Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI CV. VALASINDO SENTRA USAHA

Disusun oleh :
Nama : Satria Putra Pratama
Kelas XII
No. Absen 31
NIS/NISN : 5371/0043705613
Jurusan : Desain Permodelan Informasi Bangunan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 SURAKARTA


Jl. LU Adi Sucipto No. 42 Laweyan, Surakarta Kode pos 57143
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI CV. VALASINDO SENTRA USAHA

Disusun oleh :
Nama : Satria Putra Pratama
Kelas XII
No. Absen 31
NIS/NISN : 5371/0043705613
Jurusan : Desain Permodelan Informasi Bangunan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 SURAKARTA


Jl. LU Adi Sucipto No. 42 Laweyan, Surakarta Kode pos 57143
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI CV. VALASINDO SENTRA USAHA

Yang telah di susun dan disahkan oleh :


Disusun oleh :
Nama : Satria Putra Pratama
No 31
Kelas : XII DPIB

TELAH DISAHKAN :

Pada hari : Sabtu


Tanggal : 01 Oktober 2022

Guru Pembimbing Pembimbing Industri

Dewi Ardiyawati, S. Pd

Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NEGERI 5 Surakarta

Sri Ekowati, S. ST.


NIP. 19720820 199503 2 004
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. atas segala limpahan rahmat serta
hidayah inayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini tanpa suatu alangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam
kepada junjungan nabi besar Muhammad saw yang telah membawa kita dari jaman
jahiliah menuju zaman islamiah seperti saat ini.

Adapun tujuan dari penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai
pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.
Tidak lupa ucapan terima kasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung
terselesaikannya laporan ini antara lain :

1. Ibu Sri Ekowati, S. ST. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Surakarta.
2. Ibu Dewi Ardiyawati, S.Pd selaku guru pembimbing PKL (Praktek Kerja
Lapangan).
3. Bapak Mujahidin selaku pembimbing PKL di industri dan sebagai HRD & GA.
4. Bapak Albertus Yusanto selaku Kepala Produksi dan Pembahanan yang sudah
mengijinkan saya untuk Praktek Kerja Lapangan di bagian PPIC.
5. Para karyawan kantor yang sudah membantu menyelesaikan laporan ini,serta.
6. Semua pihak yang turut mendukung terselesaikannya laporan ini.

Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
demi terciptanya laporan yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya
laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.

Surakarta, 01 Oktober 2022

Satria Putra Pratama


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………..
 Struktur Organisasi Perusahaan……………………………………………
 Denah Lokasi Perusahaan………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang PKL……………………………………………………………
1.2 Tujuan PKL……………………………………………………………………
1.3 Alasan Memilih Lokasi PKL…………………………………………………..
1.4 Metode Pengumpulan Data…………………………………………………….
1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan………………………………………………
BAB II PROFIL PERUSAHAAN………………………………………………………..
2.1 Sejarah Perusahaan……………………………………………………………..
2.2 Visi dan Misi Perusahaan………………………………………………………
2.3 Tata Tertib Perusahaan…………………………………………………………
2.4 Jam Kerja Perusahaan…………………………………………………………..
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………………
3.1 RnD…………………………………………………………………………….
3.2 PPIC……………………………………………………………………………
3.3 Alur Produksi…………………………………………………………………..
3.4 Nama Mesin, Fungsi, Pengertian………………………………………………
3.5 Kualitas kayu jati………………...……………………………………………..
BAB VI PENUTUP……………………………………………………………………….
LAMPIRAN……………………………………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR
 Struktur Organisasi CV. VALASINDO SENTRA USAHA
 Denah Lokasi CV VALASINDO SENTRA USAHA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) atau Praktik Kerja Lapangan (PKL)
merupakan pelatihan sekaligus pembelajaran yang dilaksanakan di luar sekolah. Namun
program Prakerin atau PKL ini masih relevan dengan kompetensi keahlian yang dimiliki
siswa dan siswi SMK. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) serta menambah bekal demi masa depan siswa/siswi di dunia kerja.

Saat memasuki dunia kerja, akan banyak persaingan ketat antar calon karyawan.
Selain itu pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, semakin banyak pula
peralatan canggih yang digunakan dalam berbagai bidang. Prakerin atau PKL
dimaksudkan memberikan pengalaman bagi siswa/siswi untuk mengaplikasikan teori yang
didapat di sekolah dalam praktek nyata di dunia kerja.

Dengan adanya kegiatan prakerin atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
siswa/siswi dapat mengasah serta megimplementasikan materi pelajaran secara langsung
ke dunia industri sesuai keahliannya masing-masing. Dalam upaya mewujudkan Visi dan
Misi nya, SMK Negeri 5 Surakarta melaksanakan program Prakerin atau PKL demi
menjadikan siswa/siswi siap secara mental dan keterampilan memasuki dunia kerja.
3.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1. Dapat mengimplementasikan materi yang selama didapatkan di sekolah sehingga
dapat diterapkan dengan baik.
2. Membentuk pola pikir yang konstrutif pola pikir pada siswa/siswi peserta didik.
Sehingga dapat melihat peluang di masa depan.
3. Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia
kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung lagi
berkomunikasi secara profesional.
4. Membentuk etos kerja yang baik siswa/siswi peserta didik. Sehingga kedepannya
siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.
5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa
siswi sesuai jurusan masing-masing.
6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan
dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari.
7. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun dunia
usaha.
8. Menambah wawasan yang luas di dunia kerja.
9. Membentuk mental siswa/siswi dan industri motivasi dalam mencapai cita-cita.
10. Melatih kemampuan majerial dan keterampilan serta memupuk kemampuan
beradaptasi dan daya tangkap siswa dalam menjalankan tugas dan kewajiban yang
diberikan.

1.3 Alasan Pemilihan Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)


 Mendapatkan pilihan dari sekolah.
 Jarak tempat pkl dengan rumah industri dekat.
 Merupakan perusahaan berskala internasional.

