Anda di halaman 1dari 28

Kelompok 3

P ERCOBAAN IV

Judul : Bilangan Oksidasi Nitrogen

Tujuan : Mempelajari reaksi redoks asam nitrat dan garam nitrat,


reaksi redoks nitrit dan dan reaksi redoks amonia dan ion
amonia.

Hari/Tanggal : Kamis/ 1 April 2010

Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin

I. DASAR TEORI
Nitrogen terdapat bebas di atmosfer (78% volume). Selain itu,
atmosfer juga mengandung sedikit amonia sebagai hasil peluruhan zat yang
mengandung nitrogen atau asam nitrat teristimewa setelah terjadi halilintar.
Nitrogen juga terdapat dalam garam-garam seperti natrium dan kalium
nitrat. Jaringan semua organisme hidup mengandung senyawa nitrogen
dalam bentuk protein.
Nitrogen terbanyak terdapat di alam sebagai N2 karena molekul ini
sangat stabil. Gas ini tidak berwarna, tidak berbau, ridak reaktif, mendidih
pada -196°C dan membeku pada -210°C. Ketidakreaktifan ini disebabkan
oleh kekuatan ikatan tripel.

:N ≡ N:

Bilangan Oksidasi Nitrogen 46


Kelompok 3
Energi ikatan sangat tinggi yaitu 946 kJmol-1.

Di laboratorium, nitrogen dapat dibuat dengan memanaskan larutan


yang mengandung garam amonia dan garam nitrit. Reaksinya adalah:

pana
NH4+ (aq) + NO2- (aq) N2 (g) + 2H2O (l)
s

Secara komersial nitrogen diperoleh dengan cara pencairan udara.


Sebagian besar digunakan untuk membuat amonia, urea, ammonium sulfat
dan asam nitrat. Karena nitrogen tidak reaktif, maka nitrogen digunakan
sebagai selubung gas inert untuk menghilangkan oksigen pada pembuatan
alat elektronika. Sejumlah besar nitrogen cair digunakan dalam industri
makanan karena suhunya yang rendah (-196°C) sehingga mempercepat
proses pendinginan.

Nitrogen dapat membentuk senyawa kovalen dengan banyak unsur


non logam. Senyawa terpenting dengan hidrogen dan oksigen dapat
dijumpai pada nitrogen mulai dari bilangan oksidasi -3 sampai +5 seperti
pada tabel dibawah ini:

Biloks Contoh Reaksi Pembentukan


-3 NH3 (amonia) N2 + 3H → 2NH3
-2 N2H4 (hidrazin) 2NH3 + NaOCl → 2N2H4 + NaCl + H2O
-1 NH2OH NaNO2 + NaHSO4 + SO2 + 2H2O →
(hidroksilamin) 2NaHSO4 + NH2OH
0 N2 (dinitrogen) NH4NO2 → N2 + 2H2O
+1 N2O (dinitrogen NH4NO3 → N2O + 2H2O
oksida)
+2 NO (nitrogen 4NH3 + SO2 → 4NO + 6H2O
monoksida)
+3 N2O3 (dinitrogen
trioksida) -30°C
NO2 (nitrogen NO + NO2 N2O3
oksida)

Bilangan Oksidasi Nitrogen 47


Kelompok 3
+4 N2O4 (dinitrogen 2NO + O2 → 2NO2 N2O4
tetra oksida)
+5 HNO3 (asam 3NO2 + H2O → 2HNO3 + NO
nitrat)

Senyawa Nitrogen

Nitrogen dapat berikatan kovalen dengan beberapa unsur bukan


logam, terutama hidrogen dan oksigen. Keelektronegatifan nitrogen lebih
besar daripada hidrogen tetapi lebih kecil daripada oksigen. Akibatnya,
bilangan oksidasi nitrogen akan bertanda negatif jika bersenyawa dengan
hidrogen sedangkan jika bersenyawa dengan oksigen akan bertanda positif.
Misalnya: NH3 dan NO2.

Amonia (NH3)

Amonia (NH3) adalah senyawa nitrogen yang sangat penting


karena merupakan bahan baku untuk membuat senyawa nitrogen penting
lainnya seperti urea dan nitrogen oksida. Amonia secara komersil dibuat
dengan proses Haber, yaitu mencampur gas N2 dan H2 dengan katalis besi.
Fe
H2(g) + 3H2(g) 2NH3 ∆H° = -92kJ
mol -1 1000
atm

Reaksi ini dapat dibalik sehingga membentuk kesetimbangan.

Di laboratorium, amonia dibuat dari garam ammonium dengan


basa kuat atau oksida basa.

