Disusun Oleh :
Dosen
O. FERIYANTO, SE.,MSi.
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................iv
BAB I.............................................................................................................5
FORMULIR...................................................................................................5
1.1 Definisi Formulir...............................................................................5
1.2 Manfaat Formulir...............................................................................5
1.3 Penggolongan Formulir.....................................................................6
1.4 Kapan Formulir Di Perlukan.............................................................8
1.5 Faktor-faktor Yang perlu Dipertimbangkan......................................9
1.6 Informasi Yang Diperlukan.............................................................10
BAB II..........................................................................................................12
JURNAL.......................................................................................................12
2.1 Pengertian Jurnal Umum.................................................................12
2.2 Prinsip Dasar Pembuatan Jurnal Umum Adalah Sebagai Berikut...12
2.3 Fungsi Jurnal Umum.......................................................................13
2.4 Manfaat Jurnal Umum.....................................................................14
2.5 Contoh Kasus dan Soal Jurnal Umum.............................................15
2.5.1 Pengertian Jurnal Khusus.......................................................17
2.5.2 Jenis-jenis Jurnal Khusus dan Contoh dalam Perusahaan.....17
2.5.3 Manfaat Jurnal Khusus...........................................................23
BAB III.........................................................................................................26
BUKU BESAR.............................................................................................26
3.1 Definisi Buku Besar.........................................................................26
3.2 fungsi beberapa khusus buku besar akuntansi adalah sebagai berikut
ini:..........................................................................................................27
3.3 Contoh Bentuk Buku Besar Akuntansi Adalah Sebagai Berikut....27
BAB IV........................................................................................................30
2
BUKU BESAR PEMBANTU......................................................................30
4.1 Pengertian Buku besar pembantu....................................................30
4.1.1 Macam-macam buku besar pembantu dalam perusahaan
dagang....................................................................................31
4.2 Jenis Buku Besar Pembantu............................................................31
4.3 Sumber Pencatatan Buku Besar Pembantu......................................33
4.4 Fungsi Buku Besar Pembantu..........................................................33
BAB V..........................................................................................................35
PENUTUP....................................................................................................35
5.1 Kesimpulan......................................................................................35
REFERENSI.................................................................................................36
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
berkat Rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang ini tepat pada waktunya. Saya menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini terjadi banyak kekurangan sehingga
diperlukan adanya saran dan kritik dari teman-teman khususnya dari dosen yang
sangat saya harapkan untuk perbaikan yang positif dalam penulisan makalah pada
waktu yang akan datang.
Tak lupa pula saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata
kuliah Sistem Informasi Akuntansi yaitu Bapak O. FERIYANTO, SE.,MSi . dan
seluruh teman-teman untuk seluruh arahan dan dorongan moral dan mental
sehingga penulisan makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Semoga apa
yang saya tulis dapat bermanfaat untuk saya dan orang banyak.
4
BAB I
FORMULIR
Contoh: banyak orang berpikir pesawat bisa terbang karena pilotnya ini
salah yang benar karena formulir yang memberikan ijin bagi pilot untuk
menerbangkan pesawat tersebut. Dalam perusahaan, formulir
bermanfaat:
5
terekam di dalam formulir adalah; tanggal penjualan, nama wiraniaga
yang melayani pembeli, nama barang ayng dijual, kuantitas, harg jual
persatuan, total harga, tanda tangan wiraniaga, dll.
1. Sumbernya
6
2) Formulir yang dibuat dan dikirmkam kepada pihak luar
perusahaan Digunakan untuk menyampaikan informasi kepada
pihak luar perusahaan. Contoh: faktur penjualan tunai, faktur
penjualan kredit, surat order pembelian, dll.
2. Tujuan penggunaannya
7
I.4 Kapan Formulir Di Perlukan
Dalam situasi apa perusahaan memerlukan formulir ?
8
bagian gudang, maka formulir surat permintaan pembelian harus
digunakan.
9
5. Apakah formulir tersebut akan diisi dengan pensil, tinta, mesin ketik
atau mesin khusus atau dengan proses penggandaan yang lain ? Hal
ini akan menentukan jensi dan mutu kertas yang akan digunakan serta
jumlah ruang yang harus disediakan untuk memungkinkan pencatatan
informasi.
6. Apakah formulir tersebut akan disimpan dalam suatu arsip ? Hal ini
akan menetukan mutu kertas yang harus digunakan, ukuran kertas,
dan preforasi yang harus dibuat, jika hal ini diperlukan.