1.4 Metode Pengumpulan Data


 Observasi.
 Wawancara.
 Studi Dokumen.
1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan
keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan bidang masing
masing.
2. Mengasah keterampilan yang diberikan sekolah menengah kejuruan (SMK) sesuai
dengan jurusan masing masing.
3. Mengenalkan siswa siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri maupun dunia
usaha sehingga pada saat mereka terjun ke lapangan pekerjaa yang sesungguhnya
dapat beradaptasi dengan cepat.
4. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga kerja
yang berkualitas.
5. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa itu sendiri, karena keahlian
yang tidak diajarkan disekolah didapat didunia usaha/industri.
BAB II
PROFILE PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA


Perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA berdiri tahun 1998 dan memulai
operasional usahanya pada tanggal 01 Januari 1999. Perusahaan yang menempati area
seluas ±13.065 m² ini terletak di jalan Solo Purwodadi Km 8,5, Dusun Mundu, Kelurahan
Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
CV. VALASINDO SENTRA USAHA adalah salah satu group industri dari hasil
pengembangan perusahaan Sawmills dan industri pengolahan kayu / furniture CV Roda
Jati Karanganyar yang lebih lama dan lebih dulu berdiri. CV. Roda Jati didirikan oleh
Bapak Miyono. Beliau adalah pendiri usaha perkayuan dalam group yang sangat mumpuni
dan tangguh, dan merupakan perintis usaha perkayuan dalam kawasan di Solo Raya.
Perusahaan CV. Roda Jati terletak dalam satu wilayah industri di kecamatan Gondangrejo,
kabupaten Karanganyar. CV. VALASINDO SENTRA USAHA dalam menjalankan
usahanya menggunakan bahan dasar utama industri hanya kayu jati. Pada awal operasional
perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA dipimpin langsung oleh Bapak Triyono
Budi Warsito, yang merupakan generasi kedua dari perusahaan berbasis keluarga Roda Jati
Group. Pada awal produksi saat itu hanya memiliki jumlah tenaga kerja total sekitar 50
orang dengan fokus orientasi pada produk garden furniture (GF).

Berawal dari sebuah kepercayaan dari pemerintah, mitra usaha dan masyarakat.
Kecermatan pemilik dalam membaca potensi peluang pasar dan tingginya minat pasar
furniture yang cukup besar di luar negeri saat itu, membulatkan tekad pemilik untuk
mewujudkan usaha ini. Perusahaan ini dibangun sebagai bentuk antisipasi melimpahnya
peluang pasar furniture diluar negeri terutama negara dari Eropa, Inggris, dan Amerika,
Australia dan kawasan Asia. Tingginya trend permintaan furniture era 90an ke atas di
CV. Roda Jati hingga mengembangkan perusahaan sejenis, terbilang mampu memenuhi
permintaan pasar.
Keberhasilan perusahaan selama kurun waktu lima tahun pertama karena didukung
dengan ketersediaan sumber daya manusia yang banyak dari lulusan SD hingga
SMA/STM sederajat, Bahan baku kayu jati yang melimpah dan mudah didapat, harga
bahan baku yang relatif murah, situasi kondisi politik dan ekonomi dalam negeri yang
sangat stabil, termasuk kebijakan-kebijakan pemerintah, serta faktor kehati-hatian pemilik
dalam menjalankan perencanaan dan penerapan manajemen yang sangat baik hingga dapat
menjadikan perusahaan ini berkembang pesat dan mampu sejajar dengan perusahaan besar
pesaing lainnya dari dalam dan luar negeri.

Dari awal berdiri, konsentrasi pengembangan produk furniture di CV.


VALASINDO SENTRA USAHA telah difokuskan untuk menghasilkan produk-produk
garden furniture (GF). Dikarenakan terjadi gejolak politik dalam negeri tahun 2004 dan
pengaruh pergeseran trend pasar internasional yang beranjak pada produk furniture jenis
indoor, pada kisaran tahun 2005 perusahaan mulai memproduksi produk indoor. Produk
indoor adalah produk-produk yang lebih dominan pada bahan baku kayu jati yang tidak
solid dan kualitas dibawah Garden Furniture. Produk ini lebih banyak memanfaatkan kayu
sisa produk garden furniture yang dilaminasi. Produk garden furniture saat itu sudah mulai
berkurang peminatnya di pasar internasional, dan di asia mulai banyak tren bermunculan
design dan produk-produk indoor yang lebih diminati oleh pasar. Peluang ini dapat dengan
cermat dibaca oleh pemilik perusahaan. Dengan didukung bahan baku untuk produk
indoor yang cukup melimpah dalam berbagai ukuran serta peralatan yang cukup memadai
pada akhirnya perusahaan dapat berproduksi dalam jumlah yang cukup besar hingga
mampu melayani pasar. Produk indoor sampai kini masih relatif banyak diminati pasar.

Tren pergeseran produk minimalis pada produk-produk indoor saat itu telah banyak
dikombinasikan dengan bahan-bahan dari metal atau stainless. Peluang ini dengan cermat
diamati dan diwujudkan oleh pemilik perusahaan. Dan pada tahun 2007 perusahaan mulai
mengembangkan produk garden maupun indoor yang dikombinasikan dengan bahan-
bahan metal atau stainless steels. Pada akhirnya produk ini dapat diterima dengan baik
oleh pasar internasional hingga saat ini.
Perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA dalam menjalankan usahanya
didukung permodalan dan mesin-mesin yang cukup memadai, sumber daya manusia yang
kompeten dibagiannya masing-masing dengan presentase lulusan SMK/SMA sederajat
dengan porsi yang cukup besar, persyaratan legalitas perizinan yang wajib dipenuhi dan
lengkap, menerapkan aturan ketenagakerjaan secara baik, menerapkan sistem standar
manajemen produksi yang ketat dan baik, penerapan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan, menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai upaya perlindungan dan
kenyamanan bagi karyawan dalam bekerja, dan menerapkan persyaratan yang diwajibkan
oleh pemerintah terhadap perusahaan yang memanfaatkan hasil hutan maupun persyaratan
wajib bagi negara tujuan ekspor tentang sertifikasi proses lacak balak kayu dengan
Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), FSC dan TFT. Saat ini, pasar furniture dari CV.
VALASINDO SENTRA USAHA telah melayani negara-negara di Amerika, Inggris dan
Australia dan negara Asia lainnya.
Visi dan Misi Perusahaan

2.2 Visi Perusahaan

1. Produktivitas yang berdaya saing dalam membuat produk furniture


Setiap orang yang bekerja di perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA
memberikan kinerja terbaiknya sebagai Sumber Daya yang berakhlaq, mentalitas
pekerja yang unggul dan berkarakter, serta sebagai pekerja yang memiliki kemampuan
pada bidangnya masing-masing yang kompetitif atau berdaya saing, yang berorientasi
pada kepentingan perusahaan dalam membuat produk furniture berkualitas
internasional dengan kemampuan bertahan jangka panjang.

