Nama Kelompok :
1. Achmad Novandi firmansyah (2052001)
2. Akhmad Zefrianto (2052003)
3. Mohammad Fahreza Yusuf (2052005)
4. Muhammad Iqbal Abdul Faqih (2052009)
5. Ryan Miftahul Ilmi (2052011)
3
Merancang, memasang, mengoperasikan starter direct on line (DOL)
jogging (inching).
4
BAB 2
KOMPONEN KENDALI MOTOR
6
Gambar 2.5. Miniature Circuit Breaker (MCB) Gambar 2.6. Simbol MCB
MCB pada dasarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan Sekering (FUSE)
yaitu memutuskan aliran arus listrik rangkaian ketika terjadi gangguan kelebihan
arus. Terjadinya kelebihan arus listrik ini dapat dikarenakan adanya hubung
singkat (Short Circuit) ataupun adanya beban lebih (Overload). Namun MCB
dapat di-ON-kan kembali ketika rangkaian listrik sudah normal, sedangkan
Fuse/Sekering yang terputus akibat gangguan kelebihan arus tersebut tidak dapat
digunakan lagi.
Prinsip Kerja Miniature Circuit Breaker (MCB)
Pada kondisi Normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang dapat
menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat terjadi
kelebihan beban (Overload) ataupun hubung singkat rangkaian (Short Circuit),
MCB akan beroperasi secara otomatis dengan memutuskan arus listrik yang
melewatinya. Secara visual, kita dapat melihat perpindahan knob atau tombol dari
kondisi ON menjadi kondisi OFF. Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan
dua cara seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini yaitu dengan cara
Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik) dan
Thermal Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Thermal/Suhu).
1. Thermal Tripping (Pemutusan Hubungan Arus Listrik dengan Suhu Tinggi)
Pada saat kondisi kelebihan beban (Overload), arus yang mengalir melalui
bimetal menyebabkan suhu bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Suhu panas
tersebut mengakibatkan bimetal melengkung sehingga memutuskan kontak
MCB (Trip).
7
Gambar 2.7. Pemutusan Hubungan Arus Listrik dengan Suhu Tinggi
2.5. Kontaktor
Kontaktor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk
menyambungkan atau memutuskan arus listrik AC. Kontaktor dapat kita temui
pada panel kontrol listrik.
8
Gambar 2.9. Kontaktor Gambar 2.10. Simbol Kontaktor
Prinsip Kerja Kontaktor
Prinsip kerja kontaktor sama seperti relay, dalam kontaktor terdapat
beberapa saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik. Pada suatu kontaktor
terdapat beberpa saklar dengan jenis Normally Open (NO) dan Normally Close
(NC) dan sebuah kumparan atau coil elektromagnetik untuk mengendalikan saklar
tersebut. Apabila coil elektromagnetik kontaktor diberikan sumber tegangan
listrik AC maka saklar pada kontaktor akan terhubung, atau berubah kondisinya,
yang semula terbuka menjadi tertutup dan sebaliknya yang awalnya tertutup
menjadi terbuka. Untuk memahami prinsip kerja kontaktor dapat dilihat dari
gambar skema kontaktor berikut.
Tabel 2.1. Tabel Skema Kontaktor
Gambar 2.11.Kontaktor
2.6. Timer
Timer adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang
dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati
9
dari suatu komponen atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay
waktu tertentu.
Gambar 2.14. Thermal Overload Relay (TOR) Gambar 2.15. Bagian dari TOR
Pada gambar 2.7.2 adalah gambaran bagian dalam dari thermal overload relay. Di
dalam thermal overload relay terdapat switch yang digerakkan oleh tuas slide bar
dan penggerak slide bar tersebut adalah bimetal yang terhubung dengan masing
masing fasa arus listrik. Dalam keadaan normal terminal nc ( 95,96 ) terhubung,
dan arus ke coil terhubung. bila salah satu bimetal tersebut panas maka bimetal
tersebut akan melengkung dan menggerakkan slidebar sehingga menekan switch
NO, NC dan secara otomatis arus ke coil juga akan terputus.
