Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Akademi Keperawatan Yatna Yuana Lebak bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang
unggul dalam bidang keperawatan yang mempersiapankan lulusan calon perawat dan
meningkatkan kompetensi serta profesionalitas dalam bidang keperawatan. Tugas
tersebut dapat dilakukan secara professional apabila mahasiswa dibekali seperangkat
ilmu maupun pengalaman baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Pengalaman teoritis
telah diberikan melalui sistem perkuliahan dalam berbagai ilmu keperawatan. Sedangkan
pengalaman praktis diberikan melalui kegiatan praktik langsung di lapangan, melalui
Praktek Belajar Lapangan (PBL).
Praktik Belajar Lapangan (PBL) merupakan akumulasi dari kegiatan belajar yang telah
ditempuh oleh mahasiswa di Akademi Keperawatan Yatna Yuana Lebak. Praktik Belajar
Lapangan (PBL) dapat diartikan sebagai sarana pelatihan mental, sikap, penerapan ilmu,
keterampilan dan pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk memasuki
dunia kerja yang sebenarnya. Pelaksanaan Praktik Belajar Lapangan (PBL) di berbagai
Pelayanan Kesehatan bermanfaat bagi mahasiswa untuk dapat melatih mental, sikap serta
memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Praktik Belajar
Lapangan (PBL) diselenggarakan secara sistematis dan terjadwal di bawah bimbingan
dosen pembimbing yang memenuhi syarat. Praktik Belajar Lapangan (PBL) merupakan
salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa pada setiap semesternya. Praktik
Belajar Lapangan (PBL) ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal dunia kerja yang
sebenarnya, mempraktekkan teori yang diperoleh dari perkuliahan.

B. Dasar Pemikiran
Dalam upaya menghasilkan Ahli Madya Keperawatan yang profesional dan siap kerja
sesuai bidangnya dipelayanan kesehatan, Akademi Keperawatan Yatna Yuana Lebak
telah merancang dan mengembangkan kurikulum kegiatan akademik lapangan dengan
pendekatan Evidence Based Learning (EBL) yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa.
Pada prinsipnya Praktik Belajar Lapangan merupakan salah satu strategi pembelajaran
atau bentuk pengajaran yang membelajarkan secara bersama-sama antara kemampuan
psikomotorik (ketrampilan), pengertian (pengetahuan) dan afektif (sikap) yang dimiliki
mahasiswa dengan menggunakan sarana dalam melakukan Asuhan Keperawatan.
1
Kompetensi utama yang akan dicapai dari adanya kegiatan PBL ini adalah kompetensi
memberikan Asuhan Keperawatan kepada pasien secara komperhensif dimulai dari
Pengkajian, Penegakan Diagnosa, Perumusan Intervensi, Pelaksanaan Implementasi dan
Evaluasi dengan berbagai macam jenis bidang keperawatan.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Praktik Keperawatan adalah asuhan keperawatan yang ditujukan kepada
berbagai kelompok melalui tahapan proses keperawatan, dalam upaya mencapai derajat
kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan
terjaminnya jangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dengan melibatkan klien/
komunitas sebagai mitra.

D. Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan dengan melakukan
pengkajian kepada pasien/klien/keluarga. pada kelompok Anak, Dewasa, Usia
Lanjut.
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan dengan dapat menegakan
diagnose kepada pasien/klien/keluarga pada kelompok Anak, Dewasa, Usia Lanjut.
3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan dengan merumuskan
intervensi kepada pasien/klien/keluarga. pada kelompok Anak, Dewasa, Usia Lanjut.
4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan dengan melakukan
implementasi kepada pasien/klien/keluarga. pada kelompok Anak, Dewasa, Usia
Lanjut.
5. Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan dengan melakukan
evaluasi kepada pasien/klien/keluarga. pada kelompok Anak, Dewasa, Usia Lanjut.
6. Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan dengan melakukan
dokumentasi hasil asuhan keperawatan pada kelompok Anak, Dewasa, Usia Lanjut.

2
BAB II
PERSIAPAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN

A. Prasyarat perserta praktek belajar lapangan


Mahasiswa yang dapat mengikuti praktek belajar lapangan harus mengikuti dan lulus
secara teori dan praktek dilaboratorium pada setiap mata kuliah yang akan praktek
dilapangan. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan mahasiswa sehingga dapat meng
implementasikan/ menerapkan teori terhadap praktek.

