Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2.1.1. Umum
Pada Bab ini akan disajikan pemahaman Konsultan terhadap proyek Belanja Jasa
Konsultasi Perencanaan Pembangunan Ruang NICU (Dak Penugasan) Tahun Anggaran
2021 dengan mengacu pada Kerangka Acuan Kerja (KAK). Berdasarkan informasi yang
didapatkan Konsultan dengan maksud sebagai panduan dalam memutuskan prinsip-
prinsip pendekatan dan metodologi yang akan dipakai Konsultan dalam menjalankan
tugasnya.
Secara keseluruhan Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) untuk Pekerjaan ini, telah diuraikan
cukup jelas dan baik di dalam Lingkup Pekerjaan, maupun hasil yang diharapkan
(Keluaran) yang harus dipenuhi oleh Konsultan Perencana sudah dapat dipahami. Namun
demikian untuk mempertegas pemahaman tersebut konsultan menguraikannya menjadi
beberapa pokok pemahaman antara lain meliputi :
1. MAKSUD
Maksud kegiatan adalah melaksanakan Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan
Pembangunan Ruang NICU, guna menyiapkan dokumen tender untuk pelaksanaan
Pembangunan Fasilitas Ruang tersebut.
2. TUJUAN
Untuk menciptakan desain Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Pembangunan
Ruang NICU (Dak Penugasan) Tahun Anggaran 2021 yang berkualitas, sesuai
dengan fungsinya, memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan
dan kemudahan serta efisien dalam penggunaan sumber daya, serasi dan
selaras dengan lingkungannya.
Pada dasarnya, Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR) yang diberikan pada dokumen
Lelang, sudah cukup jelas bagi Konsultan.Informasi dan permasalahan yang berkaitan
dengan pekerjaan ini cukup jelas dan bisa dimengerti oleh Konsultan, sehingga
kemungkinan terjadinya salah penafsiran terhadap maksud dan tujuan serta ruang
lingkup pekerjaan ini akan dapat di hindari .
Meskipun demikian, terdapat beberapa hal teknis sehubungan dengan pekerjaan ini
yang cukup penting dan menjadi perhatian Konsultan serta perlu ditanggapi, Hal-hal
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Penyajian Usulan
Penyajian Usulan Teknis merupakan salah satu bagian penting dalam penyusunan
dokumen penawaran, dimana dokumen ini menunjukkan kemampuan konsultan
dalam melakukan pendekatan teknis pelaksanaan pekerjaan. Adapun beberapa
tanggapan yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut :
Keberadaan dan ketersediaan data sekunder dan primer hasil studi dan
perencanaan tahap sebelumnya kurang memadai. Untuk itu diperlukan survey
ke lokasi dan membuat analisa mengenai kondisi dari lokasi yang ditinjau.
Pekerjaan lapangan yang tercantum di dalam KAK adalah penyelidikan
material. Titik-titik penyelidikan untuk survei di lapangan serta metode
penyelidikan yang akan dilaksanakan tidak tercantum dalam KAK, oleh
karena itu pihak Konsultan telah mengambil inisiatif untuk mengajukan usulan
titik-titik/lokasi survei serta metode pelaksanaannya. Hal ini diuraikan pada
Bab mengenai Metodologi Pelaksanaan dan Rencana Kerja.
b. Usulan Teknis
Dalam penyajian usulan, dalam hal ini dokumen kelengkapan administrasi,
konsultan memberikan tanggapan berdasarkan uraian yang tertuang dalam
petunjuk mengenai usulan, adapun substansi tanggapan-tanggapan tersebut
adalah sebagai berikut :
Penyajian Dokumen secara umum telah lengkap, sehingga memudahkan
Konsultan dalam menyusun Dokumen Penawaran/Usulan.
Ketentuan mengenai kelengkapan surat-surat yang harus disampaikan sudah
cukup lengkap dan memadai, dengan demikian pihak konsultan dapat
menyiapkan seluruh dokumen yang diperlukan untuk digandakan sesuai
keperluan.
