Anda di halaman 1dari 22

BAB II

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP KAK

2.1. PEMAHAMAN TERHADAP KAK

2.1.1. Umum

Pada Bab ini akan disajikan pemahaman Konsultan terhadap proyek Belanja Jasa
Konsultasi Perencanaan Pembangunan Ruang NICU (Dak Penugasan) Tahun Anggaran
2021 dengan mengacu pada Kerangka Acuan Kerja (KAK). Berdasarkan informasi yang
didapatkan Konsultan dengan maksud sebagai panduan dalam memutuskan prinsip-
prinsip pendekatan dan metodologi yang akan dipakai Konsultan dalam menjalankan
tugasnya.

Kebijaksanaan Pemerintah dalam mewujudkan upaya tersebut adalah termasuk


menyediakan jasa Konsultansi untuk melaksanakan pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi
Perencanaan Pembangunan Ruang NICU (Dak Penugasan) Tahun Anggaran 2021, yang
dalam penugasan nantinya dapat menghasilkan Perencanaan yang sesuai dengan
jumlah dana yang tersedia.

Secara keseluruhan Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) untuk Pekerjaan ini, telah diuraikan
cukup jelas dan baik di dalam Lingkup Pekerjaan, maupun hasil yang diharapkan
(Keluaran) yang harus dipenuhi oleh Konsultan Perencana sudah dapat dipahami. Namun
demikian untuk mempertegas pemahaman tersebut konsultan menguraikannya menjadi
beberapa pokok pemahaman antara lain meliputi :

2.1.2. Pemahaman Terhadap Latar Belakang Proyek

Kegiatan Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Pembangunan Ruang NICU (Dak


Penugasan) memberikan konstribusi yang berarti bagi Dinas Kesehatan Seram Bagian
Timur untuk meningkatkan kinerja, meningkat kan mutu pelayanan kesehatan sarana
prasarana pendukung untuk memfasilitasi dan menunjang kegiatan dimaksud.

Dengan adanya kegiatan Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Pembangunan Ruang


NICU (Dak Penugasan) Tahun Anggaran 2021 ini dapat menjadi modal dasar
perubahan dalam meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta kinerja para
pegawai yang lebih baik.
.
2.1.3. Pemahaman Terhadap Maksud Dan Tujuan Proyek

1. MAKSUD
Maksud kegiatan adalah melaksanakan Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan
Pembangunan Ruang NICU, guna menyiapkan dokumen tender untuk pelaksanaan
Pembangunan Fasilitas Ruang tersebut.
2. TUJUAN
Untuk menciptakan desain Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Pembangunan
Ruang NICU (Dak Penugasan) Tahun Anggaran 2021 yang berkualitas, sesuai
dengan fungsinya, memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan
dan kemudahan serta efisien dalam penggunaan sumber daya, serasi dan
selaras dengan lingkungannya.

2.1.4. Pemahaman Terhadap Lingkup Pekerjaan

1. Lingkup Tugas Kegiatan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi yang


dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konsultansi adalah berpedoman pada ketentuan
yang berlaku, yaitu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRTIM/2018
tanggal 14 September 2018 tentang Rahabilitasi Bangunan Gedung Negara yang
dapat meliputi tugas- tugas perencanaan lingkungan, siteltapak bangunan, dan
perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari:
a. Persiapan atau penyusunan konsep perencanaan, seperti mengumpulkan
data dan informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah), membuat
interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja, program
kerja perencanaan, konsep perencanaan, sketsa gagasan, dan konsultasi
dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerahlperizinan
bangunan;
b. Penyusunan pra-rencana seperti membuat rencana tapak, pra-rencana
bangunan, perkiraan biaya, laporan perencanaan, dan mengurus perizinan
jika diperlukan sampai mendapat keterangan rencana kotalkabupaten,
keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan, dan penyiapan
kelengkapan permohonan IMB sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
pemerintah daerah setempat;
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:
1) Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan maket/model gambar 3D
atau studi maket yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas. Perhitungan
struktur harus ditandatangani oleh Tenaga Ahli yang mempunyai ljin
Sertifikat yaitu produk yang dihasilkan oleh masing-masing Tenaga Ahli
Wajib di tanda tangani oleh Tenaga Ahli tersebut;
2) Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya,
3) Rencana elektrikal termasuk IT, beserta uraian konsep dan
perhitungannya;
4) Garis besar spesifikasi teknis (outline specifications);
5) Perkiraan biaya (engineer's estimate);
d. Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih terinci seperti:
1) Membuat gambar-gambar detail, maket/model gambar 3D gambar-gambar
detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui. Semua gambar arsitektur, struktur,
dan utilitas harus ditandatangani oleh Penanggung Jawab Perusahaan dan
Tenaga Ahli yang mempunyai ljin Sertifikat yaitu produk yang dihasilkan
oleh masing-masing Tenaga Ahli Wajib di tanda tangani oleh Tenaga
Ahli tersebut
2) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS),
3) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi (E.E)
4) dan menyusun laporan perencanaan konstruksi/laporan akhir perencanaan.
e. Pembuatan dokumen perencanaan teknis, berupa rencana teknis arsitektur,
struktur, mekanikal dan elektrikal, tata ruang dalam bentuk gambar rencana,
gambar detail pelaksanaan dan perhitungannya, rencana kerja dan syarat-
syarat administrasi, syarat umum dan syarat teknis, rencana anggaran biaya
Rahabilitasi dan laporan perencanaan konstruksi;
f. Mengadakan persiapan tender, seperti membantu Pejabat Pembuat
Komitmen didalam menyusun dokumen tender dan membantu panitia
tender/Pokja ULP menyusun program dan pelaksanaan tender.
g. Membantu panitia tender pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun Serita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu Panitia
Tender/Pokja Pemilihan UKPBJ dalam melaksanakan evaluasi penawaran,
menyusun kembali dokumen tender, dan melaksanakan tugas-tugas yang
sama apabila terjadi tender ulang.
h. Melakukan pengawasan berkala, selama pelaksanaan konstruksi fisik seperti:
1) Secara berkala memeriksa dan melakukan penyesuaian gambar dan
spesifikasi teknis pelaksanaan pekerjaan bila ada perubahan;
2) Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama
masa pelaksanaan konstruksi;
3) Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang
penggunaan bahan;
i. Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan
perawatannya termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan
perlengapan mekanikal- elektrikal bangunan Detail lingkup pekerjaan
sebagaimana terlampir (lampiran A Draft Kontrak).

