Anda di halaman 1dari 52

TUGAS PENGGANTI PRAKTIKUM

Workshop Instalasi Listrik LV/MV

Nama Kelompok :
1. Achmad Novandi firmansyah (2052001)
2. Akhmad Zefrianto (2052003)
3. Mohammad Fahreza Yusuf (2052005)
4. Muhammad Iqbal Abdul Faqih (2052009)
5. Ryan Miftahul Ilmi (2052011)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK DIII


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2022
1
BAB 1
PENDAHULUA
N

1.1. Latar Belakang


 Sesuai dengan misi ITN Malang yaitu menyelenggarakan pendidikan
akademik dan vokasi yang profesional dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi terapan, dan seni yang unggul.
 Merupakan salah satu pelaksanaan pembelajaran untuk memenuhi
beban studi mahasiswa.
 Praktikum desain instalasi listrik I merupakan kegiatan laboratorium
yang merupakan satu kesatuan dengan matakuliah desain instalasi
listrik I (LD-4117) dalam rangka kurikulum KBK.

1.2. Manfaat Kegiatan Praktikum


 Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang urgensi kegiatan
praktikum beserta hasil-hasil yang akan didapatkan, pengertian umum
starting direct on line (DOL).
 Melatih ketrampilan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang
starting direct on line (DOL).

1.3. Deskripsi Praktikum Desain Instalasi Listrik I


Kegiatan praktikum starter direct on line (DOL) sebagai bagian dari
pelaksanaan matakuliah desain instalasi listrik I (LD-4117) yang menyajikan
ketrampilan dalam memahami dasar kendali starter motor, merancang, memasang,
mengoperasikan starter direct on line (DOL) dengan kendali dua dan tiga kawat,
lokal-remote, balik putaran dan joging.

1.4. Materi Praktikum Desain Instalasi Listrik I


 Merancang, memasang, mengoperasikan starter direct on line (DOL).
 Merancang, memasang, mengoperasikan starter direct on line (DOL)
dengan kendali berurutan (sequence).
 Merancang, memasang, mengoperasikan starter direct on line (DOL)
2
dengan balik putaran (reversing).

3
 Merancang, memasang, mengoperasikan starter direct on line (DOL)
jogging (inching).

1.5. Pelaksanaan Praktikum Desain Instalasi Listrik I


 Praktikum diikuti oleh seluruh mahasiswa yang memprogram
matakuliah desain instalasi listrik I (LD-4117).
 Kegiatan praktikum sepenuhnya dilaksanakan dilaboratorium instalasi
kelistrikan Program Studi Teknik Listrik (D-III) ITN Malang.
 Peralatan utama serta bahan/material penunjang disediakan
dilaboratorium.
 Kegiatan praktikum dilaksanakan secara berkelompok dimana setiap
kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang dan akan dipandu sepenuhnya
oleh staf laboratorium (insatruktur).
 Untuk analisa dilaksanakan secara individual dan juga dipandu oleh
instruktur hingga memperoleh persetujuan dan legalitas dari kepala
laboratorium dan dosen pembina matakuliah Desain Instalasi Listrik I
(LD-4117).

4
BAB 2
KOMPONEN KENDALI MOTOR

2.1. Teori Dasar


Sebelum kita melakukan praktikum, kita harus tahu apa dan bagaimana
komponen listrik yang akan kita gunakan, untuk itu setidaknya kita mengerti
prinsip kerja dari masing-masing komponen

2.2. Lampu Indikator


Lampu-lampu indikator merupakan komponen yang digunakan sebagai
lampu tanda. Lampu-lampu tersebut digunakan untuk berbagai keperluan
misalnya untuk lampu indikator pada panel penunjuk fasa R, S dan T atau L1, L2
dan L3. Selain itu juga lampu indikator digunakan sebagai indikasi bekerjanya
suatu sistem kontrol misalnya lampu indikator merah menyala motor berhenti dan
lampu indikator hijau menyala motor bekerja.

Gambar 2.1. Lampu Indikator Gambar 2.2. Simbol Lampu

2.3. Push button


Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau
penyambung arus listrik dari sumber arus kebeban listrik.
Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop, reset,
dan saklar tekan untuk emergency.

Gambar 2.3. Push Button Gambar 2.4. Simbol Push Button


5
Push button memiliki kontak Normally Close (NC) dan Normally Open (NO).
Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan
maka kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi
sebagai stop (memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai start
(menjalankan) biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor–motor
induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri–industri.
Push button dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu :
1. Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup
bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka
kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan
mengalir.
2. Tipe Normally Close (NC)
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka
bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan
lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik akan terputus.
3. Tipe Normally Close (NC) dan Normally Open (NO)
Tipe kontak ini memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak
ditekan maka sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila
tombol ditekan maka kontak tertutup akan membuka dan kontak yang
membuka akan tertutup.

2.4. Miniature Circuit Breaker (MCB)


Miniature Circuit Breaker (MCB) adalah sebuah perangkat
elektromekanikal yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian listrik dari arus
yang berlebihan. Dengan kata lain, MCB dapat memutuskan arus listrik secara
otomatis ketika arus listrik yang melewati MCB tesebut melebihi nilai yang
ditentukan. Namun saat arus dalam kondisi normal, MCB dapat berfungsi sebagai
saklar yang bisa menghubungkan atau memutuskan arus listrik secara manual.

6
Gambar 2.5. Miniature Circuit Breaker (MCB) Gambar 2.6. Simbol MCB

MCB pada dasarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan Sekering (FUSE)
yaitu memutuskan aliran arus listrik rangkaian ketika terjadi gangguan kelebihan
arus. Terjadinya kelebihan arus listrik ini dapat dikarenakan adanya hubung
singkat (Short Circuit) ataupun adanya beban lebih (Overload). Namun MCB
dapat di-ON-kan kembali ketika rangkaian listrik sudah normal, sedangkan
Fuse/Sekering yang terputus akibat gangguan kelebihan arus tersebut tidak dapat
digunakan lagi.
Prinsip Kerja Miniature Circuit Breaker (MCB)
Pada kondisi Normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang dapat
menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat terjadi
kelebihan beban (Overload) ataupun hubung singkat rangkaian (Short Circuit),
MCB akan beroperasi secara otomatis dengan memutuskan arus listrik yang
melewatinya. Secara visual, kita dapat melihat perpindahan knob atau tombol dari
kondisi ON menjadi kondisi OFF. Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan
dua cara seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini yaitu dengan cara
Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik) dan
Thermal Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Thermal/Suhu).
1. Thermal Tripping (Pemutusan Hubungan Arus Listrik dengan Suhu Tinggi)
Pada saat kondisi kelebihan beban (Overload), arus yang mengalir melalui
bimetal menyebabkan suhu bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Suhu panas
tersebut mengakibatkan bimetal melengkung sehingga memutuskan kontak
MCB (Trip).

