• Perikanan
Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari sebesar 9,9 juta ton per tahun. Jika
dibandingkan sebaran potensi ikannya, tampak adanya perbedaan secara umum antara
Indonesia bagian Barat dan Timur. Di Indonesia bagian Barat banyak dtemukan adalah
ikan kecil. Sedangkan di kawasan Indonesia Timur banyak ditemukan ikan besar seperti
tuna dan cakalang.
• Budidaya Kelautan
Budidaya kelautan terdiri dari budidaya ikan, budidaya moluska (kekerangan, mutiara, dan
teripang), dan budidaya rumput laut, yang potensi lahan pengembangannya mencapai
sekitar 913.000 hektar. Indonesia memiliki sumber daya perikanan meliputi, perikanan
tangkap di perairan umum seluas 54 juta hektar dengan potensi produksi 0,9 juta
ton/tahun. Sedangkan untuk rumput laut, tersedia sekitar 1,1 juta hektar tetapi baru sekitar
20% atau 220.000 hektar yang sudah dimanfaatkan. Salah satu sektor ekonomi kelautan
yang berpeluang besar untuk menjadi penyelamat adalah sektor perikanan budidaya
(aquaculture ), khususnya budidaya laut (mariculture ). Pasalnya, sebagai negara maritim dan
kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai 95.181 km, Indonesia memiliki sekitar 24
juta ha wilayah perairan laut dangkal (coastal waters) yang cocok untuk usaha budidaya laut
(mariculture ) dengan potensi produksi lestari sekitar 45 juta ton/tahun (terbesar di dunia)
dan nilai ekonomi langsung (on-farm) sekitar 90 miliar dolar AS per tahun.
• Bioteknologi Kelautan
Bioteknologi kelautan adalah teknik penggunaan biota laut untuk membuat atau
memodifikasi produk, memperbaiki kualitas tumbuhan dan hewan, dan merekayasa organisme
untuk keperluan tertentu. Secara garis besar industri bioteknologi kelautan meliputi tiga
kelompok industri:
a. Pengambilan bahan alami dari biota laut sebagai bahan dasar untuk industri makanan dan
minuman, farmasi, kosmetik, cat, perekat, film, kertas, dan berbagai industri lainnya.
b. Rekayasa genetik terhadap spesies tumbuhan atau hewan untuk menghasilkan jenis
tumbuhan atau hewan baru yang memiliki karakteristik yang lebih baik unggul.
c. Merekayasa genetik sehingga biota mampu menetralkan bahan pencemar yang mencemari
lingkungan perairan, teknik ini lazim dinamakan sebagai bioremediasi.
Sebagai negara maritim dan kepuluan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi industri
bioteknolgi kelautan terbesar di dunia, yang nilainya mencapai US$ 50 milyar per tahun. Hal
ini dimungkinkan karena Indonesia merupakan negara dengan kekayaan keanekaragaman
hayati laut terbesar di dunia (mega marine biodiversity ).