1379 2688 1 SM
1379 2688 1 SM
I. Pendahuluan
Latar Belakang
Pada tahun 1999, petugas Bea dan Cukai Bandara Imernasional Soekarno-
Hatta. l11el11bongkar 80 koli barang impor dari Malaysia , karena barang
iw telah mengenclap lebih dari 30 hari . Setelah dibongkar. ternyata paket
itu berisi 65.000 kaset porno dan 9.000 YCD ilegal. Akibat masuknya
YCD ilegal ini. negara dirug ikan sebesar Rp. 3.655 milyar. Sejak periode
1999, total barang yang dapat dicegah masuk melalui bandara dengan
jenis CDNCD dan piranti lunak sebanyak 263.948 keping dengan
kerugian negara sebesar Rp. 788.994 milyar' .
Berdasarkan laju ekonomi dan daya beli masyarakat, dalam saw
bulan sekitar 40 (empat puluh) juta kaset dan CD diserap pasar. Tetapi
dari jumlah lersebul hanya c1ua juta kaset dan CD saja yang diproduksi
oleh prociuscr resmi. Seclangkan sisanya seJumlah 38 (tiga puluh delapan)
juta kep ing kase t dan CD elipasok oleh pembajak. Stiker PPN umuk kasel
a"alah Rp. 850.- (elelaran raws lima puluh rupiah) dan umuk CD Rp.
3.000.- (Iiga ribu rupiah). Jib rata-rala stiker PPN Rp. 1.500,- (scrihu
lima rOll", rupiah), maka kerugian negara dari sliker pajak acla lah : Rp.
1.500.- x 38 jUla = Rp . 57 Illilyar per bulan: Rp. 57 Illilyar x 12 bulan
= Rp. 684 l11ilyar per tahun'. Akibat pembajakan di bidang musik atau
lagu. selain negara telah dirugikan dalam jumlah ya ng besar dari sektor
pajak yang mencapai sekitar 684 milyar rupiah selahun untllk kaset dan
CD. demikian juga pencipta lagu mengalami kerugian yang besar , karena
lidak menerima royalti.
Beberara waktu lalu. Rimo Harahap meluncurkan "50 Tahun
Emas Rinto Harahap". Album itu diedarkan sebanyak 5000 keping, dan
elia ridak pernah membuat ulang album tersebur. Dalam kenyataannya. eli
sejllmlah [Oko. dijlla l album bajakan. dan jumlahnya mencapai ratusan
ribll keping Akibatnya, royalti yang diterima oleh Rimo Harahap sehagai
pencipta iagu yang dulu seliap tahun mencapai Rp. 250 juta, kini menurUl1
drastis menjadi Rp. 20 juta".
UIl!uk istilah. Ahmad Zen LJmar Purha. "Pnknk-Poknk Kehijakall Pelllhangunall Sistem
IIKI N;lsinnar. /li/k//!H Bisllis, JUrl/al . Vol. 13. (A pril 10(1). hal. 8.
~ 163.948 CD/ VeD lIegal Masuk Sejak April - Negara Dirugibn Rp. 7R8.Y94 Mi!yar-
Be Gandara Bllllgkar 80 koli VeD impor. SIIOf(l Karyo, [3 Septemher 1999 .
.' PL'rliltullgan IIlI diuasarkan pada tlata yang JiperoJeh dan KOIIII}({S. talJgga! .5 Nopelllher
2002: "Masalah 1\:lllhapk;1I\ Kasel I3l,,'rkeuoK Populis Melllhulluh Kre:tlivit;Is"
.1 R1I1t!1 I-LII";lil;lp. S'/wm P(,lIIho/llln/(/l/. 29 Man:! 2000 .
'i Lies Had; Shandy & Rillto Ha ra IJ ap. Kompas. Sahtu . 3 Mei 2000 .
e, Yayasan Karya Cipta Indones ia. adalah sebuah organisasi nir laha yang didirikan paJa
.funi 1990 alas pr,lkarsa beberapa penciprfJ Illusik!lagu Jan senirnan musik umumnya yang
merasa hak ekollomi mereka kurang mendapat penghargaan lerul'll11a Llalam hidang royalti.
7 WawaIH.:ara liengall Camlra Darllsman (General Manager YKCI) . SCTV rada tanggal 30
April 2000. Sec.lra kesduruhan Indonesia tdah "Illelll:uri" pellJapatan Arnerika Serikat
Jebih dari 217.9 juta dollar AS (khih Rp. 450 milyar) dari pemh<'ljakan prod uk film.
rerangkat iunak hisnis aplikasi, rekaman Illusik, per<lngkat lunak hihurllll rumah (1lOlIIe
el1terraillmellt sotill'ore) tlLln huku. Lillat juga "Kawasiln Asia Yang Dinilai Sebagai "Surga
Pemhajak:.!n", Komp(fs, Rabu. 26 Maret 1997.
II H.R . Repnrl No . 487. 92t1 Cong .. 15 1h Sept. 2 ( 1971). Frank L. Fine, ·'Rt:l.:oru Piracy
And Modern Prohlems of Innocent Infringement: A COlllp;u<lt ive Analysis of United States
And British CopyriglH Law" , S(/1I1<I Clara LalV Revielv, Vol. 21, (1981 ). hal. 361.
<.) Tillie. Maret 10. 1980. hal. 70.
pelanggaran hak cipra, amara lain, Cina, Taiwan, India, Korea, Malaysia
dan Indonesia ill.
