Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI GLORIA MOTOR

DENGAN JUDUL

SERVIS BERKALA 10.000 KM


AVANZA VELOZ (thn 2021)

Laporan ini di buat salah satu bahan penanggung jawaban penulis selama

mengikuti Praktik Kerja Lapangan di GLORIA MOTOR

Tanggal 24 mei s.d 24 september 2022

DINO RIZKY HAVIZA

NISN. 0059922803

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT

SMK NEGERI 1 SUMATERA BARAT


Jl. Yunus Lubuk Lintah. Telp. 0751-26755 Padang
2022
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DI GLORIA MOTOR

DENGAN JUDUL

SERVIS BERKALA 10.000 KM

Laporan ini disahkan dan disetujui


Pada tanggal .....................
Oleh

Pemimpin Perusahaan Pembimbing Industri/Supervisor

Deri Septiadi Reno Ikhsan

ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DI GLORIA MOTOR

DENGAN JUDUL

SERVIS BERKALA 10.000 KM

Laporan ini disahkan dan disetujui


Pada tanggal ...................
Oleh

Ketua Program Keahlian Guru Pembimbing


Teknik Kendaraan Ringan

Rahmadi Hendri, M.Pd Ilham Eka Ikhwandi, S.Pd

Mengetahui
Kepala SMKN 1 Sumatera Barat

Zulkifli, S.Pd
NIP. 19670430 199802 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Tantangan sekaligus peluang yang dihadapi bagi tamatan SMK ke depan


adalah bagaimana tamatan SMK mampu bersaing sekaligus mengisi peluang kerja
baik di negara sendiri maupun tuntutan pasar global. Dicanangkan Masyarakat
Ekonomi Asia (MEA) tahun 2015 merupakan tantangan tersendiri yang harus
segera dijawab oleh SMK sebagai lembaga pendidikan sekaligus penyedia tenaga
kerja tingkat menengah untuk memenuhi tuntutan pasar kerja di wilayah MEA.
Bentuk-bentuk program pendidikan SMK dalam rangka mempersiapkan
peserta didik menjadi tenaga kerja yang mampu bersaing dalam MEA adalah
memadukan pendidikan disekolah dengan kebutuhan tenaga kerja di industri.
Salah satu bentuknya adalah dengan melaksanakan program Praktik Kerja
Lapangan. (PKL) adalah dalam rangka memberikan pengalaman kerja nyata bagi
peserta didik sekaligus sebagai evaluasi bagi dunia pendidikan untuk selalu meng-
update kompetensi peserta didik yang dibutuhkan oleh dunia usaha/industri.
Pengalaman di dunia usaha/industri menjadi sangat penting artinya karena
pengetahuan yang didapat dibangku pendidikan terimplementasi secara nyata di
dunia kerja. Oleh karena itu pelaksanaan PKL sudah barang tentu melibatkan
dunia usaha/industri sebagai tempat berlangsungnya antara pelajaran teori dan
praktik. Oleh sebab itu perlu dibuatkan panduan yang berfungsi untuk
menyamakan persepsi tentang pelaksanaan PKL baik bagi siswa, pembimbing dan
pihak dunia usaha/industri. Dengan buku panduan ini diharapkan PKL dapat
terselenggara dengan efektif, efisien dan tepat sasaran.
Akhirnya kepada semua pihak yang terkait untuk dapat mengacu kepada
panduan ini sehingga PKL dapat berjalan dengan sukses. Atas peran serta dari
semua pihak dan dukungannya terima kasih

Padang, 24 September 2022

DINO RIZKY HAVIZA


NISN. 0059922803

iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan Industri ii
Halaman Pengesahan Sekolah iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Pelaksanaan PKL 1
B. Dasar Hukum Pelaksanaan PKL 2
C. Prinsip-prinsip Pelaksanaan PKL 3
D. Tujuan PKL 3
E. Manfaat PKL 4
F. Ruang Lingkup PKL 5
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN 6
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 6
B. Lokasi Perusahaan 6
C. Struktrur Organisasi Perusahaan 7
BAB III SERVIS BERKALA 10.000 KM 8
A. Pengertian Servis Berkala 10.000 KM 8
B. Kegunaan Servis Berkala 10.000 KM 8
C. Langkah Kerja Servis Berkala 10.000 KM 9
D. Keselamatan Kerja 13
BAB IV PENUTUP 16
A. KESIMPULAN 16
1. Kesimpulan Pelaksanaan PKL 16
2. Kesimpulan 10.000 KM Servis Berkala 16
B. SARAN 16
1. Saran Untuk Pihak Sekolah 16
2. Saran Untuk Pihak Industri 16
DAFTAR KEPUSTAKAAN 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN 17

