Anda di halaman 1dari 91

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

2.1 Prinsip Kewirausahaan

Prinsip dari kewirausahaan yang paling penting adalah berani atau keluar dari rasa
takut akan gagal. Makna berani disini adalah tindakan dimana kita harus bisa mengambil
sikap atas peluang peluang yang muncul dalam hidup ini terutama peluang untuk mendirikan
usaha. Seorang wirausahawan tidak mengenal tingkat pendidikan tetapi mengenal pada
tingkat seseorang berani mengambil risiko . Walaupun pendidikan itu penting, namun
perannya disini justru adalah pada tingkatan keberanian akan usaha yang akan kita buat.
Pendidikan disini berguna pada tingkat keahlian dari bidang usaha yang akan kita dirikan tapi
hal tersebut bukan lah jadi prinsip dasar dalam membangung usaha tapi keberanian kita lah
yang dapat menjadi prinsip dasar dalam membangun usaha.

Prinsip - prinsip kewirausahaan adalah sebagai berikut.

1. Jangan takut gagal

2. Penuh semangat

3. Kreative dan Inovativ

4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko

5. Sabar , ulet dan tekun

6. Harus optimis

7. Ambisius

8. Pantang menyerah atau tidak mudah putus asa

9. Peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar

10. Berbisnis dengan standar etika

11. Mandiri

12. Jujur

13. Peduli lingkungan

14. Membangun relasi dan network dengan sesama wirausahawan

2.2 Analisa Kewirausahaan

Untuk menganalisis sebuah usaha, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan.
Ada tujuh hal yang wajib dilakukan agar sebuah usaha dapat semakin berkembang dan
bertahan pada ekosistem ekonomi yang sulit.
Dengan melakukan sebuah analisa usaha maka resiko terjadinya kegagalan dapat diatasi.
Serta, hambatan dalam sebuah usaha dapat diprediksi serta ditanggulangi sebelum
menimbulkan kerugian yang besar.

Tujuh hal mendasar yang bisa di lakukan dalam menganalisa usaha:

1. Tentukan peluang usaha dengan analisis SWOT


Analisis SWOT merupakan analisis secara keseluruhan mulai dari kekuatan,
kelemahan, kesempatan, dan hambatan. Analisis ini dilakukan untuk melihat potensi
yang dapat dikembangkan dalam sebuah usaha. Selain potensi, kelemahan dari sebuah
usaha dapat diantisipasi dengan mencari jalan keluar terlebih dahulu. Kemudian untuk
kesempatan dan hambatan ini merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh sebuah
bisnis. Munculnya kesempatan dan hambatan ini biasanya dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang mendukung suatu bisnis.
Sebagai contoh usaha kedai kopi namun lokasi di rumah yang terletak di kawasan
perkampungan. Untuk kesempatan yang ada dengan membuka layanan take away
karena toko tersebut berada di depan jalan raya. Sedangkan untuk hambatan, karena
akses yang cukup susah, pemilik kedai kopi bisa menggunakan layanan pesan antar
untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Antisipasi ancaman bisnis terlebih dahulu dengan inovasi
Berikutnya, setelah melakukan analisis SWOT, dalam analisis usaha penting untuk
mempersiapkan diri dengan solusi dari semua tantangan yang ada. Dengan melakukan
tindakan pencegahan dan mitigasi akan resiko-resiko yang terjadi, sebuah bisnis akan
dapat bertahan bahkan dalam kondisi sulit pun. Biasanya tantangan berupa
kesempatan dan hambatan bisnis yang ada terjawab melalui inovasi-inovasi baru.
Inovasi tersebut merupakan bentuk antisipasi pengusaha terhadap ancaman-ancaman
bisnis yang mungkin akan terjadi pada usahanya.
3. Tentukan target pasar
Dalam sebuah usaha, menentukan target pasar adalah hal yang wajib dilakukan.
Walaupun target pasar untuk sebuah bisnis bisa semua kalangan, namun ada baiknya
bila target pasar dikategorikan berdasarkan rentang umur, pekerjaan, dan minat.
Hal ini diperlukan untuk membuat konten promosi dan pemasaran yang tepat sasaran.
Sebagai contoh kedai kopi pada umumnya memang dapat dinikmati berbagai
kalangan. Namun untuk menu-menu tertentu bisa ditargetkan pada kalangan tertentu.
Misalnya, jenis latte lebih diminati oleh rentang usia anak-anak hingga dewasa,
biasanya membeli take away atau melalui layanan pesan antar, mayoritas pembelinya
merupakan mahasiswa dan pekerja kantoran milenial. setelah mengetahui segmen
pasar, maka akan semakin mudah untuk merambah kalangan tersebut dengan media
sosial. Terutama melalui konten-konten di platform Instagram, Facebook, dan masih
banyak lagi.
4. Hitung anggaran dana
Dalam sebuah bisnis tentu harus merencanakan anggaran dana yang dibutuhkan mulai
dari proses produksi hingga barang sampai ke tangan pelanggan. Hal yang harus
diperhitungkan dalam sebuah usaha adalah biaya untuk bahan baku, tenaga karyawan,
biaya pemasaran,biaya energi yang dibutuhkan seperti listrik, gas, kayu bakar, dsb.
Setelah menghitung biaya untuk proses produksi, berikutnya adalah menghitung laba
yang ditargetkan. Mulai dari 30%, 50%, bahkan sampai 100% untuk laba yang
ditargetkan berdasarkan HPP. Kemudian biaya pemasaran biasanya dihitung di pos
khusus karena dengan perhitungan biaya pemasaran diperuntukan untuk menjaring
pasar yang lebih luas. Tak lupa biaya yang dikeluarkan untuk biaya yang dikeluarkan
dalam proses pendistribusian seperti pengiriman. Serta, biaya untuk maintenance
database pelanggan yang pernah membeli produk atau jasa. Semua biaya tersebut
harus dirinci secara detail. Untuk memudahkan dalam membuat penganggaran usaha
dan pemantauan keuangan usaha, sebaiknya menggunakan sistem akuntansi yang
memudahkan proses pembukuan, pengelolaan anggaran, pencocokan transaksi sampai
memantau stok produk Anda nantinya.
5. Rencanakan dan lakukan promosi
Langkah selanjutnya adalah merencanakan pemasaran dan kegiatan promosi yang
baik. Lalu, laksanakan rencana pemasaran dan promosi tersebut agar tepat sasaran.
Sehingga, biaya untuk pemasaran dan promosi tidak dikeluarkan dengan sia-sia.
Karena promosi dan pemasaran tersebut sebenarnya dilakukan untuk meningkatkan
angka penjualan demi menaikkan nilai laba yang ditargetkan sebelumnya. Bila
promosi dan pemasaran dilakukan tidak terarah dan tidak direncanakan dengan
matang, maka akan menghasilkan hal yang sia-sia dan hanya menjadi pemborosan
karan biaya yang dikeluarkan.
6. Meminta saran dan kritik dari para pelanggan untuk memajukan usaha
Saran dan kritik dari pelanggan akan menambah nilai plus bagi sebuah bisnis. Karena
pelanggan akan merasa diperhatikan dan bernilai bagi sebuah bisnis. Hal ini penting
karena sebuah bisnis tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan dari pelanggan
loyalnya. Saran dan kritik pelanggan biasanya akan menjawab tantangan bisnis yang
ada sekaligus menentukan arah perkembangan bisnis yang lebih baik. Selain itu,
dengan meminta saran dan kritik pelanggan akan meningkatkan customer engagement
sehingga mampu meningkatkan brand awareness sebuah bisnis di masyarakat.
7. Lakukan evaluasi setiap bulan
Dari semua poin analisis usaha, jangan lupa untuk melakukan evaluasi setiap
bulannya. Evaluasi ini dilakukan mulai dari proses produksi, distribusi, pemasaran,
dan penjualan. Tak lupa juga, evaluasi dari pelanggan berupa kritik dan saran yang
membangun juga harus diperhatikan demi keberlangsungan usaha. Evaluasi yang
rutin setiap bulan akan menjadi tolak ukur seberapa efektifkah proses bisnis yang saat
ini telah dilakukan. Hasil evaluasi dari bulan ke bulan akan menunjukkan hasil
mengenai seberapa efektifkah cara-cara yang saat ini dipakai dalam sebuah proses
bisnis.

2.3 Faktor Kewirausahaan

Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalan


kewirausahaan.
Faktor Keberhaasilan :

1) Kerja keras. Setiap orang yang menekuni bidang usaha dituntut memiliki pemikiran
untuk selalu bekerja keras dan tekun dalam menjalankan usahanya.
2) Kerja sama dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia akan senantiasa
bergantung pada orang lain. Oleh karena itu, sudah semestinya manusia belajar
bergaul dan membawa diri pada orang lain, terutama bagi pelaku usaha yang
membutuhkan relasi.
3) Penampilan yang baik Penampilan merupakan cerminan keberhasihan hati dan
perilaku seseorang. Oleh karena itu, penampilan pelaku usaha juga sangat berperan
dan dapat menunjang keberhasilan usaha.
4) Keyakinan. Untuk dapat mewujudkan segala sesuatu yang direncanakan, pelaku usaha
harus memiliki keyakinan bahwa ia bisa.
5) Pandai membuat keputusan. Seorang pelaku usaha dituntut untuk pandai membuat
keputusan dalam menjalankan usahanya.
6) Mau menambah pengetahuan. Seorang pelaku usaha dituntut untuk selalu belajar dari
sekelilingnya, lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
7) Pandai berkomunikasi. Komunikasi menjadi salah satu hal penting untuk dikuasai
demi kelancaran kegiatan kewirausahaan. Oleh karena itu, pelaku usaha penting untuk
belajar mengeluarkan kalimat yang baik.

Faktor Kegagalan

1) Kurangnya dana untuk modal. Tidak semua kegagalan disebabkan karena tidak
adanya modal, tetapi sebagian besar kegagalan ada karena kurangnya dana.
2) Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis. Berikan suatu jabatan kepada ahlinya,
dengan kata lain tempatkan sesuatu pada tempatnya. termasuk tempatkan minat dan
bakat dimana orang itu berminat dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang
dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan baik.
3) Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang. Dalam berwirausaha,
merencanakan atau menyusun sesuatu perlu disiapkan sebelumnya.
4) Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti.

2.4 Karakteristik Kewirausahaan

Merangkum buku kewirausahaan (2021), M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer


Menjelaskan Karakteristik kewirausahaan sebagai berikut :

1) Keinginan untuk tanggung jawab atas upaya mereka.


2) Preferensi untuk risiko sedang. Artinya, selalu menghindari risiko terlalu rendah atau
terlalu tinggi.
3) Keyakinan dalam kesuksesan mereka.
4) Hasrat untuk mendapatkan umpan balik yang cepat, yaitu memiliki semangat dan
kerja keras untuk mewujudkan keinginannya untuk masa depan yang lebih baik.
5) Energik, penuh semangat, dan berusaha mewujudkan keinginannya dan menciptakan
masa depan yang lebih baik.
6) Orientasi masa depan, yakni memiliki visi dan misi jangka panjang.
7) Keterampilan organisasi, yaitu kemampuan mengatur sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah.

2.5 Spirit Kewirausahaan

Indonesia dengan segala sumber daya alam yang dimilikinya ternyata hanya memiliki
wirausaha tak lebih 0,18 persen dari total penduduknya . Secara historis dan konsensus,
sebuah negara minimal harus memiliki wirausaha 2 persen dari total penduduk agar bisa maju
. Untuk itu, bagi kita bangsa Indonesia sumber energi yang dibutuhkan dalam kegiatan
kewirausahaan atau kegiatan apapun adalah mempunyai semangat dan gairah untuk
mengerjakannya. Arti kata spirit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan semangat
yang tinggi merupakan salah satu factor kemenangan. Spirit merupakan satu bagian yang
sangat prinsip atau yang dirasakan dalam kehidupan manusia dan merupakan bagian dari
suasana hati atau posisi emosi yang merupakan karakteristik gelora , semangat , gairah ,
kegembiraan dalam melakukan suatu hal. Ada beberapa faktor yang menstimulus spirit of
entrepreneurship, yaitu :

1. Evolusi produk. Perubahan produk akan menimbulkan perubahan kebutuhan yang


memunculkan sebuah peluang baru

2. Evolusi ilmu pengetahuan. Perubahan ilmu pengetahuan akan menimbulkan inspirasi


produk baru dan begitu seterusnya

3. Perubahan gaya hidup , selera , dan hobi. Perubahan gaya hidup akan menimbulkan
keinginan akan produk yang berbeda

4. Perubahan teknologi. Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi


akan menciptakan produk , suasana , dan gaya hidup yang berbeda

5. Perubahan budaya. Perkembangan gaya hidup , pendapatan , selera , teknologi , dan


sebagainya akan mengubah budaya seseorang , sehingga hal ini mempengaruhi
kebutuhan akan produk yang berbeda di setiap tempat .

Modal paling mendasar menjadi wirausahawan adalah tekad dan keberanian mengambil
dan menghitung resiko . Tanpa hal tersebut, diberi modal sebesar apapun, tidak akan pernah
menjadi wirausahawan . Kalau sudah ada keberanian , kita beri kesempatan bagaimana
mengelola bisnis dengan baik. Kewirausahaan adalah lebih kepada spirit , bukan sekedar
yang terlihat secara kasat mata . Bisa saja orang yang sehari - harinya berbisnis tapi di dalam
dirinya tidak terdapat spririt kewirausahaan. Oleh karena itu, seorang wirausahawan harus
selalu memiliki motivasi yang tinggi dan konsep diri yang lebih positif, agar dapat
mengerjakan tugas dengan baik dan tujuannya dapat tercapai.
PRINSIP DAN KEPRIBADIAN DALAM WIRAUSAHA

2.1 Kepribadian Wirausaha Yang Sukses

Kepribadian merupakan bagian dari individu yang paling mencerminkan atau


mewakili si-pribadi, bukan hanya membedakan ia dengan yang lain, tapi yang lebih penting
itulah dirinya yang sebenarnya (Hall & Lindzey, 1996). Seorang wirausahawan haruslah
memiliki watak yang mampu melihat ke depan, yaitu melihat, berpikir, dengan penuh
perhitungan, mencari alternatif masalah dan pemecahannya. Secara umum dapat
digambarkan kepribadian yang perlu dimiliki wirausahawan, sebagai berikut:

1. Percaya diri Kepercayaan diri adalah keyakinan yang tumbuh dalam diri seseorang setelah
melakukan penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki (Safriyani, 2000). Orang yang tinggi
percaya dirinya adalah orang yang jiwanya sudah matang. Kematangan seseorang
ditunjukkan dari sikap yang:

a) tidak tergantung pada orang lain


b) bertanggungjawab
c) obyektif
d) kritis : tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi
mempertimbangkannya secara kritis
e) emosional stabil
f) berjiwa sosial
g) memiliki kedekatan dengan sang khalik

Kepercayaan diri sangat dibutuhkan oleh seorang wirausahawan. Saat seseorang


menawarkan produknya, dibutuhkan kepercayaan diri untuk bisa berinteraksi dengan baik
dan meyakinkan. Saat seseorang akan memulai untuk berwirausaha, jika ia percaya diri
maka ia akan berusaha agar usahanya bisa dibuka dan berjalan. Sebaliknya, orang yang tidak
percaya diri akan kerap patah sebelum melangkah. Salah satu hal yang bisa membantu agar
seseorang bisa memiliki kepercayaan diri yang baik, adalah dengan mensyukuri semua yang
telah diberikan Tuhan kepadanya. Selanjutnya orang tersebut harus yakin bahwa dia bisa
melakukan segala sesuatu dengan baik jika dia mempersiapkannya dengan matang.

2. Merujuk pada tujuan akhir

Setiap orang pasti memiliki tujuan. Dalam dunia wirausaha, orientasi terhadap tujuan ke
depan sangat penting artinya. Seorang wirausahawan bisa berhasil biasanya karena ia
memiliki visi ke depan yang berusaha ia capai dengan bersungguh-sungguh. Jalan menuju
sukses tidak selalu mudah. Seseorang kadang harus menempuh atau melakukan pekerjaan
yang tampaknya remeh, membutuhkan banyak energi dan tidak bergengsi. Orang yang
berorientasi pada hasil atau merujuk pada tujuan akhir, akan bersedia menjalani proses yang
tidak mengenakkan ataupun melakukan hal yang tidak disukai, karena dirinya fokus pada
tujuan yang ingin dicapai. Misalnya seseorang yang akan memulai usaha membuka warung
burger, maka ia harus bersedia bekerja keras, mulai dari membuat menu burger sampai
melayani pembeli. Awalnya ia harus mengalami pasang surut, dagangannya tidak laku atau
ada complain dari pembeli, belum lagi harus “berani malu” karena harus agresif
menawarkan dagangannya ke siapa saja, serta harus masuk menjadi anggota corps kaki lima.
Semua itu dilakukannya karena merujuk pada tujuan akhir: menjadi pemilik resotran burger.
Jika ia tidak bersedia melewati proses ini, maka cita-citanya membuat restoran akan semakin
jauh dari jangkauan.

3. Gigih

Seorang yang berjiwa wirausaha, perlu memiliki sifat pantang menyerah. Ibarat seorang
pendaki, semakin sulit tantangannya semakin keras usahanya untuk bisa mencapai puncak.
Sama halnya dengan seorang wirausahawan, ia membutuhkan semangat pantang menyerah
saat berusaha mewujudkan inovasi maupun ide barunya. Apabila wirausahawan tidak gigih,
maka nasibnya akan sama dengan pendaki yang tidak pernah sampai puncak gunung karena
selalu kembali ke bawah sebelum bisa mencapai setengah perjalanan. Tingkat kegigihan
seseorang bisa dilihat dari kemampuannya untuk bertahan dalam situasi sulit. Kemampuan
ini dikenal dengan Adversity Intelligence dan tingkat penguasaannya dikenal dengan
Adversity Quotient (AQ). Adversity Quotient memiliki empat dimensi yaitu:

a) Control : seberapa besar individu mampu memberi pengaruh secara positif terhadap
situasi. Contohnya:
1. Mahasiswa dapat mengambil tantangan yang lebih sulit agar bisa melatih mengendalikan
dirinya lebih baik di situasi apapun
2. Seseorang mengalami kesulitan di tempat kerjanya maka seseorang itu harus dapat
mengendalikan emosi dalam setiap kesulitan apapun itu dengan bersikap profesional dan
tegas
3. Bisa mengkondisikan suasana yang terjadi saat sedang merasa sangat menyulitkan
4. Merasa lebih berani dan yakin bisa berbuat optimal dalam segala pekerjaan atau usaha
yang sedang dikerjakan
5. Merasa lebih tegar ketika diremehkan
6. Berani mengambil resiko apapun asalkan harapannya tercapai

b) Ownership : sejauh mana individu mangendalikan diri sendiri untuk memperbaiki situasi
yang dihadapi tanpa mempedulikan penyebabnya. Contohnya :
1. berani mengakui kesalahan yang telah dilakukan
2. Meyakini dan mencari sebab dari kesulitan tersebut
3. Terus mencoba menyadari dan menyelesaikan akibat dari kesulitan yang timbul

c) Reach/jangkauan ; penilaian seseorang mengenai seberapa jauh kesulitan akan


menjangkau atau menyebar ke bagian-bagaian lain dari kehidupannya. Contoh:
1. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan peraturan akan mengacaukan pekerjaan yang lain
2. Tidak menyelesaikan tanggung jawab/tugasnya akan mempengaruhi nilai
3. Mampu mengendalikan emosi pada kondisi dan tempat yang berbeda
4. Bervisi masa depan saat mengambil keputusan
5. Mampu membatasi kesulitan dan segera mengatasinya

d) Endurance : seberapa lama individu menganggap kesulitan akan berlangsung atau


bertahan. (Helmi, 2004). Contoh:
1. Mahasiswa cepat tanggap dalam menyelesaikan suatu permasalan yang ada
2. Jika ada tugas dari dosen, mahasiswa harus cepat untuk menyelesaikan dan
mengumpulkan tugasnya
3. Mahasiswa mampu memprediksi dan menganalisa masalah serta resiko yang ada

4. Berani mengambil resiko

Dunia wirausaha penuh dengan tantangan, dan terkadang spekulatif. Keberanian seseorang
dalam mengambil resiko memiliki arti penting dalam hal ini. Persaingan, perubahan selera
maupun kebutuhan pasar, harga bahan baku yang turun naik, kerugian dan masih banyak
lagi tantangan lain yang mesti dihadapi jika memang berniat memasuki dunia wirausaha.
Seseorang yang tidak memiliki keberanian mengambil resiko akan cenderung selalu memilih
untuk berada di zona aman. Zona aman adalah wilayah dimana seseorang merasa nyaman,
aman, terhindar dari resiko konflik atau situasi yang tidak menyenangkan. Orang yang
memilih selalu berada di zona aman akan mencari hal-hal yang menghindarkannya dari
resiko, sehingga cenderung mandeg atau bertahan dalam situasi atau posisi tertentu. Sikap
bertahan di zona aman tersebut jelas tidak mendukung dalam dunia wirausaha yang
menuntut inovasi, keberanian mencoba, bahkan spekulasi. Seorang wirausahawan sejati
akan memilih untuk keluar dari zona aman, melakukan hal yang mungkin tidak dilakukan
oleh orang lain, menelurkan ide-ide baru dan melaksanakannya, serta berani menghadapi
resiko. Manajemen resiko menjadi faktor penting yang mendukung keberanian pengambilan
resiko ini. Keberanian mengambil resiko juga perlu didukung oleh perhitungan yang matang,
sehingga tidak sekedar modal nekat. Semakin baik seseorang membuat pertimbangan, maka
resiko akan semakin bisa terantisipasi. Pepatah mengatakan “jika seseorang berani
mencoba, maka 50% ia akan gagal. Tapi jika seseorang tidak berani mencoba, maka 100% ia
akan gagal”. Seseorang yang berani mengambil resiko akan mengambil peluang keberhasilan
yang hanya 50% itu, lalu kecermatan dan persiapan yang matang akan membantunya
meningkatkan probabilitas keberhasilan itu menjadi 70% atau 90%.

