Anda di halaman 1dari 8

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan

tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang
diusulkan.
RINGKASAN
Evaluasi dalam proses pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam mengukur
seberapa pahamnya peserta didik dengan materi yang disampaikan. Evaluasi dapat berupa
evaluasi proses, sumatif dan formatif. Pengukuran dan penilaian (penilaian proses, formatif dan
sumatif) adalah merupakan prosedur logis yang harus dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Penilaian merupakan salah satu aktivitas dari suatu proses untuk dapat diketahui
seberapa besar tujuan dapat dicapai. Apabila suatu proses penilaian tergelincir menjadi tujuan
yang ingin dicapai, saat itu pula akan mulai terjadi penyederhanaan proses pembelajaran, yaitu
diorientasikan pada bagaimana penilaian akan dilakukan. Fenomena saat ini, pengukuran dan
penilaian prestasi mahasiswa seolah hanya bertumpu pada aspek kognitif, yang hampir bertumpu
pada satu jenis tes, yaitu obyektif tes. Berdasarkan pada fakta yang nampak, bahwa pendidik
dalam mengelola pembelajaran hanya berorientasi bagaimana prestasi anak didiknya akan
dinilai. Berdasarkan orientasi tersebut, menyebabkan pendidik hanya akan meningkatkan
kompetensinya dalam penilaian pembelajaran berbasis tes tertulis saja, sedangkan tantangan
perkembangan teknologi, khususnya revolusi industri 4.0, menuntut pendidik mampu
mengembangkan sistem evaluasi yang memudahkan dalam mengolah data hasilnya berbasis
teknologi informasi. Penelitian yang akan dilakukan, merupakan lanjutan penelitian dosen
pemula sebelumnya yang telah mengembangkan modul praktikum berbasis digital yang
digunakan sebagai learning tool praktikum pada mata kuliah farmasi fisika. Penelitian ini
mencoba untuk mengembangkan aplikasi performance assessment berbasis web. Penelitian ini
bertujuan mengembangkan kemampuan dosen dalam memanfaatkan teknologi dalam evaluasi
kinerja praktikum. Metode penelitian yang digunakan adalah waterfall model yang terdiri dari
tahapan utama analisis kebutuhan, desain sistem dan perangkat lunak, implementasi dan
pengujian sistem, serta pemeliharaan. Penelitian ini akan menghasilkan luaran penelitian dalam
bentuk produk aplikasi practicum performance assessment berbasis web terintegrasi dengan
modul elektronik.

Kata kunci maksimal 5 kata


Performance assesment; Pembelajaran praktikum; Aplikasi pembelajaran.

