Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Rahayu Mointi
Ketua Program Studi Teknik Sipil
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
INDONESIA
ayumointi@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar perbandingan antara lebar dan
panjang retak yang terjadi pada elemen struktur balok beton bertulang dan menggambarkan pola
pembentukan retak yang terjadi pada balok.
Dengan menggunakan benda uji balok beton bertulang tampang empat persegi panjang dengan
dimensi 20 x 30 x 160 cm sebanyak 2 buah dengan tulangan tarik 3 Ф 12 dan tulangan tekan 2 Ф 8
sedangkan mutu beton yang direncanakan adalah 40 Mpa. Pembebanan dilakukan secara bertahap
sampai balok mengalami keruntuhan. Setiap tahap pembebanan dilihat berapa besar retak yang
terjadi pada balok.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Universitas Muslim Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran pola retak yang
terjadi adalah semakin panjang retak pada balok lebar retak yang terjadi semakin kecil hal ini
disebabkan karena proses pengukuran retak yang bersifat non struktur cenderung dipengaruhi oleh
kekuatan balok pada daerah permukaan saja, sedangkan untuk panjang retak yang pendek dengan
lebar retak yang besar cenderung bersifat struktur.
Kata Kunci : Balok beton bertulang, Mutu beton, dan Geser lentur.
[Kajian Eksperimental Mekanisme Retak Pada Balok Beton Bertulang : Rahayu Mointi] 104
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2
[Kajian Eksperimental Mekanisme Retak Pada Balok Beton Bertulang : Rahayu Mointi] 105
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2
KAJIAN PUSTAKA kerikil atau batu pecah), air dan zat additive
(tambahan) bila diperlukan. Beton harus
dicampur dan diaduk dengan benar dan
Teori Beton
merata agar dapat diperoleh mutu beton
Beton adalah suatu material buatan yang baik. Hubungan antara tegangan dan
manusia yang didapat dari campuran regangan beton, dapat dilihat pada Gambar
beberapa material dasar, yaitu semen, 1.
agregat halus (pasir atau kerikil halus yang
lolos saringan #4), agregat kasar (batu
Setiap jenis baja tulangan yang pada umumnya baja tulangan yang terdapat
dihasilkan oleh pabrik – pabrik baja yang dipasaran indonesia dapat digolongkan
terkenal dapat dipakai. Pada umumnya dalam mutu seperti yang tercantum pada
setiap pabrik baja mempunyai standar mutu tabel.
dan jenis baja sesuai dengan yang berlaku di
negara yang bersangkutan. Namun demikian
[Kajian Eksperimental Mekanisme Retak Pada Balok Beton Bertulang : Rahayu Mointi] 106
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2
L/2 L/2
Mmax = PL / 4
Tipe Retak Pada Balok Beton Pekerjaan finishing beton cor yang
kurang teliti.
Penampang beton bisa mengalami
keretakan ketika menahan momen lentur. Faktor-faktor Penyebab
Sewaktu serat bawah tertarik, beton Terjadinya Keretakan Pada Beton
sebenarnya bisa menahan tegangan tarik Bertulang
tersebut, tetapi kuat tarik beton sangatlah
kecil. Retak pada beton biasanya terjadi Sebenarnya setiap beton bertulang yang
karena desain dan praktek konstruksi yang diaplikasikan pada struktur bangunan pasti
tidak benar seperti: akan terjadi retakan, yang harus
Persiapan tanah dasar yang kurang dipertimbangkan adalah apakah retakan
tepat. tersebut dapat ditolerir karena tidak
Penggunaan beton dengan nilai slump berbahaya atau retakan tersebut
yang tinggi atau penambahan air yang membahayan struktur bangunan secara
berlebihan pada pekerjaan pengadukan keseluruhan. Keretakan pada beton
campuran beton. bertulang ini disebabkan oleh beberapa hal,
[Kajian Eksperimental Mekanisme Retak Pada Balok Beton Bertulang : Rahayu Mointi] 107
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2
karena pengaruh dari sifat beton itu sendiri suhu yang timbul akibat reaksi dari air
maupun faktor lingkungan luar yang dengan semen akan terus meningkat.
mempengaruhi beton secara langsung. Sehingga pada saat suhu campuran
Faktor - faktor penyebab keretakan beton beton ini terlalu tinggi, pada saat beton
yang terjadi saat pembuatan beton bertulang sudah keras sering timbul retak-retak
adalah sebagai berikut : pada permukaan beton.