7
Gambar 2.7. Pemutusan Hubungan Arus Listrik dengan Suhu Tinggi

Magnetic Tripping (Pemutusan Hubungan Arus Listrik secara Magnetik)


Ketika terjadi Hubung Singkat Rangkaian (Short Circuit) secara men dadak
ataupun Kelebihan Beban yang sangat tinggi (Heavy Overload), Magnetic
Trippping atau pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik akan
diberlakukan. Pada saat terjadi hubungan singkat ataupun kelebihan beban berat,
Medan magnet pada Solenoid MCB akan menarik Latch (palang) sehingga
memutuskan kontak MCB (Trip).

Gambar 2.8. Pemutusan Hubungan Arus Listrik secara Magnetik

2.5. Kontaktor
Kontaktor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk
menyambungkan atau memutuskan arus listrik AC. Kontaktor dapat kita temui
pada panel kontrol listrik.

8
Gambar 2.9. Kontaktor Gambar 2.10. Simbol Kontaktor
Prinsip Kerja Kontaktor
Prinsip kerja kontaktor sama seperti relay, dalam kontaktor terdapat
beberapa saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik. Pada suatu kontaktor
terdapat beberpa saklar dengan jenis Normally Open (NO) dan Normally Close
(NC) dan sebuah kumparan atau coil elektromagnetik untuk mengendalikan saklar
tersebut. Apabila coil elektromagnetik kontaktor diberikan sumber tegangan
listrik AC maka saklar pada kontaktor akan terhubung, atau berubah kondisinya,
yang semula terbuka menjadi tertutup dan sebaliknya yang awalnya tertutup
menjadi terbuka. Untuk memahami prinsip kerja kontaktor dapat dilihat dari
gambar skema kontaktor berikut.
Tabel 2.1. Tabel Skema Kontaktor

Gambar 2.11.Kontaktor

2.6. Timer
Timer adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang
dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati

9
dari suatu komponen atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay
waktu tertentu.

Gambar 2.12. Timer Gambar 2.13. Rangkaian Timer

misalnya untuk rangkaian control hubungan Ү–Δ secara otomatis, hubungan


control secara berurutan dan lain–lain.

2.7. Thermal Overload Relay (TOR)


Thermal overload relay adalah salah satu acessories contactor. sistem
kerjanya mirip dengan MCB yaitu membatasi arus menggunakan lempengan
bimetal.

Gambar 2.14. Thermal Overload Relay (TOR) Gambar 2.15. Bagian dari TOR

Pada gambar 2.7.2 adalah gambaran bagian dalam dari thermal overload relay. Di
dalam thermal overload relay terdapat switch yang digerakkan oleh tuas slide bar
dan penggerak slide bar tersebut adalah bimetal yang terhubung dengan masing
masing fasa arus listrik. Dalam keadaan normal terminal nc ( 95,96 ) terhubung,
dan arus ke coil terhubung. bila salah satu bimetal tersebut panas maka bimetal
tersebut akan melengkung dan menggerakkan slidebar sehingga menekan switch
NO, NC dan secara otomatis arus ke coil juga akan terputus.

10
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

BAB 3
STARTER DOL ( DIRECT ON LINE ) MOTOR 3 FASA

3.1. Starter DOL


Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan mampu membaca gambar,
mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan mengatasi
gangguan. Pada starter motor listrik pada umumnya dan khususnya DOL Starter.
3.2. Komponen yang Digunakan Dalam Starter DOL
1 kontaktor utama dengan tegangan coil 220 volt 50
Hz. 1 buah TOR (thermal overload relay).
1 buah push button stop.
1 buah push button start.
1 buah MCB 3 phasa.
1 buah MCB 1 phasa.
3 buah Lampu indikator.
1 buah motor induksi 3 phasa.
kabel penghubung secukupnya.

3.3. Sumber Listrik


Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk rangkaian kontrol.
Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.

3.4. Prinsip Kerja Singkat


Pada saat push button S1 ditekan sesaat, maka koil pada kontaktor akan
bekerja. Motor dapat bekerja secara terus menerus dan menyalakan lampu
indikator H2, sebab pada kontak 13-14 yang terdapat pada kontaktor menutup
(self-holding), dan motor dapat dihentikan dengan cara menekan push button S0
sesaat dan menyalakan lampu indikator H1. Dan pada saat terjadi beban lebih
(over load), maka pada kontak 95-96 akan terbuka dan pada kontak 97-98 akan
tertutup. sehingga rangkaian akan berhenti bekerja dan lampu indicator H3 akan
menyala.

9
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

3.5. Langkah Kerja


a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian kontrol direct on line motor 3
phasa dan juga rangkaian utamanya.
b. Siapkan peralatan dan komponen – komponen yang akan digunakan
dan pasang komponen – komponen tersebut pada trainer (papan rakit).
c. Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian. Pilihlah kabel
yang panjangnya sesuai.
d. Setelah selesai merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa
hasil rakitan.
e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke sumber
220 volt/50Hz.
f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :
 Tekan push botton S1 dan S0 bersama–sama dan lepas secara
bersamaan, apa yang terjadi?

Jika tombol push botton S1 dan S0 bersama – sama dan juga lepas
bersama – sama, maka tidak ada efek atau perubahan apapun yang
terjadi kecuali lampu indikator H1 yang seharusnya standby
menajadi mati

 Tekan sesaat push button S1, apa yang terjadi?


Jika tombol S1 ditekan sesaat maka kontaktor 1 akan aktif dan
mengunci. Indikator lampu (H2) juga akan menyala
 Tekan sesaat push button S0, apa yang terjadi?
Jika tombol S0 ditekan sesaat maka kontaktor akan mati, dan indikator
lampu (H1) akan menyala kembali.

g. Hubungkan Rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380 volt/50


HZ. Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan motor.
 Tekan sesaat push button S1, apa yang terjadi?
Jika tombol S1 ditekan sesaat maka kontaktor 1 akan aktif dan
mengunci, sehingga motor akan berputar/menyala

10
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

 Tekan sesaat push button S0, apa yang terjadi?


Jika tombol S0 ditekan sesaat maka kontaktor akan mati dan motor
berhenti berputar
 Buka kontak NC ( 95-96 ) dari TOR lalu tekan sesaat push button
S1, apa yang terjadi?