10
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
BAB 3
STARTER DOL ( DIRECT ON LINE ) MOTOR 3 FASA
9
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
Jika tombol push botton S1 dan S0 bersama – sama dan juga lepas
bersama – sama, maka tidak ada efek atau perubahan apapun yang
terjadi kecuali lampu indikator H1 yang seharusnya standby
menajadi mati
10
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
11
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
R
S
T
N
G
1 3 5
MCB 3 F
2 4 6
1 3 5
A1
K
1
A2 2 4 6
1 3 5 95 97
TOR
2 4 6 96 98
U1 V1 W1
M3
Pe
W2 U2 V2
Gambar 3.1.
Rangkaian Utama Starter DOL
12
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
FASA
MCB 1 F
95
OL
96
S0
3 13 21 43 97
S1 K1 K1 K1 OL
4
14 22 44 98
A1
K
1
H1 H2 H3
A2
NOL
Gambar 3.2.
Rangkaian Kontrol Starter DOL
13
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
No Percobaan K1 H1 H2 H3 Motor
Tekan push botton S1 dan S0
1. bersama–sama dan lepas secara 0 0 0 0 0
bersamaan.
2. Tekan sesaat push button S1. 1 0 1 0 1
14
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
15
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
• Tekan push button S01 dan S2 secara bersamaan dan lepas secara
bersamaan, apa yang terjadi?
Tekan push button S01 dan S2 secara bersamaan dan lepas secara
bersamaan, maka tidak ada perubahan apapun yang terjadi kecuali
lampu indikator H1 yang harusnya standby menjadi mati
• Tekan sesaat push button S1, apa yang terjadi?
maka kontaktor K1 akan aktif dan mengunci sendiri, juga mematikan
lampu (H1) dan menyalakan lampu indikator H2
• Tekan sesaat push button S0, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 mati, lalu lampu H2 mati dan lampu H1 menyala
kembali
• Tekan sesaat push button S2, apa yang terjadi?
maka kontaktor K1 akan aktif dan mengunci sendiri, juga mematikan
lampu (H1) dan menyalakan lampu H2.
• Tekan sesaat push button S0, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 mati, lalu lampu H2 mati dan lampu H1 menyala
kembali
• Tekan sesaat push button S1, apa yang terjadi?
maka kontaktor K1 akan aktif dan mengunci sendiri, juga mematikan
lampu (H1) dan menyalakan lampu H2
• Tekan sesaat push button S01, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 mati, lalu lampu H2 mati dan lampu H1 menyala
kembali
• Tekan sesaat push button S2, apa yang terjadi?
maka kontaktor K1 akan aktif dan mengunci sendiri, juga mematikan
lampu (H1) dan menyalakan lampu H2
• Tekan sesaat push button S01, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 mati, lalu lampu H2 mati dan lampu H1 menyala
kembali
g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380 volt/50
HZ.Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan
motor!
h Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik!
i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan !
16
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa push button
S1 dan S2 digunakan untuk mengaktifkan kontaktor K1 sehingga motor
dan lampu indikator H2 rmenyala. Dan S0 dan S0 dan S01 digunakan untuk
menonaktifkan kontaktor K1 sehingga menghentikan motor dan lampu
indikator H2 bekerja
Lalu lampu indikator H3 tidak akan menyala kecuali overload aktif akibat
beban berlebih
17
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
R
S
T
N
G
1 3 5
MCB 3 F
2 4 6
1 3 5
A1
K
1
A2 2 4 6
1 3 5 95 97
TOR
2 4 6 96 98
U1 V1 W1
M3
Pe
W2 U2 V2
Gambar 3.3.
Rangkaian Utama Starter DOL Dengan Kendali 2 Tempat
18
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
FASA
MCB 1 F
2 1
95
OL
96
S0
2
S01
3 3 13 21 43 97
S1 K1 K1 K1 OL
S2
4 4
14 22 44 98
A1
K
1
H1 H2 H3
A2
NOL
Gambar 3.4.
