Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT DARI CRUSHER MENUJU JETTY

DI PT. HOFFMEN ENERGI PERKASA


DESA WAWATU KECAMATAN M ORAMO UTARA
KABUPATEN KONAWE SELATAN

Salnawati, Deniyatno, Erwin Anshari


Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo
Kampus Bumi Hijau Tri Dharma Anduonohu, Kendari, Indonesia
Salna24wati@gmail.com

ABSTRAK

PT. Hoffmen Energi Perkasa merupakan salah satu perusahaan pertambangan batugamping yang
beroperasi di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Proses pemuatan
dilakukan dengan menggunakan Whell Loader XGMA dan proses pengangkutan menggunakan Dump
Truck Hino 300. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah belum tercapainya target produksi
batugamping sebesar 50.000 ton/bulan. Tujuan penelitian untuk mengetahui produktivitas alat mekanis
secara aktual dilapangan dan membandingkannya dengan hasil analisis produktivitas alat mekanis secara
teoritis serta untuk mengetahui faktor keserasian kerja alat muat dan alat angkut. Jenis penelitian yang
digunakan yaitu penelitian yang turun langsung kelapangan yang memiliki dua jenis data yaitu data
primer dan data sekunder. Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan produktivitas alat mekanis untuk
Whell Loader XGMA adalah 70.761,73 ton/bulan, dan Dump Truck Hino 300 adalah 45.439,46
ton/bulan. Hasil analisis produktivitas alat mekanis secara teoritis untuk Whell Loader XGMA adalah
115.663,22 ton/bulan, dan Dump Truck Hino 300 adalah 97.123,604 ton/bulan serta faktor keserasian
kerja 1 unit Whell Loader XGMA dengan 3 unit Dump Truck Hino 300 pada crusher 1 adalah 0,44,
keserasian kerja 1 unit Whell Loader XGMA dengan 3 unit Dump Truck Hino 300 pada crusher 2 adalah
0,37 dan keserasian kerja 1 unit Whell Loader XGMA dengan 5 unit Dump Truck Hino 300 pada crusher
3 adalah 0,32, dimana faktor keserasian kerja adalah tidak serasi (MF< 1).

Kata Kunci: Dump Truck, swell factor, kapasitas produksi, keserasian alat

ABSTRACT

PT. Hoffmen Energi Perkasa is one of the limestone mining companies operating in Wawatu Village of
North Moramo District of South Konawe Regency. The loading process is carried out using whell loader
XGMA and the transportation process using dump truck Hino 300. The problem that occurs at this time is
that the target of stone production of 50,000 tons/month has not been achieved. The purpose of research
is to find out the actual productivity of mechanical devices on the ground and compare them with the
results of theoretical analysis of the productivity of mechanical devices and to find out the compatibility
factors of the work of loading and carrying devices. The type of research used is research that goes down
directly that has two types of data, namely primary data and secondary data. Based on data analysis that
has been done the productivity of mechanical devices for Whell Loader XGMA is 70.761,73 tons/month,
and dump truck Hino 300 is 45.439,46 tons/month. The theoretical result of the mechanical device
productivity analysis for the Whell Loader XGMA is 115.663,22 tons/month, and Dump Truck Hino 300
is 97.123,604 tons/month and the work compatibility factor of 1 unit of Whell Loader XGMA with 3 units
of Dump Truck Hino 300 on crusher 1 is 0.44, the compatibility of work 1 unit of Whell Loader XGMA
with 3 units of Dump Truck Hino 300 on crusher 2 is 0.37 and the compatibility of work 1 unit Whell
Loader XGMA with 5 units Dump Truck Hino 300 on crusher 3 is 0.32, where the work compatibility
factor is mismatched (MF< 1).

