Mekanisme akuntansi penanaman dana bank ada pada sisi aktiva yang menyangkut penanaman
dana dalam bentuk kas, penanaman dana pada lembaga keuangan, penanaman dana dalam bentuk
perkreditan, dan penanaman dana dalam bentuk aktiva tetap. Penanaman dana bertujuan untuk
menciptakan pendapatan bank melalui penciptaan aktiva produktif, yang menghasilkan. Besarnya
penempatan dana harus selalu diperhitungkan oleh tiap bank agar pendapatan yang dihasilkan dapat
membayar biaya yang telah digunakan, menutupi kebutuhan biaya operasional atau overhead, risiko yang
diperhitungkan, dan sejumlah margin atau laba yang dikehendaki. Penanaman dana erat kaitannya
dengan pendapatan bunga yang dihasilkan.
Jenis-jenis penanaman dana antara lain remise atau pengiriman uang antar cabang dalam suatu
bank, penanaman pada bank-bank lain dalam bentuk giro, deposito berjangka, call money, deposits on
call, surat-surat berharga, serta penanaman dana dalam bentuk kredit.
b. Penyetoran kepada atau penarikan dari rekening bank yang bersangkutan di Bank Indonesia.
c. Penggunaan untuk transaksi intern bank, misalnya untuk dana kas kecil, pembayaran biaya-biaya
operasional, beban gaji, dan lainnya.
Akuntansi kas akan berkaitan dengan transaksi tersebut, pencatatannya sebesar yang diterima atau
yang dibayarkan. Kas suatu bank tidak boleh bersaldo kredit sebab akan mengganggu likuiditas. Saldo
yang dibolehkan minimum sebesar Rp0.
Petty Cash
Petty cash adalah dana khusus yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya relative kecil. Petty cash sebagian besar terjadi di internal bank dan perlu dibukukan tersendiri
dalam rekening dana kas kecil. Pencatatan petty cash ini ada dua system yaitu:
1|Akuntansi Penanaman Dana Bank
AKUNTANSI PERBANKAN DEVI ASTRIANI, S.E., M.AK.
Fluctuating System
Tanggal Rekening Debit Kredit
Dana kas kecil Rp200.000
1/12/18
Kas Rp200.000
Biaya transport Rp25.000
5/12/18
Dana kas kecil Rp25.000
Biaya rapat Rp30.000
10/12/18
Dana kas kecil Rp30.000
15/12/18 Biaya majalah Rp10.000
2|Akuntansi Penanaman Dana Bank
AKUNTANSI PERBANKAN DEVI ASTRIANI, S.E., M.AK.
Remise
Remise adalah pengiriman uang secara fisik dari satu bank ke bank lain atau dari satu cabang ke
cabang lainnya. Lazimnya remise dilakukan cabang suatu bank. Akuntansi untuk transaksi remise
diperlukan pada saat pengiriman uang fisik ke cabang atau pada saat penerimaan uang fisik di cabang.
Contoh:
Bank Omega – Jakarta mengirim uang secara fisik sebesa Rp500.000.000 tunai kepada Bank Omega –
Bandung disebabkan kebutuhan alat likuid di cabang tersebut.
Pencatatan di Bank Omega – Jakarta
RAK – Cabang Bandung Rp500.000.000
Kas Rp500.000.000
Penerimaan bunga secara berkala pada akhir bulan pertama diterima Bank Omega dan langsung
dibukukan pada rekening giro Bank Omega – Jakarta di masing-masing bank tersebut.
Giro – Bank ABC Rp4.000.000
Giro – Bank XYZ Rp10.000.000
Giro – Bank RST Rp9.750.000
Pendapatan bunga deposito berjangka Rp4.000.000
Pendapatan bunga call money Rp10.000.000
Pendapatan bunga deposit on call Rp9.750.000
Jasa Giro BI
5|Akuntansi Penanaman Dana Bank
AKUNTANSI PERBANKAN DEVI ASTRIANI, S.E., M.AK.
Contoh 1:
Bank A memiliki rata-rata harian DPK dalam rupiah dalam masa laporan sejak tanggal 8 – 15 bulan
Januari sebesar Rp55.000.000.000.000. LDR diatas 90%/ GWM harian yang wajib dipelihara untuk masa
laporan sejak tanggal 24 – akhir bulan Januari adalah:
5% × 𝑅𝑝55.000.000.000.000 = 𝑅𝑝2.750.000.000.000
3% × 𝑅𝑝55.000.000.000.000 = 𝑅𝑝1.650.000.000.000
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐺𝑊𝑀 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 = 𝑅𝑝4.400.000.000.000
𝐽𝑎𝑠𝑎 𝑔𝑖𝑟𝑜 = 0,0686% × 𝑅𝑝1.650.000.000.000 = 𝑅𝑝1.131.900.000
Contoh 2:
Bank A memiliki rata-rata harian DPK dalam rupiah dalam masa laporan sejak tanggal 8 – 15 Januari
sebesar Rp800.000.000.000. LDR diatas 90%. GWM harian wajib dipelihara untuk masa laporan sejak
tanggal 24 – akhir bulan Januari adalah:
5% × 𝑅𝑝800.000.000.000 = 𝑅𝑝40.000.000.000
Diketahui saldo rekening giro rupiah Bank A pada BI pada tanggal 24 Januari adalah sebesar
Rp80.000.000.000 atau 10% dari DPK. Saldo rekening giro rupiah Bank A melebihi pemenuhan GWM
sebesar Rp40.000.000.000 atau 5% dari DPK.
