Makalah FERA (kENAKALAN REMAJA)
Makalah FERA (kENAKALAN REMAJA)
Abstrak : Kristina Sifera 2022. Peran Orang Tua dan Lingkungan Sekitar dalam
Remaja merupakan aset masa depan suatu negara. Namun pada era sekarang banyak
Hal-hal menyimpang yang terjadi pada remaja seperti, suka berkelai, suka keluyuran,
membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit, mengambil barang orang tua tanpa izin,
penyalagunaan narkotika, hubungan sek diluar nikah, pemerkosaan dan lain sebagainya.
Hal ini dapat terjadi karena ketidaktegasan orang tua dalam mendidik anak, pengaruh
lingkungan, pengaruh teknologi dan pengaruh teman sepermainan. Untuk mengatasinya
maka bimbingan dari orang tua, dari lembaga pendidikan beserta lingkungan tempat tinggal
yang baik bisa menjadi penentu bagi perkembangan remaja tersebut.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan anugerah kekuatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang berjudul “Peran Orang Tua dan Lingkungan sekitar dalam menanggulangi
kenakalan remaja Pada Peserta Didik”. Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari
bantuan , dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang membangun sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
DAFTER ISI
Halamam
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii
HALAM PUBLIKASI ........................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................ 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu semakin tumbuh juga perkembangan
remaja yang mana pada zaman seperti sekarang ini sudah tidak dapat lagi dibangga-
banggakan. Kenakalan remaja yang sering terjadi pada akhir akhir ini sudah berada di
tingkat kriminalitas yang akibatnya tidak hanya pada pelaku dan korban saja.
Dampak tersebut sudah merambah hingga lingkungan masyarakat dan aspek sosial
seperti pemerkosaan, tawuran yang dilakukan oleh pelajar Sekolah Menengah Atas
umum dan masih banyak dampak dampak negative lainnya. Banyak pihak telah
melakukan analisis dan kajian mengenai masalah tersebut untuk menemukan cara
mengatasi penanggulangannya.
menyimpang seperti yang sudah dijelaskan diatas. Pada dasarnya kenakalan remaja
menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma norma
bahwa remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka
menderita cacat mental yang disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada di tengah mas
Syarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan
remaja digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma hukum yaitu:
(1) kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diatur dalam undang –
undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran hukum: (2)
kenakalan yang bersifat melanggar hukum. Selain itu Sunarwiyati (1985) menyatakan
bahwa kenakalan remaja dibagi menjadi tiga tingkatan: (1) kenakalan biasa, seperti
suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit (2)
mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang orang tua tanpa izin (3)
pemerkosaan dll.
dijelaskan diatas merupakan faktor penyebab internal dan eksternal. Faktor penyebab
internal adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam diri remaja karena pilihan,
motivasi atau kemauannya sendiri untuk melakukan kenakalan. Hal inisesuai dengan
pendapat Jensen dalam Sarwono (2011) yaitu teori Rational Choice yang menyatakan
bahwa kenakalan yang dilakukan oleh remaja terjadi karena pilihannya sendiri,
anak tertutama ketika anak menginjak masa remaja karena massa remaja merupakan
masa pencarian jati diri. Menurut J. Piager, remaja adalah masa peralihan antara masa
anak dan masa dewasa. Pada masa ini, anak-anak remaja beralih dari hidup yang
penuh dengan ketergantungan kepada orang lain dan harus melepaskan diri dari
ketergantungan tersebut serta memikul tanggung jawabannya sendiri. Remaja
tanggung jawab yang lebih besar. Oleh karena itu, masa remaja merupakan masa yang
paling sulit (Gunarsa, 2003). Dalam proses pencarian jati diri, remaja harus diberikan
bimbingan, arahan dan pendidikan dari lingkungan sekitar agar proses pencarian jati
orang yang terddekat dengan anak yaitu ibu. Ibu adalah orang yang sangat mengenal
seluk beluk anak, mengasuh anak, mendidik anak di lingkungan keluarga dan ibu
pendidikan terutama peran ibu sangatlah vital bagi kelangsungan pendidikan generasi