Keywords: Dump Truck, swell factor, production capacity, match factor

1
1. PENDAHULUAN kualitasnya buruk. Kadar Mg yang tinggi akan
mengganggu proses pengerasan, karena unsur
Kemampuan produksi alat mekanis
Mg tidak dapat terikat dengan unsur lain dalam
memegang peran penting dalam setiap
semen. Batugamping mengandung CaO3 lebih
penyelenggara kegiatan penambangan bagi suatu
dari 50% (persen berat) sangat baik digunakan
perusahaan. Dimana produksi suatu alat mekanis
sebagai bahan bangunan, dalam bentuk
yang produktif adalah salah satu kunci untuk
semen(Santika dan Mulyadi, 2017).
mencapai keberhasilan suatu perusahaan dalam
melakukan kegiatan penambangan dengan B. Produksi Alat Muat Dan Alat Angkut
tujuan untuk memperoleh laba guna mempertaha Kemampuan produksi nyata alat muat
nkan perkembangan usahanya. Upaya untuk adalah besarnya produksi yang dapat dicapai
mencapai tujuan tersebut perusahaan dapat dalam kenyataan kerja alat muat dan alat angkut
memanfaatkan segala kemampuan semaksimal berdasarkan kondisi yang dapat dicapai saat ini
mungkin  serta  memperkecil  hambatan  (Sari dkk., 2016).
dan kelemahan yang dihadapinya dalam mencap
ai tujuan. Segala kemampuan semaksimal a. Produksi alat muat
mungkin  serta  memperkecil hambatan dan Persamaan yang dapat digunakan untuk
kelemahan yang   dihadapinya   dalam menghitung produksi alat muat adalah sebagai
mencapai  tujuan. Kenaikan produksi alat berikut:
mekanis akan memberikan manfaat yang besar Rumus:
bagi perusahaan, seperti pada perusahaan PT. q ×60 × E
Hoffmen  Q= (1)
Energi Perkasa, yang bergerak dalam bidang pen Cm
ambangan Batugamping. Perusahaan tersebut Keterangan :
menggunakan alat-alat mekanis untuk kegiatan Q = produksi perjam (m3/jam)
pemuatan dan pengangkutan. q = produksi persiklus (m3)
Permasalahan yang ada pada perusahaan E = efisiensi kerja
PT. Hoffmen Energi Perkasa yaitu tidak tercapai Cm = waktu siklus (menit) (Muis, 2007).
nnya target produksi, di mana target produksi
yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu b. Produksi alat angkut
50.000 ton/bulan.  Tidak  tercapainya   target  Persamaan yang dapat digunakan untuk
produksi tersebut disebabkan oleh beberapa  menghitung produksi alat muat adalah sebagai
faktor,  seperti produktivitas  alat  angkut  dan  berikut:
keserasian kerja  Rumus:
alat muat dan alat angkut. Untuk mencapai targe n × KB × Eff × FFB × SF × 60
P=
t  produksi tersebut maka perlu  CT
kiranya dilakukanoptimalisasi penggunaan alat (2)
angkut serta waktu kerja efektif, dimana hasil Keterangan:
optimaliisasi alat tersebut nantinya dapat
digunakan untuk menghitung produktivitas kerja P =Produktivitas alat angkut
dari alat angkut yang digunakan oleh perusahaan (ton/jam)
dan faktor yang mempengaruhi produktivitas KB = Bucket capacity (m3)
alat mekanis tersebut. FFB = Bucket fill factor
Eff = Efisiensi kerja
II. TINJAUAN PUSTAKA SF = Swell factor
A. Pengertian Batugamping CT = Cycle time
Batugamping merupakan bahan galian (Purwandanu dkk., 2020).
jenis mineral industri yang tersusun oleh
kalsium karbonat (CaCO3) dan mengandung C. Faktor-Faktor  Yang  Mempengaruhi
unsur lain,  diantaranya  Peralatan
magnesium. Salah satu hal penting yangharus  Produksi alat gali muat dan alat angkut
diketahui  dapat dilihat dari kemampuan alat tersebut dala
dalam menganalisis adalah adanya keterdapatan  m penggunaannya di lapangan. Adapun faktor 
unsur Ca dan Mg.  Bila  kadar  Ca  tinggi  dan  yang mempengaruhi produksi alat muat dan alat
Mg  rendah berarti  kualitasnya baik, sebaliknya angkut adalah:
bila kadar Ca rendah dan kadar Mg tinggi maka
2
a. Faktor Pengembangan Material Tm2 = Waktu berputar dengan terisi rmuatan
Faktor pengembangan ini perlu (menit)
diketahui karena volume material yang Tm3 = Waktu untuk menumpahkan muatan
diperhitungkan pada waktu penggalian (menit)
merupakan volume asli di alam, sedangkan pada Tm4 = Waktu berputar dengan bucket kosong
saat material diangkut material tersebut tidak (menit) (Winarno dkk., 2018).
lagi dalam kondisi alaminya. Untuk menghitung
faktor pengembangan dapat menggunakan 2. Waktu Edar Alat Angkut
rumus sebagai berikut : Waktu edar alat angkut (dump truck)
pada umumnya terdiri dari waktu menunggu alat
Vi untuk dimuat, waktu mengatur posisi untuk
SF¿ ×100 % (3) dimuati, waktu diisi muatan, waktu mengangkut
Vl
Keterangan : muatan, waktu dumping, dan waktu kembali
SF = Swell factor (%) kosong (Sitangger dkk., 2019)
Vi = Volume Insitu (BCM) Waktu edar alat angkut dapat dinyatakan
Vl = Volume loose (LCM) (Harnanda dkk, dalam persamaan :
2018). Rumus:
CTa =T1 + T2 + T3 + T4 + T5 + T6 (6)
b. Faktor Pengisian  (2.9)
Mangkuk (bucket fill factor)