5. Kepemimpinan

Jiwa kepemimpinan atau leadership dapat dilihat dari bagaimana seseorang mampu
mempengaruhi, mengkoordinir, memimpin dan mengambil keputusan dalam sebuah tim.
Salah satu gaya kepemimpinan bagi seorang wirausaha adalah prophetic leadership
(kepemimpinan kenabian). Kepemimpinan prophetic adalah pemimpin yang memiliki
kemampuan mengendalikan diri dan mempengaruhi orang lain dengan tulus, dilakukan
dengan kesadaran, tidak dipaksa atau memaksa. Karakteristik kepemimpinan prophetic
adalah shiddiq (jujur, berpedoman pada nurani dalam berpikir, bersikap dan bertindak),
amanah (bertanggungjawab, berkomitmen tinggi, dapat dipercaya), tabligh (komunikatif,
mengamalkan,memberi contoh), fathanah (kompeten dalam menyelesaikan masalah) (Tim
Trainer OCB, 2007).

6. Keorisinilan

Orisinil dapat diartikan sebagai sesuatu yang baru atau belum ada sesuatu yang sama
sebelumnya. Baru disini disini tidak selalu berarti belum pernah ada sama sekali, tapi bisa
juga merupakan modifikasi, kombinasi atau reintegrasi dari komponen yang sudah ada,
sehingga memunculkan fungsi, cita rasa maupun variasi baru. Bobot orisinalitas suatu ide
maupun produk akan tampak dari sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada
sebelumnya.

7. Kreativitas

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata, yang relative berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya (Supriadi dalam Alma, 2005). Seorang wirausaha kreatif memiliki peluang lebih
besar untuk menciptakan produk yang unik dan berbeda, serta dapat merespon kesempatan
dengan lebih baik. Kemampuan berpikir kreatif menuntut beberapa hal, antara lain:
a) sikap terbuka
b) keberanian untuk berbeda dengan biasanya
c) menguasai satu bidang dengan sangat baik
d) buying low, selling high: melihat sesuatu dari yang tidak disukai banyak orang, kemudian
mengolahnya dan memunculkan kembali menjadi sesuatu yang berbeda di saat yang tepat
sehingga bernilai tinggi .

8. Selalu berusaha memberikan yang terbaik

Seorang wirausaha akan berusaha memberikan yang terbaik kepada pelanggan.


Memberikan yang terbaik tidak hanya berupa produk, tapi juga layanan dan sikap. Dengan
memberikan sikap terbaik maka orang tersebut telah membuka peluang bagi dirinya untuk
dipercaya, dan pada saatnya, memperoleh keuntungan dari kepercayaan tersebut.

2.2 9M Prinsip Wirausaha

Menurut Lubis (2011), Entrepreneur didefinisikan sebagai pihak yang menanggung risiko
dalam penciptaan usaha baru, optimis, pekerja keras, berpendirian teguh yang memperoleh
kepuasan besar karena mampu mencari nafkah secara mandiri. Saat ini perbandingan antara
lapangan pekerjaan dengan jumlah pencari kerja menunjukkan keadaan yang sudah tidak berimbang
sama sekali, pada sisi lainnnya jumlah tenaga kerja meningkat cukup pesat. Artinya harus dicari
langkah bagaimana agar tidak menambah semakin panjangnya angka pengangguran, salah satu
langkah konkret adalah melakukan perubahan pola pikir [mind set] berkarakter entrepreneur yaitu
bukan sebagai pencari kerja (job seeker) tetapi sebagai (job Creator) pencipta lapangan kerja.

Ada banyak prinsip bisnis atau usaha yang bisa diterapkan, intinya bisnis yang baik adalah
yang dijalankan bukan yang dipikirkan terus. Seorang wirausaha dalam memulai usaha atau bisnis
bisa menerapkan Prinsip Wirausaha 9M berikut;

a) Motivasi, seorang wirausaha dalam memulai usahanya harus dilandasi motivasi yang kuat, yaitu
sesuatu yang melatar belakangi seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Motif
seseorang melakukan wirausaha misalnya karena dengan menjadi entrepreneur akan memiliki uang
yang cukup, kehidupan yang mapan, dan fleksibilitas waktu.

b) Mindset atau pola pikir yang tepat. Seorang wirausaha harus memiliki pola pikir yang tepat
meliputi berpikir produktif, berpikir kreatif dan inovatif, dan berpikir positif.
c) Mental. Ketika memutuskan untuk menjadi entrepreneur maka harus memiliki mental dan
karakter entrepreneur yang kuat. Misalnya cerdas secara emosional, niat dan tekad Kuat, disiplin
tinggi, memiliki kemauan keras, percaya kemampuan diri, pantang menyerah, jujur, kreatif dan
inovatif, dan ikhlas dan bersyukur

d) Make it, mulai lakukan dengan hal kecil dan mulai sekarang juga. Seorang entrepreneur jangan
sampai hanya berkutat pada pemikiranpemikiran di dalam benak, dan tidak melakukan aksi apa pun.

e) Market. Seorang wirausaha harus menangkap peluang dari pasar [kebutuhan konsumen], produk
yang kita buat dan dijual adalah benarbenar dibutuhkan dan bisa menjadi solusi bagi konsumen.

f) Manajemen. Kemampuan wirausaha untuk mengelola kegiatan usahanya, yaitu kemampuan


mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan usahanya.

g) Mentor. Dalam menjalankan bisnisnya, seorang wirausaha bisa memiliki seorang mentor. Dengan
adanya mentor akan bisa menententukan bisnis atau usaha jadi lebih terarah, Sehingga bisa
merencanakan bisnis kamu dengan lebih matang dan meminimalisasi kegagalan.

h) Modal. Menjadi seorang wirausaha harus memiliki modal dalam bentuk finansial ataupun Non
Finansial. Modal finansial yaitu kepemilikan dan atau uang yang bisa digubakan untuk modal
investasi awal, modal kerja dan modal operasional. Dan modal non finansial seperti memiliki modal
intelektual yang dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai
pengetahuan [knowledge], kemampuan [capability], ketrampilan [skill], komitmen [commitment],
dan tanggungjawab [authority].

i) Moral. Menjadi wirausaha harus memiliki moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan
kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra diri yang positif.

2.3 Syarat Fisik Wirausaha yang Sukses

Menurut Khasmir (2017), syarat fisik wirausaha yang sukses sebagai berikut:
1. Jujur dalam bertindak dan bersikap
Sikap jujur merupakan modal utama seorang wirausaha dalam melayani pelanggan. Kejujuran dalam
berbicara, maupun bertindak. Kejujuran yang akanmenumbuhkan kepercayaan pelanggan atas
layanan yang diberikan.

2. Rajin, tepat waktu dan tidak pemalas


Wirausaha dituntut untuk rajin dan tepat waktu dalam bekerja. Selain itu juga dituntut untuk
pantang menyerah, tidak mudah putus asa. Hal yang paling penting adalah hilangkan sifat pemalas
bagi wirausaha.

3. Selalu murah senyum


Dalam menghadapi pelanggan, wirausaha harus selalu murah senyum. Jangansekali-kali bersikap
murung atau cemberut. Dengan senyum kita mampu meruntuhkanhati pelanggan untuk menyukai
produk kita. Pelanggan biasanya akan tersanjung dengansenyum yang ditunjukan oleh wirausaha.
4. Lemah lembut dan ramah tamah
Dalam bersikap dan berbicara pada saat melayani pelanggan hendaknya bersuaralemah lembut dan
sikap yang ramah tamah. Sikap seperti ini dapat menarik minat danmembuat pelanggan betah.

5. Sopan santun dan hormat


Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan hendaknya selalu bersikapsopan dan horat.
Dengan demikian, pelanggan juga akan menghormati pelayanan yangdiberikan.

6. Selalu ceria dan pandai bergaul


Sikap selalu ceria yang ditunjukkan dapat memecahkan kekakuan yang ada. Sementara itu, sikap
pandai bergaul juga akan menyebabkan pelanggan merasa cepatakrab dan merasa seperti teman
lama.

7. Fleksibel dan suka menolong pelanggan


Dalam menghadapi pelanggan, wirausaha harus dapat memberikan pengertian danmau mengalah
kepada pelanggan. Segala sesuatu dapat diselesaikan dan selalu ada jalankeluarnya dengan cara
yang fleksibel. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikanasalkan mengikuti aturan yang
berlaku.

2.4 Definisi Prinsip Kewirausahaan

Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang
dijadikan oleh seseorang atau kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.
Jadi, prinsip kewirausahaan adalah sebuah pedoman atau dasar yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha untuk dapat mengembangkan usahanya.

2.5 Prinsip dalam Kewirausahaan Untuk bisa mengembangkan peluang usaha, maka seorang
wirausaha harus memahami dan memiliki prinsip-prinsip kewirausahaan seperti di kemukakan oleh
Dhidiek D. Machyudin, yakni:
1. Harus optimis
2. Ambisius
3. Dapat membaca peluang pasar
4. Sabar
5. Jangan putus asa
6. Jangan takut gagal, kegagalan pertama dan ke dua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah sukses
yang tertunda.

Sedangkan Khafidul Ulum mengemukakan prinsip kewirausahaan sebagai berikut:


1. Passion (semangat)
2. Independent (mandiri)
3. Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)
4. Creative and innovative (kreatif dan inovatif)
5. Calculated risk taker (mengambil resiko penuh perhitungan)
6. Persistent (pantang menyerah)
7. High ethical standard (berdasarkan standar etika)

Apabila pendapat Dhidiek D. Machyudin dan Khafidlul Ulum tersebut di gabungkan, maka paling
tidak terdapat 12 prinsip dalam berwirausaha, yaitu :
1. Jangan takut gagal mempunyai rasa takut gagal merupakan hal yang wajar namun untuk dapat
meminimalisir kegagalan, mulailah dengan usaha skala kecil yang sesuai dengan minat, hobi dan
tekuni usaha itu hingga menguasai baik secara teknis dan praktis.
2. Semangat, semangat merupakan suatu sikap atau perilaku seseorang dengan keseriusan,
kegigihan, dan keuletan untuk mencapai keberhasilan dalam usahanya.
3. Kreatif dan inovatif, kreatifitas dan inovasi adalah modal utama bagi seorang wirausaha. Seorang
wirausaha tidak boleh berhenti berkreasi dan berinovasi dalam segala hal.
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko, dalam segala aspek kehidupan
apapun yang kita lakukan pasti mengandung risiko, sering kali kita menghindar dari risiko yang satu,
tetapi menemui risiko lainya.
5. Sabar, ulet dan tekun, prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusaha adalah kesabaran dan
ketekunan, meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan, percobaan dan kendala,
bahkan diremehkan oleh orang lain.
6. Harus optimis, optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab kata optimis
merupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita, sehingga apapun usaha yang kita
lakukan harus penuh optimis bahwa usaha yang kita jalankan akan sukses. Dengan optimis, kita akan
semakin yakin bahwa yang kita kerjakan akan berhasil dengan baik.
7. Ambisius, seorang wirausaha harus berambisi kuat untuk memajukan usaha yang dijalankannya.
8. Pantang menyerah, adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun waktunya. Entah dalam kondisi
mendukung atau bahkan saat usaha kita mengalami kemunduran.
9. Peka terhadap pasar, prinsip peka terhadap pasar atau dapat membaca peluang pasar adalah
prinsip mutlak yang harus di lakukan oleh seorang wirausahawan, baik pasar di tingkat lokal, regional
, maupun internasional. Peluang sekeil apapun harus di identifikasi dengan baik sehingga dapat
mengambil peluang pasar tersebut dengan baik.
10.Berbisnis dengan standar etika, prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa memegang
standar etika yang berlaku secar universal.
11.Mandiri, prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri dalam banyak
hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindari ketergantungan dari pihak-pihak atau para
pemangku kepentingan atas usaha kita.
12.Jujur, menurut pytagoras kejujuran adalah mata uang yang akan laku di mana-mana, jujur kepada
pemasok dan pelanggan atau kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan adalah prinsip
wirausaha yang harus di nomor satukan dalam berusaha.

2.6 Pentingnya Prinsip Kewirausahaan

Pentingnya prinsip kewirausahaan karena kenyataannya, ketika menghadapi hal yang ada di depan
atau di dalam bisnis tentunya ada banyak hal yang harus mampu dicapai di dalamnya. Jika semua itu
bisa dibarengi dengan cara yang tepat, sudah pasti akan bisa menerapkan semuanya prinsip itu
dengan mudah dan pasti. Hal inilah yang akan bisa membuat kita semakin lebih baik lagi dalam
menjalankan semua bisnis atau usaha kita. Maka dari itu pentingnya seorang wirausahaan
menerapkan prinsip prinsip kewirausahaan sebelum memulai suatu bisnis.
TANGGUNG JAWAB WIRAUSAHA PADA LINGKUNGAN PENERAPAN
HOME CARE DAN NURSING CARE

2.1 Definisi Home Care dan Nursing Centre

Pelayanan kesehatan di rumah (Home care) adalah pelayanan keperawatan yang


diberikan kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan
keperawatan komunitas dan keterampian teknikal tertentu yang berasal dari spesalisasi
kesehatan tertentu, yang befokus pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan
keluarga, dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
fisik, mental/emosi pasien
Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan
kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu, keluarga,
di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan,
memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat
dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang
direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan
perjanjian bersama.
Beberapa literature yang didapatkan home care dapat didefenisikan sebagai berikut:
a. Perawatan di rumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari rumah sakit yang
sudah termasuk rencana pemulangan dan dapat dilaksanakan oleh perawat rumah
sakit semula oleh perawat komunitas dimana pasien berada atau tim keperawatan
khusus yang menangani perawatan dirumah.
b. Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga sebagai
tindak lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.
c. Pelayanan kesehatan berbasis di rumah merupakan suatu komponen rentang
keperawatan kesehatan yang berkesinanambungan dan komperhensif diberikan
kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka.
d. Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan keluarga,
direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang
diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui staf atau pengaturan
berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak).
Nursing Center merupakan pengelolaan terpadu dalam pelayanan, pendidikandan
penelitian keperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi yang secara optimal. Dalam
Nursing Center selalu diupayakan untuk memandang keperawatan sebagai suatu kesatuan
yang utuh sehingga Nursing Center memilikikarakteristik tertentu.

2.2 Faktor yang mendorong perkembangan Home Care di rumah

Faktor-faktor yang mendorong perkembangan home care Bentuk pelayan kesehatan


yang saat ini dikenal masyarakat dalam sistem pelayanan kesehatan dalam rawat inap dan
rawat jalan. Pada sisi lain banyak anggota masyarakat yang menderita sakit karena berbagai
pertimbangan terpaksa dirawat dirumah dan tidak dirawat inap di institusi pelayanan
kesehatan.
menurut Triwibowo (2012) adalah:
a. Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efisien apabila dirawat
di institusi pelayanan kesehatan.
b. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus
penyakit degenerative yang memerlukan perawatan yang lebih lama. Hal itu akan
berdampak pada meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut
perawatan dirumah.
c. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profil, merasakan perawatan pasien
yang lebih lama (lebih dari 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban
dari manajemen.
d. Banyak orang merasakan bahwa dirawat di institusi pelayanan kesehatan membatasi
kehidupan manusia, karena seseorang tidak menikmati kehidupan secara optimal
karena terkait dengan aturan-aturan yang ditetapkan.
e. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien
dibandingkan dengan perawatan dirumah sakit, sehingga dapat mempercepat
kesembuhan.
Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi keberhasilan home care
a. Kesiapan tenaga dan partisipasi masyarakat
b. Upaya promotif atau prventif
c. SDM perawat
d. Kebutuhan pasien
e. Kependudukan

2.3 Peran dan Fungsi Perawat Home Care

A. Manajer kasus : mengelola dan mengkolaborasikan dengan anggota keluarga dan


penyedia layanan lainnya untuk meningkatkan pelayanan, dengan fungsi :
1) prioritas kebutuhan pasien dan keluarga.
2) pelayanan rencana.
3) Mengkoordinir aktifitas tim kesehatan.
4) Memantau kualitas pelayanan.
Contoh : Perawat mengoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lain misalnya ahli
gizi dan ahli terapi ketika mengatur kelompok yang memberikan keperawataan pada
klien.
B. Pelaksana atau pemberi asuhan : memberi pelayanan langsung dan
mengembangkan atau melakukan pelayanan supervisi yang diberikan oleh anggota
keluarga atau pelaku rawat (care giver). Dengan fungsi :
1) melakukan pengkajian secara komprehensif
2) Menetapkan masalah atau diagnosa program melakukan tindakan perawatan.
3) melakukan observasi terhadap kondisi pasien.
4) membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping yang efektif.
5) Melibatkan keluarga dalam pelayanan.
6) Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
7) melakukan evaluasi terhadap Asupan Asupan.
8) Mendokumentasikan asuhan keperawatan
Contoh : Perawat membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya melalui
proses penyembuhan. Dan juga perawat berperan dalam memberikan asuhan
keperawatan misalnya dalam merawat pasien dengan penyakit DM.
C. Pendidik : mengajarkan keluarga tentang kesehatan atau sakit dan bertindak sebagai
penyedia informasi kesehatan, dengan fungsi :
1) langganan pasien dan keluarga
2) Memilih dan mempersiapkan materi pembelajaran
3) rencanan kegiatan
4) Melaksanakan penkes
5) Mengajarkan anggota keluarga
6) mendorong keluarga melakukan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
7) Mendokumentasikan kegiatan penkes
Contoh : Perawat memberi informasi melalui penkes kepada pasien atau keluarga
tentang sakit atau gangguan yang dideritanya selama mengalami penyakit.
D. Kolaborator : mengkoordinir pelayanan yang diterima oleh keluarga dan
mengkolaborasikannya dengan keluarga dalam merencankan pelayanan, dengan
fungsi:
1) melakukan kerjasama dengan tim lain
2) melakukan kerja sama dengan sumber atau fasilitas pelayanan yang ada
Contoh : Perawat melakukan kerja sama dengan tim kesehatan lain misalnya ahli gizi
dan ahli penyakit dalam untuk merawat pasien yang punya riwayat penyakit dalam.
E. Pembela (advokat) : melakukan pembelaan terhadap pasien melalui dukungan
peraturan, dengan fungsi:
1) Mendemonstrasikan teknik komunikasi efektif
2) Menghormati hak pasien
3) Persetujuan sebelum melakukan tindakan
4) melaksanakan fungsi pendamping
5) Memberi informasi kepada pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan
6) Memfasilitasi pasien untuk memanfaatkan sumber-sumber
Contoh : mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan
melindungi klien dari efek yang mungkin tidak diinginkan . misalnya menciptakan
lingkungan yang aman bagi penderita DM.
F. Konselor : membantu pasien dan keluarga dalam menyelesaikan masalah dan
mengembangkan koping yang konstruktif, dengan fungsi:
1) membantu penyelesaian masalah
2) membantu mempertimbangkan berbagai solusi.
3) Menunjang komunikasi efektif
4) Mengkomunikasikan bahwa keluarga bertanggung jawab mimilih alternatif
Contoh : Perawat dapat menjadi konselor kepada pasiennya. membantu pasien
untuk memahami kebutuhannya. Misalnya untuk pasien asma, perawat sebagai
pembimbing yang bisa membimbing pasien untuk mengetahui dan memenuhi
kebutuhannya sendiri.
G. Penemu kasus dan rujukan : melibatkan diri dalam menemukan kasus di keluarga
dan melakukan rujukan dengan cepat, dengan fungsi :
1) pengetahuan terhadap kondisi atau masalah
2) Menggunakan proses diagnostik untuk Mengidentifikasi masalah
3) Menetapkan kebutuhan rujukan
4) melakukan rujukan terhadap kasus
5) Menyediakan layanan tingkat lanjut
Contoh : perawat menemukan beberapa masalah / kasus yang terjadi pada
pasiennya dan langsung merujuk pada tim kesehatan lain yang memiliki hubungan
dengan kasus yang ditemukan.
H. Penata lingkungan rumah : melakukan modifikasi lingkungan bersama pasien dan
keluarga dan tim kesehatan lain untuk mendukung lingkungan sehat, dengan fungsi:
1) Memodifikasi lingkungan rumah yang meningkatkan kesehatan
2) Memmodifikasi lingkungan yang mendukung pasien mandiri
Contoh : perawat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien. Misalnya
lingkungan yang tanpa penghalang / aman bagi poenderita DM, menciptakan
lingkungan bersih dari debu bagi penderita alergi pernapasan.
I. Peneliti : Mengidentifikasi masalah praktik dna menemukan jawaban melalui
pendekatan ilmiah, dengan fungsi :
1) prioritas masalah yang dapat diteliti
2) Merancang dan melakukan penelitian
3) Menyebarluaskan hasil penelitian
4) Mengaplikasikan temuan hasil riset ke dalam praktik
Contoh : perawat menemukan kasus dan kasus-kasus tersebut melalui beberapa
tahapan yang menyebabkannya terjadi dan bagaimana cara menanganinya.
2.4 Standar uraian tugas dan fungsi pengelolaan Home care