Jika membuka kontak NC (95-96) dari TOR, maka rangkaian


kontrol tidak akan bekerja karena arusnya terputus oleh Overload,
segingga lampu indikator (H3) akan menyala.

 Kembalikan keadaan kontak NC (95-96) pada TOR seperti semula


dengan me-Resetnya, lalu tekan sesaat push button S1, apa yang
terjadi?

Jika menekan RESET pada relay Overload dan menekan tombol


S1 lagi maka rangkain akan bekerja sepeti semula.

h. Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik!


i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan!
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa push button
S1 digunakan untuk mengaktifkan kontaktor K1 sehingga motor dan lampu
indikator H2 rmenyala. Dan S0 digunakan untuk menonaktifkan kontaktor
K1 sehingga menghentikan motor dan lampu indikator H2 bekerja
Lalu lampu indikator H3 tidak akan menyala kecuali overload aktif akibat
beban berlebih

11
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

R
S
T
N
G

1 3 5

MCB 3 F
2 4 6

1 3 5
A1
K
1

A2 2 4 6

1 3 5 95 97

TOR

2 4 6 96 98

U1 V1 W1

M3
Pe

W2 U2 V2

Gambar 3.1.
Rangkaian Utama Starter DOL

12
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

FASA

MCB 1 F

95

OL

96

S0

3 13 21 43 97

S1 K1 K1 K1 OL

4
14 22 44 98

A1
K
1
H1 H2 H3
A2

NOL

Gambar 3.2.
Rangkaian Kontrol Starter DOL

13
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

Tabel 3.1. Hasil Percobaan DOL

No Percobaan K1 H1 H2 H3 Motor
Tekan push botton S1 dan S0
1. bersama–sama dan lepas secara 0 0 0 0 0
bersamaan.
2. Tekan sesaat push button S1. 1 0 1 0 1

3. Tekan sesaat push button S0. 0 1 0 0 0


Buka kontak NC ( 95-96 ) pada 0 0 0 1 0
4. TOR, lalu Tekan sesaat push
button S1.
Kembalikan keadaan kontak NC 1 0 1 0 1
(95-96) pada TOR seperti
5. semula dengan me-Resetnya,
lalu tekan sesaat push button S1.

3.6. Starter DOL Dengan kendali 2 Tempat


Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan mampu membaca gambar,
mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan mengatasi
gangguan. Pada starter motor listrik pada umumnya dan khususnya DOL Starter
Dengan kendali 2 Tempat.

3.7. Komponen yang Digunakan Dalam Starter DOL Dengan Kendali 2


Tempat
1 kontaktor utama dengan tegangan coil 220 volt 50
Hz. 1 buah TOR (thermal overload relay).
2 buah push button stop.
2 buah push button start.
1 buah MCB 3 phasa.
1 buah MCB 1 phasa.
3 buah Lampu indikator.
1 buah motor induksi 3 phasa.
kabel penghubung secukupnya.

3.8. Sumber Listrik


Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk rangkaian kontrol.
Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.

14
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

3.9. Prinsip Kerja Singkat


Pada saat push button S1 ditekan sesaat, maka koil kontaktor akan bekerja
yang akan menjalankan motor dan menyalakan lampu indikator H2. Motor dapat
bekerja secara terus menerus, sebab pada kontak 13-14 yang terdapat pada
kontaktor menutup (self-holding). Apabila push button S0 ditekan sesaat, maka
akan memutus aliran listrik ke K1, sehingga motor berhenti bekerja dan
menyalakan lampu indikator H1. Sedangkan untuk tombol push button S2
fungsinya sama dengan push button S1, dan push button S01 fungsinya sama
dengan push button S01. Pada saat terjadi beban lebih TOR, maka pada kontak
95-96 akan terbuka, sehingga sistem berhenti bekerja, sedangkan pada kontak 97-
98 akan menutup dan lampu indicator H3 akan menyala.
3.10. Langkah Kerja

a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian kontrol direct on line motor 3


phasa dengan pengendali 2 tempat dan juga rangkaian utamanya.
b. Siapkan peralatan dan komponen – komponen yang akan digunakan
dan pasang komponen – komponen tersebut pada trainer (papan rakit).
c. Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian. Pilihlah kabel
yang panjangnya sesuai.
d. Setelah selesai merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa
hasil rakitan.
e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke sumber
220 volt/50Hz.
f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :
• Tekan push button S0, S1, S01 dan S2 secara bersamaan dan lepas
secara bersamaan, apa yang terjadi?
Maka tidak ada perubahan apapun yang terjadi kecuali lampu indikator
H1 yang harusnya standby menjadi mati
• Tekan push button S0 dan S1 secara bersamaan dan lepas secara
bersamaan, apa yang terjadi?
Maka tidak ada perubahan apapun yang terjadi kecuali lampu indikator
H1 yang harusnya standby menjadi mati

15
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

• Tekan push button S01 dan S2 secara bersamaan dan lepas secara
bersamaan, apa yang terjadi?
Tekan push button S01 dan S2 secara bersamaan dan lepas secara
bersamaan, maka tidak ada perubahan apapun yang terjadi kecuali
lampu indikator H1 yang harusnya standby menjadi mati
• Tekan sesaat push button S1, apa yang terjadi?
maka kontaktor K1 akan aktif dan mengunci sendiri, juga mematikan
lampu (H1) dan menyalakan lampu indikator H2
• Tekan sesaat push button S0, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 mati, lalu lampu H2 mati dan lampu H1 menyala
kembali
• Tekan sesaat push button S2, apa yang terjadi?
maka kontaktor K1 akan aktif dan mengunci sendiri, juga mematikan
lampu (H1) dan menyalakan lampu H2.
• Tekan sesaat push button S0, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 mati, lalu lampu H2 mati dan lampu H1 menyala
kembali
• Tekan sesaat push button S1, apa yang terjadi?
maka kontaktor K1 akan aktif dan mengunci sendiri, juga mematikan
lampu (H1) dan menyalakan lampu H2
• Tekan sesaat push button S01, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 mati, lalu lampu H2 mati dan lampu H1 menyala
kembali
• Tekan sesaat push button S2, apa yang terjadi?
maka kontaktor K1 akan aktif dan mengunci sendiri, juga mematikan
lampu (H1) dan menyalakan lampu H2
• Tekan sesaat push button S01, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 mati, lalu lampu H2 mati dan lampu H1 menyala
kembali
g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380 volt/50
HZ.Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan
motor!
h Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik!
i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan !

16
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa push button
S1 dan S2 digunakan untuk mengaktifkan kontaktor K1 sehingga motor
dan lampu indikator H2 rmenyala. Dan S0 dan S0 dan S01 digunakan untuk
menonaktifkan kontaktor K1 sehingga menghentikan motor dan lampu
indikator H2 bekerja
Lalu lampu indikator H3 tidak akan menyala kecuali overload aktif akibat
beban berlebih

17
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

R
S
T
N
G

1 3 5

MCB 3 F
2 4 6

1 3 5
A1
K
1

A2 2 4 6

1 3 5 95 97

TOR

2 4 6 96 98

U1 V1 W1

M3
Pe

W2 U2 V2

Gambar 3.3.
Rangkaian Utama Starter DOL Dengan Kendali 2 Tempat

18
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

FASA

MCB 1 F

2 1

95

OL

96

S0
2

S01

3 3 13 21 43 97
S1 K1 K1 K1 OL
S2

4 4
14 22 44 98

A1
K
1
H1 H2 H3
A2

NOL

Gambar 3.4.
Rangkaian Kontrol Starter DOL Dengan Kendali 2 Tempat

19
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

Tabel 3.2. Hasil Percobaan DOL Dengan Kendali dari 2 Tempat

No Percobaan K1 H1 H2 H3 Motor
Tekan sesaat push button S0,
1. S1, S01 & S2 secara bersamaan. 0 0 0 0 0
Tekan sesaat push button S0 dan 0 0 0 0 0
2. S1 secara bersamaan.
Tekan sesaat push button S01 0 0 0 0 0
3. dan S2 secara bersamaan.
4. Tekan sesaat push button S1. 1 0 1 0 1

5. Tekan sesaat push button S0. 0 1 0 0 0

6. Tekan sesaat push button S2. 1 0 1 0 1

7. Tekan sesaat push button S0. 0 1 0 0 0

8. Tekan sesaat push button S1. 1 0 1 0 1

9. Tekan sesaat push button S01. 0 1 0 0 0

10. Tekan sesaat push button S2. 1 0 1 0 1

11. Tekan sesaat push button S01. 0 1 0 0 0

3.11. Starter DOL Dengan Kendali Balik Putaran


Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan mampu membaca gambar,
mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan mengatasi
gangguan. Pada starter motor listrik pada umumnya dan khususnya DOL Starter
Dengan Kendali dari 2 Tempat.

3.12. Komponen yang Digunakan Dalam Starter DOL Dengan Kendali


Balik Putaran
2 buah kontaktor utama dengan tegangan coil 220 volt 50
Hz. 1 buah TOR (thermal overload relay).
1 buah push button stop.
2 bauh push button start.
1 buah MCB 3 phasa.
1 buah MCB 1 phasa.
3 buah Lampu indikator.
1 buah motor induksi 3 phasa.
kabel penghubung secukupnya.

20
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

3.13. Sumber Listrik


Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk rangkaian kontrol.
Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.

3.14. Prinsip Kerja Singkat


Pada saat push button S1 ditekan sesaat, maka koil kontaktor akan bekerja
dan motor berputar ke kanan dan menghidupkan lampu indikator H1. Motor dapat
bekerja terus, sebab pada kontak 13-14 yang ada pada K1 menutup (self-holding).
Apabila push button S0 ditekan sesaat, maka akan memutus aliran listrik ke K1,
sehingga motor berhenti bekerja. saat push button S2 ditekan sesat, maka koil
kontaktor akan bekerja dan motor berputar ke kiri dan menghidupkan lampu
indikator H2. Motor dapat bekerja terus, sebab pada kontak 13-14 yang ada pada
K2 menutup (self-holding). Pada saat terjadi beban lebih, maka kontak 95-96
yang ada pada TOR terbuka, sehingga sistem berhenti bekerja, sedangkan pada
kontak 97-98 pada TOR akan menutup dan lampu indikator H3 akan menyala.
3.15. Langkah Kerja

a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian kontrol direct on line motor 3


phasa dengan pengendali balik putaran dan juga rangkaian utamanya.
b. Siapkan peralatan dan komponen – komponen yang akan digunakan
dan pasang komponen – komponen tersebut pada trainer (papan rakit).
c. Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian. Pilihlah kabel
yang panjangnya sesuai.
d. Setelah selesai merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa
hasil rakitan.
e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke sumber
220 volt/50Hz.
f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :
• Tekan sesaat push button S0, S1 dan S2 secara bersamaan dan lepas
secara bersamaan, apa yang terjadi?
Tidak akan ada perubahan yang terjadi atau bekerja saat ditekan bersama

21
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

• Tekan sesaat push button S1, apa yang terjadi?


Maka kontaktor K1 akan aktif,dan mengunci sendiri lalu motor akan
berputar (Maju) dan indikator lampu H1 akan hidup
• Tekan sesaat push button S0, apa yang terjadi?
Maka kontaktor akan berhenti bekerja dan motor kemnali berhenti
• Tekan sesaat push button S2, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K2 akan aktif,dan mengunci sendiri lalu motor akan
berputar (Mundur) dan indikator lampu H2 akan hidup.
• Tekan sesaat push button S0, apa yang terjadi?
Maka kontaktor akan berhenti bekerja dan motor kemnali berhenti
• Tekan sesaat push button S2 lalu tekan sesaat push button S1, apa
yang terjadi?
Ketika menekan push button S2 sesaat, maka kontaktor K2 akan aktif,
lalu motor akan berputar (Mundur) dan indikator lampu H2 akan hidup.
Lalu jika menekan push button S1 maka tidak K1 tidak akan aktif karena
arusnya diputus oleh kontaktor K2 (21-22)
• Tekan sesaat push button S1 lalu tekan sesaat push button S2, apa
yang terjadi?
• Ketika menekan push button S1 sesaat, maka kontaktor K1 akan aktif,
lalu motor akan berputar (Maju) dan indikator lampu H1 akan hidup.
Lalu jika menekan push button S2 maka tidak K2 tidak akan aktif karena
arusnya diputus oleh kontaktor K1 (21-22)
g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380 volt/50
HZ. Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan
motor!
h Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik!
i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan !

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bawa tombol push
button S1 untuk mengaktifkan kontaktor K1 dan menggerakkan motor
(maju).
Sedangkan tombol push button S2 untuk mengaktifkan kontaktor K2 dan
menggerakkan motor (mundur).
Kontaktor 1 dan kontaktor 2 tidak bisa diaktifkan secara Bersama-sama
sebelum. Harus aktif secara bergantian dan dinonaktifkan salah satunya
sebelum berganti.
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
22
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
...................................................................................................................

