Anda di halaman 1dari 22

BAB I

BAGIAN AWAL

A. Nama Diklat
Diklat yang diikuti Penyusun adalah Diklat Teknik Menulis Kreatif
Menuju Guru Inovatif yang diarahkan pada Peningkatan Kompetensi
Menulis Guru Bahasa Indonesia Dalam Pembelajaran Abad 21 dan
diselenggarakan oleh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten dan
Kota Kediri melalui MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Kediri.

B. Waktu Pelaksanaan Diklat


Kegiatan Diklat Teknik Menulis Kreatif Menuju Guru Inovatif ini
dilaksanakan selama 5 hari, yakni tanggal 23 s.d. 27 Oktober 2021.

C. Tempat Pelaksanaan Diklat


Sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Diklat Teknik Menulis
Kreatif Menuju Guru Inovatif dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gurah
Kabupaten Kediri dan pemenuhan tugas dilaksanakan di rumah masing-
masing peserta dengan melalui zoom meating.

D. Tujuan Pelaksanaan Diklat


Adapun tujuan pelaksanaan Diklat Teknik Menulis Kreatif Menuju
Guru Inovatif ini adalah:
1. Dengan mengetahui kebijakan literasi akan meningkatkan
pemahaman guru akan pentingnya kompetensi literasi di abad 21
2. Memberikan pemahaman tentang Pengetahuan dasar menulis teks
fiksi dan non-fiksi.
3. Memberikan pemahaman tentang Teknik dan metode menulis fiksi
dan non-fiksi.
4. Memberikan pemahaman tentang bahasa yang digunakan dalam buku.
5. Meningkatkan gairah membaca dan menulis bagi guru yang nantinya
akan berpengaruh secara signifikan serta membiasakan membaca dan
menulis pada siswa.

1
Selain hal di atas, tujuan Diklat Teknik Menulis Kreatif Menuju
Guru Inovatif ini adalah:
1. Memberikan pemahaman tentang kiat menyusun buku fiksi dan non-
fiksi
2. Memberikan pemahaman tentang publikasi karya yang berupa buku
3. Memberikan pemahaman tentang presentasi hasil makalah
4. Memberikan pemahaman tentang kiat pemasaran buku yang ber-
ISBN.
5. Secara bertahap mendukung mewujudkan program Sagusabu ( satu
guru satu buku ).

E. Lama Pelaksanaan Diklat


Kegiatan Diklat Teknik Menulis Kreatif Menuju Guru Inovatif
selama 5 lima) hari dan setara dengan bobot total waktu 34 jam.

MATERI DIKLAT
MENULIS KREATIF MENUJU GURU INOVATIF
TANGGAL 23 s.d 27 OKTOBER 2021

NO. MATERI PEMATERI JAM


Kebijakan Pemerintah Jawa Kasi PMA dan PK-PLK Cabang
1. Timur tentang Pendidikan Dinas Pendidikan Wilayah 2 jam
Kediri oleh
Chairul Efendi Sugiarto
2. Teknik Menulis Sastra Encil Puspitoningrum, M.Pd. 6 jam
3. Pendampingan Kelompok Encil Puspitoningrum, M.Pd. 6 jam
Menulis Sastra
4. Presentasi antar Kelompok Hasil Encil Puspitoningrum, M.Pd. 4 jam
Menulis Sastra
5. Menulis Deskriptif Kualitatif Dr. Andri Pitoyo, M.Pd. 8 jam
6. Pendampingan Kelompok MenulisDr. Andri Pitoyo, M.Pd. 4 jam
Deskriptif Kualitatif
Presentasi antar Kelompok Hasil
7. Menulis Deskriptif Kualitatif Dr. Andri Pitoyo, M.Pd.d. 4 jam
8. Pengumpulan Tugas dan Panitia 2 jam
Penutupan
Jumlah Jam Keseluruhan 34 jam

