Disusun oleh :
Nama : Satria Putra Pratama
Kelas XII
No. Absen 31
NIS/NISN : 5371/0043705613
Jurusan : Desain Permodelan Informasi Bangunan
Disusun oleh :
Nama : Satria Putra Pratama
Kelas XII
No. Absen 31
NIS/NISN : 5371/0043705613
Jurusan : Desain Permodelan Informasi Bangunan
TELAH DISAHKAN :
Dewi Ardiyawati, S. Pd
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NEGERI 5 Surakarta
Adapun tujuan dari penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai
pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.
Tidak lupa ucapan terima kasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung
terselesaikannya laporan ini antara lain :
1. Ibu Sri Ekowati, S. ST. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Surakarta.
2. Ibu Dewi Ardiyawati, S.Pd selaku guru pembimbing PKL (Praktek Kerja
Lapangan).
3. Bapak Mujahidin selaku pembimbing PKL di industri dan sebagai HRD & GA.
4. Bapak Albertus Yusanto selaku Kepala Produksi dan Pembahanan yang sudah
mengijinkan saya untuk Praktek Kerja Lapangan di bagian PPIC.
5. Para karyawan kantor yang sudah membantu menyelesaikan laporan ini,serta.
6. Semua pihak yang turut mendukung terselesaikannya laporan ini.
Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
demi terciptanya laporan yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya
laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………..
Struktur Organisasi Perusahaan……………………………………………
Denah Lokasi Perusahaan………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang PKL……………………………………………………………
1.2 Tujuan PKL……………………………………………………………………
1.3 Alasan Memilih Lokasi PKL…………………………………………………..
1.4 Metode Pengumpulan Data…………………………………………………….
1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan………………………………………………
BAB II PROFIL PERUSAHAAN………………………………………………………..
2.1 Sejarah Perusahaan……………………………………………………………..
2.2 Visi dan Misi Perusahaan………………………………………………………
2.3 Tata Tertib Perusahaan…………………………………………………………
2.4 Jam Kerja Perusahaan…………………………………………………………..
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………………
3.1 RnD…………………………………………………………………………….
3.2 PPIC……………………………………………………………………………
3.3 Alur Produksi…………………………………………………………………..
3.4 Nama Mesin, Fungsi, Pengertian………………………………………………
3.5 Kualitas kayu jati………………...……………………………………………..
BAB VI PENUTUP……………………………………………………………………….
LAMPIRAN……………………………………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR
Struktur Organisasi CV. VALASINDO SENTRA USAHA
Denah Lokasi CV VALASINDO SENTRA USAHA
BAB I
PENDAHULUAN
Saat memasuki dunia kerja, akan banyak persaingan ketat antar calon karyawan.
Selain itu pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, semakin banyak pula
peralatan canggih yang digunakan dalam berbagai bidang. Prakerin atau PKL
dimaksudkan memberikan pengalaman bagi siswa/siswi untuk mengaplikasikan teori yang
didapat di sekolah dalam praktek nyata di dunia kerja.
Dengan adanya kegiatan prakerin atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
siswa/siswi dapat mengasah serta megimplementasikan materi pelajaran secara langsung
ke dunia industri sesuai keahliannya masing-masing. Dalam upaya mewujudkan Visi dan
Misi nya, SMK Negeri 5 Surakarta melaksanakan program Prakerin atau PKL demi
menjadikan siswa/siswi siap secara mental dan keterampilan memasuki dunia kerja.
3.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1. Dapat mengimplementasikan materi yang selama didapatkan di sekolah sehingga
dapat diterapkan dengan baik.
2. Membentuk pola pikir yang konstrutif pola pikir pada siswa/siswi peserta didik.
Sehingga dapat melihat peluang di masa depan.
3. Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia
kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung lagi
berkomunikasi secara profesional.
4. Membentuk etos kerja yang baik siswa/siswi peserta didik. Sehingga kedepannya
siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.
5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa
siswi sesuai jurusan masing-masing.
6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan
dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari.
7. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun dunia
usaha.
8. Menambah wawasan yang luas di dunia kerja.
9. Membentuk mental siswa/siswi dan industri motivasi dalam mencapai cita-cita.
10. Melatih kemampuan majerial dan keterampilan serta memupuk kemampuan
beradaptasi dan daya tangkap siswa dalam menjalankan tugas dan kewajiban yang
diberikan.