2. Tumbuh dan berkembang


Setiap orang yang bekerja di perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA
secara individu dan bersama-sama berkemampuan secara aktif terlibat dalam
mewujudkan struktur organisasi yang efektif, sehat, tata kelola manajemen yang
baik dalam setiap perkembangan waktu, serta perbaikan tata kelola produksi
berkelanjutan yang berorientasi pada standart kualitas proses dan peningkatan
capaian hasil secara optimal dari waktu ke waktu.

3. Untuk kesejahteraan bersama


Seluruh hasil pencapaian prestasi oleh masing-masing orang dan prestasi usaha
perusahaan dapat dirasakan kemanfaatannya secara riil dan berdampak pada
peningkatan kesejahteraan bersama bagi seluruh stake holder dan lingkungan
perusahaan dalam arti seluas luasnya.
2.2 Misi Perusahaan

1. TANGGUNG JAWAB
Setiap orang yang diberikan kepercayaan dan perintah untuk melakukan pekerjaan
di dalam perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA melaksanakan tanggung
jawab secara pribadi dan tim kerja atas pencapaian prestasi kerja berdasarkan diskripsi
tugas dan kewenanagan berupa target peningkatan dan perbaikan kualitas diri dan
orientasi satuan hasil pekerjaan yang diberikan berdasarkan sistem yang didalamnya
memuat prosedur, cara kerja dan tata kelola administrasi , aturan-aturan dan garis
kebijakan perusahaan.

2. KOMITMEN, KONSEKUEN DAN KONSISTEN

a) KOMITMEN
Setiap kepercayaan yang diberikan dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan,wajib dipenuhi dan dijalankan dengan kesungguhan dan
keteguhan hati secara berkelanjutan.
b) KONSEKUEN
Kesanggupan untuk menjalankan setiap perintah, aturan-aturan, dan
kebijakan-kebijakan yang ada di perusahaan sesuai dengan maksud, tujuan dan
kepentingan bersama dalam jangka pendek maupun jangka panjang dalam
perusahaan.
c) KONSISTEN
Memiliki pendirian yang stabil dan keteguhan dalam hal menjalankan
setiap perintah dan larangan, tanggung jawab kerja, dan kebijakan – kebijakan
yang ada di perusahaan secara berkelanjutan.

3. DISIPLIN
Memiliki kebiasaan kepatuhan yang diwujudkan dari sikap mental untuk
senantiasa taat dan melaksanakan perintah, aturan, system dan kebijakan – kebijakan
dalam perusahaan.
4. MUTU/KUALITAS
Kemampuan setiap orang untuk mewujudkan dan mempertahankan dan
meningkatkan standart diri pribadi, standart proses kerja dan standart satuan hasil yang
berupa barang kebendaan dan atau non kebendaan secara konsisten
berkesinambungan, sesuai tata kelola manajemen kerja dibagian produksi atau
dibagian lainnya agar terhindar dari pemborosan waktu kerja, pemborosan bahan baku,
pemborosan biaya, kesalahan kerja yang berakibat cacat proses, kelalaian karena
kecerobohan, atau karena tidak ada konsistensi dalam menjaga standart.

5. ORGANISASI YANG KUAT


Memiliki budaya yang berkarakter, hidup dan berkembang bersama sesuai realita
kreatifitas yang muncul dari cara berpikir Dan bertindak untuk mewujudkan visi
perusahaan dengan cara mempertahankan standart nilai-nilai yang bersumber pada
sikap, perilaku yang sederhana, komunikasi yang efektif, dan kearifan lokal yang betul
betul dijadikan sebuah ideologi yang dipatuhi dan dijalankan dalam kehidupan sehari-
hari di tempat kerja hingga berkemampuan menciptakan lingkungan kerja yang
berhasil, dan evaluasi secara menyeluruh atas capaian yang ada secara
berkesinambungan.

6. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


Pimpinan perusahaan dan seluruh tenaga kerja yang bekerja di perusahaan CV.
VALASINDO SENTRA USAHA menyatakan komitmen secara bersama demi
keberlangsungan usaha dan bermitra dengan seluruh pihak untuk mewujudkan prinsip
ZERO ACCIDENT dalam perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA
dengan cara penerapan prinsip manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3)
secara konsisten dan berkelanjutan , lingkungan tempat kerja yang bersih dan tertata
baik membuat bekerja menjadi nyaman, produktifitas meningkat dan derajat kesehatan
terjaga.

7. KESEJAHTERAAN
Menjadikan kesejahteraan sebagai tujuan bersama dalam peningkatan pengelolaan
usaha dalam jangka pendek dan jangka panjang yang secara riil dapat dinikmati oleh
seluruh stake holder dan lingkungan perusahaan.
8. LINGKUNGAN HIDUP
Berperan aktif dalam menjaga lingkungan hidup dengan 17ndust Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan yang baik dan
benar.

9. PERBAIKAN BERKELANJUTAN
Senantiasa melakukan evaluasi dan perbaikan yang bekelanjutan di segala bidang
kerja dalam usaha menjalankan system, prosedur – prosedur dan kebijakan- kebijakan
yang berorientasi pada keberlangsungan usaha baik dalam jangka pendek maupun
dalam jangka panjang perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA.