Contoh 3:
Bank A memiliki rata-rata harian DPK dalam rupiah dalam masa laporan sejak tanggal 8 – 15 Januari
sebesar Rp5.000.000.000.000. LDR diatas 90%. GWM harian wajib dipelihara untuk masa laporan sejak
tanggal 24 – akhir bulan Januari adalah:
5% × 𝑅𝑝5.000.000.000.000 = 𝑅𝑝250.000.000.000
1% × 𝑅𝑝5.000.000.000.000 = 𝑅𝑝50.000.000.000
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐺𝑊𝑀 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 = 𝑅𝑝300.000.000.000
Contoh 4:
Bank A memiliki rata-rata harian DPK dalam rupiah dalam masa laporan sejak tanggal 8 – 15 Januari
sebesar Rp20.000.000.000.000. LDR diatas 90%. GWM harian wajib dipelihara untuk masa laporan
sejak tanggal 24 – akhir bulan Januari adalah:
5% × 𝑅𝑝20.000.000.000.000 = 𝑅𝑝1.000.000.000.000
2% × 𝑅𝑝20.000.000.000.000 = 𝑅𝑝400.000.000.000
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐺𝑊𝑀 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 = 𝑅𝑝1.400.000.000.000
Diketahui saldo rekening giro rupiah Bank A pada BI pada tanggal 24 Januari adalah sebesar
Rp1.200.000.000.000 atau 6% dari DPK, sehingga terdapat kekurangan sebesar Rp200.000.000.000.
a. 125% dari rata-rata suku bunga jangka waktu 1 hari overnight dari JIBOR pada hari terjadinya
pelanggaran, terhadap GWM dalam rupiah yang wajib dipelihara, ditambah dengan:
Contoh 1:
Bank A memiliki rata-rata harian DPK dalam rupiah dalam masa laporan sejak tanggal 8 – 15 Januari
sebesar Rp20.000.000.000.000. LDR diatas 90%. GWM harian wajib dipelihara untuk masa laporan
sejak tanggal 24 – akhir bulan Januari adalah:
5% × 𝑅𝑝20.000.000.000.000 = 𝑅𝑝1.000.000.000.000
2% × 𝑅𝑝20.000.000.000.000 = 𝑅𝑝400.000.000.000
𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜 𝑟𝑒𝑘𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑔𝑖𝑟𝑜 = 𝑅𝑝1.400.000.000.000
Diketahui saldo rekening giro rupiah Bank A pada BI pada tanggal 24 Januari adalah sebesar
Rp1.200.000.000.000 atau 6% dari DPK, sehingga terdapat kekurangan sebesar Rp200.000.000.000.
Suku bunga JIBOR pada tanggal 24 Januari adalah sebesar 6%. Suku bunga PUAB pada tanggal 24
Januari adalah sebesar 7%. Perhitungan sanksi kewajiban membayar atas pelanggaran GWM rupiah
untuk Bank A adalah:
𝑅𝑝1.400.000.000.000 × 125% × 6% × 1
= 𝑅𝑝291.666.667
360
𝑅𝑝1.200.000.000.000 × 150% × 7% × 1
= 𝑅𝑝350.000.000
360
𝑃𝑒𝑛𝑎𝑙𝑡𝑦 = 𝑅𝑝291.666.667 + 𝑅𝑝350.000.000 = 𝑅𝑝641.666.667
Diasumsikan tanggal 24, 25, 31 Januari, dan 1 Februari adalah hari libur, dan rata-rata suku bunga jangka
waktu 1 hari overnight dari JIBOR pada tanggal 26 Januari adalah sebesar 8%.
10 | A k u n t a n s i P e n a n a m a n D a n a B a n k
AKUNTANSI PERBANKAN DEVI ASTRIANI, S.E., M.AK.
Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefinisikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Bank dapat memberikan kredit jika memiliki dana atau tagihan yang sama dengan itu, bank terlibat
dengan calon debitur baik volume, tingkat bunga, jangka waktu maupun agunan. Kesepakatan itu
dituangkan dalam perjanjian kredit. Dengan ditandatangani perjanjian kredit berarti bank dan debitur
telah terikat untuk melaksanakan. Bagi bank, persetujuan kredit merupakan komitmen yang tak bias
dibatalkan, begitu juga debitur. Setelah kredit direalisasikan, bank harus selalu memantau kualitas kredit.
