Anda di halaman 1dari 31

PERAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN SEKITAR DALAM

MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA PADA PESERTA DIDIK

Oleh : SIFERA KRISTINA, S.Pd.K

Guru Mata Pelajaran Pend. Agama Kristen

SMA Negeri 1 Purwoasri

Abstrak : Kristina Sifera 2022. Peran Orang Tua dan Lingkungan Sekitar dalam

Menanggulangi Kenakalan Remaja pada Peserta Didik

Kata Kunci : Kenakalan Remaja, Peran Orang Tua

Remaja merupakan aset masa depan suatu negara. Namun pada era sekarang banyak

Hal-hal menyimpang yang terjadi pada remaja seperti, suka berkelai, suka keluyuran,
membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit, mengambil barang orang tua tanpa izin,
penyalagunaan narkotika, hubungan sek diluar nikah, pemerkosaan dan lain sebagainya.
Hal ini dapat terjadi karena ketidaktegasan orang tua dalam mendidik anak, pengaruh
lingkungan, pengaruh teknologi dan pengaruh teman sepermainan. Untuk mengatasinya
maka bimbingan dari orang tua, dari lembaga pendidikan beserta lingkungan tempat tinggal
yang baik bisa menjadi penentu bagi perkembangan remaja tersebut.
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan anugerah kekuatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang berjudul “Peran Orang Tua dan Lingkungan sekitar dalam menanggulangi
kenakalan remaja Pada Peserta Didik”. Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari
bantuan , dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kepala sekolah SMAN I Purwoasri


2. Seluruh dewan guru dan staf Tata Usaha SMAN I Purwoasri
3. Suami dan anakku tercinta
4. Semua pihak yang banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini, kiranya
Tuhan sumber berkat memberikan balasan kepada semua pihak atas bantuan yang
diberikan pada penulis. Penulis sampaikan terimakasih kepada pihak yang telah
mmembantu. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi
peserta didik.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang membangun sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Purwoasri, 28 September 2022

Penulis
DAFTER ISI

Halamam
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii
HALAM PUBLIKASI ........................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kenakalan Remaja .......................................................................... 7


B. Bentuk Kenakalan Remaja ............................................................. 8
C. Penyebab Kenakalan Remaja ......................................................... 9
D. Peranan Orang Tua untuk Mengurangi Kenakalan Remaja ........... 10
E. Peranan Lingkungan Sekolah Untuk mengurangi Kenakalan
Remaja ............................................................................................ 12
F. Penanggulangan Kenakalan Remaja .............................................. 12

BAB III PEMBAHASAN

A. Bagaimana Peranan Orang Tua untuk Mencegah Kenakalan


Remaja di Lingkungan Masyarakat ................................................ 14
B. Bagaiman cara menanggulangi Kenakalan Remaja yang Terjadi di
Lingkungan masyarakat .................................................................. 16

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ viii


DAFTAR GAMBAR

Contoh – contoh Gambar Kenakalan Remaja

1. Gambar Tawuran Antar Pelajar .................................................................... 22


2. Gambar Mabuk-mabukan dan Minuman Keras ............................................ 23
3. Gambar Balapan Liar ..................................................................................... 24
4. Gambar Merokok di Tempat Umum dan Masih Berseragam Sekolah ......... 25
5. Gambar Mencoba Keluar Sekolah Tanpa Ijin ............................................... 26
6. Gambar Pacaran di Tempat Sepi ................................................................... 27

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu semakin tumbuh juga perkembangan

remaja yang mana pada zaman seperti sekarang ini sudah tidak dapat lagi dibangga-

banggakan. Kenakalan remaja yang sering terjadi pada akhir akhir ini sudah berada di

tingkat kriminalitas yang akibatnya tidak hanya pada pelaku dan korban saja.

Dampak tersebut sudah merambah hingga lingkungan masyarakat dan aspek sosial

seperti pemerkosaan, tawuran yang dilakukan oleh pelajar Sekolah Menengah Atas

(SMA), penggunaan barang haram seperti narkoba, ekstasi, pengerusakan fasilitas

umum dan masih banyak dampak dampak negative lainnya. Banyak pihak telah

melakukan analisis dan kajian mengenai masalah tersebut untuk menemukan cara

mengatasi penanggulangannya.

Peterson (1986) menyatakan bahwa setiap masa transisi mengandung

kemungkinan timbulnya masa krisis yang merupakan suatu development challenges

Yang biasanya ditandai oleh kecenderungan munculnya perilaku menyimpang

(maladaptive responses). Dalam kondisi tertentu, perilaku menyimpang tersebut akan

berlangsung lebih lama dan terdapat kemungkinan berkembang dari perilaku

menyimpang seperti yang sudah dijelaskan diatas. Pada dasarnya kenakalan remaja

menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma norma

yang hidup di dalam masyarakatnya. Kartini & Kartono (1988:93) menjelaskan

bahwa remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka

menderita cacat mental yang disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada di tengah mas
Syarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan

dan disebut “kenakalan”.

