Anda di halaman 1dari 11

Pengenalan ArcGIS Desktop

Apa itu ArcGIS Desktop? Yang akan dipelajari:

1. Antarmuka ArcMap
ArcGIS adalah salah satu jenis perangkat lunak
2. Menambahkan data
(software) GIS (geographic information system) atau 3. Membuat geodatabase
SIG (sistem informasi geografis). 4. Table of Contents
5. Tools navigasi
Perangkat lunak ini mengolah data dan informasi 6. Sekilas tentang Attribute Table
geografis untuk memberi pengetahuan terkait 7. Menata letak peta
persoalan-persoalan yang terkait dengan ruang.

Penyebutan ArcGIS Desktop dipakai untuk membedakannya dengan ArcGIS Server, untuk
jaringan, atau ArcGIS Engine, untuk pemrograman. Dengan kata lain, ArcGIS Dekstop
adalah istilah untuk GIS yang siap pakai oleh end-user. Namun, mulai saat ini kita hanya
akan menyebutnya dengan ‘ArcGIS’ saja.

ArcGIS adalah nama bundel software seperti halnya Adobe Creative Suite atau Adobe
Creative Cloud. Di dalamnya terdapat banyak program lain, namun yang paling banyak
dipakai dalam pemetaan di bidang perencanaan adalah ArcMap, sehingga yang akan kita
pelajari adalah itu.

Tampilan Antarmuka (Interface) Jendela ArcMap


Jendela dialog awal
Saat pertama kali membuka ArcMap akan keluar window (jendela) berikut.

Untuk membuat file project baru, pilih New Maps > Blank Map, klik OK.

1
Antarmuka Jendela Utama
Jendela ArcMap memiliki komponen-komponen utama, di antaranya menu bar, toolbar,
dan data frame.

Menu bar. Berisi sebaris menu utama untuk mengakses fitur-fitur ArcMap.

Toolbar. Berisi ikon-ikon untuk mengakses fitur-fitur ArcMap secara langsung.

Data Frame. Jendela kerja kita yang menampilkan data dan informasi spasial (features).

Status bar. Menampilkan status proses yang dilakukan program dan menampilkan
koordinat kursor kita di data frame

Toolbar dapat ditambah atau dikurangi. Cara untuk menambah/mengurangi toolbar-toolbar


adalah dengan mengeklik kanan toolbar apa saja kemudian mencentang nama toolbar
yang akan ditampilkan/dihilangkan.

Menambahkan Data
Penambahan data ke dalam ArcMap bisa dilakukan dengan cara-cara berikut.

Menggunakan Toolbar
1. Klik ikon Add Data , akan muncul jendela Add Data.
2. Di bagian kanan atas, klik ikon Connect To Folder, muncul jendela Connect To
Folder.

2
3. Cari satu folder yang akan ditempatkan file-file praktikum
di dalamnya > klik folder tersebut > klik OK
4. Sekarang klik ganda Peta Dasar A.gdb > pilih ‘Area’,
‘bahan_jalan_polygon_total_2’, dan ‘hasil_plotting’, klik
Add.

Menggunakan Pane Catalog


Dalam ArcGIS terdapat satu program bernama ArcCatalog.
Program ini adalah file browser khusus untuk ArcGIS.

ArcCatalog menampilkan file-file yang digunakan dalam ArcGIS lebih baik daripada
Windows Explorer. Jadi ketika kalian akan menjelajah file-file ArcGIS, disarankan
menggunakan ArcCatalog.

1. Untuk menampilkan pane Catalog pada ArcMap, dalam hal belum ada, klik menu
Windows > Catalog.
2. Pada bagian Folder Connections cari file yang akan dimasukkan dalam folder yang
terkoneksi.
3. Seret (drag) file untuk memasukkan ke dalam Data Frame.
4. Pane Catalog tidak memungkinkan kita untuk memilih lebih dari dua file sekaligus.
Untuk dapat memilih lebih dari satu file, klik ikon Toggle Contents Panel.

a. Jika diklik sekali, tampilan Catalog akan berubah menjadi dua kotak. Kotak di
atas adalah jendela Catalog biasa seperti sebelumnya, kotak di bawah
memungkinkan kita untuk memilih lebih dari satu file dengan menahan tombol
Ctrl.
b. Jika diklik sekali lagi, tampilan Catalog akan berubah menjadi satu jendela
saja seperti halnya File Explorer biasa. Untuk kembali ke folder sebelumnya,
klik Up One Level ( ).