A. Ketua Pengelola
1) Mengkoordinasikan semua kegiatan pengelolaan Perawatan di rumah
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan pelayanan dan klien
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan
Pelayanan
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap kinerja pel.
5) Menyusun laporan pelaksanaan Home Care secara berkesinambungan
B. Ketua Bidang Administrasi/Keuangan
1) Mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan Home Care
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap administrasi pengelolaan Home Care
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada bidang
administrasi dan keuangan Home Care
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses adm. keuangan Home Care
5) Menyusun laporan administrasi keuangan Home Care
C. Ketua Bidang Pelayanan
1) Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan Home Care
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan terhadap sumber
daya manusia keperawatan
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pel. Home Care.
5) Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah
D. Penanggung Jawab Kasus/ Koordinator
1) Mengkoordinasikan semua kegiatan pel. yang dilaksanakan oleh pelaksanan pel.
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan kep. dan klien di rumah
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan kep.
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada pelaksana
kep.
5) Menyusun laporan kegiatan pelayanan sesuai bidang tugasnya
E. Pelaksanan Pelayanan
1) Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan
2) Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
3) Melaksanakan intervensi / tindakan keperawatan sesuai rencana yang
ditentukan
4) Mengevaluasi kegiatan/ tindakan yang diberikan dengan berpedoman pada
renpra.
5) Membuat dokumentasi tertulis pada rekam kep. setiap selesai melaksanakan
tugas
F. Konsulen
1) Menerima konsultasi dari pelaksanaan keperawatan dan memberikan petunjuk
advis sesuai kewenangannya
2) Memberikan advokasi khususnya dalam bidang tindakan medik
3) Melaksanakan tindakan-tindakan medik sesuai kewenangannya
4) Memeriksa, menentukan Diagnosa dan memberi terapi medik

2.5 Tata Laksana Home Care

Tatalaksana Di Bagi Menjadi 4 Tahapan Berikut ini adalah panduan singkat


tatalaksana home care, mulai pra perawatan di rumah pasien hingga pasca perawatan.

A. Pra Home Care :


1) Dokter dan tim home care merencanakan jadwal perawatan pasien sesuai jenis
perawatan, jenis penyakit, gradasi penyakit dan kondisi klinis pasien berdasarkan
prosedur perawatan. Jenis perawatan, meliputi : perawatan kuratif, perawatan
suportif, perawatan rehabilitatif, perawatan emergency.
2) Dokter dan tim home care merencanakan pemeriksaan penunjang diagnostik dan
follow up jika diperlukan, seperti : laboratorium, rontgen dan lain-lain
3) Pelaksana home care mempersiapkan saran dan prasarana perawatan.
meliputi : tensimeter, infus set, intravena cath, cairan infus, spuit, needle,
nebulizer dan lainlain sesuai keperluan perawatan masing-masing kasus.
B. Pelaksanaan Home Care :
1) Pelaksana perawatan mengunjungi rumah pasien secara berkala sesuai jadwal
perawatan untuk melaksanakan perawatan dan tindakan medis berdasarkan
jadwal perawatan
2) Pelaksana home care melaporkan kondisi klinis setiap pasien dan keluhan serta
tindakan medis yang sudah dilakukan, meliputi : kondisi umum terkini setiap
pasien. Hasil laboratorium dan obat atau tindakan medis yang telah diberikan dan
respon hasil pengobatan
3) Dokter memonitor pelaksanaan home care oleh pelaksana perawatan melalui
sarana komunikasi untuk menilai hasil perawat dan menetukan langkah
selanjutnya.
4) Dokter dan tim home care mendiskusikan setiap kasus selama masa home care
dan pasca home care untuk evaluasi dan perbaikan kualitas perawatan penderita.
C. Kontrol dan Pemeriksaan :
1) Dokter memberikan terapi dan instruksi tindakan medis atau laboratorium serta
advis sesuai kondisi klinis pasien pemeriksaan saat pasien kontrol.
2) Dokter memberikan support dan berdialog denganpasien dan atau keluarganya
secara santun dan bersahabat ketika pasien menjalani kontrol.
D. Pasca Home Care :
1) Dokter bersama-sama pelaksana home care melakukan evaluasi klinis setiap
pasien pasca pelaksanaan home care untuk perbaikan kualitas perawatan di masa
yang akan datang.
2) Dokter dan pelaksana home care membuat jadwal perawatan jangka panjang bagi
pasien yang memerlukan perawatan rehabilitatif, seperti : pasca stroke,
decompensasi cordis dan lain-lain.
3) Dokter memberikan bimbingan teknis medis kepada pelaksana home care secara
berkala untuk meningkatkan kualitas perawatan
4) Dokter dan pelaksana home care mengadakan review kasus-kasus khusus dan
kasus-kasus yang sering memerlukan home care.
2.6 Peran kewirausahaan dalam pelaksanaan nursing centre

Nursing Center adalah upaya untuk meningkatkan kinerja perawat dalam


melaksanakan Perkesmas dalam mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat, hal
tersebut merupakan amanah dari Permenkes no 75, tahun 2014. Dalam pasal 38 disebutkan
“Puskesmas harus menyelenggarakan pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat”.
Untuk itu, tujuan berdirinya NC adalah tercapainya masyarakat sehat dengan indikator
kemandirian keluarga melalui pemberdayaan dan pendidikan yang terpadu. Untuk dapat
mencapai tujuan NC maka yang menjadi sasaran utama adalah mahasiswa, tenaga perawat
di puskesmas, dan klien (individu, keluarga,kelompok khusus maupun masyarakat umum).

Dibeberapa kampus yang concern dalam program ini bahkan sampai membentuk
satu wadah resmi pusat pelatihan dan riset bisnis yang tidak hanya mahasiswa saja tapi
untuk masyarakat luas. Khusus untuk mahasiwa perawat, maka istilah nursepreneur dipakai
untuk mengenalkan dan memberi pengetahuan dasar tentang keperawatan. Hal ini
diupayakan sebagai sebuah upaya lompatan pola pikir mengurangi pengganguran melalui
dunia Pendidikan. Ditunjukkan agar dapat membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang dapat
berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat, disamping memiliki soft skill dan
keterampilan yang kompeten dalam bidang profesi keperawatan sesuai dengan disiplin
studi yang dijalani (Winarto,2005 dalam Yosep, 2010).

Selain peran tersebut perawat dapat melakukan penelitian-penelitian ,sebagai


contoh adanya tim reset yang meneliti perawatan luka ,cara ganti balutan efektif, kompres
modern, terapi modalitas, tehnik relaksasi dan sebagainya. Masalah penelitian
direkomendasikan dari rumah sakit atau institusi Kesehatan yang membutuhkan solusi.
Misalnya kenapa kunjungan ke RS tententu sangat rendah, maka perawat manajemen akan
melakukan riset yang didanai oleh rumah sakit yang bersangkutan, termasuk riset kepuasan
klien. Disamping peran-peran diatas perawat dapat juga bergerak dalam bidang Pendidikan
atau menyediakan pelatihan-pelatihan atau sebagai konsultan. Misalnya pekatihan baby
siter, pelatihan perawat lansia, perawat anak dirumah atau perawat yang akan
mendampingi klien saat ibadah haji.

Ada lima ciri entrepreneur unggulan (Paulus Winarto,2005 dalam Yosep,2010) :


a) Berani megambil resiko
Perawat berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh resiko. Tentu
tidak semua resiko yang diambil melainkan resiko yang telah diperhitungkan dengan
cermat
b) Menyukai tantangan
Segala sesuatu dilihat sebagai tantangan,bukan masalah. Perubahan yang terus
terjadi dan jaman yang terus berubah menjadi motivasi kemajuan bukan menciutkan
nyali seorang perawat entrepreneur unggulan.
c) Punya daya tahan yang tinggi
Seorang entrepreneur harus banyak akal, kreatif dan tidak mudah putus asa harus
mampu bangkit dari segala kegagalan dan tekun
d) Punya visi jauh ke depan
Segala sesuatu yang dilakukan perawat punya tujuan jangka pajang meski dimulai
dengan langkah kecil.
e) Selalu berusaha memberikan yang terbaik
Perawat entrepreneur akan mengerahkan semua potensi yang dimilkinya. Jadi yang
terpenting sebagai entrepreneur adalah inovasi dan keberanian untuk mengambil
resiko serta siap bekerja keras untuk mencapai tujuan yang optimis. Inilah yang
tampil di entrepreneur dengan gagasan yang baru, melawan arus pemikiran orang
banyak atau kreatif.
MANAJEMEN DAN PEMELIHARAAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN
DENGAN LINGKUNGAN TEKHNOLOGI YANG INOVATIF
2.1 Pengertian Inovasi
Menurut KBBI, inovatif adalah sesuatu yangbersifat memperkenalkan sesuatu yang
baru atau bersifat pembaruan. Menurut kamus Merriam Webster, pengertian inovatif
adalah segala sesuatu yang ditandai atau cenderung memperkenalkan inovasi. Secara
etimologi, pengertian inovatif adalah usaha seseorang dengan mendayagunakan
pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulant, dan individu yang
mengelilinginya dalam menghasilkan sesuatu yang baru untuk dirinya sendiri atau
orang lain.

Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan


masalah dan menemukan peluang (doing new thing). Inovasi merupakan kemampuan
untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda
tersebut dapat dalam bentuk proses seperti ide, metode, dan cara.

2.2 Ciri-ciri Inovasi


1. Baru
Pengertian inovasi artinya gagasan yang benar-benar murni dan belum
pernah digunakan oleh siapapun. Dapat pula diartikan sesuatu yang sudah
pernah digunakan orang lain, tetapi ingin diadopsi lantaran dirasa cocok
dijadikan solusi.
2. Khas
Inovasi akan selalu bersifat khas walaupun berawal dari pengadopsian. Ini
bisa diartikan, dengan segala pengadopsian yang dipraktikkan di tempat baru
akan memunculkan ciri khas tersendiri.
3. Terencana
Inovasi merupakan suatu hal yang terencana karena termasuk sengaja
dibuat. Artinya, inovasi dilakukan melalui proses yang dipersiapkan dengan
matang, jelas, tidak tergesa-gesa dan sudah direncanakan terlebih dahulu.
4. Memiliki Tujuan yang Jelas
Suatu inovasi pasti memiliki tujuan yang jelas. Ini berdasarkan pada ilmu
pengetahuan yang digunakan. Ilmu pengetahuan pasti menitikberatkan pada
objek dan subjek dalam pengembangan. Jika tidak menentukan objek dan
subjek yang jelas, maka inovasi tidak akan tepat sasaran bahkan gagal
diterapkan.

2.3 Pengertian Lingkungan Teknologi


Istilah “Technopreneurship” saat ini sedang banyak diperbincangkan di berbagai
media, baik media social, media massa, maupun media elektronik. Technopreneurship
dianggap sebagai salah satu konsep yang merupakan turunan dari “Entrepreneurship”
yang sama-sama memiliki prinsip mencari keuntungan sebanyak mungkin namun lebih
menitikberatkan pada suatu bisnis yang mengaplikasikan suatu teknologi tertentu.
Bukan sekedar replikasi dari bisnis lain semata.

Teknologi merupakan cara atau metode untuk mengolah sesuatu agar terjadi
efisiensi biaya dan waktu, sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih
berukualitas. Dasar-dasar penciptaan teknologi adalah kebutuhan pasar, solusi atas
permasalahan, aplikasi berbagai bidang keilmuan, perbaikan efektivitas dan efisiensi
produksi, serta modernisasi.

Kata “Technopreneurship” merupakan gabungan dari kata “Technology” dan


“Entrepreneurship” yang dapat di simpulkan sebagai proses pembentukan dan
kolaborasi antara bidang usaha dan penerapan teknologi sebagai instrument pendukung
dan sebagai dasar dari usaha itu sendiri, baik dalam proses, sistem, pihak yang terkibat,
maupun produk yang dihasilkan. Secara umum, kata teknologi digunakan untuk
merujuk pada penerapan praktis ilmu pengetahuan ke dunia industry atau sebagai
kerangka pengetahuan yang digunakan untuk menciptakan alat-alat. Untuk
mengembangkan keahlian dan mengekstrasi materi guna memecahkan persoalan yang
ada. Sedangkan kata entrepreneurship berasal dari kata entrepreneur yang merujuk pada
seseorang atau agen yang menciptakan bisnis/usaha dengan keberanian menanggung
resiko dan ketidakpastian untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengidentifikasi peluang yang ada. Adapun technopreneur merupakan orang yang
menjalankan technopreneurship atau seseorang yang menjalankan usaha yang memiliki
semangat entrepreneur dengan memasarkan dan memanfaatkan teknologi sebagai nilai
jualnya. (Zimmerer dan Scarborough, 2008). Terdapat perbedaan antara
entrepreneurship harus sukses pada dua tugas utama, yakni: menjamin bahwa teknologi
berfungsi sesuai kebutuhan target pelanggan, dan teknologi tersebut dapat dijual dengan
mendapatkan keuntungan (profit). Entrepreneurship biasa umumnya hanya
berhubungan dengan bagian yang kedua, yakni menjual dengan mendapatkan profit.

2.4 Ciri – Ciri lingkungan teknologi


1. Percaya diri
Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreatifitas,
keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya
2. Kepemimpinan
Seorang wirausahawan harus memiliki sikap kepemimpinan, kepeloporan,
dan keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa terbaru sehingga
ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran
3. Memiliki motif berprestasi tinggi
Seorang wirausahawan selalu berprinsip usaha optimal untuk hasil
maksimal. Wirausahawan tidak asal-asalan saat bertindak atau memutuskan
sesuatu, karena selalu berorientasi pada nilai prestasi.
4. Memiliki perspektif ke depan
Arah pandangan seorang wirausahawan juga harus berorientasi ke masa
depan. Selain itu, perspektif seorang wirausahawan akan membuktikan apakah
ia berhasil atau tidak.
5. Memiliki kreativitas tinggi
Seorang wirausahawan umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang
lebih dari non wirausaha. Hal-hal yang belum terpikirkan oleh orang lain
sudah terpikirkan olehnya dan wirausahawan mampu membuat hasil
inovaisnya menjadi permintaan
6. Memiliki komitmen terhadap pekerjaan\
Seorang wirausahawan harus menancapkan komitmen yang kuat dalam
pekerjaannya, karena jika tidak akan berakibat fatal terhadap segala sesuatu
yang telah dirintisnya.
7. Memiliki tanggung jawab
Ide dan perilaku seorang wirausahawan tidak terlepas dari tuntutan
tanggung jawab. Indicator orang yang bertanggung jawab adalah berdisiplin,
penuh komitmen, bersungguh-sunguh, jujur, berdedikasi tinggi, dan konsisten.
8. Memiliki kemandirian
Orang yang mandiri adalah orang tidak suka mengandalkan orang lain
namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya
sendiri. Intinya adalah kepandaian dalam memanfaatkan potensi diri tanpa
harus diatur oleh orang lain.
9. Memiliki keberanian menghadapi risiko
Seorang wirausahawan harus berani menghadapi risiko. Semakin besar
risiko yang dihadapinya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih
keuntungan. Risiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak
memberikan kemungkinan berhasil
10. Selalu mencai peluang
Seorang wirausahawan mampu melihat sesuatu dalam perspektif atau
dimensi yang berlainan pada satu waktu. Semakin tinggi kemampuan seorang
wirausahawan dalam mengerjakan berbagai tugas sekaligus, makin besar pula
kemungkinan untuk mengolah peluang menjadi sumber daya produktif.

2.5 Cara Menciptakan Lingkungan Teknologi yang Inovasi


Pesatnya persaingan didunia teknologi, perusahaan harus mampu menciptakan
inovasi yang baru, agar dapat dinikmati oleh pengguna teknologi, untuk itu inovasi-
inovasi sangat diperlukan. Seperti yang dikemukakan oleh (S. Wojowasito, 1927:
Santoso S. Hamijoyo, 1996) bahwa inovasi yaitu penemuan hal yang baru atau suatu
pembaharuan hal yang dilakukan perusahaan dalam upaya membangun dan
menumbuhkan kreatif dan inovatif:

1. Bangunan komunikasi yang terbuka kepada setiap karyawan sehingga


memungkinkan mereka untuk memberikan ide-ide yang segar dan kreatif.
Keterbukaan informasi harus dari pemimpin dengan memangkas birokrasi
yang tidak perlu sehingga bawahan mempunyai akses yang cukup untuk
menyampaikan berbagai ide-ide kreatif
2. Diberi insentif untuk setiap inovasi. Pada beberapa perusahaan besar, setiap
inovasi selalu dihargai dengan berbagai penghargaan. Apalagi inovasi tersebut
terbukti mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap produktivitas
perusaahaan.
3. Diberi ruang untuk kegagalan. Setiap ide dan pemikiran kreatif tidak selalu
berhasil dalam pelaksanaannya. Banyak ide-ide kratif yang gagal ketika
diemplamentasikan di pasar. Karena itu, manajemen perlu memberikan ruang
untuk sebuah kegagalan. Artinya, punishment memang perlu tetapi tidak boleh
mematikan lingkungan kreatif secara keseluruhan.
4. Melibatkan karyawan dalam berbagai proses pengambilan keputusan. Dengan
demikian, akan timbul rasa memiliki yang tinggi kecintaan terhadp perusahaan
yang pada akhirnya akan memacu mereka untuk meningkatkan kinerja melalui
penciptaan berbagai inovasi yang terus menerus.

2.6 Pengelolaan Usaha


a. Pengertian
Pegelolaan usaha adalah mengurus, mengatur kegiatan usaha yang
dijalankan orang-orang atau badan–badan secara beraturan dengan bantuan
segala aktivitas untuk mencapai suatu tujuan.
Pengelolaan usaha dapat juga didefinisikan sebagai kegiatan usaha yang
dilakukan perusahaan/individu dalam bisnisnya dalam pendirian usaha,
penyusunan anggaran keuangan, serta menjalankan perusahaan yang berkaitan
aspek produksi, pemasaran, sumber daya manusia, serta pengelolaan
keuangan.
Pengelolaan usaha dapat juga didefinisikan cara untuk menangani
pelaksanaan suatu usaha (perusahaan/inndividu) yang terprogram dengan baik
meliputi:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pelaksanaan
4. Pengendalia
Mengelola usaha memiliki ruang lingkup bidang bisnis, yang hanya
sebagai kegiatan penjualan atau perdagangan distribusi, aatau periklanan.
Namun, seiring dengan perkembangan jaman pengelolaan usaha juga harus
memiliki ruang lingkup kemasyarakatan, yang harus memperhatikan
kebutuhan dan dumber (resources) atau alat pemuas (satifer). Produk tersebut
dapat berupa benda, jasa, kegiatan (activity), orang (person), tempat,
organisasi, gagasan.
b. Tujuan Pengelolaan Usaha
Dalam dunia usaha pengelolaan usaha mempunyai tujuan agar perusahaan
yang didirikannya dapat hidup, berkembang dan mampu bersaing dengan
perusahaan lain. Adapun tujuan pengelolaan usaha adalah sebagai berikut:
a. Mencari keuntungan atau laba
b. Membantu sosial masyarakat
c. Meningkatkan pelayanan
d. Meningkatkan kepuasan

2.7 Teknik dan Strategi Pemasaran


Teknik pemasaran merupakan suatu metode untuk mempromosikan produk atau
jasa yang d ihasilkan oleh perusahaan dengan strategi-strategi yang terbaik untuk
memperoleh keuntungan. Dengan adanya teknik ini diharapkan dapat membuat
konsumen lebih tertarik. Sederhananya, teknik pemasaran adalah segala sesuatu yang
wirausahawan lakukan untuk membawa bisnis atau meningkatkan visibilitas dan
reputasi perusahaan tersebut. Ada banyak teknik pemasaran yang berbeda baik online
maupun offline.