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan PKL

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu sub system Pendidikan


Nasional, memiliki kedudukan dan peranan penting dalam menyiapkan tenaga
kerja terampil sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Upaya menuju
kearah itu melalui kebijakan “link and match”. Salah satu bentuk implementasi
kebijakan tersebut adalah penyelenggara kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Pada dasarnya Praktik Kerja Industri merupakan suatu kegiatan


Pendidikan yang terintegrasi dengan kegiatan dunia usaha dan industri.
Pengintegrasian ini dimaksudkan untuk menghilangkan perbedaan standar
penilaian kompetensi kerja disekolah dan didunia kerja, sekaligus mendekatkan
“supply and demond” ketenaga kerjaan.

Dalam rangka penguatan sinergi antar pemangku kepentingan dan untuk


meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia Indonesia, Presiden
Republik Indonesia pada tanggal 9 September 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Sumber Daya
Manusia Indonesia.

Meskipun secara umum inpres ini ditunjukan kepada para Menteri Kabinet
Kerja, Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan para Gubernur. Dalam
inpres tersebut, Presiden memberikan pengesahan khusus kepada 11
Kementerian/Lembaga yaitu: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Riset,
Menteri Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Menteri Perindustrian, Menteri
Ketenagakerjaan, Menteri Perhubungan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri
ESDM, Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan dan Kepala Badan Nasional
Sertifikasi Profesi.

1
Penugasan oleh Presiden dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2016, yang erat
kaitannya dengan dunia SMK adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan
Menteri perindustrian. Diantara tugas kedua Kementerian tersebut adalah
meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha untuk memberikan akses yang lebih
luas bagi siswa SMK untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan(PKL) dan
program magang bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK. Mendorong
industri untuk memberikan dukungan dalam pengembangan teaching factory dan
infrastruktur serta mempercepat penyelesaian SKKNI.

B. Dasar Hukum Pelaksanaan PKL


Dasar Hukum yang melandasi pelaksanaan PKL antara lain :
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab VI Bagian Ketiga Pasal 18.
2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang perubahan Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah , terakhir
dengan Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua
atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 tentang
pengolaan dan penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2010
tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang
Pengolaan dan penyelenggarakan Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 2015 tentang
Pembangunan Sumber Daya Industri.
5. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia(KKNI).
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter.

2
7. Intruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Repitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing
Sumber Daya Manusia Indonesia.
8. Peraturan Mentri Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
Berbasis Kompetensi yang link and match dengan industri.
9. Peraturan Mentri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 36 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
10. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 60
Tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliah Kejuruan.
11. Kepurusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemendikbud No. 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian
Menengah Kejuruan.
12. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemendikbud No. 130/D/KEP/KR/2017 tentang Spektrum Keahlian
Menengah Kejuruan.
C. Prinsip-prinsip Pelaksanaan PKL

1. PKL pada dasarnya merupakan kegiatan intrakurikuler, harus di


laksanakan oleh setiap peserta didik secara individu.
2. PKL di maksudkan agar peserta didik mendapat :
a. Pendalaman dan perluasan penguasaan kemampuan propesional
kejuruan.
b. Menghayati suasana iklim kerja dalam situasi yang sesungguhnya
c. Menginternalisasi etos kerja secara positif
3. Sesuai dengan fleksibelitas kurikulum SMK, jadwal PKL dapat di
sesuaikan dengan kondisi dan tuntutan kebutuhan setempat dan tidak
harus pada satu semester tertentu sebagaimana tercantum dalam susunan
program kerja ssekolah.