Berawal dari sebuah kepercayaan dari pemerintah, mitra usaha dan masyarakat.
Kecermatan pemilik dalam membaca potensi peluang pasar dan tingginya minat pasar
furniture yang cukup besar di luar negeri saat itu, membulatkan tekad pemilik untuk
mewujudkan usaha ini. Perusahaan ini dibangun sebagai bentuk antisipasi melimpahnya
peluang pasar furniture diluar negeri terutama negara dari Eropa, Inggris, dan Amerika,
Australia dan kawasan Asia. Tingginya trend permintaan furniture era 90an ke atas di
CV. Roda Jati hingga mengembangkan perusahaan sejenis, terbilang mampu memenuhi
permintaan pasar.
Keberhasilan perusahaan selama kurun waktu lima tahun pertama karena didukung
dengan ketersediaan sumber daya manusia yang banyak dari lulusan SD hingga
SMA/STM sederajat, Bahan baku kayu jati yang melimpah dan mudah didapat, harga
bahan baku yang relatif murah, situasi kondisi politik dan ekonomi dalam negeri yang
sangat stabil, termasuk kebijakan-kebijakan pemerintah, serta faktor kehati-hatian pemilik
dalam menjalankan perencanaan dan penerapan manajemen yang sangat baik hingga dapat
menjadikan perusahaan ini berkembang pesat dan mampu sejajar dengan perusahaan besar
pesaing lainnya dari dalam dan luar negeri.
Tren pergeseran produk minimalis pada produk-produk indoor saat itu telah banyak
dikombinasikan dengan bahan-bahan dari metal atau stainless. Peluang ini dengan cermat
diamati dan diwujudkan oleh pemilik perusahaan. Dan pada tahun 2007 perusahaan mulai
mengembangkan produk garden maupun indoor yang dikombinasikan dengan bahan-
bahan metal atau stainless steels. Pada akhirnya produk ini dapat diterima dengan baik
oleh pasar internasional hingga saat ini.
Perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA dalam menjalankan usahanya
didukung permodalan dan mesin-mesin yang cukup memadai, sumber daya manusia yang
kompeten dibagiannya masing-masing dengan presentase lulusan SMK/SMA sederajat
dengan porsi yang cukup besar, persyaratan legalitas perizinan yang wajib dipenuhi dan
lengkap, menerapkan aturan ketenagakerjaan secara baik, menerapkan sistem standar
manajemen produksi yang ketat dan baik, penerapan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan, menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai upaya perlindungan dan
kenyamanan bagi karyawan dalam bekerja, dan menerapkan persyaratan yang diwajibkan
oleh pemerintah terhadap perusahaan yang memanfaatkan hasil hutan maupun persyaratan
wajib bagi negara tujuan ekspor tentang sertifikasi proses lacak balak kayu dengan
Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), FSC dan TFT. Saat ini, pasar furniture dari CV.
VALASINDO SENTRA USAHA telah melayani negara-negara di Amerika, Inggris dan
Australia dan negara Asia lainnya.
Visi dan Misi Perusahaan
1. TANGGUNG JAWAB
Setiap orang yang diberikan kepercayaan dan perintah untuk melakukan pekerjaan
di dalam perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA melaksanakan tanggung
jawab secara pribadi dan tim kerja atas pencapaian prestasi kerja berdasarkan diskripsi
tugas dan kewenanagan berupa target peningkatan dan perbaikan kualitas diri dan
orientasi satuan hasil pekerjaan yang diberikan berdasarkan sistem yang didalamnya
memuat prosedur, cara kerja dan tata kelola administrasi , aturan-aturan dan garis
kebijakan perusahaan.
a) KOMITMEN
Setiap kepercayaan yang diberikan dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan,wajib dipenuhi dan dijalankan dengan kesungguhan dan
keteguhan hati secara berkelanjutan.
b) KONSEKUEN
Kesanggupan untuk menjalankan setiap perintah, aturan-aturan, dan
kebijakan-kebijakan yang ada di perusahaan sesuai dengan maksud, tujuan dan
kepentingan bersama dalam jangka pendek maupun jangka panjang dalam
perusahaan.
c) KONSISTEN
Memiliki pendirian yang stabil dan keteguhan dalam hal menjalankan
setiap perintah dan larangan, tanggung jawab kerja, dan kebijakan – kebijakan
yang ada di perusahaan secara berkelanjutan.
3. DISIPLIN
Memiliki kebiasaan kepatuhan yang diwujudkan dari sikap mental untuk
senantiasa taat dan melaksanakan perintah, aturan, system dan kebijakan – kebijakan
dalam perusahaan.
4. MUTU/KUALITAS
Kemampuan setiap orang untuk mewujudkan dan mempertahankan dan
meningkatkan standart diri pribadi, standart proses kerja dan standart satuan hasil yang
berupa barang kebendaan dan atau non kebendaan secara konsisten
berkesinambungan, sesuai tata kelola manajemen kerja dibagian produksi atau
dibagian lainnya agar terhindar dari pemborosan waktu kerja, pemborosan bahan baku,
pemborosan biaya, kesalahan kerja yang berakibat cacat proses, kelalaian karena
kecerobohan, atau karena tidak ada konsistensi dalam menjaga standart.
7. KESEJAHTERAAN
Menjadikan kesejahteraan sebagai tujuan bersama dalam peningkatan pengelolaan
usaha dalam jangka pendek dan jangka panjang yang secara riil dapat dinikmati oleh
seluruh stake holder dan lingkungan perusahaan.
8. LINGKUNGAN HIDUP
Berperan aktif dalam menjaga lingkungan hidup dengan 17ndust Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan yang baik dan
benar.
9. PERBAIKAN BERKELANJUTAN
Senantiasa melakukan evaluasi dan perbaikan yang bekelanjutan di segala bidang
kerja dalam usaha menjalankan system, prosedur – prosedur dan kebijakan- kebijakan
yang berorientasi pada keberlangsungan usaha baik dalam jangka pendek maupun
dalam jangka panjang perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA.
b) Jam Kerja
Hari Senin s/d Kamis : 07.30 s/d 15.30 Istirahat : 12.00 s/d 13.00
Hari Jumat : 07.30 s/d 15.30 Istirahat : 11.30 s/d 13.00
Hari Sabtu : 07.30 s/d 12.30 Tidak ada jam istirahat
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian Sawmill
Sawmill (penggergajian kayu) adalah proses mengubah kayu bulat (log)
menjadi kayu persegi (kayu gergajian) dengan menggunakan mensin bandsaw.
1 log dipotong menjadi papan, setelah selesai dipotong menjadi papan kayu masuk
ke oven, setelah itu masuk ke bagian pembahanan untuk dipotong RST. Dan
dibentuk menjadi komponen jadi dibagian konstruksinya.
Tujuan Sawmill
- Untuk meningkatkan nilai kayu (dalam Rp/m3 nya).
- Untuk dapat menyediakan kayu kepada konsumen dengan cepat dan
memenuhi selera (siap pakai).
- Untuk memotong kayu (log) yang memiliki ukuran besar.
- Untuk menghasilkan rendemen yang lebih banyak.
- Untuk mengurangi ongkos angkutan (dalam % terhadap nilai kayu).
2. Pengovenan Kayu (Kiln Dry)
Kayu basah yang sudah selesai dipotong di sawmill distack dengan tinggi
20m3- 30m3 sesuai dengan kapasitas oven yang dipakai. Tujuannya distack untuk
masuknya udara udara didalam rongga supaya bergantian agar kayu cepat kering.
Kapasitas oven mulai 18 – 203 tergantung besar kecilnya oven.
Pengertian Pembahanan
Pembahanan adalah proses memotong kayu dengan ukuran sesuai
kebutuhan proses pembentukan atau proses kayu dari sebelum ukuran pas sasaran
dibuat setengah jadi. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar
siap diproduksi. Pada proses ini harus mengetahui dengan tepat ukuran – ukuran
komponen untuk perabot pada waktu jadi sehingga pengaturan tentang rendemen
dan serat kayu sesuai dengan posisi komponen akan dapat diatur dengan benar.
Bahan kayu hanya diolah hingga ukuran kasar tapi sudah dilakukan
pemilihan kualitas terutama terhadap mata kayu, kayu gubal dan cacat kayu alami
yang lainnya. Pemeriksaan kualitas bahan dalam hubungannya dengan cacat alami
kayu.
Didalam proses pembahan ini ada juga proses FJL (Finger Joint Layer)
yaitu salah satu teknik menyambungkan antara potongan kayu dari ukuran kecil
kecil hingga menjadi lembaran papan.