1. Sifat Beton 3. Korosi Pada Tulangan
Untuk melihat bagaimana sifat dari Sebenarnya untuk mengantisipasi
beton bertulang yang dapat retakan yang terjadi akibat dari sifat
menimbulkan keretakan kita harus beton itu sendiri, beton diberi tulangan
melihat proses dari awal pembuatan pada bagian dalamnya yang terbuat dari
beton bertulang tersebut. Pada saat awal baja. Sehingga diharapkan dengan
pembuatan beton bertulang dengan adanya baja tulangan tersebut retakan
pencampuran bahan penyusunnya akibat dari sifat beton disebar pada
seperti kerikil, pasir, air, semen, dan keseluruhan beton menjadi bagian-
baja tulangan. Dalam proses bagian yang sangat kecil sehingga
pengerasannya beton akan mengalami retakan tersebut dapat diabaikan. Tetapi
pengurangan volume dari volume awal. apabila tulangan yang dipakai pada saat
Umumnya hal ini disebabkan air yang pembuatan beton sudah meengalami
terkandung pada campuran beton akan korosi, tulangan tersebut itu pun akan
mengalami penguapan sebagian yang menyebabkan retakan pada saat beton
mengurangi volume beton bertulang mengeras.
tersebut. 4. Proses Pembuatan Yang Kurang Baik
Sehingga apabila dikondisikan pada saat Banyak sekali penyebab retak yang
beton mengalami pengerasan dan akibat terjadi pada beton bertulang disebabkan
dari volume beton berkurang yang akan oleh proses pembuatan yang kurang
menyebabkan penyusutan pada beton baik. Seperti contoh pada saat beton
tetapi beton tersebut dibiarkan untuk mengalami perkerasan dimana banyak
menyusut tanpa adanya pembebanan mengeluarkan air, maka perlu adanya
maka beton pun tidak akan mengalami perawatan pada beton agar pengeluaran
keretakan. Tetapi pada kondisi air dari campuran beton tidak
sebenarnya dilapangan tidak ada beton berlebihan. Tetapi akibat tidak adanya
yang tidak mengalami pembebanan. perawatan, sehingga pada saat beton
Karena tidak ada balok atau kolom pada terbentuk maka terjadi banyak retakan.
bangunan yang berdiri sendiri 5. Material Yang Kurang Baik
melainkan akan bersambung satu sama Banyak sekali terjadi keretakan pada
lain dan hal ini akan membuat beton struktur beton bertulang diakibatkan
bertulang bekerja menahan beban-beban karena material penyusunnya yang
pada bangunan, sehingga apabila pada kurang baik. Beberapa hal diantaranya
kondisi saat beton mengalami yang sering ditemukan adalah aggregat
penyusutan volume kemudian terjadi halus atau pasir yang kurang bersih,
pembebanan, maka retakan pun tidak masih bercampur dengan lumpur
dapat dihindari. sehingga ikatan antara PC dan aggregat
2. Suhu menjadi terlepas. Sehingga ketika beton
Tidak dapat diabaikan suhu juga dapat mengering maka retakan-retakan akan
menyebabkan keretakan pada beton mudah sekali terjadi.
bertulang. Maksud suhu disini adalah 6. Cara Penulangan
suhu campuran beton saat mengalami Sering sekali saya menemukan struktur
perkerasan. Karena pada saat campuran beton bertulang dibuat dengan cara yang
beton bertulang mengalami perkerasaan kurang tepat. Hal yang paling umum
[Kajian Eksperimental Mekanisme Retak Pada Balok Beton Bertulang : Rahayu Mointi] 108
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2
terjadi adalah ketebalan dari tulangan penampang 20 cm x 30 cm, panjang 160 cm.
sampai permukaan beton terlampau Kedua benda uji beton tersebut direncanakan
besar. Hal ini sebenanrnya kurang tepat menggunakan mutu dengan f’c = 40 MPa.