2
BAB II
BAGIAN ISI

2.1 Tujuan Diklat


Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Diklat Teknik Menulis Kreatif
Menuju Guru Inovatif ini bahwa setiap peserta diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi literasi guru dengan menulis makalah di
pembelajaran abad 21 sehingga mampu untuk meningkatkan mutu
pembelajaran sesuai dengan standar pelayanan minimal dalam kerangka
penjaminan mutu pendidikan nasional.
Oleh karena itu Diklat Teknik Menulis Kreatif Menuju Guru Inovatif
lebih di arahkan untuk,
1. Meningkatkan Kompetensi Literasi Guru dalam pembelajaran abad 21.
2. Memberdayakan semua guru khususnya guru pengampu mata
pelajaran bahasa Indonesia untuk mengembangkan keprofesiannya.
3. Meningkatkan Kompetensi Literasi Semua Guru khususnya guru
pengampu bahasa Indonesia dengan menulis buku fiksi dan non-fiksi.
4. Memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi melalui berbagai
pengalaman dan belajar dari contoh-contoh praktis yang baik dari
buku yang di susun.
5. Ikut berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

2.2 Materi Diklat


Materi Diklat Teknik Menulis Kreatif Menuju Guru Inovatif
dilaksanakan hari Sabtu s.d. Rabu yang bertepatan dengan tanggal 23 s.d.
27 Oktober 2021

2.2.1 Pertemuan Diklat Teknik Menulis Kreatif Menuju Guru


Inovatif Hari Pertama Sabtu, 23 Oktober 2021.
Materi tentang kebijakan Literasi dan Profesionalisme guru
yang disampaikan oleh Kasi PMA dan PK-PLK Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah Kediri oleh Bapak Chairul Efendi Sugiarto
Adapun materi yang disampaikan sebagai berikut,

3
a. Strategi Kebijakan meliputi
1. Pemerataan dan perluasan akses memperoleh pendidikan
2. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan
3. Memperkokoh ketahanan budaya
b. Peningkatan mutu dan Relevansi pendidikan
1. Sarana Pendidikan
2. Manajemen Sekolah
3. Sumber daya Manusia
4. Siswa
c. Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Menurut
Permenpan Nomor: 16 tahun 2009 meliputi hakekat
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan diantarnya untuk
meningkatkan profesionalitas guru serta manfaat PKB
dintaranya Bagi guru professional diberikan penghargaan, di
antaranya naik jabatan / golongan, Memotivasi guru agar dapat
mencapai pangkat puncak PNS Pembina Utama Gol Ruang
IV/e, memotivasi guru untuk berprestasi.
Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Universal bermutu,
merata, terjangkau, setara dan relevan serta berkeadilan di
setiap kecamatan,
1. Penyediaan dukungan yang nyata kepada SMA/SMK Negeri
untuk tetap berkomitmen menyelenggarakan pendidikan
menengah yang bermutu, setara, terjangkau dan bebas
pungutan bagi siswa miskin;
2. Penyediaan dukungan yang nyata kepada SMA/SMK/MA
yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk tetap
berkomitmen menyelenggarakan pendidikan menengah
yang bermutu, setara, terjangkau dan memberikan subsidi
untuk siswa miskin;
3. Penyediaan subsidi dan bantuan pendidikan untuk
meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan dan
kelembagaan bagi sekolah/madrasah;

4
4. Penyediaan dan peningkatan sarana prasarana untuk
pendidikan menengah yang merata dan berkeadilan;
5. Penyediaan dukungan terhadap teknologi informasi
pendidikan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar
dan pelayanan pendidikan menengah;
6. Penyediaan dan pengembangan sistem pembelajaran
pendidikan menengah yang berkualitas dengan mendukung
pemenuhan standar mutu dan standar minimal pendidikan
melalui pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
dan keterlaksanaan akreditasi sekolah;
7. Penyediaan dukungan terhadap pengembangan dan
pembinaan pendidikan kecakapan hidup yang
berkelanjutan;
8. Penyediaan dukungan dan fasilitasi kemitraan dan
kerjasama satuan pendidikan kejuruan dengan dunia usaha
dan dunia industri.
9. Penyediaan dukungan pengembangan pendidikan kejuruan
dan peluang kerja bagi siswa lulusan SMK melalui
pendidikan sistem ganda, bimbingan karier dan
permagangan.
10. Penyediaan dukungan dan fasilitas pendidikan menengah
untuk peningkatan sains, ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Profesionalisme Guru
Guru adalah tenaga kependidikan yang mempuyai tugas
dan tanggung jawab kemanusiaan yang besar yang berkaitan
dengan proses pendidikan generasi bangsa ini menuju gerbang
keberhasilan dalam melepaskan belenggu kebodohan, dimana
semua ini menuntut profesionalitas yang tinggi dalam proses
pembelajaran.
Disamping guru dituntut untuk mahir dalam menyampai-
kan materi pembelalajaran, guru juga diharapkan mahir dalam
mengembangkan keprofesionalannya. Diantaranya dengan