muda maupun bagi pembinaan bangsa pada umumnya. Tetapi dalam kenyataannya
banyak orang tua yang kurang atau bahkan tidak memperhatikan perkembangan sikap
dan perilaku anak remajanya. Orang tua sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan
lingkungan adalah salah satu faktor yang dapat perkembangan anak remaja. Anak-
anak akan berbuat baik atau buruk dapat bergantung pada kondisi lingkungan
masyarakat dimana anak tersebut tinggal. Pergaulan yang dilakukan anak tersebut
sedikit banyak akan membawa berbagai peangaruh bagi anak. Jika teman
sepermainan baik maka akan terpengaruh menjadi baik begitupun sebaliknya. Selain
itu lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan
remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai perbaikan
bangsa atau agen of change , namun saat ini tidak bisa menjadi jaminan dalam
kemajuan negara dan bangsa. Sangat disayangkan apabila remaja pada generasi
sekarang tidak bisa menjadi generasi penerus bangsa, sedangkan bangsa dan negara
ini sangat membutuhkan sosok generasi muda yang pintar, cerdas, kreatif memiliki
perilaku yang santun dan memiliki akhlak yang mulia. Remaja-remaja yang sekarang
di didik, dibina dan diberikan sebuah arahan yang baik, tidak memungkiri bahwa
dalam jangka waktu 20 tahun kedepan bangsa dan negara ini akan miskin sosok
demikian pengaruh kebudayaan barat lebih mudah untuk masuk kedalam kehidupan
remaja. Meningkatnya kenakalan remaja pada zaman sekarang ini adalah salah ssatu
akibat dari berbagai media yakni, adanya program-program siaran TV yang dinilai
oleh orang –orang yang berwawasan tinggi kurang memberikan suatu nilai edukatif
setiap orang tua masing-masing dan juga lembaga pendidikan, namun semua elemen
memang mempunyai nilai tanggung jawab yang sama untuk merubah dan
memperbaiki tingkah laku dan perilaku para remaja sehingga persoalan dan
B. Rumusan Masalah
masyarakat?
2. Bagaimana cara menaggulangi kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan
masyarakat?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan Praktis
a. Bagi Siswa
Dengan makalah ini dapat membuat siswa untuk mengerti dan memahami
c. Bagi Penulis
KAJIAN PUSTAKA
A. Kenakalan Remaja
aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja
gejala patologis social pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk
menyimpang.
sebagainya.
kematangan emosi pada remaja yang masih labil merupakan salah satu
melihat situasi dengan kritis, dan memiliki reaksi emosi stabil dan
kurang peka terhadap norma dan aturan yang berlaaku. Ini menyebabkan
melakukan kriminal.
hingga 2018, KPAI mencatat 201 anak berhadapan dengan hukum jkarena
Ngawi, Jawa Timur. Tentang normal atau tidaknya suatu kenakalan remaja
pencurian.
Selain itu kenakalan remaja juga dibagi menjadi tiga tahapan, yakni:
Ada dua jenis kenakalan yang muncul pada remaja. Salah satunya adalah
menunjukan perilak anti sosial/agresif pada masa remaja (atau bahkan sejak
a) Faktor internal
2) Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidadk bisa mempelajari dan
membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat
yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak
pengetahuannya.
b. Faktor ekternal
sebgai berikut:
a. Orang tua berperan sebagai teman. Disini orang tua harus bisa
berperan sebagai teman, orang harus selalu ada disisi mereka, entah
yang timbul sehingga dengan hadirnya orang tua sebagai teman dapat
c. Orang tua sebagai pemantau. Orang tua sebagai pemantau dari sikap
jalan yang benar, namun tidak boleh dengan kekerasan atau paksaan
Remaja
orang tua wali murid melalui pertemuan wali murid setiap akhir
berupa hukuman yang bersifat mendidik yang dapat memberi efek jera
pada anak.
lain:
juga mereka yang telah bisa memperbaiki diri yang sebelumnya gagal
c. Orang tua harus mampu meamberi contoh/teladan yang baik dalam hal
Tuhan YME.
baik.
BAB III
PEMBAHASAN
lingkungan masyarakat.
Istilah :peran” sering dikaitkan dengan posisi atau kedudukan seseorang. Peran
juga dikaitkan dengan apa yang dimainkan oleh seorang aktor dalam suatu drama.
Peran dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” mempunyai arti perangkat tingkah
laku yang diharapkan atau dimiliki oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat
perbuatan orang lain sehingga orang lain yang bersangkutan akan dapat
2005:238).