Faktor pengisian merupakan Keterangan :
perbandingan antara kapasitas nyata material Cta = Total waktu edar alat angkut (menit)
yang masuk kedalam mangkuk dengan kapasitas T1 = Waktu mengatur posisi untuk diisi
teoritis dari alat muat yang dinyatakan dalam muatan (menit)
persen. Faktor pengisisan ini dapat di hitung T2 = Waktu diisi muatan (menit)
menggunakan rumus sebagai berikut: T3 = Waktu mengangkut muatan (menit)
T4 = Waktu mengatur posisi untuk
Vn menumpahkan muatan (menit)
FF = x 100% (4) T5 = Waktu menumpah muatan (menit)
Vt
T6 = Waktu kembali kosong (menit)
Keterangan :
(Herlita dan Murad, 2018).
FF = fill factor (%)
Vn = Volume nyata (LCM)
d. Efisiensi  kerja
Vt = Volume teoritis (LCM) (Harnanda
Efisiensi kerja adalah waktu yang benar-
dkk, 2018).
benar digunakan oleh operator bersama alat
mekanis untuk kegiatan produksi. Untuk
c. Waktu edar (cycle time)
pengamatan efisiensi kerja masing-masing alat
Waktu edar adalah waktu yang
dilakukan dengan mengumpulkan waktu delay ,
diperlukan alat berat untuk menyelesaikan suatu
waktu standby dan waktu repair alat muat dan
proses gerakan mulai dari gerakan awal hingga
alat angkut yang beroperasi setiap hari.
akhir dan kembali kesemula atau awal
Persamaan yang digunakan untuk menghitung
(menggali, memuat, mengangkut, membuang,
efisiensi kerja adalah sebagai berikut:
manuver, kembali (Herlita dan Murad, 2018).
Rumus:
We = Wt – (Wtd+Whd)
1. Waktu edar alat muat
Merupakan penjumlahan dari waktu We
menggali, waktu ayunan bermuatan, waktu Ek  x100%
menumpahkan material dan waktu ayunan Wt (7)
kosong. Waktu edar alat muat dapat dinyatakan
Keterangan:
dalam persamaan berikut :
Ek = Efisiensi kerja (%)
Rumus:
We = Waktu kerja effektif (menit)
Wt = Waktu kerja yang tersedia (menit)d
CTm = Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm4 (5)
Wd = Waktu hambatan yang dapat
Keterangan :
dihindari (menit)
CTm = Total waktu edar alat muat (menit)
Tm1 = Waktu untuk mengisi muatan (menit)
3
Wtd = Waktu hambatan tidak dapat
dihindari (menit) (Nursidah dkk., Gambar 1.  Peta IUP lokasi penambangan
2019).
B.Jenis Penelitian
D. Keserasian Kerja Alat Muat dan Alat Jenis penelitian ini merupakan jenis
Angkut penelitian observasi langsung di lapangan
Faktor keserasian biasanya digunakan berdasarkan keadaan aktual serta pengambilan
untuk mengetahui jumlah dump truck yang data di lapangan berupa pengamatan secara
sesuai (serasi) dalam melayani satu unit langsung.
excavator. Faktor keserasian excavator dan
dump truck dapat dirumuskan sebagai berikut: C. Instrumen Penelitian
Rumus: Instrumen yang digunakan dalam
penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai
Na ×Ctm berikut:
MF = (8)
Nm × Cta Tabel 1. Alat yang digunakan dalam penelitian.
No Alat Kegunaan
Keterangan:
Na = Jumlah dump truck 1 Buku Sebagai tempat untuk menc
Nm = Jumlah excavator lapangan atat hasil observasi di
Cta = cycle time dump truck lapangan
Ctm = cycle time excavator 2 Alat tulis
(Prasmoro dan Hasibuan, 2018). untuk mencatat hasil
observasi di lapangan
III. METODE PENELITIAN 3 Kamera Untuk mengambil gambar d
i lapangan
A. Waktu dan Tempat Penelitian 4 Stopwatch Untuk menghitung cycle
Penelitian lapangan ini dilaksanakan time peralatan mekanis
sejak proposal ini disetujui. Secara administrasi 5 Laptop Sebagai  alat  Untuk 
daerah penelitian bertempat di PT. Hoffmen pengolahan
Energi Perkasa Desa Wawatu, Kecamatan dan penyusunan laporan
Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. penelitian
Berjarak 22 km dari kota kendari dan dapat 6 Alat Untuk keamanan dan kenya
ditempuh selama ± 1 jam menggunakan pelindung manan pada saat melakukan
kendaraan roda dua. diri kegiatan penelitian
Melalui surat keputusan kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Daerah Dan
D. Prosedur Penelitian
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi
Tenggara Nomor 279/BKPMD-PTSP/X/2015 1. Data primer
tentang pemberian Izin Usaha Pertambangan Data primer dalam penelitian ini adalah
(IUP) eksplorasi dengan luas 23.540 Ha di Desa data yang diperoleh secara langsung di
Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten lapangan  melalui    pihak     perusahaan    
Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. dan orang-orang yang dianggap berkepentingan
dan mempunyai pengetahuan mengenai data
yang ingin diteliti yaitu dengan wawancara
mendalam dengan pihak-pihak terkait dan
mengolah data secara langsung di lapangan yang
sesuai dengan yang peneliti butuhkan. Data
primer yang akan diperoleh:
a) Waktu edar alat muat dan alat angkut
b) Waktu kerja efektif
c) Hambatan yang dapat dihindari
d) Waktu yang tidak dapat dihindari