2. Tanggung Jawab Perencanaan


Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah minimal
sebagai berikut:
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar hasil karya perencanaan yang berlaku mekanisme pertanggungan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengkoordinasikan
batasan-batasan yang telah diberikan oleh kegiatan, termasuk melalui KAK
ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu
bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis bangunan rumah yang berlaku untuk
bangunan rumah pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan rumah
negara.
Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi
yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini. Konsultan Perencana
harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, baik yang berasal dari pejabat pembuat komitmen, maupun yang
dicari sendiri.
2.1.5. Tanggapan Terhadap Kak

Pada dasarnya, Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR) yang diberikan pada dokumen
Lelang, sudah cukup jelas bagi Konsultan.Informasi dan permasalahan yang berkaitan
dengan pekerjaan ini cukup jelas dan bisa dimengerti oleh Konsultan, sehingga
kemungkinan terjadinya salah penafsiran terhadap maksud dan tujuan serta ruang
lingkup pekerjaan ini akan dapat di hindari .

Meskipun demikian, terdapat beberapa hal teknis sehubungan dengan pekerjaan ini
yang cukup penting dan menjadi perhatian Konsultan serta perlu ditanggapi, Hal-hal
tersebut adalah sebagai berikut :

a. Penyajian Usulan
Penyajian Usulan Teknis merupakan salah satu bagian penting dalam penyusunan
dokumen penawaran, dimana dokumen ini menunjukkan kemampuan konsultan
dalam melakukan pendekatan teknis pelaksanaan pekerjaan. Adapun beberapa
tanggapan yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut :

 Keberadaan dan ketersediaan data sekunder dan primer hasil studi dan
perencanaan tahap sebelumnya kurang memadai. Untuk itu diperlukan survey
ke lokasi dan membuat analisa mengenai kondisi dari lokasi yang ditinjau.
 Pekerjaan lapangan yang tercantum di dalam KAK adalah penyelidikan
material. Titik-titik penyelidikan untuk survei di lapangan serta metode
penyelidikan yang akan dilaksanakan tidak tercantum dalam KAK, oleh
karena itu pihak Konsultan telah mengambil inisiatif untuk mengajukan usulan
titik-titik/lokasi survei serta metode pelaksanaannya. Hal ini diuraikan pada
Bab mengenai Metodologi Pelaksanaan dan Rencana Kerja.

b. Usulan Teknis
Dalam penyajian usulan, dalam hal ini dokumen kelengkapan administrasi,
konsultan memberikan tanggapan berdasarkan uraian yang tertuang dalam
petunjuk mengenai usulan, adapun substansi tanggapan-tanggapan tersebut
adalah sebagai berikut :
 Penyajian Dokumen secara umum telah lengkap, sehingga memudahkan
Konsultan dalam menyusun Dokumen Penawaran/Usulan.
 Ketentuan mengenai kelengkapan surat-surat yang harus disampaikan sudah
cukup lengkap dan memadai, dengan demikian pihak konsultan dapat
menyiapkan seluruh dokumen yang diperlukan untuk digandakan sesuai
keperluan.
BAB III
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

2.2. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

2.2.1. Pendekatan Umum

Untuk mencapai tujuan sesuai sasaran yang ditentukan di dalam kerangka Acuan Kerja
maka sebelum dibuat metode terperinci perlu ditentukan lebih dahulu prinsip-prinsip
dasar dan penyederhanaan pelaksanaan. Harus lebih dahulu dipastikan tujuan dan
prinsip yang benar sehingga keputusan yang akan diambil dapat mencapai sasaran.
Tanpa hal ini maka program yang dilaksanakan kemungkinan akan gagal dan tidak
efisien selama pelaksanaannya sehingga tujuan akhir tidak tercapai.
Sangat diperlukan membuat identifikasi dan mengerti ruang lingkup, pekerjaan yang
akan dilaksanakan nantinya sebelum memutuskan metode pelaksanaan yang
diperlukan.Untuk mencapai tujuan sesuai sasaran yang ditentukan di dalam Kerangka
Acuan Kerja maka sebelum dibuat metode terperinci perlu ditentukan lebih dahulu
prinsip-prinsip dasar dan penyederhanaan pelaksanaan. Harus lebih dahulu dipastikan
tujuan dan prinsip yang benar sehingga keputusan yang akan diambil dapat mencapai
sasaran. Tanpa hal ini maka program yang dilaksanakan kemungkinan akan gagal dan
tidak efisien selama pelaksanaannya sehingga tujuan akhir tidak tercapai.
Sangat diperlukan membuat identifikasi dan mengerti ruang lingkup, pekerjaan yang
akan dilaksanakan nantinya sebelum memutuskan metode pelaksanaan yang
diperlukan.

2.2.2. Sasaran jasa Konsultan


Sasaran utama dari pekerjaan ini adalah menyediakan desain / perencanaan teknis
termasuk Dokumen pelelangannya untuk pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi
Perencanaan Pembangunan Ruang NICU (Dak Penugasan) Tahun Anggaran 2021
dengan pertimbangan mengikuti ketersediaan anggaran yang ada.