BAB III
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Untuk mencapai tujuan sesuai sasaran yang ditentukan di dalam kerangka Acuan Kerja
maka sebelum dibuat metode terperinci perlu ditentukan lebih dahulu prinsip-prinsip
dasar dan penyederhanaan pelaksanaan. Harus lebih dahulu dipastikan tujuan dan
prinsip yang benar sehingga keputusan yang akan diambil dapat mencapai sasaran.
Tanpa hal ini maka program yang dilaksanakan kemungkinan akan gagal dan tidak
efisien selama pelaksanaannya sehingga tujuan akhir tidak tercapai.
Sangat diperlukan membuat identifikasi dan mengerti ruang lingkup, pekerjaan yang
akan dilaksanakan nantinya sebelum memutuskan metode pelaksanaan yang
diperlukan.Untuk mencapai tujuan sesuai sasaran yang ditentukan di dalam Kerangka
Acuan Kerja maka sebelum dibuat metode terperinci perlu ditentukan lebih dahulu
prinsip-prinsip dasar dan penyederhanaan pelaksanaan. Harus lebih dahulu dipastikan
tujuan dan prinsip yang benar sehingga keputusan yang akan diambil dapat mencapai
sasaran. Tanpa hal ini maka program yang dilaksanakan kemungkinan akan gagal dan
tidak efisien selama pelaksanaannya sehingga tujuan akhir tidak tercapai.
Sangat diperlukan membuat identifikasi dan mengerti ruang lingkup, pekerjaan yang
akan dilaksanakan nantinya sebelum memutuskan metode pelaksanaan yang
diperlukan.
2.2.5. Inovasi
Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai rujukan pelaksanaan Perencanaan ini, telah
disusun secara sistimatis dan mengarahkan Konsultan kepemahaman substansi
yang rinci terhadap tujuan dan lingkup pekerjaan. sehingga dalam pelaksanaan
pekerjaan Perencanaan, Konsultan akan mengacu kepada standar Perencanaan
yang telah ditetapkan oleh kementerian Pekerjaan Umum maupun perarturan yang
dikeluarjan oleh kementerian Kesehatan Oleh karena itu bentuk layanan jasa
konsultan yang akan dilaksanakan adalah berupa penelitian untuk mendukung
desain optimal struktur atas bangunan yang dimaksud
Sebagaimana telah diuraikan dalam KAK bahwa tujuan pekerjaan ini adalah untuk
mendukung kelancaran Perencanaan teknis sedemikian rupa sehingga tercapai
penyesuaian dalam batas-batas kemampuan biaya agar supaya dalam
pelaksanaan kontruksi fisik dapat dijadikan acuan.
Konsultan dalam penanganan pekerjaan Perencanaan ini akan mengerahkan
tenaga ahli yang ada sehingga dengan demikian dapat tercapai suatu hasil kajian
yang optimal dan sesuai dengan standar teknik yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pertimbangan dari jenis pekerjaan ini nantinya akan menghasilkan
Desain Rancangan Teknik Terinci Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan
Pembangunan Ruang NICU (Dak Penugasan), maka konsultan mengusulkan
beberapa hal, yaitu:
1. Menerapkan konsep Green Building / bangunan hijau yang saat ini sudah marak
dikembangkan dilingkungan perencanaan di Indonesia. Konsep ini diterapkan
sebagai respons terhadap krisis energi dan keprihatinan masyarakat tentang
lingkungan hidup. Inovasi untuk mengembangkan green building terus dilakukan
sebagai upaya untuk menghemat energi dan mengurangi masalah-masalah
lingkungan.
2. Kebijakan penyusunan tata ruang dan sirkulasi dari perencanaan pembangunan
agar tetap mengacu pada kepentingan masyarakat dan tetap memasyarakat.
Sehingga dihasilkan sebuah tatanan ruang yang memudahkan pengguna maupun
tamu dan tidak menyesatkan.