NaOH + NH4Cl → NH3 + NaCl + H2O

CaO + 2NH4Cl → 2NH3 + CaCl2 + H2O

Bilangan Oksidasi Nitrogen 48


Kelompok 3
Kedua reaksi ini dapat dipakai untuk analisis kualitatif ion amonium (NH 4+)
dengan timbulnya bau amonia yang merangsang atau diuji dengan lakmus.
Gas amonia tidak berwarna dengan titik didih -33,35°C dan titik beku -
77,7°C.

Amonia larut dalam air dengan konsentrasi sekitar 15M atau 28%
massa, karena antara air dan amonia dapat membentuk ikatan hidrogen.
Amonia dalam air bersifat basa karena terjadi kesetimbangan:

NH2 + H2O NH4+ + OH- Kb = 1,8.10-5

Amonia berguna untuk menghasilkan senyawa tersebut dengan


reaksi amonia dan oksigen (proses Ostwald).
Pt
4NH3 (g) + 5O2 (g) 4NO (g) + 6H2O (g)
750-900°C

Kemudian segera teroksidasi menjadi NO2.

2NO (g) + O2 (g) → 2NO2 (g)

3NO2 (g) + H2O (l) → 2HNO3 + NO (g)

Nitrogen Oksida dan Nitrogen Dioksida

Nitrogen dioksida (NO2) dan nitrogen oksida (NO) dihasilkan pada


pembakaran amonia menjadi asam nitrat.

NH3 (g)
O2 NO (g) O2 NO2 (g)
H2
HNO3 (g) + NO (g)
katali O
s

Bilangan Oksidasi Nitrogen 49


Kelompok 3
Nitrogen oksida adalah gas yang tidak berwarna dan mempunyai
elektron yang tidak berpasangan.

Nitrogen dioksida adalah gas coklat kemerahan, bersifat racun dan


mempunyai struktur resonansi:

Asam nitrit tidak dapat diisolasi dalam bentuk cairan murni karena
mudah terurai dengan reaksi disproporsionasi.

3HNO2 → HNO3 + H2O + 2NO

HNO2 bersifat pengoksidasi dengan ion iod (I -) dan sebagai


pereduksi dengan ion permanganate (MnO4-).

2HNO2 + 2H+ + 2I- → I2 + 2NO + 2H2O

5HNO2 + H+ + 2MnO4- → Mn2+ + 5NO3- + 3H2O

Dalam laboratorium, asam nitrat dibuat melalui reaksi sebagai berikut:


pana
KNO3 (s) + H2SO4 (l) s KHSO4 (s) + HNO3 (g)

Atom yang terbentuk dapat dipisahkan dengan cara mengembunkan karena


wujudnya dalam bentuk gas.

Asam nitrat murni adalah cairan yang tidak berwarna, mudah


terurai diatas 0°C menjadi NO2, H2O dan O2.

4HNO3 → 4NO2 + O2 + 2H2O


Tidak berwarna coklat kemerahan (terlihat kuning bila encer)

Bilangan Oksidasi Nitrogen 50


Kelompok 3
HNO3 adalah asam kuat dan sebagai pengoksidasi kuat. Senyawa
ini dapat melarutkan kebanyakan logam. Hasil reaksinya bergantung pada
konsentrasi HNO3 pekat dan encer.

Cu + 2NO3- + 4H+ → Cu2+ + 2NO2 + 2H2O (pekat)

3Cu + 2NO3- + 8H+ → 3Cu2+ + 2NO + 4H2O (encer)

II. ALAT DAN BAHAN


A. Alat yang digunakan
1) Tabung reaksi
2) Rak tabung reaksi
3) Gelas kimia 250mL
4) Labu erlenmeyer
5) Batang pengaduk
6) Kaca arloji
7) Neraca analitik
8) Pembakar Bunsen
9) Penjepit tabung reaksi
10) Gelas ukur 10 mL
11) Hotplate
12) Pipet tetes
13) Pipet ukur

B. Bahan yang digunakan


1) Kertas indikator
2) Kalium nitrat
3) Amonium dikromat

Bilangan Oksidasi Nitrogen 51


Kelompok 3
4) Logam aluminium
5) Larutan natrium hidroksida
6) Asam nitrat pekat
7) Kalium permanganate
8) Tembaga
9) Tembaga nitrat
10) Es batu
11) Larutan asam sulfat encer
12) Asam nitrat encer
13) Kalium iodida

III. PROSEDUR KERJA


A. Reaksi redoks asam nitrat dan asam nitrit
Eksperimen 1. Reaksi asam nitrat dengan tembaga
1) Memasukkan 3 keping tembaga ke dalam tabung reaksi
2) Menambahkan 5 tetes asam nitrat pekat
3) Mengencerkan 2 mL asam nitrat untuk memperoleh larutan 7M
kemudian menambahkan 3 keping tembaga dan memperhatikan
gas yang terjadi.