Rangkaian Kontrol Starter DOL Dengan Kendali 2 Tempat
19
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
No Percobaan K1 H1 H2 H3 Motor
Tekan sesaat push button S0,
1. S1, S01 & S2 secara bersamaan. 0 0 0 0 0
Tekan sesaat push button S0 dan 0 0 0 0 0
2. S1 secara bersamaan.
Tekan sesaat push button S01 0 0 0 0 0
3. dan S2 secara bersamaan.
4. Tekan sesaat push button S1. 1 0 1 0 1
20
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
21
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bawa tombol push
button S1 untuk mengaktifkan kontaktor K1 dan menggerakkan motor
(maju).
Sedangkan tombol push button S2 untuk mengaktifkan kontaktor K2 dan
menggerakkan motor (mundur).
Kontaktor 1 dan kontaktor 2 tidak bisa diaktifkan secara Bersama-sama
sebelum. Harus aktif secara bergantian dan dinonaktifkan salah satunya
sebelum berganti.
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
22
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
...................................................................................................................
23
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
R
S
T
N
G
1 3 5
MCB 3 F
2 4 6
1 3 5
1 3 5
A1
A1
K K
1
2
A2 2 4 6 A2 2 4 6
1 3 5 95 97
TOR
2 4 6 96 98
U1 V1 W1
M3
Pe
W2 U2 V2
Gambar 3.5.
Rangkaian Utama Starter DOL Dengan Kendali Balik Putaran
24
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
FASA
MCB 1 F
95
OL
96
S0
3 13 3 13 43 43 97
S1 K1 K2 K1 K2 OL
S2
4 14 4 14 44 44 98
21 21
K2 K1
22 22
A1 A1
K K
1
2 H1 H2 H3
A2 A2
NOL
Gambar 3.6.
Rangkaian Kontrol Starter DOL Dengan Kendali Balik Putaran
25
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
Putaran Motor
No Percobaan K1 K2 H1 H2 H3 Kanan Kiri
Tekan sesaat push 0 0 0 0 0 0 0
1. button S0, S1 dan S2
secara bersamaan.
Tekan sesaat push 1 0 1 0 0 1 0
2. button S1.
Tekan sesaat push 0 0 0 0 0 0 0
3. button S0.
Tekan sesaat push 0 1 0 1 0 0 1
4. button S2.
Tekan sesaat push 0 0 0 0 0 0 0
5. button S0.
Tekan sesaat push 0 1 0 1 0 0 1
6. button S2 lalu tekan
sesaat push button S1.
Tekan sesaat push 1 0 1 0 0 1 0
7. button S1 lalu tekan
sesaat push button S2.
26
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
27
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
Tidak ada yang akan terjadi, kecuali lampu indikator stand by (H1) mati
• Tekan sesaat push button S1, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 akan aktif dan mengunci sendiri, sehingga
mengerakkan motor dan menghidupkan lampu indikator (H2)
• Tekan sesaat push button S0, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 yang tadinya aktof jadi tidak bekerja sehingga motor
dan lampu indikator (H2) mati, lalu lampu standby (H1) hidup kembali
• Tekan sesaat push button S2, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 akan aktif sehingga motor dan lampu indikator (H2)
akan mati tapi kontaktor K1 tidak akan tetap aktif dan mengunci sendiri
g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380 volt/50
HZ.Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan
motor!
h Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik!
i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan !
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa push
button S1 dan S2 digunakan untuk mengaktifkan kontaktor K1 dan lampu
indikator H2. Tapi perbedaannya kalua S1 mengaktifkan K1 secara terus
menerus hanya dengan menekan sesaat karena menguci sendiri lewat K1
13-14 (Self-holding), sedangkan S2 tidak mengunci sendiri karena itu harus
ditahan jika ingin mengaktifkannya.
28
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
R
S
T
N
G
1 3 5
MCB 3 F
2 4 6
1 3 5
A1
K
1
A2 2 4 6
1 3 5 95 97
TOR
2 4 6 96 98
U1 V1 W1
M3
Pe
W2 U2 V2
Gambar 3.7.