Singgih (1988:19) menyatakan bahwa dari segi hukum kenakalan

remaja digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma hukum yaitu:

(1) kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diatur dalam undang –

undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran hukum: (2)

kenakalan yang bersifat melanggar hukum. Selain itu Sunarwiyati (1985) menyatakan

bahwa kenakalan remaja dibagi menjadi tiga tingkatan: (1) kenakalan biasa, seperti

suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit (2)

kenakalan remaja yang menjerumuspada pelanggaran dan kejahatan seperti

mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang orang tua tanpa izin (3)

kenakalan khusus seperti penyalagunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah,

pemerkosaan dll.

Faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja seperti yang

dijelaskan diatas merupakan faktor penyebab internal dan eksternal. Faktor penyebab

internal adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam diri remaja karena pilihan,

motivasi atau kemauannya sendiri untuk melakukan kenakalan. Hal inisesuai dengan

pendapat Jensen dalam Sarwono (2011) yaitu teori Rational Choice yang menyatakan

bahwa kenakalan yang dilakukan oleh remaja terjadi karena pilihannya sendiri,

interes, motivasi atau kemauannya sendiri.

Dengan demikian peran orang tua sangat penting bagi perkembangan

anak tertutama ketika anak menginjak masa remaja karena massa remaja merupakan

masa pencarian jati diri. Menurut J. Piager, remaja adalah masa peralihan antara masa

anak dan masa dewasa. Pada masa ini, anak-anak remaja beralih dari hidup yang

penuh dengan ketergantungan kepada orang lain dan harus melepaskan diri dari
ketergantungan tersebut serta memikul tanggung jawabannya sendiri. Remaja

memiliki perasaan takut kehilangan masa kanak-kanak untuk menuju ke arah

tanggung jawab yang lebih besar. Oleh karena itu, masa remaja merupakan masa yang

paling sulit (Gunarsa, 2003). Dalam proses pencarian jati diri, remaja harus diberikan

bimbingan, arahan dan pendidikan dari lingkungan sekitar agar proses pencarian jati

diri tersebut bermuara pada sikap dan perilaku terpuji.

Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan peran penting dari

orang yang terddekat dengan anak yaitu ibu. Ibu adalah orang yang sangat mengenal

seluk beluk anak, mengasuh anak, mendidik anak di lingkungan keluarga dan ibu

memiliki keterkaitan emosional dengan si anak. Kedudukan keluarga sebagai lembaga

pendidikan terutama peran ibu sangatlah vital bagi kelangsungan pendidikan generasi

muda maupun bagi pembinaan bangsa pada umumnya. Tetapi dalam kenyataannya

banyak orang tua yang kurang atau bahkan tidak memperhatikan perkembangan sikap

dan perilaku anak remajanya. Orang tua sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan

ekonomi keluarga tanpa memperhatikan kebutuhan batiniah anak. Selain itu

lingkungan adalah salah satu faktor yang dapat perkembangan anak remaja. Anak-

anak akan berbuat baik atau buruk dapat bergantung pada kondisi lingkungan

masyarakat dimana anak tersebut tinggal. Pergaulan yang dilakukan anak tersebut

sedikit banyak akan membawa berbagai peangaruh bagi anak. Jika teman

sepermainan baik maka akan terpengaruh menjadi baik begitupun sebaliknya. Selain

itu lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan

remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai perbaikan

rermaja, diantaranya melakukan program “monitoring” pembinaan remaja melalui

kegiatan-kegiatankeagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada disekolah dan

penyelenggaraan berbagai kegiatan positif bagi remaja.


Dengan demikian anak remaja yang seharusnya menjadi penerus

bangsa atau agen of change , namun saat ini tidak bisa menjadi jaminan dalam

kemajuan negara dan bangsa. Sangat disayangkan apabila remaja pada generasi

sekarang tidak bisa menjadi generasi penerus bangsa, sedangkan bangsa dan negara

ini sangat membutuhkan sosok generasi muda yang pintar, cerdas, kreatif memiliki

perilaku yang santun dan memiliki akhlak yang mulia. Remaja-remaja yang sekarang

di didik, dibina dan diberikan sebuah arahan yang baik, tidak memungkiri bahwa

dalam jangka waktu 20 tahun kedepan bangsa dan negara ini akan miskin sosok

pemimpin yang kreatif, intelek dan beraklhak mulia.