Eksperimen 2. Pemanasan garam nitrat

1) Memanaskan KNO3 padat sebanyak 1 gram menggunakan


pembakar Bunsen.
2) Memanaskan 1 gram Cu(NO3)2 padat menggunakan pembakar
Bunsen.
3) Menguji gas yang dihasilkan dari sisa zat padat dalam tabung
reaksi.

Bilangan Oksidasi Nitrogen 52


Kelompok 3
Eksperimen 3. Reduksi nitrat dalam larutan basa

1) Memasukkan 2 mL HNO3 2M dan 5 mL larutan NaOH encer ke


dalam tabung reaksi.
2) Menambahkan sekeping logam Al kemudian memanaskan.
3) Memeriksa gas yang terbentuk dengan kertas lakmus.

B. Reaksi redoks asam nitrit


Eksperimen 4. Reaksi redoks asam nitrit
1) Mendinginkan 10 mL asam sulfat encer dalam tabung reaksi
dengan es sekitar 5 menit.
2) Memasukkan asam sulfat yang dingin ke dalam tabung reaksi
yang berisi 1 gram NaNO3.
3) Membagi larutan yang mengandung asam nitrit menjadi tiga
bagian.
4) Memanaskan larutan asam nitrit bagian I.
5) Menambahkan 0,05 gram kalium iodida ke dalam larutan asam
nitrit bagian II.
6) Mereaksikan larutan asam nitrit encer bagian III dengan 2 mL
larutan KMnO4.

C. Reaksi redoks amonia dengan ion ammonium


Eksperimen 5. Oksidasi katalitik amonia
1) Melilitkan kawat tembaga sehingga terbentuk spiral.
2) Memasukkan 10 mL amonia pekat ke dalam labu erlenmeyer.
3) Memanaskan labu sehingga amonia mulai menguap.
4) Memanaskan kawat sampai membara kemudian menggantungkan
pada mulut labu erlenmeyer.

Bilangan Oksidasi Nitrogen 53


Kelompok 3
Eksperimen 6. Oksidasi ion ammonium oleh ion dikromat

Memanaskan 1 gram (NH4)2Cr2O7 dalam tabung reaksi.

IV. DATA PENGAMATAN

No. Variabel yang diamati Hasil Pengamatan


Eksperimen 1. Reaksi asam
nitrat dengan tembaga

a. 3 keping tembaga + 5 tetes asam  Mula-mula larutan berwarna


nitrat pekat hijau
 Terdapat asap coklat
 Terdapat gelembung gas
 Keeping tembaga melarut dan
larutan berwarna biru

b. 3 keping tembaga + HNO3 7M  Larutan awal bening


 Terdapat gelembung gas
 Tembaga melarut
 Larutan berwarna biru

Eksperimen 2. Pemanasan
garam nitrat

a. Memanaskan KNO3 padat  KNO3 menguap dan meleleh


 pH gas = 5

b. Memanaskan Cu(NO3)2 padat  Cu(NO3)2 menguap dan


meleleh
 pH gas = 2

Eksperimen 3. Reduksi nitrat


dalam larutan basa

a. 2 mL HNO3 2M 5 mL NaOH  Larutan bening

b. Memasukkan sekeping logam


Bilangan Oksidasi Nitrogen 54
Kelompok 3
Al  Logam Al tenggelam dan
muncul gelembung gas

 Setelah beberapa saat logam


Al mengapung
c. Memanaskan campuran
 pH = 9

Eksperimen 4. Reaksi redoks


asam nitrit

a. H2SO4 encer dingin + 0,033 g  NaNO3 melarut dalam H2SO4


NaNO3 encer

b. Membagi larutan menjadi 3


bagian

c. Memanaskan larutan bagian I  Larutan bening

d. Larutan bagian II + 0,0587 g KI  KI melarut


 Larutan bias kuning
Larutan bagian III + 2 mL
e. KMnO4  Larutan berwarna ungu

Eksperimen 5. Oksidasi
katalitik amonia

a. Memanaskan 10 mL amonia  Amonia mendidih


pekat dalam erlenmeyer

b. Memanaskan kawat sampai  Kawat panas


membiru

c. Menggantung kawat pada  Kawat berubah warna


erlenmeyer menjadi biru kehijauan

Eksperimen 6. Oksidasi ion


ammonium oleh ion dikromat

Bilangan Oksidasi Nitrogen 55


Kelompok 3

Memanaskan (NH4)2Cr2O7  Massa (NH4)2Cr2O7 = 1,0257


dalam tabung reaksi g
 Serbuk terbakar dan warnanya
berubah menjadi hijau tua
kecoklatan serta terjadi
ledakan api