3
4. Memperhatikan peraturan yang ada dan hakikat tujuannya, PKL dapat
diperluas menjadi bentuk magang, yaitu perpaduan kegiatan belajar dan
bekerja di dunia usaha / dunia industri dalam satu kesatuan untuk
mencapai tingkat keahlian propesional tertentu.
5. Dengan pengaturan oranisasi dan pola penyelenggaraan pendidikan SMK
dapat menyelenggarakan proses pembelajaran Sebagian atau seluruh
komponen keahlian kejuruan dalam bentuk Latihan dunia kerja.
6. Untuk mengoptimalkan kegiatan PKL sebagai wahan belajar peserta didik,
SMK perlu membentuktim khusus yang dapat menangani secara
propesional dan terkoordinasi dengan kegiatan-kegiatan lain, seperti Unit
Produksi, kerjasama dengan Dunia Usaha dan Sertifikasi Keahlian.
7. Perlu di rancang suatu system yang dapat menjamin pelaksanaan kegiatan
secara terarah, efektif dan terkendali, seperti adanya buku Panduan PKL.
8. Proses pembimbingan dan penetapan keberhasilan peserta didik yang
melaksanakan PKL, di atur dan di tetapkan bersama antara sekolah dan
dunia usaha / dunia industry tempat PKL.
D. Tujuan PKL

Program PKL di susun bersama antara SMK dan DUDI yang menjadi
instusi / Industri Pasangan (IP) dalam pelaksanaan PKL untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik sebagai peserta PKL, sekaligus sebagai wahana
berkonstribusi bagi DUDI terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan SMK.
Tujuan PKL antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan Pengalaman Kerja Langsung (Real) kepada peserta didik
dalam rangka menanamkan (Internalize) iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan
mengembangkan kepribadian nya yang berkarakter sesuai dengan nilai-
nilai positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khusus nya di
dunia kerja yang ditekuni.

4
3. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.
4. Memenuhi hal-hal yang belum di penuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
5. Mengaktualisasi salah satu bentuk aktifitas dalam penyelenggaraan model
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Instusi Pasangan yang
memadukan secara sistematis dan sistemik program Pendidikan di Sekolah
dan Program Pelatihan Penguasaan Keahlian di Dunia Kerja (DUDI).
6. Memberi motivasi peserta didik untuk berwira usaha.
7. Mengharapkan terjadinya penyerapan perkembangan teknologi dari dunia
usaha / dunia industri kesekolah dan sebaliknya.
8. Memberi masukan dan umpan balik, guna memperbaiki dan
mengembangkan sera kesesuaian pendidikan kejuruan dengan kebutuhan
tenaga kerja dilapangan.
9. Memberi peluang untuk pemasaran dan penelusuran lulusan.
E. Manfaat PKL
1. Manfaat bagi peserta didik
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah di peroleh di
sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khusus nya berupa
pengalaman langsung (Real) dalam rangka menanamkan iklim
kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil
kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos
kerja yang tinggi sesuai budaya industri.
d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan / arahan
industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
f. Memperkuat kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan
tuntutan nilai-nilai yang tumbuh dari budaya industry.

5
2. Manfaat bagi sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan
antara sekolah dan dunia kerja (DUDI).
b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman langsung
selama PKL.
c. Meningkatkan relefansi dan efektifitas program sekolah melalui
singkronisasi kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory,
dan pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil
pengalaman di tempat PKL.
d. Merealisasikan program penguatan Pendidikan karakter berbasis
masyarakat secara terencana dan implementatif, khususnya nilai-
nilai karakter budaya industri salah satu bentuk implementasi
Peraturan Pemerintah No.87 Tahun 2017 tentang Peningkatan
Pendidikan Karakter.
3. Manfaat bagi Dunia Kerja
a. Dunia Kerja (DUDI) lebih di kenal oleh masyarakat, khusunya
masyarakat sekolah sehingga dapat wahana dalam promosi produk.
b. Adanya masukan positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan DUDI.
c. Dunia Kerja (DUDI) dapat mengembangkan proses dan produk
melalui optimalisasi peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif DUDI karena dapat berkonstribusi
terhadap dunia pendidikan sebagai implementasi dari Instruksi
Presiden No.9 Tahun 2016.
F. Ruang Lingkup PKL
Pelaksanaan PKL mencakup serangkaian fase kegiatan yang membantu
mengartikulasikan peran peserta didik, guru pembimbing dan pembimbing
industri selama proses PKL