23
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

R
S
T
N
G

1 3 5

MCB 3 F

2 4 6

1 3 5
1 3 5
A1
A1
K K
1
2
A2 2 4 6 A2 2 4 6

1 3 5 95 97

TOR

2 4 6 96 98

U1 V1 W1

M3
Pe

W2 U2 V2

Gambar 3.5.
Rangkaian Utama Starter DOL Dengan Kendali Balik Putaran

24
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

FASA

MCB 1 F

95

OL

96

S0

3 13 3 13 43 43 97

S1 K1 K2 K1 K2 OL
S2

4 14 4 14 44 44 98
21 21

K2 K1

22 22

A1 A1
K K
1

2 H1 H2 H3
A2 A2

NOL

Gambar 3.6.
Rangkaian Kontrol Starter DOL Dengan Kendali Balik Putaran

25
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

Tabel 3.3. Hasil Percobaan DOL Dengan Balik Putaran

Putaran Motor
No Percobaan K1 K2 H1 H2 H3 Kanan Kiri
Tekan sesaat push 0 0 0 0 0 0 0
1. button S0, S1 dan S2
secara bersamaan.
Tekan sesaat push 1 0 1 0 0 1 0
2. button S1.
Tekan sesaat push 0 0 0 0 0 0 0
3. button S0.
Tekan sesaat push 0 1 0 1 0 0 1
4. button S2.
Tekan sesaat push 0 0 0 0 0 0 0
5. button S0.
Tekan sesaat push 0 1 0 1 0 0 1
6. button S2 lalu tekan
sesaat push button S1.
Tekan sesaat push 1 0 1 0 0 1 0
7. button S1 lalu tekan
sesaat push button S2.

3.16. Starter DOL Jogging Dengan Push button


Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan mampu membaca gambar,
mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan mengatasi
gangguan. Pada starter motor listrik pada umumnya dan khususnya DOL Starter
Jogging Dengan Push button.

3.17. Komponen yang Digunakan Dalam Starter DOL Jogging Dengan


Pushbutton
1 buah kontaktor utama dengan tegangan coil 220 volt 50 Hz.
1 buah TOR (thermal overload relay).
1 buah push button stop.
1 buah push button start.
1 buah push button start. (1 NO/1 NC Double Contact )
1 buah MCB 3 phasa.
1 buah MCB 1 phasa.
3 buah Lampu indikator.
1 buah motor induksi 3 phasa.
kabel penghubung secukupnya.

26
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

3.18. Sumber Listrik


Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk rangkaian kontrol.
Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.

3.19. Prinsip Kerja Singkat


Pada saat push button S1 ditekan sesaat, maka koil kontaktor (K1) akan
bekerja dan motor berputar dan menyalakan lampu indikator H2. Motor dapat
bekerja terus, sebab pada kontak 13-14 yang terdapat pada K1 menutup (self-
holding). Apabila push button S0 ditekan sesaat, maka akan memutus aliran listrik
keK1, sehingga motor berhenti bekerja dan menyalakan lampu indikator H1. Pada
saat push button S2 ditekan, maka pada koil kontaktor akan bekerja dan motor
berputar sesat dan menyalakan lampu indikator H2 selama Tombol S2 ditekan.
Motor tidak dapat bekerja terus, sebab arus listrik yang melewati kontak 13-14
yang ada pada K1 diputus oleh push button S2 saat ditekan, jadi fungsinya hanya
dapat bekerja sesaat (Joogging). Pada saat terjadi beban lebih, maka kontak 95-96
yang ada pada TOR akan terbuka, sehingga sistem berhenti bekerja, sedangkan
pada kontak 97-98 yang ada pada TOR akan menutup dan lampu indikator akan
menyala.

3.20. Langkah Kerja


a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian kontrol direct on line motor 3
phasa jogging dengan push button dan juga rangkaian utamanya.
b. Siapkan peralatan dan komponen–komponen yang akan digunakan dan
pasang komponen–komponen tersebut pada trainer (papan rakit).
c. Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian. Pilihlah kabel
yang panjangnya sesuai.
d. Setelah selesai merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa
hasil rakitan.
e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke sumber
220 volt/50Hz.
f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :
• Tekan sesaat push button S0, S1 dan S2 secara bersamaan bersamaan
dan lepas secara bersamaan, apa yang terjadi?

27
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

Tidak ada yang akan terjadi, kecuali lampu indikator stand by (H1) mati
• Tekan sesaat push button S1, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 akan aktif dan mengunci sendiri, sehingga
mengerakkan motor dan menghidupkan lampu indikator (H2)
• Tekan sesaat push button S0, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 yang tadinya aktof jadi tidak bekerja sehingga motor
dan lampu indikator (H2) mati, lalu lampu standby (H1) hidup kembali
• Tekan sesaat push button S2, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 akan aktif sehingga motor dan lampu indikator (H2)
akan mati tapi kontaktor K1 tidak akan tetap aktif dan mengunci sendiri
g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380 volt/50
HZ.Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan
motor!
h Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik!
i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan !
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa push
button S1 dan S2 digunakan untuk mengaktifkan kontaktor K1 dan lampu
indikator H2. Tapi perbedaannya kalua S1 mengaktifkan K1 secara terus
menerus hanya dengan menekan sesaat karena menguci sendiri lewat K1
13-14 (Self-holding), sedangkan S2 tidak mengunci sendiri karena itu harus
ditahan jika ingin mengaktifkannya.

28
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

R
S
T
N
G

1 3 5

MCB 3 F
2 4 6

1 3 5
A1
K
1

A2 2 4 6

1 3 5 95 97

TOR

2 4 6 96 98

U1 V1 W1

M3
Pe

W2 U2 V2

Gambar 3.7.
Rangkaian Utama DOL Starter Jogging dengan Pushbutton

29
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

FASA

MCB 1 F

95

OL

96

S0

3 13 21 43 97

S1 K1 K1 K1 OL

4 14 22 44 98

1 3

S2

2 4

A1
K
1
H1 H2 H3
A2

NOL

Gambar 3.8.
Rangkaian Kontrol DOL Starter Jogging dengan Pushbutton

30
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

Tabel 3.4. Hasil Percobaan DOL Jogging dengan Pushbutton

No Percobaan K1 H1 H2 H3 Motor
Tekan sesaat push button S0, S1 0 0 0 0 0
1. dan S2 secara bersamaan.
2. Tekan sesaat push button S1. 1 0 1 0 1

3. Tekan sesaat push button S0. 0 0 0 0 0

4. Tekan sesaat push button S2. 1 0 1 0 1

3.21. Starter DOL Dengan Kendali Berurutan


Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan mampu membaca gambar,
mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan mengatasi
gangguan. Pada starter motor listrik pada umumnya dan khususnya DOL Starter
Dengan Kendali Berurutan.