V. ANALISIS DATA
A. Reaksi redoks asam nitrat dengan garam nitrat
Eksperimen 1. Reaksi asam nitrat dengan tembaga
Pada percobaan ini, 3 keping tembaga dimasukkan kedalam 5 tetes
sasm nitrat pekat menghasilkan larutan yang berwarna biru dan terdapat
gelembung-gelembung gas serta keping tembaga melarut.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

HNO3 (l) + Cu (s) → NO2 (s) + Cu2+ (aq) + 2OH- (aq)

+ 0 + +
5 4 2
-1
(reduksi) +2
(oksidasi)
Dalam reaksi ini tembaga mengalami reaksi oksidasi dari Cu
menjadi Cu2+ (Cu bertindak sebagai reduktor) dengan kenaikan bilangan
oksidasi dari 0 menjadi +2. Sedangkan nitrogen mengalami reduksi
(nrtindak sebagai oksidator) dengan penurunan bilangan oksidasi dari +5
menjadi +4.Warna biru yang dihasilkan oleh larutan disebabkan karena
adanya ion Cu2+.

Bilangan Oksidasi Nitrogen 56


Kelompok 3
Percobaan selanjutnya adalah mereaksikan 3 keping tembaga
dengan HNO3 7M menghasilkan larutan berwarna biru dan keping tembaga
melarut serta terdapat gelembung-gelembung gas.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

HNO3 (aq) + Cu (s) → Cu (NO3)2 (aq) + 2NO (g) + 2H2O (aq)

+ 0 + +
5 2 2
+2
(oksidasi) -3
(reduksi)
Dalam reaksi ini Cu bertindak sebagai reduktor (mengalami
oksidasi dari Cu menjadi Cu(NO 3)2 dengan peningkatan biloks dari 0
menjadi +2. Sedangkan nitrogen sebagai reduktor (mengalami oksidasi)
dengan penurunan biloks dari +5 menjadi +2.
Reaksi yang kedua berjalan lebih lambat dibandingkan reaksi yang
pertama. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi asam nitrat
yang digunakan maka kemampuannya untuk mengoksidasi tembaga pun
akan semakin besar. Selain itu senyawa yang dihasilkan pun juga berbeda
dimana dalam percobaan yang menggunakan asam nitrat pekat
2+
mengoksidasi Cu menjadi Cu sedangkan percobaan yang menggunakan
asam nitrat encer membentuk senyawa Cu(NO3)2.

Eksperimen 2. Pemanasan garam nitrat


Pada percobaan ini 1,0802 g KNO3 dipanaskan hingga meleleh.
Uap yang dihasilkan diuji dengan kertas indikator dan menunjukkan harga
pH = 5.
Reaksinya adalah sebagai berikut:

Bilangan Oksidasi Nitrogen 57


Kelompok 3
2KNO3 (s) → K2O + 2NO2 (g) + 1/2 O2 (g)

Selanjutnya memanaskan 1,144 g Cu(NO3)2 menghasilkan lelehan


berwarna biru kehijauan. Ini menandakan bahwa reaksi menghasilkan gas
NO2. Setelah diuji denga kertas indikator, diketahui pH uap yang dihasilkan
= 2.
Reaksinya adalah sebagai berikut:

Cu(NO3)2 (s) → CuO + 2NO2 (g) + 1/2 O2 (g)

Dari kedua reaksi di atas, dapat diketahui bahwa pemanasan garam


nitrat menghasilkan gas NO2. Dalam hal ini nitrogen sebagai garam
mengalami reduksi.
Pada umunya garam nitrat Pb(NO 3)2 digunakan dalam pembuatan
gas NO2 karena tidak mengandung air pada saat kristalisasi, oksigen yang
dihasilkan dapat dipisahkan dengan pengaliran melalui campuran
pendinginan es dan garam lalu NO 2 akan terkondensasi sebagai larutan
berwarna kuning pucat.
NO2 merupakan molekul yang jumlah elektronnya ganjil dengan
struktur sebagai berikut:

Eksperimen 3. Reduksi nitrat dalam larutan basa


Pada percobaan ini 2 mL HNO 3 yang dicampurkan dengan 5 mL
larutan NaOH encer menghasilkan larutan bening. Kemudian memasukkan
logam Al lalu timbul gelembung-gelembung gas. Pada mulanya logam Al
tenggelam namun beberapa saat kemudian kepingan logam Al mengapung.

