M Sulton Arrahman - 2101010014
M Sulton Arrahman - 2101010014
Abstrak
Seiring perkembangannya zaman, teknologi dan dunia digital perlahan membaur menjadi gaya
hidup dalam kehidupan manusia. Hal ini tentu perlu diimbangi dengan pengetahuan yang
mumpuni atau setidaknya mampu untuk berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi
dan dunia digital tersebut. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, manusia
menemukan sesuatu yang saat ini merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia yaitu
internet. munculnya internet membentuk transisi media lama ke media baru. Dengan teknologi
ini kita bukan hanya berkomunikasi secara digital, tetapi masyarakat dapat melakukannya
secara Virtual. Metaverse adalah dunia komunitas virtual yang dibangun saling terhubung satu
sama lain. Dalam komunitas ini, orang dapat bertemu, bekerja, bermain bahkan bertransaksi
jual beli seperti pada dunia nyata dengan bantuan teknologi Augmented Reality (AR) dan
Virtual Reality (VR). Metaverse adalah lingkungan dunia maya bersama–dalam artian,
kehadiran individu dapat dirasakan secara langsung melalui pancaindra–yang dapat diakses
individu melalui internet. Istilah ini dapat merujuk pada ruang digital yang dibuat lebih hidup dan
riil dengan penggunaan virtual reality (VR) atau augmented reality (AR). Beberapa individu juga
menggunakan terma Metaverse untuk menggambarkan dunia gim. Dalam metaverse,
pengguna dapat membuat avatar sesuai keinginannya. Avatar 3D adalah replika atau
gambaran pengguna dalam bentuk animasi 3D. Avatar ini dapat digunakan sebagai
representasi pengguna di internet. Di metaverse, pengguna dapat melakukan kegiatan apa saja
dalam bentuk virtual seperti berkumpul atau mengadakan rapat, bekerja, bermain, mengadakan
berbagai acara, mengikuti konser, berbelanja online, hingga membeli sebuah properti digital.
Metaverse pun memiliki keterkaitan dengan aset kripto. Aset kripto itulah yang berfungsi
sebagai alat pembayaran jual beli dalam Metaverse. Hingga saat ini, terdapat beberapa aset
kripto yang sudah terhubung dengan Metaverse seperti Decentraland (MANA) dan Sandbox
(SAND). Metaverse juga membuka peluang investasi properti digital yang memungkinkan
pengguna dapat membeli tanah virtual di metaverse.
Kata Kunci: Metaverse, Jaringan Media Sosial, Virtual Reality, Augmented Reality
Abstract
Along with the development of the times, technology and the digital world are slowly blending
into a lifestyle in human life. This of course needs to be balanced with qualified knowledge or at
least able to go hand in hand with the development of technology and the digital world. As time
goes by and technological developments, humans find something that is currently an important
part of human life, namely the internet. The advent of the internet shaped the transition of old
media to new media. With this technology we not only communicate digitally, but people can do
it Virtually. Metaverse is a virtual community world built to be connected to each other. In this
community, people can meet, work, play and even transact like in the real world with the help of
Augmented Reality (AR) and Virtual Reality (VR) technology. Metaverse is a shared virtual
world environment – in the sense, the presence of individuals can be felt directly through the
five senses – which can be accessed by individuals via the internet. This term can refer to digital
spaces made more alive and real by the use of virtual reality (VR) or augmented reality (AR).
Some individuals also use the term Metaverse to describe the game world. In the metaverse,
users can create avatars as they wish. A 3D avatar is a replica or user image in the form of 3D
animation. This avatar can be used as a user representation on the internet. In the metaverse,
users can carry out any activities in a virtual form such as gathering or holding meetings, work,
play, hold various events, attend concerts, shop online, to buy a digital property. Metaverse also
has a relationship with crypto assets. It is these crypto assets that serve as payment
instruments for buying and selling in the Metaverse. To date, there are several crypto assets
that have been linked to Metaverse such as Decentraland (MANA) and Sandbox (SAND).