Contoh offline utama termasuk pameran dagang, dan pertemuan berbicara secara
langsung. Teknik online utama mencakup situs web perusahaan, dan juga bisa melalui
webinar industri. Secara keseluruhan, teknik pemasaran online dan offline
memungkinkan seorang wirausahawan menjangkau klien di mana pun mereka berada.
Jaringan offline tradisional telah menjadi bagian penting dari industri layanan
profesional selama beberapa waktu, tetapi belakangan ini hubungan penting semakin
sering ditempa melalui media sosial. Sedangkan strategi pemasaran adalah sebuah pola
pikr yang digunakan untuk mengembangkan suatu bisnis atau perusahaan. Adapun cara
yang digunakan adalah dengan menyatukan beberapa unsur pamasaran seperti
segmentasi pasar, bauran marketing, posisi, sasaran, dan sebagainya.

Terdapat 10 cara untuk melakukan teknik dan strategi pemasaran.  Hal tersebut
bertujuan agar proses pemasaran tidak dilakukan dengan cara biasa, sehingga dapat
meningkatkan potensi penjualan. Berikut ini adalah beberapa tekniknya:

1. Melakukan Segmentasi Pasar


Segmentasi pasar adalah strategi pemetaan target konsumen berdasarkan
karakteristik, kebutuhan, ataupun perilakunya agar perusahaan mampu
mengenali kelompok konsumen tersebut dengan lebih baik. Bisa dikatakan,
melalui segmentasi pasar, perusahaan dapat mengetahui target konsumen mana
yang tepat untuk bisnisnya. Dengan demikian, bisnis diharapkan bisa
memberikan hasil secara optimal dan memiliki efektifitas pemasaran yang
tinggi.
2. Perecanaan produk
Bagian dari teknik pemasaran selanjutnya adalah melakukan perencanaan
produk. Hal tersebut meliputi detail produk yang terperinci, pemberian merek
produk, pengemasan, serta persediaan produk. Dalam hal ini juga meliputi
ikatan emosional antara penjual dan pembeli sehingga memungkinkan pembeli
untuk membeli produk tersebut. Melakukan pengenalan suatu produk dapat
dilakukan dengan cara diferensiasi produk atau perencanaan produk yang
berbeda dari produk lainnya. Hal tersebut bisa berupa pengemasan yang lebih
menarik atau juga pelayanan terbaik dalam menerima keluhan.
3. Penetapan harga yang sesuai
Hal yang cukup krusial dalam langkah teknik pemasaran adalah penetapan
harga produk. Harga disesuaikan dengan kualitas produk dan pasaran
kompetitor. Harga yang murah memang diminati oleh konsumen, namun,
konsumen juga akan mempertimbangkan kualitasnya. Dengan demikian,
jangan ragu menetapkan harga yang mahal selama kualitasnya terjamin. Untuk
lebih jelasnya, contohnya adalah harga sebuah mobil Ferari sangat mahal,
bahkan termasuk kategori mobil mewah tapi pembeli berani membeli dengan
harga tersebut karena kualitas dan juga sebuah gengsi serta kebanggaan
tersendiri. Begitu juga dengan penetapan harga yang dilakukan terhadap
produk yang dihasilkan. Harga yang mahal bukan berarti akan kehilangan
konsumen.
4. Pendistribusiaan
Melakukan distribusi bisa menjalin kemitraan dengan para agen dan
distributor agar produk sampai ke tangan konsumen akhir. Dalam proses
pendistribusian tersebut pastikan juga jumlah produk disesuaikan dengan
wilayah. Wilayah yang memiliki permintaan produk yang tinggi hendaknya
mendapatkan kuantitas barang yang banyak. Setelah produk dihasilkan, maka
tentunya akan banyak permintaan terhadap produk tersebut. Dengan demikian,
melakukan Pendistribusian akan memenuhi kebutuhan konsumen terhadap
permintaan produk tersebut dan tidak ada lagi ketimpangan pemenuhan
kebutuhan konsumen.
5. Promosi
Promosi dimaksudkan agar produk yang dihasilkan lebih banyak dikenali
oleh banyak orang. Dengan demikian, bisnis akan dengan mudah untuk
mendapatkan calon konsumen baru. Semakin banyak melakukan promosi,
potensi untuk meningkatkan penjualan semakin tinggi. Promosi bisa dilakukan
di semua media, baik media online atau konvensional guna mendapatkan
peluang untuk mendapatkan konsumen dalam jumlah banyak. Dengan
demikian, kesempatan untuk mendapatkan keuntungan akan semakin besar.
Khususnya pada saat ini, dimana peluang untuk melakukan promosi tersedia di
berbagai media.
6. Penggunaan social media
Sama seperti melakukan promosi, mengoptimalkan sosial media pun
berfungsi agar produk tersebut mudah dikenali oleh banyak orang. Terlebih
pada saat ini, terdapat bisnis afiliasi, menjadi dropshipper, dan banyak jenis
bisnis lainnya dengan memanfaatkan sosial media. Semua itu bisa
memaksimalkan potensi penjualan. Keberadaan sosial media saat ini sangatlah
penting untuk melakukan promosi. Media yang dapat menghubungkan banyak
orang di dunia ini merupakan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan
yang lebih besar melalui memperbesar peluang untuk mendapatkan konsumen.
7. Promosi Melalui Mulut ke Mulut
Word of mouth (WOM), cukup efektif untuk pemasaran. Bahkan dari dulu,
promosi model ini merupakan promosi yang paling efisien dan mudah untuk
dilakukan agar produk tersebut mudah dikenali oleh banyak orang. Untuk
menciptakan WOM tersebut harus memiliki Products Branding. Di Indonesia
sendiri, promosi melalui mulut ke mulut sudah menjadi tradisi dan indikator
bahwa pemasaran pada suatu bisnis yang sukses. Oleh sebab itu, pastikan
Anda memperhatikan pentingnya untuk menciptakan produk yang berkualitas
atau imej yang baik terhadap produk tersebut. Pasalnya secara tidak langsung,
konsumen pun akan bertindak sebagai promotor. 
8. Penciptaan Product Branding
Sebagaimana poin sebelumnya, product branding dapat
menciptakan WOM. Oleh sebab itu, sebagai bagian dari teknik untuk
pemasaran produk, penciptaan product branding ini sangatlah penting untuk
dilakukan sehingga dapat membuat WOM yang baik di masyarakat luas.
9. Product Branding 
Product Branding adalah membuat sebuah produk memiliki nilai jual
yang tinggi dengan penciptaan imej yang baik terhadap produk tersebut.
Seperti kita bahas sebelumnya pada kasus mobil Ferari, walaupun harganya
mahal namun memiliki segmen pasar yang cukup baik. Berangkat dari hal
tersebut maka akan muncul WOM di masyarakat. Dengan demikian, hal
tersebut merupakan bagian dari promosi atau marketing secara tidak langsung.
10. Pemberian Insentif Sebagai Media Promosi
Ada kalanya dalam pemasaran membutuhkan jasa pihak ketiga,
baik reseller, distributor, promotor.  Pihak-pihak tersebut harus diberikan
insentif karena telah berhasil memperluas jaringan penjualan. Dengan
demikian, promosi yang dilakukan akan lebih efektif. Insentif bisa saja
diberikan pada konsumen yang membeli produk dalam jumlah banyak. Hal
tersebut tentunya akan membuat konsumen merasa senang dan dihargai.
Dengan demikian, akan terjalin ikatan emosional antara konsumen dan
penjual. Apabila ikatan emosional sudah terjalin maka akan sulit bagi
konsumen untuk berpindah ke produk kompetitor.
11. Memberikan Potongan Harga atau Diskon
Sebagai bagian dari pemasaran pun sebaiknya untuk memberikan
potongan harga atau diskon pada konsumen agar bisa meningkat menjadi
pelanggan tetap. Hal ini merupakan strategi untuk membuat konsumen
melakukan pembelian berulang (repeat order).  Memiliki banyak pelanggan
tentunya sebuah keuntungan, karena itu berarti bisnis yang dibangun akan
semakin berkembang berkat adanya pelanggan yang loyal tersebut. Oleh sebab
itu, memberikan potongan harga pada pelanggan yang loyal merupakan salah
satu bentuk apresiasi terhadap pelanggan tersebut

2.8 Teknik Pengembangan Usaha


Sehubungan dengan pengembangan usaha, hal ini tergantung pada kemampuan
pengusaha dan pengelolanya dalam usahanya setiap hari. pengembangan adalah segala
sesuatu yang dilaksanakan untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang
maupun yang akan datang memberikan informasi, pengarahan, pengaturan, dan
pedoman dalam pengembangan usaha.

Sedangkan usaha adalah suatu cara atau proses memperbaiki pekerjaan serta
kualitas dan kuantitas produksi dari pada kegiatan ekonomi dengan menggerakan
pikiran tenaga dan badan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengembangan usaha
merupakan sejumlah tugas atau proses yang bertujuan untuk menumbuhkan usaha yang
dilakukan. Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya:
Perluasan Skala Usaha Beberapa cara umum yang digunakan untuk memperluas skala
usaha antara lain:

1) Menambah kapasitas mesin dan tenaga kerja serta tambahan jumlah modal
untuk investasi. Ketika memperluas produksi, seorang wirausaha harus
memperhitungkan mengenai prospek pemasarannya.
2) Menambah jenis barang atau jasa yang dihasilkan. Pengembangan jenis ini
baik dilakukan untuk menurunkan biaya jangka panjang sekaligus menaikkan
skala ekonomi.
3) Menambah lokasi usaha ditempat lain. Perluasan skala usaha juga harus
memperhatikan beberapa aspek, yaitu:
a. Produktivitas modal dan tenaga kerja.
b. Biaya tetap dan biaya variabel.
c. Biaya rata-rata.
d. Skala produksi yang paling menguntungkan

Ketika skala usaha sudah berkembang dititik tertinggi, pengembangan skala usaha
harus dihentikan. Sebagai gantinya usaha dapat dikembangkan dengan menambah
cakupan usaha. Perluasan Cakupan Usaha.

Perluasan cakupan usaha atau diversifikasi usaha dilakukan dengan


mengembangkan jenis usaha baru diwilayah usaha yang baru, serta dengan jenis produk
yang baru dan bervariansi. Perluasan Dengan Kerja Sama, Penggabungan dan Ekspansi
Baru. Ada beberapa jenis perusahaan dengan cara ini, yaitu:

a. Joint Venture Joint venture adalah bentuk kerja sama beberapa perusahaan dari
negara yang berbeda menjadi satu perusahaan untuk mewujudkan konsentrasi
kekuatan-kekuatan yang lebih padat.
b. Merger adalah proses penggabungan dua perseroan menjadi satu perusahaan.
Salah satu perusahaan tersebut akan tetap berdiri dengan nama yang sama,
sementara perusahaan yang lain akan hilang, dan kekayaan menjadi milik
perusahaan yang baru. Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Merger horizontal, yaitu merger yang dilakukan oleh usaha sejenis.
2. Merger vertikal, yaitu merger yang terjadi antara
perusahaanperusahaan yang saling berhubungan.
3. Konglomerat, yaitu merger antara berbagai perusahaan dengan produk-
produk yang berbeda dan tidak saling berkaitan.
c. Holding Company/Akuisisi adalah penggabungan beberapa perusahaan
dengan salah satu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dari
perusahaan yang lain dan bisa mengatur perusahaan tersebut.
d. Sindikat adalah kerja sama antara beberapa orang bermodal untuk mendirikan
perusahaan besar.
e. Kartel merupakan kesepakatan tertulis antara beberapa perusahaan yang
sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal dengan tujuan
menekan persaingan dan meraih keuntungan.

2.9 Manajemen dan Strategi Kewirausahaan


Manajemen dan strategi kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan
yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Maka wirausaha harus memiliki
empat kompetensi diantaranya:

1) Fokus pada pasar, bukan pada teknologi


2) Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
3) Bangun tim managemen, buakn menonjolkan perorangan
4) Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu

Jika manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan, maka


strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas
perusahaan dengan lingkukngan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan
menggunakan kepetusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi usahanya,
wirausaha biasanya menggunakan salah satu strategi dari empat strategi, sebagai
berikut:

1) Berada pertama di pasar dengan prodek dan jasa baru


2) Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar yang tidak terlayani
3) Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan
4) Mengubah karakteristik produk, pasar atau industry

2.10 Memelihara Semangat Kewirausahaan


Semangat kewirausahaan sangat berperan penting bagi seorang wirausaha. Sebagai
wirausaha (Entrepreneur) harus memiliki rasa semangat yang tinggi dalam
berwirausaha. Orang yang memilki semangat yang tinggi adalah pekerja keras dan
selalu bersedia untuk berupaya ekstra untuk meraih keberhasilan. Semangat
kewirausahaan yang tinggi sebagai (karakteristrik kewirausahaan) dapat mendorong
bahwa dalam dirinya ada potensi untuk bersikap mandiri dan membiasakan semangat
bersungguh-sungguh, ulet serta berkemauan untuk maju.

Berwirausaha memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun


seorang wirausaha harus siap menghadapi dan menjalani berbagai tantangan dengan
mental yang kuat. Seorang wirausaha yang penuh dengan rasa semangat harus berani
untuk tampil beda dengan persiapan dan perencanaan yang mantap serta mampu
melihat dan memanfaatkan peluang yang ada untuk berhasil. Semangat merupakan
sumber kekuatan diri yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan dalam
hidupnya.

Semangat kewirausahaan merupakan suatu sikap atau perilaku seseorang dengan


keseriusan, kegigihan, keuletan, dan kesungguhannya untuk melakukan segala sesuatu
dengan ulet dan tekun demi mencapai keberhasilan dalam usahanya sesuai dengan
sasaran dan tujuan. Seseorang dengan semangat kewirausahaanya akan siap dan sigap
menghadapi segala resiko dan tantangan apapun untuk bisa mengembangkan usahanya.

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Semangat Kewirausahaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha, diantaranya adalah:

1) Keinginan meniru figur seseorang yang sukses.


Meniru orang sukses bukan hanya sekedar mencari tahu resep sukses
mereka, tetapi juga meniru semangat dan kerja keras mereka. Orang sukses
adalah orang yang memiliki kepribadian positif, maka pelajari karakter positif
mereka, yang membawa mereka pada kesuksesan.
2) Rasa suka terhadap tantangan.
Tantangan dalam hidup bukan merupakan hal yang harus dihindari, tetapi
justru harus dihadapi dengan cerdas dan selalu berfikir positif. Karena melalui
tantangan-tantangan tersebut kita ditempa untuk menjadi lebih tangguh.
3) Keinginan untuk tetap bertahan hidup.
Hal ini merupakan naluri alamiah manusia, yaitu keinginan untuk
mempertahankan hidupnya atau menyelamatkan hidupnya, karena keinginan
untuk bertahan hiduplah maka kita harus selalu mengasah kemampuan berfikir
untuk mengembangkan hal-hal baru Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup
yang lebih baik lagi, dari yang dijalani. Manusia merupakan sosok yang
memiliki kecerdasaan dan perasaan. Maka selain bertahan hidup, secara naluri
manusia juga berkeinginan dan berusaha untuk membuat hidup lebih nyaman
dan lebih baik
4) Kegagalan yang dialami dalam meniti karir pekerjaan
Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Kita harus belajar dari
kegagalan kita sehingga muncul semangat baru untuk lebih berhasil.
5) Adanya cita-cita untuk menjadi pengusaha.

Setiap manusia yang hidup pasti mempunyai cita-cita yang ingin digapai. Cita-cita tersebut
merupakan harapan seseorang di masa yang akan datang, untuk mewujudkan cita-cita
menjadi pengusaha, maka kita harus terus belajar dan berani berusaha.
KEWIRAUSAHAAN DI BIDANG PERAWATAN LANSIA
2.1. Pengertian Kewirausahaan

Secara harfiah kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapat awalan
ke dan akhiran an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait
dengan wirausaha. Sedangkan wira berarti keberania dan usaha berarti kegiatan bisnis
yang kormesial atau non-kormesial, sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai
keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.

Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan dan mengelola sesuatu yang


baru melalui proses kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk
mencari peluang sukses, memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan atau usaha.

Pengertian kewirausahan menurut beberapa ahli :

a. Menurut Thomas W. Zimmerer (1996)


Kewirausahaan adalah hasil dari suatu dispilin serta proses sistematis penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
b. Menurut Schumpeter (1934)
Menjelaskan kewirausahaan dipandang sebagai kombinasi baru, termasuk melakukan
hal-hal baru yang sudah dilakukan dengan cara baru. Kombinasi baru meliputi :
 Pengenalan barang baru
 Metode produksi baru
 Pembukaan pasar baru
 Sumber pasokan baru
c. Menurut Achamd Sanusi (1994)
Kewirausahan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis.
d. Menurut Sharma dan Chrisman (1999)
Menyatakan bahwa kewirausahaan mencakup Tindakan penciptaan, pembaruan, atau
inovasi organisasi yang terjadi didalam atau diluar organisasi yang ada.

e. Menurut Rumelt (1987)


Kewirausahaan adalah penciptaan bisnis baru yang berarti mereka tidak persis
menduplikasi bisnis yang sudah ada, tetapi memiliki beberapa unsur kebaruan.

2.2. Peran perawat dalam kewirausahaan

Peran seorang perawat dalam kewirausahan sebagai seorang perawat entrepreneur


memberikan pelayanan keperawatan yang berupa usaha bisnis yang menawarkan
pelayanan dan asuhan keperawatan langsung, pendidikan, penelitian, administratif atau
memberikan konsultasi.

2.3. Manfaat kewirausahaan

Kewirausahaan memiliki empat manfaat sosial; memperkuat pertumbuhan ekonomi,


meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk dan jasa baru, serta
mengubah dan meremajakan pasar.

 Pertumbuhan Ekonomi. Dengan kewirausahaan, dapat menciptakan lowongan


pekerjaan baru bagi masyarakat. Contohnya dalam bidang elektronika yang berdiri
kurang dari 5 tahun akan lebih menciptakan pekerjaan daripada perusahaan yang
sudah berdiri lebih dari 20 tahun. Dengan meningkatnya penciptaan pekuang atau
lapangan pekerjaan baru akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
 Produktivitas. Yaitu kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa
dengan tenaga kerja dan input lain yang lebih sedikit. Fungsi wirausaha adalah
menjalankan aset organisasi untuk mendesain, menguji dan menghasilkan produk
baru.
 Teknologi, Produk dan Jasa baru. Kewirausahaan memainkan peran penting dalam
memajukan perubahan teknologi, produk dan jasa inovatif. Contoh usaha inovatif
yang dihasilkan dari kewirausahaan misalnya: penemuan radio FM, penisilin, mesin
fotocopy, bolpen dan lain-lain. Kewirausahaan juga menciptakan revolusi industri
pada abad kedelapan belas, yaitu industri penenunan kain dari kapas di Inggris yang
awalnya diimpor dari India. Karena kapasitas mesin terbatas, maka kuantitas kain
yang dihasilkan tidak maksimal. Proses yang panjang dari penenunan kain tersebut
pada akhirnya menciptakan suatu mesin pintal yang meningkatkan kapasitas produksi.
 Perubahan Pasar. Dengan globalisasi akan menciptakan pasar baru yang sebelumnya
tidak mendapat perhatian dari pengusaha lain. Contohnya pasar komputer yang
awalnya dikuasai oleh IBM mendapat pesaing dari microsoft serta Apple computer.
2.4. Contoh kewirausahaan dibidang perawatan

Beberapa kewirausahaan dibidang keperawatan :

1. Home care
Home care merupakan pelayanan yang dikelola suatu unit atau sarana ataupun
insitutsi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkordinir
berbagai kategori tenaga professional dibidang Kesehatan maupun non Kesehatan.
2. Konsultan keperawatan
Konseling adalah proses membantu pasien untuk menyadari dan mengatasi tekanan
psikologis atau masalah sosial, untuk membangun hubungan interpersonal yang baik
dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang dimana didalamnya diberikan
dukungan emosional dan intelektual.
3. Terapi komplementer
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung pengobatan medis konvesional atau sebagai pengobatan pilihan lain
diluar pengobatan medis yang konvesional.
4. Klinik Kesehatan masyarakat
Lembaga pelayanan Kesehatan seperti misal rumah luka, rumah lansia dan lain
sebagainya.
5. Pelatihan-pelatihan dibidang keperawatan.

2.5. Pengertian kewirausahaan dibidang keperawatan

Kewirausahaan dalam keperawatan atau yang biasa disebut nursepreneur terdiri dari
dua kata yaitu nurse dan entrepreneur. Entrepreneur adalah seorang individu yang
memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam
menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Seorang entrepreneur adalah
seorang individu yang mengasumsikan tanggung jawab total dan risiko untuk
menemukan atau membuat peluang menggunakan bakat pribadi, keterampilan dan
energi, dan seseorang yang mempekerjakan proses perencanaan strategis untuk
mentransfer peluang tersebut menjadi sebuah layanan yang bernilai atau produk (ICN,
2004 dalam Yosep, 2010).

