OLEH
NUR ISTIQOMAH
I4B019080
Makan/ minum v
Toileting v
Berpakaian v
Mobilitas di tempat tidur v
Berpindah v
Ambulasi/ ROM v
Keterangan :
0= mandiri
1= dengan alat bantu
2= dibantu orang lain
3= dibantu orang lain dan alat
4= tergantung total
e. Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidur selama 6 jam
Selama sakit : pasien mengatakan waktu tidurnya terganggu akibat sesak nafas yang dialami. Dan hanya
bisa tidur selama 4 jam.
f. Pola Persepsi Kognitif
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam penglihatan, pendengaran, perasa dan penciuman. Pasien
mengatakan sudah cukup mengetahui mengenai covid 19 dari informasi internet.
g. Pola Persepsi Diri – Konsep Diri
Pasien mengatakan dirinya adalah orang yang cukup pendiam dan tidak memiliki banyak teman dan
lebih dekat dengan keluarganya. Pasien mengatakan menerima kondisinya saat ini. Pasien mengatakan
ikhlas dengan sakit yang dideritanya. Pasien juga mengatakan tidak ada rasa cemas pada dirinya tentang
penyakit yang dideritanya namun pasien mengatakan takut keluarganya juga tertular.
h. Pola Peran Hubungan
Pasien mengatakan di rumah tinggal bersama ayah dan ibunya. Pasien mengatakan tidak memiliki
masalah dengan keluarga, dan tetangga. Pasien mengatakan sangat mendapat dukungan atau motivasi
dari keluarga (orangtua, kakak, dan adik-adiknya). Ketika ada masalah, pasien akan berdiskusi dengan
orangtuanya.
i. Pola Seksual Reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan belum menikah dan memiliki siklus haid normal dengan rentang
28-35 hari setiap bulan.
j. Pola Koping Toleransi Stress
Pasien mengatakan cara ia menyelesaikan masalah dan mengatasi stress yang dialaminya yaitu dengan
bercerita kepada orangtuanya. Setelah bercerita pasien selalu merasa lebih baik.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien berlatar belakang budaya jawa dan beragama islam. Pasien mengatakan tidak ada perilaku
kesehatan yang berhubungan dengan budaya maupun kelompok etnis. Agama juga sangat penting dan
pasien mengatakan semua yang terjadi sudah kehendak-Nya dan harus menerima serta tetap bersyukur
dan berdoa, walaupun keadaannya yang sekarang tentu bukan keinginannya.
4. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Lemah, pasien terlihat gelisah
Kesadaran : compos mentis
TD : 130/70 mmHg
Nadi : 80x/ menit
RR : 28/ menit
Suhu : 38,60C
BB : 60
TB : 160
a. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, tidak ada massa yang abnormal, rambut hitam, bersih, tidak
berminyak, dan tidak rontok.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembengkakan di area kepala
b. Mata
Inspeksi : Bentuk kedua mata simetris, reflek kedip baik, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
dan pupil isokor
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan kedua mata teraba lunak
c. Hidung
Inspeksi : Hidung bilateral, tidak ada polip, alergi dan sinus, tidak ada pernafasan cuping hidung
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa
d. Mulut dan Tenggorokan
Inspeksi : gigi lengkap, gusi tidak berdarah, tidak ada stomatitis, lidah bersih dan tidak ada kesulitan
menelan, mukosa bibir kering dan terdapat bau mulut
e. Telinga
Inspeksi : Kedua telinga simetris, bersih, tidak ada sekret dan tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Pemeriksaan leher
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak ada peningkatan JVP