B. Prasyarat penguji, penanggung jawab dan pembimbing praktek belajar lapangan


1. Penguji praktek belajar lapangan adalah mereka penguji dari pihak kampus dengan
pendidikan minimal S1 Keperawatan/Profesi.
2. Penanggung jawab yang dimaksud adalah koordinator mata ajar pada setiap mata
kuliah yang melaksanakan praktek belajar lapangan.
3. Pembimbing adalah mereka yang memberikan bimbingan serta arahan kepada
mahasiswa yang sedang praktek dengan pendidikan miminal diploma tiga
keperawatan.

C. Prasyarat clinical intruction/CI lapangan


Instruktur atau pembimbing praktek dari lahan praktek adalah orang yang telah ditunjuk
oleh institusi lahan praktek yang dipandang memiliki kemampuan membimbing peserta
didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Persyaratan pembimbing dari lahan
praktek adalah:
1. Ditunjuk langsung oleh ruangan/badan diklat dari masing-masing rumah sakit
2. Pendidikan minimal S 1 Keperawatan/S1 Kesehatan dengan pengalaman di
bidangnya selama 2 tahun
3. Memiliki sertifikat pelatihan instruktur klinik / pembimbing klinik.
4. Bersedia untuk memberikan bimbingan selama proses kegiatan praktik dari awal
hingga akhir praktik

D. Lahan tempat praktek lapangan


1. Perizinan
a. Melakukan MOU dengan Lahan Praktek dan instansi terkait

3
b. Rekomendasi / Ijin dari instansi terkait
c. Pengurusan ijin ke instansi terkait
2. Kriteria lahan praktek
Kriteria lahan praktek lapangan adalah lahan yang dapat memberikan pengalaman
mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Lahan praktek adanya kerjasama yang terbina dengan baik antara institusi
pendidikan dan wahana praktik melalui MOU yang ditanda tangani.
b. Adanya dukungan sumber daya yang memungkinkan dapat dilibatkan dalam
proses praktik.
c. Adanya kesediaan dan dukungan dari tempat praktek.
d. Adanya masalah atau kasus prioritas yang menjadi perhatian dari institusi lahan
praktek
e. Mempunyai pontensi untuk memberikan asuhan keperawatan yang dapat
diberikan oleh mahasiswa.

E. Tata tertib mahasiswa


1. Seluruh peserta didik wajib hadir 100 % dalam seluruh kegiatan praktik keperawatan
komunitas, bila ada suatu halangan/sakit harus minta ijin kepada instruktur klinik
disertai bukti surat keterangan sakit dari dokter dan wajib mengganti hari yang
ditinggalkannya.
2. Selama mengikuti kegiatan praktik mahasiswa menggunakan pakaian seragam
praktek klinik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saat pratek di Puskesmas dan
menggunakan baju warna putih dan celana warna coklat disertai jas almamater saat di
masyarakat disertai kartu identitas resmi sebagai mahasiswa, saat di rumah sakit
mahasiswa menggunakan sergam putih putih disertai dengan cap bagi Wanita
3. Setiap hari peserta didik wajib mengikuti kegiatan pre dan post conference yang
dipimpin oleh instruktur klinik
4. Sebelum kegiatan praktik dimulai, mahasiwa membuat laporan pendahuluan dan
dibahas pada saat pre conference dan setelah selesai kegiatan membuat laporan hasil
kegiatan.
5. Selama mengikuti kegiatan praktik mahasiswa diharapkan berpenampilan sopan dan
menghormati tata nilai dan norma yang ada di masyarakat dan kelompoknya
6. Adapun tata tertib lain diatur dalam proposal masing-masing mata kuliah.