Pada era sekarangsetiap remaja selalu diberikan kemudahan dalam

melakukan berbagai aktivitas perubahan kehidupan dan perubahan sosial. Dengan

demikian pengaruh kebudayaan barat lebih mudah untuk masuk kedalam kehidupan

remaja. Meningkatnya kenakalan remaja pada zaman sekarang ini adalah salah ssatu

akibat dari berbagai media yakni, adanya program-program siaran TV yang dinilai

oleh orang –orang yang berwawasan tinggi kurang memberikan suatu nilai edukatif

untuk para remaja, HP dan berbagai media lainnya.

Persoalan para remaja bukan hanya menjadi suatu tanggung jawab

setiap orang tua masing-masing dan juga lembaga pendidikan, namun semua elemen

memang mempunyai nilai tanggung jawab yang sama untuk merubah dan

memperbaiki tingkah laku dan perilaku para remaja sehingga persoalan dan

permasalahan kenakalan remaja ini tidak sasmpai berlarut-larut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peranan orang tua dalam mencegah kenakalan remaja dilingkungan

masyarakat?
2. Bagaimana cara menaggulangi kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan

masyarakat?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat disimpulkan tujuan

utama dari penulisan makalah ini adalah:

1. Benar-benar memahami arti dari kenakalan remaja

2. Mengetahui penyebab utama dari kenakalan remaja

3. Menemukan solisi yang tepat untuk menghentikan kenakalan para remaja

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah di atas dapat disimpulkan kegunaan

dari makalah ini adalah sebagai :

1. Kegunaan Praktis

a. Bagi Siswa

Dengan makalah ini dapat membuat siswa untuk mengerti dan memahami

bagaimana dampak dari kenakalan yang dapat merugikan mereka.

b. Bagi Orang Tua

Dapat digunakan senbagai pedoman dan wawasan mengenai cara

menanggulangi kenakalan remaja.

c. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan mengenai dampak kenakalan remaja yang terjadi

kepada siswa dan bagaimana cara untuk menanggulanginya.

d. Dapat dijadikan sebagai referensi selanjutnya dalam membahas tentang

kenakalan remaja yang terjadi pada siswa.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma,

aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja

atau transisi masa kanak-kanak ke dewasa. Kenakalan remaja merupakan

gejala patologis social pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk

pengabaian sosisal yang pada akhirnya menyebabkan perilaku

menyimpang.

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari

norama dalam masyarakat, pelanggaran status maupun pelanggaran

terhadap hukum pidana. Pelanggaran status seperti halnya kabur dari

rumah, membolos sekolah, merokok, minum-minuman keras, balapan liar

dan sebagainya. Pelanggaran status ini biasanya tidak tercatat secara

kuantitas karena bukan termasuk pelanggaran hukum, sedangkan yang

dimaksut dengan perilaku menyimpang terhadap norma antara lain

sekspranikah dikalangan remaja, aborsi, hubungan sesama jenis dan lain

sebagainya.

Hamzah & Prahesti (2002) menyatakan bahwa mengindikasikan bahwa

kematangan emosi pada remaja yang masih labil merupakan salah satu

faktor terjadinya kenakalan remaja. Tidak matangnya emosi seseorang

ditandai dengan meledaknya emosi di hadapan orang lain, tidak dapat

melihat situasi dengan kritis, dan memiliki reaksi emosi stabil dan

kepercayaan diri seperti percaya pada kemampuan diri sendiri, bertindak


mandiri dalam mengambil keputusan, memiliki konsep diri yang positif

dan berani mengungkapkan pendapat.

Kenakalan remaja juga dapat digambarkan sebagai kegagalan dalam

pemenuhan tugas perkembangan. Beberapa remaja gagal dalam

mengembangkan kontrol diri yang sudah dimiliki remaja lain seusianya

selama masa perkembangan. Keberhasilan dalam pemenuhan tugas

perkembangan menjadi remaja sadar dan peka terhadap norma, sehingga

remaja mampu menahan dorongan pemuasan dalam diri agar tidak

melanggar norma dan aturan yang berlaku. Sebaliknya, kegagalan dalam

tugas perkembangan ini, akan menyebabkan individu remaja menjadi

kurang peka terhadap norma dan aturan yang berlaaku. Ini menyebabkan

individu remaja menjadi rentan berperilaku melanggar aturan bahkan

melakukan kriminal.

B. Bentuk Kenakalan Remaja

Di Indonesia salah satu bentuk kenakalan remaja yang marak dijumpai,

terutama di kota-kota besar adalah tawuran pelajar. Komisi Perlindungan

Anak Indonesia (KPAI) mencatat terjadi tren peningkatan angka kasus

tawuran dikalangan pelajar sepanjang tahun 2018. Sepanjang tahun 2017

hingga 2018, KPAI mencatat 201 anak berhadapan dengan hukum jkarena

terlibat tawuran. Sementara kekerasan di lingkungan sekolah dengan anak

sebagai pelaku sepanjang 2019 tercatat 3 kasus di Gresik, Talakar, dan

Ngawi, Jawa Timur. Tentang normal atau tidaknya suatu kenakalan remaja

pernah dijelaskan dalam pemikiran Emile Durkheim, bahwa kenakalan

remaja dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan

keresahan dalam masyarakat dan tidak melampaui batas-batas norma.


a. Jenis kenakalan remaja.