2.2.3. Jenis dan lingkup Pekerjaan


a. Jenis jasa yang dibutuhkan berupa pembuatan perencanaan teknis hingga
pembuatan dokumen untuk keperluan pelelangan.
b. Lingkup pekerjaan yang harus ditangani oleh Konsultan dapat dikelompokan
dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
 Survey Lapangan :
 Penelitian pendahuluan
 Pengukuran Bangunan
 Perencanaan Teknis
 Final Design
c. Penyusunan Dokumen Tender
 Perencanaan Teknis yang mencakup antara lain pekerjaan penggambaran
dan, perhitungan kecukupan biaya dengan mempertimbangkan masukan dari
pemilik bangunan yang ada, dengan dilengkapi dengan dengan gambar-
gambar yaitu Draft Perencanaan Teknis dan Final Perencanaan Teknis.
 Penyusunan Dokumen Lelang
2.2.4. Metodologi
Metode yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana terbagi atas beberapa
tahapan dengan maksud agar dalam pelaksanaan dapat dikerjakan secara simultan
sebagai berikut :
Berdasar dari lingkup pekerjaan yang telah disampaikan melalui Kerangka Acuan Kerja
agar didapat hasil yang sesuai dengan tujuan utama pekerjaan, maka dalam
penyusunan desain ini akan dilakukan metode :
1. Studi Observasi
Studi ini berupa pengumpulan data untuk diolah dalam perancangan ini. Pada
proses pekerjaan perencanaan ini data yang dibutuhkan antara lain, diagram
rancangan kebutuhan ruang, satuan keperluan ruang sehingga didapatkan luas
bangunan yang ibutuhkan, dan penggunaan ruang.
2. Studi Literatur
Adalah kajian penulis atas referensi-referensi yang ada baik berupa buku maupun
karya-karya ilmiah yang berhubungan dengan pekerjaan perencanaan ini.
Beberapa referensi yang dibutuhkan untuk perancangan ini antara luasan
kebutuhan yang dibutuhkan setiap orang yang dibutuhkan untuk melakukan
aktifitasnya disesuaikan dengan tingkat pekerjaannya. Studi literature juga
dilakukan melalui internet untuk mencari literature mengenai contoh bangunan
kantor yang baik dan mampu diterapkan di Indonesia dan tentu saja
menyesuaikan dengan kondisi Indonesia.
3. Analisa data dan Perancangan
Pengolahan data dan analisa data yang kemudian digunakan sebagai masukan
dalam penghitungan secara manual dan dengan program simulasi bangunan
seperti Autodesk Ecotect Analysis maupun Design Builder untuk menganalisi
kesesuaian suhu dengan kebutuhan serta perancangan instalasi dengan program
AutoCad.
4. Studi Bimbingan
Konsultan dalam proses perencanaan pembangunan ini bersama pemberi tugas
yang merupakan pengguna gedung kantor merupakan sumber data dan masukan
sebagai penyesuaian desain dengan keinginan pengguna bangunan.

2.2.5. Inovasi
 Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai rujukan pelaksanaan Perencanaan ini, telah
disusun secara sistimatis dan mengarahkan Konsultan kepemahaman substansi
yang rinci terhadap tujuan dan lingkup pekerjaan. sehingga dalam pelaksanaan
pekerjaan Perencanaan, Konsultan akan mengacu kepada standar Perencanaan
yang telah ditetapkan oleh kementerian Pekerjaan Umum maupun perarturan yang
dikeluarjan oleh kementerian Kesehatan Oleh karena itu bentuk layanan jasa
konsultan yang akan dilaksanakan adalah berupa penelitian untuk mendukung
desain optimal struktur atas bangunan yang dimaksud
 Sebagaimana telah diuraikan dalam KAK bahwa tujuan pekerjaan ini adalah untuk
mendukung kelancaran Perencanaan teknis sedemikian rupa sehingga tercapai
penyesuaian dalam batas-batas kemampuan biaya agar supaya dalam
pelaksanaan kontruksi fisik dapat dijadikan acuan.
 Konsultan dalam penanganan pekerjaan Perencanaan ini akan mengerahkan
tenaga ahli yang ada sehingga dengan demikian dapat tercapai suatu hasil kajian
yang optimal dan sesuai dengan standar teknik yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pertimbangan dari jenis pekerjaan ini nantinya akan menghasilkan
Desain Rancangan Teknik Terinci Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan
Pembangunan Ruang NICU (Dak Penugasan), maka konsultan mengusulkan
beberapa hal, yaitu:
1. Menerapkan konsep Green Building / bangunan hijau yang saat ini sudah marak
dikembangkan dilingkungan perencanaan di Indonesia. Konsep ini diterapkan
sebagai respons terhadap krisis energi dan keprihatinan masyarakat tentang
lingkungan hidup. Inovasi untuk mengembangkan green building terus dilakukan
sebagai upaya untuk menghemat energi dan mengurangi masalah-masalah
lingkungan.
2. Kebijakan penyusunan tata ruang dan sirkulasi dari perencanaan pembangunan
agar tetap mengacu pada kepentingan masyarakat dan tetap memasyarakat.
Sehingga dihasilkan sebuah tatanan ruang yang memudahkan pengguna maupun
tamu dan tidak menyesatkan.
3. Memperhatikan kebijaksanaan dan perencanaan sektoral yang terdapat atau yang
direncanakan di wilayah perencanaan.
4. Melengkapi dengan tampilan-tampilan perspektive atau bentuk tiga dimensi
lainnya untuk memperjelas kondisi lapangan dan rencana pengembangan yang
dilakukan

2.2.6. Dukungan Data

Penjelasan mengenai ketersediaan data-data yang ada di lapangan, baik yang ada di
kantor terkait maupun kantor-kantor dinas lainya yang ada di lokasi pekerjaan secara
garis besar sudah kami mengerti dan kami memiliki gambaran akan hal tersebut,
konsultan akan memastikan keberadaan data-data tersebut baik secara kualitas
maupun kuantitasnya, juga mengenai kemudahan-kemudahan.

2.3. RENCANA KERJA

2.3.1. Program Kerja

Rencana kerja ini dibuat berdasarkan uraian Kerangka Acuan Kerja (TOR) mengenai
ruang lingkup konsultan dan metoda kerja seperti yang telah diuraikan sebelumnya
serta syarat administrasi yang tertuang dalam TOR.

Dalam penyusunan Rencana Kerja ini, terlebih dahulu diadakan suatu study mendalam
mengenai kapasitas kerja dari personil yang terlibat dan peralatan yang digunakan,
ruang lingkup dan volume pekerjaan, lokasi kerja, accessibility, mobilisasi dan seluruh
aspek teknis dan ekonomis yang erat kaitannya dengan pekerjaan Perencanaan teknik
ini.

