Anda di halaman 1dari 14

PAPER MONOPOLISTI PENGANTAR EKONOMI

MIKRO

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3

 MUTIARA (15310015)
 ERNIYATI YUNINGSI INNA (18310021)
 ONLY AUDRY (18310023)
 LORA SONITA (18310025)
 ANUNG KRISNANDI (18310029)
 FENYA CANDRICHA (18310031)
 ARASNI WAYAN SREWAHYUN (18310033)
 MAYASARI (18310037)
 WILHELMINA SIMAY N (18310027)

PRODI SI AKUNTANSI
FAKULTAS ILMUSOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................ 1

DAFTAR ISI......................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 2

1.1 Rumusan Masalah................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Persaingan Monopolistik......................................................................... 3


2.2 Ciri- Ciri Persaingan Monopolistik............................................................................ 3
2.3 Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik............................................. 5
2.4 Keseimbangan Jangka Pendek................................................................................... 5
2.5 Keseimbangan Jangka Panjang.................................................................................. 6
2.6 Penilaian Ke Atas Persaingan Monopolistik............................................................ 6
2.7 Persaingan Bukan Harga............................................................................................ 8
2.8 Kebaikan dan keburukan Pengiklanan....................................................................... 9
2.9 Kasus Monopolistik Indosat ooredo – Telkomsel..................................................... 10

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 12

1.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 13

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Rumusan Masalah

1.  Apa pengertian pasar monopolistik?


2. Apa saja ciri-ciri dari pasar oligopoli?
3. Sebutkan apa saja keseimbangan dalam pasar monopolistic?
4. sebutkan dan jelaskan keseimbangan pasar monopolistic?
5. Sebut dan jelaskan penilaian ke atas persaingan monopolistic ?
6. jelaskan persaingan harga?
7. jelaskan persaingan bukan harga?
8..sebut dan jelaskan kebaikan dan keburukan pengiklanan
9.jelaskan contoh kasus monopolistic?
10. jelaskan kesimpulannya?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Pasar
persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar yang
ekstrem, yaitu persaingan sempurna dari monopoli. Oleh seab itu sifat-sifatnya mengandung
unsur sifat-sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna.

2.2 Ciri- Ciri Persaingan Monopolistik

1. Terdapat Banyak Penjual.


Terdapat cukup banyak penjual didalam pasar persaingan monopolistis, namun
demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Perusahaan
dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini
menyebabkan produksi sesuatu perusahaan adalah sedikit kalau dibandingkan dengan
keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak.
      Ciri ini merupkan sifat yang penting didalam membedakan diantara pasar persaingan
monopolistis dan persaingan sempurna. Produksi dalam pasar persaingan monopolistis
berbeda coraknya (differentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara
produksi sesuatu firma dengan produksi firma lainnya. Disamping perbedaan dalam
bentuk fisik barang tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam
pembungkusnya,perbedaan dalam bentuk jasa perusahaan setlah penjualan (after-sale
service) dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli. Perbedaan dalam sifat
barangyang dihasilkan ini menjadi sumber dari adanya kekuasaan monopli, walaupun
kecil, yang dimiliki oleh firma dalam pasar persaingan monopolistis.