Menurut Sunarwiyati (1985:20). Membagi kenakalan remaja ke dalam

tiga tingkatan, yakni:

1) Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi suka keluyuran, membolos

sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit.

2) Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan, seperti

mengendarai kendaraan bermotor tanpa SIM, mengambil barang arang

tua atau orang lain tanpa ijin.

3) Kenakalan khusus, seperti penyalagunaan obat terlarang, seks bebas,

pencurian.

Selain itu kenakalan remaja juga dibagi menjadi tiga tahapan, yakni:

1) Kenakalan, kejahatan yang dilakukan anak dibawah umur yang

menyebabkan anak tersebut harus berhadapan dengan hukum dan

ditangani dengan sistem peradilan anak.

2) Perilaku kriminal, kejahatan yang ditangani oleh peradilan pidana

3) Pelanggaran status, pelanggaran yang termasuk pelanggaran ringan.

Contoh: bolos sekolah.

Ada dua jenis kenakalan yang muncul pada remaja. Salah satunya adalah

kenakalan berulang, yang mana dimulai dengan menyinggung atau

menunjukan perilak anti sosial/agresif pada masa remaja (atau bahkan sejak

kanan-kanak dan berlanjut hingga dewasa.


C. Penyebab Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja itu terjadi karena beberapa faktor, bisa disebabkan

dari remaja itu sendiri(internal) maupun faktor dari luar (eksternal):

a) Faktor internal

1) Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja

memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya

perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua , tercapainya

identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai

masa itegrasi kedua.

2) Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidadk bisa mempelajari dan

membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat

diterima akan terseret pada perilaku “nakal”. Begitupun bagi mereka

yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak

bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan

pengetahuannya.

b. Faktor ekternal

1) Keluarga dan perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi

antaranggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa

memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di

keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan

pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa

menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.

2) Teman sebaya yang kurang baik

3) Pengaruh lingkungan yang kurang baik


D. Peranan Orang Tua untuk Mengurangi Kenakalan Remaja

Peranan orang tuan dalam mengatasi kenakalan remaja. Peranan orang

tua dalam mencegah dan mengatasi kenakalan remaja dapat diuraikan

sebgai berikut:

a. Orang tua berperan sebagai teman. Disini orang tua harus bisa

berperan sebagai teman, orang harus selalu ada disisi mereka, entah

selalu bertanya tentang keseharian remaja tersebut dan dapat senantiasa

memberi solusi dalam kesulitan dan menghibur dikala sedih. Dengan

hadirnya orang tua sebagai teman makamembuat remaja tersebut

merasa tenang dan merasa bahagia walaupun ada-ada saja masalah

yang timbul sehingga dengan hadirnya orang tua sebagai teman dapat

mencegah timbulnya kenakalan remaja yang dipicu oleh konflik-

konflik atau masalah-masalah sosial yang timbul baik dari dirinya

sendiri ataupun dari lingkungan sosial disekitar mereka.

b. Orang tua berperan sebagai pendidik. Tidak hanya diberikan

pendidikan melalui lembaga-lembaga formal seperti sekolah. Dalam

menghadapi masalah kenakalan remaja, orang tua juga harus

memberikan pendidikan melalui dalam rumah tangga seperti

memberikan masukan berupa siraman-siraman rohani.

c. Orang tua sebagai pemantau. Orang tua sebagai pemantau dari sikap

remaja dapat mengatasi kenakalan remaja. Contoh : si A selalu minum-

minuman keras dan merokok, setelah dapat pantauan orang tuanya

maka si A takut dalam minum-minuman keras dan merokok.


d. Orang tua sebagai pengawas. Memang sudah menjadi kewajiban orang

tua agar dapat mencegah kenakalan remaja. Contoh : sebelum diawasi

si A selalu meminum-minuman keras. Tetapi setelah orang tuanya tahu

dan mengawasinya, maka si A tidak lagi melakukan hal tersebut.

e. Orang tua berperan sebagai pendorong. Setelah melakukan kenakalan,

remaja tersebut masih bisa direhabilitasi dengan cara orang tua

memberikan dorongan terus menerus kepada remaja agar kembali ke

jalan yang benar, namun tidak boleh dengan kekerasan atau paksaan

melainkan dengan cara lemah lembut. Namun apabila belum

melakukan kenakalan, orang tua juga harus tetap memberikan

dorongan dan motivasi agar remaja tersebut tetap berada dalam

keadaan yang baik dan tidak melakukan kenakalan.