Jenis-jenis Berkas (File) dalam ArcGIS


Perhatikan pane Catalog!

Terdapat beberapa jenis berkas yang umum dipakai dalam penggunaan ArcMap di kalangan
perencanaan, di antaranya:

▪ Geodatabase (*.gdb) semacam zip atau rar yang khusus dibuat untuk dibaca
program ArcGIS.
▪ Feature Class adalah data spasial (features) berjenis
vektor yang dapat berwujud titik (point), garis
(polyline), atau bidang (polygon), yang dapat berupa
shapefile (*.shp) atau file geodatabase feature class jika
berada di dalam geodatabase. File geodatabase
feature class berwarna biru, sedangkan shapefile berwarna hijau.

3
▪ File project (*.mxd) adalah file tempat kerja kita di ArcMap. Jika kita ingin
memberikan pekerjaan kita ke orang lain, kita tidak bisa memberikan file ini saja
tanpa memberikan juga features yang ada di dalamnya.

1. Buat file geodatabase baru. Untuk membuat file geodatabase, klik folder ‘Data’ di
Catalog > klik kanan > New > File Geodatabase
2. Beri nama file geodatabase tersebut.
3. Ubah tampilan Catalog dengan Toggle Contents Panel tadi sehingga bisa
memilih lebih dari satu file.
4. Klik folder ‘Data’ di kotak atas, Ctrl + klik file-file shapefile di kotak bawah, klik
kanan > Export > To Geodatabase (multiple)…
5. Muncul jendela Feature Class to Geodatabase (multiple). Klik ikon folder pada
bagian Output Geodatabase > cari file geodatabase yang tadi telah dibuat.

6. Klik OK.

Table Of Contents
Pane Table Of Contents menampilkan data frame beserta layer-layer-nya. Saat ArcMap
dibuka, data frame sudah disediakan dengan nama ‘Layers’.

Layer adalah data spasial yang dimasukkan ke dalam data frame barat tumpukan kertas,
sehingga bisa dipindah-pindah untuk mengubah urutan tampilannya.

1. Untuk mengubah urutan tampilan layer cukup seret layer yang akan dipindahkan ke
atas/bawah.
2. Untuk menyembunyikan/menampilkan layer cukup tekan tanda centang di dekat
nama layer.

Tools Dasar Navigasi Data Frame


Pada toolbar bernama Tools terdapat tools dasar dan navigasi data frame seperti berikut:

1. Zoom in/out: Memperbesar/memperkecil tampilan. Dapat dilakukan dengan


tombol scroll mouse.

4
2. Pan. Menggeser tampilan peta. Dapat dilakukan dengan panah pada keyboard.
3. Full Extent. Menampilkan seluruh data spasial yang dimasukkan ke dalam data
frame secara utuh
4. Fixed zoom in/out. Memperbesar/memperkecil tampilan unsur spasial di tengah
data frame.
5. Go Back To Previous Extent/Go To Next Extent. Beralih ke tampilan navigasi
sebelum/sesudah diubah tampilannya.
6. Select Features. Memilih/menyeleksi features di data frame. Jika mengeklik segitiga
hitam di sampingnya akan muncul beberapa pilihan seleksi lain.
7. Clear Selected Features. Menghapus seleksi/meng-unselect features di data frame.
8. Select Element. Tool seleksi dasar yang otomatis terpilih ketika menjalankan
ArcMap. Berfunsi menyeleksi, memindahkan, dan mengubah ukuran teks, grafis,
atau objek-objek lainnya pada peta tampilan Layout.
9. Identify. Berfungsi memberikan informasi tentang feature yang kita seleksi di data
frame.
10. Measure. Mengukur jarak antartitik.
11. Create Viewer Window. Membuat jendela view baru di area pada data frame yang
kita drag.