3.22. Komponen yang Digunakan Dalam Starter DOL Dengan Kendali


Berurutan
2 buah kontaktor utama dengan tegangan coil 220 volt 50
Hz. 2 buah TOR (thermal overload relay).
1 buah push button stop.
2 buah push button start.
1 buah MCB 3 phasa.
1 buah MCB 1 phasa.
3 buah Lampu indikator.
2 buah motor induksi 3 phasa.
kabel penghubung secukupnya.

3.23. Sumber Listrik


Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk rangkaian kontrol.
Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.

31
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

3.24. Prinsip Kerja Singkat


Pada saat push button S1 ditekan sesaat, maka koil kontaktor (K1) akan
bekerja dan motor 1 berputar dan menghidupkan lampu indikator H1. Motor dapat
bekerja terus, sebab pada kontak 13-14 yang terdapat pada K1 menutup (self-
holding). Apabila push button S0 ditekan sesaat, maka akan memutus aliran listrik
ke K1, sehingga motor berhenti bekerja. saat push button S2 ditekan sesaat, maka
koil kontaktor (K2) tidak akan bekerja karena bekerjanya K2 setelah K1 bekerja,
ketika motor 1 sudah bekerja maka barulah Motor 2 dapat bekerja dan lampu
indikator H2 akan menyala setelah menekan Push button S2 sesaat, dan K2 akan
bekerja terus, sebab pada kontak 13-14 yang ada pada K2 menutup (self-holding).
Pada saat terjadi beban lebih, maka kontak 95-96 yang ada pada TOR akan
terbuka, sehingga sistem berhenti bekerja, sedangkan pada kontak 97-98 yang ada
pada TOR akan menutup dan lampu indicator H3 akan menyala.
3.25. Langkah Kerja

a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian kontrol direct on line motor 3


phasa dengan pengendali berurutan dan juga rangkaian utamanya.
b. Siapkan peralatan dan komponen–komponen yang akan digunakan dan
pasang komponen–komponen tersebut pada trainer (papan rakit).
c. Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian. Pilihlah kabel
yang panjangnya sesuai.
d. Setelah selesai merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa
hasil rakitan.
e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke sumber 220
volt/50Hz.
f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :
• Tekan sesaat push button S0, S1 dan S2 secara bersamaan, apa yang
terjadi?
Tidak ada perubahan apapun yang terjadi
• Tekan sesaat push button S1, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 akan aktif dan mengunci sendiri karena kontak
bantu K1 13-14 jadi NC (Self-holding) sehingga indikator lampu H1
menyala dan merubah kontak 43-44 menjadi NC sehingga membuat K2
standby menunggu perintah diaktifkan
32
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

• Tekan sesaat push button S0, apa yang terjadi?


Maka kontakor K1 dinonaktifkan dan lampu indikator H1 mati
• Tekan sesaat push button S2, apa yang terjadi?
Maka tidak bisa menonaktifkan karena K1 dimatikan dan tidak bisa
membuat K2 standby
• Tekan sesaat push button S1 lalu tekan sesaat push button S2, apa
yang terjadi?
Maka kontaktor K1 dan lampju indikator H1 bekerja, lalu kontaktor K2
aktif dan lampu indikator lampu H2 bekerja juga bersama
• Tekan sesaat push button S2 lalu tekan sesaat push button S1, apa
yang terjadi?
Saat menekan push button S2 maka K2 tidak dapat bekerja karena
kontak bantu K1 (43-44) masih NO, lalu saat menekan push button S1
kontaktor K1 dan lampu inikator H1 bekerja
g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380 volt/50
HZ, dan cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan
motor!
h. Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik!
i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan !
Dari hasil percobaan yang teelah dilakukan dapat disimpulkan bahwa S1
digunakan untuk mengaktifkan K1 sehingga motor 1 dapat berputar dan
lampu indikator H1 menyala.
S2 digunakan untuk mengaktifkan K2 sehingga motor 2 dapat berputar dan
lampu indikator H2 menyala.
untuk dapat mengaktifkan kontaktor harus berurutan dimulai dari K1 ke K2
tidak boleh sebaliknya
Dan lampu indikator H3 tidak akan menyala kecuali Overload 1 dan 2
mendeteksi beban berlebih

33
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

R
S
T
N
G

1 3 5

MCB 3 F

2 4 6

1 3 5
A1 1 3 5
A1
K
1 K
2
A2 2 4 6 A2 2 4 6

1 3 5 95 97 1 3 5 95 97

TOR 1 TOR 2

2 4 6 96 98 2 4 6 96 98

U1 V1 W1 U1 V1 W1

M3 M3
Pe Pe

W2 U2 V2 W2 U2 V2

Gambar 3.9.
Rangkaian Utama DOL Starter dengan kendali berurutan

34
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

FASA

MCB 1 F

95

OL 1

96

95

OL2

96

S0

3 13 3 13 43 53 97 97

S1 K1 S2 K2 K1 K2 OL 1 OL 2

4 14 4 14 44 54 98 98

43

K1

44

A1A1
KK
12
A2A2
H1 H2 H3

NOL

Gambar 3.10.
Rangkaian Kontrol DOL Starter dengan kendali berurutan

35
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga

Tabel 3.5. Hasil Percobaan Starter DOL Dengan Kendali Berurutan

Motor Motor
No Percobaan K1 K2 H1 H2 H3
1 2
Tekan sesaat push button 0 0 0 0 0 0 0
1. S0, S1 dan S2 secara
bersamaan.
2. Tekan sesaat push button 1 0 1 0 0 1 0
S1.
3. Tekan sesaat push button 0 0 0 0 0 0 0
S0.
4. Tekan sesaat push button 0 0 0 0 0 0 0
S2.
Tekan sesaat push button 1 1 1 1 0 1 1
5. S1 lalu tekan sesaat push
button S2.
Tekan sesaat push button 1 0 1 0 0 1 0
6. S2 lalu tekan sesaat push
button S1.