Dengan mengadakan evaluasi atas pengalaman - pengalaman yang pernah


dilaksanakan oleh kami sebagai Konsultan untuk pekerjaan sejenis maka disusunlah
rencana kerja untuk menangani pekerjaan ini.
Hal yang perlu mendapatkan perhatian seksama pada waktu pelaksanaan nantinya
adalah masalah Perencanaan dan pengendalian atas pelaksanaan ini baik dilapangan
maupun di kantor proyek.

Rencana kerja konsultan pada Perencanaan teknis berusaha agar pekerjaan ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, maka sesuai dengan
pengalaman konsultan, pekerjaan Perencanaan ini dapat diselesaikan dalam waktu 1
bulan.

Bertitik tolak kepada analisa terperinci mengenai hal-hal tersebut diatas, maka dapat
ditetapkan dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan teknis yang tertuang dalam :

1. Jadwal pelaksanaan Pekerjaan


2. Jadwal Waktu Penugasan Personil
3. Jadwal Waktu Pelaporan

2.3.2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


K3 adalah semua kondisi dan factor yang berdampak pada keselamatan dan
kesehatan kerja bagi tenaga kerja maupun orang lain di tempat kerja,
K3 di atur dalam undang – undang RI No. 1/1970 tentan gkeselamatan kerja yang
mendefinisikan tempat kerja sebagai ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja. Termasuk tempat kerja ialah semua
ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupak bagian-bagian atau
berhubungan dengan tempat kerja tersebut.
Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja antara lain ;
1. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan
pekerjaannya untuk kesejahteraan hidupa dan meningkatkan kinerja
2. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

Kosekuensi yang akan dialami tenaga kerja bila bertindak tidak aman dan tidak
menggunakan APD adalah sebagi berikut :
1. Kepala terbentur
2. Anggota tubuh terluka
3. Terjepit
4. Gangguan pernafasan
5. Gangguan penglihatan
6. Gangguan pendengaran
7. Terjatuh dari ketinggian
8. Meninggal dunia
Apabila hal ini tidak bisa segera diperbaiki maka akan sangat merugikan perusahaan
khususnya tenaga kerja itu sendiri.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk segera mengatasi sumber masalah ini, adalah :
1. Melakukan breafing K3 untuk mengingatkan tenaga kerja agar selalu
menggunakan APD
2. Membuat prosedur kerja yang baik
3. Melakukan pelatihan K3 kepada para tenaga kerja secara menyeluruh dan
berkesinambungan
Alat Pelindung Diri (ADP) atau Personal Protective Equipment yang wajib dikenakan
oleh Tenaga Kerja pada Area kerja nantinya :
1. Safety Body Harness
Safety Body Harness (tali keselamatan) berfungsi untuk membuat gerak tenaga
kerja agar tidak masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga
tenaga kerja berada pada posisi kerja yang di inginkan dalam keadaan miring
maupun tergantung dan menahan serta membatasi tenaga kerja jatuh sehingga
tidak membentur lantai dasar.
2. Safety Shoes
Safeti Shoes berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau berbenturan
dengan benda – benda berat termasuk benda tajam, tergeincir, terkena cairan
panas atau dingin, uap panas, terpapar suhu ekstrim, terkena bahan kimia
berbahaya dan jasad renik. Sepatu yang digunakan adalah sepatu Both.
3. Safety Helmet
Safety Helmet (alat pelindung kepala) merupakan alat pelindung yang berfungsi
untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul,benda
tajam atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh
radiasi panas, api, percikan bahan-bahan kimia, jasad renik (mikro organisme),
dan suhu yang ekstrim.
4. Safety Goggles
Safety Goggles (alat pelindung mata) adalah alat yang berfungsi untuk melindungi
mata dari paparan bahan kimia berbahaya, apaparan partikel-partikel yang
melayang di udara dan di badan air, percicikan benda-benda kecil, panas, atau
uap panas, radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak
mengion, pancaran cahaya dan benturan atau pukulan benda keras atau benda
tajam.
5. Safety Gloves
Safety Gloves (alat Pelindung tangan) adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi tangan dan jari-jari tangan dari bahan-bahan kimia dan terkena banda-
benda tajam.

Pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan oleh pihak perusahaan :


1. Manajeman perusahaan.
2. Perusahaan melakukan evaluasi tentang karakteristik perusahaan sebelum
dimulai oleh orang terlatihuntuk mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja
dan untuk membantu memilih cara perlindungankaryawan yang tepat.
3. Penatalaksanaan yang teratur dan baik
4. Memakai alat pelindung diri dengan sungguh-sungguh tanpa paksaan
5. Menyadari betapa pentingnya keselamatan kerja
6. Mematuhi peraturan yang berlaku di tempat kerja

2.3.3. Jadwal Kerja


Jadwal pelaksanan pekerjaan Perencanaan disusun berdasarkan waktu pelaksanaan
proyek yang telah ditentukan dan Jadwal Penugasan Tenaga Ahli. Jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan menurut Kerangka Acuan Kerja (TOR) adalah 1 bulan terhitung
sejak Pemberi Tugas menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Oleh karena itu
Konsultan mengalokasikan waktu pelaksanaan seperti pada Gambar berikut :
2.3.4. Jangka Waktu Pelaksanaan

Pada bagian uraian mengenai Jangka Waktu Pelaksanaan secara garis besar sudah
cukup jelas, yaitu 1 bulan.

