Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN KEBUTUHAN DASAR

KEGIATAN SPIRITUAL PADA PASIEN PALIATIF DI RUANG IPD


RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG
ditujukan untuk memenuhi mata kuliah stase keperawatan dasar profesional islami dosen pembimbing
Ns, Sajodin, M.Kes.,AIFO

Disusun Oleh :
Pipit Septiawati

NIM :
402021063

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2021
A. Pengertian

Palliative care merupakan suatu cara pendekatan untuk meningkatkan kualitas

hidup pada pasien dan keluarga yang sedang mengalami masalah penyakit

terminal atau mengancam kehidupan. Palliative care menekankan pentingnya

integrasi palliative care lebih dini agar masalah fisik, psikologis, social dan

spiritual dapat diatasi dengan baik (WHO, 2016). Pasien yang sering menjadi

palliative care adalah pasien kanker, diabetes melitus, jantung, stroke, HIV-

AIDS dan gagal ginjal (Suprihatiningsih, 2018).

Penderita penyakit kronis, yang terkadang tidak dapat disembuhkan,

bergantung pada iman dan Tindakan religious sebagai cara untuk menemukan

dukungan dan penerimaan untuk rasa sakitnya ( Goncalves, Lucchetti, Menezes,

& Vallada, 2017).

B. Spiritual

spiritualis merupakan suatu kekuatan yang menyatakan intisari seseorang yang

meresap kedalam seluruh kehidupan, serta bermanifestasi pada diri, pemahaman,

dan Tindakan seseorang serta keterhubungan dengan diri sendiri, orang lain,

alam, dan Tuhan (Campbell, 2013). Spiritual diyakini sebagai sumber harapan

dan kekuatan serta merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu pada setiap

individu.

Spiritualis juga diartikan sebagai pemahaman dari jawaban untuk tujuan akhir

hidup yang dicari seseorang dan berkaitan dengan makna, hubungan suci atau

tersenden yang memimpin dan berkembang dari ritual keagamaan atau bentukan

dari komunitas (King & Koening; Yusuf, et al, 2016).


C. Alat penilaian spiritual

Beberapa instrument penilaian spiritual telah dikembangkan dan digunakan

secara luas dalam beberapa tahun terakhir, seperti Palliative Care Outcome

Scale, the Ironson Woods Spirituality/Religiousness Indeks Short Form, the

Fungtional Assessment Of Cronic Illness, Therapy-spiritual Well Being (FACIT-

Sp) (Benito, et al., 2014).

Bredle et al (2011) mengatakan penilaian spiritual FACIT, memiliki empat

komponen atau subskala besar yaitu kesejahteraan fisik, kesejahteraan social,

atau kesejahteraan emosional dan kesejahteraan fungsional. 3 sub domain

FACIT terdiri dari Peace (perdamaian) disebutkan sebagai langkah-langkah

didalam dimensi afektif seseorang sebagai rasa harmoni dan kedamaian.

Meaning (Arti) merupakan langkah yang berkaitan dengan dimensi kognitif

seseorang sebagai makna dalam kehidupan seseorang, dan Faith (keyakinan)

merupakan kekuatan dan kepercayaan yang berasal dari iman seseorang.

D. Faktor yang mempengaruhi

Factor yang dapat mempengaruhi kegiatan spiritual sesorang adalah:

1. Perkembangan

Usia perkembangan dapat menentukan proses pemenuhan kebutuhan spiritual,

karena setiap tahap perkembangan memiliki cara meyakini terhadap Tuhan.

2. Keluarga

Keluarga memiliki peran yang cukup strategis dalam memenuhi kebutuhan

spiritual, karena keluarga memiliki ikatan emosional yang kuat dan selalu

berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.


3. Ras/Suku

Ras/suku memiliki keyakinan/kepercayaan yang berbeda, sehingga proses

pemenuhan kebutuhan spiritual pun berbeda sesuai dengan keyakinan yang

dimiliki.

4. Agama yang dianut

Keyakinan pada agama tertentu yang dimiliki oleh seseorang dapat

menentukan arti pentingnya kebutuhan spiritual.

5. Kegiatan keagamaan

Adanya kegiatan keagamaan dapat selalu mengingatkan keberadaan dirinya

dengan Tuhan dan selalu mendekatkan diri kepada pencipta-Nya.

E. Pengkajian

Pengkajian aspek spiritual membutuhkan komunikasi interpersonal yang baik

antara perawat dan pasien (Saharudin et al., 2018). Oleh karena itu, pengkajian

sebaiknya dilakukan setelah perawat dapat ,membentuk hubungan yang baik

dengan pasien atau dengan keluarga pasien.pengkajian Riwayat keperawatan

berfokus pada sejauh mana keyakinan spiritual mempengaruhi kehidupan yang

berkaitan dengan penyakit yang diderita saat ini

1. Identitas klien : meliputi nama, tempat, tanggal lahir, jenis kelamin,

Pendidikan, pekerjaan dan identitas penanggung jawab

2. Keluhan utama: keluhan yang paling dirasakan yang paling mengganggu oleh

klien.

3. Kesehatan sekarang: status kesehatan pada saat dikaji, riwayat kesehatan pada

saat datang ke rumah sakit.


4. Riwayat Kesehatan dahulu: Riwayat Kesehatan dahulu berfokus pada alasan

yang menyebabkan datang ke rumah sakit.

5. Riwayat Kesehatan keluarga : mengkaji riwayat kesehatan keluarga berfokus

pada adakah penyakit turunan atau tidak dan berfokus kepada nilai-nilai

spiritual pasien dan keluarga.

F. Diagnosa keperawatan yang sering muncul berdasarkan prioritas

1. Distress spiritual

2.Penurunan koping keluarga

G. Rencana Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

1. Distress Untuk meningkatkan 1. Observasi

spiritual perasaan yg Identifikasi pandangan tentang

seimbang dan hubungan antara spiritual dan

terhubung dengan Kesehatan.

kekuatan yang lebih Identifikasi ketaatan dalam

besar beragama

2. Terapeutik

Yakinkan bahwa perawat bersedia

mendukung selama masa

ketidakberdayaan

Sediakan privasi dan waktu tenang

untuk aktifitas spiritual


3. Edukasi

Ajarkan metode relaksasi, meditasi,

dan imajinasi terbimbing

4. Kolaborasi

Atur kunjungan dengan rohaniawan


2 Penurunan Untuk peningkatan

koping keluarga nilai-nilai, minat dan


1. Observasi
tujuan dalam
Identifikasi respon emosional
keluarga
terhadap kondisi saat ini

Identifikasi kesesuaian antara

harapan pasien, keluarga, dan

tenaga Kesehatan

2. Terapeutik

Dengarkan masalah, perasaan, dan

pertanyaan keluarga

Terima nilai-nilai keluarga dengan

cara tidak menghakimi

Diskusikan rencana medis dan

perawatan

3. Edukasi

Informasikan kemajuan atau

perburukan pasien secara berkala

4. Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter untuk

3. memberikan informasi

H. Daftar Pustaka

Suprihatiningsih, T. (2018). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kebutuhan

Palliative Care Pasien Hemodialisis. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, 25-36.

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi I Cetakan III.

Jakarta :PPNI

PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi I Cetakan II. Jakarta

:PPNI

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi I Cetakan II.

Jakarta: PPNI

Anda mungkin juga menyukai