Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol.

4 (1), 18-21

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Bercakap-cakap Berbantuan Media


Audio Visual Pada Kelompok A PAUD Pertiwi I Kota Bengkulu

Mutiara Purnama Sari


mutiarapurnamasari941@gmail.com
Sri Saparahayuningsih
saparahayuningsih@unib.ac.id
Indrawati
tindrawati61@gmail.com

Abstract

This research was aimed at improving speaking ability through conversation method via
audio visual media. This research is a classroom action research that was conducted in two
cycles with three meetings in every cycle. The subjects of this research were group A
children consisting of 11 people where there were 5 males and 6 females. For collecting the
data, researcher using observation technique was done through observation, while the data
analysis was using statistical formula of percentage and mean test. The result of this
research proved that through audio-visual media, it can improve the speaking ability. The
average of children speaking ability in cycle I has enough criteria, while in cycle II the
criteria of children speaking ability was good. From the result of this research, it is
suggested for the further researcher to study with the big book and hand puppet media,
because with the audio visual media, some children still difficult to utter sounds of language
and clarify verbalism

Keywords: Speaking Ability; Conversation Method; Audio Visual Media

PENDAHULUAN bercakap-cakap berbantuan media audio


Penelitian ini dilatar belakangi oleh visual pada kelompok A PAUD Pertiwi I Kota
adanya permasalahan di PAUD Pertiwi I Bengkulu?.
Kota Bengkulu, yakni anak belum mampu Hurlock (1978: 176) mengemukakan
berbicara dengan baik, rata-rata bahwa berbicara adalah bentuk bahasa
kemampuan berbicara anak masih kurang yang menggunakan artikulasi atau kata-kata
baik dari aspek pelafalan, pemilihan kata yang digunakan untuk menyampaikan
(kosakata), struktur kalimat, sikap yang maksud. Sejalan dengan itu, Tarigan
wajar, gerak gerik dan mimik, serta (2008:16) mengungkapkan bahwa
kelancaran. Oleh karena itu, peneliti ingin kemampuan berbicara adalah
memperbaiki kemampuan berbicara anak mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
dengan metode bercakap-cakap kata-kata untuk mengekspresikan,
berbantuan media audio visual. menyatakan, serta menyampaikan pikiran,
Rumusan masalah dalam penelitian gagasan dan perasaan. Selanjutnya Dhieni
ini adalah bagaimana meningkatkan (2011:1.19) kemampuan berbicara
kemampuan berbicara melalui metode merupakan suatu ungkapan dalam bentuk

18
Mutiara Purnama Sari., Sri Saparahayuningsih dan Indrawati
Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol. 4 (1), 18-21

kata-kata.Kemampuan berbicara mengacu visual. Dalam penelitian ini dapat dikatakan


kepada beberapa faktor pendukung yang berhasil apabila kemampuan berbicara anak
harus diperhatikan untuk menunjang mencapai ketuntasan 75 % (Aqib, 2009: 40-
keefektivitasan kemampuan berbicara, 41).
yaitu faktor kebahasaan (pelafalan, HASIL DAN PEMBAHASAN
pemilihan kata, struktur kalimat) dan faktor Berdasarkan hasil observasi
nonkebahasaan (sikap yang wajar, gerak kemampuan berbicara anak mengalami
gerik dan mimik, kelancaran) Arsjad dan peningkatan yang baik. Hal ini terlihat dari
Mukti (dalam Zakaria, 2017: 9-20). siklus I pertemuan ketiga dengan nilai rata-
Metode bercakap-bercakap adalah rata 3,52 dengan kriteria cukup dengan
komunikasi lisan antara anak dan guru atau ketuntasan belajar 45,45 %. Kemudian
antara anak dengan anak melalui kegiatan meningkat pada siklus II pertemuan ketiga
monolog dan dialog (Moeslinghatoen, yang mencapai rata-rata 4,14 dengan
2004:92). kriteria baik dan ketuntasan belajar 81,81
Menurut Wati (2016: 5) media audio %.
visual adalah media yang dapat Sebelum perlakuan rata-rata
menampilkan unsure gambar dan suara kemampuan berbicara anak kurang.
secara bersamaan pada saat Kemudian setelah perlakuan dari siklus I
mengkomunikasikan pesan atau informasi. kemampuan berbicara anak cukup dan
METODE PENELITIAN pada perlakuan siklus II kemampuan
Jenis penelitian yang digunakan dalam berbicara anak menjadi baik.
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Adapun media yang digunakan untuk
Kelas (Classroom Action Research) yang meningkatkan kemampuan berbicara anak
terdiri dari 4 tahap yang dilakukan yaitu: 1) yaitu video yang berupa gambar dan suara
perencanaan, 2) tindakan, 3) pengamatan, (audio visual) dan metode yang digunakan
dan 4) refleksi (Arikunto, 2010: 5). adalah metode bercakap-cakap. Kegiatan
Teknik pengumpulan data dalam bercakap-cakap berbantuan media audio
penelitian ini menggunakan teknik visual (video) mampu memotivasi dan
observasi. Observasi dalam penelitian ini menumbuhkan semangat anak untuk aktif
berisi aspek-aspek yang berkaitan dengan dalam kegiatan pembelajaran.
hal-hal yang akan diobservasi yakni dari Adapun teori yang mendukung yaitu
aspek pelafalan, pemilihan kata, struktur menurut Hurlock (dalam Susanto, 2017:
kalimat, sikap yang wajar, gerak gerik dan 158) menyebutkan bahwa untuk
mimik, kelancaran. memperbaiki kemampuan berbicara anak
Penelitian ini hanya menggunakan berasal dari empat sumber, yaitu orang tua
satu instrumen yaitu lembar observasi. dan lingkungan sekitarnya yang dapat
Lembar observasi yang digunakan dalam memacu bicara anak dengan lebih baik
penelitian ini adalah lembar observasi dengan cara mengajak anak untuk
aktivitas guru dan lembar observasi berbicara (bercakap-cakap) dan
kemampuan anak dalam berbicara melalui memperbaiki salah ucap dan tata bahasa,
metode bercakap-cakap berbantuan media media yang digunakan (radio, video, dan
audio visual. televisi) yang mendorong anak untuk
Adapun analisis data menggunakan mengerti yang dikatakan oleh orang lain,
nilai uji rata-rata dan ketuntasan belajar setelah anak belajar membaca maka anak
untuk mengetahui peningkatan akan terbiasa menambah kosakata dan
kemampuan berbicara anak melalui metode mengucapkan bentuk kalimat yang benar
bercakap-cakap berbantuan media audio setelah anak mulai sekolah, kemampuan