E. Peranan Lingkungan Sekolah untuk Menanggulangi Kenakalan

Remaja

Peranan sekolah dalam upaya mengatasi perilaku kenakalan remaja

Dilingkungan sekolah yakni:

a. Tindakan preventif yang berupa sosialisasi melalui tata tertib,

himbauan pada saat KBM atau upacara, menjalin komunikasi dengan

orang tua wali murid melalui pertemuan wali murid setiap akhir

semeter serta penambahan jam ekstrakulikuler.

b. Tindakan kuratif yang berupa upaya memberikan pembinaan serta

bimbingan terhadap siswa yang sering melakukan kenakalan melalui

layanan bimbingan dan konseling. Usaha tersebut diantaranya dengan

bimbingan berkelanjutan, pemantauan terhadap anak, teguran atau

panggilan orang tua serta home visit.


c. Tindakan represif yang diberikan sekolah kepada anak yang melanggar

berupa hukuman yang bersifat mendidik yang dapat memberi efek jera

pada anak.

F. Penanggulangan Kenakalan Remaja

Bilaseorang remaja sudah terlanjur melakukan kenakalan, ada

beberapa cara untuk menanggulangi kenakalan remaja tersebut, antara

lain:

a. Remaja harus banyak mendapat figure orang orang dewasa sukses

yang telah baerhasil melampaui fase/masa remajanya dengan baik,

juga mereka yang telah bisa memperbaiki diri yang sebelumnya gagal

pada masa/tahap ini.

b. Orang tua harus mampu untuk membenahi kondisi keluarganya agar

dapat tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif serta aman dan

nyaman bagi mereka.

c. Orang tua harus mampu meamberi contoh/teladan yang baik dalam hal

religius agar anak-anak mereka juga dapat mencontoh orang tuanya

sehingga membentuk generasi remaja yang beriman, bertaqwa kepada

Tuhan YME.

d. Untuk menghindari masalah yang timbul dari akibat salah pergaulan

orang tua harus mengarahkan anak remajanya untuk memilih teman

bergaul yang meampunyai sifat terpuji, orang tua juga sebaliknya

memberikan kesibukan dan mempercayakan tanggung jawab rumah

tangga kepada anak remajanya untuk melatih kedisiplinan mereka dan

juga agar mereka tidak menghabiskan waktu luang mereka dengan

kegiatan yang kurang berguna.


e. Remaja harus mampu membentuk ketahanan diri agar mereka tidak

mudah terpengaruh/tergoda dengan sifat-sifat temannya yang kurang

baik.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Bagaimana peranan orang tua dalam mencegah kenakalan remaja di

lingkungan masyarakat.

Istilah :peran” sering dikaitkan dengan posisi atau kedudukan seseorang. Peran

juga dikaitkan dengan apa yang dimainkan oleh seorang aktor dalam suatu drama.

Peran dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” mempunyai arti perangkat tingkah

laku yang diharapkan atau dimiliki oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat

(KBBI, 2005:33). Pentingnya peranan untuk mengatur perilaku seseorang, peranan

menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-

perbuatan orang lain sehingga orang lain yang bersangkutan akan dapat

menyesuaikan perilaku sendiri dengan orang-orang sekelompoknya (Soejono,

2005:238).

Dalam hidup berkeluarga orang tua memiliki peren penting dalam mendidik

dan membesarkan buah hati mereka. Orang tua adalah pribadi yang pertama dan

utama dalam membina tumbuh kembang anak maka pemberian pendidikan

sepatutnya diberikan langsung oleh orang tua saat anaknya mulai sejak dini, hal ini

akan mencegah anak untuk mencari tahu tentang berbagai kenakalan remaja. Di era

globalisasi ini peran orang tua terhadap pendidikan kadang dianggap tabu untuk di

bicarakan bersama anak, namun hal-hal seperti ini harus didiskusikan guna untuk

membekali anak melawan arus globalisasi yang semakin transparan dalam berbagai

hal termasuk seksualitas. Orang tua juga masih beranggapan bahwa pendidikan

untuk menanggulangi kenakalan remaja belum pantas diterima oleh anak usia dini,

padahal melalui pendidikan sejak dini, anak-anak diharapkan dapat melindungi diri
dan bisa berhati-hati dengan perlakuan berbahaya yang bisa diterimanya, seperti

mabuk-mabukan, seks bebas, balap motor dan lain sebagainya.