2. data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh
atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan
4
penelitian dari sumber-sumber yang sudah ada. tersebut. Berdasarkan posisi pemuatan antara
Data sekunder dalam penelitian ini meliputi: alat muat dan alat angkut menggunakan pola
a) Peta lokasi penelitian Bottom Loading pada pola ini, truck
b) Waktu kerja tersedia memposisikan diri untuk dimuati pada satu
c) Jenis dan jumlah alat mekanis tempat, sedangkan truck yang lain menunggu
d) Kapasitas bucket truck pertama dimuati sampai penuh, setelah
truck pertama berangkat, truck kedua
memposisikan diri ditempat yang sama untuk
dimuati, dan begitu seterusnya. berikut adalah
gambar pemuatan pola Bottom Loading:
E. Pengolahan dan analisis data
Pada tahap ini dilakukan pengolahan data
terhadap data yang telah dikumpulkan. Tahapan
proses pengolahan data ini mencakup :
a) Menghitung waktu edar (cycle time) alat
muat
b) Menghitung waktu edar (cycle time) alat
angkut
c) Menghitung Produksi Alat muat
d) Menghitung produksi alat angkut
e) Menghitung keserasian alat muat terhadap
alat angkut

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 3. Pola Pemuatan Bottom Loading

A. Kondisi tempat kerja C. Waktu Edar Alat Muat Dan Alat Angkut
Lebar jalan angkut 1. Waktu Edar Whell Loader
Berdasarkan pengukuran di lapangan, Pengamatan dilakukan berdasarkan
lebar jalan angkut pada jalan lurus untuk satu kondisi aktual dilapangan yang terdiri dari
jalur yang dapat dilalui alat angkut adalah ± 10 waktu menggali, Waktu berputar (swing) dengan
meter. Berdasarkan spesifikasi alat angkut lebar bucket terisi muatan, waktu menumpahkan
dari alat angkut adalah 1,94 m, maka lebar muatan, dan Waktu berputar (swing) dengan
minimum jalan angkut yang dapat dilalui dump bucket kosong. Waktu edar (cycle time)
truck Hino 300 adalah 3,88 meter. merupakan waktu yang diperlukan oleh alat
untuk menghasilkan daur kerja. Semakin kecil
waktu edar suatu alat maka produksinya
semakin tinggi. Beberapa faktor yang
mempengaruhi waktu edar adalah kondisi front
kerja, kondisi jalan, kondisi alat mekanis, dan
kemampuan operator. Penelitian yang dilakukan,
bahwa diketahui total waktu edar alat muat
Whell Loader pada crusher 1 yaitu 1,02
menit/siklus, waktu edar alat muat Whell Loader
pada crusher 2 yaitu 1,04 menit/siklus,
sedangkan waktu edar alat muat Whell Loader
pada crusher 3 yaitu 1,03 menit/siklus. Tabel
waktu edar Whell Loader dapat dilihat pada
Gambar 2. Kondisi Jalan Angkut (Lampiran 3).