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan pada leher
g. Pemeriksaan dada
Inspeksi : Dada simetris, ada retraksi dinding dada, tidak ada lesi dan tidak menggunakan otot bantu
pernapasan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Redup di kedua lapang paru
Auskultasi: suara nafas krakles, suara paru broncho vesikular
h. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Tidak ada massa abnormal, tidak tampak iktus kordis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Bunyi jantung lupdup
i. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris
Auskultasi: Bising usus 14x/ menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
j. Ekstremitas (Muskuloskeletal)
Inspeksi : Kedua ekstremitas atas dan bawah simetris, tidak ada fraktur, kuku tidak sianosis, pasien
tidak mengalami kelemahan anggota gerak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
k. Integumen
Inspeksi : Warna kulit pucat, tidak ada lesi, turgor kulit kering
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, capillary refill < 2 detik, badan teraba hangat
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal pemeriksaan: 6 April 2020 , 09.00 WIB
Jenis Hasil Satuan Nilai Rujukan
Pemeriksaan Darah Lengkap
Leukosit 11,35 X10^3/ul 4-11
Eritrosit 5.10 X10^6/ul 4.6-6.2
Hemoglobin 10.4 g/dl 12.5-18
Hematokrit 39.4 % 40-50
Trombosit 284 X10^3/ul 150-400
Neutrophil 77.4 % 60-70
Lymfosit 16.6 % 20-35
Monosit 5.9 % 2-8
Eosinophil 0.0 % 1-4
Basophil 0.1 % 0-1
MCV 77.3 fL 82-92
MCH 26.3 pg 27-31
MCHC 34.0 g/dl 32-36
Kimia Darah
Cholesterol LDL 77 mg/dl < 100
Ureum 19 mg/dl 15-45
Creatinin 0.8 mg/dl 0.6-1.3
SGOT 44 U/L 0 - 37
SGPT 42 U/L 0 - 42
Paket Elektrolit
Natrium 129 mEq/L 135 -145
Kalium 3.8 mEq/L 3.5 - 5
Klorida 96 mEq/L 95 - 105
Serologi/imunologi
CRP POS NEG
HBsAg Kualitatif Non reaktif NON REAKTIF
Analisa Gas Darah
pH 7,64 7,35-7,45
HCO3 30 mEq/L 22-28
PaO2 75 mmHg 75-100
PaCO2 46 mmHg 38-42
SaO2 92 % 94-100
b. Rontgen thorax
Hasil pemeriksaan : coracan bronchovaskuler ramai dengan bercak interstitial dan ground glass basal
kedua paru, cord an aorta normal, kedua sinus dan diafragma normal, tulang-tulang normal. Kesimpulan
: Sugestif viral pneumonia bilateral
6. Terapi
Tanggal Jenis terapi Dosis Jalur
5 April 2020 Cefriaxon 1x2g IV
Vitamin C 3x1 mg oral
Ranitidine 2x mg IV
IVFD NS 20tpm IV
azithromisin 1x50 mg IV
Terapi oksigen 5lpm Nasal
B. ANALISIS DATA
Data Etiologi Masalah
DS : Infeksi (novel Ketidakefektifan bersihan
- Pasien mengeluh batuk kering dan sesak nafas dan coronavirus 2019) jalan nafas
merasa ada cairan di paru-parunya
DO :
- Suara nafas krakles
- Hasil perkusi redup
- Ada retraksi dinding dada
- RR : 28/menit
- Pasien diberi terapi ambroxol
- CRP Positif
DS Perubahan membran Gangguan pertukaran gas
- Pasien mengatakan sesak nafas alveolar kapiler
DO
- RR 28/menit
- Warna kulit pucat
- Hasil perkusi redup
- Hasil rontgen thorax: sugestif viral pneumonia
bilateral
- pH 7,64
- HCO3 30 mEq/L
- PaCO246 mmHg
- SaO2 92 %
DS : Penyakit (Covid-19) Hipertermi
- Pasien mengeluh demam sejak 3 hari yang lalu
DO :
- Suhu : 38.6 ℃
- RR : 28/menit
- CRP Positif
DS : Faktor biologis Ketidakseimbangan
- Pasien mengeluh tidak nafsu makan nutrisi: kurang dari
DO : kebutuhan tubuh
- Pasien hanya menghabiskan 1/3 porsi makanan
yang disediakan rumah sakit
- Setelah sakit, pasien mengatakan hanya minum 4
gelas/hari (900 ml)
- Membran mukosa bibir kering
