hasil evaluasi dari konten media sosial
puskesmas yang diperoleh melalui facebook Insight dan Analytic pada Youtube Studio.
diperolehnya hasil evaluasi dari konten media sosial puskesmas yang diperoleh melalui
facebook Insight dan Analytic pada Youtube Studio. Lampiran konten terkait publikasi hasil
penelitian tentang vaksinasi covid-19 yang dibuat penulis dapat dilihat pada lampiran 8 dan
9.
Perilaku inti nilai dasar berAKHLAK yang terlaksana yaitu yaitu memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat (Berorientasi pelayanan), inovatif (adaptif), membantu orang lain
belajar (kompeten), dan sinergi (Kompeten).
E Membuat Channel Youtube Puskesmas dengan Nama Channel “Studio Mini Promkes Baniona” yang
Berisi Podcast Guna Menjadi Ruang Edukasi Untuk Masyarakat (Dilaksanakan Tanggal 03 Agustus 2022)
Terdapat 6 tahapan kegiatan dalam pelaksanaan kegiiatan ke 6, yaitu
1. Mempersiapkan Handphone/Laptop.
Penulis memastikan kelengkapan alat untuk proses pembuatan video. Penulis menggunakan
kamera hape untuk pengambilan video, microphone untuk android, serta tripot yang
dilengkapi ring light.
Hasil dari tahapan kegiatan ini adalah tersedianya kelengkapan alat untuk pembuatan
rekaman diskusi (podcast).
Perilaku inti nilai dasar berAKHLAK yang terlaksana yaitu berkualitas dalam memberikan
pelayanan (Berorientasi pelayanan), inovatif (adaptif), membantu orang lain belajar
(kompeten), kerja sama (Kolaboratif).
Juli Agustus
No Kegiatan
Minggu
Minggu III Minggu I Minggu II
IV
1 3 4 5 6
Menghadap
1 Pimpinan 19 Juli
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan realisasi kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan selama kurang lebih
30 (tiga puluh) hari di Puskesmas Baniona Kecamatan Wotan Ulumando Kabupaten
Flores Timur, maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan melalui 7 (tujuh) kegiatan dengan tahapan-
tahapannya yang menghasilkan output sesuai dengan yang telah direncanakan,
sehingga dapat mengurangi permasalahan ( core issue) yang ada pada Wilayah Kerja
puskesmas Baniona, yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat terkait program
vaksinasi covid-19.
b. Hasil kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK memberi pengaruh yang baik
kepada diri penulis untuk terus belajar menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab,
bekerja keras, disiplin, menghormati atasan, mampu bekerja sama dengan tim,
mengetahui pentingnya berkoordinasi dan menjadi lebih termotivasi untuk
memberikan inovasi-inovasi dalam penyelesaian masalah-masalah yang ada di
Puskesmas Baniona Kecamatan Wotab Ulumando Kabupaten Flores Timur.
c. Nilai-nilai dasar BerAKHLAK selama melaksanakan kegiatan ini menjadi habituasi,
sehingga penulis bisa menerapkannya bukan saja di lingkungan kerja tetapi juga di
lingkungan masyarakat.
5.2. Saran
Adapun saran dari hasil kegiatan Aktualisasi yang telah dilaksanakan, adalah sebagai
berikut:
a. Dengan adanya media sosial puskesmas berupa facebook dan youtube ini diharapkan
agar bisa menjadi wadah untuk edukasi dan diseminasi informasi kesehatan agar
mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat.
b. Dengan adanya kegiatan aktualisasi ini diharapkan Staf Puskesmas Baniona dapat
menjalankan tugas sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai dasar BerAKHLAK.
DAFTAR PUSTAKA
Amarato, Daud. 2022. Materi Pelatihan Dasar CPNS Tentang Kolaborasi Dalam Pelayanan Publik.
Kupang: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi NTT.
Anindita, Baswara. 2022. Penjelasan Habituasi. Kupang: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi NTT.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. 2021. Surat Edaran
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Implementasi Core Value dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara . Jakarta.
Keron, A. P dan Wilhelminus D. S. 2021. Pedoman Teknis Penulisan Rancangan Aktualisasi Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil . Kupang: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi NTT.
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara. Jakarta.
Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika. 2018.