Rangkaian Utama DOL Starter Jogging dengan Pushbutton
29
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
FASA
MCB 1 F
95
OL
96
S0
3 13 21 43 97
S1 K1 K1 K1 OL
4 14 22 44 98
1 3
S2
2 4
A1
K
1
H1 H2 H3
A2
NOL
Gambar 3.8.
Rangkaian Kontrol DOL Starter Jogging dengan Pushbutton
30
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
No Percobaan K1 H1 H2 H3 Motor
Tekan sesaat push button S0, S1 0 0 0 0 0
1. dan S2 secara bersamaan.
2. Tekan sesaat push button S1. 1 0 1 0 1
31
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
33
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
R
S
T
N
G
1 3 5
MCB 3 F
2 4 6
1 3 5
A1 1 3 5
A1
K
1 K
2
A2 2 4 6 A2 2 4 6
1 3 5 95 97 1 3 5 95 97
TOR 1 TOR 2
2 4 6 96 98 2 4 6 96 98
U1 V1 W1 U1 V1 W1
M3 M3
Pe Pe
W2 U2 V2 W2 U2 V2
Gambar 3.9.
Rangkaian Utama DOL Starter dengan kendali berurutan
34
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
FASA
MCB 1 F
95
OL 1
96
95
OL2
96
S0
3 13 3 13 43 53 97 97
S1 K1 S2 K2 K1 K2 OL 1 OL 2
4 14 4 14 44 54 98 98
43
K1
44
A1A1
KK
12
A2A2
H1 H2 H3
NOL
Gambar 3.10.
Rangkaian Kontrol DOL Starter dengan kendali berurutan
35
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Instalasi Listrik Tenaga
Motor Motor
No Percobaan K1 K2 H1 H2 H3
1 2
Tekan sesaat push button 0 0 0 0 0 0 0
1. S0, S1 dan S2 secara
bersamaan.
2. Tekan sesaat push button 1 0 1 0 0 1 0
S1.
3. Tekan sesaat push button 0 0 0 0 0 0 0
S0.
4. Tekan sesaat push button 0 0 0 0 0 0 0
S2.
Tekan sesaat push button 1 1 1 1 0 1 1
5. S1 lalu tekan sesaat push
button S2.
Tekan sesaat push button 1 0 1 0 0 1 0
6. S2 lalu tekan sesaat push
button S1.
Malang, 2018
INSTRUKTUR
36
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I
BAB 4
STARTER DOL ( DIRECT ON LINE ) MOTOR 3 FASA
MENGGUNAKAN TDR ( TIME DELAY RELAY)
36
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I
95-96 dan menutup anak kontak 97-98. sehingga rangkaian akan berhenti bekerja
dan lampu indikator menyala.
Maka tidak ada kontaktor manapun atau tidak ada perybahan yang terjadi
37
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I
38
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I
R
S
T
N
G
1 3 5
MCB 3 F
2 4 6
1 3 5
A1 1 3 5
A1
K
1 K
2
A2 2 4 6 A2 2 4 6
1 3 5 95 97 1 3 5 95 97
TOR 1 TOR 2
2 4 6 96 98 2 4 6 96 98
U1 V1 W1 U1 V1 W1
M3 M3
Pe Pe
W2 U2 V2 W2 U2 V2
Gambar 4.1.
Rangkaian Utama Starter DOL Dengan Sistem ON Delay
39
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I
FASA
MCB 1 F
95
OL 1
96
95
OL2
96
S0
3 13 9 13 43 53 97 97
K1 T K2 K1 K2 OL 1 OL 2
S1
4 14 5 14 44 54 98 98
21
K2
22
A1 2 A1
KK T
12
A27A2H1 H2 H3
NOL
Gambar 4.2.
Rangkaian Kontrol Starter DOL Dengan Sistem ON Delay
40
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I
Motor Motor
No Percobaan K1 H1 H2 H3
1 2
Tekan push botton S1 dan S0 0 0 0 0 0 0
1. bersama–sama dan lepas secara
bersamaan.
Tekan push button S1 sesaat dan 1 1 1 0 1 1
2. tunggu beberapa saat sesuai
settingan TDR.