6
Ruang Lingkup PKL yang di adaptasi dari Hansman (2001) meliputi :
1. Tahap I : Pengamatan
Peserta didik mengamati kinerja (Pengetahuan, Keterampilan, sikap kerja,
dan nilai-nilai karakter budaya industri) dari suatu kegiatan di tempat
PKL, kemudian merencanakan mengartikulasikan nya dalam suatu
kegiatan nyata / real.
2. Tahap II : Meniru Tindakan
Peserta didik meniru Tindakan berupa keterampilan, sikap kerja dan
nilai-nilai karakter yang di lakukan oleh pekerja / staff DUDI /
pembimbing indusri. Peserta didik mencoba kegiatan yang memungkinkan
membandingkan apa mereka lakukan dengan dilakukan para ahli.
3. Tahap III : Kerja dengan Bantuan dan Pengawasan
Peserta didik mulai bekerja / beroperasi secara lebih rinci di bawah
pengawasan dan bantuan pembimbing industri. Mereka bekerja sesuai
standar tempat kerja. Kemampuan peserta didik meningkat melalui
bantuan ahli atau pembimbing industri.
4. Tahap IV : Bekerja Mandiri
Peserta didik hanya meminta bantuan jika diperlukan. Peserta didik
mencoba tindakan nyata berupa keterampilan, sikap kerja, dan nilai-nilai
karakter budaya industri di dunia kerja (DUDI), namun tetap membatasi
dirinya untuk lingkup tindakan di lapangan yang di pahami. Peserta didik
melakukan tugas yang sebenarnya dan hanya mencari bantuan bila
diperlukan dari ahli.
5. Tahap V : Aktualisasi dan Eksplorasi
Peserta didik melakukan aktualisasi dan eksplorasi dalam menerapkan
pengetahuan, keterampilan, sikap kerja, dan nilai-nilai karakter budaya
industri yang sudah di milik. Dalam tahap ini peserta didik memberikan
tanggapan terhadap pengembangan metode kerja, prosedur kerja, formula
dan lain-lain yang di gunakan di dunia kerja (DUDI).

7
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN

A. Tempat Dan Sejarah Instansi/Perusahaan

Bertempat di Jl. M. Hatta no. 67A Anduring Padang.

Berawal pada tahun 1999 yang beralamat di Jl. Sisingamangaraja yang


bernama Mandiri Service yang kini menjadi tempat cucian mobil. Pada tahun
2002 bengkel tersebut berpindah ke Jl. Dr. Sutomo Marapalam dan berubah
nama menjadi Mitra Mandiri Service. Setelah berjalan selama 3 tahun
tepatnya pada tahun 2005 bengkel tersebut pindah ke Jl. Dr. M.Hatta No. 67A
padang dan tetap bernama Mitra Mandiri Servic. Pada tahun 2009 bengkel
tersebut berubah nama menjadi Gloria Motor hingga sekarang.

B. Struktur Perusahaan

KEPALA BENGKEL
Deri Septiadi

MEKANIK
1. Reno Ikhsan
2. Ivan

8
BAB III
SERVIS BERKALA 10.000 KM
A. Pengertian Servis Berkala
Servis berkala 10000 km ini merupakan priode servis yang palung cepat
karna dilakukan penggantian oli mesin di ikuti juga penggantian filter
oli ,umumnya pabrikan mobil menganjurkan penggantian oli mesin setiap 10000
km atau sekali 6 bulan,namun ada juga pendapat pergantian sebaiknya lebih cepat
yakni 5000 km atau 3 sampai 4 bulan.
Periode pergantian oli akan lebih cepat jika oli yang digunakan jenis semi
sintetik,berbeda dengan oli full sintetik yang bisa lebih lama,oli juga harus diganti
lebih cepatjika rute sehari hari melewati daerah yang padat lalu lintas atau daerah
perkotaan,padaservis periode ini biasanya juga sekalian di lakukan pengecekan
rem,sistem sitering,dan kopling terakhir ada pengecekandan penambahan air
radiator [coolant] ,air aki,air wiper,dan minyak rem.
B. Tujuan Servis Berkala 10.000 Km
a. Kendaran selalu dalam kondisi optimal dan selalu siap di operasikan
Kapanpun dan dimanapun kendaraan akan digunakan, kendaraan selalu siap
dioperasikan. Kendaraan membantu kelancaran transportasi orang maupun
barang. Dengan kondisi selalu siap, kendaraan merupakan faktor yang
menguntungkan, bukan merugikan. Apalagi kalau dikaitkan dengan kepentingan
bisnis, kendaraan sangat berpengaruh terhadap kelancaran bisnis.
b. Biaya Operasional yang hemat Semakin lengkap dan teliti servisnya,
semakin panjang umur kendaraan dan akhirnya semakin rendah biaya operasional
kendaraan tersebut.
c. Keamanan dan Keselamatan Semakin teliti perawatan kendaraan, maka
keamanan dan keselamatan operasi kendaraan akan semakin pasti dan terjamin.
Banyak pekerjaan kontrol dan diagnosa yang harus dilakukan pada servis
kendaraan. Kelalaian pada pengontrolan akan menaikkan resiko gangguan dan
kerusakan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Penting untuk diketahui
bahwa kekurangan pekerjaan pengontrolan pada saat servis kendaraan dapat