Peranan orang tua dalam mengatasi Kenakalan Remaja. Peranan orang tua

dalam mencegah dan mengatasi kenakalan remaja dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Orang tua berperan sebagai teman. Disini orang tua harus bisa berperan sebagai

teman, orang tua harus selalu ada disisi mereka, entah selalu bertanya tentang

keseharian remaja tersebut dan dapat senantiasa memberi solusi dalam kesulitan

dan menghibur dikala sedih. Dengan hadirnya orang tua sebagai teman maka

membuat remaja merasa tenang dan merasa bahagia walaupun ada-ada saja

masalah yang timbul sehingga dengan hadirnya orang tua sebagai teman dapat

mencegah timbulnya kenakalan remaja yang dipicu oleh konflik-konflik atau

masalah-masalah sosial yang timbul baik dari dirinya sendiri ataupun dari

lingkungan sosial di sekitar mereka.

b. Orang tua berperan sebagai pendidik. Tidak hanya diberikan pendidikan melalui

lembaga-lembaga formal seperti sekolah. Dalam menghadapi masalah kenakalan

remaja orang tua juga harus memberikan pendidikan melalui dalam rumah

tangga seperti memberikan masukan berupa siraman-siraman rohani.

c. Orang tua sebagai pemantau. Orang tua sebagai pemantau dari sikap remaja

dapat mengatasi kenakalan remaja. Contoh : si A selalu minum-minuman keras

dan merokok, setelah dapat pantauan orang tuanya maka si A takut dalam

meminum-minuman keras dan merokok.

d. Orang tua sebagai pengawas. Memang sudah menjadi kewajiban orang tua agar

dapat mencegah kenakalan remaja. Contoh : sebelum di awasi si A selalu

meminum- minuman keras. Tetapi setelah orang tuanya tahu dan mengawasinya,

maka si A tidak lagi melakukan hal tersebut.


e. Orang tua berperan sebagai pendorong. Setelah melakukan kenakalan, remaja

tersebut masih bisa direhabilitasi dengan cara orang tua memberikan dorongan

terus menerus kepada remaja agar kembali ke jalan yang benar, namun tidak

boleh dengan kekerasan atau paksaan melainkan dengan cara lemah lembut.

Namun apabila belum melakukan kenakalan, orang tua juga harus tetap

memberikan dorongan dan motivasi agar remaja tersebut berad dalam keadaan

yang baik dan tidak melakukan kenakalan.

B. Bagaiman cara menanggulangi kenakalan remaja yang terjadi di

lingkunagan masyarakat?

Faktu yang terjadi pada lingkungan masyarakt yang tinggal dilingkungan

yang kurang sehat, seperti tempat lokalisasi, tempat mabuk-mabukan

memberikan dampak buruk kepada anak apabila orang tua tidak berperan aktif

dalam memberikan pengarahan pendidikan. Hal ini karena sejak dini mereka

sudah diperlihatkan dengan berbagai macam kegiatan yang kurang baik di

lingkungan awal mereka tinggal.

Melalui stimulus yang tepat yang diberikan orang tua kepada anak

diharapkan mampu membantu anak untuk memasuki perkembangan selanjutnya

dengan baik. Pengasuhan yang diberikan dan diterapkan oleh orang tua akan

sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Mulai dari kepribadian, mental,

moral, sosial dan spiritualnya. Dengan diberikan berbagai macam pendidikan

diharapkan anak memiliki pondasi yang sangat kuat, sehingga anak akan

mengerti mana hal yang baik yang harus dia lakukan dan mana hal buruk yang

tidak boleh dilakukan.


Upaya untuk melakukan keterkaitan sosial pada masyarakat luas. Ketertiban

sosial dianggap penting untuk menekan angka kejahatan, khususnya bagi

kalangan remaja antara lain melalui:

a. Penertiban minuman keras melalui operasi sapu bersih, atau himbauan yang

trend sekarang ini adalah Brentijo Bagate.

b. Dari pihak keamanan yakni kepolisian perlu memberikan penyuluhan secara

rutin tentang masalah Kam Tib Mas seperti misalnya masalah perjudian,

pencurian, penggelapan, penodongan, pemerasan, ataupun perkelahian antar

kampung.

c. Dari pihak pemerintah desa perlu ada Perdes yang mengatur tentang

masalah minuman keras. Upaya untuk meningkatkan kebijakan strategi

dibidang pendidikan.

Salah satu strategi yang perlu diupayakan untuk menanggulangi

kenakalan remaja khususnya dari lingkungan sekolah adalah melalui:

a. Penegakan disiplin secara ketat

b. Perlu ada pengawasan ketat siswa

c. Pentingnya penataan kurikulum

d. Perlu meningkatkan lingkungan pendidikan yang sehat dan berkarakter

Masyarakat luas seharusnya ikut mendukung proses pembentukan

karakter bagi setiap remaja. Anak remaja sebagai anggota masyarakat tentu

akan selalu mendapatkan pengaruh dari keadaan masyarakat dan lingkungannya

baik langsung maupun tidak langsung. Pengaruh yang dominan adalah adanya

proses akselerasi perubahan sosial yang ditandai dengan peristiwa -peristiwa

yang sering menimbulkan ketegangan seperti persaingan dalam perekonomian

pengaguran,media masa, dan fasilitas rekreasi.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian-uraian yang telah dikemukakan diatas maka

diuraikan kesimpulannya sebagai berikut:

1. Remaja adalah masa dimana manusia atau anak berkembang antara

umur anak-anak dan usia dewasa. Pada tahap ini remaja mengalami

pertumbuhan emosional yang tinggi dan goncangan mental yang tidak

bisa dikendalikan. Kenakalan remaja makin hari makin menunjukan

kenaikan jumlah dalam kualitas kejahatan dan peningkatan dalam

kegarangan serta kebengisannya yang dilakukan dalam aksi-aksi

kelompok. Gejala ini meningkat seiring dengan perkembangan

teknologi yang semakin berkembang.

2. Hasil penelitian membuktikan bahwa bentuk kenakalan yang dialami

oleh remaja dipengaruhi oleh kurangnya kontrol orang tua, pengaruh

lingkungan baik dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan sosial,

serta dampak globalisasi antara lain pengaruh media masa seperti

televisi, media komputer, dan lain-lain. Hasol penelitian membuktikan

pula bahwa bentuk kenakalan remaja sangatlah beragam dan kompleks,

dimana pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan oleh remaja sudah

melanggar aturan dan nilai-nilai kesusilaan yang terjadi didalam

masyarakat seperti melanggar notma-norma hukum dan adat istiadat.

Aksi dan bentuk kenakalan remaja sangatlah bervariasi antara lain


meminum-minuman keras, merokok, kumpul bersama sambil

meminum alkohol, melakukan seks bebas serta menggunakan zat

adiktif lainnya. Bentuk lain dari kenakalan remaja antara lain dapat

dilihat dari aksi pencurian, pemerasan, perjudian. Beberapa secara

bersama dan diiringi dengan taruhan, perkelaihan baik secara individu

ataupun kelompok serta bentuk pelanggaran yang paling ekstrim adalah

melakukan pembunuhan.

3. Orang tua memberi potensi tergadap tingkat kenakalan remja dimana

hasil penelitian membuktikan bahwa keluarga yang kurang harmonis

seperti broken home, mendidik anak remaja dengan kekerasan,

pengaruh ibu tiri, pemberian perlaakuan yang berbeda antar anak yang

satu dengan anak yang lainnya, tidak menananmkan rasa kasih sayang,

tidak adanya komunikasi antara anak dan orang tua akan menjadi

pemicu terhadap peningkatan kenakalan remaja. Dari faktor lingkungan

ditemukan bahwa faktor lingkungan sosial yang buruk akan turut

mempengaruhi tingkat kenakalan. Seperti dampak lingkungan sosial

yang buruk akan dalam hubungan pertemuan dan persahabatan antara

satu dengan yang lainnya dapat saling mempengaruhi. Sedangkan

dampak dari era globalisasi, ditemukan bahwa pengaruh media masa

sangat besar pengaruhnya seperti televisi oleh para remaja. Selain

4. Ditemukan bahwa minuman keras sangat berpotensi untuk memicu

kejahatan maupun kenakalan. Minuman keras sampai saat ini dilokasi

Penelitian dijual bebas diwarung-warung dan belum ada tindakan

pemerintah desa maupun penerintah tingkat atas untuk melarang proses


Pendistribusian minuman tersebut. Alasannya karena minuman keras

Diproduksi langsung oleh masyarakat sebagai salah satu sumber dalam

mata pencaharian penduduk. Minuman keras dianggap cukup intens

dengan budaya remaja. Alasannya karena penggunaan minuman keras

sebagai tempat pelarian bagi mereka dalam mengatasi berbagai

problema seperti sakit hati kepada orang tua, marah kepada pacar

karena merassa diputus atau ditinggal, sekedar meluangkan waktu

apabila mereka bolos dari sekolah. Minuman keras ini mengakibatkan

efek samping yang sangat cepat karena ketika seseorang minum pasti

reaksinya cepat mabuk atau mudah bereaksi. Minuman keras dapat

berpengaruh terhadap peningkatan masalah perjudian, perkelaihan

antar kampung.

B. Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mengatasi masalah

kenakalan remaja di butuhkan peran penting seluruh komponen masyarakat

baik itu Pemerintah Desa, Pemuka Agama, orang tua dan masyarakat, oleh

karena itu disarankan:

1. Bagi Orang Tua

a. Pembentukan sikap mentak perlu dipupuk mulai dari lingkungan

keluarga. Sebab orang tua adalah merupakan benteng ketahanan dan

rasa keimanan yang sangat besar untuk memupuk sikap remaja yang

mandiri.

b. Hubungan dan tali kasih antar orang tua dan anak akan memberikan

peluang bagi anak-anak remaja melakukan berbagai hal yang

negative khususnya berkaitan dengan tindak kejahatan dan


kenakalan. Melalui penelitian ini diharapkan hendaknya orang tua

menanamkan rasa kasih sayang, memberikan perhatian dengan sikap

orang tua yang lembut, tidak kasar, tidak membentak-bentak,

memberikan suguhan kata-kata yang bisa diterima oleh mereka,

memberikan pengawasan sesering mungkin apabila anak-anak

remaja melakukan berbagai aktivitas baik disekolah maupun

dilingkungan sosial dimana mereka bergaul.