5
adanya kompetensi dalam menghasilkan karya ilmiah dan
karya inovatif. Dengan diasahnya kemampuan guru dalam
menghasilkan karya ilmiah, diharapkan hal ini dapat
meningkatkn wawasan ilmiahnya. Sehingg akan menunjang
kesuksesan proses belajar mengajar dikelas.
e. Profesionalisme guru, materinya meliputi,

- Guru adalah pendidik Profesional dengan tugas utama


mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.
- Indikator guru Profesional.
 Menguasai kompetensi yang dipersyaratkan
 Serius melaksanakan tugas profesinya
 Bangga dengan tugas profesinya
 Menjaga dan berupaya meningkatkan kompetensinya
 Bekerja dengan sunguh-sunguh tanpa harus diawasi
 Dirindukan oleh peserta didiknya
 Menjaga nama baik profesinya
 Bersyukur atas imbalan yang diperoleh dari profesinya

2.2.2 Pertemuan Diklat Teknik Menulis Kreatif Menuju Guru


Inovatif Pertama 23 Oktober 2021.
a. Menulis Naskah Fiksi
Materi tentang kebijakan Literasi dan Profesionalisme guru
yang disampaikanoleh Ibu Encil Puspitoningrum, M.Pd. seorang
dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia dari Universitas Nusantara
PGRI Kediri. Dr. Andri Pitoyo, M.Pd.
Materinya Tentang Dasar Penulisan Naskah Fiksi, Teknik,
dan Metode Penulisan. Banyak cara atau teknik menyusun
naskah yang bisa dibukukan. Sebagai penulis pemula bisa
melakukan pengumpulan naskah-naskah yang sudah pernah
dibuat. Di antara naskah yang bisa dikumpulkan dan dicetak
6
beruapa buku antara lain, Kumpulan Puisi dan Cerita Pendek
(Cerpen), Cerita yang berupa Dongeng, Cerita Anak.

PUISI
Puisi memiliki dua jenis yang umum, yaitu puisi lama serta
puisi modern. Jenis-jenis puisi lama berupa pantun, syair,
talibun, mantra dan gurindam. Sedangkan jenis-jenis puisi
modern berupa puisi naratif, puisi lirik dan puisi deskriptif.
Puisi modern biasa disebut puisi bebas, karena tidak terikat
oleh rima, jumlah baris dan lain sebagainya.
Puisi lama, yaitu mantra merupakan jenis puisi yang
dicipatakan dalam kepercayaan animism, biasanya dibacakan
dalam acara ritual kebudayaan serta menggunakan kata yang
dapat menimbulkan efek bunyi magis.
Pantun merupakan jenis puisi lama yang bersajak a b a b
dengan setiap baris terdiri atas empat baris, dua baris
sampiran dan dua baris isi. Sedangkan talibun terdiri dari
sampiran dan isi lebih dari empat baris dan selalu genap,
contohnya dua baris sampir dan dua baris isi.
Syair memiliki larik empat bait dan bersajak a a a a serta
isinya mengisahkan suatu hal, dan gurindam merupakan jenis
puisi lama yang terdiri atas dua baris, berirama sama, isinya
baris pertama adalah sebab sedangkan baris kedua berisi
akibat.
Jenis puisi modern, yaitu puisi naratif merupakan puisi
yang digunakan untuk menyampaikan suatu cerita, dibedakan
menjadi tiga yaitu epic, romansa dan balada. Jenis kedua puisi
modern adalah puisi lirik yang digunakan untuk
mengungkapkan gagasan penyair, jenis terakhir puisi moderen
adalah puisi deskriptif, yaitu puisi yang mengemukakan
pendapat serta kesan penyair.
Dalam menyusun berbagai jenis puisi harus memiliki
kreativitas dalam diri serta cara menulis yang baik. Hal

7
tersebut dapat Grameds pelajari pada buku Terampil Menulis:
Tips & Trik Menulis Laporan, Opini, Cerpen, Puisi, Pantun.