3
3.     Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
Dalam pasar persaingan monopolistis suatu perusahaan dapat mempengaruhi
suatu harga , akan tetapi pasar ini hanya mendapat sedikit kekuasaan dalam
mempengaruhi harga suatu barang produksi di bandingkan dengan perusahaan oligopoli
dan monopoli. Pasar monopolistis mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi
harga disebabkan oleh barang yang dihasilkan bersifat  berbeda corak (different
product). Karena perbedaan corak inilah yang menyebabkan konsumen atau pembeli
akan otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai  product perusahaan satu dan kurang
menyukai produk  perusahaan yang lain. Maka apabila ia menaikkan harga barang
produksinya , ia akan tetap memiliki pelanggan , walaupun tidak sebanyak pada waktu
sebelum kenaikan harga barang produksinya. Dan bisa juga sebaliknya , apabila
perusahaan tersebut ingin menurunkan harga barang produksinya , tidaklah mudah untuk
menghabiskan penjualan barang tersebut, karna masih banyak konsumen yang setia
dengan produk yang telah lama ia pakai , walaupun harganya relatif agak mahal
4. Kemasukan ke dalam industri relatif mudah
Firma yang akan masuk dan menjalankan usaha didalam pasar persaingan monopolistis
tidak akan banyak mengalami kesukaran.  Hambatan yang dihadapi tidaklah seberat
seperti didalam oligopoli dan monopoli. Tetapi kemasukan tidaklah semudah seperti
dalam pasar persaingan sempurna. Yang pertama ialah karena modal yang diperlukan
adalah relatif besar kalau dibandingkan dengan mendirikan firma dalam pasar persaingan
sempurna. Yang kedua ialah karena perusahaan itu harus menghasilkan barang yang
berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia dipasar, dan memprmosikan barang
tersebut untuk memperoleh langganan. Maka firma baru pada dasarnya harus berusaha
memproduksikan barang yang lebih menarik dari yang sudah ada di pasar, dan harus
dapat meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu barang tersebut.
5. Persaingan dalam Promosi  Penjualan Sangat Aktif.
     Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari firma-firma dalam pasar
persaingan monopolistik. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga
yang relatif tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Sebaliknya suatu firma
lain mungkin harganya rendah, tetapi tidak banyak menarik langganan. Keadaan seperti
ini adalah disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan yaitu barang yang bersifat

4
berbeda corak. Ini menimbulkan daya tarik yangasa para pembe berbeda kepada para
pembeli. Maka untuk mempengaruhi cita rasa para pembeli, para penusaha melakukan
persaingn bukan harga (nonprice competition). Persaingan yang demikian itu antara lain
adalah didalam memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang
terus menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik.

2.3 Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik


Kurva permintaaan yang dihadapi oleh firma dalam persaingan monopolistik adalah lebih
elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis
sempurna(kurva permintaan adalah sejajar sumbu datar), yaitu kurva permintaan yang dihadapi
suatu firma dalam persaingan sempurna. Maka pada hakekatnya kurva permintaan keatas barang
produksi firma dalam persaingan monopolistik adalah bersifat menurun secara sedikit demi
sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Kurva permintaan yang bersifat seperti
ini berarti:
1. Apabila firma menaikkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat
berkurang.
2. Apabila fima menurunkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat
bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistik tidak bersifat
elastis sempurna, kurva hasil penjualan marginal (MR) tidak berimpit dengan kurva
permintaan. Dalam persaingan monopolistik kurva MR adalah sama dengan seperti yang
terdapat dalam monopoli, yaitu kurva tesebut terletak dibawah kurva permintaan.

2.4 Keseimbangan Jangka Pendek

Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, dan sebagai
akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu
firma dalam pasar persaingan monopolistis. Dalam persaingan  monopolistis, permintaan yang
dihadapi firma adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar.

5
2.5 Keseimbangan Jangka Panjang
Dalam persaingan monopolistik tidak terdapat hambatan kepada firma-firma baru. Maka
keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah firma di pasar.
Sebagai akibatnya setiap firma akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai
tingkat harga. Ini berarti kemasukan firma baru akan menggeser kurva permintaan DD (dan
tentunya juga kurva hasil penjualan marginal MR) kesebelah kiri. Kemasukan firma baru dan
penggeseran kurva DD dan MR ke kiri, akan terus berlangsung sehingga firma hanya
memperoleh keuntungan normal saja. Dengan demikian, seperti halnya dengan firma dalam
pasar persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistik setiap firma hanya mendapat
keuntungan normal didalam jangka panjang.
Corak kegiatan firma dalam persaingan monopolistik ketika  mendapat keuntungan
normal adalah berbeda dengan corak kegiatan firma dalam persaingan sempurna yang juga
memperoleh untung yang normal. Perbedaan itu adalah 1. Harga dan ongkos produksi dipasar
persaingan monopolistik lebih tinggi. 2. Kegitan memproduksi di pasar persaingan monopolistis
belum mencapai tingkat yang optimal (mencapai tingkat dimana ongkos produksi  perunit adalah
paling rendah).