Semakin lama jangka waktu kredit umumnya semakin besar risikonya. Hal-hal tersebut berimplikasi
pada pencatatan transaksi kredit pada saat perjanjian kredit, realisasi kredit, pencatatan angsuran pokok
dan bunga, penyisihan penghapusan hingga penyalamatan kredit (restrukturisasi kredit). Termasuk kredit
yang diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama atau kredit dalam proses penyelamatan.
Secara umum jenis pemberian kredit dapat dilihat dari bentuk, jangka waktu, dan kegunaan kredit.
Jenis kredit menurut bentuknya:
a. Kredit Rekening Koran
Debitur diberi hak untuk menarik dana dalam rekening korannya sampai dengan sebesar plafon yang
ditetapkan bank. Pelunasan pokok kredit dilaksanakan pada saat jatuh tempo, dengan bunga kredit
secara umum dihitung secara harian berdasarkan outstanding credit atau dengan nilai rata-rata
outstanding credit setiap bulannya.
b. Installment Loan
Kredit yang angsuran pokok dan bunganya dilakukan secara teratur menurut jadwal waktu yang
telah disepakati antara bank dengan debitur, dengan nilai konstan selama berlangsungnya masa
kredit. Pada kredit installment loan angsuran pokok meningkat dan angsuran bunga menurun,
sehingga total angsuran menjadi konstan sepanjang masa kredit.
Jenis kredit menurut jangka waktunya:
a. Kredit Jangka Pendek
Kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun.
b. Kredit Jangka Menengah
Kredit yang berjangka waktu antara 1 – 3 tahun.
c. Kredit Jangka Panjang
Kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun.
Jenis kredit menurut kegunaannya:
a. Kredit Modal Kerja
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membiayai modal kerja usaha.
b. Kredit Investasi
Kredit yang diberikan untuk membiayai investasi suatu usaha
c. Kredit Konsumsi
Kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi. Kredit ini sering disebut juga personal loan.
11 | A k u n t a n s i P e n a n a m a n D a n a B a n k
AKUNTANSI PERBANKAN DEVI ASTRIANI, S.E., M.AK.
Pembungaan Kredit
Anuitas
Pembungaan dengan metode anuitas dihitung dari sisa pinjaman yang belum dibayar. Anuitas
sedikit mirip dengan bunga efektif. Perbedaannya ada pada jumlah angsuran. Jika bunga efektif membuat
cicilan bulanan semakin kecil, angsuran bulanan pada perhitungan bunga anuitas jumlahnya tetap dari
awal sampai akhir masa kredit.
Bunga Efektif
Metode bunga efektif dinilai lebih adil bagi kedua pihak (bank dan peminjam) karena porsi
bunganya dihitung berdasarkan sisa pinjaman. Bunga yang semakin kecil ini tentu akan membuat jumlah
angsuran berkurang dari waktu ke waktu. Bunga efektif ini bisaanya dipakai pada produk KPR atau kredit
investasi.
2 ×𝑛×𝑖
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 =
𝑛+1
Keterangan:
n = periode angsuran
i = tingkat bunga flat
Bunga Tetap
Perhitungan bunga dengan flat rate didasarkan pada perhitungan bunga secara prorate sesuai
dengan jangka waktu kredit dan nominal kredit Besaran bunga pada flat rate tidak akan berubah selama
masa kredit berlangsung. Umumnya flat rate diterapkan pada kredit tanpa agunan.
Akuntansi Perkreditan
Kredit merupakan penyediaan uang berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam, ini berarti perlu
adanya perjanjian kredit. Perjanjian kredit ini akan mengikat bank dan debitur. Bagi bank, pengikatan
diri dalam perjanjian kredit berarti sebuah komitmen untuk memberikan kredit kepada debitur.
12 | A k u n t a n s i P e n a n a m a n D a n a B a n k
AKUNTANSI PERBANKAN DEVI ASTRIANI, S.E., M.AK.
Komitmen kredit merupakan transaksi off balanced, yaitu transaksi yang belum mempengaruhi
neraca maupun rugi laba potensial untuk mempengaruhinya bila komitmen tersebut direalisasikan.
Realisasi kredit bisa sekaligus sebesar plafon atau secara bertahap. Bila dilakukan secara bertahap, maka
rekening komitmen sebesar plafon yang belum direalisasi tetap outstanding hinga seluruh dana benar-
benar direalisasi.