Dalam hidup berkeluarga orang tua memiliki peren penting dalam mendidik
dan membesarkan buah hati mereka. Orang tua adalah pribadi yang pertama dan
sepatutnya diberikan langsung oleh orang tua saat anaknya mulai sejak dini, hal ini
akan mencegah anak untuk mencari tahu tentang berbagai kenakalan remaja. Di era
globalisasi ini peran orang tua terhadap pendidikan kadang dianggap tabu untuk di
bicarakan bersama anak, namun hal-hal seperti ini harus didiskusikan guna untuk
membekali anak melawan arus globalisasi yang semakin transparan dalam berbagai
hal termasuk seksualitas. Orang tua juga masih beranggapan bahwa pendidikan
untuk menanggulangi kenakalan remaja belum pantas diterima oleh anak usia dini,
padahal melalui pendidikan sejak dini, anak-anak diharapkan dapat melindungi diri
dan bisa berhati-hati dengan perlakuan berbahaya yang bisa diterimanya, seperti
Peranan orang tua dalam mengatasi Kenakalan Remaja. Peranan orang tua
dalam mencegah dan mengatasi kenakalan remaja dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Orang tua berperan sebagai teman. Disini orang tua harus bisa berperan sebagai
teman, orang tua harus selalu ada disisi mereka, entah selalu bertanya tentang
keseharian remaja tersebut dan dapat senantiasa memberi solusi dalam kesulitan
dan menghibur dikala sedih. Dengan hadirnya orang tua sebagai teman maka
membuat remaja merasa tenang dan merasa bahagia walaupun ada-ada saja
masalah yang timbul sehingga dengan hadirnya orang tua sebagai teman dapat
masalah-masalah sosial yang timbul baik dari dirinya sendiri ataupun dari
b. Orang tua berperan sebagai pendidik. Tidak hanya diberikan pendidikan melalui
remaja orang tua juga harus memberikan pendidikan melalui dalam rumah
c. Orang tua sebagai pemantau. Orang tua sebagai pemantau dari sikap remaja
dan merokok, setelah dapat pantauan orang tuanya maka si A takut dalam
d. Orang tua sebagai pengawas. Memang sudah menjadi kewajiban orang tua agar
meminum- minuman keras. Tetapi setelah orang tuanya tahu dan mengawasinya,
tersebut masih bisa direhabilitasi dengan cara orang tua memberikan dorongan
terus menerus kepada remaja agar kembali ke jalan yang benar, namun tidak
boleh dengan kekerasan atau paksaan melainkan dengan cara lemah lembut.
Namun apabila belum melakukan kenakalan, orang tua juga harus tetap
memberikan dorongan dan motivasi agar remaja tersebut berad dalam keadaan
lingkunagan masyarakat?
memberikan dampak buruk kepada anak apabila orang tua tidak berperan aktif
dalam memberikan pengarahan pendidikan. Hal ini karena sejak dini mereka
Melalui stimulus yang tepat yang diberikan orang tua kepada anak
dengan baik. Pengasuhan yang diberikan dan diterapkan oleh orang tua akan
diharapkan anak memiliki pondasi yang sangat kuat, sehingga anak akan
mengerti mana hal yang baik yang harus dia lakukan dan mana hal buruk yang
a. Penertiban minuman keras melalui operasi sapu bersih, atau himbauan yang
rutin tentang masalah Kam Tib Mas seperti misalnya masalah perjudian,
kampung.
c. Dari pihak pemerintah desa perlu ada Perdes yang mengatur tentang
dibidang pendidikan.
karakter bagi setiap remaja. Anak remaja sebagai anggota masyarakat tentu
baik langsung maupun tidak langsung. Pengaruh yang dominan adalah adanya
PENUTUP
A. Kesimpulan
umur anak-anak dan usia dewasa. Pada tahap ini remaja mengalami
adiktif lainnya. Bentuk lain dari kenakalan remaja antara lain dapat
melakukan pembunuhan.
pengaruh ibu tiri, pemberian perlaakuan yang berbeda antar anak yang
satu dengan anak yang lainnya, tidak menananmkan rasa kasih sayang,
tidak adanya komunikasi antara anak dan orang tua akan menjadi
problema seperti sakit hati kepada orang tua, marah kepada pacar
efek samping yang sangat cepat karena ketika seseorang minum pasti
antar kampung.
B. Saran
baik itu Pemerintah Desa, Pemuka Agama, orang tua dan masyarakat, oleh
rasa keimanan yang sangat besar untuk memupuk sikap remaja yang
mandiri.
b. Hubungan dan tali kasih antar orang tua dan anak akan memberikan
2. Bagi Sekolah
anak-anak remaja.
dan percetakan.
Jakarta: PT Gramedia.
Paramita.
41, 432-444.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. 2001. Penelitian Hukum Normatif ( Suatu
Oleh
DINAS PENDIDIKAN
Jalan Pahlawan No.- Ds. Ketawang Kec. Purwoasri Kab. Kediri Telp. (0354) 529619
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Judul :
PESERTA DIDIK”.
Kepala Perpustakaan
NIP.