Bilangan Oksidasi Nitrogen 58


Kelompok 3
Selanjutnya dilakukan pemanasan yang tujuannya untuk
menguapkan gas NH3. Setelah diuji menggunakan kertas indikator diketahui
pH = 9 yang artinya reaksi berlangsung dalam suasana basa.
Reaksinya adalah sebagai berikut:

3NO3- (aq) + 8Al (s) + 5OH-(aq) + 18H2O (aq) →NH3 (aq) + 8[Al(OH)4]-

+ 0 -3 +
5 -8 4
(reduksi) +4
(oksidasi)

Dalam reaksi ini nitrogen mengalami reduksi dengan penurunan


bilangan oksidasi dari +5 menjadi -3 dengan kata lain HNO 3 bertindak
sebagai oksidator bagi aluminium. Sedangkan aluminium mengalami
oksidasi dengan kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +4.

B. Reaksi Redoks Asam Nitrat


Eksperimen 4. Reaksi redoks asam nitrit
Dalam percobaan ini 10 mL H2SO4 didinginkan selama 5 menit
menggunakan es batu dengan tujuan agar gas yang terbentuk dari
penguraian NaNO3 sedikit. Lalu larutan H2SO4 yang sudah dingin
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 1,033 g NaNO 3. NaNO3
melarut dan larutan bening karena reaksi menghasilkan nitrit .
Reaksinya adalah sebagai berikut :

H2SO4 (aq) + NaNO3 (s) → NaHSO4 (aq) + HNO2 (aq) + 1/2 O2 (g)

Selanjutnya larutan dibagi menjadi tiga bagian.

Bilangan Oksidasi Nitrogen 59


Kelompok 3
 Tabung 1 : larutan HNO2

Larutan HNO2 dipanaskan menghasilkan gas NO dan larutan


bening. Reaksi ini kembali menghasilkan senyawa nitrat. Reaksinya adalah
sebagai berikut:

3 HNO2 (aq) → HNO3 + 2NO (g) + H2O (aq)


+ + +
3 5 2
+2
(oksidasi) -1 (reduksi)

Reaksi diatas merupakan reaksi disproporsionasi (berasal dari


spesies yang sama) dimana nitrogen mengalami oksidasi (pada HNO3)
dengan kenaikan bilangan oksidasi dari +3 menjadi +5 dan mengalami
reduksi (pada NO) dengan penurunan bilangan oksidasi dari +3 menjadi +2.

 Tabung 2 : larutan HNO2 + KI

Larutan HNO2 yang ditambahkan dengan 0,0587 g KI


menghasilkan larutan bening dengan bias kuning. Reaksi ini berlangsung
dalam suasana asam dan menghasilkan gas NO yang tidak berwarna.

Reaksinya adalah sebagai berikut:

2NO2 (aq) + 4H+ (aq) + 2I- (aq) → 2NO (g) + 2H2O (aq) + I2 (aq)
+ -1 + 0
3 -1 2
(reduksi) +1
(oksidasi)
Dalam reaksi ini nitrogen mengalami reduksi dengan penurunan
bilangan oksidasi dari +3 menjadi +2 (NO2 bertindak sebagai oksidator).
Sedangkan I mengalami oksidasi dengan kenaikan bilangan oksidasi dari -1
menjadi 0 (KI bertindak sebagai reduktor).

Bilangan Oksidasi Nitrogen 60


Kelompok 3
 Tabung 3: larutan HNO2 + KMnO4

Campuran antara larutan HNO2 dengan larutan KMnO4


menghasilkan larutan berwarna ungu. Reaksi ini berlangsung pada suasana
asam.

Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:

5NO2- (aq) + 2MnO4- (aq) + 6H+ → 5NO3- + 2Mn2+ +3H2O


+ + + +
3 7 5 2
+2
(oksidasi) -5
(reduksi)

Dalam hal ini nitrogen mengalami oksidasi dengan kenaikan


bilangan oksidasi dari +3 menjadi +5 (nitrit bertindak sebagai reduktor),
sedangkan Mn mengalami reduksi dengan penurunan bilangan oksidasi dari
+7 menjadi +2 (ion permanganate MnO4- bertindak sebagai oksidator).