B. Pola pemuatan 1. Waktu Edar Dump Truck


Pola pemuatan yang dilakukan dengan Waktu edar (cycle time) merupakan
baik oleh suatu alat, akan berdampak baik waktu yang diperlukan oleh alat untuk
terhadap target produksi yang telah ditentukan. menghasilkan daur kerja. Semakin kecil waktu
Semakin cepat proses pemuatan, maka semakin edar suatu alat maka produksinya semakin
kecil pula cycle time yang dibutuhkan dari alat
5
tinggi. Beberapa faktor yang mempengaruhi Tabel 2. Produksi whell loader pada crusher 1
waktu edar adalah kondisi front kerja, kondisi Produksi Whell
jalan, kondisi alat mekanis, dan kemampuan We CT Kb EK Loader
operator. Berdasarkan hasil pengamatan (menit
(jam/bulan) ) ( m3) (%) KP/jam KP/bulan
dilapangan oleh Dump Truck Hino 300 pada
crusher 1 yang terdiri dari 3 unit Dump Truck, 161,55 24.135,57
149,4 1,02 2,2 0,73 ton/jam ton/bulan
dimana waktu rata–rata dari Dump Truck 1 yaitu
6,95 menit/siklus, Dump Truck 2 yaitu 7,01
menit/siklus, dan Dump Truck 3 yaitu 6,99
menit/siklus. Jadi rata-rata untuk waktu edar alat
angkut Dump Truck Hino 300 pada crusher 1 Tabel 3. Produksi whell loader pada crusher 2
adalah 6,98 menit/siklus. Sedangkan waktu edar
Produksi Whell
Dump Truck Hino 300 pada crusher 2 We CT Kb EK Loader
berdasarakan hasil pengamatan dilapangan yang
terdiri dari 3 unit Dump Truck, dimana waktu (jam/bulan) (menit) ( m3) (%) KP/jam KP/bulan
rata–rata dari Dump Truck 1 yaitu 8,38 154,03 22.611,60
146,8 1,04 2,2 0,72 ton/jam ton/bulan
menit/siklus, Dump Truck 2 yaitu 8,26
menit/siklus, dan Dump Truck 3 yaitu 8,36
Tabel 4. Produksi whell loader pada crusher 3
menit/siklus. Jadi rata-rata untuk waktu edar alat
angkut Dump Truck Hino 300 pada crusher 2 Produksi Whell
We CT Kb EK Loader
adalah 8,33 menit/siklus. Sedangkan waktu edar (jam/ KP/
Dump Truck Hino 300 pada crusher 3 bulan) (menit) ( m3) (%) jam KP/bulan
berdasarakan hasil pengamatan dilapangan yang 160,74
ton/ja 24.014,56
terdiri dari 5 unit Dump Truck, dimana waktu 149,4 1,03 2,2 0,73 m ton/bulan
rata–rata dari Dump Truck 1 yaitu 16,03
menit/siklus, Dump Truck 2 yaitu 16,04
menit/siklus, Dump Truck 3 yaitu 16,03 2. Produksi Alat Angkut
menit/siklus, Dump Truck 4 yaitu 16,05
menit/siklus, dan Dump Truck 5 yaitu 16,06 Tabel 5. Produksi Dump Truck pada crusher 1
menit/siklus. Jadi rata-rata untuk waktu edar alat We CT Kb EK Produksi Dump Truck
angkut Dump Truck Hino 300 pada crusher 3
adalah 16,04 menit/siklus. Tabel waktu edar (jam/bulan) (menit) ( m3) (%) KP/jam KP/bulan
41,45 18.577,89
Dump Truck Hino 300 terdapat pada (Lampiran 149,4 6,98 2,8 0,73 ton/jam ton/bulan
4).
Tabel 6. Produksi Dump Truck pada crusher 2
D. Efisiensi Kerja Alat Muat Dan Alat Produksi Dump
We CT Kb EK Truck
Angkut (menit
(jam/bulan) ) ( m3) (%) KP/jam KP/bulan
Efisiensi kerja adalah perbandingan
antara waktu kerja produktif dengan waktu kerja 32,96 14.258,49
144,2 8,33 2,8 0,70 ton/jam ton/bulan
yang tersedia, dinyatakan dalan (%). Efisiensi
kerja ini akan mempengaruhi kemampuan dari
suatu alat. Efisiensi kerja untuk alat muat Whell Tabel 7. Produksi Dump Truck pada crusher 3
Loader XGMA pada crusher 1 yaitu 73%, We CT Kb EK Produksi Dump Truck
crusher 2 yaitu 72%, dan crusher 3 yaitu 73%.
Sedangkan efisiensi kerja alat angkut Dump (jam/bulan) (menit) ( m3) (%) KP/jam KP/bulan
Truck Hino 300 pada crusher 1 yaitu 73%, 33,33 30.730,26
142,2 16,04 2,8 0,70 ton/jam ton/bulan
crusher 2 yaitu 70%, dan crusher 3 yaitu 70%.
Perhitungan efisiensi kerja alat muat dan alat
angkut dapat dilihat pada (lampiran 5).
F. Keserasian Kerja Alat Muat Dan Alat
Angkut
Keserasian kerja merupakan suatu
E. Produksi Aktual Alat Muat Dan Alat
persamaan matematis yang digunakan untuk
Angkut