karena fungsi dari baja tulangan tersebut Jumlah benda uji silinder beton
adalah untuk menahan gaya lintang direncanakan sebanyak 5 buah untuk mutu
(pada balok dan plat), deformasi akibat beton, sedangkan jumlah benda uji balok
lendutan, serta gaya geser. Jika tebal beton direncanakan sebanyak 2 buah untuk
selimut beton terlampau besar makan mutu beton dengan tulangan tarik 3Ø12 dan
retakan biasa terjadi mulai dari tulangan tekan 2Ø8.
permukaan struktur beton sampai pada
bagian tulangan yang ada didalamnya. Lokasi Penelitian
Seharusnya tulangan dibuat agak keluar,
dan selimut atau kulit yang Penelitian ini dilaksanakan di
membungkus tulangan dibuat setipis Laboratorium Struktur dan Bahan Jurusan
mungkin (1,5 s/d 2 cm). Karena gaya Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim
tarik dan gaya tekan paling besar terjadi Indonesia Makassar.
pada ujung permukaan beton tersebut.
Metode Pengujian
METODOLOGI Karena specimen yang digunakan dalam
rencana penelitian ini adalah beton
Bahan/Material Yang Digunakan bertulang, sehingga pengujian awal yang
dilakukan adalah meliputi uji kekuatan tarik
Bahan atau material yang digunakan
baja tulangan dan uji kekuatan tekan beton,
dalam rencana penelitian ini adalah semen,
sesuai yang direncanakan. Adapun
agregat halus, agregat kasar, air, baja
gambaran setiap pengujian tersebut dapat
tulangan, dan bahan tambah jika diperlukan.
dijelaskan sebagai berikut.
Adapun spesifikasi bahan yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Pengujian Tarik Baja Tulangan
Semen type PCC (Portland Composite
Cement) produksi PT. Semen Tonasa
Salah satu pengujian yang digunakan
Agregat halus berupa pasir alami yang
untuk mengetahui sifat mekanisme material
bersumber dari sungai Bone
adalah uji tarik (tensile test). Uji tarik adalah
Kabupaten Gowa
suatu metode yang digunakan untuk menguji
Agregat kasar berupa batu pecah
kekuatan suatu bahan material dengan cara
(chipping) dengan ukuran diameter
memberikan beban gaya yang berlawanan
maksimum 20 mm yang bersumber
arah. Uji tarik ini dilakukan untuk
dari Bili-Bili Kabupaten Gowa
mengetahui sifat-sifat mekanisme dari
Baja tulangan dengan kuat leleh fy =
material, sehingga diharapkan dapat
400 MPa produksi Krakatau Steel
digunakan untuk mempertimbangkan dalam
Air PDAM Makassar.
pemilihan material yang tepat, pada
pengujian tarik ini menggunakan unaxial
Benda Uji testing machine.
[Kajian Eksperimental Mekanisme Retak Pada Balok Beton Bertulang : Rahayu Mointi] 109
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2
Pengujian Kuat Lentur dan pertama (retak kasat mata / retak yang dapat
Lenturan Balok Beton Bertulang dilihat dengan mata),
Pola retakan beton yang terjadi dan
beban maksimum saat terjadinya kegagalan
Pengujian kuat lentur balok beton
kapasitas daya dukung dari balok uji.
bertulang dilakukan dengan menggunakan
Adapun kuat lentur didapat dari hasil
mesin kompres yang berkapasitas 150 ton.
pengujian lentur (flexural text) dengan satu
Balok uji ditempatkan pada perletakan,
titik pembebanan, pengujian terhadap lentur
balok uji diberikan beban terpusat P yang
dilakukan dengan menggunakan benda uji
merupakan titik pembebanan membagi balok
balok dan setelah pembebanan terjadi maka
dengan jarak yang sama.
balok akan terjadi seperti pada gambar
Sebelum dibebani jarum-jarum pada dial
dibawah ini.
