Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nur Ifadah Rohmah

NIM : 185050100111085
Kelas : C

KLASIFIKASI HEWAN TERNAK, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SEL

Pertumbuhan dan Perkembangan Sel


• Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan
jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal).
• Perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih
dewasa.

Pada dasarnya tahapan perkembangan, yaitu sebagai berikut.


1. Pembelahan Sel
Setelah terjadi fertilisasi (pembuahan sel gamet jantan dan sel gamet betina),
terbentuklah zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus-menerus.
Pembelahan ini berlangsung sangat cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari pembelahan
disebut morula. Morula berkembang menjadi bentuk yang berlubang disebut blastula.
2. Morfogenesis
Blastula terus mengalami pembelahan sel. Selama pembelahan ini terjadi
morfogenesis, yaitu proses perkembangan bentuk berbagai bagian tubuh embrio.
3. Diferensiasi
Blastula terus membelah dan membentuk gastrula. Dari gastrula terbentuk
embrio. Sel-sel embrio berkembang terus membentuk jaringan, organ, dan sistem
organ yang membentuk struktur dan fungsi khusus yang nantinya difungsikan pada
waktu dewasa.
4. Pertumbuhan
Setelah terbentuk organ, terjadi pertumbuhan makhluk hidup menjadi lebih besar.
Perkembangan berjalan seiring dengan pertumbuhan. Perkembangan adalah proses
mencapai kedewasaan. Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan, yaitu per-
tumbuhan dapat diukur dengan ukuran tertentu, sedangkan perkembangan tidak dapat
diukur dengan suatu ukuran.

Pertumbuhan dan perkembangan umumnya terjadi pada organisme multiseluler


yang hidup.
Siklus sel
Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA
kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel
anakan yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang
(siklik)
Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang
dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan
meregulasi waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah
ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.
Fase pada siklus sel
1. Fase S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA
2. Fase M (mitosis): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik pembelahan biner atau
pembentukan tunas)
3. Fase G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.
• Fase G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam keadaan diam
atau sel tidak melakukan pertumbuhan maupun perkembangan. Kondisi ini sangat
bergantung pada sinyal atau rangsangan baik dari luar atau dalam sel. Umum
terjadi dan beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati.
• Fase G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk tumbuh, antara sitokinesis dan
sintesis.
• Fase G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis.
Fase tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0 > G1 > kembali ke S.
Dalam konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai Interfase.

Regenerasi dan diferensiasi sel


 Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan
untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak.
 Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang spesifik dan
fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan mendukung fisiologis
hewan. Misalnya, sebuah stem cell mampu berdiferensiasi menjadi sel kulit.

Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom. Genom yang
identik terdapat pada setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang berbeda,
bergantung pada jumlah gen yang diekspresikan. Misalnya, pada sel retina mata, tentu
gen penyandi karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam jumlah yang jauh lebih
banyak daripada ekspresi gen indera lainnya.
Pengekspresian gen itu sendiri mempengaruhi jumlah sel, jenis sel, interaksi sel,
bahkan lokasi sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki 4 proses esensial
pengkonstruksian embrio yang diatur oleh ekspresi gen, sebagai berikut:
1. Proliferasi sel : menghasilkan banyak sel dari satu sel
2. Spesialisasi sel : menciptakan sel dengan karakteristik berbeda pada posisi yang
berbeda
3. Interaksi sel : mengkoordinasi perilaku sebuah sel dengan sel tetangganya
4. Pergerakan sel : menyusun sel untuk membentuk struktur jaringan dan organ

Proses pertumbuhan dan perkembangan, juga terjadi pada mikroorganisme


dimana perkembangan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual dan aseksual. Pada
perkembangan Aseksual atau Vegetatif terdapat berbagai macam seperti berikut.
1. Pembelahan Biner (binary fission)
Proses perkembangan di mana satu sel induk akan membelah dua menjadi sel
anakan, kemudian masing masing sel anakan akan membelah menjadi dua lagi dan
seterusnya. Pada pembelahan biner ini terjadi pada bakteri yang disebut dengan
Pembelahan Biner Melintang.
2. Pembelahan Ganda (multiple fission)
Proses perkembangan di mana satu sel induk membelah lebih dari dua.
3. Perkuncupan (budding)
Proses perkembangan yang terjadi pembentukan kuncup di mana kuncup
tersebut akan membesar seperti induknya yang kemudian tumbuh kuncup lagi sampai
membentuk semacam mata ranta
4. Pembelahan tunas
Proses perkembangan yang mengkombinasikan pertunasan dan pembelahan
5. Pembentukan Spora
Perkembangan dengan membentuk spora. Spora dibagi menjadi dua yaitu spora
aseksual (vegetatif) dan spora seksual (generatif),

Perkembangan secara seksual, umumnya terjadi pada jamur dan mikroalga serta
secara terbatas terjadi pada bakteri. Perkembangbiakan seksual terjadi secara Oogami,
apabila sel betina berbentuk telur. Apabila sel betina lebih besar daripada sel jantan maka
disebut Anisogami. Sedangkan bila sel jantan dan betina berbentuk sama maka disebut
Isogami.