menghitung tingkat keserasian kerja antara alat
muat dan alat angkut untuk setiap kondisi
1. Produksi Alat Muat
6
kegiatan pemuatan dan pengangkutan. 2.  Produksi Alat Angkut
Keserasian kerja setiap rangkaian kerja peralatan Berdasarkan spesifikasi alat angkut
alat mekanis yang digunakan ditentukan dump truck hino 300, perhitungan produktivitas
berdasarkan data waktu edar dan jumlah alat angkut dengan menggunakan pendekatan
peralatan yang digunakan. Berdasarkan persamaan komatsu, sehingga diketahui bahwa
perhitungan data di lapangan pada crusher 1 produktivitas dump truck hino 300 pada crusher
tingkat keserasian kerja alat wheel loader 1 unit 1 selama 1 jam bekerja dengan tingkat efisiensi
dengan waktu edar alat muat 1,02 menit dengan kerja 73% adalah 66,69 ton/jam, dan produksi
dump truck hino 300 3 unit dengan waktu edar perbulannya yaitu 29.887,47 ton/bulan.
alat angkut 6,98 menit, sehingga diperoleh nilai Produktivitas dump truck hino 300 pada crusher
match factor yaitu 0,44. Perhitungan data di 2 selama 1 jam bekerja dengan tingkat efisiensi
lapangan pada crusher 2 tingkat keserasian kerja kerja 70% adalah 58,43 ton/jam, dan produksi
alat wheel loader 1 unit dengan waktu edar alat perbulannya yaitu 33.698,098 ton/bulan.
muat 1,04 menit dengan dump truck hino 300 3 Sedangkan produktivitas dump truck hino 300
unit dengan waktu edar alat angkut 8,3 menit, pada crusher 3 selama 1 jam bekerja dengan
sehingga diperoleh nilai match factor yaitu 0,37. tingkat efisiensi kerja 70% adalah 33,23 ton/jam,
Sedangkan perhitungan di lapangan pada dan produksi perbulannya yaitu 33.538,036
crusher 3 tingkat keserasian kerja alat wheel ton/bulan. Untuk mengetahui perhitungan
loader 1 unit dengan waktu edar alat muat 1,03 produktivitas alat angkut secara teoritis dapat
menit dengan dump truck hino 300 5 unit dilihat pada (Lampiran 8). Jadi produktivitas
dengan waktu edar alat angkut 16,04 menit, alat angkut secara teoritis secara keseluruhan
sehingga diperoleh nilai match factor yaitu 0,32. yaitu 158,35 ton/jam dan produksi perbulannya
Nilai tersebut menunjukan bahwa nilai match yaitu 97.123,604 ton/bulan.
factor kurang dari satu (MF < 1) yang artinya
alat muat memiliki waktu yang banyak untuk H. Perbandingan Produktivitas Alat Muat
menunggu alat angkut (Lampiran 7). Dan Alat Angkut secara teoritis dan
aktual
G. Produktivitas Alat Muat Dan Alat Angkut
Secara Teoritis Tabel 8. Perbandingan Produktivitas Alat Muat
Dan Alat Angkut Secara Teoritis Dan Aktual
1. Produktivitas alat muat Produktivitas Whell Produktivitas Dump
Perhitungan analisis produktivitas pada Kondisi Loader Truck
alat mekanis secara teoritis, sangat penting KP/jam KP/bulan KP/jam KP/bulan
dilakukan yang bertujuan untuk memperkirakan
hasil produksi dan penggunaan alat di lapangan. 476,32 70.761,73 91,89 45.439,46
Aktual ton/jam ton/bulan ton/jam ton/bulan
Berdasarkan spesifikasi alat muat wheel loader
XGMA, perhitungan produksi alat muat secara 778,61 115.663,22 158,35 97.123,604
teoritis diketahui bahwa produktivitas wheel Teoritis ton/jam ton/bulan ton/jam ton/bulan
loader pada crusher 1 selama 1 jam bekerja
dengan tingkat efisiensi kerja 73% adalah Tabel 9. Optimalisasi Produktivitas Alat Muat
261,54 ton/jam, dan produksi perbulannya yaitu Dan Alat Angkut
39.074,07 ton/bulan. Produktivitas wheel loader
pada crusher 2 selama 1 jam bekerja dengan Produktivitas Whell Loader Produktivitas Dump Truck
tingkat efisiensi kerja 72% adalah 254,27
KP/jam KP/bulan KP/jam KP/bulan
ton/jam, dan produksi perbulannya yaitu
37.326,83 ton/bulan. Sedangkan produktivitas 509,08 80.922,7 101,65 55.665,52
wheel loader pada crusher 3 selama 1 jam ton/jam ton/bulan ton/jam ton/bulan