KedI/o, menurut laporan tallUnan Special 301" yang dikeluarkan
oleh KalliO!" Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR - VI/ired
Slain Trade l?el'rescl1Iatil'e). Indonesia sebelulll Iahun 2000 merupakan
saIu-salUnya negara ASEAN yang masih Illasuk ke dalam kategori Prioriry
Watch Lisl (daftar negara yang menjadi priorilas UllIuk diawasi) untuk
Kasus-kasus pelanggaran HKI 12 , Kedudukan ini sekelas dengan negara-
negara lain sc:pert i Cina. Bulg.aria. Israel. Malaysia, Brunei Darusalam
dan Afrika Seialan. Indonesia. se.lak 1995 sudah Illasuk ke dalam dahar
S"n;al 301. hahkan pada tahun 19<)X. Indonesia dimasukkan ke dalam
kategori pf{oriry ~V(lfch LisT, sliatu kategori yang tergolong berat dalam
danar yang dikeluarkan USTR. Konsekwensi dimasukannya ke dalam
kalegori Priori,,; Wordl Lis!. ialah dapat berakibal Iimbulnya relaliasi di
bidang ekonomi oleh Amerika Serikat". Akibal pelanggaran Hak Cipta di
Inoonesia, inulistri rekaman Amerika Serikat mengalami kcrllgian US 5)
17.+.6 JUIa pad a Iahun 200 I".
I ~ Alllllad Zl'1l t;111;11" !Jurha. "!mhll ll'~1<l tvla:-uK \\1,1\1..'11 1..1."[ AS" 1\(llllfl(lS . Kaillis. t;lIIggal
~ Me; 20()O.
I~ I!ltCrtl:tli{ln.ti IllIelll:Cll1:11 Propert y Alli;ulL"l'. 20(}2 S(ln 'j(/i /?elwrr. Illdo!ll'S1;t EXl'cutive:
Sllllllllar~ (.~()(J2) . liaL 140.
1.1 Dipilllpill 1I1e11 MPAA (Molillll PiC/w(' ils.I"ocialfllll f!l < -111/('/'/1'(/1. mdu.q ri !\Illcnb
Serik;lt hl'r~alU UllLUK bers,tll1;t-Salll;t 1IIl:11lhl:[l\uk IIPA (/1I{el"llOflOl/o/ !W('I/edl/o! ['1"011('1"/.\
A/liulln'l . RIAA rRecordillJ!, IIIt/us!I"\" !ls.we;arioll ol AlIIl'I"iwj dan NMPA (Nlll;rlll(// MUSIC
!Jflhfis/leI"S AS.\"rl(·i{/liOlI) lIi 'Inl~lr'llIy'l jUg;'l sdxlgai il1lggola dari IIPA . Sil1l01l frlth. IV!lIs/(
(/Ild GI{lyn.''':/II. (Edinhurgh University Prcs~. 1993). haL .11.
1.'i Bcrdasarkan laporan IIPA alas UUI-lC dari ~cpu luh negara yang Icrpilih. tdab
IllcngidcllIifikasi Singapore sehagai produser lerhcsar alas rekaman-rek;unan tlan pil:!
haJakan di dunia. yang 1llt!llychahkan kerugian pada induslr; Aillcrik" Serik4ic sc hesar LIS S
358 juta. Setclah diadakan negosiasi hilateral, Sing.apore pada (ailull 1987 nu.::mpcrbitiki
Ulllhmg-Unuang '·-I:Jk Ciptanya dan mcnunjukkan keinginannya ullluk mengikuti prinsip-
prinsip vce (kill Illcnj.uJj anggota WIPO. Michael Bhlkeney. "The Impact of the TRIPs
Agreement in the Asia P.lcitic Region" , E1PR, (1996). hal. 544.
If> Thailand. China ,uJalah neg.uiI-negilra perl.lnla yang masuk ke d;:llam kategori PriorifY
ForeiKII COllllfrie.'i. k'Jrella gagal memberi pcrlillllullgan hak cipfa Amcrika St:rikat p:lua
1991. kemudian juga IllCIlC;:lkup TaiwiHl dan Korea Selalan. Michael Blakeney. /"id. h'll.
544.
17 The Internatio1lal IllIellecrual Propeny Alliancc. "Piracy of US Copyrighted Works in
Tt:1l Selected COUlHnes: A Rt:pon by the lnlt:rnational Inldlectual Property Alliance {O
Ihc Unilt:d States Tradc RepreselHtltive. (1985). hal. 1.
21 /lm/. hal. 59 .
" Tempo. 22 April 2oot.
.--
23 Dala dan PAPPRJ, November 1999.
V. Pcnulup
lainnya untuk berbuat yang sama. Dalam hal ini. dapat dikatakan
dengan kerugian
pengadilan telah gagal menegakan apa yang menjacli tujuan hukum piclana.
tidak relevan
Di lain pihak, proses pengadilan yang memakan waktu dan biaya menjadi
faktor penentu pula, pelanggaran hak cipta termasuk di bidang musik atau
lagu, baik pelanggaran pidana maupun sengketa perdata diselesaikan di
luar lembaga ini. Seperti biasanya juga keengganan pelaku bisnis untuk
membawa masalahnya ke pengadilan didorong oleh keinginan untuk
menjaga nama baik, hubungan bisnis dan efisiensi.
Ketiga, kesadaran tentang pentingnya perlindungan hak cipta tidak
diiringi dengan kesadaran pentingnya suatu kontrak yang seimbang antara
hak dan kewajiban para pihak. Baik pencipta lagu maupun produser dan
l11ereka yang terkait dengan pemakaian hak cirta tarnpaknya
rnemperlakukan kontrak bukan sebagai dokumen hukurn, rnelainkan tidak
lebih dari suatu simbol kerjasal11a. Dengan dernikian. para pihak tidak
memperhatikan secara seksama substansi dari kontrak yang mereka