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan
uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
Praktikum merupakan bagian yang sangat dibutuhkan pada pembelajaran sains sebagai
penunjang dalam memahami teori. Pada pembelajaran praktikum peserta didik akan mengaati
dan merasakan langsung teori yang dipahami sebelumnya. Praktikum, idealnya harus dapat
menambah pemahaman dari materi teori dan menambah minat/motivasi untuk mengembangkan
suatu pengetahuan [1]. Jika dengan adanya praktikum mahasiswa mendapatkan bukti nyata dari
konsep yang dipelajari, maka kegiatan praktikum seharusnya dapat berperan sebagai jembatan
antara teori dan dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari [2]. Tetapi jika relevansi antara konsep
secara teori dengan praktikum di laboratorium rendah, minat/motivasi mahasiswa dalam
pembelajaran akan rendah pula. Hal ini dikarenakan mahasiswa memandang mata kuliah teori
dan kegiatan praktikum sebagai dua hal yang berbeda. Tidak ada keselaraasan antara keduanya
sehin ga praktikum yang seharusnya dapat memperkuat teori, bahkan diharapkan dapat
mengembangkan keterampilan berpikir mahasiswa justru beralih peran menjadi beban [3]. Pada
sisi yang lain, evaluasi dalam proses pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam
mengukur seberapa pahamnya peserta didik dengan materi yang disampaikan. Evaluasi dapat
berupa evaluasi proses, sumatif dan formatif. Pengukuran dan penilaian (penilaian proses,
formatif dan sumatif) adalah merupakan prosedur logis yang harus dilakukan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Penilaian merupakan salah satu aktivitas dari suatu proses untuk dapat
diketahui seberapa besar tujuan dapat dicapai [4]. Apabila suatu proses penilaian tergelincir
menjadi tujuan yang ingin dicapai, saat itu pula akan mulai terjadi penyederhanaan proses
pembelajaran, yaitu diorientasikan pada bagaimana penilaian akan dilakukan. Fenomena saat ini,
pengukuran dan penilaian prestasi mahasiswa seolah hanya bertumpu pada aspek kognitif, yang
hampir bertumpu pada satu jenis tes, yaitu obyektif tes. Evaluasi merupakan proses pengumpulan
bukti dan membuat pertimbangan yang asli dan tingkat kemajuan terhadap seperangkat standar
perilaku atau hasil belajar serta nilai berupa angka dalam membuat pertimbangan apakah
kompetensi telah tercapai [5].
Penelitian sebelumnya telah melakukan pengembangan modul praktikum elektronik
sebagai pengembangan dari modul cetak [6] . Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dalam
mengembangkan sistem penilainnya. Sistem penilaian kinerja praktikum mahasiswa akan dibuat
dengan memperhatikan kelengkapan laporan berbasis aplikasi modul elektronik sebelumnya
dengan mengsingkronkan laporan dengan aspek kinerjanya. Urgensi khusus penelitian ini
berbekal dari kegiatan praktikum yaang memiliki tujuan penguat konsep dengan kehidupan
nyata, maka kami merasa perlu mengembangkan aplikasi yang akan menghilangkan penghambat
tujuan praktikum dilaksanakan. Sehingga bukan menjadi suatu beban bagi mahasiswa. Penelitian
ini juga akan menjadi pilot project bagi pengembangan modul-modul praktikum beserta system
evaluasi kinerja dari mata kuliah lain yang memiliki praktek di laboratorium. Penelitian ini
diajukan pada skema penelitian dosen pemula dengan mempertimbangkan selanjutnya akan
dikembangkan pada penelitian dasar pada skala yang lebih besar lagi.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan
dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil
penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Farmasi Fisika
Farmasi Fisika merupakan suatu ilmu yang menggabungkan antara ilmu Fisika dengan
ilmu Farmasi. Ilmu Fisika mempelajaritentang sifat-sifat fisika suatu zat baik berupa sifat
molekul maupun tentang sifat turunan suatu zat. Sedangkan ilmu Farmasi adalah ilmu tentang
obat-obat yang mempelajari cara membuat, memformulasi senyawa obat menjadi sebuah sediaan
jadi yang dapat beredar di pasaran. Gabungkan kedua ilmu tersebut akan menghasilkan suatu
sediaan farmasi yang berstandar baik, berefek baik,dan mempunyai kestabilan yang baik pula
2. Praktikum Farmasi Fisika
Praktikum mempunyai tiga tujuan, yaitu: ketrampilan kognitif, ketrampilan afektif dan
ketrampilan psikomotorik. Pada ketrampilan kognitif peserta didik dapat melatih diri agar teori
dapat dimengerti, teori yang berlainan dapat diintegrasikan serta dapat menerapkan teori pada
keadaan nyata. Ketrampilan afektif bertujuan agar peserta didik dapat belajar merencanakan
kegiatan secara mandiri, kerjasama, menghargai dan mengkomunikasikan informasi mengenai
bidangnya. Ketrampilan psikomotorik bertujuan untuk menyiapkan alat-alat, memasang serta
memakai instrumen tertentu. Pada pembelajaran praktikum peserta didik akan mengamati dan
merasakan langsung teori yang dipahami sebelumnya. Praktikum, idealnya harus dapat
menambah pemahaman dari materi teori dan menambah minat/motivasi untuk mengembangkan
suatu pengetahuan [1].
Keterampilan-keterampilan yang dapat dilatih dan dikembangkan dalam kegiatan praktikum
adalah:
 Menganalisis problema
 Mengumpulkan informasi
 Menyusun hipotesis
 Mengevaluasi data
 Menarik kesimpulan
 Melaporkan hasil praktikum
Waktu melakukan praktikum, sikap ilmiah dapat dicapai dengan melaksanakan kegiatan yang
bersifat mandiri, yang tidak perlu dikontrol ketat oleh guru. Nilai intelektual dapat dicapai
dengan banyak latihan di laboratorium dengan prosedur ilmiah. Nilai emosional, rasa ingin tahu,
kreatifitas, tidak putus asa pada waktu gagal dapat dikembangkan dalam kegiatan laboratorium
secara bebas. Laboratorium merupakan suatu tempat untuk melakukan percobaan dan
penyelidikan dilakukan.