bekerja dengan tingkat efisiensi kerja 73%


adalah 262,8 ton/jam, dan produksi perbulannya
yaitu 39.262,32 ton/bulan. Untuk mengetahui
perhitungan produktivitas alat muat secara V. PENUTUP
teoritis dapat dilihat pada (Lampiran 8). Jadi A. Kesimpulan
produktivitas alat muat secara teoritis secara Adapun kesimpulan yang dapat diambil
keseluruhan yaitu 778,61 ton/jam dan produksi dari hasil pengolahan serta analisis data dari
perbulannya yaitu 115.663,22 ton/bulan. penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

7
1. Produksi dari alat muat dan alat angkut Muis, A. R., 2007, Penentuan Faktor Efisiensi
berdasarkan kondisi aktual dilapangan yaitu Kerja Operator Alat Berat Wheel Loader.
mencapai 70.761,73 ton/bulan, untuk 1(28), P. 98. ISSN: 0854-8471.
produksi alat angkut dapat mencapai
45.439,46 ton/bulan. Sedangkan produksi Nursidah., Rahman, A., dan Bochori., 2019,
alat muat dan alat angkut berdasarkan teoritis Produksi Serta Total Biaya Penggalian Dan
yaitu mencapai 115.663,22 ton/bulan, Pengangkutan Batubara. Jurnal
sedangkan produksi alat angkut dapat Pertambangan, 3(4), P.19. ISSN: 2549-
mencapai 97.123,604 ton/bulan. 1008.
2. Belum tercapainya keserasian kerja alat muat
dan alat angkut disebabkan nilai match factor Prasmoro, A. V., 2014, Optimasi Produksi
kurang dari satu, dimana alat angkut bekerja Dump Truck Volovo FM 440 Dengan
penuh sedangkan alat muat mempunyai Metode Kapasitas Produksi Dan Teori
waktu tunggu yang berarti jumlah alat angkut Antrian Dilokasi Pertambangan Batubara.
yang bekerja kurang optimal. Sehingga Jurnal OE, 6(1), P.96.
dilakukan optimalisasi pada kinerja alat yang
mana produksi dalam perbulannya menjadi Prasmoro, A. V., dan Hasibuan, S., 2018,
55.665,52 ton/bulan Optimasi Kemampuan Produksi Alat Berat
Dalam Rangka Produktifitas Dan
Keberlanjutan Bisnis Pertambangan
B. Saran Batubara: Studi Kasus Area Pertambangan
1. Dari hasil analisis yang diperoleh saran yang Kalimantan Timur. Operations Excellence,
dapat saya berikan bagi perusahaan adalah 10(1), P.4.
agar target produksi dapat tercapai maka
perlu dilakukan pengurangan waktu Purwandanu, A. E., Toha, M. T., dan Bochori.,
hambatan terlambat masuk kerja agar waktu 2020, Parameter Yang Mempengaruhi
kerja lebih produktif. Produktivitas Pengeboran, Peledakan, Dan
2. Perlunya ketepatan waktu dan pengawasan Sistem Shovel-Dump Truck Pada
dalam melakukan pekerjaan, untuk Tambang Andesit. Jurnal Pertambangan
mencapai target produksi yang maksimal. 4(2), P.84. ISSN: 2549-1008.