PUISI LAMA
Puisi lama mantra biasanya memiliki kata atau ucapan yang
dipercaya memiliki kekuatan gaib.
PANTUN
Pantun adalah puisi lama yang memiliki sajak abab dan
setiap baris berisi delapan sampai 12 suku kata
GURINDAM
Puisi lama gurindam memiliki ciri-ciri yaitu terdapat bait
yang terdiri dari dua baris serta bersajak aaaa
SYAIR
Syair adalah puisi lama yang biasanya berisi nasihat atau
cerita, syair bersajak aaaa serta berisi empat baris dalam satu
bait.
TALIBUN
Talibun merupakan puisi lama yang termasuk dalam jenis
pantun serta terdiri dari bilangan genap pada setiap satu
baitnya.
PUISI ROMANSA
Romansa merupakan puisi moderen dan berisikan
mengenai kisah cinta atau perasaan penyair tentang cinta
BALADA
Balada merupakan salah satu jenis puisi moderen yang
menggambarkan cerita, puisi balada terdiri dari tiga bait,
EPIK
Puisi epik merupakan salah satu jenis puisi moderen yang
berisi tuntutan atau ajaran hidup serta memiliki cerita
kepahlawanan.

8
CARA MENULIS PUISI
Ada beberapa cara yang dapat pembaca terapkan untuk
memulai menulis puisi yang dapat kamu pelajari pada buku
Yuk, Menulis! Diary, Puisi, Dan Cerita Fiksi oleh Aveus Har.
Tahap pertama adalah membuat kerangka puisi, dimulai dari
jenis puisi yang ingin ditulis. Jika pembaca ingin menulis puisi
lama, maka irama, rima sajak harus ditentukan terlebih dahulu
agar pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh
pembaca puisi.
Tahap kedua yaitu menentukan judul, penentuan judul di awal
dapat mempermudah pembaca untuk membatasi ungkapan
atau emosi yang ingin disampaikan melalui puisi.
Tahap ketiga adalah proses kreatif yang dapat pembaca peroleh
melalui membaca referensi serta puisi atau berimajinasi.
Dalam proses membuat puisi, penggunaan diksi tidak perlu
terlalu sulit, cukup memulai dengan kata-kata yang familiar,
dengan begitu pembaca akan mulai terbiasa untuk membuat
ragam puisi lainnya. Selamat berpuisi.
Kumpulan Makalah, Artikel, dan Esai.

b. Menulis Naskah Non-fiksi


Materi tentang kebijakan Literasi dan Profesionalisme guru
dalam menulis non-fiksi yang disampaikan oleh Dr. Andri
Pitoyo, M.Pd. seorang dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia
dari Universitas Nusantara PGRI Kediri.

MAKALAH
Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang
berarti karangan. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling
sederhana.
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok
persoalan atau menyajikan suatu masalah, sebagai hasil
penelitian data di lapangan yang bersifat empiris-objektif atau

9
sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan
ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas
perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan
secara tertulis oleh mahasiswa dan aturannya tidak seketat
makalah para ahli karena bisa jadi dibuat berdasarkan hasil
bacaan dan kemudian dengan tarikan teoritis; menggabungkan
cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.
Makalah bisa dibuat dari hasil laporan penelitian, telaah
pustaka, dan tinjauan gagasan.

ARTIKEL
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita
atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel
adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media
massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus
yang berkembang dalam masyarakat secara lugas.
Artikel merupakan, karya tulis atau karangan; karangan
nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan
yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau
menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar,
majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam
undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan,
tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan
sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan
penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan
bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal
(suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah
jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun
1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai
istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap,
atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang

10
dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang
mendukung pendapatnya.

ESAI
Esai adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai
akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan
fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan,
tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu
sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain
semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini
penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan
tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar
menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah
pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-
fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus
memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
Makalah Berupa Tinjauan Ilmiah di Bidang Pendidikan
Formal dan Pembelajaran

Definisi
Makalah tinjuan ilmiah adalah karya tulis guru yang berisi
ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai
masalah pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di
satuan pendidikannya (di sekolah/madrasahnya).