2.3 Tata Tertib Perusahaan


Jam kerja dimulai pukul 07.30 s/d 15.30 WIB
a) Dilarang merokok di area perusahaan.
b) Karyawan wajib melakukan absen sebagai bukti kehadiran dengan
menggunakan alat pencatat waktu (mesin absensi face recognition), bila
terdapat absen yang kosong tanpa surat keterangan maka dinyatakan tidak
hadir.
c) Karyawan yang datang terlambat merupakan tindakan pelanggaran disiplin
kerja.
d) Dilarang membawa barang dari dalam area produksi, dll.

2.4 Jam Kerja Perusahaan


a) Hari kerja
Hari kerja diperusahaan ini adalah 6 hari kerja dalam seminggu
(Senin – Sabtu).

b) Jam Kerja
 Hari Senin s/d Kamis : 07.30 s/d 15.30 Istirahat : 12.00 s/d 13.00
 Hari Jumat : 07.30 s/d 15.30 Istirahat : 11.30 s/d 13.00
 Hari Sabtu : 07.30 s/d 12.30 Tidak ada jam istirahat
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 RnD (Research and Development)

Pengertian RnD (Research and Development)


RnD (Research and Development) adalah salah satu bagian penting yang
dilakukan perusahaan ketika sedang berinovasi menciptakan produk atau layanan
baru. Dan melakukan penelitian dan pengembangan pada produk produk baru.

Tujuan RnD (Research and Development)


 Agar perusahaan dapat meluncurkan produk atau jasa yang orisinal dan
optimal.
 Memaksimalkan desain, agar terpenuhi norma
desainnya. Norma-norma desain :
- Norma Ekonomis
- Norma Estetika
- Norma Tinggi Manusia
- Norma Lingkungan
- Norma Industri
- Norma Keselamatan
 Agar proses produksi lebih efektif dan efisien.

Tugas RnD ( Research and Development)


 Membuat sampel produk
 Melakukan tes, membuat alat tes, dan mengembangkan teknologi baru
untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
3.2 PPIC (Production Planning & Inventory Control)

Pengertian PPIC (Production Planning & Inventory Control)


PPIC (Production Planning & Inventory Control) adalah unit divisi yang
memiliki tugas atau pekerjaan untuk mempersiapkan proses manufaktur dan
mengelola stok persediaan bahan baku hingga akhirnya diproduksi menjadi barang
jadi.

Tugas umum PPIC (Production Planning & Inventory Control)


 Menerima order dari bagian penjualan lalu memastikan orderan ini selesai
dan dikirim ke customer pada tepat waktunya, fungsi PPIC berkaitan
dengan fungsi marketing, purchasing, dan produksi.
 Membuat laporan bulanan atas realisasi pelaksanaan produksi.
 Memenuhi permintaan pembuatan sample produk dari sales marketing dan
memantau proses pembuatan sample tersebut.
 Membuat perencanaan produksi berdasarkan atas forecast penjualan yang
sudah diterima dari sales marketing/manager.
 Membuat rencana pengadaan bahan baku yang dibutuhkan untuk keperluan
proses produksi berdasarkan kepada forecast penjualan dari sales marketing
dengan memperhitungkan kondisi stock barang update digudang dengan
cara melakukan perhitungan kebutuhan material bahan baku.
 Menyusun jadwal proses produksi dengan memperhitungkan cycle time
(waktu), rounting dan jumlah per lot yang tepat, sehingga barang yang
diproduksi tersebut bisa dikirim tepat waktu dan sesuai dengan schedule
yang sudah dibuat.
 Mencari karton box sesuai ukuran yang sudah ditentukan.
Tujuan PPIC (Production Planning & Inventory Control)
 Membantu perusahaan agar lebih efektif dan juga efisien dalam hal
melakukan kegiatan produksi dan aktivitas produksi.
 Mengatur berbagai langkah dalam proses produksi agar bisa dijadikan
sebagai patokan dalam hal membuat perencanaan proses produksi di masa
yang akan datang.
 Mengendalikan dan mengatur seluruh alur pendistribusian bahan baku
perusahaan.
 Membantu perusahaan agar lebih maksimal dalam hal menggunakan modal
produksi agar seluruh perencanaan jangka panjang perusahaan agar bisa
tercapai.
 Membantu divisi lain di dalam perusahaan, seperti divisi penjualan,
pemasaran, dan produksi untuk menentukan jumlah produk, waktu lamanya
produksi, dan alur pendistribusiannya agar inventory perusahaan menjadi
lebih efisien.
3.3 Alur Produksi

1. Sawmill ( Penggergajian Kayu )

Pengertian Sawmill
Sawmill (penggergajian kayu) adalah proses mengubah kayu bulat (log)
menjadi kayu persegi (kayu gergajian) dengan menggunakan mensin bandsaw.
1 log dipotong menjadi papan, setelah selesai dipotong menjadi papan kayu masuk
ke oven, setelah itu masuk ke bagian pembahanan untuk dipotong RST. Dan
dibentuk menjadi komponen jadi dibagian konstruksinya.

Perkiraan untuk 1m3 log :


- Produk jadi 15%
- RST kayu 25%
- Papan 50% - 60%

Untuk RST sendiri kemungkinan = 20% ukuran jadi


30% sisa yang terdiri dari = serbuk dan potongan
kecil.

Tujuan Sawmill
- Untuk meningkatkan nilai kayu (dalam Rp/m3 nya).
- Untuk dapat menyediakan kayu kepada konsumen dengan cepat dan
memenuhi selera (siap pakai).
- Untuk memotong kayu (log) yang memiliki ukuran besar.
- Untuk menghasilkan rendemen yang lebih banyak.
- Untuk mengurangi ongkos angkutan (dalam % terhadap nilai kayu).
2. Pengovenan Kayu (Kiln Dry)

Pengertian Pengovenan Kayu (Kiln Dry)


Pengovenan Kayu (Kiln Dry) adalah suatu proses pengeluaran air dari
dalam kayu hingga mencapai kadar air yang seimbang dengan lingkungan dimana
kayu akan digunakan tanpa menurunkan kualitas kayu.