JADWAL PELAKSANAAN
BULAN 1
NO KEGIATAN KET.
I II III IV

1 TAHAP PERSIAPAN
Mobilisasi/ Demobilisasi
2 TAHAP SURVEY LAPANGAN PENGOLAHAN DATA
Survey Pendahuluan
Survey Topogravy
Pengumpulan Data
Pengolahan data (Produk)
3 PELAPORAN
Gambar Kerja
Engineer Estimate (EE)
Bill Of Quantyti (BOQ)
4 Pengawasan Berkala Dilakukan Pada saat pekerjaan Fisik

S. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Waktu (hari)
PEKERJAAN
1 s.d 5 6 s.d 10 11 s.d 16 s.d 26 s.d
15 25 30

Tahap Konsep Perencanaan

Tahap Pra-Rencana Teknis

Tahap Pengembangan Rencana

Tahap Rancangan Detail Dan Ekpose

Review Rancangan Detail dan Perbaikan Oleh


Konsultan perencana

Penyerahan Hasil Pekerjaan

1. Tahap Konsep Perencanaan


2. Tahap Pra- Rencana Teknis
3. Tahap Pengembangan Rencana
4. Tahap Rancangan Detail
5. Tahap Tender (Dokumen Perencanaan Teknis)
6. Tahap Pengawasan Berkala
1. TAHAP PEKERJAAN PERSIAPAN
Program kerja ini mencakup tahap persiapan awal, seluruh proses perencanaan dan perancangan
serta kewajiban yang harus dilaksanakan konsultan pada tahap pelaksanaan konstruksinya/secara
keseluruhan program kerja konsultan mencakup:
A. Mobilisasi
Dalam tahap mobilisasi ini akan dilakukan persiapan-persiapan yang menyangkut pengerahan
tenaga ahli dan tenaga pelaksanaan, baik yang bersifat teknis maupun administratif dengan
kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan beban kerja, pengadaan perlengkapan kantor, bahan
dan alat- alat tulis, dan pengadaan alat transportasi.
B. Penyusunan Program Kerja
Sebagai langkah awal dari pelaksanaan pekerjaan ini. Konsultan akan menyusun program kerja
dan pedoman penugasan / pengelolaan tugas, penyediaan sumber daya dan lain-lain yang harus
dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat. Usulan ini harus mendapat persetujuan dari
pengelola proyek.
C. Persiapan Survei
Tahap ini merupakan langkah persiapan pelaksanaan survei lapangan maupun institusional yang
mencakup:
a. Mempelajari denah bangunan eksisting beserta kondisi di lapangan
b. Pengadaan peralatan survai lapangan dan laboratorium.
c. Mempelajari karakteristik dan spesifikasi masing-masing kegiatan dan fungsi bangunan.
D. Pengamatan Karakteristik arsitektur
Pengamatan dan pengkajian arsitektur dan budaya serta perilaku merupakan hal yang esensial
sebagai dasar bagi pengembangan gagasan/idea perancangan suatu bangunan.
E. Studi Literatur
Studi literatur semua aspek yang berkaitan dengan perancangan bangunan. Studi yang dilakukan
akan meliputi program ruang, kegiatan, persyaratan environment, serta persyaratan-persyaratan
teknis lainnya. Hasil studi akan disesuaikan dengan kondisi Kantor/ oraganisasi Pemerintahan
setempat.
F. Diskusi dengan pemberi tugas dan pemakai
Diskusi dengan calon pemakai (users) dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih terinci
akan spesifikasi dan karakteristik program, peralatan kegiatan serta kebutuhan-kebutuhan khusus
lainnya untuk masa sekarang maupun masa akan datang.

G. Survei Pengumpulan Data


Data dari Pemberi Tugas Beragam data, baik primer maupun sekunder, yang banyak berkaitan
dengan kegiatan administrasi kepemerintahan yang akan menempati bangunan ini serta
memenuhi kebutuhan pengembangan di masa mendatang, serta aspirasi staf akan di kumpulkan
melalui diskusi/wawancara
dan observasi lapangan.

Secara rinci kebutuhan data dari pemberi tugas yang akan dikumpulkan meliputi:

Organisasi operasional kantor dan rencana pengembangannya,


 Pengukuran dan perekaman kondisi bangunan yang ada.
 Identifikasi bagian-bagian bangunan yang penting dan harus dipertahankan.
 Kebutuhan ruang dan rencana pengembangannya.
 Persyaratan teknis ruang.
 Aspirasi staff dan pimpinan.
 Leveling setiap lantai.
 Sistem drainasi kota dan lingkungan.
 Kondisi tapak dan lingkungan (bangunan sekitar dsb).
 Jaringan Air bersih.
 Drainage dan Sewage systems.
 Elevasi dasar saluran-saluran.
 Sistem daya dan jaringannya.
 Sistem jaringan telepon.