Kerangka Isi
Bagian Awal
Terdiri dari halaman judul; lembaran persetujuan; kata
pengantar; daftar isi, daftar label, daftar gambar, dan lampiran;
serta abstrak atau ringkasan.
Bagian Isi
Umumnya terdiri dari beberapa bab, yakni

11
(1) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar
Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, dan
Manfaat.
(2) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka.
(3) Bab Pembahasan Masalah yang didukung data berasal
dari satuan pendidikannya. Yang harus disajikan pada bab
ini adalah kejelasan ide atau gagasan asli penulis yang
terkait dengan upaya pemecahan masalah di satuan
pendidikannya (di sekolah/madrasahnya).
(4) Bab Kesimpulan.

Bagian Penunjang
Memuat daftar pustaka dan lampiran data yang digunakan
dalam melakukan tinjauan atau gagasan ilmiah.

Bukti Fisik dan Angka Kreditnya


Bukti fisik yang diperlukan untuk penilaian angka kredit
berupa, makalah asli atau fotokopi dengan surat pernyataan
tentang keaslian dari kepala sekolah/ madrasah disertai
dengan tanda tangan dari kepala sekolah/madrasah dan cap
sekolah/madrasah bersangkutan, serta didukung oleh surat
keterangan dari kepala perpustakaan sekolah/madrasah yang
menyatakan bahwa arsip dari buku/jurnal/makalah tersebut
telah disimpan di perpustakaan sekolah/ madrasahnya.
Besaran angka kredit makalah tinjauan ilmiah di bidang
pendidikan formal dan pembelajaran 2 (dua).
Literasi merupakan satu dasar jenis belajar mengajar yang
memungkinkan tersampinya beban ajar ke siswa dengan
menggunakan metode internet, internet atau media jaringan
computer lainnya. Pada intinya litersai abad 21 adalah
ketrampilan membaca yang menggunakan metode belajar yang
menggunakan perantara berupa media elektronik dan internet
untuk mempermudah proses pembelajaran.

12
TEKNIK DAN METODE MENULIS MAKALAH
Penulisan makalah bisa di awali dari metode dan media
pembelajaran yang guru pergunakan dalam proses pembelajaran.

Pengertian Media Pembelajaran


1. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian
pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
2. Merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan pebelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
dirinya.
Fungsi Media Pembelajaran
 Fungsi Umum:
Media sebagai pembawa pesan (Materi) dari sumber pesan
(Guru) ke penerima pesan (Murid) dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran.
 Fungsi Khusus:
- Untuk menarik perhatian pebelajar.
- Untuk memperjelas penyampaian pesan.
- Untuk mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan biaya.
- Untuk mengaktifkan dan mengefektifkan dan
mengefisiensi-kan proses kegiatan belajar mengajar.
Kemampuan Media Pembelajaran
 Kemampuan Fiksatif
Media dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan
kembali suatu obyek atau kejadian jika suatu saat
diperlukan kembali.
 Kemampuan Manipulatif
Suatu obyek atau kejadian dengan menggunakan media
dapat dirubah penempilannya (ukuran atan kecepatannya)
disesuaikan dengan kebutuhan.

13
 Kemampuan Distributif
Suatu obyek atau kejadian dengan menggunakan media
dapat disebarluaskan ke wilayahyang lebih luas dengan
jumlah penerima yang lebih banyak.

c. LANDASAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Landasan Filosofis
Penggunaan media hasil teknologi modern dalam pembela-
jaran tidak akan menghilangkan hubungan kemanusiaan
antara guru dan murid tergantung bagaimana cara
memanfaatkannya.
 Landasan Psikologis
Belajar bagi manusia merupakan proses yang kompleks dan
unik; melalui persepsi dan berjenjang dari konkrit ke
abstrak.
 Landasan Teknologis
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu
mempermudah pembelajar (guru) dalam mengajar dan
mempermudah pebelajar dalam belajar.
 Landasan Empiris
Berdasarkan pengalaman nyata dari hasil penelitian,
pebelajar yang diajar oleh Pembelajar (guru) yang
menggunakan media bervariasi dibandingkan dengan
pebelajar yang diajar oleh pembelajar (guru) tidak
menggunakan media bervariasi, hasil belajarnya lebih
tinggi murid yang diajar oleh pembelajar(guru) yang
menggunnakan media bervariasi.