3. Pengukuran dan penilaian pembelajaran


Pengukuran dan penilaian adalah merupakan prosedur logis yang harus dilakukan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Penilaian merupakan salah satu aktivitas dari suatu proses
untuk dapat diketahui seberapa besar tujuan dapat dicapai. Performance assessment memiliki
makna menilai tugas nyata dan kinerja yang dapat dikerjakan peserta didik yang merupakan
tujuan pembelajaran [7]. Pendekatan ini merefleksikan pergeseran paradigma dari model
psikometris dan pengukuran kearah model yang menekankan asesmen sebagai bagian integral
dari proses pembelajaran (assessment for learning) dan bukan sekedar assessment of learning.
Perbedaan krusial dari kedua tipe ini terletak pada asesmen untuk menentukan status dari
pembelajaran dan asesmen untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih baik [8]. Dalam
assessment for learning pendidik menggunakan proses penilaian kelas (classroom assessment)
dan secara kontinu mengalirkan informasi tentang pencapaian peserta didik yang digunakan
untuk meningkatkan, tidak hanya memeriksa pembelajaran peserta didik.
Dalam pelaksanaannya, asesmen ini dapat meliputi formative dan summative assessment.
Formative Assessment merupakan salah satu komponen dalam sistem instruksional yang
berhubungan dengan proses pemberian penghargaan secara kualitatif terhadap outcome peserta
didik dengan menggunakan banyak kriteria. Adanya fenomena yang menunjukkan bahwa meski
guru telah melakukan asesmen dengan memberikan penilaian kualitatif yang valid dan
terpercaya atas hasil kerja peserta didik, tetapi peningkatan kualitas peserta didik kurang
signifikan [9]. Hal ini dapat diartikan bahwa asesmen yang telah dilakukan pendidik belum
menjadi feedback yang dimanfaatkan secara optimal.

Reynolds, dkk menyebutkan beberapa keunggulan dari performance assessment sebagai berikut:
1) Dapat mengukur outcome pembelajaran yang tidak dapat diukur oleh tipe asesmenyang lain;
2) Penggunaan performance assessment konsisten dengan teori pembelajaran modern; 3)
Memungkinkan untuk menghasilkan pembelajaran yang lebih baik; 4) Membuat pembelajaran
lebih bermakna dan memotivasi peserta didik; 5) Memungkinkan menilai proses sebaik menilai
hasil; 6) Memperluas pendekatan kepada tipe asesmen yang lain [10].
Performance assessment dilakukan diwujudkan berdasarkan “empat asumsi” pokok,
yaitu: 1) asesmen kinerja yang didasarkan pada partisipasi aktif peserta didik; 2) tugas-tugas
yang diberikan atau dikerjakan oleh peserta didik yang merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari keseluruhan prooses pembelajaran; 3) asesmen tidak hanya untuk mengetahui pembelajaran,
tetapi lebih dari itu, asesmen juga dimaksudkan untuk memperbaiki proses pembelajaran; dan 4)
dengan mengetahui lebih dahulu kriteria yyang akan digunakan untuk mengukur dan menilai
keberhasilan proses pembelajarannya, peserta didik akan secara terbuka dan aktif berupaya untuk
mencapai tujuan pembelajaran [11].
Penilaian kinerja dalam praktikum sangat dibutuhkan agar dapat menggambarkan proses
yang telah ditempuh mahasiswa dalam pelaksanaan praktikum. Performance assessment
(penilaian kinerja) direkomendasikan sebagai penilaian yang sesuai dengan hakikat sains yang
mengutamakan proses. Performance assessment merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan mahasiswa secara langsung dalam melakukan sesuatu [3]. Penilaian kinerja
dengan pengamatan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi pembelajaran modul
praktikum elektronik yang digunakan pada saat praktikum di lab.

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan
penelitian yang diusulkan.
METODE
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Proses perancangan aplikasi practicum performance assessment Laboratorium Komputer. Uji
coba media akan dilaksanakan di Jurusan Farmasi FMIPA Unfari.
Penelitian akan dilaksanakan selama kurang lebih delapan bulan dengan tiga tahapan penelitian
yaitu proses analisis kebutuhan dilaksanakan selama dua bulan, perancangan media tiga bulan,
uji coba unjuk kerja aplikasi selama satu bulan, serta proses pembuatan laporan selama dua
bulan.