Nursepreneur merupakan istilah baru dalam mempopulerkan entrepreneurship yang


dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan. Seiring dengan gencarnya program
gerakan nasional kewirausahaan pada masyarakat luas, kalangan kampus adalah salah
satu sasarannya. Para calon intelektual yang tengah dalam studi pada berbagai bidang
ilmu berusaha dikenalkan pada dunia wirausaha. Hal ini merupakan langkah usaha
membekali wawasan dan pengetahuan dasar kepada mereka agar kelak setelah
meninggalkan kampus tidak selalu berorientasi pada keinginan untuk menjadi pegawai
atau karyawan, tapi justru menjadi pencipta lapangan pekerjaan.

2.6. Pengertian kewirausahaan dibidang perawatan lansia

Perawatan lansia merupakan jasa perawat lansia yang memberikan layanan perawatan
kesehatan menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien. Layanan perawatan kesehatan
mencakup perawat lansia, perawat home care, perawat medis, perawat disabilitas &
perawat pendamping orang sakit (pasca stroke, pasca operasi, diabetes).

Kewiraswastaan atau Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,


dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang,
cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.

Kewirausahaan perawatan lansia merupakan layanan perawatan Kesehatan menyeluruh


sesuai dengan kebutuhan pasien. Proses ini mengindentifikasi, mengembangkan dan
membawa visi dalam kehidupan. Voso tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu dan layanan Kesehatan keperawatan
mencakup perawat lansia, perawat homecare, perawat medis, perawat disabilitas dan
perawat pendamping orang sakit (pasca stroke, pasca operasi, diabetes).

2.7. Contoh kewirausahaan dibidang perawatan lansia

Berikut beberapa contoh kewirausahaan dibidang perawatan lansia :

1. Homecare
Adalah pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas kepada pasien dirumah yang
diberikan secara intermitten atau part time. Homecare adalah system dimana pelayanan
Kesehatan dan pelayanan sosial diberikan dirumah kepada orang-orang cacat atau orang-
orang yang harus tinggal dirumah karena kondisi Kesehatan nya (Nies, M.A and Mc
Ewen 2001 dalam (Parellangi, 2018).
2. Home visit
Adalah pelayanan yang melibatkan berbagai tenaga Kesehatan yang berkompeten guna
meningkatkan Kesehatan pasien. Tenaga Kesehatan ini dari perawat homecare, dokter,
fisioterapi, tenaga gizi, dan tenaga Kesehatan lainnya. Perawat melakukan kunjungan
rumah untuk memberikan pelayanankeperawatan paling lama 2 jam atau sesuai dengan
kebutuhan pasien.
3. Penyedia Jasa Konsultasi Kesehatan
Menjalankan bisnis tidak harus terlihat dalam bentuk fisik. Saat ini teknologi semakin
berkembang sehingga Anda bisa memanfaatkan teknologi ini untuk menjadi konsultan
kesehatan. Beberapa orang terkadang tidak memiliki waktu untuk pergi ke dokter atau
membeli obat di apotek.

Hal ini bisa menjadi peluang bisnis dengan menyediakan jasa konsultasi. Jasa ini tidak
harus berupa diagnosis penyakit karena proses diagnosis harus dilakukan secara
langsung. Akan tetapi, Anda bisa menyediakan informasi mengenai cara menjaga
kesehatan dan obat herbal yang bisa dikonsumsi tanpa efek samping.

4. Penyedia Jasa Keperawatan


Salah satu usaha di bidang keperawatan adalah sebagai penyedia jasa keperawatan.
Beberapa keluarga yang memiliki lansia terkadang tidak memiliki waktu untuk merawat
orang lanjut usia. Anda bisa menggunakan kesempatan ini untuk berbisnis karena Anda
dapat menawarkan jasa keperawatan orang lanjut usia seperti memandikan, menyuapi,
hingga memberikan obat.

Bisnis ini tidak hanya terbatas pada orang lanjut usia, tetapi juga bisa diterapkan pada
pasien yang menjalani rawat jalan. Orang yang telah menjalani operasi bedah biasanya
diperbolehkan pulang ketika sudah stabil. Akan tetapi, luka terbuka pasien tetap harus
dibersihkan secara rutin dan biasanya hal seperti ini dapat dilakukan oleh perawat diluar
jam kerja di rumah sakit.

5. Penyedia Jasa Cek Kesehatan


Jasa cek kesehatan adalah salah satu usaha jasa di bidang kesehatan yang cukup
menguntungkan. Anda bisa menyediakan jasa cek kesehatan meliputi cek gula darah,
kolesterol, asam urat, dan tekanan darah.

Agar bisnis Anda semakin berkembang, Anda bisa menerapkan sistem jemput bola.
Dengan sistem ini, maka Anda tidak perlu menyewa tempat untuk melakukan cek
kesehatan sederhana dan bisa langsung mendatangi konsumen. Hal ini juga
menguntungkan konsumen karena mereka tidak perlu mengeluarkan banyak waktu untuk
cek.

6. Dalam bidang pendidikan dan pelatihan


Dalam bidang pendidikan dan pelatihan adalah bisnis layanan kesehatan dirumah yang
dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan atupun konsultan
yang bergerak di bidang pendidikam seperti : lembaga pelatihan baby sister dan pelatihan
perawatan lansia atau anak.
STRATEGI KEWIRAUSAHAAN DALAM BIDANG KESEHATAN/KEPERAWATAN

2.1 Enterpreneurship dalam Bidang Keperawatan

Seorang perawat dapat menjadi nurse entrepreneur atau menjadi nurse entrapreneur.
Nurse Entrepreneur adalah perawat yang memperkerjakan dirinya sendiri (self-employed),
bertanggunggugat/akuntabel langsung kepada klien penerima pelayanan jasa. Pelayanan klinis yang
diberikan bisa bersifat langsung, maupun melalui subkontrak yang dijalankan secara resmi atau oleh
organisasi sektor swasta, sedangkan nurse entrapreneur adalah perawat yang digaji karena
mengembangkan, mempromosikan dan memberikan program kesehatan/keperawatan yang inovatif
atau kegiatan pengembangan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan tertentu (Hendro, 2011).

Perawat dalam entrepreneurship memberikan bantuan bagi seseorang yang mengalami


kelemahan karena ketidakmampuan, ketidaktahuan, dan ketidakmauan untuk hidup secara mandiri
dan melakukan kegiatan hidup sehari-hari. Bantuan diarahkan pada pemberian pelayanan kesehatan
utama dalam upaya menghasilkan suatu perubahan dalam sistem pelayanan kesehatan untuk
memampukan semua orang mencapai kehidupan yang produktif.

Nurse entrepreneur harus menjaga kredibilitas professionalnya, mereka harus kompeten


dan akuntabel, sementara tanggungjawab mendasar ada pada individu perawat. Sebagai nurse
entrepreneur, kemandirian dalam praktik menjadi sangat mutlak, karena akuntabilitas keputusan
dan tindakan yang dilakukan menjadi tanggung jawab perawat itu sendiri. Nursepreneur adalah
rangkaian dari dua kata, yaitu “nurse” dan entrepreneur”.

Secara konseptual nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut :

a) Pengerahan diri : Pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri
sendiri.

b) Pengasuhan diri : Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide saat tak seorang pun memilikinya.

c) Orientasi pada tindakan : Hasrat menyala untuk mewujudkan, mengaktualisasikan dan mengubah
ide-ide menjadi kenyataan.

d) Energi tingkat tinggi : Mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional, mental dan fisik.

e) Toleransi atas ketidakmenentuan : Secara psikologis mampu menghadapi risiko.

2.2 Model Nurse Etrepreneurship

Model entrepreneurship secara sederhana dimulai dengan diketahui adanya peluang,


mampu menggunakannya, kemudian jika terdapat hambatan, mampu mengatasi hambatan yang
ada. Hendro (2011) mengemukakan, diperlukan juga kemampuan cara melakukan entrepreneurship
itu sendiri sehingga tercipta usaha baru (peluang menjadi usaha baru). Peluang perawat menjadi
entrepreneur dibagi menjadi :
a) Trend demografi Jumlah lansia yang semakin banyak tentunya memerlukan perawatan dalam
menjalani hidupnya. Dalam menjalani pengobatan, beberapa klien memerlukan penjagaan atas
privacynya sehingga memerlukan pelayanan secara khusus.

b) Kesempatan di fasilitas kesehatan Terlibat dalam produksi atau pendistribusian suplemen yang
baik untuk klien di rumah sakit. Kedepannya tidak menutup kemungkinan rumah sakit akan
melakukan outsourcing tenaga perawat yang sedikit untuk merawat klien yang sangat banyak dan
sebaliknya jika klien sedikit rumah sakit bisa menyesuaikan kebutuhan tenaga perawat.

c) Trend sosial Gaya hidup yang sibuk berdampak buruk terhadap kesehatan seseorang sehingga
untuk tetap sehat membutuhkan perawatan untuk mempertahankan kesehatannya, dalam hal ini
fokus kepada kelompok-kelompok tertentu seperti klub jantung sehat. Peluang-peluang di atas
sangat mungkin dimanfaatkan oleh perawat karena perawat di rumah sakit sangat dekat dengan
klien, namun untuk memanfaatkan peluang tersebut perawat sering menghadapi hambatan-
hambatan diantaranya :
a) Isu malpraktik
b) Tidak punya hak istimewa dari rumah sakit
c) Pandangan skeptic dari beberapa dokter tentang peran independen perawat
d) Ketakutan rumah sakit akan menurunnya kedisiplinan perawat.

2.3 Hambatan – Hambatan Nurse Entrepreneurship

a) Aspek Legal
Perawat dalam menjalankan entrepreneurship-nya sering dihantui oleh sanksi hokum. Oleh karena
itu, banyak perawat berharap untuk disahkannya RUU praktik keperawatan. Tetapi tentunya aspek
hukum yang harus dikuasai oleh perawat.

b) Etik dan konflik personal


Banyak perawat beranggapan bahwa berbisnis bertentangan dengan kode etik dan nilai perawat di
mana berbisnis akan menurunkan penilaian masyarakat terhadap perawat, dan untuk menghindari
terjadinya konflik personal perawat lebih suka bekerja di klinik tempat praktik dokter. Hal ini
menyebabkan fungsi mandiri dari perawat dinilai tidak ada oleh masyarakat atau dengan kata lain
tidak kompeten dan menjadi perawat tidak survive untuk menunjukkan eksistensi tindakan
keperawatan mandiri.

c) Hambatan dari pengetahuan


Kemampuan perawat dalam memulai bisnis belum terlihat, hal ini disebabkan karena
ketidakmampuan mengembangkan perencanaan bisnis (akutansi, pemasaran, manajeriar, asuransi,
hukum, perencanaan, insurance, anggaran, pendanaan, negosiasi, penagihan, keterampilan klinik
dan keperawatan. Manajemen perawat lebih difokuskan kepada manajemen klien tidak kepada
manajemen perusahaan dan masih banyak perawat beranggapan bahwa masyarakat hanya
membutuhkan rumah sakit dan dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan. Hal ini berdampak
banyak perawat kesulitan dalam memulai usaha baru.
2.4 Langkah Perawat Menjadi Nursepreneur (Perawat Pengusaha)

Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isu profesionalme.
Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji perawat berbanding terbalik dengan
beban kerja perawat. Salah satu solusi yang diambil untuk membackup 6 kesejahteraan perawat
tanpa perlu menggantungkan pada gaji dari pemerintah, adalah dengan menjadi nursepreneur
(perawat pengusaha).

Konsep nursepreneur sudah lama muncul dalam dunia keperawatan, namun di Indonesia
konsep ini belum begitu familiar. Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep ini, yaitu untuk
menjadi perawat pengusaha atau perawat pembisnis hanya perlu lima langkah. Lima langkah ini
sangat sering dilakukan oleh perawat. Lima langkah itu adalah bagian dari proses keperawatan yang
terdiri dari:
a) Pengkajian,
b) Diagnosa
c) Perencanaan
d) Implementasi
e) Evaluasi.

Jika dikaitkan dengan nursepreneur, proses keperawatan itu akan menjadi lima langkah awal
untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pembisnis, yaitu :
a) Pengkajian
Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita melakukan pengkajian. Masalah adalah hal
pertama yang kita ingin dapatkan dari proses pengkajian, maka untuk memulai bisnis kita harus
mengetahui masalah apa yang terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis adalah pasar
(market). Maka pengkajian yang dapat dilakukan untuk memulai bisnis adalah mengkaji kebutuhan
pasar. Pasar memerlukan apa? Ada masalah apa?

b) Diagnosa
Dalam dunia bisnis, setelah mengetahui kebutuhan pasar maka selanjutnya yang dilakukan adalah
memetakan potensi yang bisa dimasuki untuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu
dalam langkah ini adalah tahap diagnosa.

c) Perencanaan
Setelah mengetahui potensi pasar yang bisa dimasuki, maka langkah selanjutnya adalah menyusun
rencana untuk bisa masuk ke dalam pasar yang sesungguhnya. Tahap perencanaan ini merupakan
tahap ketika kita harus memiliki konsep usaha yang jelas dan detail. Apa yang kita jual? Apa yang kita
berikan kepada konsumen? Apa solusi yang bisa dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar?

d) Implementasi
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan
dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu
saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua orang
berani take action.

e) Evaluasi
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh terlupakan. Dari evaluasi
ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi yang kita lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam
dunia bisnis, evaluasi akan memberikan gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita
jalankan berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka bisa melakukan peningkatan, namun jika tidak maka
perubahan rencana dan strategi bisa dilakukan.

2.5 Usaha Usaha dalam bidang keperawatan Beberapa jenis usaha yang bisa dilakukan dalam bidang
keperawatan :

1) Home Care Home care merupakan pelayanan yang dikelola suatu unit atau sarana ataupun
institusi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkordinir berbagai kategori
tenaga profesional dibantu dengan non tenaga profesional di bidang kesehatan maupun non
kesehatan

2) Konsultan Keperawatan Konseling adalah proses membantu pasien untuk menyadari dan
mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial, untuk membangun hubungan interpersonal yang
baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang dimana didalamnya diberikan dukungan
emosional dan intelektual.

3) Terapi komplementer Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar
pengobatan medis yang konvensional.

4) Klinik kesehatan swasta Lembaga pelayanan kesehatan seperti misal rumah luka, rumah lansia
dan lain sebagainya

5) Pelatihan- pelatihan di bidang keperawatan

6) Menulis dan menjual buku-buku keperawatan

7) Menjual pakaian dan atribut keperawatan.

BAHAN DISKUSI

1. Apa etika Wirausaha secara umum?


Etika wirausaha adalah kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral
dan norma yang dijadikan tuntutan dalam berusaha dan memecahkan persoalan yang
dihadapi dalam suatu perusahaan.

2. Apa etika dan norma setiap pengusaha?


Etika atau norma yang harus ada dalam setiap pengusaha adalah sebagai berikut :
1.Kejujuran.
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik, dalam berbicara maupun
bertindak. Jujur ini perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan
dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha tidak akan maju dan tidak di percaya konsumen
atau mitra kerjanya.
2.Bertanggung Jawab
Pengusaha harus bertangungjawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam
bidang usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan.
Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh
karyawannya, masyarakat dan pemerintah.
3.Menepati Janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran,
pengiriman barang atau penggantian. Sekali seorang pengusaha ingkar janji hilanglah
kepercayaan pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa
yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya.
4.Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan
usahanya.
5.Taat Hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan
dengan masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan
telah dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban
moral bagi pengusaha apabila tidak diselesaikan segera.
6.Suka Membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan
bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukan kepada masyarakat dalam berbagai
cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.
7.Komitmen dan Menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai
komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjungjung komitmen terhadap
apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai ol;eh berbagai pihak.
8.Mengejar Prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin
tujuannya agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang
berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Disamping itu, perusaha juga harus tahan
mental tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang dihadapi.

3. Apa tujuan dan manfaat etika keperawatan?


8. Etika atau norma-norma digunakan agar para pengusaha tidak melanggar
aturan yang telah ditetapkan dan usaha yang telah dijalankan memperoleh
simpati dari berbagai pihak sehingga dapat memajukan serta membesarkan
usaha yang dijalankan dalam waktu yang relatif lebih lama.
9. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam
membuat keputusan dalam memecahkan persoalan.

4. Sebutkan masalah-masalah yang dihadapi pengusaha kecil!


1. Kurangnya modal usaha
Minimnya modal usaha menyebabkan kegiatan produksi terhambat sehingga
menurunkan pemasukan.
2. Kurangnya pengetahuan tentang cara mengembangkan usaha
Kebanyakan pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah tidak memiliki cukup
pengetahuan mengenai cara mengembangkan bisnis. Mereka pun hanya fokus
terhadap proses produksi tanpa berusaha meningkatkan kualitas produk.

3. Tidak ada inovasi


Semakin berkembangnya zaman semakin berkembang pula selera seseorang.
Jika pelaku usaha tidak bisa mengikuti trend maka usahanya pun akan
tertinggal oleh zaman dan tidak lagi diminati pelanggan.
4. Kurang memahami pemasaran digital
Di era digitalisasi ini pelaku usaha yang masih memasarkan produk di took
akan tertinggal dengan pelaku usaha yang memanfaatkan media online sebagai
sarana pasar dan pengiklanan.
5. Pembukuan yang masih manual
Pembukuan yang masih manual beresiko terjadinya salah perhitungan yang
menyebabkan kerugian.

5. Apa prinsip etika dan perilaku bisnis?


Prinsip-prinsip etika dan perilaku wirausaha

1). Prinsip Otonomi

Saat seseorang ataupun perusahaan mampu memenuhi prinsip ini, maka kehidupan
bisnisnya menjadi lebih hidup. Prinsip ini dapat menentukkan dan mengetahui sikap
dan kemampuan manusia dalam mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan
kesadarannya sendiri.

2). Prinsip Kejujuran


Sejatinya kejujuran amat sangat dijunjung tinggi dalam setiap aspek kehidupan.
Kejujuran dalam berbisnis dapat dikategorikan sebagai syarat-syarat dalam
pemenuhan perjanjian antar sesama pengelola bisnis maupun semua yang terlibat
didalamnya.

3). Prinsip Keadilan


Keadilan dalam berbisnis dapat dicapai bila negara memperlakukan semua pelaku
bisnis secara setara tanpa adanya asas perbedaan kasta maupun jenis dari bisnis yang
dilakoni.
Selain itu, ada juga keadilan yang berlaku di perusahaan. Pemilik perusahaan dituntut
untuk berlaku adil terhadap semua karyawan tanpa membedakan status atau tingkatan
pekerjaan yang dilakukan.

4). Prinsip Saling Menguntungkan


Pada dasarnya, seseorang melakukan kegiatan bisnis untuk mencari keuntungan
semaksimal mungkin, disamping kita pun harus memenuhi dan menyediakan barang
dan jasa bagi para konsumen. Namun di era ini, banyak sekali generasi muda yang
sukses di bidang ini. Kemudian setelah itu, bisnis merupakan usaha yang dapat
dikatakan sangat menguntungkan bagi para pelaku bisnis. Dari capaian yang luar
biasa ini, generasi muda kini berbondong-bondong melakukan inovasi serta kreasi
dalam meramaikan dunia perbisnisan Indonesia.

5). Prinsip Integritas Moral


Dalam tahap ini para pelaku bisnis, haruslah memiliki kesadaran yang telah menjadi
tuntutan dalam diri pelaku bisnis. Hal ini dikatakan sebagai tahapan mendasar dan
wajib dimiliki oleh setiap orang yang berkecimpung di dunia ini. Kesadaran untuk
berbuat adil dan memenuhi setiap prinsip dalam bisnis, merupakan dasar dari etika
dalam berbisnis.
Etika dan Norma Wirausaha

• Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat atau mungkin kita sendiri yang terlibat

• Mengeluarkan uang untuk membeli sejumlah barang, kemudian barang tersebut di olah lagi
menjadi sejumlah barang baru baik dalam bentuk makanan atau barang dan lebih banyak
serta lebih berkualitas kemudian kita sajikan atau dipasarkan jika uang yang masuk lebih
besar dari uang yang keluar disebut keuntungan, tetapi bila sebaliknta disebut kerugian

• Gambaran kegiatan seorang wirausahawan

• Aspek yang penting dan perlu mendapat perhatian dalam dunia bisnis

• adalah norma dan etika bisnis Memjamin kepercayaan

• loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh

•  Penentu maju mundurnya suatu perusahaan

• Norma merupakan aturan-aturan, ketentuan-ketentuan, peraturan , pedoman, atau


petunjuk yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat, mengikat warga masyarakat atau
kelompok tertentu dan menjadi panduan, tatanan, pandangan dan pengendali sikap dan
tingkah laku manusia dalam berkegiatan atau beraktifitas dalam hidup bermasayarakat

•  Melanggar  ada sanksi,  mencapai dan mewujudkan nilai-nilai social.

• Etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya, karena masing-masing
masyarakat beragam adat dan budaya. Etika bersifat lebih umum, konseptual, dan hanya
berlaku dalam pergaulan (saat ada orang lain).

• Etika sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan
masyarakat agar tidak melanggar norma-norma atau kebiasaan 

•  merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis

• berhadapan dengan berbagai moralitas

• Etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya, karena masing-masing
masyarakat beragam adat dan budaya.

• Etika sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan
masyarakat.

• Tingkah laku itu perlu diatur agar tidak melanggar norma-norma atau kebiasaan 
• Etika bisnis nama popular dari Etika wirausaha  suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunana dalam membuat
keputusan dan memecahakan persoalan disebut juga sebagai suatu komitmen untuk
melakukan apa yang benar dan menghindari yang tidak benar.  

• Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yg dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan

• Etika bisnis adalah istikah yang menunjukkan perilaku seorang manajer suatu organisasi

• Keputusan perusahaan - mempengaruhi dan dipengaruhi pemilik kepentingan  semua


individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap kepentingan
perusahaan

Jenis Pemilik Kepentingan yang berpengaruh terhadap Perusahaan

• Pemilik Kepentingan secara :

• Internal 

• Pelanggan

• Asosiasi dagang

• Kreditur

• Esternal 

• 1. Investor

• 2. Karyawan

• 3. Manajemen

• 4. Pimpinan

Prinsip Etika dan Perilaku Wirausaha

• 1.Kejujuran

• 2. Integritas

• 3. Memelihara janji

• 4.Kesetiaan

• 5. Keadilan atau kewajaran

• 6. Suka membantu orang lain


• 7. Humor Kpd Orang lain

• 8. Bertanggung jawab

• 9. Mengejar Keunggulan

• 10. Dapat dipertanggung jawabkan

Cara Mempertahankan standar Etika

• 1. Ciptakan Kepercayaan Perusahaan

• 2. Kembangkan kode etik

• 3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten

• 4. Lindungi Hak Perorangan

• 5. Adakan Pelatihan Etika

• 6.Lakukan audit etika secara periodic

• 7, Pertaankan standar tinggi tentang tingkah laku tidak hanya aturan

• 8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat, awali dari atasan

• 9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah

• 10. Libatkan karyawan dalam mempertahankanstandar etika


KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan dalam Bahasa Inggris  entrepreneurship, Bahasa Perancis  entrephrende


( petualang, pengambil risiko,kontraktor,pengusaha ) dipopulerkan oleh ekonom J.B.Say
( 1803 )  menggambarkan para pengusaha yang mampu mengelola sumber daya yang
dimiliki secara ekonomis  Efektif dan Efisien

Istilah kewirausahaan di Indonesia mulai populer tahun 1990. Menggambarkan semangat,


sikap dan kemampuan seseorang dalam mengelola kegiatan produksi dengan meningkatkan
efisiensi

• Menurut Peter F Ducker, (1994)

• Kewirausahaan adalah Kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda

• Menurut Thomas W. Zimmerer (1996)

• Kewirausahaan adalah suatu prosres penerapan kreativitas dan inovasi dalam


memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk mempebaiki kehidupan
( usaha )

• Menurut Peggy A. Lambing & Charless R Kuehl

• Kewirausahaan  suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum
ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak

• Kewirausahaan adalah suatu proses mengubah dari yang tadinya tidak ada menjadi ada
karena faktor adanya kreatifitas dan inovasi dari ide-ide yang muncul

Inti dari Pengertian Kewirausahaan

• Melakukan sebuah proses yang disebut Creative destruction untuk menghasilkan nilai
tambah. Inti dari kewirausahaan Kreativitas

• Ilmu kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang mempelajari nilai, kemampuan ( ability),
dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya

Pentingnya Kewirausahaan

• Bagi perekonomian sebuah negara itu sangat penting negara berkembang PBB
mengatakan Pembangunan suatu negara dapat berjalan dengan baik jika memiliki
wirausahawan sekitar 2% dari jumlah penduduk (Penduduk Indonesia
hingga tahun 2000 mencapai 205.132.458 jiwa.
• Proses kewirausahaan bermula dari inovasi yaitu penciptaan produk dan layanan baru yang
bernilai bagi pelanggan dengan cara yang didukung oleh model bisnis yang berkelanjutan
dan menguntungkan

Unsur Kewirausahaan

• Menurut Robert D Hisrich dalam Wijatno ;2009 . Ada 4 fase dalam kewirausahaan

• 1. Identifikasi dasn evaluasi peluang seorang wirausahawan harus mampu cermat


mengidentifikasi peluang di sekitar lingkungannya kemudian dievaluasi  diperlukan sikap
kritis wirausahawan

• 2. Mengembangkan rencana usaha untuk memanfaakan peluang dan menetapkan sumber


daya yang diperlukan  tentukan cara memperoleh sumber daya tsb

• 3. Menentukan sumber daya yang diperlukan dimulai dari mengevaluasi sumber daya yang
dimiliki wirausaha. Lalu tentukan cara memperoleh sumber daya tersebut

• 4. Mengevaluasi usaha yang dilakukan

Prinsip Kewirausahaan

• Prinsip merupakan pokok dasar dalam berpikir, bertindak, Asas seorang individu sebagai
pedoman untuk berpikir dan bertindak

• Prinsip Kewirausahaaan

• 1. Optimis
2. Ambisius
3. Dapat membaca peluang pasar
4. Sabar
5. Hindari putus asa
6. Tidak takut gagal
7. Kreatif dan Inonatif

Analisa Kewirausahaan

• Menggunakan teori analisis SWOT  strategi perencanaan bisnis yang paling ideal dan
mendasar untuk dilakukan bagi para pelaku usaha

• Ada empat analisa yaitu Strenghts (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity


(Peluang), dan Threats (Ancaman). Analisis SWOT

• Strenght (Kekuatan) motivasi pendirian bisnis, modal, dan perencanaan berjalannya bisnis
untuk yang akan datang. Keunggulan produk atau jasa yang akan dihasilkan
• Weakness Kelemahan bisnis digambarkan shg bisa diatasi dan bisa menjadi kekuatan
karena dengan menyadari kelemahan bisnis,  maka dapat dilakukan tindakan yang dapat
memperbaiki dan menutupi kelemahan tersebut

• Opportunity (Peluang), penting untuk menentukan nasin usaha yang dilakukan.


Memanfaatkan peluang yang ada dapat memberikan ketepatan sasaran dalam pemasaran.

• dan Threats (Ancaman) Perlu memperhitungkan ancaman/ menghambat kelancaran


usaha gambarkan secara jelas seperti pesaing, lingkungan bisnis, juga peraturan atau
kebijakan pemerintah Dengan menganalisa ancaman, maka dapat diambil langkah taktis
untuk menanganinya.

Factor Kewirausahaan

• Faktor-faktor yang menjadi pemicu kewirausahaan dipengaruhi oleh factor internal dan
eksternal.

• Faktor internal meliputi hak kepemilikan, kemampuan, dan insentif.

• faktor eksternal meliputi lingkungan  peluang, model peran, aktivitas, pesaing, inkubator,
sumber daya, dan kebijakan pemerintah

• kemampuan berwirausaha merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam


mengkombinasi kreativitas, inovasi, kerja keras, dan keberanian menghadapi resiko untuk
memperoleh peluang.

• Keberhasilan dikarenakan memampuan menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan
perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan
praktisMau,Mampu,Tekad dan kerja keras

• -   Kurang berpengalaman Teknik,Visualisasikan usaha, koordinasi,

• kelola SDM, dan mengintegrasikan operasional usaha

• -    Kurang dapat mengkendalikan keuangan

• -    Tidak kompeten dalam manajerial

• -    Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan suatu awal

• titik kegiatan Staretgi salah

• -     Lokasi yang kurang memadai

• -     Kurangnya pengawasan peralatan

• -     Sikap yang kurang serius dalam berusaha


Karakteristik & Watak Kewirausahaan

Menurut M Scarborborough dan Thomas W Aimmreer ada 8 Karakter dasar yang harus dimiliki
wirausahawan adalah

• Desire For responsibility tg jawab

• Preference For moderate risk menghindari risiko

• Confidence in their ability to success Percaya akan kemampuan dirinya untuk brerhasil

• Desire For Immediate Feedback Menghendaki umpan balik yang segera

• High Level of Energi  Semangat dan kerja keras

• Future Orientation  Berorientasi Pada masa depan

• Skill of Organizing Berketerampilan dl organisasi untuk menciptakan nilai tambah

• Value of Achievment over money  Lebih menghargai prestasi dari pada Uang

Kompetensi Wirausahawan

• 1. Kenali usaha yang akan dijalankan

• 2. Mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis


merancang,mengorganisasi,mengendalikan_ menghiting, prediksi, sdministrasi, kegiatan)

• 3. Miliki sikap jujur dan semangat ( tidak setengah hati )

• 4. Modal cukup

• 5. Kemampuan mengelola keuangan

• 6. mampu memanage waktu

• 7. Mampu memanage orang

• 8. Memberi kepuasan kepada pelanggan

• 9. Mengetahu strategi atau cara bersaing (SWOT)

• 10. Ada pedoman /aturan yang jelas

Ciri-ciri Wirausahawaan

• 1. Percaya diri

• 2. Berorientasi Tugas dan hasil


• 3. Keberanian Mengambil risiko

• 4. Kepemimpinan

• 5. Keorisinalan

• 6. Berorientasi pada masa depan

Faktor Keberhasilan

• BUKAN HANYA UANG atau MODAL

• SIFAT WIRAUSAHA  dunia yang dinamis bukan statis  perlu

• 1. Adaptasi,

• 2. Inovasi,

• 3. Sikap wirausaha ( meningkatkan, mengembangkan usaha.)

• Ada 10 factor Keberhasilan dalam wirausaha:

• Pengetahuan atau wawasan Wirausaha

• Strategi , Tekhnik atau keterampilan

• Berani mengambil keputusan

• Siap dengan risiko

• Percaya Diri

• Kreativitas

• Kecerdasan daklam menjalankan Bisnis

• Kepemimpinan

• Gigih tidak cepat menyerah

• Sabar , ulet dan tekun

• Kepemimpinan dalam Team work

• Pengalaman
Spirit Kewirausahaan

• Spirit atau daya dorong atau daya juang seseoarang untuk menciptakan perubahan status
sosial, perilaku, gaya hidup, kebutuhan, keinginan, selera sehingga bisa membangkitkan
sebuah inspirasi bisnis yang pada akhirnya memunculkan peluang bisnis.

Faktor yang Mempengaruhi Spirit Kewirausahaan

• 1. Evolusi produk

• 2.Evolusi ilmu pengetahuan.

• 3.Perubahan gaya hidup, selera dan hobi.

• 4.Perubahan teknologi.

• 5.Perubahan budaya.

• 6..Perubahan struktur pemerintahan dan politik.

• 7.Intrapreneurship

Keuntungan & Kerugian Menjadi Wirausahawan

Keuntungan

• 1. Peluang dan bebas untuk mengendalikan nasib sendiri

• 2. Peluang mrelakukan perubahan

• 3. Peluang mencapai potensi diri sepenuhnya

• 4. Peluang meraih keuntungan sebesar mungkin

• 5. Peluang mendapat pengakuan dan berperan di masyarakaPeluang melakukan yang


disukai dan menumbuhkan rasa senang dan kepuasan

Kerugian

• 1. Pendapatan tidak pasti

• 2. Risiko kehilangan modal

• 3. Perlu kerja keras dn waktu yang lama

• 4. Kualitas kehidupan yang tetap rendahsampai bisnis mapam

• 5. Tingkat stress yang tinggi krn tg jwb penuh thdp bisnis


Era Globalisasi dan Pasar Bebas

1. Kompetisi

 Perlu Kreatif dan Inovatif

 Efisien

 Berorientasi Mutu dan Kepuasan Pasien

2. Tidak Ada Dimensi Jarak, tempat ,Waktu dan Kutur

3. Penguasaan Teknologi Digital  Jejaring  Penguasaan Pasar

2. Inovasi

 suatu mekanisme atau cara untuk mengubah nilai dan kepuasan yang diperoleh konsumen
dari suatu sumberdaya

 merupakan perwujudan sesuatu yang relatif baru, yang dapat diinterpretasikan dalam
dimensi suatu usaha lama atau yang dimodifikasi sebagai akibat adanya perbedaan dimensi
waktu, dimensi jarak, dimensi keterdidikan, dimensi sosial- ekonom

inovasi adalah usaha untuk menjadikan ide baru diterima, atau teknologi baru dipilih dan
digunakan (Tatnall, 2005)

inovasi yang penting dilakukan pengusaha

1. pengenalan barang baru atau perbaikan barang yang sudah ada


2. pengenalan metode produksi baru
3. pembukaan pasar baru, khususnya pasar ekspor atau daerah baru
4. penciptaan / pengadaan sediaan bahan mentah / setengah jadi
5. penciptaan suatu bentuk organisasi industri baru

Esensi Teknologi Digital -->

 Menirukan/memodelkan realitas hidup dengan lebih

 Efisien/murah/hemat

 Cepat

 Meluas jangkauan

 Jauh jangkauan

 Terkontrol (terprogram)

 Menciptakan kemungkinan (tak terbatas)

 Mengubah carakerja

 Mengubah relasi kehidupan


3. Konverjensi
• Semakin menyatunya berbagai teknologi dan fungsinya ke dalam sebuah media
•Penyatuan ini memunculkan medan baru skala global berbasis web yang memungkinkan
berbagi bentuk kolaborasi dan interaksi untuk berbagi pengetahuan dan pekerjaan secara real
time, tanpa batas geografi dan sebentar lagi tanpa hambatan bahasa.
• Semakin menyatunya berbagai hal sekaligus maka muncul gagasan seperti ‘edutainment’

4. Disintermediasi
- Semakin hilangnya peran perantara (inter-media) tradisional dan diganti oleh mediator baru
nan cerdas yakni aplikasi
- Semakin tidak relevannya media fisik tradisional
- Menciptakan efisiensi
- Menciptakan pola baru relasi tanpa perantara

5. Globalisasi
- Perluasan cakupan berbagai aktifitas dan issue secara mendunia
- Aktifitas terutama bisnis mempunyai peluang dan tantangan baru
- Kesalingtergantungan dan ketimpangan global semakin terasa
- Memicu resistensi lokalitas dalam bentuk radikalisme

6. Perspektif Teori Jejaring Aktor


- Ekosistem digital adalah jejaring kompleks melibatkan banyak pihak baik yang manusiawi
maupun yang bendawi
- Jejaring ini berkembang dan menjadi stabil serta produktif kalau ada ikatan /relasi yang kuat
dari semua pihak tersebut
- Relasi antar aktor sering bersifat politis ataupun sosiologis (tak pernah semata teknis -
organisatoris )
- Relasi /ikatan harus diciptakan sedemikian rupa semua pihak terkait mendapat manfaat

Untuk Berkembang dan memenangkan persaingan di Era Saat INI

 Menguasai dan mengimplementasikan Teknologi

 Menjaga dan meningkatkan Mutu dan Kepuasan Konsumen

 Kreatif dan Inovativ dalam Menghasilkan Jasa atau Produk

 Membangun dan memelihara jejaring

 Melakukan riset terhadap produk dan perilaku pasar

 Pemanfaatan berbagai jenis media dan jejaring sebagai Pemasaran


KEWIRAUSAHAAN DI BIDANG KEPERAWATAN LANSIA

-HOME CARE & NURSING CENTER-

PERAWATAN JANGKA PANJANG (PJP)/LONG TERM CARE ( LTC)

Definisi: Sistem kegiatan-kegiatan terpadu yang dilakukan oleh caregiver informal atau profesional
untuk memastikan bahwa lanjut usia yang tidak sepenuhnya mampu merawat diri sendiri, dapat
menjaga kualitas tertinggi kehidupannya, sesuai dengan keinginannya, dan dengan kemungkinan
terbesar memiliki kebebasan, otonomi, partisipasi, pemenuhan kebutuhan pribadi serta
kemanusiaan (WHO)

• SASARAN PJP :

• Lansia dengan tingkat ketergantungan SEDANG, BERAT DAN TOTAL

• RISIKO KOMPLIKASI

Pentingnya PJP bagi lansia :

• mengurangi ketergantungan,

• mencegah komplikasi penyakit atau disabilitas, mencegah kecelakaan,

• menjaga harga diri dan kualitas hidup,

• mengurangi rasa sakit, serta merasa bermartabat.

GAMBARAN WAHANA PJP DI INDONESIA

Tempat / Wahana

PJP

Home Care

- Sesuai budaya Indonesia yang masih mempertahankan model keluarga besar (extended
family)

- Tim nakes & caregiver.

Panti / Residensial

-Ditujukan untuk masyarakat yang memiliki ketidakmampuan secara finansial atau tidak mampu
dalam merawat lansia

- Pilihan
Nursing Home

Untuk Lansia yang memiliki ketergantungan berat hingga total dan menyediakan fasilitas perawatan
profesional dari tenaga kesehatan

Transitional Care / Sub acute Care

Sebagai fasilitas transisi antara RS dengan perawatan di keluarga

Home Care (terintegrasi dengan Perkesmas)

Pengertian :

Home Care adalah: bentuk pelayanan kesehatan komprehensif kepada lansia yang bertujuan
memandirikan lansia dan keluarganya yang dilakukan di rumah dengan melibatkan lansia dan
keluarga sebagai subyek untuk berpartisipasi dalam kegiatan perawatan yang dilakukan oleh tim
petugas kesehatan puskesmas.

Kebutuhan esensial klien lansia

 Privacy

 Kenyamanan

 Kehangatan

 Makanan yang cukup

 Staf yang baik dan pengertian

 Teman

 Pakaian yang bersih

 Toilet, pads, popok dewasa

 Bantuan mandi, menggunakan toilet

 Kegiatan di waktu luang: hobi, kerajinan

 Seseorang yang nyaman untuk dihubungi

 Pelayanan yang kompeten ketika sehat/sakit

 Kamar yang nyaman dan cukupi kebutuhan

 Pemenuhan aspek spiritual


Terdapat: Perawat Profesional

Mampu memahami:

 Kebutuhan tubuhnya

 Kesakitan yang di deritanya

 Ketakutan/frustrasinya

 Layanan dan perawatan yang di butuhkannya

 Mensupervisi

 Asuhan keperawatan

 Diet

 Latihan agar sehat, mandiri, bahagia, aktif optimal

 Pemberian obat-obatan
KEWIRAUSAHAAN DI BIDANG KEPERAWATAN LANSIA

-ISU DAN SUMBER IDE-

Isu – Masalah >> peluang >> ide cemerlang >> inovasi >> wirausaha

 Isu/Issue:

 An import – Topic of problem for debate

 Masalah :

 A harmful and unwelcome matter of situation that needs to be dealt with

 Isu berkaitan dengan kata “ menangani /menghadapi/mengatasi“

 Masalah berkaitan dengan kata “ mengatasi” atau “menyelesaikan”

Sumber Ide Usaha di bidang keperawatan

 1. Personal / Pengalaman pribadi

 2. Sosiologis: Hubungan dengan keluarga & pihak lain

 3. Lingkungan ( persaingan, sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan, latihan-latihan yang


diikuti, kebijakan pemerintah )

Di Bidang Keperawatan

Contoh : Keperawatan lansia

Demensia

- Dampak dari peningkatan kasus penyakit tidak menular menyebabkan terjadinya


peningkatan kasus demensia
- Jumlah orang yang demensia di dunia tahun 2015 sebesar 46.8 juta orang dan akan terus
meningkat menjadi 131.5 juta orang di tahun 2050
- Prevalensi dimensia di dindonesia adallah 1,2 juta tahun 2015 dan akan meningkat menjadi
4 juta tahun 2050

Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia TAHUN 2020-2024

- Menyusun dan menyosialisasikan kebijakan dan regulasi serta norma, standar, prosedur,
kriteria mengenai pelayanan kesehatan lanjut usia
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan yang santun lansia serta
akses terhadap layanan kesehatan yang santun lansia dan PJP
- Membangun dan mengembangkan kemitraan serta jejaring pelaksanaan pelayanan
kesehatan lansia yang melibatkan LP, LS, OP, lembaga pendidikan, lembaga penelitian, LSM,
dunia usaha, media massa, dan pihak terkait lainnya
- Meningkatkan ketersediaan data dan informasi di bidang kesehatan lanjut usia
- Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan lanjut usia dalam
upaya peningkatan kesehatan lanjut usia
- Meningkatkan peran serta lanjut usia dalam upaya peningkatan kesehatan keluarga dan
masyarakat

PROGRAM KESEHATAN LANJUT USIA

Tujuan : meningkatkan kualitas hidup lansia, agar sehat, mandiri, aktif dan produktif serta berdaya
guna bagi keluarga dan masyarakat, dengan pendekatan siklus hidup.