3. Tekan push button S0 sesaat. 0 0 0 0 0 0
Buka kontak NC ( 95-96 ) dari 0 0 0 1 0 0
4. TOR lalu tekan S1 sesaat.
Reset TOR beban lebih dengan 0 0 0 0 0 0
5. menekan tombol reset.
4.7. Komponen yang Digunakan Dalam Starter DOL Dengan Sistem OFF
Delay
2 kontaktor utama dengan tegangan coil 220 volt 50 Hz.
2 buah TOR (thermal overload relay).
1 push button stop.
1 push button start.
1 buah MCB 3 phasa.
1 buah TDR (Time Delay Relay) OMRON
1 buah MCB 1 phasa.
3 buah Lampu indikator.
2 buah motor induksi 3 phasa.
kabel penghubung secukupnya
41
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I
42
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I
g. Hubungkan Rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa
380 volt/50 HZ. Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan
menghentikan motor.
Tekan push button S1 sesaat tunggu beberapa saaat sesuai settingan
pada TDR, apa yang terjadi?
Maka kontaktor K1 K2 aktif mengakibatkan motor 1 dan 2 berputar,
setelah beberapa saat sesuai setting TDR maka kontaktor K2 mati
begitupun motor 2. Sedangkan K1 dan motor 1 tetap bekerja
Tekan push button S0 sesaat, apa yang terjadi?
Maka kontaktor dan motor mati karena arusnya terputus oleh S0
Buka kontak NC ( 95-96 ) dari TOR lalu tekan push button S1
sesaat, apa yang terjadi?
Tidak ada efek apapun yang terjadi pada kontaktor dan motor karena
tidak ada arus yang mengalir ke coil kontakor
Reset TOR beban lebih dengan menekan tombol reset, lalu tekan
push button S1 sesaat, apa yang terjadi?
Setelah direset maka rangkaian akan bekerja seperti semula
43
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I
R
S
T
N
G
1 3 5
MCB 3 F
2 4 6
1 3 5
A1 1 3 5
A1
K
1 K
2
A2 2 4 6 A2 2 4 6
1 3 5 95 97 1 3 5 95 97
TOR 1 TOR 2
2 4 6 96 98 2 4 6 96 98
U1 V1 W1 U1 V1 W1
M3 M3
Pe Pe
W2 U2 V2 W2 U2 V2
Gambar 4.3.
Rangkaian Utama Starter DOL Dengan Sistem OFF Delay
44
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I
FASA
MCB 1 F
95
OL 1
96
95
OL2
96
S0
3 13 1 43 53 97 97
S1 K1 T K1 K2 OL 1 OL 2
4 14 4 44 54 98 98
43
K1
44
A1 2 A1
KK T
12
A27A2H1H2 H3
NOL
Gambar 4.4.
Rangkaian Kontrol Starter DOL Dengan Sistem OFF Delay
45
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
Praktikum Desain Instalasi I
Tabel 4.2. Hasil Percobaan Starter DOL Dengan Sistem OFF Delay
Malang, 2018
INSTRUKTUR
46
Laboratorium Instalasi Kelistrikan dan Pengukuran
MATERI WORKSHOP INSTALASI LISTRIK MOTOR 2 KECEPATAN DENGAN
ZELIO SMART RELAY
R
S
T
N
Pe
K1 K2
95 97 95 97
96 98
1U 1V 1W
2U 2V 2W
1.2 Rangkaian Kontrol
Fasa R
I1 I2 I3
_
+
_ I1 I2 I3 I4 I5 I7 I8
+
Menu / Ok
Outputs Q1...Q4 : Relay 8A
Q1 Q2 Q3 Q4
K1 K2
1.3 Pemrograman Ladder Diagram Pada Zelio Smart Relay
Prinsip kerja :
Tegangan 220v di turunkan tegangannya menggunakan power supply menjadi 24v sebagai
input untuk mengaktifkan Zelio
Tegangan 220v di jumper ke kontak bantu Q1 dan Q2 milik ZELIO, dan tegangan 24v juga
dijumper ke i1. i2, i3