2. TAHAP PENYUSUNAN PRA PERANCANGAN


Tahap Pra Perancangan merupakan tahapan penting dimana semua konsep-konsep dasar
dirumuskan. Semua staff senior dari berbagai disiplin yang dibutuhkan akan dilibatkan dalam diskusi
intensif untuk menyusun landasan perencanaan dan perancangan. Proses perencanaan dan
perancangan yang dilakukan lebih bersifat sintesis dengan menggabungkan berbagai alternatif dan
kombinasi alternatif yang semuanya akan dituangkan dalam laporan dengan bentuk diagramatis
yang sederhana.
Berbagai pekerjaan yang akan dilakukan pada tahap Pra perancangan mencakup:
A. Penyusunan Konsep Perancangan
Konsep perancangan yang akan menjadi arahan bagi semua pertimbangan perencanaan dan
perancangan tahap berikutnya, akan dirumuskan oleh Arsitek Konsep perancangan merupakan
uraian diskriptif yang mencakup bidang arsitektur, sistem mekanikal, sistem elektrikal, sistem
utilitas, sistem struktur, equipment, interior, exterior dan pengembangan lahan.
B. Pra Rancangan Arsitektur
Berisi gagasan awal rancangan arsitektural dan lansekap yang merupakan hasil transformasi dari
konsep perancangan arsitektur serta site developmentnya.
C. Pra-Rancangan Struktur, Mekanikal, Elektrikal dan Utilitas.
Equipment operasional, Interior dan Exterior/Pengembangan lahan. Berisi uraian dan diagram
skematis sistem-sistem struktur, mekanikal, elektrikal, utilitas, equipment operasional, Interior dan
Exterior/Pengembangan lahan yang diterapkan sesuai dengan fungsi dan karakteristik bangunan.
Selain itu juga akan dijelaskan fungsi dan cara penerapannya masing-masing sistem
dalam sistem bangunan secara keseluruhan.
D. Pengembangan Sistem dan Rancangan
Pengembangan sistem dan rancangan mencakup gambar-gambar hasil pengembangan
rancangan arsitektural, lansekap struktur, mekanikal, elektrikal, utilitas, equipment operasional,
Interior dan Exterior/Pengembangan lahan. Sebagai satu sistem bangunan yang utuh. Oleh
karena penentuan dan penempatan setiap sistem harus memperhitungkan sistem-sistem lainnya,
sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada dalam konsep perancangannya. Sistem yang dipilih juga
harus memperhitungkan kemudahan pelaksanaannya.
E. Cost Limit
Cost limit akan disusun pada tahap pra-rancangan maupun tahap pengembangan rancangan
sebagai alat kontrol agar hasil rancangan sesuai dengan kelas atau kualitas bangunan yang
diinginkan.
3. TAHAP PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN
Dalam tahapan ini semua hasil pra-rancangan yang telah dikomunikasikan dan disetujui oleh pihak
pemberi tugas akan diolah lebih lanjut menjadi dokumen tender yang akan di jadikan dasar bagi
pelaksanaan konstruksi. Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahap ini mencakup:
1. Perhitungan dan Pembuatan Detail Rancangan
Dalam tahap ini akan didahului dengan perhitungan-perhitungan pada masing-masing sistem
beserta dasar-dasarnya sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang berlaku.
2. Perhitungan Struktur
Berisi perhitungan-perhitungan struktur yang diterapkan dalam rancangan sesuai dengan
peraturan dan persyaratan yang berlaku perhitungan struktur akan merupakan bagian dari
dokumen lelang.
3. Penyusunan Spesifikasi Teknis (RKS)
Spesifikasi teknis berisi penjelasan terinci tentang jenis, ukuran dan karakteristik teknis setiap
material (bahan) yang akan digunakan, mencakup bidang pekerjaan, untuk memudahkan
kemungkinan pelaksanaan konstruksi oleh beberapa sub kontraktor.
4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
RAB berisi penjelasan terinci tentang harga setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan
beserta item dan volume pekerjaannya. Setiap material (bahan) yang akan digunakan, mencakup
bidang pekerjaan, untuk memudahkan kemungkinan pelaksanaan konstruksi oleh beberapa sub
kontraktor.
5. Keluaran
Hasil yang diharapkan dari pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Pembangunan
Ruang NICU (Dak Penugasan) Tahun Anggaran 2021 adalah:
a. Laporan Pekerjaan Perencanaan yang dibagi menjadi 2 tahap yaitu Laporan Pendahuluan dan
Laporan Akhir
b. Dokumen Lelang yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu Dokumen Gambar DED, Rencana Kerja
dan Syarat, dan Rencana Anggaran Biaya.
c. Dokumen Volume Pekerjaan (BoQ)
d. Laporan Ringkasan Akhir Perencanaan

2.4. ORGANISASI DAN RENCANA PENGGUNAAN TENAGA AHLI

2.4.1. Uraian Tugas

Tugas Dan Tanggung Jawab Konsultan


Konsultan akan menyediakan jasa konsultasi untuk menyelenggarakan pekerjaan
perencanaan sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan memenuhi segala
persyaratan yang ditetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan, serta mengusahakan
sedikit mungkin adanya perubahan atau perencanaan tambahan lainnya dikemudian
hari.

Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab


 Team Leader / Ketua Tim
Dalam melaksanakan tugasnya Team Leader bertanggung jawab atas koordinasi
dari semua kegiatan anggota team, serta bertanggung jawab atas pekerjaan
Perencanaan Teknis yang menyangkut segi konstruksi bangunan maupun bangunan
tambahannya.
Team Leader juga bertanggung jawab secara langsung kepada Pemimpin Pelaksana
Teknis Kegiatan (pemberi Tugas (pemberi Tugas) dan Pimpinan perusahaan.

Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :


 Mengendalikan dan mengatur aktivitas seluruh anggota team secara terpadu dan
terarah agar didapat hasil pekerjaan sesuai dengan yang ditargetkan dan selalu
berupaya untuk meningkatkan efisiensi kerja.
 Mempersiapkan seluruh kegiatan dan kelengkapan yang dibutuhkan oleh
anggota team, dan berusaha menghilangkan segala hambatan yang timbul yang
dapat memperlambat proses penyelesaian suatu tahapan pekerjaan.
 Dengan bantuan anggota-anggota team menyiapkan laporan-laporan sesuai
kontrak maupun atas petunjuk Koordinator Pengawas.
 Dengan persetujuan Pemberi Tugas dan Direktur Konsultan harus dapat
mengambil keputusan sehubungan dengan perubahan pelaksanaan pekerjaan
demi efektifitas dan efisiensi hasil pekerjaan.
 Menganalisa data survai lapangan dan data pendukung lainnya guna keperluan
perencanaan teknis, perkiraan jumlah/volume dan harga rencana pelaksanaan
fisik/konstruksi.
 Menyiapkan dokumen-dokumen pelelangan dan kontrak pelaksanaan fisiknya
atas perencanaan yang telah dibuatnya, termasuk mempersiapkan gambar-
gambar bangunan.