9
mengakibatkan kecelakaan yang serius, minimal kendaraan bisa mogok di tengah
perjalanan.
d. Unttuk kerja dan kenyamanan yang optimal Hanya kendaraan yang dirawat
dengan baik yang dapat menampilkan unjuk kerja dan kenyamanan yang optimal.
C. Manfaat Servis Berkala 10.000 Km
Manfaat yang Anda dapatkan apabila melakukan servis berkala pada
kendaraan yaitu kondisi mesin kendaraan akan selalu dalam performa yang
maksimal. Seiring dengan pemakaian kendaraan untuk keperluan sehari-hari,
pastinya beberapa komponen akan mengalami perubahan. Misalnya seperti
saringan udara menjadi kotor, busi menjadi aus, atau kampas rem yang semakin
tipis. Pada perawatan berkala, komponen tersebut dilakukan pembersihan atau
penyetelan kembali. Jika ada part mobil yang tidak dapat berfungsi maka akan
dilakukan penggantian. Dengan begitu maka kondisi mesin mobil akan selalu
dalam kondisi yang maksimal.
Dengan melakukan perawatan kendaraan secara rutin, maka semua sistem
bisa dipastikan bekerja dengan baik. Jika kendaraan selalu dalam kondisi yang
baik maka pengendara akan terhindar dari perasaan was-was. Berkendara pun
menjadi lebih tenang dan nyaman.
Manfaat lainnya adalah dapat mengurangi beban pengeluaran yang lebih
besar. Jika masalah pada kendaraan dapat terdeteksi lebih awal sebelum terjadi
kerusakan yang lebih parah dan lebih banyak. Hal ini cukup penting karena pada
mobil banyak berbagai system yang saling berkaitan. Dengan mengetahui
kondisi lebih awal maka Anda bisa mengatur pengeluaran untuk penggantian
komponen yang rusak tersebut.
Mobil mogok di jalan menjadi hal yang paling dihindari bagi pengendara.
Dengan melakukan servis berkala maka kondisi tersebut dapat diminimalisir.
Kendaraan yang tibna-tiba mogok bisa disebabkan oleh berbagai hal. Misalnya
seperti kondisi aki yang lemah, aliran bahan bakar yang tidak lancar, sistem
pengisian yang tidak normal, minyak kopling habis, dll. Selain itu, resiko akan
adanya kerusakan juga dapat dikurangi sehingga umur kendaraan juga menjadi
lebih lama.

10
Sebagai pengguna jalan raya, ada syarat yang harus dipenuhi untuk bisa
mengemudikan kendaraan di jalan raya. Misalnya seperti melakukan uji emisi
untuk menekan tingkat polusi udara. Jika tidak melakukan oerawatan secara rutin
maka kendaraan Anda akan sulit memenuhi peraturan tersebut.
C.Bahan Dan Alat
a)Bahan
1.air accu
2.oli mesin
3.filter oli
b)Alat
1.kunci ring (double box end)
2.kunci pas (double open end)
3.kunci soket (socket spanner)
4.obeng (screw drive)
A. LANGKAH KERJA SERVIS BERKALA 10.000 KM

1. Langkah Pertama

Disaat mobil masuk ke stal bengkel,disitu kita harus melakukan


pengecekan lampu- lampu seperti lampu rem,lampu kota,lampu sen kiri atau
kanan,dan lampu dim,dan lain lain, setelah melakukan pengecekan lampu-lampu
lalu kita memasang vender cover atau pengaman bodi mobil supaya tidak ada
kelecetan pada mobil.