2.6 Penilaian Ke Atas Persaingan Monopolistik.


Didalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian keatas akibat-akibat
persaingan monopolistik kepada pengunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk
mengembangkan tekhnologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu
kegiatan peting yang dilakukan oleh firma monopolistis adalah melakukan promosi penjualan
secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut.
1. Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya
Untuk menilai sampai dimana efisiensi pasar persaingan monopolistik didalam
mengalokasikan sumber-sumber daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan efisiensi
firma dlam pasar persaingan sempurna. Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan
perusahaan monopolistik sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam nirma
monopolistik ongkos produksi perunit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi, dan jumlah
produksi lebih rendah (sehingga menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan
adalah dibawh tingkat yang optimal).

6
2. Efisiensi dan Diferensiasi Produk
Barang yang diproduksikan secara efisien sehngga dapat dijual dengan harga
murah maupun harga yang lebih mahal sedikit tetapi masyarakat dapat menentukan
barang yang akan dikonsumsinya dari pilihan jenis barang yang lebih banyak, semua itu
tergatung pada value judgement masyarakat tersebut. Sekiranya mereka lebih menyukai
harga yang murah, maka kekurangan pilihan tidak dipandang sebagai suatu yang
merugikan. Sebaliknya, apabila masyarakat menginginkan pilihan barang yang lebih
banyak, sehingga dapat dibuat pilihan yang lebih tepat, harga yang lebih tinggi tidaklah
terlalu merisaukan mereka.
3. Perkembangan Tekhnologi dan Inovasi
Pada umumnya ahli ekonomi berpendapat bahwa bentuk pasar tersebut
memberikan doronga yang sangat terbatas untuk melakukan perkembangan teknologi.
Keuntungan yang melebihi normal didalam jangka pendek dapat mendorong kepada
kegiatan mengembangkan teknologi tetapi dorongan tersebut adalah sangat lemah karena
firma-firma menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh dari mengembangkan
teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama.
Keuntungan melebihi normal yang diperoleh akan mendorong firma-firma lain untuk
masuk ke industri tersebut, dan ini terus berlangsung sehingga keuntungan melebihi
normal tidak ada lagi. Maka dalam waktu yang singkat keuntungan yang diperoleh dari
perkembangan teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.
4. Distribusi Pendapatan
Persaingan monopolistik mengakibatkan corak distribusi pendaptan yang sama
sifatnya seperti yang biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi
pendapatan adalah seimbang. Karena tidak terdapat keuntungan yang berlebih-lebihan
dalam jangka panjang, maka pengusaha dan pemilik modal tidak memperoleh pendapatan
yang berlebih-lebihan. Disamping itu dalam pasar terdapat banyak firama, dan ini berarti
keuntungan normal yang diperoleh akan dibagikan kepada jumlah pemilik modal dan
pengusaha yang banyak jumlahnya. Berdasarkan kecenderungan ini ahli-ahli ekonomi
berpendapat bahwa pasar monopolistik menimbulkan corak distribusi pendapatan yang
lebih merata.

7
2.7 Persaingan Bukan Harga

Persaingan bukan harga pada hakekatnya mengandung arti usaha-usaha diluar perubahan
harga yang dilakukan oleh firma untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang
diproduksikannya. Persaingan bukan-harga bertujuan untuk menggeser kurva permintaan ke
kanan, pergeseran itu berarti pada setiap tingkat harga, jumlah barang yang diminta menjadi
bertambah banyak. Persaingan bukan-harga dapat dibedakan menjadi dua jenis : (i) Diferensiasi
produksi, yaitu menciptakan barang yang sejenis tetapi berbeda berbeda coraknya dengan
produksi firma-firma lainnya, (ii) iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.

Di dalam persaingan monopolistis dan oligopoli, persaingan bukan-harga sangat aktif


dilakukan. Untuk monopoli alasannya yaitu : karena firma monopoli tidak memiliki saingan.
Dalam persaingan sempurna, persaingan bukan-harga tidak di lakukan karena barang yang
diproduksi firma-firma adalah serupa atau identical. Sehingga para pembeli tidak dapat
mengetahui manakah barang yang dihasilkan oleh firma yang menjalankan persaingan bukan-
harga.