1 Ketidakefektifa Setelah diberikan asuhan Manajemen Jalan Nafas Mengontrol status pernafasan yang Status pernafasan pasien stabil
n bersihan jalan keperawatan selama 3x 24 jam sewaktu waktu dapat berubah Pasien dapat mengeluarkan
Monitor status pernafasan
nafas diharapkan status pernapasan pasien Fisioterapi dada dapat membantu sputum dan tidak mengalami
membaik dengan kriteria hasil dan
pengeluaran sputum dalam usaha sesak nafas akibat tindakan
sebagai berikut : oksigenasi,sebagaimana
menjaga kepatenan jalan nafas tersebut
mestinya
Batuk efektif dapat membantu Pasien tidak merasa kesakitan
Indikator Awal Target Lakukan fisioterapi dada
pengeluaran sputum dalam usaha saat melakukan batuk efektif
sebagaimana mestinya
Frekuensi 2 4 menjaga kepatenan jalan nafas Setelah dilakukan intervensi
Intruksikan bagaimana
pernafasan Untuk mengetahui bagian paru hasil auskultasi vesikuler
agar bisa melakukan
paru yang terkena gangguan Pasien mengatakan dapat
batuk efektif
Suara auskultasi 2 4 Membantu pengembangan paru bernafas dengan lebih mudah
nafas Auskultasi
secara maksimal Frekuensi pernapasan membaik
suara,nafas,catat area
Batuk 2 4 Terapi oksigen membantu RR 21x/menit
yang ventilasinya
memenuhi kebutuhan oksigen Tidak terdapat retraksi dinding
menurun atau tidak ada
Retraksi 2 4 pasien dada
dan adanya suara
dinding dada Mengencerkan sekret
tambahan (krakles)
Keterangan : Posisikan pasien semi
1 : deviasi berat dari kisaran normal fowler untuk meringankan
2 : deviasi yang cukup berat dari sesak nafas
kisaran normal Berikan oksigen 5lpm
3 : deviasi sedang dari kisaran normal menggunakan Nasal kanul
4 : deviasi ringan dari kisaran normal Kolaborasi pemberian
5 : tidak ada deviasi dari kisaran ambroxol 3x1 mg peroral
normal
Gangguan Setelah diberikan asuhan Manajemen asam basa Membantu pengembangan paru PaCO2 40 mmHg
pertukaran gas keperawatan selama 3x 24 jam secara maksimal SaO2 96%
Posisikan semi fowler
diharapkan pernafasan;pertukaran Memantau status pernafasan pH arteri 7,4
Monitor pola pernafasan
gas klien membaik dengan kriteria Mengetahui terjadinya gagal nafas HCO3 26 mEq/L
Monitor adanya kegagalan
hasil sebagai berikut : membantu memenuhi kebutuhan Hasil rontgen dada membaik
nafas
oksigen pasien Klien tidak terlihat pucat
Indikator Awal Target Berikan terapi oksigen
Klien mengatakan tidak terlalu
menggunakan Nasal kanul
PaCO2 2 4 lemas
5L
SaO2 2 4
pH arteri 2 4
HCO3 2 4
Hasil rontgen 2 4
dada
Keterangan :
1 : deviasi berat dari kisaran normal
2 : deviasi yang cukup berat dari
kisaran normal
3 : deviasi sedang dari kisaran normal
4 : deviasi ringan dari kisaran normal
5 : tidak ada deviasi dari kisaran
normal
3 Hipertermi Setelah diberikan asuhan Perawatan Demam Suhu dan tanda-tanda vital dapat RR 21x/menit, nadi 85x/menit,
keperawatan selama 3x 24 jam berubah sewaktu-waktu TD 100/70
Pantau suhu dan tanda-
diharapkan status termoregulasi Meningkatkan rasa nyaman pasien Pasien merasa nyaman dan
pasien membaik dengan kriteria tanda vital lainnya
disaat suhu tubuh mengalami tidak mengalami gejala
hasil sebagai berikut : Menyediakan pakaian peningkatan tambahan
atau linen tempat tidur
Menurunkan suhu tubuh pasien Suhu 37,6
Indikator Awal Target yang ringan
Membantu memenuhi kebutuhan Pasien tidak mengalami
Beri obat antipiretik
Tingkat 4 5 oksigen pada pasien kesulitan bernafas
(paracetamol 3x500 mg)
pernafasan
Berikan oksigen 5lpm
Peningkatan 4 5 menggunakan nasal kanul