4
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN

A. Tugas mahasiswa
1. Tugas mahasiswa pada asuhan keperawatan:
Melaksanakan 1 (satu) asuhan keperawatan pada setiap stase keperawatan. Fokus
asuhan keperawatan adalah: 1) Pengkajian, perumusan masalah, perencanaan,
implementasi, evaluasi, dokumentasi serta penyusunan rencana tindak lanjut. 2)
Membuat SAP penyuluhan dan melakukan komptenesi keperawatan, 3)
Melaksanakan berbagai tindakan keperawatan yang bersifat tindakan promotive,
preventif dan rehabilitatif melaksanakan pelayanan kesehatan (posyandu, home
care), menjalin kemitraan dengan berbagai pihak guna membantu pemecahan
masalah, serta pemberdayaan sumber-sumber dan potensi di masyarakat setempat
guna pemecahan masalah yang ditemukan 4) Membuat dokumentasi asuhan
keperawatan dalam bentuk laporan praktek asuhan keperawatan (format terlampir)
2. Kegiatan bimbingan
a. PreConference Sebelum mahasiswa melakukan kegiatan praktik lapangan,
pembimbing menanyakan kesiapan mahasiswa tentang tahapan kegiatan yang
akan dilaksanakan, yang meliputi: jadwal kegiatan, pre planning, kontrak
waktu, rencana kegiatan harian, materi yang akan dipraktikan, metoda dan
media yang diperlukan
b. Kegiatan inti Pembimbing mengobservasi / mensupervisi kegiatan mahasiswa,
dengan memberikan kesempatan melakukan tahapan asuhan keperawatan,
memberi contoh atau mendemonstrasikan suatu tindakan keperawatan,
mengarahkan suatu tindakan/ kegiatan, responsi dan memberikan penilaian
c. Post Conference Pembimbing melakukan evaluasi setelah kegiatan bimbingan
(lisan), dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya/
memberi tanggapan, memberi kesempatan pada mahasiswa untuk
mengekspresikan pengalamannya pada waktu di lapangan dan memberikan
umpan balik terhadap kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa.
d. Bimbingan laporan praktek Pembimbing praktek memberikan masukan,
arahan terhadap penulisan laporan dan pendokumentasian asuhan keperawatan
kelompok
5
3. Langkah implementasi
Mahasiswa melakukan implementasi dengan memberikan tindakan kepada pasien
setelah dikonsulkan kepada C.I, tindakan ini masing-masing jenis implementasi
diatur dalam proposal pelaksanaan PBL disetiap mata kuliah.

B. Tugas Penanggungjawab
Adalah dosen koordinator mata kuliah yang memiliki kriteria dan tugas sebagai
berikut:
1. Kriteria
a. Dosen tetap memiliki pendidikan terakhir minimal S2 atau sedang menjalani
kuliah S2 dan memiliki NIDN/NUPN
b. Dosen tetap yang memiliki Nomor Induk Kepegawaian (NIP) Pada
c. Mendapat Surat Keputusan Direktur atas penunjukkan sebagai Koordinator
yang diusulkan oleh Ketua Program Studi.
2. Tugas:
a. Mengkoordinasikan kegiatan PBL di Program Studi
b. Membuat surat permohonan PBL.
c. Menerima surat persetujuan PBL dari pelayanan kesehatan.
d. Menetapkan Dosen Pembimbing PBL.
e. Menetapkan jadwal ujian/seminar dan dosen penguji PBL.
f. Menerima hasil penilaian PBL.
g. Merekap hasil penilaian dari Dosen Pembimbing, Pembimbing Industri dan
Dosen Penguji.

C. Tugas Pembimbing PBL Internal


1. Kriteria:
a. Karyawan/praktisi tetap memiliki pendidikan terakhir minimal diploma tiga
keperawatan
b. Karyawan/ praktisi tetap yang memiliki kompetensi disesuaikan dengan
bidang pembahasan PBL mahasiswa.
c. (Praktisi) dengan pengalaman kerja kurang dari 2 tahun.
d. Telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Direktur sebagai Pembimbing PBL.

6
2. Tugas:
a. Memantau pelaksanaan PBL.
b. Memberikan tugas-tugas pengamatan lapangan kepada mahasiswa sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai.
c. membimbing laporan mahasiswa peserta PBL.
d. Memeriksa dan menilai Laporan PBL mahasiswa.
e. Menghadiri ujian/seminar PBL sebagai penguji.
f. Mengesahkan Laporan PBL.

D. Tugas Pembimbing PBL Eksternal


1. Kriteria:
Pembimbing lahan adalah karyawan pelayanan kesehatan dengan pengalaman
kerja minimal 2 tahun yang ditunjuk oleh Pimpinan/ diklat untuk membimbing
mahasiswa
2. Tugas:
a. Memberi bimbingan dan tugas-tugas kepada mahasiswa PBL.
b. Memeriksa catatan kegiatan PBL mahasiswa.
c. Memberi penilaian terhadap hasil PBL mahasiswa.
d. Menyerahkan penilaian PBL dan Surat Keterangan/Sertifikat telah
melaksanakan PBL kepada Dosen Pembimbing

E. Tugas Penguji
1. Kriteria:
a. Dosen/ praktisi tetap memiliki pendidikan terakhir minimal S1/ Profesi Ners
atau memiliki NIDN/NUPN.
b. Dosen tetap yang memiliki kompetensi disesuaikan dengan bidang
pembahasan PBL mahasiswa.
c. Praktisi dengan pengamalan minimal 2 tahun serta sesuai dengan bidangnya.
d. Ditetapkan dalam Surat Keputusan Direktur sebagai Penguji PBL.
2. Tugas:
a. Memberikan penilaian atas presentasi dan penampilan peserta Ujian PBL

7
b. Memberikan saran dan masukan serta revisi laporan mahasiswa peserta PBL.