C. Reaksi Redoks Amonia dan Ion Amonium


Eksperimen 5. Oksidasi katalitik amonia
Pada percobaan ini 10 mL amonia pekat dimasukkan ke dalam
erlenmeyer lalu dipanaskan hingga menguap. Pada saat bersamaan kawat
Cu yang berbentuk spiral dipanaskan hingga membara. Selanjutnya kawat
Cu digantung diatas labu erlenmeyer dan kawat berubah warna manjadi biru
kehijauan. Reaksinya adalah sebagai berikut:
CuO (s) + NH3 (g) → 3Cu (s) + N2 (g) + 3H2O (g)

+2 -3 0 0
-2 (reduksi)
+3 (oksidasi)

Bilangan Oksidasi Nitrogen 61


Kelompok 3
Ketika kawat Cu dipanaskan, terbentuk suatu oksida yaitu CuO.
Oksida CuO ini selanjutnya bereaksi dengan uap NH 3 membentuk Cu, N2
dan H2O.

Pada reaksi di atas, NH bertindak sebagai reduktor dimana nitrogen


mengalami oksidasi dengan peningkatan bilangan oksidasi dari -3 menjadi
0. Sedangkan yang bertindak sebagai oksidator adalah CuO dimana Cu
mengalami penurunan bilangan oksidasi (reduksi) dari +2 menjadi 0.

Eksperimen 6. Oksidasi ion ammonium oleh ion dikromat

Sebanyak 1,0257 g (NH4)2Cr2O7 dipanaskan, beberapa saat


kemudian terjadi letupan api. Serbuk yang pada awalnya berwarna jingga
berubah menjadi serbuk berwarna hijau kecoklatan dan serbuk menjadi
lebih banyak hingga memenuhi bahkan sebagian serbuknya keluar dari
tabung reaksi yang diakibatkan karena letupan yang terjadi.

Reaksinya adalah sebagai berikut:

(NH4)2Cr2O7 (s) → N2 (g) + 4H2O(g) + Cr2O3 (s) ∆H = -315kJ/mol


-3 +6 0 +3
+3 (oksidasi)
-3 (reduksi)

Pada percobaan ini garam yang mengandung anion pengoksidasi


terdekomposisi jika dipanaskan dengan oksidasi amonium menjadi N 2.

Dalam reaksi ini nitrogen mengalami oksidasi dengan kenaikan


bilangan oksidasi dari -3 menjadi 0. Sedangakan Cr mengalami reduksi
dengan penurunan bilangan oksidasi dari +6 menjadi +3. Ion dikromat

Bilangan Oksidasi Nitrogen 62


Kelompok 3
(Cr2O72-) bertindak oksidator yang mengoksidasi ammonium sehingga
membentuk gas N2 yang dilepaskan ke udara.

VI. KESIMPULAN
1. Keelektronegatifan nitrogen lebih besar daripada hidrogen tetapi
lebih kecil daripada oksigen. Akibatnya bilangan oksidasi nitrogen
jika bersenyawa dengan hidrogen menjadi negatif sedangkan jika
bersenyawa dengan oksigen menjadi positif bilangan oksidasi
nitrogennya.
2. Semakin tinggi konsentrasi, semakin pekat pula nitrat maka
kemampuan untuk mengoksidasi tembaga juga semakin besar.
3. Asam nirat pekat bereaksi dengan logam menghasilkan gas NO 2.
Asam nitrat encer bereaksi dengan logam menghasilkan NO.
4. Asam nitrat merupakan asam kuat dan sebagai pengoksidasi kuat
dimana senyawa ini dapat melarutkan kebanyakan logam dan hasil
reaksinya bergantung pada konsentrasi HNO3 (pekat atau encer).
5. Asam nitrit bersifat sebagai pengoksidasi dengan ion iod (I -) dan
sebagai pereduksi dengan ion permanganate (MnO4-).
6. Asam nitrit dapat bereaksi dengan logam dalam suasana basa yang
dapat diuji menggunakan kertas indikator.
7. Asam nitrit mudah terurai dengan reaksi disproporsionasi juga
dengan garam ammonium.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 1992. Penuntun Belajar Kimia Dasar, Kimia Unsur


Petrokimia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Bilangan Oksidasi Nitrogen 63


Kelompok 3
Cotton dan Wikinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Universitas
Indonesia.

S, Syukri. 1992. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB.

Saadi, Parham dan Mahdian. 2008. Panduan Praktikum Kimia Anorganik.


Banjarmasin: FKIP UNLAM.

Bilangan Oksidasi Nitrogen 64


Kelompok 3

LAMPIRAN

Pertanyaan dan Jawaban

A. Reaksi redoks asam nitrat dengan garam nitrat


Eksperimen 1. Reaksi asam nitrat dengan tembaga
1. Senyawa apakah yang terbentuk ? berapa bilangan oksidasi nitrogen
yang terbentuk?
Jawab:
Senyawa yang terbentuk adalah NO2.
Bilangan oksidasi nitrogen yang terbentuk adalah +4.