 Ahli Sipil
Tugas Dari Ahli Sipil Adalah Sebagai Berikut :

 Mengumpulkan data parameter tanah pada lokasi


 Melakukan perhitungan struktur atas dan struktur bawah bangunan gedung
 Membuat gambar rencana struktur bangunan gedung
 Membuat gambar rencana detail struktur bangunan gedung
 Menyiapkan data teknis untuk penyusunan spesifikasi teknis bangunan gedung
 Melakukan kegiatan staking out bangunan gedung
 Melakukan persiapan pelaksanaan konstruksi
 Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai gambar rencana
 Menyiapkan kegiatan uji fungsi bangunan dan sarana dalam bangunan gedung
 Menyiapkan data serah terima pekerjaan
 Membuat laporan pekerjaan

 Ahli Arsitek
Tugas Dari Ahli arsitek Adalah Sebagai Berikut :

 Mengumpulkan data parameter tanah pada lokasi


 Melakukan perhitungan desain atas dan struktur bawah bangunan gedung
 Membuat gambar rencana desain bangunan gedung
 Membuat gambar rencana detail struktur bangunan gedung
 Menyiapkan data teknis untuk penyusunan spesifikasi teknis bangunan gedung
 Melakukan kegiatan staking out bangunan gedung
 Melakukan persiapan pelaksanaan konstruksi
 Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai gambar rencana
 Menyiapkan kegiatan uji fungsi bangunan dan sarana dalam bangunan gedung
 Menyiapkan data serah terima pekerjaan
 Membuat laporan pekerjaan

 Ahli K3
Tugas Dari Ahli K3 Adalah Sebagai Berikut :
Tugas dan kewajiban mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Menerapkan ketentuan peraturan perundang – undangan tentang dan terkait
K3
2. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
3. Menerapkan dan menyusun program K3
4. Membuat Prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
5. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman
Teknik K3 konstruksi
6. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3,
Jika diperlukan.
7. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat.

2.4.2. Organisasi

Struktur Organisasi Konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan Perencanaan ini diperlukan


untuk keteraturan sebuah pekerjaan Struktur organisasi disusun berdasarkan
pertimbangan :

 Lingkup pekerjaan dan volume pekerjaan


 Kondisi permasalahan yang dihadapi
 Tujuan dan sasaran hasil akhir pekerjaan
 Jangka waktu pelaksanaan yang disediakan

Untuk memperlancar koordinasi dan pelaksanaan pekerjaan kantor maupun lapangan,


Konsultan telah menyusun organisasi pelaksana pekerjaan. Dengan demikian diharapkan
seluruh kegiatan pelaksanaan dapat berlangsung sesuai dengan alur kerja yang
direncanakan. Berikut Komposisi Tim dan penugasan Serta Struktur organisasi konsultan
perencana :
DAFTAR PERSONIL
TENAGA AHLI (PERSONIL INTI)

Jumlah
Tenaga Ahli Lingkup Posisi
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Keahlian Diusulkan
Bulan
 Sebagai penanggung jawab teknis
MUH. RIZAL SYAHDAN, ST CV. RESPACE Lokal Ahli Team pelaksanaan pekerjaan
Perencanaan Konstruksi secara 1
Manajemen Leader
Kontruksi - keseluruhan;
 Mengkoordinir semua kegiatan
Madya administrasi maupun teknis dan
organisasi Tim Perencanaan
Konstruksi;
 Mempersiapkan seluruh kegiatan
dan kelengkapan yang dibutuhkan
oleh anggota team
 Menganalisa data survai lapangan
dan data pendukung lainnya guna
keperluan perencanaan teknis,
perkiraan jumlah/volume dan harga
rencana pelaksanaan
fisik/konstruksi
 Menyiapkan dokumen-dokumen
pelelangan dan kontrak
pelaksanaan fisiknya atas
perencanaan yang telah dibuatnya

 Sebagai penanggung jawab teknis


Ahli Teknik pelaksanaan Pengendalian
MUHAMMAD ULAT, ST Rencana Desain Struktur dalam 1
CV. RESPACE Lokal Bangunan Ahli
Gedung Sipil Perencanaan konstruksi;
 Bertanggung jawab atas hasil,
(Teknik Sipil) - Perencana Struktur;
Madya  Melakukan koordinasi antar
bidang/disiplin secara internal
dalam organisasi tim konsultan
manajemen konstruksi;
 Melaksanakan pekerjaan konstruksi
sesuai gambar rencana
 Menyiapkan kegiatan uji fungsi
bangunan dan sarana dalam
bangunan gedung
 Bertanggung jawab atas kualitas &
kuantitas di bidang Struktur
Bangunan
 Bertanggung jawab terhadap
Ahli Arsitek - perhitungan – perhitungan
AMIRUDDIN HASRI, ST kebutuhan biaya konstruksi dari 1
CV. RESPACE Lokal Muda Ahli
Arsitek hasil perencanaan
 Membuat Daftar Rincian Pekerjaan
secara Lengkap berdasarkan
Gambar Bestek Proyek
 Membantu Team Leader dalam
menganalisa hasil perencanaan
dari tenaga ahli yang lain
 Membantu Team Leader
berkomunikasi dengan pemberi
tugas atau pemilik proyek terkait
analisa harga
 Menerapkan ketentuan peraturan
Ahli Teknik perundang – undangan tentang dan
SUKRI BAU BAU, ST terkait K3 Konstruksi 1
CV. RESPACE Lokal Bangunan Ahli
Gedung K3  Mengkaji dokumen kontrak dan
metode kerja pelaksanaan
(Teknik Sipil) konstruksi
 Merencanakan dan menyusun
program K3
 Membuat prosedur kerja dan
instruksi kerja penerapan ketentuan

TENAGA PENDUKUNG

 Menerapkan ketentuan peraturan


Assiten perundang – undangan tentang dan
AMIR ISKANDAR, S.Ars terkait K3 Konstruksi
CV. RESPACE Lokal Tenaga Ahli Ahli
Asitek  Mengkaji dokumen kontrak dan
metode kerja pelaksanaan 1
konstruksi
 Merencanakan dan menyusun
program K3
 Membuat prosedur kerja dan
instruksi kerja penerapan ketentuan
K3
 Mengevaluasi dan memberikan
GUSNARDI, ST CV. RESPACE Lokal Surveyor Surveyor masukan dan saran kepada
Tenaga Ahli mengenai desain
dari konstruksi bangunan
 Melaksanakan kegiatan survey 1
dan pengukuran di lapangan
 Melaksanakan survey lapangan
dan peninjauan lokasi-lokasi
yang akan dikerjakan