1. Diferensiasi Produk
Setiap firma dalam persaingan monopolistis akan berusaha untuk
memproduksikan barang yang mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat dibedakan
dengan jelas dari produksi firma-firma lainnya. Maka di dalam pasar akan terdapat
berbagai barang yang dihasilkan suatu industri yang mempunyai corak, mutu, desain,
mode dan merk yang berbeda-beda. Terapatnya berbagai variasi dari suatu jenis barang
adalah sifat istimewa dari pasar persaingan monopolistis yang tidak terdapat dalam pasar
persaingan sempurna.
Kepada setiap firma barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan menjadi
daya penarik khusus ke atas barang yang di produksikannya.Segolongan konsumen
tertentu akan lebih suka membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal)
dibandingkan dengan barang-barang yang sejenis yang dihasilkan produsen-produsen
lainnya. Dengan demikian diferasiasi produksi dapat menciptakan suatu bentuk
kekuasaan monopoli.

8
2. Promosi Penjualan Melalui Iklan
Didalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan mempersiapkan dan membuat iklan
adalah suatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya. Tujuan
perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan pengiklanan adalah sebagai berikut :
a. Untuk memberikan penerangan kepada konsumen-konsumen mengenai
barang yang diproduksikannya.
b. Untuk menekankan bahwa barang yang dihasilkannya adalah merupakan
barang yang sangat baik.
c.   Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen.

Dari ketiga jenis iklan ini yang biasa di gunakan dalam pasar pesaingan
monopolistik jenis iklan pertama dan kedua. Iklan pertama digunakan pada waktu firma
memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru. Sedangkan iklan jenis kedua
digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar.

2.8 Kebaikan dan keburukan Pengiklanan

Iklan menurut pandangan segolongan orang merupakan suatu penghamburan karena


biaya produksi bertambah tinggi sedangkan konsumen tidak menerima kenikmatan tambahan
dari barang yang dipromosikan melalui kegiatan pengiklanan. Pengiklanan tidak menambah atau
memperbaiki mutu suatu barang. Segolongan lain berpendapat bahwa Iklan memberikan
sumbangan yang positif kepada masyarakat karena ia dapat menurunkan biaya produksi perunit.
Disamping oleh perbedaan pendapat mengenai pengaruh iklan ke atas biaya produksi dan harga,
perbedaan pendapat mengenai kegunaan iklan dikemukakan berdasarkan beberapa argumen lain.
Beberapa argumen penting dalam perdebatan tersebut diterangkan dibawah ini.

1. Iklan dan Biaya Produksi


Iklan dapat menaikkan atau menurunkan biaya produksi perunit tergantung pada
peruahan permintaan yang terjadi sebagai akibat kegiatan pengiklanan yang
dilancarkan. Apabila permintaan menjadi sangat bertambah elastis, besar
kemungkinan biaya produksi perunit akan menjadi lebih rendah. Tetapi kemungkinan
ini tidak banyak berlaku, dan ini berarti bahwa pada umumnya iklan akan
menimbulkan kenaikan biaya produksi.

9
2. Pandangan Lain yang Menyongkong Pengiklanan
Disamping karena biaya produksi yang mungkin akan menjadi lebih rendah,
golongan yang menekankan tentang kebaikan iklan mengemukakan kebaikan-
kebaikan berikut:
a. Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik
didalam menentukan jenis-jenis barang yang akan dibelinya.
b. Iklan akan menggalakkan kegiatan memperbaiki mutu suatu barang.
c. Iklan membantu membiayai perusahaan komunikasi masa seperti radio,
televisi, surat kabar, dan majalah.
d. Iklan menaikkan kesempatan kerja.
3. Pandangan Yang Mengkritik Pengiklanan

Selain mendapat sokongan karena menimbulkan beberapa keuntungan bagi


perusahaan dan masyarakat, iklan juga menjadi bahan kritik karena memiliki
beberapa sifat-sifat negatif. Uraian berikut memberikan gambaran tentang beberapa
kritik terhadap pengiklanan:

1. Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan


2. Iklan tidak selalu memberi informasi yang betul
3. Iklan bukanlah suatu cara yang efektik untuk menambah jumlah pekerjaan
dalam perekonomian.
4. Iklan dapat menjadi penghambat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk
masuk ke dalam industry.

2.9 Kasus Monopolistik Indosat ooredo – Telkomsel

Beberapa waktu belakangan ini muncul spanduk yang bertuliskan sindiran antar operator
telekomunikasi. Spanduk tersebut menyebutkan bahwa IM3 Ooredoo menawarkan layanan
telefon Rp1/detik dan secara terang-terangan menyindir Telkomsel.

Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo dalam keterangan
tertulisnya kepada Okezone mengatakan ada situasi monopolistik di pasar. "Kami amat prihatin

10
atas dinamika pasar ini, yang menyebabkan pasar di luar Jawa tidak berkembang dan terjadi
situasi monopolistik di pasar.

Indosat Ooredoo berupaya untuk memberikan alternatif pilihan layanan kepada pelanggan,
namun terkendala beberapa hal seperti persaingan yang tidak sehat. "Pelanggan di luar Jawa
mengatakan tarif telefon mahal dan tidak memiliki pilihan lain di pasar, karena lebih dari 80
persen pasar di luar Jawa hanya dikuasai oleh satu pemain dominan dunia telekomunikasi,"
jelasnya.

Deva lebih lanjut mengatakan, pihaknya berharap pemerintah melakukan penegakan regulasi
terhadap situasi monopolistik ini agar mewujudkan persaingan usaha yang sehat. Sehingga,
masyarakat bisa menikmati layanan komunikasi dan akses informasi untuk peningkatan kualitas
masyarakat dan perekonomian nasional.

Spanduk Sindiran terhadap Telkomsel

Sebuah kuis yang digelar di Twitter, akun Indosat mengajak pengguna membuktikan kebenaran
tarif Rp1 ke semua operator. Setelah menelefon dan terbukti, pengguna diminta untuk mem-
posting foto lengkap dengan spanduk yang menyatakan bahwa pengguna sudah membuktikan
nelefon murah tersebut.

Dalam informasi yang ada di website Indosat Ooredoo dikatakan jika tarif tersebut berlaku 24
jam dan bisa digunakan tanpa harus registrasi. Namun, dalam skemanya dijabarkan jika tarif Rp1
per detik itu hanya berlaku untuk durasi menelefon selama 5 menit.

Rupanya, beberapa spanduk yang difoto tampak bertuliskan sindiran langsung atau
membandingkan tarif Indosat Ooredoo dengan Telkomsel. Mengenai hal ini, testimoni yang
spesifik menyebut nama operator lain, Indosat Ooredoo memutuskan telah menariknya.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik akan mendapatkan keuntungan di atas


normal pada periode jangka pendek. Keuntungan di atas normal tersebut menyebabkan
pertambahan jumlah perusahaan di pasar. Sehingga mengakibatkan perusahaan tersebut hanya
akan memperoleh keuntungan normal bahkan merugi pada periode jangka panjang.
Biaya produksi per unit perusahaan monopolistik dan harga komoditas yang relatif tinggi,
serta jumlah produksinya yang rendah. Menyebabkan kapasitas produksi yang digunakan berada
di bawah tingkat optimal. Sehingga kurang efisien.
Pengaturan pasar persaingan monopolistic tidak perlu dilakukan meskipun perusahaan
yang beroperasi dalam pasar persaingan monopolistik tidak efisien. Hal ini berdasarkan tiga
argument, antara lain :
a. Daya monopoli yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan yang hilang (dead
weight loss) relatif kecil.
b. Permintaan ysng sangat elastis menyebabkan kelebihan kapasitas produksi relatif
kecil.
c. Ketidakefisienan yang dihasilkan perusahaan yang beroprasi dalam pasar
persaingan monopolistic diimbangi dengan kenikmatan konsumen karena
beragam produk , peningkatan kualitas, dan meningkatnya kebebasab konsumen
dalam memilih output.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/psukandar/576774e6ce927311051e07b0/indosat-vs-telkomsel-
monopolistik-atau-kemalasan-operator-membangun
https://www.liputan6.com/tekno/read/2536780/brti-telkomsel-bantah-monopoli-pasar
https://www.berpendidikan.com/2015/09/pengertian-pasar-monopoli-ciri-ciri-dan-
contohnya.html
https://ekonomimahasiswa.blogspot.com/2015/02/struktur-pasar-persaingan-monopolistik.html

13

Anda mungkin juga menyukai