2. Pendekatan Penelitian
a. Model perancangan aplikasi practicum performance assessment
Perancangan aplikasi practicum performance assessment ini menggunakan model Rapid
Application Developtment (RAD) yang merupakan model proses pengembangan perangkat lunak
yang terdiri dari tahapan pemodelan kebutuhan, data, proses, aplikasi, dan pengujian [12
]

Gambar 1. Tahapan perancangan aplikasi practicum performance assessment


b. Tahap perancangan aplikasi practicum performance assessment
Tahapan perancangan aplikasi practicum performance assessment secara umum terdiri dari
perancangan data, arsitektur aplikasi practicum performance assessment, antar muka (interface),
dan prosedur spesifikasi program. Pembuatan aplikasi practicum performance assessment
sebagai perangkat penilaian berbasis web ini diperlukan pembuatan arsitektur sistem dan script
program. Perancangan arsitektur sistem merupakan perancangan kerja sistem secara garis besar,
yaitu berupa perangkat keras dan perangkat lunak. Arsitektur sistem yang ada dapat
mendukungperancangan script program yang berguna untuk penyusunan interface di dalam
pembuatan aplikasi.

c. Flowchart aplikasi practicum performance assessment


Flowchart aplikasi practicum performance assessment pada pembelajaran praktikum farmasi
fisika adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Flowchart Perancangan aplikasi practicum performance assessment
d. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah learning tool praktikum farmasi fisika di Jurusan Farmasi.
Learning tools praktikum ini adalah aplikasi e-mulsi yang telah di rancang pada penelitian
sebelumnya.

e. Instrumen Pengumpul Data


Instrumen pengumpul data terdiri dari :
1) Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan data tentang penilaian
kinerja praktikum. Wawancara dilakukan pada dosen pengajar praktikum di lab.
2) Pedoman Observasi
Pedoman observasi dibuat untuk mengumpulkan data berkaitan dengan peilaian kinerja
praktikum.
3) Pedoman Validasi Aplikasi
Pedoman validasi aplikasi ini, dibuat untuk melakukan proses expert judgment tentang
kelayakan aplikasi yang dibuat. Komponen-komponen yang dinilai terdiri dari:
a) Functional Suistainability
b) Performance Efficiency
c) Compability Test.

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL

Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisis kebutuhan aplikasi practicum  
1
performance assessment     √                  
Penyusunan draft performance
2
Assesment praktikum        √                
Perancangan prototype Aplikasi
3
performance Assesment praktikum          √              
Judment prototype aplikasi performance
4
Assesment praktikum √
Uji coba prototype aplikasi performance
5
Assesment praktikum √ √
6 Pengolahan data √
Revisi prototype aplikasi performance
7
Assesment praktikum √
8 Publikasi Jurnal Nasional Terakreditasi
9 Pembuatan Laporan √ √
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Widjajanti, E., Rohaeti, E., & SYL, I., 2010, Penerapan Praktikum Kimia Bermuatan Life
skills sebagai Upaya Mempersiapkan Calon Guru yang Berkarakter, Cakrawala
Pendidikan, Edisi Khusus Dies Natalis, 204-211.
[2] Susilaningsih, E., Instrumen Penilaian Praktikum Kimia dan Estimasi Reliabilitasnya
dengan Koefesien Generalisabilitas, Prosiding, Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan
Kimia VI UNS 2014, ISBN: 979363174-0.
[3] Suwandi, S. 2011. Model-model asesmen dalam pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
[4] L. N. Izza., 2014, Analisis Instrumen Performance Assessment Dengan Metode
Generalizability Coefficient Pada Keterampilan Dasar Laboratorium , Chemistry in
Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined, / Chemistry in Education 3 (1)
[5] García-Peñalvo, F. J., Hernández-García, Á., Conde, M. Á., Fidalgo-Blanco, Á., Sein-
Echaluce, M. L., Alier, M., ... & Iglesias-Pradas, S. (2015, October). Learning services-based
technological ecosystems. In Proceedings of the 3rd International Conference on
Technological Ecosystems for Enhancing Multiculturality (pp. 467-472). ACM.
[6] Dhina, M. A., Hadisoebroto, G., & Mubaroq, S. R. (2019). Development of E-Practicum
Module for Pharmacy Physics Learning. Momentum: Physics Education Journal, 95-102.
[7] Gipps, C., and Stobart, G., 2010. Alternative Assessment. Student Assessment and testing
Volume 2.2010. Sage Library of educational Thought and practice.
[8] Stiggins, R. J. (2002). Assessment Crisis: The absence of assessment FOR learning. Phi
Delta Kappan, 83(10), 758-765.
[9] DR Sadler., 2010. Assessment & Evaluation in Higher Education, Taylor & Francis.
[10] Reynolds, C.R., Livingstone, R.B., and Willson, V. 2010. Measurement and Assessment in
Education, Second Edition. Pearson, New Jersey.
[11] Zainul, A.. 2005. Alternative Assessment. Pusat Antar Universitas – Peningkatan dan
Pengembangan Aktivitas Instruktional – Unniversitas Terbuka (PAU-PPAI-UT). Jakarta.
[12] Nogroho.,E.P,. (2009). Rekayasa Perangkat Lunak. Telkom Polythehnic Bandung.

Anda mungkin juga menyukai