Kayu basah yang sudah selesai dipotong di sawmill distack dengan tinggi
20m3- 30m3 sesuai dengan kapasitas oven yang dipakai. Tujuannya distack untuk
masuknya udara udara didalam rongga supaya bergantian agar kayu cepat kering.
Kapasitas oven mulai 18 – 203 tergantung besar kecilnya oven.

Proses pengovenan dimulai dari kayu yang udah distack dimasukkan ke


dalam oven. Setelah itu tungku diisi dengan air, air memanas + 500 liter, mengalir
ke pompa dengan kapasitas 5%. Panas dari kayu yang dibakar bikin air mendidih
lalu air mengalir melewati spiral yang ada di kamar oven lalu terkena kipas yang
panasnya nyebar diantara kayu yang ada didalam kamar oven tersebut.

Waktu yang diperlukan lamanya pengovenan +15 hari. Pengerjaan oven


memerlukan 2 drim/minggu. Penyusunannya memerlukan waktu + 3 hari. Adapun
juga kecelakaan kerjanya yaitu kejatuhan kayu.

Tujuan Pengovenan Kayu (Kiln Dry)


Mengeluarkan sebanyak mungkin air yang terkandung didalam kayu.
Pengovenan kayu untuk mengurangi jumlah air yang terkandung didalam kayu,
sehingga kayu diubah statusnya dari kayu berkondisi basah menjadi kayu
berkondisi kering.
3. Pembahanan

Pengertian Pembahanan
Pembahanan adalah proses memotong kayu dengan ukuran sesuai
kebutuhan proses pembentukan atau proses kayu dari sebelum ukuran pas sasaran
dibuat setengah jadi. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar
siap diproduksi. Pada proses ini harus mengetahui dengan tepat ukuran – ukuran
komponen untuk perabot pada waktu jadi sehingga pengaturan tentang rendemen
dan serat kayu sesuai dengan posisi komponen akan dapat diatur dengan benar.

Bahan kayu hanya diolah hingga ukuran kasar tapi sudah dilakukan
pemilihan kualitas terutama terhadap mata kayu, kayu gubal dan cacat kayu alami
yang lainnya. Pemeriksaan kualitas bahan dalam hubungannya dengan cacat alami
kayu.

Didalam proses pembahan ini ada juga proses FJL (Finger Joint Layer)
yaitu salah satu teknik menyambungkan antara potongan kayu dari ukuran kecil
kecil hingga menjadi lembaran papan.

Tujuan Pembahanan
- Menentukan ukuran kayu yang akan digunakan untuk membuat bagian
bagian produk.
- Pembuatan pola hingga control kualitas, sehingga kayu yang akan
digunakan tidak cacat dan berkualitas tinggi.
4. Konstruksi

Pengertian proses konstruksi


Konstruksi kayu prosesnya dimulai dengan penyerutan kayu untuk
menghasilkan permukaan yang halus, lalu pemotongan pada sisi panjang sebagai
ukuran jadi hingga pembuatan lubang konstruksi. Beberapa komponen melalui
proses pada mesin yang sama secara berulang – ulang.

Proses konstruksi meliputi :


- Pembuatan lubang dowel.
- Pembuatan tenon & mortise.
- Alur dan takikan, dan lain lain.
- Drum Sander menghaluskan permukaan sisi kayu.
- Pembuatan Spindle & Shapper.
- Pembuatan lubang & pembesaran lubang menggunakan Horizontal dan
Vertikal Boor.
- Memotong objek berbahan keras.

Tujuan Konstruksi
- Pembuatan pola pada kayu yang sudah sesuai dengan ukuran.
- Membuat komponen dari bahan mentah masuk, menjadi ½ jadi.
5. Assembly (Perakitan)

Pengertian proses perakitan


Perakitan adalah proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian
komponen menjadi suatu produk.
Proses perakitan ini 1 hari menghasilkan 15 pcs / item (dilembur), seharusnya
minimal 1 hari menghasilkan 30 pcs / item.

Bahan pendukungnya terdiri dari :


- Lem kayu
- Baut
- Paku
- Sekrup atau pin kayu

Alat pendukungnya terdiri dari :


- Bor
- Tanggem
- Pukul
- Grenda

Tujuan perakitan
- Menyusun dan menyatukan komponen menjadi 1 item produk.
- Mengecek kayu yang rusak.
6. Sanding (Pengamplasan)

Pengertian proses Sanding


Sanding adalah proses menghaluskan permukaan dan membersihkan media
kayu dari kotoran dan cacat kayu dengan cara digosokkan pada bidang kerja.
Proses sanding : Barang yang sudah dirakit,digrenda, setelah itu dijemur, masuk ke
tahap pendempulan pada kayu, penghilangan lem menggunakan hairdrayer,
disander menggunakan amplas 150, setelah selesai disender menggunkan amplas
150 masuk ke tahan terakhir yaitu menggunakan amplas 400.
Lama prosesnya tergantung sesuai dengan besar kecilnya kayu/item.

Proses sanding (pengamplasan) dibedakan menjadi 2 yaitu :


- Natural
- Rustic (WGTK)

Selain RH (Restoration Hardware) proses sanding nya yaitu dengan cara rustic
atau WGTK.
Bahan pendukungnya terdiri dari :
- Keertas Amplas 150
- Kertas Amplas 400
- Dempul
- Lem alteko

Alat pendukungnya terdiri dari :


- Gerinda
- Hairdrayer
- Sander

Tujuan Sanding
- Mendapatkan hasil finishing dengan tampilan yang indah dan menarik.
- Menghaluskan permukaan.
7. Rustic

Pengertian proses Rustic


Rustic adalah proses pengamplasan mengacu pada kondisi kayu. Kayu bisa
menjadi kasar secara alami, atau dikondisikan agar tampak kasar.
Proses rustic : Finishing yang menonjolkan serat ulir kayu sehingga
menimbukan kesan corak tempo dulu, dengan goresan cat yang akan memberikan
kesan kayu lama/jadul.
Alat pendukung proses finishing rustic :
- Sikat kawat
- Gerinda Rustic
- Palu
Bahan pendukung/cat warna proses finishing rustic :
- Biovarnish sanding sealer
- Biovarnish liquid stain
- Biovarnish glaze black
- Biovarnish clear coat
Tujuan Rustic
- Untuk mendapatkan kayu yang memiliki tekstur kasar.
- Menonjolkan serat ulir kayu.
8. Anyaman

Pengertian proses anyaman


Anyaman adalah proses merangkai serat hingga membentuk produk yang kaku.
Proses anyaman ini berguna untuk menutupi kerangka kursi yang sesuai dengan
jenis kursi dan desainnya.