DAFTAR PUSTAKA Santika, A. W., dan Mulyadi, D., 2017,


Geokimia Batugamping Daerah Montong,
Harnanda, S., Maryanto., dan Ashari, Y., 2018, Tuban, Jawa Timur. RISET Geologi Dan
Penentuan Armada ( Fleet ) Pada Tambang Pertambangan, 27(2), P.228. ISSN:0125-
Terbuka Batubara Di Block B PT 9849.
Minemex , Desa Talang Serdang ,
Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sari, A. S., Febyeta, D., dan Wahono, B. H.,
Sarolangun , Provinsi Jambi. Prosiding 2016, Kajian Teknis Alat Muat dan Alat
Teknik Pertambangan, 4(2), P.572. ISSN: Angkut Untuk Pencapaian Target Produksi
2460-6499. Batugamping Sebesar 24.500 Ton/Hari
Pada Crusher Tuban I PT. Semen
Herlita, P., dan Murad., 2018, Analisis
Indonesia (Persero) Tbk. Kabupaten Tuban
Kebutuhan Alat Muat Dan Alat Angkut
Provinsi Jawa Timur. IInstitut Teknologi
Pada Kegiatan Penambangan Soil Di Area
Adhi Tama Surabaya, P.7. ISBN:978-602-
242 Dengan Penerapan Metoda Antrian
98569-1-0.
Untuk Memenuhi Target Produksi Clay
3000 Ton/Hari. Jurnal Bina Tambang, Shaddad, A. R., Widodo, S., dan Asmiani, N.,
3(3), P. 1313. ISSN: 2302-3333. 2016, Analisis Keserasian Alat Mekanis
Inmarlinianto., Probowati, D., dan Nugraha, A., (Match Factor) Untuk Peningkatan
2019, Kajian Teknis Produksi Alat Muat Produktivitas. Jurnal Geomine, 4(3),
dan Alat Angkut pada Penambangan Batu P.114.
Granit di PT Riau Alam Anugrah
Indonesia Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Siregar, A. A., dan Sumarya., 2018, Studi
Teknologi Pertambangan, 4(2), P. 11–13. Analisis Dan Simulasi Peningkatan
Produktivitas Excavator Hitachi Ex1900-6
8
Dalam Pengupasan Overburden Pada
Tambang Batubara PT. Mandala Karya
Prima Jobsite PT. Mandiri Intiperkasa
Provinsi Kalimantan Utara. Jurnal Bina
Tambang, 3(4), P.1344. ISSN: 2302-3333.

Sitangger, S. A. F., Syahrudin., dan Syafrianto,


M. K., 2019, Kajian Teknis Produktivitas
Alat Angkut Hino Fm 260 Jd Pada
Penambangan Galena Pt Kapuas Prima
Coal , Tbk Kabupaten Lamandau Provinsi
Kalimantan Tengah. Jurnal Mahasiswa
Teknik Sipil, 6, P.13.

Supit, J. M., 2007, Geometri Jalan Angkut


Tambang Pada Kp PT. Indonesia Timur
Raya Nabire – Papua. Jurnal Natural, 6(2),
P.66–67. ISSN:1412-1328.

Titisari, A. D., dan Hendrawan, A., 2017,


Genesa Batugamping Merah Di Daerah
Siung Dan Sekitarnya, Kecamatan Tepus
Dan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul.
Proceeding Seminar Nasional Kebumian,
P.753–754.

Winarno, E., Inmarlinianto., dan Suretno, A.,


2018, Kajian Teknis Produksi Alat Muat
dan Alat Angkut pada Pengupasan
Overburden Tambang Batubara di PT
Mandiri Intiperkasa, Kalimantan Utara.
Jurnal Teknologi Pertambangan, 4(2),
P.145

9
.

10

Anda mungkin juga menyukai