Anda di halaman 1dari 53

Higiene Industri

(K3 Lingkungan Kerja)

by : Anisa Noor Hakim,S.Tr.Kes


RULE
DEFINISI

ILMU dan SENI yang berperan dalam melaksanakan upaya


pengenalan, pengukuran, pemantauan, evaluasi dan
pengontrolan bahaya di Lingkungan Kerja, yang dapat
muncul dari kegiatan operasi industri, yang mana bahaya
tersebut dapat mengganggu :
• KESEHATAN
• KESELAMATAN
• KENYAMANAN
• EFESIENSI
dikalangan pekerja dan atau masyarakat disekitar daerah
kegiatan operasi tersebut.
RUANG LINGKUP HIGIENE IDUSTRI

A
ntisipasi (Antisipation)

R ecognisi (Recognition)

E
valuasi (Evaluation)

P
engendalian (Control)
ANTISIPASI

Merupakan kegiatan untuk memprediksi potensi bahaya


dan resiko di tempat kerja
Tahap awal dalam melakukan atau penerapan higiene
industri di tempat kerja
KUNCI ANTISIPASI :

INFORMASI
INFORMASI APA SAJA YANG DICARI ??

• Karakteristik bangunan tempat kerja


• Mesin-mesin yang digunakan
• Proses kerja dari mesin dan alat
produksi
• Bahan baku yang digunakan
• Alat-alat yang dipakai
• Cara kerja yang dilakukan
• Jumlah dan karakteristik pekerja
• Dll
Langkah-langkah Antisipasi

Pengumpulan Informasi
• Melalui studi literatur
• Mempelajari hasil penelitian
• Dokumen-dokumen perusahaan
• Survey lapangan
Analisa dan diskusi
• Diskusi dengan pihak terkait yang kompeten (PIC area, Teknisi)

Pembuatan Hasil
HASIL ANTISIPASI
• Daftar potensi bahaya dan risiko yang dapat
dikelompokkan :
- Berdasarkan lokasi atau unit
- Berdasarkan kelompok pekerja
- Berdasarkan jenis potensi bahaya
- Berdasarkan tahapan proses
- dll

Hasil antisipasi hanya berupa daftar potensi bahaya yang belum tentu membahayakan pada
kondisi yang sebenarnya
Cantumkan semua daftar potensi bahaya sedetil mungkin
Hasil antisipasi belum bisa dijadikan ukuran untuk menyatakan suatu area atau proses
berbahaya dan beresiko
faktor-faktor bahaya
Faktor Fisika (Kebisingan)
• Kebisingan : semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat produksi dan
atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
(Permen 5 tahun 2018)

sumber Bergerak
contoh : forklift, kendaraan
Kebisingan bermotor, excavator dll

Sumber tidak bergerak


contoh : boiler, mesin press, cutting
mesin, gerinda dll

Berdasarkan Jenis kebisingan :


Interminten : lalu lintas
Impulsif : bom
Kontinyu : kipas angin
Impulsif Kontinyu : mesin tempa
Faktor Fisika ( Getaran)

Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media


dengan arah bolak - balik dari kedudukan keseimbangannya.
(Permenaker 5 tahun 2018)

Contoh Sumber Getaran : HD , mesin-mesin


stamping, genset
Faktor Fisika (Radiasi)
• Radiasi UV adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 180
nano meter samapai 400 nano meter.
contoh sumber radiasi UV : matahari, mesin las, lampu pijar (Permen 5 tahun
2018)

• Radiasi radio dan mikro adalah radiasi elektromagnetik dengan frekuensi 30 kilo
hertz sampai 300 giga hertz.
• contoh sumber radiasi radio dan mikro : radio, televisi , radar (Permen 5 tahun
2018)
Faktor Fisika (Iklim Kerja)
Iklim Kerja adalah hasil perpaduan
antar suhu, kelembaban, kecepatan
gerakan udara dan panas radiasi
dengan tingkat pengeluaran panas
dari tubuh tenag akerja sebagai akibat
pekerjaannya melalui tekanan panas
dan dingin.