2. Tulis persamaan reaksi ion yang terjadi!


Jawab:
Persamaan reaksi:
HNO3 (l) + Cu (s) → NO2 (s) + Cu2+ (aq) + 2OH- (aq)

+ 0 + +
5 4 2
-1 (reduksi)
+2 (oksidasi)

3. Hitung bilangan oksidasi tembaga dalam senyawa yang terjadi!


Jawab:
Bilangan oksidasi tembaga adalah +2.

4. Senyawa nitrogen apakah yang dihasilkan pada produk reaksi


pertama dari reaksi?
Jawab:
Bilangan Oksidasi Nitrogen 65
Kelompok 3
Senyawa nitrogen yang dihasilkan adalah senyawa nitrogen oksida
(NO2).

5. Sebutkan apa sebabnya terjadi hasil reaksi yang berbeda jika


tembaga direaksikan dengan asam nitrat dengan berbagai
konsentrasi!
Jawab:
Karena semakin tinggi konsentrasi, semakin pekat asam nitrat maka
semakin besar kemampuannya untk mengoksidasi tembaga dan hasil
reaksinya pun berbeda.
Pada asam nitrat encer:
HNO3 (aq) + Cu (s) → Cu (NO3)2 (aq) + 2NO (g) + 2H2O (aq)
Pada asam nitrat pekat
HNO3 (l) + Cu (s) → NO2 (s) + Cu2+ (aq) + 2OH- (aq)

Eksperimen 2. Pemanasan garam nitrat.


6. Zat apakah yang terjadi pada dekomposisi termal
a. KNO3
b. Cu(NO3)2
Jawab:
a. KNO3
Zat yang terjadi pada dekomposisi termal KNO 3 adalah K2O,
NO2 dan O2.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
2KNO3 (s) → K2O + 2NO2 (g) + 1/2 O2 (g)

b. Cu(NO3)2

Bilangan Oksidasi Nitrogen 66


Kelompok 3
Zat yang terjadi pada dekomposisi termal Cu(NO 3)2 adalah CuO,
NO2 dan O2.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
Cu(NO3)2 (s) → CuO + 2NO2 (g) + 1/2 O2 (g)

Eksperimen 3. Reduksi nitrat dalam larutan basa.


7. Tulis persamaan reaksi yang terjadi!
HNO3 (aq) + NaOH (aq) → NaNO3 (s) + H2O (aq)

3NO3-(aq) + 8Al(s) + 5OH-(aq) + 18H2O(aq) →NH3(aq) + 8[Al(OH)4]-


+5 0 -3 +4
-8 (reduksi)

+4 (oksidasi)

B. Reaksi redoks asam nitrit


Eksperimen 4. Reaksi redoks asam nitrit
8. Catat warna larutan asam nitrit!
Jawab:
Warna larutan asam nitrit adalah bening.

9. Apakah reaksi yang terjadi?


Jawab:
Reaksi yang terjadi adalah reaksi disproporsionasi (autoredoks).

10. Tulis persamaan reaksi yang terjadi!


Jawab:
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
H2SO4 (aq) + NaNO3 (s) → NaHSO4 (aq) + HNO2 (aq) + ½ O2 (g)
Bilangan Oksidasi Nitrogen 67
Kelompok 3

11. Dekomposisi termal asam nitrit adalah reaksi disproporsionasi. Tulis


persamaan reaksi yang terjadi!
Jawab:
Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

3 HNO2 (aq) → HNO3 + 2NO (g) + H2O (aq)


+3 +5 +2
+2 (oksidasi)

-1 (reduksi)

12. Tulis persamaan reaksi yang terjadi! Apakah asam nitrit bertindak
sebagai reduktor atau oksidator pada reaksi ini?

Jawab:
Persamaan reaksi:

2NO2 (aq) + 4H+ (aq) + 2I- (aq) → 2NO (g) + 2H2O (aq) + I2 (aq)
+3 -1 +2 0
-1 (reduksi)
+1 (oksidasi)
Atau:
HNO2 (aq) + 2KI (s) → KOH (aq) + NO (g) + I2
Asam nitrit bertindak sebagai oksidator (karena menyebabkan zat
lain mengalami oksidasi tetapi zat pereduksi mengalami oksidasi).

13. Apakah asam nitrit berfungsi sebagai oksidator atau reduktor?


Jawab:
Reaksi yang terjadi:

5NO2- (aq) + 2MnO4- (aq) + 6H+ → 5NO3- + 2Mn2+ +3H2O


+3 +7 +5 +2
Bilangan Oksidasi Nitrogen 68
+2 (oksidasi)
-5 (reduksi)
Kelompok 3

Asam nitrai berfungsi sebagai reduktor (karena menyebabkan zat


yang lain mengalami reduksi, tetapi zat pereduksi mengalami
oksidasi).