Pada saat komitmen kredit dipenuhi atau bank melakukan pengucuran dana, maka komitmen
benar-benar telah efektif. Dengan demikian, seluruh rekening komitmen kredit dimaksud harus dihapus
(dikreditkan) sebesar nilai yang direalisasikan. Realisasi kredit bias sekaligus sebesar plafon atau secara
bertahap. Bila dilakukan secara bertahap maka rekening komitmen sebesar plafon yang belum direalisasi
tetap outstanding hingga seluruh dana benar-benar direalisasikan (tidak dibatalkan).
Pada realisasi kredit, bank akan memungut beban terhadap debitur yang berarti pendapatan bagi
bank. Pendapatan tersebut berasal dari pendapatan provisi, biaya administrasi, biaya taksasi jaminan,
biaya asuransi dan lain sebagainya. Biaya-biaya ini akan dibebankan kepada debitur melalui
pengkreditan terhadap kredit yang direalisasikan. Pengucuran kredit dicatat sebagai nilai realisasi kredit.
Dalam hal kredit tidak dicairkan tidak pada hari akad kredit, maka bank akan melakukan pencatatan
pada rekening administrative (RAR. Fasilitas kredit yang belum ditarik) sebesar plafond kredit yang
belum di realisasi atau belum ditarik.
bermasalah, kurang lancar, diragukan, bahkan macet, maka bank akan memperlakukan pendapatan bunga
berdasarkan cash basis. Maka untuk mencatat pengakuan bunga yang belum dibayar, bank akan mencatat
dalam rekening administrative.
Ketika menyusun laporan keuangan pada tanggal 31 Desember perlu mencatat terlebih dahulu tunggakan
angsuran sampai 31 Desember 2018.
Kredit Sindikasi
Kredit sindikasi atau pembiayaan bersama merupakan wewenang kantor pusat selaku unit usaha
yang melakukan komitmen pembiayaan tersebut. Kerjasama pembiayaan ini melibatkan beberapa bank
yang mempunyai komitmen bersama untuk membiaya proyek tertentu. Hubungan kerjasama yang
horizontal ini ditunjukkan melalui penyertaan pembiayaan tiap-tiap bank pada proyek tersebut.
Kredit sindikasi adalah kerjasama pembiayaan yang secara teoritis tidak dibatasi baik dalam jumlah
kredit, sektor pembiayaan maupun lembaga keuangan yang terlibat. Ciri-ciri kredit sindikasi:
1. Melibatkan lebih dari satu lembaga keuangan atau bank
2. Mempunyai syarat-syarat dan ketentuan yang sama bagi masing-masing peserta
3. Hanya ada satu dokumentasi kredit yang menjadi pegangan bagi bank peserta
4. Kerjasama ini diadministrasikan oleh satu agen yang sama bagi semua bank
Dalam kaitannya dengan akuntansi, pembiayaan bersama ini dibawah koordinasi satu bank.
Sebagai coordinator, maka akan menerima arus dana masuk dari beberapa bank peserta yang dicatat
sebagai pinjaman yang diterima untuk pembiayaan bersama. Rekening ini tetap outstanding hingga
proyek yang dibiayai selesai dan kredit lunas.
Dalam pembiayaan bersama, seluruh pendapatan bunga, pendapatan provisi dan administrasi,
jumlah angsuran yang diterima, dan risiko kredit dibagi menjadi share masing-masing bank peserta.
Khusus masalah bunga digunakan weighted average interest calculation method.
14 | A k u n t a n s i P e n a n a m a n D a n a B a n k
AKUNTANSI PERBANKAN DEVI ASTRIANI, S.E., M.AK.
Contoh:
Untuk membiayai proyek PT. X, Bank A menjalin kerjasama pembiayaan dengan Bank B, Bank C, dan
Bank D. Bank A ditunjuk selaku bank coordinator. Diketahui:
a. Nilai pembiayaan Rp100.000.000.000, jangka waktu 2 tahun. Untuk merealisasi kredit sindikasi ini
bank peserta harus melimpahkan dananya terlebih dahulu ke bank coordinator. Pelimpahan dana ini
merupakan transaksi antarbank sehingga aliran dana melalui Bank Indonesia (kiliring antarbank).
b. Pelimpahan dana tanggal 30 Mei 2018 dan realisasi kredit pada tanggal 31 Mei 2018 dan bank
mengenakan biaya provisi dan administrasi sebesar Rp80.000.000, biaya asuransi Rp200.000.000.
Bunga efektif untuk jangka waktu 2 tahun diangsur setiap akhir bulan, pencairan langsung
dikreditkan ke rekening giro PT. X.
c. Pendapatan provisi kredit didistribusikan ke bank peserta oleh Bank A pada tanggal 1 Juni 2018.
d. Pencatatan alokasi angsuran bunga dan pokok kredit sindikasi didistribusikan kepada setiap bank
peserta pada tanggal 30 Juni 2018.
15 | A k u n t a n s i P e n a n a m a n D a n a B a n k