Tujuan Pembahanan
- Menentukan ukuran kayu yang akan digunakan untuk membuat bagian
bagian produk.
- Pembuatan pola hingga control kualitas, sehingga kayu yang akan
digunakan tidak cacat dan berkualitas tinggi.
4. Konstruksi
Tujuan Konstruksi
- Pembuatan pola pada kayu yang sudah sesuai dengan ukuran.
- Membuat komponen dari bahan mentah masuk, menjadi ½ jadi.
5. Assembly (Perakitan)
Tujuan perakitan
- Menyusun dan menyatukan komponen menjadi 1 item produk.
- Mengecek kayu yang rusak.
6. Sanding (Pengamplasan)
Selain RH (Restoration Hardware) proses sanding nya yaitu dengan cara rustic
atau WGTK.
Bahan pendukungnya terdiri dari :
- Keertas Amplas 150
- Kertas Amplas 400
- Dempul
- Lem alteko
Tujuan Sanding
- Mendapatkan hasil finishing dengan tampilan yang indah dan menarik.
- Menghaluskan permukaan.
7. Rustic
Tujuan anyaman
- Menjadi bahan tambahan dalam pembuatan furniture.
- Menambah nilai keindahan dalam produk.
9. Finishing
Pengertian Finishing
Finishing adalah proses pewarnaan kayu dimana spesifikasi yang ditentukan oleh
pihak pembeli untuk menunjang daya jual, disisi lain juga mengawetkan kayu
dengan cara finishing.
Proses finishing antara lain:
Presertative: anti jamur.
Blocker: anti getah.
Basecoat: warna dasar.
Glaze: warna tekstur.
Top Coat: lapisan pelindung akhir.
Tujuan Finishing
- Meningkatkan perlindungan substrat kayu sekaligus meningkatkan
keindahannya.
- Memberikan nilai tambah pada produk.
- Meningkatkan daya keawetan pada produk.
- Menghilangkan bulu-bulu kayu dengan cara mengamplas secara manual.
10. Drop Test
Metode pengujian dilakukan dengan aturan tertentu di semua sudut karton antara
lain:
- Sudut tajam atau ujung karton
- Pojok sepanjang sisi tebal karton
- Sudut sepanjang sisi karton
- Sudut terpanjang sisi karton
- Bidang arah memanjang
- Bidang terkecil dengan arah memanjang
- Bidang terluas arah melebar
Pengertian Packing
Packing adalah proses pengemasan setiap produk untuk menjamin produk yang
akan dikirimkan aman sampai ke tangan konsumen.
Metode packing yang dipakai adalah metode pallet packing. Pallet packing
hanya dilakukan oleh pabrik-pabrik besar yang mengirimkan barangnya ke luar
negeri menggunakan industri.
Fungsi pallet untuk membantu menjaga packing + beberapa karton lainnya tetap
stabil dalam perjalanan.
Tujuan packing :
- Menjaga barang yang akan dikirimkan bisa terjaga dengan baik
- Mencegah terjadinya pertukaran produk, dengan produk lain.
12. Stuffing
Pengertian Stuffing
Stuffing adalah kegiatan muat barang yang sudah di packing ke dalam container.
Proses stuffing dimulai dari pengeluaran barang dari gudang packing dan dimuat ke
dalam container. Dalam operasional gudang packing, jadi salah satunya mengatur,
mengawasi, dan melaksanakan stuffing ke dalam container.
Tujuan Stuffing
- Mengoptimalisasikan ke dalam container.
3.4 Nama Mesin, Fungsi, Pengertian
a. Band Saw
Mesin Band saw adalah mesin gergaji yang ditunjukkan untuk
memudahkan dalam kegiatan pemotongan kayu besar industri melalui gesekan
terus menerus secara berputar dari mata besi yang tajam.
Fungsi Mesin Band saw adalah untuk memotong suatu objek dengan cepat dan
efektif.
b. Cross Cut
Mesin Cross Cut adalah mesin kayu yang digunakan untuk memotong core
piece sepanjang ukuran bare core.
c. Rip saw
Mesin Rip Saw adalah mesin yang berfungsi untuk membelah kayu menjadi
dua atau lebih bagian.
d. Oven Konvensional
Mesin Oven Konvensional adalah mesin dengan elemen pemanas dalam ruang
oven (cember) yang menyebabkan udara dalam ruang terinduksi panas, kemudian
udara panas disirkulasikan oleh kipas sirkulasi dan diarahkan dengan menggunakan
plafon. Bila udara panas ini sudah jenuh dengan uap air yang dievaporasi dari
kayu, maka udara itu akan dibuang melalui cerobong pembuang damper dan pada
saat yang sama dimasukkan udara bersih kedalam ruang kembali.
f. Sanding Master
Mesin Sanding Master adalah mesin untuk menghaluskan permukaan kayu
sebelum difinishing, dengan kecepatan tinggi sehingga memperoleh hasil yang
optimal.
g. Moulding kayu
Moulding kayu adalah mesin yang digunakan untuk membentuk permukaan kayu
sehingga membentuk sudut, lengkung, atau motif yang berguna untuk dekoratif
maupun untuk mempermudah pemasangan.
h. Tennon
Mesin Tennon adalah mesin untuk membuat konstruksi sambungan purus/pen
dengan berbagai ukuran.
i. Mortiser
Mesin Mortiser adalah mesin kayu khusus digunakan untuk memotong lubang
persegi atau persegi panjang dalam sepotong kayu.
Fungsi mesin mortise untuk melubangi kayu secara berulang ulang dan cepat.
j. Drum Sander
Mesin Drum Sander digunakan untuk menghaluskan bagian bagian produk papan
kayu yang datar, terlebih untuk benda benda kayu yang berukuran kecil dan
kompleks.
Fungsi Mesin Drum Sander untuk menghaluskan objek – objek atau benda
permukaan yang melengkung.
k. Wide Belt Sander Rustic
Wide Belt Sander Rustic berfungsi membuat kayu menjadi kasar atau
mengeluarkan serat pada kayu.
l. Radial Armsaw
Mesin Radial Armsaw adalah gergaji yang memiliki lengan yang memanjang di
atas meja sebagai tempat motor beserta pisaunya.
n. Shapper / Spindle
Fungsi Mesin Shapper / Spindle :
Membuat bentuk khusus pada komponen kayu sesuai bentuk yang telah
direncanakan.
Membuat lengkungan pada kaki kursi bagian belakang.
o. Horizontal Boor
Mesin Horizontal Boor adalah mesin dengan proses pengeborannya dapat secara
horizontal berputar kanan dan kiri. Pada proses pengeboran, poros utamanya
digerakkan kanan dan kiri sesuai kebutuhan yang diinginkan.
p. Vertikal Boor
Mesin Vertikal Boor adalah mesin dengan proses pengeborannya dapat secara
otomatis berputar naik dan turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya
digerakkan naik turun sesuai kebutuhan yang diinginkan.
Demikian hasil laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang saya lakukan selama 3
bulan di CV. VALASINDO SENTRA USAHA di Selokaton, Gondangrejo,
Karanganyar.
Dari hasil laporan yang saya berikan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
A. Kesimpulan
Walaupun dengan waktu yang industri singkat dalam pelaksanaan PKL, saya dapat
menambah wawasan dalam bebagai hal, maka saya akan memberikan saran sedikit
sebagai berikut :
PROSES STUFFING
KUALITAS KAYU STANDAR UMUM
Tidak dapat diterima – gubal kayu Tidak dapat diterima – gubal kayu pada
yang berdekatan pada permukaan A. permukaan A.
Dapat diterima – kayu teras – tidak Dapat diterima – variasi warna dan butiran
ada kayu gubal yang merata warna dan antara komponen dan laminasi.
bulirnya.
Tidak dapat diterima – grade B/C Dapat diterima – biji bijian yang berputar
dengan butiran gelap dan pewarnaan pada simpul. Bahkan pola warna.
mineral.
Tidak dapat diterima – simpul pin Dapat diterima – simpul pin ringan tidak
terbuka. lebih dari 2 pada komponen permukaan A.
Tidak dapat diterima – cacat pada Tidak dapat diterima – retak di simpul.
sambungan.
KUALITAS KAYU STANDAR KONSTRUKSI
Dapat diterima - laminasi warna yang serasi Tidak dapat diterima – laminasi tidak
secara merata. serasi dengan kayu jati grade B/C.
Tidak dapat diterima – hindari kontras Dapat diterima – sambungan jari yang
warna yang berlebihan antar komponen. serasi dengan warna di antara komponen.
Tidak dapat diterima – komponen yang tidak selaras – pemotongan dan perakitan mesin
standar.