PT. Abadi Jaya melakukan penjulan kredit selama bulan Desember 2020,
sebagai berikut :
Tgl 11, Dijual Barang dagangan kepada Toko Mas adi dengan No faktur
AJ002 seharga 2.400.000 syarat 4/10 n/30 dan biaya angkut sebesar Rp.
150.000
10
Tgl 18, Dikirim barang dagangan pesanan Toko Cilik seharga Rp.
1.400.000 dengan No faktur AJ003, syarat 4/10 n/30
Tgl 28, Dijual kepada PD Pulomas barang dagang seharga Rp. 2.800.000
dengan No faktur AJ004, 4/10 n/30
Jurnal Penjualan
Debet Kredit
Tangga No Lain-Lain
Keterangan Piutang
l faktur Penjualan Nama
Dagang Ref Jumlah
akun
AJ001 3.200.00
6 des Toko Padajaya 0 3.200.000
Biaya 42
AJ002 2.550.00 150.00
angkut 1
11 des Toko Mas adi 0 2.400.000 0
AJ003 1.400.00
18 des Toko Cilik 0 1.400.000
AJ004 2.800.00
28 des PD Pulomas 0 2.800.000
9.950.00 150.00
0 9.800.000 0
112 411
11
BAB II
JURNAL
II.1 Pengertian Jurnal Umum
Pengertian Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang dipakai untuk
mencatat semua jenis bukti transaksi keuangan yang muncul dari semua
transaksi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu. Secara
etimologis kata jurnal berasal dari bahasa Perancis, yaitu Jour yang
artinya hari. Jurnal umum ini digunakan untuk mencatat berbagai
aktivitas transaksi keuangan secara kronologis sesuai tanggal dengan
mencantumkan nama transaksi, kelompok akun, dan nominalnya pada
kolom debit atau kredit. Jadi, pengertian jurnal umum secara singkat
adalah sebuah jurnal yang dipakai untuk mencatat semua transaksi
keuangan yang terjadi dalam periode tertentu untuk kemudahan
pengelolaan keuangan baik bagi pihak internal maupun eksternal
organisasi.
12
Selain itu, pencatatan ini juga bertujuan untuk memudahkan proses
pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam sebuah akun sesuai
transaksi.
1. Fungsi Historis
13
menerus. Dengan kata lain, jurnal umum disebut memiliki fungsi
historis karena dilakukan secara kronologis dan sistematis.
2. Fungsi Pencatatan
3. Fungsi Analisis
4. Fungsi Instruksi
5. Fungsi Informatif
14
3. Mengetahui jumlah yang didebat atau di kredit bahwa mesti
seimbang.
4. Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang
tepat pada general journal sesuai pekerjaannya dengan membuat
tanda (referensi)
5. Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang
tepat pada general journal sesuai nomor perkiraannya dengan
membuat tanda (referensi).
Desember 1:Dibeli barang dagangan secara kredit dari PT. Laba laba
seharga Rp. 160.000.000,- dengan termin 2/10, n/30.
15
Desember 9 : Diterima pengembalian barang dagangan yang dibeli oleh
Tn Irfan seharga Rp. 10.000.000,-
Contoh Jurnal
16
II.5.1 Pengertian Jurnal Khusus
Pengertian jurnal khusus adalah adalah semua jurnal terkecuali
untuk jurnal umum. Jurnal-jurnal ini digunakan untuk mencatat
jenis-jenis transaksi tertentu yang berisi informasi penting.
Pencatatan dalam jurnal khusus dilakukan agar catatan tersebut
tidak memenuhi buku besar dengan cepat, meskipun nantinya
jumlah total dalam jurnal-jurnal khusus ini secara berkala
dimasukan ke buku besar umum dalam bentuk ringkasan secara
17
berkala. Jurnal Khusus juga bertindak sebagai alat pemantauan
untuk organisasi bisnis. Jurnal-jurnal ini mengurangi kemungkinan
perubahan dalam catatan akuntansi karena entri-entri di dalamnya
dibuat dalam urutan kronologis. Di dalam pencatatan pembukuan
akuntansi, dikenal istilah jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal
umum merupakan jurnal serbaguna yang mencatat semua transaksi.