d. Pendidikan di Era Digital


Di era digital seperti sekarang, generasi dapat digolongkan
ke dalam dua kelompok. Pertama, Digital Immigrant, yaitu
kelompok yang sedari lahir tidak ada internet kemudian saat
ini aktif di dalamnya. Kedua, Digital Native, yaitu orang yang

14
sedari lahir sudah ada internet. Persamaan dari kedua
kelompok tersebut dapat dipahami bahwa mereka akhirnya
sama-sama menggunakan internet untuk ‘kebutuhan’
interaksinya di dunia maya”.

2.2.3 Pertemuan In Service kedua Senin, 25 Oktober 2021


Materi Bahasa berupa penyusunan makalah. Kiat menyusun
makalah di sampaikan oleh Wahonoadi, M.Pd.selaku ketua MGMP
adapun materinya adalah:
Kiat-kiat dan Prinsip-prinsip Penulisan Buku Teks
a. Kesesuaian
1. Kesesuaian dengan kurikulum (perkembangan peserta
didik sudah dipertimbangkan dalam penyusunan
kurikulum
1) Kesuaian dengan standar kompetensi: SKL, KI, KD
2) Kesesuaian dengan standar isi
3) Kesesuaian dengan standar proses
4) Kesesuaian dengan standar penilaian
2. Kesesuaian dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat: Pancasila, Budi Pekerti, Adat Istiadat
b. Kelengkapan
1. Kelengkapan kompetensi yang harus dicapai: KD, Indikator
2. Kelengkapan materi yang harus disampaikan untuk
mencapai kompetensi
3. Kelengkapan proses pembelajaran yang dipergunakan
dalam penyampaian materi
4. Kelengkapan penilaian pembelajaran yang diperlukan
c. Kebenaran: Bebas dari kesalahan
1. Salah fakta, konsep, prosedur, prinsip, strategi
2. Salah bahasa: kata, kalimat, tata-bahasa
3. Salah skenario ilustrasi
4. Salah gambar ilustrasi
5. Salah ketik

15
d. Keterbacaan
1. Pemilihan kata dan kalimat sesuai dengan jenjang kelas
2. Pemilihan warna, ukuran dan jenis huruf untuk tiap bagian
teks (kepala, isi, tabel, gambar)
3. Penggunaan gambar dan ilustrasi sesuai dengan jenjang
kelas dan isi teks
4. Rancangan tata-letak
e. Relevansi
1. Relevansi dengan zamannya (kekinian)
2. Relevansi dengan kehidupan nyata di luar sekolah
(setempat/kedisinian)

2.3 Pertemuan In Service ketiga Selasa, 26 Oktober 2021


2.3.1 Kriteria Penulisan Buku Teks
a. Kriteria Buku Teks Berdasarkan Kompetensi Yang Harus
Dicapai
1. Mengacu pada SKL jenjang sekolah dan KI jenjang kelas
2. Mencakup semua KD dan Indikator
3. Memadukan ketiga dimensi kompetensi (menggunakan
pengetahuan untuk menghasilkan keterampilan dan
mengingatkan sikap)
4. Mencakup jenjang kompetensi yang sesuai dengan jenjang
kelas
1) Jenjang kompetensi pengetahuan: faktual, konseptual,
procedural, dst
2) Jenjang kompetensi keterampilan abstrak: mengingat,
memahami, dst
3) Jenjang kompetensi keterampilan konkret: meniru,
memanipulasi (mengurai/merangkai), dst
4) Jenjang kompetensi sikap: menerima, menanggapi, dst
b. Kriteria Buku Teks Berdasarkan Isi Pembelajaran yang Harus
Disampaikan