14. Apa sebabnya asam nitrat tidak mengalami reaksi disproporsionasi?


Jawab:
Karena sifat MnO2- yang bertindak sebagai oksidator kuat shingga
langsung mengoksidasi nitrit.

C. Reaksi redoks amonia dan ion ammonium.


Eksperimen 5. Oksidasi katalitik amonia.
15. Tulis persamaan reaksi yang terjadi!
Jawab:

Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:


CuO (s) + NH3 (g) → 3Cu (s) + N2 (g) + 3H2O (g)

+2 -3 0 0
-2 (reduksi)
+3 (oksidasi)
16. Zat apakah yang berfungsi sebagai oksidator?
Jawab:
Zat yang berfungsi sebagai oksidator adalah CuO.

17. Apa sebabnya reaksi ini penting dalam industri?


Jawab:

Bilangan Oksidasi Nitrogen 69


Kelompok 3
Reaksi ini sangat penting dalam industri karena digunakan sebagai
prinsip pembentukan gas nitrogen yang bermanfaat untuk membuat
urea, asam nitrat dan lainnya.
18. Jelaskan peristiwa yang terjadi!
Jawab:
Peristiwa yang terjadi adalah sebagai berikut:
Garam (NH4)2Cr2O7 yang mengandung anion pengoksidasi dapat
terdekomposisi bila dipanaskan dengan oksidasi ammonium menjadi
N2 (pada percobaan yang telah dilakukan).
Reaksinya adalah sebagai berikut:

(NH4)2Cr2O7(s) → N2(g) + 4H2O(g) + Cr2O3 (s) ∆H = -315kJ/mol


-3 +6 0 +3
+3 (oksidasi)
-3 (reduksi)

Ion dikromat mengoksidasi ammonium sehingga membentuk N 2


yang dilepaskan ke udara. Yang terjadi adalah warna serbuk yang semula
jingga berubah menjadi hijau lumut dan jumlah serbuk menjadi lebih
banyak sehingga memenuhi tabung reaksi. Pada reaksi ini nitrogen
bertindak sebagai reduktor.

Bilangan Oksidasi Nitrogen 70


Kelompok 3

FLOWCHART

A. Reaksi Redoks Asam Nitrat dan Garam Nitrat


Eksperimen 1. Reaksi Asam Nitrat dengan Tembaga

Cu + HNO3(l)

Memasukkan ke dalam tabung reaksi


Mengamati

Larutan + NO (g)

2 mol HNO3 + H2O(l) + 3 keping tembaga

Memasukkan ke dalam tabung reaksi


Mengamati

Larutan + gas

Eksperimen 2. Pemanasan Garam Nitrat

Larutan + gas

Memanaskan
Menguji pH gas yang dihasilkan dan sisa zat padat

Bilangan Oksidasi Nitrogen 71


Lelehan
Kelompok 3

NB: Melakukan hal yang sama pada KNO3 menggunakan Cu(NO3)2 (s)

Eksperimen 3. Reduksi Nitrat dalam Larutan Basa

2 mL HNO3 2M + 5 mL NaOH (aq) + 1 keping Al

Memasukkan ke dalam tabung reaksi


Memanaskan
Memeriksa gas dengan kertas lakmus

Larutan + gas

B. Reaksi Redoks Asam Nitrit


Eksperimen 4. Reaksi Redoks Asam Nitrit

1 g NaNO3 + 10 mL H2SO4 (aq) *

Memasukkan ke dalam tabung reaksi

HNO2 (aq)

Membagi ke dalam 3 tabung

Larutan I Larutan II Larutan III

Memanaskan Menambahkan KI Menambahkan KMnO4

Bilangan Oksidasi Nitrogen 72


Larutan + gas Larutan Larutan
Kelompok 3

NB: Mendinginkan H2SO4 terlebih dahulu dengan es sekitar 5 menit

C. Reaksi Redoks Amonia dan Ion Amonium


Eksperimen 5. Oksidasi Katalitik Amonia

10 mL NH3 (l)

Memasukkan ke dalam erlenmeyer


Memanaskan sampai amonia menguap
Memasukkan kawat tembaga pijar
Menggantung pada mulut labu erlenmeyer

Kawat tembaga + NH2 (l)

Eksperimen 6. Oksidasi Ion Amonium oleh Ion Dikromat

1 g (NH4)2 Cr2O7

Memasukkan ke dalam tabung reaksi


Memanaskan

Lelehan

Bilangan Oksidasi Nitrogen 73

Anda mungkin juga menyukai