Untuk perusahaan kecil dan menengah, jurnal umum cukup untuk
pencatatan berbagai transaksi. Namun lain halnya jika perusahaan
yang dijalankan merupakan perusahaan besar dengan banyak sekali
transaksi. Dalam kasus ini, jika semua transaksi dimasukkan ke
dalam jurnal umum, pencarian informasi terhadap transaksi tertentu
akan menjadi sulit. Maka dari itulah jurnal khusus dimunculkan
untuk mencatat transaksi-transaksi khusus yan adalah terjadi pada
perusahaan. Transaksi khusus yang dimaksud adalah transaksi yang
banyak dan sering terjadi serta bersifat sama dan berulang. Pahami
lebih lanjut mengenai jenis hingga manfaat dan contoh jurnal
khusus dalam pembahasan berikut, terutama untuk perusahaan
dagang.
1. Jurnal Pembelian
18
transaksi pembelian tersebut yakni pembelian barang dagang
secara kredit dan pembelian perlengkapan, peralatan serta aktiva
lain secara kredit. Semua jenis pembelian yang dilakukan secara
kredit dicatat dalam jurnal pembelian, termasuk yang berikut:
Peralatan Kantor, Jasa, Barang yang diperoleh untuk dijual
kembali. Jurnal ini berfungsi untuk menyederhanakan pencatatan
dan memudahkan pembukuan transaksi bervolume tinggi ke
dalam buku besar. Jurnal pembelian juga mencatat transaksi
secara harian sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.
Nantinya, pada akhir tiap periode pelaporan, catatan dalam jurnal
pembelian akan diringkas dan diposting dalam buku besar. Setiap
transaksi yang dimasukkan ke dalam jurnal pembelian
melibatkan kredit ke rekening hutang dan debit ke akun biaya
atau aset yang terkait dengan pembelian. Misalnya, debit yang
berkaitan dengan pembelian perlengkapan kantor akan menjadi
akun biaya persediaan. Jurnal ini juga mencakup tanggal
pencatatan, nama pemasok yang dibayar, referensi dokumen
sumber, dan nomor faktur. Tambahan opsional untuk kumpulan
informasi dasar ini adalah tanggal jatuh tempo pembayaran dan
otorisasi nomor pesanan pembelian. Contoh jurnal pembelian :
19
Jurnal Khusus Pembelian
PT. Abadi Jaya
Periode Juni 2020
Re Debit Kredit (Utang
Tanggal Keterangan
f (Perlengkapan) Dagang)
Toko
Jun-01
Abadi Rp. 200.000 Rp. 200.000
2. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan adalah jurnal khusus yang digunakan untuk
menyimpan transaksi penjualan terperinci. Tujuan utamanya
adalah untuk meringkas informasi transaksi bervolume tinggi
dari buku besar umum, sehingga menyederhanakan buku besar
Informasi berikut adalah biasanya disimpan dalam jurnal
penjualan untuk setiap transaksi penjualan:
1) Tanggal transaksi
2) Nomor rekening
3) Nama Pelanggan
4) Nomor faktur
5) Jumlah penjualan (debit akun piutang dagang dan kredit akun
penjualan)
Pada dasarnya, jurnal penjualan hanya mencatat piutang; ini
berarti bahwa penjualan yang dilakukan secara tunai tidak
dicatat dalam jurnal penjualan. Sebuah penjualan yang dibuat
dengan uang tunai akan dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
Namun terkadang pada prakteknya masih ada yang mencatatkan
dan menggabungkan penjualan tunai dalam jurnal penjualan.
Contoh jurnal penjualan :
20
09 Juni: Menjual barang ke Toko Persada dengan harga
Rp700.000, dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 Faktur No.
006.
11 Juni: Faktur No.007 dikirimkan kepada Toko Sinar atas
penjualan barang seharga Rp2.000.000 syarat pembayaran
1/10,n/60.
Jurnal Khusus Penjualan
PT. Abadi Jaya
Periode Juni 2020
No. Syarat Penjualan
Tanggal Ref Piutang (D)
Faktur Keterangan Pembayaran (K)
Toko
Jun-09 00-6 2/10, n/30
Abadi Rp. 700.000 Rp. 700.000
Jun-11 00-7 Toko Cilik 1/10, n/60 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
1) Tanggal
2) Nama Pelanggan
3) Identifikasi penerimaan uang tunai
4) Kolom debit dan kredit untuk mencatat kedua sisi setiap
entri; entri normal adalah debit untuk uang tunai dan kredit
untuk penjualan.
21
Mungkin ada banyak entri tambahan dalam jurnal ini, tergantung
pada frekuensi penerimaan uang tunai dari pelanggan. Saldo
dalam jurnal penerimaan kas secara teratur diringkas menjadi
jumlah agregat dan diposting ke buku besar.
