A
ntisipasi (Antisipation)
R ecognisi (Recognition)
E
valuasi (Evaluation)
P
engendalian (Control)
ANTISIPASI
INFORMASI
INFORMASI APA SAJA YANG DICARI ??
Pengumpulan Informasi
• Melalui studi literatur
• Mempelajari hasil penelitian
• Dokumen-dokumen perusahaan
• Survey lapangan
Analisa dan diskusi
• Diskusi dengan pihak terkait yang kompeten (PIC area, Teknisi)
Pembuatan Hasil
HASIL ANTISIPASI
• Daftar potensi bahaya dan risiko yang dapat
dikelompokkan :
- Berdasarkan lokasi atau unit
- Berdasarkan kelompok pekerja
- Berdasarkan jenis potensi bahaya
- Berdasarkan tahapan proses
- dll
Hasil antisipasi hanya berupa daftar potensi bahaya yang belum tentu membahayakan pada
kondisi yang sebenarnya
Cantumkan semua daftar potensi bahaya sedetil mungkin
Hasil antisipasi belum bisa dijadikan ukuran untuk menyatakan suatu area atau proses
berbahaya dan beresiko
faktor-faktor bahaya
Faktor Fisika (Kebisingan)
• Kebisingan : semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat produksi dan
atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
(Permen 5 tahun 2018)
sumber Bergerak
contoh : forklift, kendaraan
Kebisingan bermotor, excavator dll
• Radiasi radio dan mikro adalah radiasi elektromagnetik dengan frekuensi 30 kilo
hertz sampai 300 giga hertz.
• contoh sumber radiasi radio dan mikro : radio, televisi , radar (Permen 5 tahun
2018)
Faktor Fisika (Iklim Kerja)
Iklim Kerja adalah hasil perpaduan
antar suhu, kelembaban, kecepatan
gerakan udara dan panas radiasi
dengan tingkat pengeluaran panas
dari tubuh tenag akerja sebagai akibat
pekerjaannya melalui tekanan panas
dan dingin.
Pencahayaan Umum
Pencahayaan
Lingkungan kerja
Pencahayaan lokal
Faktor Kimia (Debu)
Debu
debu partikel
Faktor Kimia (Gas)
PENGUKURAN
TUJUAN RECOGNISI
INHALASI
INGESTI DERMAL
2. Mengetahui sumber bahaya dan area yang beresiko
Bahaya yang
datang dari Bahaya yang Bahaya yang
bangunan, peralatan datang dari bahan berasal dari proses
dan instalasi
2. OBJEKTIF (TEPAT)
MENGGUNAKAN ALAT :
- DETECTOR
- PENGAMBILAN SAMPEL DAN DILAKUKAN
DI LABORATORIUM
PERALATAN PENGUJIAN
1. PERALATAN LAPANGAN
Peralatan yang mudah dipindah-pindah (dibawa-bawa) dan tidak
terlalu peka terhadap goncangan
Ada 2 jenis :
a. Jenis yang bisa memberikan langsung hasil, contoh : sound
Level meter; lux meter; vibration meter.
1 jam 2,4497
2 jam 1,7322
4 jam 1,2249
8 jam 0,8661
CONTOH ALAT UKUR LAPANGAN
(IKLIM KERJA)
WBGT Meter
Permenaker 5 tahun 2018 tentan K3
Lingkungan Kerja SNI 167061-2004
Rumus Menghitung Beban Kerja berdasarkan
kebuthan kalori
SNI 7269:2009
Contoh kasus :
Lux meter
UV Light Meter
Electromacnetic Field
Meter
Tesla Meter
METODE LAIN :
Anthropometer
• OWAS
• RULA Referensi Baca :
• REBA -NIOSH Mengeluarkan RWL (Recommended Weight Limit ) dgn LC 23
KG (orang Amerika)
• NBM - Penelitian UGM studi fisiologis LC Mahasiswi Indonesia 21 kg
CONTOH ALAT UKUR LAPANGAN
(PSIKOSOSIAL)
Checklist Observasi
Reaction Timer
2. PERALATAN LABORATORIUM STATIS
d
Bandingkan hasil pengukuran a Analisis dampak terhadap kesehatan dan
s
dengan NAB a
lingkungan
r
Permenaker No. 5 tentang K3 Lingkungan Kerja dan Peraturan Baku Mutu Lingkungan baik
daerah maupun nasional
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi
Subtitusi
Rekayasa Teknis
Rekayasa Administrasi
47
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Menghilangkan suatu
Eliminasi bahan/tahapan proses
berbahaya
48
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Contoh :
▪ Mengganti bahan bentuk serbuk
Subtitusi dengan bentuk pasta
▪ Proses menyapu diganti dengan
vakum
▪ Bahan solvent diganti dengan
bahan deterjen
▪ Proses pengecatan spray
diganti dengan pencelupan
49
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Contoh :
▪ Pemasangan alat
pelindung mesin
Rekayasa ▪ Pemasangan general dan
local ventilation
Teknis ▪ Pemasangan alat sensor
otomatis
50
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Contoh :
▪ Pemisahan lokasi
Rekayasa ▪ Pergantian shift
Administrasi kerja
▪ Pembentukan sistem
kerja
▪ Pelatihan karyawan
51
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Contoh :
▪ Helmet
▪ Safety Shoes
APD
▪ Ear plug/muff
▪ Safety goggles
52