Metaverse also opens up digital property investment opportunities that allow users to purchase
virtual land on Metaverse.
Pendahuluan
Seiring perkembangannya zaman, teknologi dan dunia digital
perlahan membaur menjadi gaya hidup dalam kehidupan manusia. Hal ini tentu
perlu diimbangi dengan pengetahuan yang mumpuni atau setidaknya mampu
untuk berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi dan dunia digital
tersebut. Berkembangnya teknologi tidak luput dari media sebagai perantara
atau sarana perkembangannya.
Dalam hal ini, individu dapat membeli tanah virtual dan aset digital lainnya
menggunakan mata uang kripto. Metaverse kerap diartikan sebagai simulasi
dunia nyata manusia yang diimplementasikan di dunia maya atau internet.
Metaverse pun semakin menjadi perbincangan tatkala CEO Facebook Mark
Zuckerberg mengubah nama Facebook menjadi Meta, yang diambil dari kata
"Metaverse". Zuckerberg mengungkapkan metaverse sendiri merupakan
perwujudan dari internet.
Terma Metaverse awalnya muncul dalam novel Snow Crash karya Neal
Stephenson yang diterbitkan tahun 1992. Metaverse menjadi semakin mutakhir
semenjak aktualisasi internet semakin cepat dan juga produk-produk
pendukung Metaverse yang ikut berkembang. Belum lagi, mata uang kripto dan
pasar NFT yang semakin marak digunakan turut mendukung perkembangan
Metaverse. Saat ini, aplikasi yang hampir mencapai konsep Metaverse–yang
dicita-citakan para pengembang awal Metaverse–adalah gim Roblox. Dalam
gim tersebut, kita bisa melakukan tindakan yang sama persis seperti tindakan
kita di dunia nyata. Metaverse adalah lingkungan dunia maya bersama, dalam
artian, kehadiran individu dapat dirasakan secara langsung melalui pancaindra
yang dapat diakses individu melalui internet. Istilah ini dapat merujuk pada
ruang digital yang dibuat lebih hidup dan riil dengan penggunaan virtual
reality (VR) atau augmented reality (AR).
Metode Penelitian
Pada Metode ini saya melakukan penelitian terkait masyarakat Indonesia
dalam pengetahuannya tentang Jaringan Media Sosial yang bernaung dibawah
Metaverse. Beberapa dari masyarakat yang masih minim soal Metaverse. Hal
ini terlihat dari 44 persen responden yang memiliki pandangan bahwa
metaverse akan menjadi platform media sosial yang lebih maju dan
menawarkan kebebasan yang lebih besar.
Selain itu, 43 persen responden menyatakan bahwa metaverse adalah cara
baru untuk berkomunikasi dengan dukungan teknologi yang lebih canggih dan
42 persen responden mengatakan bahwa metaverse akan membuka peluang
pemasaran baru.
Hanya saja, menurut hasil survei Populix, baru 29% masyarakat Indonesia
yang familiar dengan metaverse. Sebanyak 23% masyarakat Indonesia
mengaku tidak familiar dengan teknologi tersebut. Sedangkan, 48% berada di
tengah-tengahnya. Persentase masyarakat Indonesia yang tertarik untuk
mengetahui metaverse sebanyak 42%. Sebanyak 9% responden mengaku tak
ingin tahu soal metaverse. Sementara, 49% responden berada di antara kedua
jawaban tersebut. Lalu, ada 45% masyarakat di dalam negeri yang tertarik
untuk mengikuti metaverse. Sebanyak 7% responden mengaku tak tertarik
mengikutinya. Sedangkan, 46% responden memberikan jawaban yang berada
di antaranya.
Karina Shaskara Siwi Andini ” Semakin Populer, Ini Dia Dampak Positif dan Negatif
Metaverse!” Diakses Mei, 18, 2022 dari https://teknologi.id/trending-viral/semakin-populer-ini-
dia-dampak-positif-dan-negatif-metaverse