Tujuan anyaman
- Menjadi bahan tambahan dalam pembuatan furniture.
- Menambah nilai keindahan dalam produk.

9. Finishing

Pengertian Finishing
Finishing adalah proses pewarnaan kayu dimana spesifikasi yang ditentukan oleh
pihak pembeli untuk menunjang daya jual, disisi lain juga mengawetkan kayu
dengan cara finishing.
Proses finishing antara lain:
 Presertative: anti jamur.
 Blocker: anti getah.
 Basecoat: warna dasar.
 Glaze: warna tekstur.
 Top Coat: lapisan pelindung akhir.

Tujuan Finishing
- Meningkatkan perlindungan substrat kayu sekaligus meningkatkan
keindahannya.
- Memberikan nilai tambah pada produk.
- Meningkatkan daya keawetan pada produk.
- Menghilangkan bulu-bulu kayu dengan cara mengamplas secara manual.
10. Drop Test

Pengertian Drop Test


Drop Test adalah proses uji coba menentukan kemampuan/kekuatan karton produk
untuk mempertahankan dan melindungi isi pada produk itu, setelah jatuh bebas dari
ketinggian tertentu, dengan cara mekanik atau manual dititik tertentu dan sesuai
dengan ketentuan uji jatuh dilakukan pada permukaan sudut – sudut, permukaan
datar dan tepi pada karton.

Metode pengujian dilakukan dengan aturan tertentu di semua sudut karton antara
lain:
- Sudut tajam atau ujung karton
- Pojok sepanjang sisi tebal karton
- Sudut sepanjang sisi karton
- Sudut terpanjang sisi karton
- Bidang arah memanjang
- Bidang terkecil dengan arah memanjang
- Bidang terluas arah melebar

Tujuan Drop Test :


- Menguji ketahanan packing selama pengiriman.
- Tes jatuh memastikan bahwa produk tetap dalam kondisi aslinya.
11. Packing

Pengertian Packing
Packing adalah proses pengemasan setiap produk untuk menjamin produk yang
akan dikirimkan aman sampai ke tangan konsumen.
Metode packing yang dipakai adalah metode pallet packing. Pallet packing
hanya dilakukan oleh pabrik-pabrik besar yang mengirimkan barangnya ke luar
negeri menggunakan industri.
Fungsi pallet untuk membantu menjaga packing + beberapa karton lainnya tetap
stabil dalam perjalanan.

Tujuan packing :
- Menjaga barang yang akan dikirimkan bisa terjaga dengan baik
- Mencegah terjadinya pertukaran produk, dengan produk lain.
12. Stuffing

Pengertian Stuffing
Stuffing adalah kegiatan muat barang yang sudah di packing ke dalam container.
Proses stuffing dimulai dari pengeluaran barang dari gudang packing dan dimuat ke
dalam container. Dalam operasional gudang packing, jadi salah satunya mengatur,
mengawasi, dan melaksanakan stuffing ke dalam container.

Tujuan Stuffing
- Mengoptimalisasikan ke dalam container.
3.4 Nama Mesin, Fungsi, Pengertian

a. Band Saw
Mesin Band saw adalah mesin gergaji yang ditunjukkan untuk
memudahkan dalam kegiatan pemotongan kayu besar industri melalui gesekan
terus menerus secara berputar dari mata besi yang tajam.

Fungsi Mesin Band saw adalah untuk memotong suatu objek dengan cepat dan
efektif.

b. Cross Cut
Mesin Cross Cut adalah mesin kayu yang digunakan untuk memotong core
piece sepanjang ukuran bare core.
c. Rip saw
Mesin Rip Saw adalah mesin yang berfungsi untuk membelah kayu menjadi
dua atau lebih bagian.

d. Oven Konvensional
Mesin Oven Konvensional adalah mesin dengan elemen pemanas dalam ruang
oven (cember) yang menyebabkan udara dalam ruang terinduksi panas, kemudian
udara panas disirkulasikan oleh kipas sirkulasi dan diarahkan dengan menggunakan
plafon. Bila udara panas ini sudah jenuh dengan uap air yang dievaporasi dari
kayu, maka udara itu akan dibuang melalui cerobong pembuang damper dan pada
saat yang sama dimasukkan udara bersih kedalam ruang kembali.

Fungsi Mesin Oven Konvensional :


 Mengeringkan kayu basah yang ada di dalam oven.
e. Double Planer
Double Planer adalah mesin yang digunakan untuk menyerut balken kering yang
sudah dipotong untuk meratakan ketebalan balken sesuai keperluan.

Fungsi Mesin Double Planer :


 Mengetam dua sisi permukaan kayu.
 Menyeragamkan ketebalan kayu.
 Membentuk potongan potongan kayu.

f. Sanding Master
Mesin Sanding Master adalah mesin untuk menghaluskan permukaan kayu
sebelum difinishing, dengan kecepatan tinggi sehingga memperoleh hasil yang
optimal.
g. Moulding kayu
Moulding kayu adalah mesin yang digunakan untuk membentuk permukaan kayu
sehingga membentuk sudut, lengkung, atau motif yang berguna untuk dekoratif
maupun untuk mempermudah pemasangan.