Contoh sumber yang mempangaruhi


iklim kerja :
jumlah ventilasi, local exhausten,
jumlah peralatan yang menghasilkan
panas.
Faktor Fisika (Pencahayaan/Penerangan industri)

• Pencahayaan adalah sesuatu yang memberikan terang


atau menerangi meliputi pencahayaan alami dan buatan.
(Permen 5 tahun 2018)

Pencahayaan Umum
Pencahayaan
Lingkungan kerja
Pencahayaan lokal
Faktor Kimia (Debu)

• adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas


Tenaga Kerja yang bersifat kimiawi
• Contoh sumber debu : tungku pembakaran, mobilisasi
pekerja, aktifitas produksi

Total suspended Partikel

Debu

debu partikel
Faktor Kimia (Gas)

Contoh sumber gas : tungku


pembakaran, genset, mesin las

Faktor Kimia ( Uap)


Contoh sumber : boiler

Faktor Kimia (Cairan )

Contoh sumber faktor kimia cair : cairan pestisida, cairan


pembersih, tiner, cat dll
Faktor Biologi (Binatang)

• adalah faktor yang dapat mempengaruhi


aktivitas Tenaga Kerja yang bersifat biologi
• contoh sumber bahaya biologi binatang :
binatang buas (hariamau, singa, buaya dll),
binatang berbisa (ular), serangga-serangga.
Faktor Biologi (Virus)

Contoh sumber bahya biologi virus :


HIV-AIDS, Influenza
Faktor Biologi (Bakteri )

Contoh sumber bahaya biologi bakteri : e.


coli, Mycobacterium Tubercollosis,
Salmonella T.
Faktor Ergonomi

• adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga


Kerja, disebabkan oleh ketidaksesuaian antara fasilitas kerja
yang meliputi cara kerja, posisi kerja, alat kerja, dan
beban angkat terhadap Tenaga Kerja.
• sumber : posisi kerja, desain stasiun kerja, layout, kondisi
fisiologis pekerja.
Faktor Psikososial
• adalah faktor yang mempengaruhi aktivitas Tenaga
Kerja, disebabkan oleh hubungan antar personal di
Tempat Kerja, peran dan tanggung jawab terhadap
pekerjaan.
• sumber : Beban kerja, kondisi psikologis personal,
kondisi sosial lingkungan kerja
RECOGNISI
• Merupakan serangkaian kegiatan untuk mengenali
suatu bahaya lebih detil dan lebih komprehensif
dengan menggunakan suatu metode yang sistematis
sehingga dihasilkan suatu hasil yang objektif dan bisa
dipertanggungjawabkan

PENGUKURAN
TUJUAN RECOGNISI

1. Mengetahui karakteristik suatu bahaya secara detil


(sifat, kandungan, efek, pola pajanan, besaran)

INHALASI
INGESTI DERMAL
2. Mengetahui sumber bahaya dan area yang beresiko

Bahaya yang
datang dari Bahaya yang Bahaya yang
bangunan, peralatan datang dari bahan berasal dari proses
dan instalasi

Bahaya dari cara Bahaya yang datang


kerja dari lingkungan kerja
3. Mengetahui pekerja yang beresiko

Kerentanan Individu Waktu pemaparan

Jarak Individu dengan sumber bahaya


PENGUKURAN LINGKUNGAN KERJA
1. SUBJEKTIF
MELALUI PANCAINDERA

2. OBJEKTIF (TEPAT)
MENGGUNAKAN ALAT :
- DETECTOR
- PENGAMBILAN SAMPEL DAN DILAKUKAN
DI LABORATORIUM
PERALATAN PENGUJIAN
1. PERALATAN LAPANGAN
Peralatan yang mudah dipindah-pindah (dibawa-bawa) dan tidak
terlalu peka terhadap goncangan

Ada 2 jenis :
a. Jenis yang bisa memberikan langsung hasil, contoh : sound
Level meter; lux meter; vibration meter.

b. Jenis yang hanya dapat mengambil/ mengumpulkan sampel


atau data, contoh : impinger,
personal dust sampler, dust colector .
FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMILIH
PERALATAN
• MUDAH DIBAWA DAN DIGUNAKAN
• EFISIENSI DALAM PENGGUNAAN
• KEANDALAN ALAT DALAM BERBAGAI KONDISI
• JENIS ANALISA ATAU INFORMASI SESUAI YANG
DIBUTUHKAN
• KEMUDAHAN MEMPEROLEHNYA DAN SUKU
CADANGNYA
• PENGALAMAN PEMAKAIAN TERDAHULU DAN
FAKTOR-FAKTOR LAINNYA.
CONTOH ALAT UKUR LAPANGAN
(Getaran)
GETARAN LENGAN DAN TANGAN

Jumlah waktu pajanan m/dt²


per hari kerja (jam)
6 – 8 jam 5
4- 6 jam 6
2 – 4 jam 7
1 – 2 jam 10
0,5 – 1 jam 14
Kurang dari 0,5 jam 20

Permenaker no 5 tahun 2018 tentang K3 Lingkungan


Vibration Meter
Kerja
GETARAN SELURUH TUBUH
Jumlah waktu pajanan per m/dt²
hari kerja (jam)
0,5 jam 3,4644

1 jam 2,4497

2 jam 1,7322

4 jam 1,2249

8 jam 0,8661
CONTOH ALAT UKUR LAPANGAN
(IKLIM KERJA)