indikator ini harus pada posisi nol. Beban P
pada tahap awal diberi sebesar 0 kn dan
selanjutnya ditambah secara bertahap
sebesar 100 kn. Besarnya beban P yang
diberikan dapat dibaca pada Manometer
Jack. Untuk setiap tahap pembebanan dibaca
dan dicatat lenturan yang terjadi pada dial
Indikator. Selama pembebanan berlangsung
diperhatikan saat mulai terjadinya retak
[Kajian Eksperimental Mekanisme Retak Pada Balok Beton Bertulang : Rahayu Mointi] 110
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2
P Alur Patahan
30
20 120 20
[Kajian Eksperimental Mekanisme Retak Pada Balok Beton Bertulang : Rahayu Mointi] 111
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2
=4700
=27452.32 N/mm²
[Kajian Eksperimental Mekanisme Retak Pada Balok Beton Bertulang : Rahayu Mointi] 112
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2
= ½ x 30
Tegangan baja = 15
= 6.05574515 N
Luas rata-rata beton
A = Untuk lebar retak
= 2 x 25 x 75
= 3750 mm
Lebar retak dengan pendekatan rumus
empiric
y =½h
[Kajian Eksperimental Mekanisme Retak Pada Balok Beton Bertulang : Rahayu Mointi] 113
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2
No (Nmm) (mm)
1 0.610 0.025089166
[Kajian Eksperimental Mekanisme Retak Pada Balok Beton Bertulang : Rahayu Mointi] 114
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 2 NO. 2
Fitrah Nur (2010); “ Kajian Eksperimental Naveen Hooda, Jyoti Narwal, Bhupinder
Pola Retak Pada Portal Beton Singh, Vivek Verma, and Parveen
Bertulang Akibat Beban Quasi singh (2013), An eksperimental
Cyclic”, Jurnal Rekayas Sipil, Volume Investigation on structural Behaviour
6 No. 1, Pebruari 2010, ISSN : 1858- of Beam Column Joint, International
2133 Journal of Innovative Technology and
Eksploring Engineering (IJITEE),
Ferdinand L. Singer, Andrew Pytel, Ir Volume 3, Issue 3, August 2013, ISSN
Darwin Sebayang, “ Ilmu Kekuatan 2278-3075.
Bahan (Teori Kokoh – Strength Of
Materials) Edisi Ketiga “Erlangga Nuroji, Mohamad Sahari Besari, dan
Jakarta 1995. Iswandi Imran (2010), Pemodelan
Fadil Arsyad, 2004. Kontribusi penambahan Retak Pada Sruktur Beton Bertulang,
fiber/serat bambu terhadap sifat-sifat Jurnal Teknik Sipil, Vol. 17 No. 2,
mekanik beton, laporan hasil penelitian Agustus 2010, Institut Teknologi
pada mata kuliah Study Individual, bandung, ISSN 0853-2982.
tidak diterbitkan, makassar, Program
Studi Teknik Sipil Sub. Program Nawy. E,G, 1998, Beton Bertulang (Suatu
Struktur 2004. Pendekatan Dasar) Terjemahan oleh
Bambang Suyatmono. Cetakan ke Dua.
Istimawan Dipohusodo, 1994 “Struktur
Beton Bertulang” Berdasarkan SKSNI Park and Paulay (1975), Reinforced
T-15-1991-03 Departemen Pekerjaan Concrete Structures, A Wiley
Umum, Jakarta : Gramedia. Interscience Publication, John Wiley &
Sons, New York, London, Sidney,
J. Thambah Sembiring Gurki, “Beton Toronto.
Bertulang”, Rekayasa Bandung
Paulay & Priestly (1992), Seismic Design of
K.V. Venkatesha, K. Balaji Rao, S.V. Reinforced Concrete and Msonry
Dinesh, B.H. Bharatkumar, M.B. Buildings, a Wiley Interscience
Anoop, Balasubramanian, and S.R., Publication, John Wiley & sons, New
Nagesh R. Iyer (2012); “Eksperimental York, Chichester, Brisbane, Toronto,
Investigation of Reinforced Concrete Singapore.
Beams With and Without CFRP
Wrapping”. Slovak Journal of Civil SNI 03-2847-2002 : Tata Cara perhitungan
Engineering, Vol. XX 2012, No. 3, Struktur Beton untuk Bangunan
page 15-26. Gedung.
[Kajian Eksperimental Mekanisme Retak Pada Balok Beton Bertulang : Rahayu Mointi] 115