Kita juga dapat memperbesar tampilan ke salah satu layer, caranya:

1. Klik kanan salah satu layer di Table of Contents, misalnya ‘hasil_plotting’.


2. Pilih Zoom to Layer.

Attribute Table
Attribute table atau tabel atribut adalah fitur dalam ArcGIS yang memungkinkan kita
menyimpan data aspasial sehingga bisa ditampilkan secara geografis.

Bisa dikatakan bahwa fitur ini adalah kunci fungsional program-program GIS, karena jika
tidak ada fitur ini program GIS akan terasa seperti program grafis biasa saja.

1. Klik kanan salah satu layer, pilih Open Attribute Table


2. Pelajari tabel tersebut. Pelajari apa itu field dan FID.

Mempelajari Simbologi
Simbologi adalah cara menampilkan informasi pada peta. Kita akan mempelajari dua jenis
simbologi: categories dan quantities.

1. Masukkan data ‘kabbandung_area_kec’ ke dalam data frame.


2. Untuk membuka pengaturan simbologi layer, klik kanan layer tersebut >
Properties… atau klik ganda layer tersebut.
3. Muncul jendela Properties > klik tab Symbology > klik bagian Categories yang ada
di kotak sebelah kiri jendela.
4. Pilih field ‘Str_Ruang’ pada Value Field, yakni field struktur ruang kecamatan dalam
Kabupaten Bandung, lalu klik Add All Values.

5
Kita dapat memilih skema warna secara keseluruhan dengan memilih pola pada
Color Ramp atau mengatur warna tiap kategori secara individual dengan mengeklik
kotak kotak berwarna pada tiap kategori.
Klik Apply. Amati hasilnya.
5. Sekarang klik bagian Quantities > pada bagian Field di bawah Value, pilih
‘HECTARES’, yakni field luas kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bandung dalam
hektar.
Kita dapat mengatur jumlah kelas dalam pembagian simbologi ini dengan memilih
nilai pada Classes. Untuk mengubah metode klasifikasi data, klik Classify > pada
jendela Classification yang baru terbuka, pilih metode klasifikasi yang diinginkan
pada Methods > klik OK untuk menyelesaikan.
Klik Apply. Amati hasilnya.
6. Sekarang coba gunakan Categories untuk menampilkan luas. Apa jadinya?

Pelajari fitur-fitur lain dalam kedua jenis simbologi tersebut untuk menampilkan peta dalam
bentuk lain.

Bagaimana menginterpretasikan presentasi dengan dua jenis simbologi tersebut?


Apa yang bisa kita simpulkan dari dua jenis simbologi ini?

Menata Letak (Layouting) Peta


ArcMap dapat digunakan untuk memproduksi peta
demi keperluan presentasi. Ilmu penataan letak
peta untuk presentasi dikenal juga dengan nama
kartografi.

Untuk memulai penataletakan peta klik Layout


View di bagian bawah data frame (gambar
samping).

Mempelajari Toolbar Layout


Tools pada toolbar Layout hampir sama dengan yang ada pada toolbar Tools, hanya saja
dapat berfungsi ketika di tampilan layout view saja.

1. Zoom in/out. Sama seperti yang ada


di Tools.
2. Pan. Sama seperti yang ada di Tools.
3. Zoom Whole Page. Sama seperti full
extent.
4. Zoom to 100%. Untuk memperbesar tampilan peta dengan ukuran 100%
5. Fixed Zoom In/Out. Sama seperti yang ada di Tools.
6. Go Back/Forward to Extent. Sama seperti Go Back To Previous Extent/Go To
Next Extent.
7. Mengatur persentase tampilan peta

6
8. Toggle Draft Mode. Mengaktifkan mode draft sehingga tidak memakan waktu lama
untuk me-layout peta
9. Focus Data Frame. Memungkinkan kita menggambar di dalam data frame yang
difokuskan
10. Change Layout. Mengganti layout peta secara cepat ke layout yang ada di template
11. Data Driven Page Toolbar. Mengaktifkan toolbar Data Driven Page untuk membuat
lembaran-lembaran peta/album peta dari satu data frame.