Gambar 1. Pengecekkan lampu-lampu

11
2. Langkah Kedua

Memasang kaki car lift,serta melonggarkan baut pada roda kendaraan untuk
mempermudah nantinya membuka roda. Mengunnakan kunci roda / kunci
shock 21” serta tangkai L dan sambungan pendek.

Gambar 2.proses pelonggaran baut roda

3. Langkah Melakukan pengecekan kaki-kaki kendaraan.

Pengecekan kaki-kaki kendaraan dilakukan dengan cara menggoyangkan


sedikit roda kekiri-kanan,atas-bawah dan memeriksa keadaan bearing roda dengan
memutar roda depan.

Gambar 3.proses pengecekan kaki kendaraan

4. Langkah Keempat

Pengecekan Rem,berfungsi untuk membersihkan komponen rem


sehingga proses pengereman menjadi lancar kembali. Alat yang digunakan adalah
obeng min,filler gauge,gun angin,gemok dan amplas.

12
Langkah kerjanya yaitu, membuka tromol lalu mengamplas brake shoe
lalu bersihkan menggunakan gun angin, setelahnya olesakan gemok menggunakan
filler gauge ke 3 titik dan stel ketinggian rem tangan menggunakan obeng min.

Gambar 4.pengecekan rem belakang

· Ketebalan minimum : 1,0 mm (0,039 in)

· Ketebalan maksimum : 6,0 mm (0,236)

· Diamater maksimum : 230,6 mm (9,079 in)

· Diameter standar : 228,6 mm (9,000 in)

Gambar 5.tromol belakang

Bila tromol rem tergores tromol rem dibubut sampai pada batas diameter
maksimum Hasil nya ketebalan kanvas dan tromol masih baik standar,
Pemerikasaan Pad dan Piringan Rem.

13
5. Langkah Kelima

Melakukan pengecekan pada rem depan, berfungsi untuk membersihkan


komponen rem sehingga proses pengereman menjadi lancar kembali. Alat yang
digunakan adalah kunci ring 14”,gun angin,gemok dan amplas.

Langkah kerjanya yaitu membuka baut 14” pengunci lalu mengamplas


brake pad dan disc brake,lalu bersihkan menggunakan gun angin setelahnya
oleskan gemok pada pen caliper dan dudukan brake pad.lalu kuncilah baut 14
kembali.

Gambar 6.brake pad

Gambar 7. Pemeriksaan rem depan

6. Langkah pergantian Oli dan Filter Oli

Setelah selesai melakukan pengecekan rem,naikanlah lift yang sudah di


pasang,naikanlah sesuai dengan kenyamanan kita, setelah itu ambilah kunci 14
ring untuk membuka baut oli yang terletak di carter,setelah baut longgar ambilah

14
tampungan oli,setelah oli terbuang bukalah saringan oli dengan menggunakan
kunci filter oli dan pasanglah dengan saringan yang baru,saringan oli bisa saja
tidak sama dengan posisi baut.

Gambar 8. filter Oli

Gambar 9. proses membuang oli lama

Setelah selesai menguras oli turunkan lah car lift atau mobil,dan bukalah tutup oli
yang terletak di bagian atas atau di cover head,dan masukan oli baru.

7. Langkah ketujuh.

Membersihkan saringan minyak/fuel filter. Dibersihkan supaya kotoran


yang terendap pada filter dapat terbuang sehingga kerja filter menjadi lebih
maksimal. Alat yang digunakan adalah kunci T10”,kunci ring 10,gun
angin,sambungan menengah dan obeng min halus.

Langkah kerja yaitu, membuka cover pelindung saringan minyak


menggunakan T10 dan kunci ring 10, lalu setelahnya membuka slang in dan out.
Lalu pukul-pukul kecil menggunakan sambungan menengah agar kotoran yang
menempel terlepas, lalu buang lah sisa minyak pada saringan dengan
meyemprotkan angin melalui lubang in.