 Menggambar atau
CV. RESPACE Drafter CAD Drafter memvisualisasikan hasil
CANDRA BUDI KUSUMA, A.Md Lokal
CAD perencanaan
 Berkoordinasi dengan surveyor 1
terkait titik koordinat/dimensi
 Berkoordinasi dengan Tenaga
Ahli terkait gambar rencana
 Meng-input data
CV. RESPACE ADMINISTRASI/ ADMINIS  Memastikan dokumentasi dari
ABDUL RAHMAN TOISUTA Lokal
SEKRETARIS TRASI/SE kegiatan proyek berjalan
KRETARI dengan baik dan benar 1
S  Bertanggung jawab atas
reimburstment ke kantor pusat
selalu terorganisir
 Membuat absensi, SPL dan
surat jalan
 Membuat laporan berkala
(mingguan, bulanan atau
periode tertentu)
STRUKTUR ORGANISASI

BELANJA JASA KONSULTASI


PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUANG
NICU (DAK PENUGASAN) TAHUN
ANGGARAN 2021

KONSULTAN
CV. RESPACE

TEAM LEADER
MUH. RIZAL SYAHDAN, ST

AHLI ARSITEKTUR
AHLI SIPIL AMIRUDDIN HASRI, ST AHLI K3
MUHAMMAD ULAT, ST SUKRI BAU BAU, ST

ASS. TENAGA AHLI


AMIR ISKANDAR, S.Ars

DRAFTER CAD SURVEYOR ADMINISTRASI/SEKRETARIS


CANDRA BUDI KUSUMA, GUSNARDI, ST ABDUL RAHMAN TOISUTA
A.Md
2.4.3. Fasilitas Penunjang

 Umum
Untuk memperlancar proses Perencanaan dipelukan fasilitas pendukung untuk
memperlancar proses pekerjaan ini. Kebutuhan fasilitas pendukung sangat membantu
tenaga ahli dalam menjalankan tugasnya dilapangan.

 Ruang Kantor
Ruang kantor diperlukan untuk keperluan tenaga profesional, dimana diperlukan pula
ruang rapat, ruang komputer, ruang tamu dan lain-lain yang memadai dan ruang kantor
ini dilengkapi pula dengan meja, kursi, filling cabinet, rak buku dan lain-lain
Maka pada kantor konsultan akan disediakan fasilitas seperti tersebut di atas.

 Komunikasi dan Transportasi


Untuk memperlancar sistim Komunikasi dan Koordinasi Konsultan dengan pihak-pihak
yang terkait dalam menjalankan kegiatan-kegiatan proyek diperlukan peralatan
Komunikasi dan transportasi sebagai berikut :
 Telepon Selular
 Email
 Kendaraan roda 2
Usulan lengkap dari fasilitas pendukung yang digunakan Konsultan dalam pekerjaan
perencanaan ini dapat dilihat pada usulan biaya konsultan.

 Alat Pengukuran
Penyediaan Alat pengukuran sangat penting guna melakukan pekerjaan pengukuran
agar dapat diperoleh ukuran yang pasti.Adapun Peralatan Pengukuran yang
disediakan antara lain :
 Meter Roll
 Theodolite
 Waterpass
 GPS

 Alat penunjang Kantor


Penyediaan Alat penunjang kantor antara lain, computer, printer dan kamera
merupakan peralatan vital dalam mengelola produk. Jenis Peralatan yang dibutuhkan
adalah :
 Komputer
 Printer A3 dan A4
 Kamera

Jadwal Penugasan Tenaga Kerja

Jadwal penugasan Tenaga Ahli ditampilkan dalam bentuk barchart pada Bab ini dan
diatur penugasannya berdasarkan rencana kerja tenaga ahli dilapangan maupun di
kantor. Oleh karenanya ada hubungan yang erat antara jadwal kegiatan dengan Jadwal
penempatan tenaga ahli dan tenaga-tenaga lainnya. Konsultan mengasumsikan kegiatan
Konsultan seperti yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan yang diberikan sesuai KAK.
Jadwal penugasan tenaga ahli dapat dilihat pada Gambar berikut dan jadwal
penempatan tenaga sub-professional dan tenaga penunjang lainnya termasuk dalam
jadwal perencanaan tenaga ahli diatas.

JADWAL PENUGASAN PERSONIL

BLN I JUMLA H
NO. NAMA PESONIL JABATAN
1 2 3 4 ORG (OB)
1 2 3 4 5
NASIONAL
A. TENAGA AHLI
1 MUH. RIZAL SYAHDAN, ST Team Leader 1
2 MUHAMMAD ULAT, ST Ahli Sipil 1
3 AMIRUDDIN HASRI, ST Ahli Arsitek 1
5 SUKRI BAU-BAU ST Ahli K3 1
B. TENAGA PENDUKUNG
1 AMIR ISKANDAR, S.Ars Asisten Tenaga Ahli 1
2 GUSNARDI, ST Surveyor 1
3 CANDRA BUDI KUSUMA, A.Md Drafter CAD 1
4 ABDUL RAHMAN TOISUTA Operator komputer 1

ASING

Sub Total
Total 3
BAB III
P E N U T U P

Peran konsultan dalam membatu pihak Pengguna Jasa dalam Pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi
Perencanaan Pembangunan Ruang NICU (Dak Penugasan) yang ditawarkan sangat dibutuhkan
mengingat keterbatasan tenaga pihak Pengguna Jasa yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya, baik terhadap kelancaran pekerjaan maupun hasil pekerjaannya yang harus
sesuai dengan ketentuan serta persyaratan-persyaratan dalam Dokumen Kontrak.

Diharapkan dengan adanya dokumen usulan teknis yang kami susun ini, kami CV. RESPACE
sebagai salah satu konsultan Teknik yang memiliki pengalaman dalam perencanaan Bangunan dapat
dipercaya untuk menangani pekerjaan Perencanaan.

Proposal Teknis ini kami susun dengan sistematika yang telah ditentukan dalam kerangka acuan kerja
sehingga memudahkan dalam memahaminya.
Untuk itu dengan berpedoman pada Kerangka Acuan (Terms of Reference) dan berita acara rapat
penjelasan yang merupakan satu kesatuan dokumen yang tidak terpisahkan, maka Proposal Teknis
ini dapat kami selesaikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai