Kukuh Budi Wicaksono (16010014), 2T1, Teknik Tekstil, Politeknik STTT Bandung
Email : kukuhbudiwicaksono@gmail.com
Abstrak
Listrik merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh manusia, maka dari itu
praktikan melakukan eksperimen tentang Instalasi Listrik, hal ini didasarkan agar
instalasi listrik dapat berjalan dengan baik dan aman. Pada eksperimen ini
praktikan mempelajari tentang rangkaian instalasi listrik secara teori yaitu
menggunakan aplikasi yang bernama Festo Fluidsim dan eksperimen secara
langsung, hal ini bertujuan agar praktikan mengerti tentang rangkaian yang baik,
benar dan aman. Dikarenakan sumber energi listrik ini dapat membahayakan
manusia bahkan bisa meledak bila tidak terdapat penghatar listik dan rangkaian
yang aman dan baik.
1. PENDAHULUAN
Listik merupakan fenomena fisika yang berhubungan dengan alliran
muatan listrik. Muatan-muatan listrik tersebut adalah proton (+) dan
elektron (-) yang dapat dialirkan oleh sebuah induktor (penghantar) dalam
sebuah rangkaian listrik. Instalasi listik merupakan bagian terpenting dalam
sebuah bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari
sumber yang disalurkan oleh PLN ke rumah, toko, gedung dan lain-lain. hal
terpenting di bidang kelistrikan adalah Instalasi Listrik, Maksud dan tujuan
persyaratan umum instalasi listrik adalah menyelenggarakan perangkaian
instalasi listrik dengan baik dan benar/ Data statistic symposium
menyatakan bahwa tingginya angka kematian diakibatkan dari pemasangan
instalasi listrik yang tidak baik sehingga Syarat-syarat umum dalam
instalasi kelistrikan sangat penting bagi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja khusus dibidang kelistrikan, Maka dari itu praktik ini bertujuan untuk
mengantisipasi terjadinya kematian akibat listrik dengan merancang
rangkaian Instalasi Listrik dengan Baik dan tentunya aman. (muqayyimah
2014)
2. TUJUAN
1. Praktikan dapat memahami kegunaan dari peralatan standar
rangkaian listrik.
2. Praktikan dapat membaca rangkaian dan membuat rangkaian
instalasi listrik.
3. Praktikan dapat memahami rangkaian listrik yang terdapat sistem
inter lock.
4. Praktikan bisa membuat rangkaian instalasi listrik menggunakan
aplikasi Festo Fluidsim.
3. DASAR TEORI
Instalasi listrik adalah suatu bagian penting dalam sebuah bangunan gedung
yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari instalasi pengusaha
ketenagalistrikan ke titik-titik beban. Menurut Sugandi, I dan kawan kawan,
pada tahun 2001 “pada hakekatnya instalasi listrik bangunan merupakan
penyalur energi listrik, jadi berfungsi sebagai penghantar”.
Penyaluran tenaga listrik harus sesuai dengan peraturan yang telah
distandarisasi oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) dengan menerbitkan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) sebagai panduan umum
(rujukan) instalasi listrik. Karena jika tidak dipasang secara baik dapat
membahayakan keselamatan manusia serta dapat menimbulkan kebakaran
yang diakibatkan oleh konsleting listrik. Dari instalasi listrik itu sendiri
terdapat komponen-komponen penyusun seperti :
Saklar
Saklar merupakan alat yang berfungsi untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik.
Berikut merupakan jenis- jenis saklar:
1. Saklar SPST
Saklar Single Pole Single Throw. Saklar jenis ini mempunyai 2
terminal dapat menghubungkan dan memutuskan arus satu arah
saja, seperti yang sering digunakan untuk saklar lampu.
2. Saklar SPDT
Saklar Single Pole Double Throw. Saklar jenis ini mempunyai 3
terminal dapat menghubungkan dan memutuskan satu
sambungan arus listirk pada dua arah sambungan.
3. Saklar DPST
Saklar Double Pole Single Throw. Saklar jenis ini mempunyai 4
terminal, hampir sama dengan jenis saklar SPST namun
digandakan. Saklar ini dapat dihubungkan pada dua kontak
hubung (pole), dan setiap pole memiliki sambungan masing-
masing.
4. Saklar DPDT
Saklar Double Pole Double Throw. Saklar jenis ini mempunyai 6
terminal, dapat memindahkan arus listrik dari dua sumber pada
dua arah.
5. Saklar Push Button
Saklar Push Button merupakan tipe saklar yang dapat
menghubungkan aliran listrik sesaat saja pada saat saklar ditekan
dan kembali off setelah dilepas. Saklar ini biasanya
dikombinasikan dengan rangkaian pengunci.
6. Saklar Rotary
Fungsi saklar rotary adalah alat yang memudahkan pemilihan
voltase output sesuai yang dibutuhkan oleh peralatan.
Gambar -2 . MCB
Relay
Relay adalah Saklar yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan
Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
Kontaktor
Kontaktor pada prinsipnya merupakan sebuah relay yang dapat
digunakan baik 1 phasa maupun 3 phasa. Kontaktor pada intalasi
listrik digunakan untuk kebutuhan proteksi dan otomasi. Seperti
halnya sebuah relay, kontaktor berkerja dengan memanfaatkan
prinsip magnetik.