3. Memperhatikan kebijaksanaan dan perencanaan sektoral yang terdapat atau yang
direncanakan di wilayah perencanaan.
4. Melengkapi dengan tampilan-tampilan perspektive atau bentuk tiga dimensi
lainnya untuk memperjelas kondisi lapangan dan rencana pengembangan yang
dilakukan
Penjelasan mengenai ketersediaan data-data yang ada di lapangan, baik yang ada di
kantor terkait maupun kantor-kantor dinas lainya yang ada di lokasi pekerjaan secara
garis besar sudah kami mengerti dan kami memiliki gambaran akan hal tersebut,
konsultan akan memastikan keberadaan data-data tersebut baik secara kualitas
maupun kuantitasnya, juga mengenai kemudahan-kemudahan.
Rencana kerja ini dibuat berdasarkan uraian Kerangka Acuan Kerja (TOR) mengenai
ruang lingkup konsultan dan metoda kerja seperti yang telah diuraikan sebelumnya
serta syarat administrasi yang tertuang dalam TOR.
Dalam penyusunan Rencana Kerja ini, terlebih dahulu diadakan suatu study mendalam
mengenai kapasitas kerja dari personil yang terlibat dan peralatan yang digunakan,
ruang lingkup dan volume pekerjaan, lokasi kerja, accessibility, mobilisasi dan seluruh
aspek teknis dan ekonomis yang erat kaitannya dengan pekerjaan Perencanaan teknik
ini.
Rencana kerja konsultan pada Perencanaan teknis berusaha agar pekerjaan ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, maka sesuai dengan
pengalaman konsultan, pekerjaan Perencanaan ini dapat diselesaikan dalam waktu 1
bulan.
Bertitik tolak kepada analisa terperinci mengenai hal-hal tersebut diatas, maka dapat
ditetapkan dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan teknis yang tertuang dalam :
Kosekuensi yang akan dialami tenaga kerja bila bertindak tidak aman dan tidak
menggunakan APD adalah sebagi berikut :
1. Kepala terbentur
2. Anggota tubuh terluka
3. Terjepit
4. Gangguan pernafasan
5. Gangguan penglihatan
6. Gangguan pendengaran
7. Terjatuh dari ketinggian
8. Meninggal dunia
Apabila hal ini tidak bisa segera diperbaiki maka akan sangat merugikan perusahaan
khususnya tenaga kerja itu sendiri.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk segera mengatasi sumber masalah ini, adalah :
1. Melakukan breafing K3 untuk mengingatkan tenaga kerja agar selalu
menggunakan APD
2. Membuat prosedur kerja yang baik
3. Melakukan pelatihan K3 kepada para tenaga kerja secara menyeluruh dan
berkesinambungan
Alat Pelindung Diri (ADP) atau Personal Protective Equipment yang wajib dikenakan
oleh Tenaga Kerja pada Area kerja nantinya :
1. Safety Body Harness
Safety Body Harness (tali keselamatan) berfungsi untuk membuat gerak tenaga
kerja agar tidak masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga
tenaga kerja berada pada posisi kerja yang di inginkan dalam keadaan miring
maupun tergantung dan menahan serta membatasi tenaga kerja jatuh sehingga
tidak membentur lantai dasar.
2. Safety Shoes
Safeti Shoes berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau berbenturan
dengan benda – benda berat termasuk benda tajam, tergeincir, terkena cairan
panas atau dingin, uap panas, terpapar suhu ekstrim, terkena bahan kimia
berbahaya dan jasad renik. Sepatu yang digunakan adalah sepatu Both.
3. Safety Helmet
Safety Helmet (alat pelindung kepala) merupakan alat pelindung yang berfungsi
untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul,benda
tajam atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh
radiasi panas, api, percikan bahan-bahan kimia, jasad renik (mikro organisme),
dan suhu yang ekstrim.