Malang, 2018

INSTRUKTUR

36
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I

BAB 4
STARTER DOL ( DIRECT ON LINE ) MOTOR 3 FASA
MENGGUNAKAN TDR ( TIME DELAY RELAY)

4.1. Starter DOL Dengan Sistem ON Delay


Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan mampu membaca gambar,
mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan mengatasi
gangguan. Pada starter motor listrik pada umumnya dan khususnya DOL Starter
Dengan Sistem ON Delay

4.2. Komponen yang Digunakan Dalam Starter DOL Dengan Sistem ON


Delay
2 kontaktor utama dengan tegangan coil 220 volt 50 Hz.
2 buah TOR (thermal overload relay).
1 push button stop.
1 push button start.
1 buah MCB 3 phasa.
1 buah TDR (Time Delay Relay) OMRON
1 buah MCB 1 phasa.
3 buah Lampu indikator.
2 buah motor induksi 3 phasa.
kabel penghubung secukupnya

4.3. Sumber Listrik


Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk rangkaian kontrol.
Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.

4.4. Prinsip Kerja Singkat


Pada saat push button S1 ditekan, maka koil kontaktor akan bekerja. Motor
1 dapat bekerja terus sebab kontak K1 anak kontak 13-14 menutup (self-holding)
TDR bekerja menunda waktu setelah set waktu telah tercapai maka Kontaktor 2
bekerja Motor 2 kedua Motor sama sama bekerja karena sistem ON Delay
Menunda untuk ON ( Motor 1 menunda ON untuk Motor 2) untuk mematikan
motor tekan S0 Pada saat terjadi beban lebih (over load), memutus anak kontak

36
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I

95-96 dan menutup anak kontak 97-98. sehingga rangkaian akan berhenti bekerja
dan lampu indikator menyala.

4.5. Langkah Kerja


a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian kontrol direct on line motor 3
phasa dengan sistem ON delay dan juga rangkaian utamanya.
b. Siapkan peralatan dan komponen – komponen yang akan digunakan
dan pasang komponen – komponen tersebut pada trainer (papan rakit).
c. Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian untuk
kerapian.Pilihlah kabel yang panjangnya sesuai.
d. Setelah selesai merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa
hasil rakitan.
e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke sumber
220 volt/50Hz.
f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :
 Tekan push botton S1 dan S0 bersama–sama dan lepas secara
bersamaan, apa yang terjadi?

Maka tidak ada kontaktor manapun atau tidak ada perybahan yang terjadi

 Tekan push button S1 sesaat dan tunggu beberapa saat sesuai


settingan TDR, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 aktif dan lampu indikator H1 terus menyala karena
rangkian pengunci pada K1 (13-14), setelah beberapa saat sesuai
settingan pada TDR maka kontak bantu TDR (9-5) menjadi NC
sehingga kontaktor K2 dan lampu indikator H2 aktif dan terus menyala
karena rangkaian pengunci pada K2 (13-14)
 Tekan push button S0 sesaat, apa yang terjadi?
.Maka kontaktor 1 dan 2 mati begiyupun lampu indikatornya
g. Hubungkan Rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380 volt/50
HZ. Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan motor.
 Tekan push button S1 sesaat dan tunggu beberapa saat sesuai
settingan TDR, apa yang terjadi?
Saat menekan S1 sesaat maka kontaktor 1 aktif dan motor pun berputar
setelah beberapa saat sesuai settingan pada TDR maka kontak bantu
TDR (9-5) menjadi NC sehingga kontaktor K2 dan motor pun bekerja

37
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I

 Tekan push button S0 sesaat, apa yang terjadi?


Maka kontaktor nonaktif dan motor pun berhenti berputar
 Buka kontak NC ( 95-96 ) dari TOR lalu tekan S1 sesaat, apa yang
terjadi?
Maka setelah menekan S1 sesaat tidak ada efek apapun karena aliran
listrik
 Reset TOR beban lebih dengan menekan tombol reset, lalu tekan
push button S1 sesaat, apa yang terjadi?
Setelah di reset maka cara kerja akan kembali seperti semula

h. Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik!


i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan!

Dari hasil percobaan yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa S1


digunakan untuk mengaktifkan kontaktor K1 dan K2, hanya saja kontaktor
K2 harus menunggu beberapa saat sesuai settingan yang telah ditentukan
pada TDR untuk membuat kontak bantu NO TDR (9-5) untuk mengalirkan
arus listrik menuju coil K2.

38
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I

R
S
T
N
G

1 3 5

MCB 3 F

2 4 6

1 3 5
A1 1 3 5
A1
K
1 K
2
A2 2 4 6 A2 2 4 6

1 3 5 95 97 1 3 5 95 97

TOR 1 TOR 2

2 4 6 96 98 2 4 6 96 98

U1 V1 W1 U1 V1 W1

M3 M3
Pe Pe

W2 U2 V2 W2 U2 V2

Gambar 4.1.
Rangkaian Utama Starter DOL Dengan Sistem ON Delay

39
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I

FASA

MCB 1 F

95

OL 1

96

95

OL2

96

S0

3 13 9 13 43 53 97 97

K1 T K2 K1 K2 OL 1 OL 2
S1

4 14 5 14 44 54 98 98

21

K2

22

A1 2 A1
KK T
12
A27A2H1 H2 H3

NOL

Gambar 4.2.
Rangkaian Kontrol Starter DOL Dengan Sistem ON Delay

40
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I

Tabel 4.1. Hasil Percobaan Starter DOL Dengan Sistem ON Delay

Motor Motor
No Percobaan K1 H1 H2 H3
1 2
Tekan push botton S1 dan S0 0 0 0 0 0 0
1. bersama–sama dan lepas secara
bersamaan.
Tekan push button S1 sesaat dan 1 1 1 0 1 1
2. tunggu beberapa saat sesuai
settingan TDR.
3. Tekan push button S0 sesaat. 0 0 0 0 0 0
Buka kontak NC ( 95-96 ) dari 0 0 0 1 0 0
4. TOR lalu tekan S1 sesaat.
Reset TOR beban lebih dengan 0 0 0 0 0 0
5. menekan tombol reset.

4.6. Starter DOL Dengan Sistem OFF Delay


Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan mampu membaca gambar,
mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan mengatasi
gangguan. Pada starter motor listrik pada umumnya dan khususnya DOL Starter
Dengan Sistem OFF Delay

4.7. Komponen yang Digunakan Dalam Starter DOL Dengan Sistem OFF
Delay
2 kontaktor utama dengan tegangan coil 220 volt 50 Hz.
2 buah TOR (thermal overload relay).
1 push button stop.
1 push button start.
1 buah MCB 3 phasa.
1 buah TDR (Time Delay Relay) OMRON
1 buah MCB 1 phasa.
3 buah Lampu indikator.
2 buah motor induksi 3 phasa.
kabel penghubung secukupnya

4.8. Sumber Listrik


Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk rangkaian kontrol.
Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.