19
Mutiara Purnama Sari., Sri Saparahayuningsih dan Indrawati
Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol. 4 (1), 18-21

berbicara diantaranya adalah sejumlah berbicara anak kelompok A PAUD Pertiwi I


pembendaharaan kata, struktur kalimat dan Kota Bengkulu.
pelafalan. PENUTUP
Sedangakan menurut Arsjad dan Simpulan
Mukti (dalam Zakaria, 2017: 20) yang Dari hasil penelitian dapat
mendukung kemampuan berbicara anak disimpulkan bahwa kemampuan berbicara
baik dari aspek pelafalan, pemilihan kata anak meningkat dengan media audio visual.
(kosakata), struktur kalimat, sikap yang Media audio visual mudah bagi anak untuk
wajar, gerak gerik dan mimik, serta mendengarkan dan memahami kata-kata
kelancaran. Sejalan dengan itu, Arsyad yang ada dalam video. Karena media audio
(2011: 49-50) mengemukakan bahwa visual menarik sehingga anak tertarik untuk
kelebihan media audio visual yaitu mrndengarkan dan memperhatikan cerita
mendorong dan meningkatkan motivasi dan yang disampaikan oleh guru.
menanamkan sikap-sikap dari segi afektif, Saran
dapat memberikan pengalaman dasarjiwa, Saran bagi peneliti selanjutnya untuk
mampu mengatasi keterbatasan waktu, dapat melanjutkan penelitian tentang
ruang,kemampuan daya indera manusia, kemampuan berbicara anak menggunakan
suara yang diperdengarkan dapat media lain seperti media big book dan hand
memberikan latihan pada anak, dapat puppet.
memperlihatkan suatu proses secara tepat, Saran bagi guru untuk dapat
dan memperlihatkan berbagai macam menggunakan media audio visual dalam
warna, animasi, gerakan dan sebagainya. meningkatkan kemampuan berbicara anak
Sedangakan Moeslinghatoen (2004: dengan memperhatikan konsep media dan
95) menyatakan pendapat metode video yang ditampilkan harus bervariasi
bercakap-cakap bagi anak yaitu, pada setiap pertemuan. Hal ini dapat
meningkatkan keberanian anak untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan
mengaktualisasikan diri dengan bahasa yang lebih banyak kepada anak.
ekspresif untuk menyatakan pendapat,
perasaan, dan meyakinkan kebutuhan DAFTAR PUSTAKA
secara lisan, meningkatkan keberanian anak Aqib, Zainal, dkk. (2009). Penelitian
untuk mengadakan hubungan dengan Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB,
orang lain untuk menciptakan interaksi TK. Bandung: CV. Yrama Widya.
yang menyenangkan, dan meningkatkan
keberanian anak berbicara untuk Arikunto, Suharsimi, dkk. (2010). Penelitian
menyatakan keinginannya dan dapat Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
kesempatan untuk mengemukakan Aksara.
pendapatnya, serta meningkatkan
keterampilan berkomunikasi dengan orang Arsyad, Azhar. (2011). Media
lain. Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
Berdasarkan hasil observasi siklus I Grafindo Persada.
dan siklus II, maka diperoleh hasil
peningkatan kemampuan berbicara yang Dhieni, Nurbiana, dkk. (2011). Metode
sedemikian rupa dari indicator yang Pengembangan Bahasa. Jakarta:
Universitas Terbuka.
ditetapkan. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa melalui kegiatan
Hurlock, Elizabeth B. (1978).
bercakap-cakap berbantuan media audio Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta:
visual dapat meningkatkan kemampuan PT Gelora Aksara.
20
Mutiara Purnama Sari., Sri Saparahayuningsih dan Indrawati
Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol. 4 (1), 18-21

Moeslinghatoen R. (2004). Metode


Pengajaran di Taman Kanak-kanak.
Jakarta: PT Rineka Cipta.

Rima, Wati. (2016). Ragam Media


Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.

Susanto, Ahmad. (2017). Pendidikan Anak


Usia Dini Konsep dan Teori. Jakarta:
PT Bumi Aksara.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Teknik


Pengajaran Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Bumi Aksara.

Zakaria, Jelita. (2017). Bahan Ajar


Keterampilan Berbicara. Universitas
Muhammadiyah Bengkulu

21
Mutiara Purnama Sari., Sri Saparahayuningsih dan Indrawati

Anda mungkin juga menyukai