PRA LANSIA DAN LANSIA SEHAT

Promotif dan Preventif :

1. Skrining/deteksi dini

2. Pemberdayaan

 Pelayanan kesehatan yang santun terhadap lansia di puskesmas (FKTP)

 UKBM : integrasi posyandu lansia-posbindu PTM dan LP/LS

 Integrasi skrining dan pencegahan demensia dengan keswa dan ALZI

LANSIA SAKIT

Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif :

3. Pelayanan kesehatan yang santun terhadap lansia di puskesmas (FKTP),

4. Rumah Sakit dengan pelayanan geriatri terpadu dan harmonisasi sistem rujukan,

5. Perawatan Jangka Panjang / Long Term Care (PJP/LTC)bagi Lansia

6. Pengembangan Pelayanan Minimum Kesehatan Lansia (PMKL) pada situasi bencana / krisis
kesehatan

AKHIR HAYAT BERMARTABAT

PJP/LTC :

 Penguatan caregiver informal,

 Pemenuhan caregiver formal,


 Penyusunan standar/ regulasi wahana PJP

 Palliative care hingga akhir hayat bermartabat

PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

Lansia yang berkunjung ke Puskesmas pada kontak pertama dengan petugas kesehatan dilakukan:
Pengkajian Paripurna Geriatri (P3G)

Dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh dokter >>

Lansia mandiri / ketergantungan ringan

- Posyandu lansia/pasbindu
- Pemberdayaan lansia untuk mempertahankan status kesehatan lansia supaya tetap sehat,
mandiri, aktif dan produktif
>>> UKBM dengan pembinaan puskesmas

Ketergantungan sedang, berat / total

- Di rujuk ke puskesmas / RS
- Home care / long term care
>>> keluarga, puskesmas, perkesmas, RS

ISU DI BIDANG KESEHATAN LANSIA

Kebijakan: Mendorong Kelanjut-usiaan sebagai salah satu isu prioritas dan penguatan regulasi

Akses dan Kualitas pelayanan : Pelayanan Kesehatan Lansia yang berkualitas dan terintegrasi

Meningkatnya prevalensi PTM dan Demensia : Pencegahan PTM dan Demensia

Sistem Penganggaran dan Pembiayaan: Skema Asuransi PJP dan pembiayaan BPJS untuk
mendukung layanan geriatri terpadu di RS

Urbanisasi: Kepedulian Lintas Generasi

Tenaga Kerja: Penyediaan tenaga Caregiver

Pelibatan Stakeholder : Dukungan implementasi dan integrasi program lansia

Penelitian dan penguatan data: Quality of Life

Lingkungan dan Keamanan: Fasilitas Ramah Lansia

Pemanfaatan Teknologi IT: user friendly


Menangkap Peluang

 1. mencermati produk yang sudah ada

 2. Melihat pameran dagang / bisnis

 3. mencari informasi di lembaga pemerintahan

 4. mencari informasi di lembaga pendidikan

 5. mencari informasi di medik informasi

Cermati :

 1. Apakah sedang diperlukan oleh pasar?

 2. Apakah memecahkan masalah yang sedang dihadapi pasar

 3. Apakah menyempurnakan dari produk sebelumnya?

 4. Apakah benar-benar beda dan ada nilai tambah?

 5. Apakah memberi keuntungan yang nyata?

 6. Apakah dapat diwujudkan?


Spirit Kewirausahaaan

• Pendidikan berperan penting dalam menyiapkan lulusannya yang terdidik dengan baik,
bekerja dengan terhormat dan menjadi pemilik perusahaaan yang berskala besar

• 4 pilar menurut UNESCO yang perlu dikuasai adalah: Learning to know, yang merupakan
landasar, Learning to do sebagai kekuatan, Leraning to be sebagai keutamaan dan learning
to live together sebagai keniscayaan yang mesti mesti dilakukan

• Menumbuhkan minat bakat dan hobi serta karakter

• Sipirit Kewirausahaaan adalah energy yang ditampilkan untuk memanfaatkan peluang


melalui kreativitas dan inovasi menuju sebuah tantangan semangat berwirausaha guna siap
menghadapi persaingan didunia bisnis yang merupakan suatu solusi yang bermakna tinggi
atau bernilai sebagai pelengkap dalam keterampilan manajerial

Bagaimana Melakukan Usaha?

• Semua orang pasti BISA. Mengapa?

• Krn menjalankan usaha dari yang sudah ada menjadi yang BARU

• Caranya gunakan PIL

• 1. philosiphy🡪 hidup sukses atau tidak tergantung cara pandangnya, pola pikir

falsafah hidup.paradigma hidup, prinsip hidup , mental set, sikp budaya

• 2. Integrity

Setiap individu tidak bidsa hidup sendiri 🡪 saling ketergantungan dan saling membutuhkan,
maka akan trerbentuk konsep integritas moral, akhlak mulia seperti kejujuran, keadilan kasih
sayang kedermawanan, kesantuan dan ketulusan

• 3. Learning

Kehidupan bagai air mengalair , masalah muncul silih berganti, untung dan rugi datag
bergantin, pujian dan celaan datang tak terelakkan. Hidup adalah persoalan dan persoalan
hidup adalah belajar hidu atau life learning dan persoalan belajar adalah unlearning 🡪
Kesadaran untuk merenungkan, inntrospeksi,menginkubasi segala hal yang dipelajari untuyk
menghasilkan yang baru🡪rekonstruksi kehiduoan / relearning

Manfaat Spirit

• Kemampuan memupuk, mendorong dan memacu semangat berwirausaha :

• 1. Lebih berkonsentrasi /focus

• 2. tenang ,berpikir rational


• 3. Kreatifitas dan inovasi tinggi

• 4. Strategi efektif dalam berbagai aspek

• 5. Mampu cepat dan beranidalam pengambilan keputusan

• 6. Mindset positif

• 7. Suri teladan dalam berperilaku

• 8. percaya diri dan optimis

• 9. Tidakk berkeluh kesah

• 10. Belajar dari kesalahan

• 11. Mampu membaca peluang

• 12. Berani mengambil risiko

• 13. Total dalam berbisnis

Faktor Yang Mempengaruhi Spirit

• 1. Peluang usaha atau bisnis

• 2. Minat

• 3. Modal

• 4. Kemampuan dalam memaknai tujuan usaha

• 5. Pemahaman dalam hakikat dan makna wirausaha

• 6. Mau,dan Mampu melakukan atau sikap ,kemauan dan kemampuan

• 7. Berani

• 8. Cakap dalam mengelola usaha

• 9. Kreatifitas dan Percaya diri

• 10. Pengalaman

• 11. Pendidikan

“BISNIS”

B = BERBASIS ILMU I = NOVATIF S = STRATEGI N = NIAT YANG KUAT I = INFORMASI DAN


TEKHNOLOGI S = SUPEL
STRATEGI KEWIRAUSAHAAN

• Strategi kewirausahaan menyangkut seluruh kekuatan Perusahaan mengklaim bahwa bisnis


sebenarnya ada. Jika usaha baru ingin berhasil, maka kewirausahaan harus memiliki empat
kompetensi, termasuk:

1.Fokus pada pasar, bukan pada teknologi

2.Buat perkiraan pendanaan untuk menghindari Praktik Mandiri/ Faskes yang tidak berafiliasi

3.Membangun tim manajemen

4.Memberikan peran eksklusif,

Dalam menjalankan strategi bisnisnya, kewirausahaan umum nyamenggunakan salah satu taktik
berdasarkan empat strategi, yaitu:

1. Jadilah yang pertama di pasar dengan Prodek baru dan layanan

2.Posisi produk dan layanan baru di ceruk pasar yang tidak dilayani

3..Fokuskan barang dan jasa pada relung Mini namun mampu bertahan

4.Mengubah karakteristik produk, pasar atau industry

Langkah2  dan strategi dalam pengembangan kewirausahaan dalamKeperawatan

Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dapat membantu wirausahaan untu
k medapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan di jadikan  produk yang akan di jual.

• Proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha (soft skil). 

1.Jeli melihat pasar

2.Menjalin komunikasi dengan orang lain

3.Berani berivestasi

4.Focus dalam usahanya 

5.Promosi

6.Pemasaran yang di lakukan para wirausahawan

Langkah-langkah Yang Dilakukan Dalam Pengembangan Usaha

1. Jeli melihat pasar.


2. Menjalin komunikasi dengan orang lain

3. Berani Berinvestasi

4.Focus Dalam Usahanya

5. Promosi

6. Pemasaran Yang Dilakukan Para Wirausahawan

7. Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis

Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan dan dapat bersaing
secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang unik,dan memiliki cakupan
distribusi geografis pasar yang terbatas

Beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:

(1). Perubahan produk barang dan jasa. Produk dan jasa baru apa yang diinginkan oleh pelanggan?
Apakah perubahan kebutuhan mereka dapat ditentukan?

(2) .Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan jasa,
integrasi regional, atau ekspansi usaha. Bagaimana pasar dapat dicapai? Bagaimana posisi strategis
perusahaan harus diperbaiki? Peluang mana yang akan diambil?

(3) Kemampuan memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan pengembangan, proses
produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka penambahan sumber daya manusia.
Berapa modal yang diperlukan untuk investasi tersebut? Dan dari mana sumbemya?

(4) Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki keterampilan yang unik
untukmengimplementasikan strategi.Bagaimana sumberdaya manusia itu akan dikembangkan
supaya perusahaan sukses di pasar
Strategi Pemasaran Dalam Kewirausahaan

Strategi Dalam Berwirausaha

Kegiatan wirausaha dapat dirintis dari hal yang sederhana dan strategi yang berbeda

Menerapkan kreatifitas, inovasi, jiwa kepemimpinan dan sikap professional dalam bekerja

Strategi yang tepat menunjang seorang wirausahawan menghasilkan produk menarik dan
berbeda

Strategi yang tepat berperan penting dalam melaksanakan dan pencapaian kesuksesan
usaha

Penerapan strategi yang tepat dengan mengkombinasikan sikap kreatif, inovasi, jiwa
kepemimpinan dan profesionalisme merupakan modal wirausahawan andal

Pengelolaan Usaha

Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh
sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.

Pengelolaan Usaha: adalah cara untuk menangani pelaksanaan suatu kegiatan yang


terprogram dengan baik melalui kerja sama dengan orang lain. Adapun yang dimaksud
dengan terprogram dengan baik meliputi:

= Dimulai dari perencanaan

= Pengorganisasian

= Pelaksanaan

= Melaksanakan Pengendalian terhadapat pelaksanaan rencana agar tidak terjadi


penyimpangan-penyimpangan dalam mencapai tujuan.

Kegiatan wirausaha dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan cara:

1. Memiliki modal sekaligus jadi pengelola

2. Menyetoir modal dengan pengelolaan dilakukan pihak mitra

3. Menyerahkan tenaga tetapi dikonversikan dalam bentuk saham

Unsur Pengelolaan usaha

1. Manajemen Produksi  berhubungan dengan bahan baku

2. Manajement Pemasaran  berhubungan dengan bidang pemasaran meliputi


perencanaan, target serta tujuan dan hasil sebuah proses marketung atau pemasaran.
3. Manajemen Sumber Daya Manusia  berhubungan dengan Pengelolaan SDM atau
menejement personalia seperti proses perencanaan, perngorganisasian,  pengarahan, dan
pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan agar tercapai tujuan yang
diinginkan.

4. Manajemen Financial

Tehnik dan Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran adalah upaya memasarkan sebuah produk, baik itu barang atau jasa,
dengan menggunakan pola rencana dan taktik tertentu sehingga jumlah penjualan menjadi
lebih tinggi. Disenut juga sebagai rangkaian upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam
rangka mencapai tujuan tertentu, karena potensi untuk menjual proposisi terbatas pada
jumlah orang yang mengetahui hal tersebut.

Strategi Pemasaran  berperan penting dalam sebuah perusahaan atau bisnis karena
berfungsi  menentukan nilai ekonomi perusahaan, baik itu harga barang maupun jasa.

1. Meningkatkan kualitas koordinasi antar individu dalam tim pemasaran

2.Alat ukur hasil pemasaran berdasarkan standar prestasi yang telah

ditentukan

3. Sebagai dasar logis dalam mengambil keputusan pemasaran

4. Meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi bila terjadi perubahan dalam

pemasaran

Penentu nilai harga jasa dan barang

Ada tiga faktor penentu nilai harga barang dan jasa, yaitu:

1. Produksi

2. Pemasaran

3. Konsumsi atau konsumen

Tehnik Pengembangan Usaha

Usaha dapat berkembang tergantung dari strategi atau tehnik pemasaran yang
dipergunakan

Strategi pemasaran merupakan alat yang dirancang secara fundamental untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan daya saing yang berkesinambungan
melewati pasar yang dimasuki, dan progam pemasaran yang digunakan untuk melayani
pasar target tersebut.

1. Review pengembangan bisnis

2. Analisa keunggulan dan kelemahan __ analisa Swot

3. Cari informasi permasalahan yang terjadi

4. Buat solusi pemecahan masalah

5. Analisa kompeteitif saat ini

Perbaiki strategi pemasaran

Riset target padsar baru

4 Fungsi Strategi Pemasaran

1. Meningkatkan Motivasi untuk Melihat Masa Depan

2. Koordinasi Pemasaran yang Lebih Efektif

3. Merumuskan Tujuan Perusahaan

4. Pengawasan Kegiatan Pemasaran

Manajemen Strategi Kewirausahaan

Manajemen Kewirausahaan adalah menyangkut semua kekuatan perusahaan yang


menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis

Strategi Kewirausahaan merupakan  Strategi bagi pemimpin pasar (market Leader)

 Strategi bagi bukan pemimpin pasar adalah


perusahaan memiliki posisi kuat (bukan market Leader) di pasar, dan memiliki strategi
tertentu.

Strategi lain yang dilakukan pada tahap pertumbuhan,

Cara Mengembangkan Usaha

1. Tentukan modal bisnis

2. Kenali pesaing bisnis

3. Kenali dan ketahui Jenis bisnis atau usaha yang dilakukan


4. Lakukan peningkatan promosi

5. Kembvangkan kinerja setiap hari

6. Prioritaskan pelayanan kepada konsumen

7. Lakukan strategi opersasional dengan tepat

8. Lakukan inovasi produk secara rutin

Mengembangkan Semangat berwirausaha

1. Mau kerja keras

2. Bekerja sama dengan orang lain

3. Penampilan yang menarik

4. Berkeyakinan kuat

5. Trampil dalam membuat keputusan

6. Semangat berilmu

7. Ambisoi untuk maju

8. Trampil berkomunikasi

Memelihara Semangat (Spirit) Wirausaha

Tujuannya adalah Untuk mendorong perilaku kreatif agar wirausaha memperoleh


keuntungan dipasar.

Strategi :

1. Mendidik wirausaha tentang pelayanan perusahaan khususnya

2. Ketahui tentang alasan mereka membeli produk dan jasa, tentang keinginan dan
kebutuhan pelanggan.

3. Mendidik wirausaha untuk perbaikan produk dan pemasaranya.

4.Menciptakan iklim kerja yg positif yg mendorongnya ide-ide baru.

 
TANGGUNG JAWAB WIRAUSAHA

• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tanggung jawab adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan,
maka seorang penanggung jawab dapat dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan
sebagainya.

• Rasa tanggung jawab merupakan sebuah pengertian untuk memahami tinggi rendahnya
akhlak seorang manusia. Artinya, seseorang yang berhubungan dengan pihak-pihak lain
tidak bisa lepas dari rasa tanggung jawab yang melekat pada dirinya.

• Tanggung Jawab Wirausaha Terhadap Lingkungan

• Tanggung Jawab Wirausaha Terhadap karyawan

• Tanggung Jawab Wirausaha Terhadap pelanggan

• Tanggung Jawab Wirausaha Terhadap investor

• Tanggung Jawab Wirausaha Terhadap masyarakat sekitar

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Apabila seorang wirausahawan yang baik pasti akan memperhatikan lingkungan di sekitarnya.
Bentuk tanggung jawab pengusaha terhadap lingkungan dapat diwujudkan dengan meminimalkan
polusi dan kerusakan lingkungan yang dihasilkan oleh perusahaan.

Contoh:

• Perusahaan dapat menggunakan penghisap zat-zat beracun pada asap yang dikeluarkan dari
produksi untuk meminimalkan polusi udara, membuat penampungan limbah yang menyerap
zat-zat berbahaya sebelum dialirkan ke aliran sungai untuk meminimalkan polusi air, dan
meminimalkan sampah yang dikeluarkan dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat di
daur ulang untuk meminimalisir polusi air.

• Jika seseorang membuka usaha cuci motor dan mobil orang tersebut harus memikirkan
dampak dari limbah yang di keluarkan mengganggu lingkungan di sekitarnya atau tidak.

• pada rumah makan sebagai wirausahawan,tanggung jawab terhadap lingkungan ini bisa
berbentuk tidak membuang sampah sembarangan.

Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen dapat diwujudkan dengan menyediakan
produk yang berkualitas dan dengan harga yang sesuai. Konsumen memiliki hak untuk memperoleh
produk yang aman, memperoleh informasi mengenai produk yang digunakan, hak untuk
didengarkan dan hak untuk memilih apa yang hendak dibeli.
Tanggung jawab perusahaan terhadap konsumennya juga termasuk dengan memperhatikan etika
dalam beriklan, antara lain dengan tidak membuat janji-janji tentang sebuah produk yang tidak
ditepati oleh perusahaan.

“Pelanggan adalah raja” mungkin kutipan itu sering terdengar. Terhadap pelanggan wirausahawan
harus dapat memberikan fasilitas yang terbaik, dengan mendengarkan permintaan yang di minta
oleh pelanggan. Mendengarkan kritik dan saran dari pelanggan untuk memajukan usaha. Dan
memberikan kenyamanan bagi pelanggan dengan membersihkan dan menghias tempat usaha.

Contoh:

1. menyediakan barang atau jasa yang berkualitas.

2. memberikan harga yang wajar.

3. melindungi hak-hak konsumen.

Tanggung Jawab Terhadap Karyawan

Bentuk tanggung jawab yang dapat diberikan perusahaan kepada karyawan adalah dengan
melakukan berbagai aktivitas, seperti rekruitmen, pelatihan, promosi dan kompensasi sesuai dengan
hak-hak yang harus diperoleh karyawan.

Contoh:

Memberikan upah yang sesuai dengan kerja pegawainya dan memberikan hak untuk pegawai
mengapresiasikan pendapat terhadap 

Tanggung Jawab Terhadap Investor

Tanggung jawab terhadap investor dapat dilakukan misalnya dengan memberikan laporan keuangan
dengan jujur dan sesuai keadaan, tidak memberikan informasi kepada investor-investor tertentu
saja, dan memberikan laporan keuangan sesuai dengan aturan dalam laporan keuangan yang
berlaku.

Contoh:

1) Memberikan laporan keuangan secara jujur dan transparan.

2) Tidak menggelapkan laba perusahaan dan tidak mengurangi keuntungan para pemegang
saham.
Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat

Wirausahawan juga mempunyai tanggung jawab terhadap sosial atau masyarakat. Karena tanpa
masyarakat usaha seseorang tidak akan pernah maju. Salah satu tanggung jawab yang dapat di
berikan adalah memberikan pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Contoh:

Pengusaha kerajinan di suatu desa wisata mempekerjakan masyarakat sekitar

Setiap pengusaha atau wirausaha harus selalu mempunyai pertanggung jawaban atas apa
yang dia kerjakan dan bagaimana harus mengerjakan,tanpa harus merugikan satu sama lain,dan
setiap perusahaan harus sudah mempunyai pertanggung jawaban  bila ada kesalahan dan berani
menanggung resiko tentang apa yg di jalankan atau di lakukan perusahaan atau wirausaha itu
sendiri.

Setiap pengusaha atau pembisnis harus  mempunyai etika atau tanggung jawab yang besar
pada lingkungan dan pada masyarakat sekitar untuk menunjang kerja sama  yang telah di bentuk
dan membutuhkan sumber daya manusia yang memadai  untuk membuat suatu  mesin yang
berguna untuk kepentingan bersama dan tidak hanya kepentingan sendiri,atau laba belaka.
WIRAUSAHA

Kata Entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan akhir-
akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis
yaitu entreprendre yang artinya memulai atau melaksanakan. Wiraswasta/wirausaha berasal dari
kata: wira: utama, gagah berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif
(Kementrian Pendidikan Nasional, 2010).

