Nama : Ananda Safiratuzzahra

NIM : 20410497

Tugas Menganalisis Berita

Mengenai berita tentang “Polisi akan Mencatat Pelajar yang Ikut Demo
Omnibus Law dalam SKCK” menurut saya pihak kepolisian terlalu berlebihan
kepada para pelajar yang ikut serta dalam demo omnibus law sebab itu sama
sekali bukanlah sebuah tindak kejahatan ataupun tindakan yang merugikan
masyarakat. Melainkan, para pelajar dan mahasiswa melakukan demo hanya
untuk menyampaikan aspirasi mereka mengenai pasal-pasal kontroversial dalam
RUU Cipta Kerja. Ancaman pihak kepolisian tersebut justru akan menambah
tingkat pengangguran di masa depan, sebab jika SKCK sulit dikeluarkan akan
sulit juga mereka mencari pekerjaan.
Dalam aksi demo kemarin, memang terjadi perusakan fasilitas umum
seperti pembakaran halte, pelemparan bom molotov pada cafe, dan lain-lain.
Namun, perusakan fasilitas tersebut bukan ulah dari para pelajar yang mengikuti
demo, tetapi hal tersebut dilakukan oleh para pihak demonstran yang anarkis yang
hanya ingin membuat suasana demo menjadi lebih memanas. Hal ini yang perlu
dijadikan catatan bagi para pihak kepolisian untuk mencatat para perusak fasilitas
umum pada saat aksi demo kemarin dalam SKCK, karena demonstran yang
anarkis sudah jelas tidak menyampaikan aspirasi terhadap RUU Cipta Kerja tetapi
hanya ingin membuat kerusuhan. Apabila pihak kepolisian mencatat demonstran
yang anarkis dalam SKCK agar sulit mendapatkan pekerjaan, itu sudah sepatutnya
dilakukan agar para pelaku dapat jera atas perbuatan yang sudah dilakukan dengan
merusak fasilitas umum.
Tetapi jika polisi akan mencatat para pelajar dan mahasiswa dalam aksi
demo yang hanya menyampaikan aspirasinya mengenai pasal-pasal kontroversial
RUU Cipta Kerja, itu adalah tindakan yang salah dan bukan merupakan solusi
yang tepat. Sebab para pelajar dan mahasiswa sudah memiliki masa depan yang
cerah karena sudah memiliki bekal ilmu dan pengalaman yang cukup untuk
mendapatkan pekerjaan serta tingkat pengangguran di Indonesia akan semakin
menurun.