Bagian-bagian sel
1. Inti sel
Inti sel dalam selaputnya yang tembus air mengandung dua jenis molekul asam
nukleat, yakni asam deoksiribonukleat yang biasanya disingkat dengan DNA, serta
asam ribonukleat atau RNA. DNA dalam kromosom memuat kode genetik. Di antara
pembelahan sel, DNA memperbanyak diri. DNA masuk RNA dan RNA ini pindah
dari nukleolus yang bulat kecil ke sitoplasma untuk mengatur semua fungsi sel.
2. Mitokondria
Mitokondria adalah badan energi sel yang berisi protein dan benar-benar
merupakan "gardu tenaga". "Gardu tenaga" ini mengoksidasi makanan dan mengubah
energi menjadi adenosin trifosfat atau ATP. Mitokondria penuh selaput dalam yang
tersusun seperti akordion dan meluaskan permukaan tempat terjadinya reaksi.
3. Kloroplas
Kloroplas adalah benda terbesar dalam sitoplasma. Kloroplas yang berkembang
dalam batang dan sel daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis
menyerap tenaga matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni
sumber energi kimia dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri
dengan memisahkan diri secara bebas dari pembelahan inti sel.
4. Kromoplas Karoten
Kromoplas karoten memberikan warna yang khas bagi masing-masing tumbuhan,
seperti misalnya warna khas wortel, lombok, jeruk, dan daun mahkota bunga.
Kromoplas banyak warnanya, mulai dari kuning sampai merah tua.
5. Struktur Golgi
Struktur golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi
serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ubungnya. Karena hubungannya dengan
fungsi pengeluaran sel amat erat, pembuluh mengumpulkan dan membungkus
karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh itu juga
menyumbang bahan bagi pembentukan dinding sel.
6. Endosplasma
Jaring-jaring endoplasma adalah jaringan keping kecil-kecil yang tersebar bebas
di antara selaput selaput di seluruh sitoplasma dan membentuk saluran pengangkut
bahan. Jaring-jaring ini biasanya berhubungan dengan ribosom (titik-titik merah) yang
terdiri dari protein dan asam nukleat, atau RNA. Partikel-partikel tadi mensintesis
protein serta menerima perintah melalui RNA tersebut
7. Dinding sel
Dinding sel itu tipis, berlapis-lapis, dan pada tahap awalnya lentur. Lapisan dasar
yang terbentuk pada saat pembelahan sel terutama adalah pektin, Lapisan inilah yang
merekatkan sel-sel yang berdekatan. Setelah pembelahan sel, tiap belahan baru
membentuk dinding dalam dari serat selulosa. Dinding ini terentang selama sel
tumbuh serta menjadi tebal dan kaku setelah tumbuhan dewasa.

Struktur Sel
Struktur sel dan fungsi-fungsinya hampir serupa untuk semua organisme, Sel-sel
prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota
beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Secara umum setiap sel memiliki
1. membran sel,
2. sitoplasma, dan
3. inti sel atau nukleus.

Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal
sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran
sel. Keberadaan dinding sel menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada
tumbuhan menjadi bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh
tumbuhan.
Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma
berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang
memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel memiliki
struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga
memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma
juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga
tidak mudah berubah bentuk.
Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah
1. mitokondria (kondriosom)
2. badan Golgi (diktiosom)
3. retikulum endoplasma
4. plastida (khusus tumbuhan, mencakup leukoplas, kloroplas, dan kromoplas)
5. vakuola (khusus tumbuhan)
https://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-dan-perkembangan/
http://stevanephan.blogspot.com/2011/10/pertumbuhan-dan-perkembangan-sel.html
http://mahasiswiftpub.blogspot.com/2014/07/pertumbuhan-perkembangan-sel-dan.html

Anda mungkin juga menyukai