Kegiatan imunisasi anak sekolah dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas X di SD Y. imunisasi yang diberikan adalah HPV untuk mencegah infeksi papillomavirus pada siswi kelas 5 dan 6. Tetapi ada seorang anak (An.A) berusia 11 tahun tidak melakukan imunisasi tersebut dikarenakan tidak ingin dan tidak diperbolehkan oleh orang tuanya. Orang tua anak menolak imunisasi dan beranggapan bahwa imunisasi itu haram dalam ajaran agama. Dalam hal ini tenaga medis, khususnya kita perawat harus menghargai keputusan An.A dan orang tuanya karena yang bersangkutan memiliki alasan tersendiri mengapa tidak melakukan imunisasi.
2. Kasus Etik Beneficience / Kebaikan
Perawat D senantiasa memberikan pelayanan yang maksimal, tidak pernah berkata kasar kepada klien maupun keluarga. Pada saat pelayanan di puskesmas X, datang klien untuk perawatan luka ulkus diabetes yang cukup luas di kaki kanan. Luka tersebut membutuhkan beberapa obat di apotek luar yang tidak ditanggung asurasi kesehatan. Pekerjaan klien buruh harian sehingga tidak mempunyai cukup banyak uang untuk membeli obat tersebut. Perawat D membantu masalah klien tersebut dengan memberikan solusi yaitu membawa rebusan daun jambu saja untuk membersihkan lukanya, kemudian obat (salep) untuk lukanya dengan mengkombinasikan 2 salep yang ada di farmasi puskesmas atas indikasi dari dokter.
3. Kasus Etik Veracity / Kejujuran
Klien (Nn. N) datang ke puskesmas X dengan keluhan batuk berdahak 1 bulan, ada bercak darah pada dahaknya, berat badan turun 5kg selama 1 bulan. Klien tersebut ditangani oleh perawat D, kemudian dilakukan pemeriksaan sputum pagi. Sembari menunggu hasil sputum, klien di obati sesuai keluhan saja dan tidak diberikan antibiotik. 2 hari kemudian hasil sputum Nn.N telah keluar dengan hasil MTB Detected Medium yang artinya terdapat bakteri TB di paru-paru Nn.N. perawat D menjelaskan dan menunjukan hasil sputum tersebut kepada Nn.N secara pelan-pelan agar klien dapat menerima keadaannya. Nn.N telah menerima keadaannyanya dengan diagnosa tersebut dan siap untuk melakukan pengobatan TB di puskesmas X hingga tuntas.
4. Kasus Etik Fidelity / Menepati Janji
Puskesmas X melayani PDP HIV pada penderita ODHIV serta terdapat pendamping sebaya dari komunitas V untuk membantu dalam proses pengobatannya. Tn. B penderita HIV baru yang akan melakukan pengobatan di puskesmas X tetapi Tn.B meminta kepada perawat D agar tidak diberikan identitasnya kepada pendamping sebaya karena Tn.B tidak ingin di dampingi oleh pendamping sebaya tersebut. Perawat D menepati janjinya untuk tidak memberikan identitas Tn.B kepada pendamping komunitas dari V agar Tn.B melakukan pengobatan HIV di puskesmas X merasa tenang dan nyaman,
5. Kasus Etik Justice / Keadilan
Pada saat memberikan asuhan keperawatan, perawat D selalu memberikan terapi sesuai dengan SOP keperawatan dan UU kesehatan yang berlaku. Pada saat itu ada dokter yang baru bertugas di puskesmas dan dokter tersebut sedang berjaga di ruang tindakan puskesmas X, pada saat dokter mengatakan untuk memberikan terapi farmakologi yang tidak sesuai dengan indikasi untuk gangguan pernafasan. Perawat D berani membela hak pasien dengan mengatakan dan mendiskusikan bahwa terapi tersebut tidaklah sesuai dengan panduan buku kesehatan. Mengingat klien adalah anak-anak