BAB IV
EVALUASI
A. Metode
1. Melakukan asuhan keperawatan melalui proses pendekatan meliputi:
a. Melakukan pengkajian termasuk pemeriksaan fisik pada klien
b. Menyusun diagnose keperawatan
c. Menyusun rencana intervensi
d. Melakukan implementasi beruapa penatalaksanaan
e. Melakukan evaluasi dari kegiatan dan implementasi yang dilakukan
f. Melakukan pendokumentasian
2. Penilaian terhadap kegiatan tahapan proses asuhan keperawatan
3. Penilaian penugasan tertulis
4. Evaluasi responsi hasil Asuhan Keperawatan
5. Evaluasi penampilan /sikap
6. Kompetensi keterampilan yang telah dicapai sesuai dengan mata ajar

B. Komponen evaluasi
Komponen yang dievaluasi dalam kegiatan praktik meliputi : evaluasi program,
evaluasi proses dan evaluasi pencapaian kompetensi.
1. Evaluasi Program Evaluasi program dilaksanakan untuk menilai keterlaksanaan
program, faktor pendukung serta factor penghambat atau kendala yang dihadapi
baik oleh peserta didik maupun instruktur klinik. Evaluasi ini dilakukan sepanjang
waktu pelaksanaan praktik lapangan, mulai dari persiapan sampai dengan
penutupan praktik dan pelaporan. Peserta didik memberikan umpan balik terhadap
pelaksanaan program praktik melalui instruktur. Komponen yang dievaluasi
adalah
a) Kesesuaian pelaksanaan praktik dengan rencana yang dibuat
b) Proses bimbingan
c) Fasilitas belajar yang tersedia di lapangan
d) Masalah atau kendala yang dihadapi selama proses bimbingan

8
2. Evaluasi pencapaian kompetensi
Evaluasi pencapaian kompetensi dilakukan dengan memberikan penilaian
terhadap keterampilan kompetensi yang diharapkan atau menilai tingkat
pencapaian peserta didik berdasarkan tujuan belajar yang telah ditetapkan.
Evaluasi Kompetensi Keperawatan : mampu melaksanakan asuhan keperawatan
komunitas, dengan komponen evaluasi mencakup sebagai berikut : kemampuan
dalam melakukan pengkajian komunitas, menetapkan diagnosa keperawatan
komunitas, membuat perencanaan keperawatan komunitas, melakukan promosi
kesehatan pada komunitas, melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak,
memberdayakan kelompok/ komunitas, melaksanakan sistem rujukan,
melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan dan mendokumentasikan asuhan
keperawatan komunitas

C. Persentase komponen evaluasi


Sesuai dengan formulir SPMI

D. Sistematika laporan
Sesuai dengan formulir SPMI

E. Sistematika penulisan proposal PBL


Sesuai dengan formulir SPMI

9
BAB V
PENUTUP

Praktik belajar lapangan bertujuan untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
menerapkan asuhan keperawatan, berlatih, menumbuhkan sosialisasi professional,
mengambil keputusan lapangan, peka terhadap situasi masalah kesehatan dan respon
masyarakat serta mampu mengaplikasikan ilmu keperawatan khususnya ilmu keperawatan
dalam pemecahan masalah-masalah kesehatan. Buku modul ini diharapkan dapat menjadi
pedoman bagi mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran di lapangan, baik pada
tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi serta pelaporan sehingga mencapai kompetensi
akhir yang diharapkan.

10
LAMPIRAN
1. Panduan proposal praktek belajar lapangan
2. Panduan pengisian format asuhan keperawatan dasar
3. Panduan pengisian format asuhan keperawatan medikal bedah
4. Panduan pengisian format asuhan keperawatan anak
5. Panduan pengisian format asuhan keperawatan maternitas
6. Panduan pengisian format asuhan keperawatan gawat darurat
7. Panduan pengisian format asuhan keperawatan jiwa
8. Panduan pengisian format asuhan keperawatan kritis
9. Panduan pengisian format asuhan keperawatan keluarga
10. Formulir penanggung jawab ruangan
11. Formulir jadwal dinas
12. Formulir jadwal ujian
13. Formulir penilaian ujian implementasi
14. Formulir penilaian Pendidikan Kesehatan
15. Formulir sikap
16. Formulir daftar hadir
17. Formulir lembar bimbingan dan monitoring
18. Formulir ganti dinas
19. Formulir daftar hadir ujian kasus
20. Formulir penilaian Askep
21. Formulir pelaporan pelaksanaan kegiatan PBL

11

Anda mungkin juga menyukai