Jika seseorang perlu menyelidiki penerimaan kas spesifik, mereka
mungkin memulai dari buku besar dan kemudian pindah ke jurnal
penerimaan kas. Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat
semua transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang. Jika
jurnal sebelumnya digunakan untuk pencatatan transaksi kredit,
maka jurnal penerimaan kas difungsikan untuk transaksi secara
tunai. Transaksi yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas antara
lain, penjualan tunai, penerimaan pelunasan utang, retur
pembelian secara tunai dan penerimaan pendapatan.
Contoh jurnal penerimaan kas
09 Juni: Terdapat penjualan barang secara tunai kepada Toko
Sejahtera seharga Rp500.000.
12 Juni: Diterima dari Toko Bangun sebuah pelunasan faktur
pada tanggal 5 Juni sebesar Rp500.000 dengan potongan tunai
2%.
21 Juni: Perusahaan mendapatkan pinjaman uang dari Bank Laku
sebesar Rp3.000.000.
22
yang berhubungan dengan pengeluaran uang. Jurnal ini akan
mencatat secara terperinci contoh transaksi secara tunai
perusahaan dagang. Transaksi yang termasuk ke dalam jurnal
pengeluaran kas antara lain, pembelian secara tunai, pelunasan
utang, retur penjualan, pembayaran beban dan pengambilan uang
tunai untuk pribadi. Semua arus kas masuk dicatat dalam jurnal
lain yang dikenal sebagai jurnal penerimaan kas. Contoh umum
arus kas keluar dalam bisnis adalah seperti di bawah ini:
1) Pembayaran kas untuk pembelian tunai.
2) Pembayaran kas untuk pembelian kredit sebelumnya seperti
pembayaran hutang atau kreditor.
3) Pembayaran kas untuk berbagai biaya seperti sewa, iklan,
upah dan gaji dll.
4) Pembayaran kas untuk pembelian aset berwujud atau tidak
berwujud.
5) Pengembalian kas untuk barang yang dikembalikan oleh
pelanggan.
Setiap perusahaan dapat merancang jurnal khusus sesuai dengan
kebutuhan perusahaannya. Oleh karena itu, jurnal dalam suatu
perusahaan akan berbeda dengan perusahaan yang lain.
23
II.5.3 Manfaat Jurnal Khusus
Pengertian jurnal khusus adalah pengeluaran kas
24
Dengan adanya jurnal ini, pemostingan data ke buku besar dapat
dilakukan secara berkala dengan lebih praktis dan mudah, karena
dalam jurnal khusus semua transaksi yang sejenis dibukukan
dengan akun yang sama. Sehingga pemostingan beberapa
transaksi keuangan pun dapat dilakukan secara bersamaan
berdasarkan jenis akunnya.
7. Peningkatan Efisiensi
25
Dengan mengadopsi jurnal khusus, pekerjaan pencatatan
transaksi bisnis dapat dikerjakan oleh beberapa karyawan yang
sudah mahir dalam hal ini. Pencatatan tidak hanya dikerjakan
oleh satu orang akuntan, Ini seperti efisiensi antara bagian dari
akuntan.
8. Meminimalisir Kesalahan
BAB III
BUKU BESAR
III.1 Definisi Buku Besar
Buku besar akuntansi (Ledger) adalah suatu kumpulan akun-akun
yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam
26
jurnal. Buku besar akuntansi perusahaan juga dapat diartikan sebagai
sebuah tahapan catatan terakhir dalam akuntansi atau book of final entry
yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau
diklasifikasikan yang berasal dari jurnal.
III.2 fungsi beberapa khusus buku besar akuntansi adalah sebagai berikut ini:
1. Proses pencatatan data-data transaksi keuangan dalam bisnis Anda yang
terjadi selama periode akuntansi. Baik saat ini maupun seterusnya.
27
3. Sebagai bukti atau validasi dari semua data yang telah terkumpul.
4. Pembaharuan terhadap akun yang terdapat pada buku besar umum dan
berkas berkas data transaksi.
28
2. Bentuk Skontro
Bias disebut juga bentuk dua kolom. Skontro sendiri artinya adalah
sebelah atau dibagi dua yaitu kanan dan kiri atau debet dan kredit.
Fungsi dari buku besar bentuk skontro cukup penting dan sering
digunakan dalam perusahaan. Buku besar skontro adalah merupakan
salah satu bentuk buku besar akuntansi perusahaan yang cukup mudah
namun tetap detail dalam setiap catatan transaksi dan nominalnya.
