Anda di halaman 1dari 1

Resiko yang mungkin dihadapi oleh BPJS Kesehatan

1) Resiko cicilan tak tertagih. Saya analogikan begini kartu bpjs merupakan asuransi
kesehatatan yang disediakan oleh pemerintah kemudian masyarakat yang sakit membuat
kartu ini dengan tujuan pengobatan. Sampai disini tidak ada masalah, hanya saja
seringkali di temukan kasus masyarakat yang kemudian tidak membayar cicilan bpjs tiap
bulan. Cicilan yang tidak dibayar dalam kurun waktu tertentu kamudian terakumulasi
menjadi jumlah yang besar (cicilan dan denda akibat telat membayar) sehingga
masyarakat berpikir dua kali untuk melunasi cicilannya. Kasus seperti ini sering di
temukan terutama didaerah pedesaan dan masyarakat agraris.
2) Kepatuhan Karyawan. Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan
badan yang bertanggung jawab lansung kepada presiden dan memiliki tugas untuk
menyelenggarakan jaminan Kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Secara pasti, untuk
menjalankan jaminan Kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia maka tidak dipungkiri
perputaran dana di badan BPJS tentunya sangat besar. Sekecil apapun kemungkinan
untuk berbuat curang oleh karyawan BPJS (internal perusahaan) tentunya kemungkinan
ini tetap diperhitungkan sebagai resiko yang mungkin akan terjadi. (resiko operasional)
3) Human error. Sebagai manusia biasa berbuat kesalahan saat mengerjakan sesuatu adalah
hal yang umum terjadi. Contohnya pada bagian administrasi bpjs atau bagian administrasi
rumah sakit yang melayani peserta bpjs, kesalahan input data tentu tidak dapat dipungkiri
akan tetap ada. Alasan input salah dari data awal, informasi yang tidak lengkap,
pemprosesan data yang tidak konsisten, dll. Kesalahan seperti ini dapat mengakibatkan
kerugian baik bagi pihak bpjs sendiri dan peserta layanana itu sendiri. (Resiko
Operasional)
4) Resiko kebocoran data. Terdengar konyol tetapi resiko ini tetap ada. Sebagai salah satu
badan yang mengurus jaminan Kesehatan bagi orang banyak maka BPJS tentunya
memiliki banyak data penting mengenai karakteristik tubuh orang Indonesia, penyakit,
dan sebagainya. Di saat sekarang banyak terjadi pencurian identitas, banyak instansi di
hack dan data identitas diri di curi dalam jumlah massal, maka ancaman seperti ini
mungkin akan dialami oleh pihak BPJS juga.
5) Kejadian Tidak Terduga. Contohnya seperti saat awal pandemic Covid-19 yang
menyebabkan membengkaknya jumlah penderita diseluruh dunia. Kejadian ini juga
tentunya memiliki efek dahsyat yang dirasakan oleh pihak BPJS sebagai badan yang
menjamin Kesehatan orang banyak.

Anda mungkin juga menyukai