4. Safety Goggles
Safety Goggles (alat pelindung mata) adalah alat yang berfungsi untuk melindungi
mata dari paparan bahan kimia berbahaya, apaparan partikel-partikel yang
melayang di udara dan di badan air, percicikan benda-benda kecil, panas, atau
uap panas, radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak
mengion, pancaran cahaya dan benturan atau pukulan benda keras atau benda
tajam.
5. Safety Gloves
Safety Gloves (alat Pelindung tangan) adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi tangan dan jari-jari tangan dari bahan-bahan kimia dan terkena banda-
benda tajam.
Pada bagian uraian mengenai Jangka Waktu Pelaksanaan secara garis besar sudah
cukup jelas, yaitu 1 bulan.
JADWAL PELAKSANAAN
BULAN 1
NO KEGIATAN KET.
I II III IV
1 TAHAP PERSIAPAN
Mobilisasi/ Demobilisasi
2 TAHAP SURVEY LAPANGAN PENGOLAHAN DATA
Survey Pendahuluan
Survey Topogravy
Pengumpulan Data
Pengolahan data (Produk)
3 PELAPORAN
Gambar Kerja
Engineer Estimate (EE)
Bill Of Quantyti (BOQ)
4 Pengawasan Berkala Dilakukan Pada saat pekerjaan Fisik
Waktu (hari)
PEKERJAAN
1 s.d 5 6 s.d 10 11 s.d 16 s.d 26 s.d
15 25 30
Secara rinci kebutuhan data dari pemberi tugas yang akan dikumpulkan meliputi:
Ahli Sipil
Tugas Dari Ahli Sipil Adalah Sebagai Berikut :
Ahli Arsitek
Tugas Dari Ahli arsitek Adalah Sebagai Berikut :
Ahli K3
Tugas Dari Ahli K3 Adalah Sebagai Berikut :
Tugas dan kewajiban mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Menerapkan ketentuan peraturan perundang – undangan tentang dan terkait
K3
2. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
3. Menerapkan dan menyusun program K3
4. Membuat Prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
5. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman
Teknik K3 konstruksi
6. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3,
Jika diperlukan.
7. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat.
2.4.2. Organisasi
Jumlah
Tenaga Ahli Lingkup Posisi
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Keahlian Diusulkan
Bulan
Sebagai penanggung jawab teknis
MUH. RIZAL SYAHDAN, ST CV. RESPACE Lokal Ahli Team pelaksanaan pekerjaan
Perencanaan Konstruksi secara 1
Manajemen Leader
Kontruksi - keseluruhan;
Mengkoordinir semua kegiatan
Madya administrasi maupun teknis dan
organisasi Tim Perencanaan
Konstruksi;
Mempersiapkan seluruh kegiatan
dan kelengkapan yang dibutuhkan
oleh anggota team
Menganalisa data survai lapangan
dan data pendukung lainnya guna
keperluan perencanaan teknis,
perkiraan jumlah/volume dan harga
rencana pelaksanaan
fisik/konstruksi
Menyiapkan dokumen-dokumen
pelelangan dan kontrak
pelaksanaan fisiknya atas
perencanaan yang telah dibuatnya
TENAGA PENDUKUNG
Menggambar atau
CV. RESPACE Drafter CAD Drafter memvisualisasikan hasil
CANDRA BUDI KUSUMA, A.Md Lokal
CAD perencanaan
Berkoordinasi dengan surveyor 1
terkait titik koordinat/dimensi
Berkoordinasi dengan Tenaga
Ahli terkait gambar rencana
Meng-input data
CV. RESPACE ADMINISTRASI/ ADMINIS Memastikan dokumentasi dari
ABDUL RAHMAN TOISUTA Lokal
SEKRETARIS TRASI/SE kegiatan proyek berjalan
KRETARI dengan baik dan benar 1
S Bertanggung jawab atas
reimburstment ke kantor pusat
selalu terorganisir
Membuat absensi, SPL dan
surat jalan
Membuat laporan berkala
(mingguan, bulanan atau
periode tertentu)
STRUKTUR ORGANISASI
KONSULTAN
CV. RESPACE
TEAM LEADER
MUH. RIZAL SYAHDAN, ST
AHLI ARSITEKTUR
AHLI SIPIL AMIRUDDIN HASRI, ST AHLI K3
MUHAMMAD ULAT, ST SUKRI BAU BAU, ST
Umum
Untuk memperlancar proses Perencanaan dipelukan fasilitas pendukung untuk
memperlancar proses pekerjaan ini. Kebutuhan fasilitas pendukung sangat membantu
tenaga ahli dalam menjalankan tugasnya dilapangan.