2. Bagi Sekolah

a. Perlunya mempertebal iman dan ketaqwaan bagi remaja khususnya

peran organisasi remaja masjid mulai tangkal dini keimanan, yakni

dari lingkungan terbawah seperti sekolah minggu sampai pada

organisasi kepemudaan. Karena organisasi keagamaan menjadi salah

satu tumpuhan bagi kaum remaja untuk memupuk iman dan

ketaqwaan, sehingga akan menjadi remaja yang mandiri.

b. Dilingkungan sekolah perlu memperketat aturan sekolah, menegakan

disiplin secara rutin, melakukan pengawasan bagi setiap anak-anak

remaja yang dianggap nakal.

3. Bagi Lingkunagan Masyarakat

a. Penjual perlu disosialisasikan cara penggunaan minuman keras

dengan tidak memberikan kesempatan untuk diberikan kepada

anak-anak remaja.

b. Dari pemerintah desa perlu dibuatkan regulasi melalui Peraturan

Desa (Perdes) dalam proses penggunaan minuman keras, dan dari

hasil pembuatan Perdes tersebut perlu disosialisasikan kepada

masyarakat luas termasuk anak-anak remaja.


c. Dari pihak keamanan perlu ada penertiban minuman keras yang

berpotensi terhadap peningkatan kejahatan dan kenakalan. Melalui

penelitian ini juga diharapkan hendaknya pihak keamanan dalam

hal ini pihak Polsek perlu bekerjasama dengan pemerintah desa

dalam melaksanakan penyuluhan Kamtibmas secara rutin.


DAFTAR PUSTAKA

Asep Subhi & Ahmad Taufik. 2004. Dilema dalam Pembentukan

KepribadianRemaja. Jakarta: PT Hadi Pratama Persada.

Gunarsa Singgih.1988. Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulya

Gunarsa, Ny.Singgih & Gunarsa. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta: Mulia

Hamzah, A. 2002. Pengaruh Komunikasi Keluarga Terhadap Kenakalan Remaja

Kartini Kartono. 2010. Pathologi sosial I. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kartini Kartono. 1986. Psikologo Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). (2005). Jakarta: PT (Persero) penerbitan

dan percetakan.

Maryadi. M. Dkk. 2006. Gangguan orang mabuk dan upaya penanggulangannya.

Jakarta: PT Gramedia.

Miles & Huberman. 1992. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: pradnya

Paramita.

Peterson, L. 1986. Performance model for antosocial boys. American Psychologist,

41, 432-444.

Sartono & Sunarwiyati. 1985.Pengukuran Sikap Masyarakat terhadap Kenakalan

Remaja di DKI Jakarta, laporan penelitian. Jakarta : UI Press

Sarwono, S.W. 2011.Psikologi Remaja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. 2001. Penelitian Hukum Normatif ( Suatu

Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali


MAKALAH PENDIDIKAN

PERAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN SEKITAR DALAM

MENAGGULANGI KENAKALAN REMAJA PADA PESERTA DIDIK

Oleh

SIFERA KRISTINA, S.Pd.K

NIP.19711217 201408 2 001

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I PURWOASRI

Jalan Pahlawan No.- Ds. Ketawang Kec. Purwoasri Kab. Kediri Telp. (0354) 529619

Website : www.sman1purwoasri.sch.id – Email : smapurkediri@gmail.com

KEDIRI Kode Pos 64154

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul :

PERANAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN SEKITAR DALAM

MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA PADA PESERTA DIDIK

Purwoasri, 06 Januari 2022

Kepala SMAN I Purwoasri Peneliti

NURAENI, S.Pd SIFERA KRISTINA,S.Pd.K


Pembina NIP. 19711217 201408 2 001
NIP. 19660912 198903 2 010
HALAMAN PUBLIKASI

Judul :“PERAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN SEKITAR

DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA PADA

PESERTA DIDIK”.

Peneliti : SIFERA KRISTINA, S.Pd.K

NIP : 19711217 201408 2 001

TELAH DIPUBLIKASIKAN DI PERPUSTAKAAN SMAN I PURWOASRI

KECAMATAN PURWOASRI KABUPATEN KEDIRI

No. Register : __________________

Purwoasri, 28 September 2022

Kepala Perpustakaan

BINTI NURYATI, S.Pd

NIP.

Anda mungkin juga menyukai