Memaksimalkan Penggunaan Media Sosial Dalam Lembaga Pemerintah . Kementrian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Mekaria, R.V. 2021. Pemetaan Jaringan Jalan Untuk Kepentingan Survey Dan Pengolahan Data Hasil
Survey Surat Keterangan Rencana Kabupaten (Skrk) Di Perkotaan Betun. Laporan Aktualisasi.
Kupang
Argista, L.Z. 2021. Persepsi Masyarakat terhadap Vaksin Covid-19 di Sumatra Selatan . Skripsi. Universitas
Sriwijaya.
LAMPIRAn
Hari/ Tanda
Uraian Konsultasi Media
Tanggal Tangan
Lembar Konsultasi Penanggung Jawab Program Promosi Kesehatan Puskesmas Baniona
Pelatihan Dasar CPNS Angkatan 183
Hari/ Tanda
Uraian Konsultasi Media
Tanggal Tangan
Lembar Konsultasi Mentor
Pelatihan Dasar CPNS Angkatan 183
Hari/ Tanda
Uraian Konsultasi Media
Tanggal Tangan
Lembar Konsultasi Coach
Pelatihan Dasar CPNS Angkatan 183
Hari/ Tanda
Uraian Konsultasi Media
Tanggal Tangan
PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANIONA
Jl.Trans Adonara Desa Klukeng Nuking Kecamatan Wotan Ulumado
Kabupaten Flores Timur Tlp. 081239143786
Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan habituasi dan aktualisasi yang akan dilaksanakan
oleh salah satu staf Puskesmas Baniona Kecamatan Wotan Ulumando maka saya yang bertanda
tangan dibawah ini :
Nama : Thomas Tupen Beda, A.Md. Kep
NIP : 19701215 199501 1 001
Pangkat/Golongan : Pranata Tk 1/ IIId
Jabatan : Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas Baniona
Memeberikan persetujuan secara penuh kepada :
dibawah ini :
Nama : Dian Samsara BM
NIP : 19950917 202203 2 015
Pangkat/Golongan : Penata Muda/III a
Untuk melaksanan kegiatan aktualisasi dengan judul “Upaya meningkatkan Persepsi
Masyarakat terkait Program Vaksinasi Covid-19 melalui Akses Informasi Media Sosial di Wilayah Kerja
Puskesmas Baniona Kabupaten Flores Timur “.
Demikian surat persetujuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
WHY ?
WHAT
Biasanya orang-orang mengkonsumsi
konten facebook dengan berbagai tujuan
diantaranya untuk menjadi lebih baik Konten pendidikan, studi kasus, hiburan,
dalam pekerjaan mereka, menjadi dsb
sehata, tetap up to date terhadap suatu
isu, dsb
Jumlah Jangkauan Dan Kunjungan Halaman Facebook
Jumlah Suscriber Dan Viewers Youtube
Susunan Skrip Atau Materi Tentang Manfaat Vaksin Covid-19
Konten facebook yang telah dibuat dapat dilihat pada link berikut :
https://web.facebook.com/Promkesbaniona
konten youtube yang telah dibuat penulis dapat dilihat pada link berikut :
https://web.facebook.com/Promkesbaniona
Hasil Evaluasi Konten Media Sosial Puskesmas Yang Diperoleh Melalui Facebook Insight
Hasil Evaluasi Konten Media Sosial Puskesmas Yang Diperoleh Melalui Facebook Insight
Susunan Skrip Rekaman Diskusi ( Podcast) Pada Studio Mini Promkes Baniona
Guest : Dian Ada gak sih dari teman-teman yang sampai saat
Judul : Kenali Vaksinasi Covid-19. ini belum melakukan vaksinasi covid-19?
Apa karena takut? Khawatir tentang keamanan
dan kehalalannya? Atau mungkin teman-teman
belum mengetahui apa sih vaksinasi covid-19
itu?
Konten youtube pada studio mini promkes dapat dilhat pada link berikut :
https://web.facebook.com/Promkesbaniona
Hasil Evaluasi Dari Rekaman Diskusi (Podcast) Puskesmas Yang Diperoleh Melalui Analytic Pada
Youtube Studio
Video 1
Video 2
Kegiatan Advokasi Kesehatan, Bina Suasana, dan Kemitraan