WIRAUSAHA >> “seseorang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai peluang, me-
manage sumber daya yang di butuhkan serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan
sukses secata berkelanjutan”

NURSEPRENEUR >> “perawat yang mampu melihat dan menilai peluang usaha yang berhubungan
dengan profesinya yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dengan teoat
memperhatikan pelayanan yang profesional”

• Manfaat Kewirausahaan
Kegiatan kewirausahaan dapat membantu perekonomian menjadi lebih baik. Menurut
Zimmerer dkk (2008) manfaat kewirausahaan yaitu:
1. Peluang untuk Menentukan Nasib Anda Sendiri
  
2. Peluang untuk Melakukan Perubahan
 

3. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya

4. Peluang untuk Meraih Keuntungan


 
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan pengakuan
atas usahanya
  
6. Peluang untuk melakukan sesuatu yg Anda sukai

• Faktor-faktor Pendorong Keberhasilan Wirausaha


   Menurut Suryana (2014:108), keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan oleh tiga
faktor, yaitu yang mencakup hal-hal berikut:

1. Kemampuan dan kemauan.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras.

3. Kesempatan dan peluang.

dalam bidang ini perawat berperan sebagai penggegas ide, pengelola, pemilik modal, pemilik saham
ataupun owner
Bidang usaha dalam keperawatan
Klinik Keperawatan : dan Home care

Selain itu, home care merupakan pelayanan yang dikelola oleh suatu unit atau sarana ataupun
institusi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkordinir berbagai kategori
tenaga profesional di bantu tenaga non profesioanal di bidang kesehatan maupun non kesehatan.

Konsultasan keperawatan

Definisi konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa nasihat ahli dalam
bidang keahliannya. Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli biasa adalah konsultan bukan
merupakan karyawan di perusahaan, melainkan seseorang yang menjalankan usaha hanya sendiri
serta berurusan dengan berbagai klien dengan satu waktu, tidak hanya menyediakan jasa, kansultan
juga memberikan layanan konsultasi atau konseling secara lansung pada klien

Konseling dalah proses membantu pasien unuk menyadari dan menatasi tekanan psikologis atau
masalah sosial, untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan
perkembangan seseorang dimana didalamnya di berikan dukungan emosional dan intelektual

Klinik kesehatan swasta dalam bidang penelitian

Banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang dihadapi lembaga penyelenggara
pelayanan kesehatan yang membuka peluang usaha tersendiri bagi perawat. Dengan membentuk
tim riset profesional seperti : a. Teknik perawatan luka b. Terapi modalitas

Dalam bidang pendidikan dan pelatihan

Semakin meningkatkan permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan di rumah dapat


membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan ataupun konsultan yang bergerak
di bidang pendidikan seperti : lembaga pelatihan baby sister atau pelatihan perawatan lansia atau
anak

• Langkah-langkah dan strategi dalam pengembangan kewirausahaan dalam keperawatan

• Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dapat membantu wirausaha
an untuk medapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan di jadikan  produk ya
ng akan di jual.

• Proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha (soft skil). 

• 1.Jeli melihat pasar

•  2.Menjalin komunikasi dengan orang lain
• 3.Berani berivestasi

• 4.Focus dalam usahanya 

• 5.Promosi

• 6.Pemasaran yang di lakukan para wirausahawan

• Langkah-langkah Yang Dilakukan Dalam Pengembangan Usaha

• 1. Jeli melihat pasar.

• 2. Menjalin komunikasi dengan orang lain

• 3. Berani Berinvestasi

• 4.Focus Dalam Usahanya

• 5. Promosi

• 6. Pemasaran Yang Dilakukan Para Wirausahawan

• 7. Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis


Konsep Nursing Centre
(Peran Kewirausahaan Dalam Pelaksanaan Nursing Centre)

DEFINISI

Nursing Center merupakan pengelolaan terpadu dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian


keperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi yang ada secara optimal. Dalam Nursing
Center selalu diupayakan untuk memandang keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh
sehingga Nursing Center memiliki karakteristik tertentu.(Suharyati, 2002)
Sesuai dengan batasan Nursing Center, maka yang menjadi ciri utama Nursing Center  adalah:
1. Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi program 
2. Dengan keterpaduan pengelolaan maka akan terjadi pemberdayaan seluruh potensi yang ada
secara optimal.
3. Untuk dapat mengoptimalisasikan seluruh potensi yang ada tersebut,diperlukan persamaan
persepsi seluruh personal yang terlibat terhadap keperawatan komunitas baik eksternal maupun
internal keperawatankomunitas.

tujuan umum Nursing Center  adalah tercapainya masyarakat sehat dengan indikator kemandirian


keluarga melalui pelayanan, pendidikan dan penelitian keperawatan yang berkualitas secara efektif
dan efisien

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan evidence


based.

2. Meningkatkan pemberdayaan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam


upaya kesehatan.

3. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dalam menurunkan morbiditas  dan


mortalitas serta peningkatan Indeks Pembangunan Masyarakat.

4. Terselenggaranya praktik keperawatan komunitas bagi peserta didik.

5. Terselenggaranya penelitian keperawatan komunitas untuk peningkatan kualitas


layanan, pendidikan dan pengembangan ilmu keperawatan

Peran perawat dalam nursing center

1. Pemberi pelayanan kepada klien,

2. Pendidik keperawatan untuk mahasiswa/peserta pelatihan,

3. Peneliti untuk pengembangan ilmu,

4. Praktik serta pengelola keperawatan.


Untuk dapat melakukan keempat peran dengan baik, diperlukan perubahan pola pikir agar
memandang pendidikan, pelayanan dan penelitian keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh.

Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Nursing Center

Faktor pendukung

a. Komitmen pengambilan kebijakan baik di Institusi Pendidikan maupunDinas Kesehatan


Provinsi Kabupaten/Kota

b. Kolaborasi lintas sektor (pendidikan, pelayanan, pemerintah daerah

Faktor penghambat

Masih adanya persepsi yang keliru baik dari masyarakat luas, profesi kesehatan lain maupun
anggota profesi keperawatan tentang profesi keperawatan dan lingkup kerjanya. Hal ini terjadi
karena perubahan keperawatan dari vokasi menjadi profesi yang relatif baru.

Kegiatan nursing center

1. Kegiatan Pendidikan

a. Bimbingan praktek mahasiswa keperawatan

b. Pelaksanaan ujian kasus mahasiswa

2. Kegiatan Penelitian

a. Penelitian kesehatan yang terkait dengan kasus-kasus yang dijumpai di Nursing Center 

b. Penelitian mengenai manajemen kesehatan dan asuhan keperawatan

3. Kegiatan Sistem Informasi Kesehatan

a. Layanan penyediaan data kesehatan masyarakat

Layanan pengelolaan data kesehatan masyarakat (pengolahan dan analisis data)

Kegiatan pelayanan keperawatan nursing center

Jenis pelayanan Nursing Center terbagi menjadi pelayanan dalam gedung dan pelayanan di luar
gedung. Pelayanan dalam gedung merupakan pelayanan yang dilakukan di puskesmas,yang
mencakup :

1) Direct care

2)  Konseling Kesehatan
3)  Health education

Pelayanan di luar gedung merupakan pelayanan yang dilakukan di luar  puskesmas. Pelayanan luar
gedung mencakup:

1) Pengumpulan data komunitas dan keluarga (evidence based )

2)  Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat

3)  Health education

4)  Pelatihan-pelatihan kesehatan (kader kesehatan, guru UKS, tenaga kerja)

Tahap pengembangan nursing center

1. Initial (persiapan)

Dalam tahap initial atau tahap persiapan dilakukan sosialisasi tentang konsep Nursing Center ke
semua pihak terkait untuk memperoleh komitmendan dukungan. 

2. Beginning (awal)

Dalam tahap awal mulai diidentifikasi dan dipersiapkan berbagai faktor  pendukung


pelaksanaan Nursing Center baik perangkat keras maupun perangkat lunak

3. Working (kerja)

Nursing Center  dalam tahap ini sudah dapat dimulai sesuai kesiapansumber dan kebutuhan yang
ada.

4. Terminal

Dalam tahap terminal dilakukan evaluasi dan perbaikan/modifikasisesuai hasil tahap kerja yang telah
dilakukan. Evaluasi dan modifikasi dilakukan baik terhadap perencanaan maupun proses
pelaksanaan hasil yang didapat.

5. Adoption 

Pada tahap ini Nursing Center yang lama dapat melakukan fungsi pendampingan dan bimbingan
bagi Nursing Center yang baru memasuki tahap persiapan dan awal.

HOME CARE

mengatakan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka yang bertujuan
untuk meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit.
Home care merupakan layanan kesehatan yang di lakukan oleh profesional di tempat tinggal pasien
(di rumah) dengan tujuan membantu memenuhi kebutuhan pasien dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dilaksanakan oleh tim kesehatan profesional dengan melibatkan anggota keluarga
sebagai pendukung di dalam proses perawatan dan penyembuhan pasien sehingga keluarga bisa
mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya (Parellangi, 2018).

JENIS-JENIS HOME CARE

Berikut beberapa jenis layanan home care di Indonesia:

 Layanan pendampingan lansia.

 Layanan perawatan orang sakit dengan alat medis.

 Layanan pengasuhan ibu dan bayi baru lahir.

 Layanan rehabilitasi medis.

 Layanan pemasangan atau pengantian alat medis seperti kateter, NGT, tube pernapasan,
dan lainnya.

 Layanan perawatan luka.

 Layanan fisioterapi.

 Layanan pijat laktasi.

 Layanan baby spa, baby gym, pijat anak.

 Ruang Lingkup Home Care

 Ruang lingkup home care adalah segala hal yang meliputi berbagai masalah mengenai
pelayanan keperawatan home care

Pelayanan ruang lingkup home care menurut Nuryandari (2004) :

 Pelayanan medik.

 Pelayanan asuhan keperawatan.

 Pelayanan rehabilitasi medik dan terapi fisik.

 Pelayanan hygiene dan sanitasi individu, keluarga, maupun lingkungan.

 Pelayanan kesehatan dalam kegiatan sosial.

 Pelayanan sosial dan peningkatan terciptanya lingkugan terapeutik.Pelayanan informasi dan


rujukan kesehatan.

 Pelayanan pendidikan pelatihan serta penyuluhan kesehatan


FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN HOMECARE

Faktor-faktor yang mendorong perkembangan home care menurut Triwibowo (2012) :

a) Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efisien apabila dirawat di
institusi pelayanan kesehatan.

b) Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus


kasus penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang lebih lama. Hal itu akan
berdampak pada meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut perawatan di
rumah.

c) Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profil, merasakan perawatan pasien yang
lebih lama (lebih dari 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban dari
manajemen.

d) Banyak orang merasakan bahwa dirawat di institusi pelayanan kesehatan membatasi


kehidupan manusia, karena seseorang tidak menikmati kehidupan secara optimal karena
terkait dengan aturan-aturan yang ditetapkan

e) Lingkungan dirumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien, dibandingkan
dengan perawatan dirumah sakit sehingga dapat mempercepat kesembuhan klien

2.1 Peran dan Fungsi Perawat pada Home Care


Berikut ini adalah peran dan fungsi perawat pada home care.
1. Manajer kasus : mengelola dan mengkolaborasikan dengan anggota keluarga dan
penyedia  pelayanan kesehatan atau pelayanan sosial lainnya untuk meningkatkan
pencapaian  pelayanan,dengan fungsi :
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.
b. Menyusun rencana pelayanan.
c. Mengkoordinir aktifitas tim kesehatan.
d. Memantau kualitas pelayanan.
Contoh : Perawat mengoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lain misalnya ahli
gizi dan ahli terapi fisik ketika mengatur kelompok yang memberikan keperawataan
pada klien.

2. Pelaksana atau pemberi asuhan : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi atau
melakukan supervisi pelayanan yang diberikan oleh anggota keluarga atau pelaku
rawat (care  giver). Dengan fungsi :
a. Melakukan pengkajian asuhan secara komprehensif
b. Menetapkan masalah atau diagnosa keperawatan
c. Menyusun rencana keperawatan
d. Melakukan tindakan perawatan
e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.
f. Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping yang efektif.
g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan
h. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
i. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan.
j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan
Contoh : Perawat membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya melalui
proses  penyembuhan. Dan juga perawat berperan dalam pemberi asuhan
keperawatan misalnya dalam merawat pasien dengan penyakit diabetes melitus.

3. Pendidik : mengajarkan keluarga tentang sehat atau sakit dan bertindak sebagai
penyedia informasi kesehatan, dengan fungsi :
a. Mengidentifikasi pasien dan keluarga
b. Memilih metode dan menyiapkan materi pembelajaran
c. Menyusun rencanan kegiatan
d. Melaksanakan pendidikan kesehatan
e. Mengajarkan anggota keluarga
f. Mendorong keluarga melakukan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
g. Mendokumentasikan kegiatan pendidikan kesehatan
Contoh : Perawat memberi informasi melalui pendidikan kesehatan kepada pasien
atau keluarga tentang sakit atau gangguan yang dideritanya selama mengalami
penyakit.
4. Kolaborator : mengkoordinir pelayanan yang diterima oleh keluarga dan
mengkolaborasikannya dengan keluarga dalam merencankan pelayanan, dengan
fungsi:
a. Melakukan kerjasama dengan tim lain
b. Melakukan kerjasama dengan sumber atau fasilitas pelayanan yang ada
Contoh : Perawat melakukan kerjasama dengan tim kesehatan lain misalnya ahli gizi
dan ahli  penyakit dalam untuk merawat pasien yang punya riwayat penyakit dalam.
5. Pembela (advokat) : melakukan pembelaan terhadap pasien melalui dukungan
peraturan, dengan fungsi:
a. Mendemonstrasikan teknik komunikasi efektif
b. Menghormati hak pasien
c. Meminta persetujuan sebelum melakukan tindakan
d. Melaksanakan fungsi pendamping
e. Memberi informasi kepada pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan
f. Memfasilitasi pasien memanfaatkan sumber-sumber
Contoh : perawat mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan
melindungi klien dari efek yang mungkin tidak diinginkan . misalnya menciptakan
lingkungan yang aman bagi penderita diabetes melitus.
6. Konselor : membantu pasien dan keluarga dalam menyelesaikan masalah dan
mengembangkan koping yang konstruktif,dengan fungsi:
a. Membantu penyelesaian masalah
b. Membantu mempertimbangkan berbagai solusi.
c. Menunjang komunikasi efektif
d. Mengkomunikasikan bahwa keluarga bertanggung jawab mimilih alternatif
Contoh : Perawat dapat menjadi konselor kepada pasiennya. Membantu pasien untuk
bisa mengerti kebutuhannya. Misalnya untuk pasien asma, perawat sebagai konselor
bisa membimbing pasien untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhannya sendiri.
7. Penemu kasus dan melakukan rujukan : melibatkan diri dalam menemukan kasus di
keluarga dan melakukan rujukan dengan cepat, dengan fungsi :
a. Mengembangkan pengetahuan terhadap kondisi atau masalah
b. Menggunakan proses diagnostik untuk mengidentifikasi masalah
c. Menetapkan kebutuhan rujukan
d. Melakukan rujukan terhadap kasus
e. Menyediakan pelayanan tingkat lanjut
Contoh : perawat menemukan beberapa masalah / kasus yang terjadi pada pasiennya
dan langsung melakukan rujukan pada tim kesehatan lain yang memiliki hubungan
dengan kasus yang ditemukan.
8. Penata lingkungan rumah : melakukan modifikasi lingkungan bersama pasien dan
keluarga dan tim kesehatan lain untuk menunjang lingkungan sehat, dengan fungsi :
a. Memodifikasi lingkungan rumah yang meningkatkan kesehatan
b. Memodifikasi lingkungan yang memungkinkan pasien mandiri
Contoh : perawat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien. Misalnya
lingkungan yang tanpa penghalang / aman bagi poenderita diabetes melitus,
menciptakan lingkungan bersih dari debu bagi  penderita alergi pernapasan.
9. Peneliti : mengidentifikasi masalah praktik dna mencari jawaban melalui pendekatan
ilmiah, dengan fungsi :
a. Mengidentifikasi masalah yang dapat diteliti
b. Merancang dan melakukan penelitian
c. Menyebarluaskan hasil penelitian
d. Mengaplikasikan temuan hasil riset ke dalam praktik
Contoh : perawat menemukan kasus dan meneliti kasus tersebut melalui beberapa
tahapan apa yang menyebabkannya terjadi dan bagaimana cara menanganinya.

2.2 Standar Uraian Tugas dan Fungsi Pengelola Home Care


Berikut ini standar uraian tugas dan fungsi utama pengelola home care di Indonesia.

A. Tugas dan Peran Ketua Pengelola Home care


1) Mengkoordinasikan semua kegiatan pengelolaan Perawatan di rumah.
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan pelayanan dan klien.
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan
Pelayanan.
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap kinerja
pelaku homecare.
5) Menyusun laporan pelaksanaan Home Care secara berkesinambungan
B. Tugas dan Peran Ketua Bidang Administrasi/Keuangan Home Care 
1) Mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan Home Care.
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap administrasi pengelolaan Home
Care.
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada bidang
administrasi dan keuangan Home Care.
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses administrasi keuangan Home
Care.
5) Menyusun laporan administrasi keuangan Home Care
C. Tugas dan Peran Ketua Bidang Pelayanan Home care
1) Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan.
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan Home Care.
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan terhadap sumber
daya manusia keperawatan.
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pelayanan Home
Care.
5) Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah
D. Tugas dan Peran Penanggung Jawab Kasus/ Koordinator Home care 
1) Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
pelaksanan pelayanan
2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan keperawatan dan klien
di rumah.
3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan
keperawatan
4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada pelaksana
keperawatan
5) Menyusun laporan kegiatan pelayanan sesuai bidang tugasnya
E. Tugas dan Peran Pelaksanan Pelayanan Homecare
1) Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan.
2) Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan.
3) Melaksanakan intervensi / tindakan keperawatan sesuai rencana yang
ditentukan.
4) Mengevaluasi kegiatan/ tindakan yang diberikan dengan berpedoman pada
rencana keperawatan
5) Membuat dokumentasi tertulis pada rekam keperawatan setiap selesai
melaksanakan tugas
F. Tugas dan Peran Konsulen Homecare
1) Menerima konsultasi dari pelaksanaan keperawatan dan memberikan
petunjuk / advis sesuai kewenangannya.
2) Memberikan advokasi khususnya dalam bidang tindakan medik.
3) Melaksanakan tindakan-tindakan medik sesuai kewenangannya.
4) Memeriksa, menentukan Diagnosa dan memberi terapi medis.
2.3 Tatalaksana Home Care

Tatalaksana dibagi menjadi 4 tahapan. Berikut ini adalah panduan singkat tatalaksana
home care, mulai pra perawatan di rumah pasien hingga pasca perawatan.

1. Pra Home Care :


a) Dokter dan tim home care merencanakan jadwal perawatan pasien sesuai
jenis perawatan, jenis penyakit, gradasi penyakit dan kondisi klinis pasien
berdasarkan prosedur perawatan. Jenis perawatan, meliputi : perawatan
kuratif, perawatan suportif, perawatan rehabilitatif, perawatan emergency.
b) Dokter dan tim home care merencanakan pemeriksaan penunjang
diagnostik dan follow up jika diperlukan, seperti : laboratorium, rontgen
dan lain-lain.
c) Pelaksana home care mempersiapkan saran dan prasarana perawatan,
meliputi : tensimeter, infus set, intravena cath, cairan infus, spuit, needle,
nebulizer dan lain-lain sesuai keperluan perawatan masing-masing kasus.
2. Pelaksanaan Home Care :
a) Pelaksana perawatan mengunjungi rumah pasien secara berkala sesuai
jadwal perawatan untuk melaksanakan perawatan dan tindakan medis
berdasarkan jadwal perawatan.
b) Pelaksana home care melaporkan kondisi klinis setiap pasien dan keluhan
serta tindakan medis yang sudah dilakukan, meliputi : kondisi umum
terkini setiap pasien. Hasil laboratorium dan obat atau tindakan medis
yang telah diberikan dan respon hasil pengobatan.
c) Dokter memonitor pelaksanaan home care oleh pelaksana perawatan
melalui sarana komunikasi untuk menilai hasil perawat dan menetukan
langkah selanjutnya.
d) Dokter dan tim home care mendiskusikan setiap kasus selama masa home
care dan pasca home care untuk evaluasi dan perbaikan kualitas perawatan
penderita.
3. Kontrol dan Pemeriksaan :
a) Dokter memberikan terapi dan instruksi tindakan medis atau laboratorium
serta advis sesuai kondisi klinis pasien pemeriksaan saat pasien control.
b) Dokter memberikan support dan berdialog dengan pasien dan atau
keluarganya secara santun dan bersahabat ketika pasien menjalani kontrol.
4. Pasca Home Care :
a) Dokter bersama-sama pelaksana home care melakukan evaluasi klinis
setiap pasien pasca pelaksanaan home care untuk perbaikan kualitas
perawatan di masa yang akan datang.
b) Dokter dan pelaksana home care membuat jadwal perawatan jangka
panjang bagi pasien yang memerlukan perawatan rehabilitatif, seperti :
pasca stroke, decompensasi cordis dan lain-lain.
c) Dokter memberikan bimbingan teknis medis kepada pelaksana home care
secara berkala untuk meningkatkan kualitas perawatan.
d) Dokter dan pelaksana home care mengadakan review kasus-kasus khusus
dan kasus-kasus yang sering memerlukan home care.

Anda mungkin juga menyukai