WBGT Meter
Permenaker 5 tahun 2018 tentan K3
Lingkungan Kerja SNI 167061-2004
Rumus Menghitung Beban Kerja berdasarkan
kebuthan kalori

SNI 7269:2009
Contoh kasus :

• Ibu Budi seorang admin officer berumur 34 tahun,memiliki


BB 60 Kg. pekerjaan yang dilakukan adalah kegiatan
administrasi dengan gerakan tangan selama 50 menit.
• Penyelesaian :
• MB = BB X 0,9 kkal per jam
• = 60 X 0,9
• = 54 kkal per jam

• Nb : amati pekerjaan sekurang2nya 4 jam dan bagi per


jam

CONTOH ALAT UKUR LAPANGAN
(Pencahayaan)

Lux meter

Permenaker 5 tahun 2018 tentan K3 SNI 7062 : 2019


Lingkungan Kerja
CONTOH ALAT UKUR LAPANGAN
(Radiasi)

UV Light Meter

Permenaker 5 tahun 2018 tentan K3


Lingkungan Kerja
RADIASI GELOMBNAG MIKRO

Electromacnetic Field
Meter

Permenaker 5 tahun 2018 tentan K3


Lingkungan Kerja
CONTOH ALAT UKUR LAPANGAN
(Medan Magnit)

Tesla Meter

Permenaker 5 tahun 2018 tentan K3


Lingkungan Kerja
CONTOH ALAT UKUR LAPANGAN
(Bahan Kimia)

Hight Volume Air Sampler

SNI 19-7119.3-2005 gravimetri


Permenaker 5 Tahun 2018 K3LK
CONTOH ALAT UKUR LAPANGAN
(Ergonomi)

Digunakan untuk mengukur


tenaga kerja sebagai acuan
untuk menilai keseuaian
tenaga kerja dengan tempat
kerja.

METODE LAIN :
Anthropometer
• OWAS
• RULA Referensi Baca :
• REBA -NIOSH Mengeluarkan RWL (Recommended Weight Limit ) dgn LC 23
KG (orang Amerika)
• NBM - Penelitian UGM studi fisiologis LC Mahasiswi Indonesia 21 kg
CONTOH ALAT UKUR LAPANGAN
(PSIKOSOSIAL)
Checklist Observasi
Reaction Timer
2. PERALATAN LABORATORIUM STATIS

Peralatan yang karena sifat dan/atau kepekaannya tidak


dapat dipindah-pindah (tidak tahan goncangan,
membutuhkan persyaratan tertentu, sehingga harus selalu
berada di tempat.

Fungsinya : untuk analisa/proses lanjutan dari sampel


yang diperoleh di lapangan serta evaluasi.
CONTOH ALAT UKUR LABORATORIUM
(Pengujian kandungan logam dalam air)

Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)


adalah suatu alat yang digunakan pada
metode analisis untuk penentuan
unsur-unsur logam dan metaloid yang
berdasarkan pada penyerapan
absorbsi radiasi oleh atom bebas.

Atomic Absorber Spectrophometri


EVALUASI
EVALUASI Merupakan kegiatan dalam melakukan assesment atau analisa terhadap hasil rekognisi sehingga
dapat
ditentukan apakah suatu lingkungan kerja berbahaya atau tidak terhadap kesehatan pekerja

d
Bandingkan hasil pengukuran a Analisis dampak terhadap kesehatan dan
s
dengan NAB a
lingkungan
r

Permenaker No. 5 tentang K3 Lingkungan Kerja dan Peraturan Baku Mutu Lingkungan baik
daerah maupun nasional
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Eliminasi

Subtitusi

Rekayasa Teknis

Rekayasa Administrasi

Alat Pelindung Diri

47
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Menghilangkan suatu
Eliminasi bahan/tahapan proses
berbahaya

48
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Contoh :
▪ Mengganti bahan bentuk serbuk
Subtitusi dengan bentuk pasta
▪ Proses menyapu diganti dengan
vakum
▪ Bahan solvent diganti dengan
bahan deterjen
▪ Proses pengecatan spray
diganti dengan pencelupan

49
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Contoh :
▪ Pemasangan alat
pelindung mesin
Rekayasa ▪ Pemasangan general dan
local ventilation
Teknis ▪ Pemasangan alat sensor
otomatis

50
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Contoh :
▪ Pemisahan lokasi
Rekayasa ▪ Pergantian shift
Administrasi kerja
▪ Pembentukan sistem
kerja
▪ Pelatihan karyawan

51
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Contoh :
▪ Helmet
▪ Safety Shoes
APD
▪ Ear plug/muff
▪ Safety goggles

52

Anda mungkin juga menyukai