16
1. Memuat pendahuluan sebagai ilustrasi yang
melatarbelakangi dan memotivasi tiap bab/tema isi
pembelajaran
2. Memuat peta konsep untuk menunjukkan keterkaitan dan
urutan isi pembelajaran dalam satu buku dan dalam satu
bab
3. Menjaga keterpaduan isi:
1) Keterpaduan intra displiner
2) Keterpaduan inter dan multi disipliner
3) Keterpaduan trans disipliner
4. Menekankan pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
5. Menggunakan kedisinian dan kekinian sebagai konteks
pembelajaran
6. Menekankan pentingnya data untuk memperoleh
pengetahuan
7. Memuat isi minimal yang diperlukan untuk mencapai KD,
8. Memuat materi pengayaan bagi yang berkemampuan lebih,
dan materi remedial bagi yang berkemampuan kurang
9. Menjelaskan pemanfaatan TIK untuk mencari, mengolah,
dan menyajikan informasi dan pengetahuan
10. Memuat isi yang harus dikomunikasikan dan dibahas
dengan orangtua/wali/
11. Memuat isi yang harus dicari dari sumber lain (buku,
lingkungan, ahli, internet, …) dan dipelajari secara mandiri
c. Kriteria Buku Teks Berdasarkan Penilaian Pembelajaran yang
Harus Disiapkan
1. Memuat penilaian untuk pembelajaran dan penilaian
terhadap pembelajaran
2. Memuat soal pilihan ganda dan uraian
3. Memuat tugas dan proyek untuk dikerjakan
bersama/kelompok
4. Memuat penilaian diri tiap KD dan indikator pada akhir tiap
bab/tema

17
5. Memuat penilaian berjenjang pada tiap bab/tema:
1) Soal ulasan tiap akhir pembahasan
2) Soal latihan tiap akhir bab/tema
3) Soal masalah konkret tiap akhir bab/tema
4) Soal tantangan tiap akhir/bab tema bagi yang
membutuhkan pengayaan
5) Soal remedial tiap akhir bab/tema bagi yang
membutuhkan remedial
d. Kriteria Buku Teks Berdasarkan Kaidah Bahasa/Kebahasaan
Yang Digunakan
1. Menggunakan bahasa akademik dan formal
2. Menggunakan kata dan kalimat yang sesuai dengan jenjang
kelas
3. Mengggunakan tanda baca yang sesuai jenjang kelas
4. Menggunakan tatabahasa yang benar
5. Menggunakan kosa kata baku (terutama untuk kata
serapan) dan penandaan bagi yang tidak baku
e. Kriteria Penyajian dan Kegrafikaan
1. Penyajian sesuai dengan struktur buku teks: memuat daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar notasi, kata pengantar
penulis, isi buku, daftar pustaka, biografi penulis,…
2. Memuat semua sitasi dari sumber belajar yang dipakai
sebagai acuan
3. Penyajian berdasarkan urutan KD
4. Menggunakan aturan tatatulis karya ilmiah

2.3.2 Langkah-langkah Penulisan Buku Teks


1. Mencari calon penulis buku teks
a. Menentukan kriteria buku teks yang diinginkan
b. Mengundang penulis (atau yang berminat menulis)
c. Memberikan pengarahan pada calon penulis
d. Meminta calon penulis menyiapkan contoh satu bab buku
yang akan ditulis

18
2. Mengevaluasi calon penulis
a. Mengumpulkan naskah dari calon penulis
b. Membentuk tim penilai naskah dari calon penulis
c. Melakukan evaluasi terhadap naskah calon penulis
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
3. Menetapkan penulis buku teks
a. Memilih penulis berdasarkan hasil seleksi
b. Menetapkan penulis buku teks
c. Membuat kontrak penulisan buku teks dengan penulis
4. Proses penulisan buku oleh penulis
5. Penelaahan draf naskah buku teks tanpa gambar ilustrasi
6. Perbaikan naskah oleh penulis
7. Persetujuan terhadap naskah
8. Pemberian gambar ilustrasi pada naskah oleh penulis dan
illustrator (dikoordinir oleh Kemenag)
9. Pengaturan tataletak buku teks bersama pengatur letak
(layouter)
10. Perancangan desain sampul buku teks
11. Penelaahan draf naskah buku teks yang telah dilengkapi
dengan ilustrasi dan diatur tataletaknya
12. Perbaikan naskah oleh penulis dan illustrator dan pengatur
letak
13. Persiapan naskah cetak buku teks (judul, halaman penerbitan,
kata pengantar Kemenag, dll)
14. Persetujuan cetak buku teks