Contoh Buku besar bentuk skontro
29
Pengertian dari buku besar bentuk staffle berkolom ganda adalah
bentuk buku yang menyerupai bentuk kolom saldo buku besar.
Yang membedakan dari bentuk staffle berkolom tunggal hanyalah
dalam kolom saldo, dibagi menjadi 2 kolom lagi yaitu kolom debet dan
kolom kredit.
30
BAB IV
BUKU BESAR PEMBANTU
IV.1 Pengertian Buku besar pembantu
Buku besar pembantu atau subsidiary ledger adalah perpanjangan
dari buku besar umum yang mencatat lebih detail dan spesifik mengenai
transaksi tertentu. Tentunya, dalam buku besar jenis ini, transaksi telah
dikelompokkan menjadi satu kategori transaksi yang sama. Hal ini
dilakukan agar dapat merinci transaksi detail yang terjadi di perusahaan.
31
IV.1.1 Macam-macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang
1. Buku pembantu piutang dagang, adalah buku tempat mencatat rincian
piutang perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur.
1) Utang
2) Piutang
32
4) Biaya Alat dan mesin
6) Biaya penjualan
Namun, fokus kali ini adalah jenis buku pembantu dalam sebuah
perusahaan dagang. Pada perusahaan dagang, hanya terdapat dua akun
yang selalu menjadi acuan dalam proyeksi bisnis ke depannya. Akun
tersebut adalah utang dan piutang.
1. Buku Besar Pembantu Utang
Dalam buku ini berisi kumpulan catatan transaksi utang yang
diberikan kepada perusahaan. Pada buku ini juga mencatat perubahan
jumlah dan nominal kepada kreditur. Dalam buku ini, akan terlihat
informasi jelas mengenai siapa kreditur pemberi utang, nominal serta
cara pembayarannya sekali saja dalam tempo tertentu atau berkala.
2. Buku Besar Pembantu Piutang
Kedua, buku ini ini merupakan kebalikan dari buku utang. Pada buku
ini berisi kumpulan piutang atau tagihan dari langganan kredit.
Dalam hal ini, perusahaan menjual barangnya kepada pihak lain
dengan melakukan transaksi penjualan kredit. Di buku ini tercatat
rincian data debitur, nominal tagihan, dan cara pembayaran secara
kredit dilakukan setiap tanggal berapa.
Dua buku ini merupakan perpanjangan dari perubahan utang maupun
piutang yang dicatat secara keseluruhan di buku besar umum. Sehingga,
pada buku besar umum hanya mengambil informasi penting seperti
nominal utang – piutang. Selain itu, pada buku besar umum lebih dikenal
dengan perkiraan induk dari akun utang piutang tersebut.
33
IV.3 Sumber Pencatatan Buku Besar Pembantu
Setelah mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus langkah berikutnya
adalah memindahkan (posting) ke buku besar, baik buku besar utama
maupun buku besar pembantu. Nah, dalam materi kali ini kita hanya akan
membahas sumber pencatatan untuk buku besar pembantu piutang
dagang dan utang dagang.
1. Karena dalam buku ini tercatat dengan rinci maka buku ini akan
memudahkan dalam proses penyusunan laporan keuangan sehingga
meminimalisir kesalahan pencatatan pada buku besar umum.
34
2) Sumber buku besar pembantu utang dagang adalah:
35
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa
perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya
perusahaan membeli barang dengan tujuan menjualnya kembali, tanpa
meprosesnya lebih dahulu. Oleh karena itu dalam menjalan kan
perusahaan haruslah memperhatikan berbagai siklus akuntansi yang ada
yaitu formulir pembelian atau penjualan, jurnal-jurnal yang ada,
pencatatannya ke buku besar sampai pencatatannya ke dalam buku besar
pembantu.
36
REFERENSI
https://www.kabaruang.com/2020/02/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang-12-
tahapan-lengkap-dan-penjelasannya/
https://rosyarachmania.wordpress.com/2015/01/05/3-3-formulir-atau-dokumen-
yang-digunakan-pada-siklus-pendapatan/
https://www.suratkerja.com/2019/10/contoh-jurnal-umum-perusahaan-
dagang.html
https://www.jurnal.id/id/blog/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang-sederhana/
https://kumparan.com/berita-bisnis/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang-dan-12-
tahap-membuatnya-1vYv374Ex9J
37