Ruang Kantor
Ruang kantor diperlukan untuk keperluan tenaga profesional, dimana diperlukan pula
ruang rapat, ruang komputer, ruang tamu dan lain-lain yang memadai dan ruang kantor
ini dilengkapi pula dengan meja, kursi, filling cabinet, rak buku dan lain-lain
Maka pada kantor konsultan akan disediakan fasilitas seperti tersebut di atas.
Alat Pengukuran
Penyediaan Alat pengukuran sangat penting guna melakukan pekerjaan pengukuran
agar dapat diperoleh ukuran yang pasti.Adapun Peralatan Pengukuran yang
disediakan antara lain :
Meter Roll
Theodolite
Waterpass
GPS
Jadwal penugasan Tenaga Ahli ditampilkan dalam bentuk barchart pada Bab ini dan
diatur penugasannya berdasarkan rencana kerja tenaga ahli dilapangan maupun di
kantor. Oleh karenanya ada hubungan yang erat antara jadwal kegiatan dengan Jadwal
penempatan tenaga ahli dan tenaga-tenaga lainnya. Konsultan mengasumsikan kegiatan
Konsultan seperti yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan yang diberikan sesuai KAK.
Jadwal penugasan tenaga ahli dapat dilihat pada Gambar berikut dan jadwal
penempatan tenaga sub-professional dan tenaga penunjang lainnya termasuk dalam
jadwal perencanaan tenaga ahli diatas.
BLN I JUMLA H
NO. NAMA PESONIL JABATAN
1 2 3 4 ORG (OB)
1 2 3 4 5
NASIONAL
A. TENAGA AHLI
1 MUH. RIZAL SYAHDAN, ST Team Leader 1
2 MUHAMMAD ULAT, ST Ahli Sipil 1
3 AMIRUDDIN HASRI, ST Ahli Arsitek 1
5 SUKRI BAU-BAU ST Ahli K3 1
B. TENAGA PENDUKUNG
1 AMIR ISKANDAR, S.Ars Asisten Tenaga Ahli 1
2 GUSNARDI, ST Surveyor 1
3 CANDRA BUDI KUSUMA, A.Md Drafter CAD 1
4 ABDUL RAHMAN TOISUTA Operator komputer 1
ASING
Sub Total
Total 3
BAB III
P E N U T U P
Peran konsultan dalam membatu pihak Pengguna Jasa dalam Pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi
Perencanaan Pembangunan Ruang NICU (Dak Penugasan) yang ditawarkan sangat dibutuhkan
mengingat keterbatasan tenaga pihak Pengguna Jasa yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya, baik terhadap kelancaran pekerjaan maupun hasil pekerjaannya yang harus
sesuai dengan ketentuan serta persyaratan-persyaratan dalam Dokumen Kontrak.
Diharapkan dengan adanya dokumen usulan teknis yang kami susun ini, kami CV. RESPACE
sebagai salah satu konsultan Teknik yang memiliki pengalaman dalam perencanaan Bangunan dapat
dipercaya untuk menangani pekerjaan Perencanaan.
Proposal Teknis ini kami susun dengan sistematika yang telah ditentukan dalam kerangka acuan kerja
sehingga memudahkan dalam memahaminya.
Untuk itu dengan berpedoman pada Kerangka Acuan (Terms of Reference) dan berita acara rapat
penjelasan yang merupakan satu kesatuan dokumen yang tidak terpisahkan, maka Proposal Teknis
ini dapat kami selesaikan dengan baik.