Timer
Timer adalah suatu komponen yang menggunakan elektromagnet
untuk mengoperasikan seperangkat kontak saklar, sering disebut
juga relay timer. Banyak digunakan dalam instalasi listrik terutama
instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.
Kontak NO dan NC pada Timer akan bekerja ketika timer diberi
ketetapan waktunya, ketetapan waktu ini dapat kita tentukan pada
potensiometer yang terdapat pada timer itu sendiri. Misalnya ketika
kita telah menetapkan 10 detik, maka kontak NO dan NC akan
bekerja 10 detik setelah kita menghubungkan timer dengan sumber
arus listrik.
Gambar -3 Timer
Kabel
Kabel listrik merupakan penghantar energi listrik dari komponen satu
dengan komponen yang lain, berdasarkan tegangannya kabel dibagi
menjadi beberapa kategori yaitu kabel listrik tegangan rendah, kabel
listrik tegangan menengah dan kabel listrik tegangan tinggi.
Gambar – 4 kabel
4. METODE EKSPERIMEN
4.1 Alat dan Bahan
1. Sumber arus listrik sebesar 220 Volt
2. MCB
3. Saklar
4. Lampu
5. Kabel berwarna merah dan biru
6. Obeng
4.2 Skema Percobaan
Skema pecobaan secara eksperimen dengan cara merangkai:
5. CARA KERJA
1. Pertama-tama, kita membuat rangkaian listrik.
2. Periksa terlebih dahulu rangkaian-rangkaian seperti MCB, saklar dan lain-
lainnya. Dan pastikan semua arus dalam rangkaian tersebut dalam keaadan
OFF.
3. Kemudian, pasangkan kabel merah dari MCB ke saklar sebesar 220 Volt.
Untuk membuat arus listrik itu mengalir, lalu kunci menggunakan obeng.
4. Setelah itu, cek terlebih dahulu mana NO dan NC menggunakan alat
bernama multimeter.
5. Setelah mengetahui NO dan NC, dari saklar (DPST) disambungkan ke
push button.
6. Dari push button kemudian sambungkan ke start.
7. Dari start disambungkan ke Timer 1 kemudian disambungkan ke
kontaktor 31 lalu ke kontaktor 43
8. Dari start disambungkan ke Timer 1 yang disambungkan ke kontaktor 4
ke 13, dan dari 13 ke 14 K1. Dari nomor 4 disambungkan juga ke A1
kemudian ke A2. Dari A2 disambungkan kembali dengan kabel biru (arus
netral / 0) menujur Timer 2 kemudian ke Lampu 1 kemudian ke Lampu 2.
9. Dari kontaktor 31 disambungkan ke kontaktor 32 K1 lalu disambungkan
ke Lampu 1
10. Dari kontaktor 43 disambungkan ke kontaktor 44 K1 lalu
disambungkan ke Lampu 2
11. Timer di set menjadi 10 detik.
12. Setelah pemasangan rangkaian selesai, cek ulang terlebih dahulu
rangkaian yang telah terpasang.
13. Kemudian, tarik tuas saklar dan tuas MCB menjadi ON
14. Jika saklar dan MCB sudah dalam keadaan ON dan rangkaiannya
sesuai maka lampu akan menyala
15. Lalu, tekan push button 3 untuk menyalakan lampu 2 dan lampu 1 akan
mati.
16. Tunggu hingga timer menghitung mundur 10 detik
17. Setelah 10 detik, lampu 2 akan mati dan lampu 1 akan menyala.
Penjelasan dari gambar diatas adalah ketika saklar di aktifkan dan MCB
diaktifkan kemudian push button 3 ditekan maka lampu 2 menyala dan timer
mulai menghitung mundur selama 10 detik. Setelah 10 detik, lampu 2 akan mati
dan lampu 1 akan menyala.
Gambar pada saat lampu 1 menyala
Penjelasan dari gambar diatas yaitu ketika timer telah menghitung selama 10
detik maka secara otomatis lampu 1 akan menyala.
7. KESIMPULAN
Pada praktikum instalasi listrik ini menggunakan rangkaian yang sebelumnya
digunakan dalam praktikum PLC. Membuat instalasi listrik haruslah baik dan
benar sesuai prosedur jika salah maka dapat membahayakan manusia. Dari hasil
eksperimen didapatkan bahwa ketika push button 3 ditekan maka timer akan
menghitung mundur selama 10 detik. Setelah 10 detik lampu 2 yang tadi menyala
menjadi mati dan lampu 1 yang tadinya menyala menjadi mati. Hal ini
dikarenakan arus yang masuk pada kontaktor K1 mengalir dan terkunci secara
otomatis (self holding). Dari praktikum ini, praktikan telah berhasil melakukan
ekperimen yangs esuai dengan ladder diagram PLC yang diberikan.
8. DAFTAR PUSTAKA
http://muqayyimah.blogspot.co.id/2014/12/instalasi-listrik.html (diakses pada
tanggal 11 Oktober 2017, 20:10)
http://dionlabs.blogspot.co.id/( diakses pada tanggal 11 Oktober 2017, 20:39).
http://www.blogteknisi.com/2015/11/pengertian-instalasi-listrik.html (diakses
pada tanggal 11oktober 2017, 21:15)