suhu kulit Berikan kompres hangat
Hipertermi 4 5
Keterangan :
1 : sangat terganggu
2 : banyak terganggu
3 : cukup terganggu
4 : sedikit terganggu
5 : tidak terganggu
4 Ketidakseimba Setelah diberikan asuhan Manajemen Nutrisi Sebagai data awal untuk Status gizi pasien baik
ngan nutrisi: keperawatan selama 3x 24jam menentukan intervensi dan Status hidrasi pasien baik
kurang dari diharapkan status nutrisi pasien Kaji status gizi pasien dan mengevaluasi intervensi ditandai dengan mukosa
kemampuan pasien untuk
kebutuhan membaik dengan kriteria hasil Status hidrasi dapat berubah sesuai lembab, tidak pucat, turgor
tubuh sebagai berikut : memenuhi kebutuhan gizi
kondisi pasien kulit baik
Monitor status hidrasi
Membantu memenuhi kebutuhan Pasien tidak mengalami alergi
Indikator Awal Target Berikan IVFD NS 20tpm cairan pasien pada makanan yang disediakan
Atur diet yang diperlukan Diet tinggi protein, vitamin dan Mulut pasien bersih dan segar
Asupan 4 5
yaitu dengan tinggi mineral membantu proses serta nafsu makan pasien
makanan
protein, menambah penyembuhan dan pemulihan mengalami peningkatan
vitamin, mineral. pasien dari infeksi
Asupan cairan 4 5 Lakukan atau bantu Mulut yang bersih dan tidak berbau Pasien paham akan kondisinya
pasien terkait perawatan akan meningkatkan nafsu makan saat ini
Hidrasi 4 5 mulut pasien Pasien tidak mengeluh sakit
Keterangan : Berikan informasi terkait Meningkatkan pengetahuan pasien perut
1 : sangat menyimpang dari rentang diet yang diperlukan terkait kondisinya
normal pasien Membantu menurunkan asam
2 : banyak menyimpang dari rentang Berikan obat ranitidine lambung berlebih
normal sebelum makan
3 : cukup menyimpang dari rentang
normal
4 : sedikit menyimpang dari rentang
normal
5 : tidak menyimpang dari rentang
normal
E. WEB OF CAUSATION
F. Penatalaksanaan
1. Isolasi pada semua kasus
Sesuai dengan gejala klinis yang muncul, baik ringan maupun sedang. Pasien bed-
rest dan hindari perpindahan ruangan atau pasien
2. Implementasi pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Terapi oksigen
Pemberian terapi oksigen segera kepada pasien dengan distress napas, hipoksemia
atau syok. Terapi oksigen pertama sekitar 5l/menit dengan target SpO2 ≥90% pada
pasien tidak hamil dan ≥ 92-95% pada pasien hamil
4. Terapi Cairan
Terapi cairan konservatif diberikan jika tidak ada bukti syok. Pasien dengan Severe
Acute Respiratory Infection (SARI) harus diperhatikan dalam terapi cairannya,
karena jika pemberian cairan terlalu agresif dapat memperberat kondisi distress
napas atau oksigenasi
5. Pemberian antibiotik empiris
Walaupun pasien dicurigai terinfeksi virus COVID-19, namun direkomendasikan
pemberian antimikroba empiris yang tepat dalam 1 jam identifikasi sepsis.
Antibiotik empiris harus berdasarkan diagnosis klinis, epidemiologi lokal, data
resistensi dan panduan tatalaksana
6. Pemberian obat antivirus
Remdesivir saja dan dalam kombinasi dengan chloroquine atau interferon beta
secara signifikan memblokir replikasi SARSCoV-2 dan membantu pasien pulih
secara klinis (Adnan et al. 2020)
7. Terapi simptomatik
Terapi simptomatik diberikan seperti antipiretik, obat batuk dan lainnya jika
memang diperlukan
8. Observasi ketat
Kondisi pasien perlu diobservasi ketat terkait tanda-tanda perburukan klinis,
kegagalan respirasi progresif yang cepat, dan sepsis sehingga penanganan
intervensi suportif dapat dilakukan dengan cepat (Burhan et al. 2020).