Mengatur Halaman
1. Untuk mengatur halaman peta klik File >
Page and Print Setup
2. Pada bagian Paper, pilih ukuran kertas pada
Size dan Orientation-nya.
Centang Use Printer Paper Settings agar
kertas pada layout sama dengan kertas
yang akan digunakan untuk mencetak
3. Centang Scale Map Elements
proportionally to change in Page Size
agar ukuran data frame mengikuti
perubahan kertas.
4. Klik OK untuk menyimpan pengaturan.

Mengatur Guide untuk mengepaskan ukuran elemen peta


Guide dapat memungkinkan kita mengatur ukuran peta sehingga sejajar dan sama panjang.
Dengan adanya guide ini, elemen-elemen pada peta akan langsung melekat (snapping)
pada guide yang ada

1. Tampilkan rulers dan guide dengan mengeklik View > Rulers dan Guides
2. Klik pada ruler untuk memunculkan guide seperti pada contoh gambar berikut.

7
Menambahkan Elemen-elemen Peta
Kita dapat menambahkan bentuk-bentuk grafis (shapes) seperti kotak, lingkaran atau garis
pada peta kita untuk keperluan tertentu seperti misalnya membuat bingkai elemen-elemen
peta.

1. Munculkan toolbar Draw. Pada toolbar tersebut terdapat tool dasar untuk menyeleksi
shapes, yakni Select Elements (panah hitam).
2. Pada toolbar Draw tersebut terdapat ikon tool rectangle yang
memiliki segitiga hitam menghadap ke bawah di sampingnya. Klik
segitiga tersebut untuk mengakses tools shape lain seperti pada
gambar di samping.

Menambahkan Teks pada Peta


1. Untuk menambahkan teks klik tools Text pada toolbar Draw

2. Klik sekali di data frame, masukkan teks yang diinginkan


dan tekan Enter untuk mengakhiri.
3. Jika ada yang ingin ditambahkan pada teks tersebut, klik
dua kali pada teks tersebut untuk membuka Properties
kemudian ketikkan teknsya di kotak Text.
Atur rataannya (left, right, center, justify) pada tombol di
sebelah font.
4. Klik Apply untuk melihat perubahannya atau OK untuk
mengakhiri.

Menambahkan Penunjuk Utara, Skala Angka, dan Skala Batang


Ketiga fitur ini dapat diakses pada menu bar Insert. Untuk penunjuk utara, pilih North
Arrow, untuk skala angka pilih Scale text, dan untuk skala batang pilih Scale bar.

Kemudian jendela dialog akan muncul. Pilih tampilan tiap-tiap elemen dan klik OK.

Menambahkan Legenda
1. Untuk menambahkan legenda peta, pada
menu bar klik Insert > Legend...
2. Akan keluar jendela Legend Wizard seperti di
samping.
Untuk mengatur layer-layer yang akan
disertakan pada legenda mengeklik tombol
panah “>” seperti pada gambar > klik Next.

8
3. Tahap berikutnya adalah menambahkan judul
legenda.
Ketikkan judul yang diinginkan pada kotak
Legend Title, atur jenis font, ukuran, dan
rataannya, kemudian klik Next ( gambar
samping).

4. Tahap berikutnya adalah pengaturan tampilan


legenda seperti garis tepi (border), warna isiannya
(background), atau efek bayangannya (drop
shadow).
Kalian juga dapat mengatur jarak garis tepi ke
tulisan pada Gap dan mengatur kelengkungan
tepi legenda pada Rounding.

Klik Next.

5. Tahap selanjutnya adalah pengaturan tampilan


simbol pada legenda. Kita bisa mengatur jenis
simbol legenda untuk feature class polyline dan
polygon sesuai pilihan yang ada. Silakan atur
sesuka hati.

Klik Next.

6. Tahap terakhir adalah pengaturan jarak antara


elemen-elemen legenda dengan keterangan di
sampingnya. Silakan pelajari sendiri.

Kemudian klik Finish. Atur posisi legenda


sedemikian rupa sehingga berada di dalam
kotak yang telah kita buat sebelumnya.

