P ERCOBAAN IV
I. DASAR TEORI
Nitrogen terdapat bebas di atmosfer (78% volume). Selain itu,
atmosfer juga mengandung sedikit amonia sebagai hasil peluruhan zat yang
mengandung nitrogen atau asam nitrat teristimewa setelah terjadi halilintar.
Nitrogen juga terdapat dalam garam-garam seperti natrium dan kalium
nitrat. Jaringan semua organisme hidup mengandung senyawa nitrogen
dalam bentuk protein.
Nitrogen terbanyak terdapat di alam sebagai N2 karena molekul ini
sangat stabil. Gas ini tidak berwarna, tidak berbau, ridak reaktif, mendidih
pada -196°C dan membeku pada -210°C. Ketidakreaktifan ini disebabkan
oleh kekuatan ikatan tripel.
:N ≡ N:
pana
NH4+ (aq) + NO2- (aq) N2 (g) + 2H2O (l)
s
Senyawa Nitrogen
Amonia (NH3)
Amonia larut dalam air dengan konsentrasi sekitar 15M atau 28%
massa, karena antara air dan amonia dapat membentuk ikatan hidrogen.
Amonia dalam air bersifat basa karena terjadi kesetimbangan:
NH3 (g)
O2 NO (g) O2 NO2 (g)
H2
HNO3 (g) + NO (g)
katali O
s
Asam nitrit tidak dapat diisolasi dalam bentuk cairan murni karena
mudah terurai dengan reaksi disproporsionasi.
Eksperimen 2. Pemanasan
garam nitrat
Eksperimen 5. Oksidasi
katalitik amonia
V. ANALISIS DATA
A. Reaksi redoks asam nitrat dengan garam nitrat
Eksperimen 1. Reaksi asam nitrat dengan tembaga
Pada percobaan ini, 3 keping tembaga dimasukkan kedalam 5 tetes
sasm nitrat pekat menghasilkan larutan yang berwarna biru dan terdapat
gelembung-gelembung gas serta keping tembaga melarut.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
+ 0 + +
5 4 2
-1
(reduksi) +2
(oksidasi)
Dalam reaksi ini tembaga mengalami reaksi oksidasi dari Cu
menjadi Cu2+ (Cu bertindak sebagai reduktor) dengan kenaikan bilangan
oksidasi dari 0 menjadi +2. Sedangkan nitrogen mengalami reduksi
(nrtindak sebagai oksidator) dengan penurunan bilangan oksidasi dari +5
menjadi +4.Warna biru yang dihasilkan oleh larutan disebabkan karena
adanya ion Cu2+.
+ 0 + +
5 2 2
+2
(oksidasi) -3
(reduksi)
Dalam reaksi ini Cu bertindak sebagai reduktor (mengalami
oksidasi dari Cu menjadi Cu(NO 3)2 dengan peningkatan biloks dari 0
menjadi +2. Sedangkan nitrogen sebagai reduktor (mengalami oksidasi)
dengan penurunan biloks dari +5 menjadi +2.
Reaksi yang kedua berjalan lebih lambat dibandingkan reaksi yang
pertama. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi asam nitrat
yang digunakan maka kemampuannya untuk mengoksidasi tembaga pun
akan semakin besar. Selain itu senyawa yang dihasilkan pun juga berbeda
dimana dalam percobaan yang menggunakan asam nitrat pekat
2+
mengoksidasi Cu menjadi Cu sedangkan percobaan yang menggunakan
asam nitrat encer membentuk senyawa Cu(NO3)2.
3NO3- (aq) + 8Al (s) + 5OH-(aq) + 18H2O (aq) →NH3 (aq) + 8[Al(OH)4]-
+ 0 -3 +
5 -8 4
(reduksi) +4
(oksidasi)
H2SO4 (aq) + NaNO3 (s) → NaHSO4 (aq) + HNO2 (aq) + 1/2 O2 (g)
2NO2 (aq) + 4H+ (aq) + 2I- (aq) → 2NO (g) + 2H2O (aq) + I2 (aq)
+ -1 + 0
3 -1 2
(reduksi) +1
(oksidasi)
Dalam reaksi ini nitrogen mengalami reduksi dengan penurunan
bilangan oksidasi dari +3 menjadi +2 (NO2 bertindak sebagai oksidator).
Sedangkan I mengalami oksidasi dengan kenaikan bilangan oksidasi dari -1
menjadi 0 (KI bertindak sebagai reduktor).
+2 -3 0 0
-2 (reduksi)
+3 (oksidasi)
VI. KESIMPULAN
1. Keelektronegatifan nitrogen lebih besar daripada hidrogen tetapi
lebih kecil daripada oksigen. Akibatnya bilangan oksidasi nitrogen
jika bersenyawa dengan hidrogen menjadi negatif sedangkan jika
bersenyawa dengan oksigen menjadi positif bilangan oksidasi
nitrogennya.
2. Semakin tinggi konsentrasi, semakin pekat pula nitrat maka
kemampuan untuk mengoksidasi tembaga juga semakin besar.
3. Asam nirat pekat bereaksi dengan logam menghasilkan gas NO 2.
Asam nitrat encer bereaksi dengan logam menghasilkan NO.
4. Asam nitrat merupakan asam kuat dan sebagai pengoksidasi kuat
dimana senyawa ini dapat melarutkan kebanyakan logam dan hasil
reaksinya bergantung pada konsentrasi HNO3 (pekat atau encer).
5. Asam nitrit bersifat sebagai pengoksidasi dengan ion iod (I -) dan
sebagai pereduksi dengan ion permanganate (MnO4-).
6. Asam nitrit dapat bereaksi dengan logam dalam suasana basa yang
dapat diuji menggunakan kertas indikator.
7. Asam nitrit mudah terurai dengan reaksi disproporsionasi juga
dengan garam ammonium.
LAMPIRAN
+ 0 + +
5 4 2
-1 (reduksi)
+2 (oksidasi)
b. Cu(NO3)2
+4 (oksidasi)
-1 (reduksi)
12. Tulis persamaan reaksi yang terjadi! Apakah asam nitrit bertindak
sebagai reduktor atau oksidator pada reaksi ini?
Jawab:
Persamaan reaksi:
2NO2 (aq) + 4H+ (aq) + 2I- (aq) → 2NO (g) + 2H2O (aq) + I2 (aq)
+3 -1 +2 0
-1 (reduksi)
+1 (oksidasi)
Atau:
HNO2 (aq) + 2KI (s) → KOH (aq) + NO (g) + I2
Asam nitrit bertindak sebagai oksidator (karena menyebabkan zat
lain mengalami oksidasi tetapi zat pereduksi mengalami oksidasi).
+2 -3 0 0
-2 (reduksi)
+3 (oksidasi)
16. Zat apakah yang berfungsi sebagai oksidator?
Jawab:
Zat yang berfungsi sebagai oksidator adalah CuO.
FLOWCHART
Cu + HNO3(l)
Larutan + NO (g)
Larutan + gas
Larutan + gas
Memanaskan
Menguji pH gas yang dihasilkan dan sisa zat padat
NB: Melakukan hal yang sama pada KNO3 menggunakan Cu(NO3)2 (s)
Larutan + gas
HNO2 (aq)
10 mL NH3 (l)
1 g (NH4)2 Cr2O7
Lelehan