15
Gambar 10. fuel filter

8. Langkah finishing

Setelah selesai periksa air-air seperti air radiator,air wiper,dan air aki setelah
Selesai pengecekan air bersihkanlah saringan udara pada mobil lalu bersihkanlah
bagian-bagian mesin. Setelah itu momenlah baut roda mobil dan periksa tekanan
angin pada ban.

B. Keselamatan Kerja
Pengertian K3 Menurut Mondy (2008) keselamatan kerja adalah
perlindungan karyawan dari luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang
terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari
lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik,
terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan
pendengaran. (Ardisukma, 2013) Sedangkan kesehatan kerja menurut Mondy
(2008) adalah kebebasan dari kekerasan fisik. Resiko kesehatan merupakan
faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang
ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres emosi atau gangguan fisik.
(Ardisukma, 2013) Beberapa pendapat mengenai pengertian keselamatan dan
kesehatan kerja antara lain:
a) Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat
adil dan makmur.

16
b) Menurut Suma’mur (2001), keselamatan kerja merupakan rangkaian
usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para
karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
c) Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi
keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita
bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin,
peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja
d) Mathis dan Jackson (2002), menyatakan bahwa Keselamatan adalah
merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang
terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk
pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
e) Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000),
mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi
dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya,
perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau
tempat kerja tersebut.
Jackson (1999), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja
menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja
yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
Dari beberapa pernyataan para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan
dan keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman
untuk para pekerja, perusahaan, maupun masyarakat sekitar. Kesehatan dan
keselamatan kerja merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja menuju pada kondisi kondisi fisiologis-fisikal
dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang
disediakan oleh perusahaan. Jika sebuah perusahaan melaksanakan tindakan-
tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif, maka lebih sedkit pekerja yang
menderita cedera atau penyakit jangkapendek maupun jangka panjang sebagai
akibat dari pekerjaan mereka diperusahaan tersebut.
(Andiani, 2016) Kondisi fisiologis-fiskal meliputih penyajit penyakit-
penyakit kecelakaan kerja seperti kehilangan nyawa atau anggota badan, cidera

17
yang diakibatkan gerakan yang berulang, sakit punggung, sindrom karpaltunnel,
penyakit-penyakit kardiovaskular, berbagai jenis kanker seperti kanker paru-paru
dan leukemia, emphysema,serta arthritis. Kondisi- kondisi lain yang diketahui
sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputih penyakit paru-
paru putih, penyakit paru-paru coklat, penyakit paru-paru hitam, kemandulan,
kerusakan sistem syaraf pusat dan bronghitis kronis. (Andiani, 2016) Kondisi-
kondisi fisikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan kerja yang
berkualitas rendah. Hal ini meliputih ketidakpuasan, sikap apatis, penarikan diri,
penonjolan diri, pandangan sempit, menjadi pelupah, kebingungan terhadap peran
dan kewajiban, tidak mempercayai orang lain, bimbang dalam mengambil
keputusan, kurang perhatian, mudah marah, selalu menunda pekerjaan dan
kecenderungan untuk mudah putus asah terhadap hal-hal yang remeh. (Andiani,
2016).
Penerapan K3 di Perusahaan Kecelakaan adalah kejadian yang tidak
terduga dan tidak diharapkan. Tidak terduga oleh karena latar belakang peristiwa
itu tidak terdapat adanya unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk
perencanaan.Terjadinya kecelakaan kerja dimulai dari disfungsi manajemen
dalam upaya penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Ketimpangan
tersebut menjadi penyebab dasar terjadinya kecelakaan kerja. Dengan semakin
meningkatnya kasus kecelakaan kerja dan.kerugian akibat kecelakaan kerja, serta
meningkatnya potensi bahaya dalam proses produksi, dibutuhkan pengelolaan K3
secara efektif, menyeluruh, dan terintegrasi dalam manajemen perusahaan. faktor
penyebab kecelakaan kerja disebabkan oleh faktor manusia (unsafe human acts),
berupa tindak perbuatan manusia yang tidak mengalami keselamatan seperti tidak
memakai Alat Pelindung Diri (APD), bekerja tidak sesuai prosedur, bekerja
sambil bergurau, menaruh alat atau barang tidak benar, sikap kerja yang tidak
benar, bekerja di dekat alat yang berputar, kelelahan, kebosanan dan sebagainya.
Selain faktor manusia juga disebabkan faktor lingkungan (unsafe
condition), berupa keadaan lingkungan yang tidak aman, seperti mesin tanpa
pengaman, peralatan kerja yang sudah tidak baik tetapi masih dipakai, penerangan
yang kurang memadai, tata ruang kerja tidak sesuai, cuaca, kebisingan, dan lantai

