BATASAN
Perdarahan pada kehamilan setelah umur kehamilan 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan.
Perdarahan intrapartum sebelum kelahiran.
KLASIFIKASI
PLASENTA PREVIA
SOLUSIO PLASENTA
RUPTUR UTERI
GANGGUAN PEMBEKUAN DARAH
PENANGANAN UMUM
Minta bantuan, siapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
Nilai keadaan umum
Jika syok → segera tangani syok
Pasang cairan intravena
“ jangan lakukan pemeriksaan dalam vagina “ !!
PLASENTA PREVIA
BATASAN
Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya yakni pada SBR ( Segmen Bawah Rahim ) sehingga
menutup sebagian atau Seluruh pembukaan jalan lahir ( Ostium Uteri Internum ).
KLASIFIKASI
1. Plasenta Previa Totalis :
Seluruh pembukaan tertutup oleh plasenta
2. Plasenta Previa Lateralis :
Sebagian pembukaan tertutup oleh plasenta
3. Plasenta Previa Marginalis :
Pinggir plasenta berada pada pinggir pembukaan
4. Plasenta Letak Rendah :
Bila plasenta berada 3 – 4 cm di atas pinggir pembukaan
BATASAN
Solusio Plasenta adalah pelepasan plasenta sebagian atau seluruhnya pada implantasi normal sebelum janin
lahir.
KLASIFIKASI BERDASARKAN TANDA KLINIS
1. Ringan : - Perdarahan kurang dari 100-200 cc
- Uterus tidak tegang
- Janin hidup
- Pelepasan Plasenta kurang 1/6 bagian
2. Sedang : - Perdarahan > 200 cc
- Uterus tegang, gawat janin
- Pelepasan plasenta ¼ sampai 2/3 bagian
3. Berat : - Uterus tegang
- Tanda-tanda syok
- Janin mati
- Pelepasan > 2/3 atau seluruhnya dari Plasenta.
BATASAN
Robeknya dinding uterus dapat terjadi antepartum atau intrapartum.
KLASIFIKASI
Gejala Klinis :
a. Ruptur uteri imminens (mengancam)
b. Ruptur uteri.
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Ruptur Spontan Uterus Normal
a. Multiparietas d. Penggunaan Oksitosin
b. Disproporsi e. Anomali janin
c. Presentasi abnormal ( Hidrosephalus )
2. Ruptur bekas parut
a.Bekas parut seksio sesar
b. Bekas parut bukan seksio sesar
- Miomektomi - Plasenta Perkreta
- Histerorafi - PTG
- Tindakan kuretase
DIAGNOSIS
1. Ruptur Uteri Imminens
- Anamnesa adanya faktor predisposisi
- Penderita gelisah, nyeri dan ketakutan
- Mengerang kesaktian saat His
- Tanda-tanda dehidrasi
- His makin lama makin kuat
- SBR (Segmen Bawah Rahim) tipis, nyeri tekan
- Nampak lingkaran Bandl bertambah tinggi
- DJJ (Denyut Jantung Janin) irregular.
2.Ruptur Uteri
1. Anamnesis dan Inspeksi
- Nyeri menjalar ke bahu
- Kontraksi uterus biasanya menghilang
- Muntah mual, anemia
2. Palpasi
- Nadi kecil, cepat
- Defas muskuler tegang
- Teraba uterus sebagai bola keras di samping janin
3. Auskultasi
- Paralisis usus, DJJ menghilang
4. Pemeriksaan dalam
- Kepala janin mudah didorong
- Kalau rongga rahim kosong, jari dapat meraba usus.
5. Kateterisasi
- Hematuri
6. Laboratorium
- Hb sangat rendah
PENANGANAN
A. RESUSITASI
- Tangani → syok, anemia dan infeksi
- Pemberian oksitosin → mengurangi perdarahan
B. Laparatomi → - Histerektomi
- Histerorafi