2.3.3 Langkah-langkah Penulisan Buku Teks (Bagi Penulis)


1. Mempelajari standar-standar terkait kurikulum (SKL, Standar
Isi, Standar Proses, Standar Penilaian)
2. Mempelajari prinsip dan kriteria penulisan buku teks
3. Mengumpulkan sumberbelajar-sumberbelajar yang
mendukung kebutuhan menulis buku teks
4. Menyusun peta konsep untu buku teks yang akan ditulis

19
5. Merancang kerangka buku teks dengan urutan sesuai KD
6. Menyusun peta konsep untuk tiap KD/Bab/Tema
7. Menentukan proses pembelajaran yang sesuai untuk tiap
KD/Bab/Tema
8. Menyusun kerangka materi pembelajaran untuk tiap
KD/Bab/Tema
a. Menentukan keterpaduan yang ingin dikembangkan
b. Menentukan konteks yang dipergunakan untuk
menjelaskan substansi
c. Menentukan unsur HOTS pada materi yang akan ditulis
d. Menentukan data yang dipergunakan untuk memperoleh
pengetahuan
e. Menentukan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran materi
tersebut
f. Menentukan scenario ilustrasi yang dipergunakan untuk
menjelaskan materi tersebut
9. Menyusun materi berdasarkan kerangka diatas berdasarkan
urutan proses pembelajaran
a. Menulis latar belakang dan motivasi pembelajaran materi
pada KD/Bab/Tema
b. Menulis materi berdasarkan urutan proses pembelajaran
c. Mencari gambar ilustrasi yang diperlukan untuk
menjelaskan materi yang sedang ditulis
d. Menulis refleksi hasil pembelajaran
10. Menyusun materi pembelajaraan pengayaan dan remedial
11. Menentukan penilaian pembelajaran untuk tiap KD/Bab/Tema
a. Menuliskan pertanyaan-pertanyaan ulasan setiap
pembahasan
b. Menuliskan soal-soal latihan terkait KD dan Indikatornya
c. Menuliskan permasalahan konkret terkait KD tersebut
d. Menuliskan soal-soal tantangan untuk pengayaan
e. Menuliskan soal-soal tambahan untuk remedial
12. Menuliskan daftar pustaka yang dipakai

20
13. Menuliskan daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar notasi
14. Menulis kata pengantar penulis untuk buku teks tersebut

2.3.4 Menyusun Makalah On servis.


Parapeserta Diklat Teknik Menulis Kreatif Menuju Guru
Inovatif Peningkatan Kompetensi Literasi Guru membuat
makalah dengan tema Pembelajaran bahasa indonesia di abad
21

2.3.5 Tindak Lanjut


Guru menyusun satu karya tulis, makalah (penulis membuat best
practise, yaitu pengalaman metode mengajar yang mampu
membuat siswa tertarik sehingga nilai mereka meningkat ).

2.3.6 Dampak terhadap peningkatan Kompetensi guru


Terwujudnya peningkatan kompetensi Litrerasi guru dalam
menyusun makalah di abad 21, Dapat mengembangkan media
pembelajaran yang kreatifdi abad 21, serta dapat mendalami dan
mewujudkan proses pembelajaran abad 21 dari makalah
pembelajaran yang kreatif dan berkualitas.

2.4 Penutup
Diklat Teknik Menulis Kreatif Menuju Guru Inovatif Peningkatan
Kompetensi Literasi Guru “ Peningkatan Kompetensi literasi Guru dalam
pembelajaran abad 21 dengan Menyusun Karya Tulis Berupa Makalah“
yang diselenggarakan oleh cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten
dan Kota Kediri melalui kegiatan kolektif guru dalam pengembangan diri
memberi banyak manfaat bagi keberlangsungan pembelajaran pada era
digital saat ini. Diantaranya adalah:
1. Dengan makalah akan menghemat persiapan dan proses belajar
mengajar
2. Siswa lebih mudah untuk mendapat materi yang lebih terarah.

21
3. Siswa dapat dengan mudah mengetahui materi pembelajaran apa
yang akan disampaikan
4. Akan meningkatkan kopetensi literasi guru maupun siswa.

Dari berbagai kelebihan tersebut,ternyata juga masih ada beberapa


kendala yaitu kemampuan guru yang terbatas dalam IT serta kurangnya
sarana dan prasarana serta kestabilan sinyal data internet.

22

Anda mungkin juga menyukai