9
Membuat Inset
Inset adalah peta kecil dalam peta yang berfungsi menunjukkan orientasi wilayah yang lebih
besar dari peta utama. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca
lokasi peta dengan menampilkan wilayah yang lebih besar yang biasanya lebih mudah
dikenal.

1. Untuk membuat inset, kita hanya perlu menambah data frame baru dengan
mengeklik Insert > Data Frame.
Jika kita berada di layout view, kita dapat melihat ada kotak baru bertuliskan New
Data Frame muncul.
2. Masukkan data-data ke dalam data frame tersebut.
3. Perkecil tampilan peta sampai lingkungan di sekitar peta utama terlihat.
4. Jika perlu, berikan Extent Indicator. Caranya klik kanan data frame baru tersebut di
table of contents > Properties... > tab Extent Indicators > masukkan nama data
frame tempat peta utama tersimpan ke kotak Show extent indicators for these
data frames: dengan menekan tombol “>”
5. Atur tampilan indicator dengan mengeklik tombol Frame...
6. Klik Apply untuk melihat hasilnya atau OK untuk mengakhiri.

Memberikan Label
Ketika kita melihat sebuah tulisan di atas titik yang menunjukkan nama kota, di atas garis
yang menunjukkan nama sungai atau nama jalan, itulah yang disebut label.

1. Untuk memberi label, klik kanan layer yang akan diberi label > Properties...
2. Klik tab Labels.
3. Centang Label features in this layer terlebih dahulu.
4. Pilih Label all the features the same way untuk menyamakan tampilan label
seluruh features.
5. Pilih field yang akan digunakan sebagai label pada Label Field.
6. Pelajari opsi lain dalam menempatkan label pada Placement Properties.
7. Scale Range berfungsi untuk mengatur agar label ditampilkan pada kisaran skala
tertentu.
8. Klik Apply untuk melihat hasil pengaturan atau OK untuk mengakhiri

Menambahkan Grid/Graticule pada Layout


Sekarang kita akan membuat sendiri grid/graticule pada peta utama

1. Buat data frame baru > masukkan feature class jaringan jalan yang bersistem
koordinat WGS 1984 tadi ke dalamnya.
2. Beralih ke Layout View.
3. Buka Data Frame Properties.
4. Pergi ke tab Grids.
5. Klik New Grid...
6. Akan muncul jendela Grids and Graticules Wizard. Terdapat tiga pilihan penanda
koordinat yang bisa kita pilih

10
a. Graticule..., untuk menampilkan penanda koordinat dalam sistem koordinat
(lintang dan bujur).
b. Measured grid..., untuk menampilkan penanda koordinat dalam meter (x dan
y)
c. Reference grid..., untuk menampilkan penanda koordinat dengan sistem
indeks (huruf dan angka)
Kita akan memilih Graticule mengingat sistem koordinat yang kita gunakan adalah
geodetik.
Pada Grid name kita dapat mengisi nama apa saja yang kita inginkan. Jika tidak
ingin mengubah klik Next.
7. Pada Appearence kita dapat mengatur jenis penanda koordinatnya, apakah hanya
label (Labels only), atau tanda plus beserta label (Tick marks and labels), atau
garis-garis dan label (Graticule and labes). Kita juga dapat mengatur tampilannya
pada Style.

Pada Interval, kita dapat mengatur lebar kotak graticule kita, isikan masing-masing
satu menit.
Klik Next.
8. Tahap selanjutnya adalah pengaturan tampilan koordinat beserta labelnya. Klik Next.
9. Tahap selanjutnya adalah pengaturan tampilan garis tepi graticule, penempatan
neatline atau kotak batas di luar garis tepi graticule, dan pengaturan apakah
graticule akan diperlakukan sebagai tulisan statis yang bisa diedit atau otomatis.
Klik Finish.
10. Untuk mengubah format-format tersebut, klik Properties setelah sebelumnya
mengeklik nama graticule yang akan diubah.
Silakan pelajari sendiri.

Kita juga dapat menambahkan grid atau graticule lain pada peta.

Selesai.

11

Anda mungkin juga menyukai