Fungsi Mesin Moulding kayu :


 Membentuk profile dekoratif.
 Membentuk profile sambungan presisi atau joinery.
 Menghaluskan kayu 4 sisi.
 Mengurangi ketebalan kayu secara akurat.

h. Tennon
Mesin Tennon adalah mesin untuk membuat konstruksi sambungan purus/pen
dengan berbagai ukuran.
i. Mortiser
Mesin Mortiser adalah mesin kayu khusus digunakan untuk memotong lubang
persegi atau persegi panjang dalam sepotong kayu.
Fungsi mesin mortise untuk melubangi kayu secara berulang ulang dan cepat.

j. Drum Sander
Mesin Drum Sander digunakan untuk menghaluskan bagian bagian produk papan
kayu yang datar, terlebih untuk benda benda kayu yang berukuran kecil dan
kompleks.

Fungsi Mesin Drum Sander untuk menghaluskan objek – objek atau benda
permukaan yang melengkung.
k. Wide Belt Sander Rustic
Wide Belt Sander Rustic berfungsi membuat kayu menjadi kasar atau
mengeluarkan serat pada kayu.

l. Radial Armsaw
Mesin Radial Armsaw adalah gergaji yang memiliki lengan yang memanjang di
atas meja sebagai tempat motor beserta pisaunya.

Fungsi Mesin Radial Armsaw :


 Memotong tegak maupun miring.
 Memotong coakan tegak atau miring.
 Membuat sponing dan membuat alur.
 Membuat poros.
m. Vertical Band Saw
Mesin Vertikal Band saw adalah jenis pemotong yang sangat handal dengan hasil
transmisi yang presisi dan mulus.

Fungsi Mesin Vertikal Band saw :


 Menyelesaikan pemotongan rumit yang tidak dapat dilakukan dengan
bandsaw jenis lain.
 Memotong objek berbahan keras.

n. Shapper / Spindle
Fungsi Mesin Shapper / Spindle :
 Membuat bentuk khusus pada komponen kayu sesuai bentuk yang telah
direncanakan.
 Membuat lengkungan pada kaki kursi bagian belakang.
o. Horizontal Boor
Mesin Horizontal Boor adalah mesin dengan proses pengeborannya dapat secara
horizontal berputar kanan dan kiri. Pada proses pengeboran, poros utamanya
digerakkan kanan dan kiri sesuai kebutuhan yang diinginkan.

Fungsi Mesin Horizontal Boor :


 Pembuatan lubang.
 Pembesaran lubang.

p. Vertikal Boor
Mesin Vertikal Boor adalah mesin dengan proses pengeborannya dapat secara
otomatis berputar naik dan turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya
digerakkan naik turun sesuai kebutuhan yang diinginkan.

Fungsi Mesin Vertikal Boor :


 Pembuatan lubang.
 Pembesaran lubang.
q. Router
Mesin Router adalah salah satu mesin woodworker yang diperlukan untuk
membentuk profil atau bentukan pada kayu.

Fungsi Mesin Router :


 Membuat profil dan menghias benda kerja kayu.
 Membentuk sisi tebal kayu dan membuat alur.
 Membuat sponing.
 Membuat meratakan pelapis sintetik (formika).
 Membuat sambungan meja.
3.5 Kualitas Kayu Jati
1. Kayu Jati Grade A (Kelas A)

Pengertian Kayu Jati Grade A (Kelas A)


Kayu Jati Grade A merupakan jenis kayu Jati kualitas paling baik diantara
jenis kayu jati kelas lainnya. Kayu Grade A terletak pada inti batang pohon jati
antara hati kayu dan gubal kayu.
Ciri-ciri Kayu Jati Grade A
1. Serat kayu paling padat,
2. Warna lebih coklat,
3. Memiliki senyawa alami (senyawa kimia tektokuinon), semacam
minyak pelumas yang mampu melindungi kayu Jati dari serangan
rayap dan pertumbuhan jamur.
4. Dalam satu batang pohon hanya 25% saja kayu Jati yang
termasuk kedalam Grade A.
5. Kayu Jati Grade A harganya paling mahal diantara lainnya.

2. Kayu Jati Grade B (Kelas B)

Pengertian Kayu Jati Grade B (Kelas B)


Kayu Jati Grade B merupakan jenis kayu Jati yang terletak ditengah batang
pohon Jati dan ada beberapa bagian hati serta gubal kayu yang di ambil, Kayu
Jati ini memiliki kualitas sedang.

Ciri-ciri Kayu Jati Grade B


1. Serat kayu tidak beraturan,
2. Warna hampir sama dengan kayu Jati Grade A,
3. Memiliki senyawa alami minyak pelindung dari serangan hama, rayap,
hewan pengerat, dan jamur, seperti yang terdapat pada kayu Jati Grade
A.
4. Dalam satu batang pohon hanya terdapat 35% saja kayu Jati yang
termasuk kedalam Grade B
5. Harga kayu Jati Grade B masih terbilang mahal,namun lebih murah jika
dibandingkan dengan kayu Jati Grade A.
3. Kayu Jati Grade C (Kelas C)

Pengertian Kayu Jati Grade C


Kayu Jati Grade C merupakan jenis kayu Jati yang terdapat pada bagian
terluar batang pohon Jati. Kayu Jati Grade C memiliki kualitas yang kurang
baik dibandingkan dengan kayu Jati grade A dan grade B.

Ciri-ciri Kayu Jati Grade C


1. Warna kayu paling cerah putih kekuningan,
2. Serat kayu tidak beraturan,
3. Serat kayu kurang padat,
4. Tidak terdapat minyak pelumas alami seperti kayu Jati grade A dan
grade B, sehingga sangat rawan serangan rayap dan jamur.
5. Dalam satu batang pohon terdapat 40% yang termasuk grade C.
6. Harganya paling murah.
BAB IV
PENUTUP

Demikian hasil laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang saya lakukan selama 3
bulan di CV. VALASINDO SENTRA USAHA di Selokaton, Gondangrejo,
Karanganyar.
Dari hasil laporan yang saya berikan dapat ditarik kesimpulan bahwa :