18
kerja licin. Pengendalian risiko yang dapat dilakukan pada risiko terjadinya
kecelakaan kerja adalah inspeksi K3 harian untuk pemakaian APD (Alat
Pelindung Diri) lengkap, memperketat pengawasan manajemen terhadap pekerja
yang tidak memakai alat pelindung diri, menyediakan dan melengkapi rambu–
rambu keselamatan di proyek konstruksi. Manajemen K3 dalam organisasi yang
efektif dapat membantu untuk meningkatkan semangat pekerja dan
memungkinkan mereka memiliki keyakinan dalam pengelolaan Jenis-jenis
kecelakaan yang terjadi pada bidang industri konstruksi adalah antara lain sebagai
berikut:
1. Jatuh terpeleset.
2. Kejatuhan barang dari atas.
3. Terinjak.
4. Terkena barang yang runtuh atau roboh.
5. Kontak dengan suhu panas atau suhu dingin.
6. Terjatuh, dan terguling.
7. Terjepit, dan terlindas.
8. Tertabrak.
9. Tindakan yang tidak benar.
10. Terkena benturan keras.

19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Pelaksanaan PKL


Setelah saya melakukan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di GLORIA
MOTOR. Saya mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman, pengetahuan,
dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga saya dapat menambah
wawasan yang saya dapatkan selama ini, karena hanya dengan praktek saya bisa
mengetahui seberapa jauh kemampuan yang sudah saya dapat di sekolah.
Sehingga suatu saat nanti jika saya memasuki dunia kerja tidak akan ragu
melakukannya, karena sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang baik.
Selama saya melakukan PKL saya merasa senang serta mendapatkan
pengalaman bekerja. Meskipun saya masih banyak kekurangan tetapi saya tetap
berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti sistem kerja. Saya juga sangat
berterima kasih kepada semua karyawan GLORIA MOTOR. Yang selalu
meluangkan waktunya untuk berbagi pengetahuan, dan pengalaman secara
langsung.
Pengalaman itu bagi saya sesuatu yang paling berharga, terutama sifat
kekeluargaannya menjadikan suasana kerja lebih nyaman dan menyenangkan.
Semoga pengalaman yang singkat ini dapat dijadikan momen untuk meningkatkan
semangat belajar, sehingga pada waktunya kelak saya merasa siap bersaing dalam
dunia kerja baik di dunia industri maupun dunia usaha lainnya.
2. Kesimpulan Servis Berkala 10.000 Km
Kesimpulan dari cara servis berkala 10.000 km adalah mampu melakukan
servis berkala 10.000 km pada kendaraan dengan baik dan benar.
B. Saran

1. Saran Untuk Pihak Sekolah


a. Pemantauan terhadap siswa/i yang sedang Prakerin maupun yang baru
akan melaksanakan Prakerin agar lebih ditingkatkan lagi untuk
menyakinkan pihak perusahaan terhadap program PRAKERIN ini.

20
b. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan
terutama untuk pembinaan mental siswa/i.
2. Saran Untuk Pihak Industri
a. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih
ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK
untuk Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
b. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan
kedisiplinannya dalam bekerja.

21
Daftar Kepustakaan
Riadi,muchlisin(2021-03-26). (praktik kerja lapangan (pengertian,tujuan,manfaat,
Pelaksanaan dan penilaian)’. Kajian Pustaka. diakses tanggal 2022-09-18
https://id.wikipedia.org/wiki/pelatihan_kerja_lapangan
https://th.bing.com/th/id/OIP.oCqhuej5z7KWEyz6UzAFhwHaHT?
w=173&h=180&c=7&r=0&o=5&pid=1.7
https://id.wikipedia.org/wiki/kesehatan_dan_keselamatan_kerja

22
Lampiran-Lampiran

Gambar 1. Mengecek Lampu

Gambar 2. Melonggarkan Baut roda

23

Anda mungkin juga menyukai