41
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I

4.9. Prinsip Kerja Singkat


Pada saat push button S1 ditekan, maka koil kontaktor 1 dan 2 akan bekerja.
Motor 1 dan 2 dapat bekerja terus sebab kontak K1 anak kontak 13-14 menutup
(self-holding) TDR bekerja menunda waktu setelah set waktu telah tercapai maka
Kontaktor 2 tidak bekerja Motor 1 tetap bekerja karena sistem OFF Delay
Menunda untuk OFF ( Motor 1 menunda OFF untuk Motor 2) untuk mematikan
motor tekan S0 Pada saat terjadi beban lebih (over load), memutus anak kontak
95-96 dan menutup anak kontak 97-98. sehingga rangkaian akan berhenti bekerja
dan lampu indikator menyala.

4.10. Langkah Kerja


a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian kontrol direct on line motor 3
phasa dengan sistem ON delay dan juga rangkaian utamanya.
b. Siapkan peralatan dan komponen – komponen yang akan digunakan
dan pasang komponen – komponen tersebut pada trainer (papan rakit).
c. Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian untuk
kerapian.Pilihlah kabel yang panjangnya sesuai.
d. Setelah selesai merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa
hasil rakitan.
e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke sumber
220 volt/50Hz.
f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :
 Tekan push botton S1 dan S0 bersama–sama dan lepas secara
bersamaan, apa yang terjadi?
Maka tidak ada kontaktor manapun atau tidak ada perybahan yang
terjadi
 Tekan push button S1 sesaat tunggu beberapa saaat sesuai settingan
pada TDR, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1, K2 aktif dan lampu indikator H1,H2 terus
menyala karena rangkian pengunci pada K1 (13-14), setelah beberapa
saat sesuai settingan pada TDR maka K2 akan nonaktif karena arusnya
terputus oleh kontak bantu NO TDR (1-4) yang menjadi NO
 Tekan push button S0 sesaat, apa yang terjadi ?
Maka kontaktor akan mati karena arusnya terputus

42
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I
g. Hubungkan Rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa
380 volt/50 HZ. Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan
menghentikan motor.
 Tekan push button S1 sesaat tunggu beberapa saaat sesuai settingan
pada TDR, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 K2 aktif mengakibatkan motor 1 dan 2 berputar,
setelah beberapa saat sesuai setting TDR maka kontaktor K2 mati
begitupun motor 2. Sedangkan K1 dan motor 1 tetap bekerja
 Tekan push button S0 sesaat, apa yang terjadi?
Maka kontaktor dan motor mati karena arusnya terputus oleh S0
 Buka kontak NC ( 95-96 ) dari TOR lalu tekan push button S1
sesaat, apa yang terjadi?
Tidak ada efek apapun yang terjadi pada kontaktor dan motor karena
tidak ada arus yang mengalir ke coil kontakor
 Reset TOR beban lebih dengan menekan tombol reset, lalu tekan
push button S1 sesaat, apa yang terjadi?
Setelah direset maka rangkaian akan bekerja seperti semula

h. Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik!


i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan!
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
kontaktor K1 dan K2 aktif bersama pada awalnya hanya saja setelah
beberapa saat sesuai setting TDR kontaktor K2 akan mati

43
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I

R
S
T
N
G

1 3 5

MCB 3 F

2 4 6

1 3 5
A1 1 3 5
A1
K
1 K
2
A2 2 4 6 A2 2 4 6

1 3 5 95 97 1 3 5 95 97

TOR 1 TOR 2

2 4 6 96 98 2 4 6 96 98

U1 V1 W1 U1 V1 W1

M3 M3
Pe Pe

W2 U2 V2 W2 U2 V2

Gambar 4.3.
Rangkaian Utama Starter DOL Dengan Sistem OFF Delay

44
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I

FASA

MCB 1 F

95

OL 1

96

95

OL2

96

S0

3 13 1 43 53 97 97

S1 K1 T K1 K2 OL 1 OL 2

4 14 4 44 54 98 98

43

K1

44

A1 2 A1
KK T
12
A27A2H1H2 H3

NOL

Gambar 4.4.
Rangkaian Kontrol Starter DOL Dengan Sistem OFF Delay

45
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I

Tabel 4.2. Hasil Percobaan Starter DOL Dengan Sistem OFF Delay

No Percobaan K1 H1 H2 H3 Motor Motor


1 2
Tekan push botton S1 dan S0 0 0 0 0 0 0
1. bersama–sama dan lepas secara
bersamaan.
Tekan push button S1 sesaat dan 1 1 0 0 1 0
2. tunggu beberapa saat sesuai
settingan TDR.
3. Tekan push button S0 sesaat. 0 0 0 0 0 0

Buka kontak NC ( 95-96 ) dari 0 0 0 0 1 0


4. TOR lalu tekan S1 sesaat.
Reset TOR beban lebih dengan 0 0 0 0 0 0
5. menekan tombol reset.

Malang, 2018

INSTRUKTUR

46
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
MATERI WORKSHOP INSTALASI LISTRIK MOTOR 2 KECEPATAN DENGAN
ZELIO SMART RELAY

1.1 Rangkaian Utama

R
S
T
N
Pe

K1 K2

95 97 95 97

96 98

1U 1V 1W

Motor 3 Fasa Dua


Kecepatan M3
( Belitan Ganda )

2U 2V 2W
1.2 Rangkaian Kontrol

Fasa R

I1 I2 I3

Power Supplay 24VDC

_
+

_ I1 I2 I3 I4 I5 I7 I8
+

24 VDC Inputs I1...I8 100...240VAC

Menu / Ok
Outputs Q1...Q4 : Relay 8A

Q1 Q2 Q3 Q4

K1 K2
1.3 Pemrograman Ladder Diagram Pada Zelio Smart Relay

Prinsip kerja :
Tegangan 220v di turunkan tegangannya menggunakan power supply menjadi 24v sebagai
input untuk mengaktifkan Zelio
Tegangan 220v di jumper ke kontak bantu Q1 dan Q2 milik ZELIO, dan tegangan 24v juga
dijumper ke i1. i2, i3

Tombol i1 digunakan untuk stop


Tombol i2 digunakan untuk mengaktifkan Q1 agar menyalurkan tegangan ke kontaktor K1
untuk memutar motor (kecepatan rendah)
Tombol i2 digunakan untuk mengaktifkan Q2 agar menyalurkan tegangan le kontaktor K2
untuk memutar motor (kecepatan tinggi)

Anda mungkin juga menyukai