A. Kesimpulan

1) CV. VALASINDO SENTRA USAHA adalah perusahaan industri yang


menghasilkan produk produk garden furniture (GF). Produk indoor adalah
produk-produk yang lebih dominan pada bahan baku kayu jati yang tidak
solid dan kualitas dibawah Garden Furniture. Produk ini lebih banyak
memanfaatkan kayu sisa produk garden furniture yang dilaminasi.
2) Perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA memiliki potensi
peluang pasar dan tingginya minat pasar furniture yang cukup besar di luar
negeri.
3) Perusahaan CV. VALASINDO SENTRA USAHA juga mengekspor
produknya diluar negeri terutama negara dari Eropa, Inggris, dan Amerika,
Australia dan Kawasan Asia.
4) Pasar furniture dari CV. VALASINDO SENTRA USAHA telah melayani
negara-negara di Amerika , Inggris dan Australia dan negara Asia lainnya.
5) Proses produksi di perusahaan ini menggunakan mesin tapi sebagian besar
masih menggunakan tenaga manusia.
6) Pada tahap sanding (pengamplasan) di CV. VALASINDO SENTRA
USAHA kebanyakan menggunakan proses pengamplasan manual untuk
menghasilkan produk finishing natural dan untuk produk WGTK
menggunakan proses rustic.
7) PPIC (Production Planning & Inventory Control) adalah proses manufaktur
dan mengelola stok persediaan bahan baku hingga akhirnya diproduksi
menjadi barang jadi.
8) RnD (Research and Development) adalah otaknya produksi. Salah satu
bagian penting yang dilakukan perusahaan ketika sedang berinovasi
menciptakan produk atau layanan baru.
9) Proses pemesanan produk furniture memerlukan waktu 3 bulan, karena
waktu proses pembuatannya cukup lama, 1 bulan masih diproses swammil,
2 minggu prosesnya di klin dry (pengovenan), 2 minggu diproses
pembahanan dan konstruksi, 2 minggu diperakitan, 2 minggu diproses
sanding,packing dan stuffing.
10) Kayu yang dipakai untuk pembuatan furniture adalah kayu teras. Kayu
Teras adalah kayu yang mempunyai tekstur yang bagus, kayu yang kuat
tidak lembek.
11) Kualitas kayu Jati dibedakan berdasarkan gradenya :
 Grade A : serat kayu lebih padat, dari segi warna terlihat sangat coklat.
 Grade B : serat kayu tidak beraturan, dari segi warna hampir sama
dengan kayu Jati grade A.
 Grade C : serat kayu tidak beraturan, dari segi warna kayu paling cerah
putih kekuningan.
B. Saran

Walaupun dengan waktu yang industri singkat dalam pelaksanaan PKL, saya dapat
menambah wawasan dalam bebagai hal, maka saya akan memberikan saran sedikit
sebagai berikut :

1) Siswa PKL yang tidak mematuhi tata tertib perusahaan sebaiknya


ditegaskan lagi atau diberi sanksi. Agar tidak menyepelekan hal tersebut.
2) Pihak sekolah agar tetap menjaga hubungan baik dengan pihak perusahaan
industri sehingga akan memudahkan proses penyaluran siswa/siswi ke
industri.
3) Perlu diatur waktu PKL yang telah ditentukan agar pembimbing
memberikan materi dan praktek seimbang.
4) Perusahaan Industri harus lebih mengembangkan kemampuan siswa/siswi
agar lebih berpengalaman dalam dunia kerja maupun dunia industri.
LAMPIRAN

PROSES PEMBAHANAN PROSES FINISHING WGTK (RUSTIC)

PROSES PERAKITAN PROSES PERAKITAN TOTAL

PROSES ANYAMAN PROSES PENGELASAN PADA METAL


PROSES PACKING

PROSES STUFFING
KUALITAS KAYU STANDAR UMUM

Dapat diterima – Grade A – warna Tidak dapat diterima – pewarnaan mineral


dan butiran seragam. dan pola butir diluar toleransi A.

Tidak dapat diterima – gubal kayu Tidak dapat diterima – gubal kayu pada
yang berdekatan pada permukaan A. permukaan A.

Dapat diterima – kayu teras – tidak Dapat diterima – variasi warna dan butiran
ada kayu gubal yang merata warna dan antara komponen dan laminasi.
bulirnya.
Tidak dapat diterima – grade B/C Dapat diterima – biji bijian yang berputar
dengan butiran gelap dan pewarnaan pada simpul. Bahkan pola warna.
mineral.

Tidak dapat diterima – simpul pin Dapat diterima – simpul pin ringan tidak
terbuka. lebih dari 2 pada komponen permukaan A.

KECACATAN PADA KAYU

Tidak dapat diterima – cacat pada Tidak dapat diterima – retak di simpul.
sambungan.
KUALITAS KAYU STANDAR KONSTRUKSI

Tidak dapat diterima – kegagalan pra Tidak dapat diterima – tanda


penyotiran untuk pemeriksaan/retak. pemotong mesin QC penggilingan gagal.

Tidak dapat diterima – perakitan gagal QC Tidak dapat diterima – pemesinan


– mesin gesekan. gagal dan perakitan QC - cacat pada
sambungan.

Dapat diterima - laminasi warna yang serasi Tidak dapat diterima – laminasi tidak
secara merata. serasi dengan kayu jati grade B/C.
Tidak dapat diterima – hindari kontras Dapat diterima – sambungan jari yang
warna yang berlebihan antar komponen. serasi dengan warna di antara komponen.

Tidak dapat diterima – miter Tidak dapat diterima – mesin memotong


terbuka/terbelah – potongan angel pada standar terpecahkan.
miter buruk, bilah pemotong tumpul. Lem
berlebih tidak dibersihkan.

Tidak dapat diterima – tambalan yang Tidak dapat diterima – komponen


terlihat dipermukaan C. potong mesin dari standar dikoreksi
dengan pengisi kayu.
Tidak dapat diterima – QC perakitan gagal – steker ceroboh; warna tidak serasi. Lem tidak
dibersihkan dari permukaan.

Tidak dapat diterima – QC perakitan gagal – colokan tidak diamplas halus.

Tidak dapat diterima – komponen yang tidak selaras – pemotongan dan perakitan mesin
standar.

Anda mungkin juga menyukai