Nim : 2208115
Subject : Statistika Terapan
Lecturer : Dr. Achmad Samsudin, S.Pd., M.Pd
Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Syarat pengambilan sampel adalah yang
representatif populasinya. Penggunaan sampel dalam penelitian eksperimen menggunakan
prinsip efisiensi. Dengan meneliti sedikit subjek, hasilnya dapat digunakan untuk
menggambarkan seluruh populasi. Karakteristik dari sampel, diantaranya:
Mengambil sebagian anggota dari populasi
Sampel ada 2, sampel besar dan sampel kecil
Fungsinya untuk menyimpulkan atau mengetahui karakteristik atau parameter
dari populasi (potret /gambaran dari populasi)
Ukuran sampel : banyaknya pengamatan (n)
Statistik : hasil pengukuran karakteristik (X dan S)
Sampling : cara mengumpulkan dataPenelitian eksperimen membutuhkan
populasi yang relatif homogen.
Keuntungan Sampel: Memerlukan biaya yang lebih murah, Memerlukan waktu
yang lebih singkat, tenaga yang diperlukan lebih sedikit, dan Data yang
diperoleh lebih akurat.
Sampel harus representatif dengan ciri-ciri harus Mempunyai ukuran tertentu yang
memakai syarat, Mempunyai kesalahan kecil dan Dipilih dengan prosedur yang benar
berdasarkan Teknik atau cara sampling tertentu.
2. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan. Macam-macam teknik sampling:
a. Probability Sampling (pengambilan sampel berdasarkan peluang)
Probabillity Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi:
1. Simple Random Sampling (pengambilan sampel secara acak)
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Prosedur pengambilan sampel dalam suatu survei biasanya dilakukan tanpa
pengembalian. Pengambilan sampel tanpa pengembalian seperti ini disebut simple
random sampling (Bailey, 1982).
2. Propotionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
3. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel,bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional.
4. Cluster sampling (Area Sampling)
Digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data
sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Arti cluster
adalah tandan, rumpun, atau kelompok. Berbeda dengan teknik-teknik sampling
sebelumnya, dalam teknik sampling ini yang menjadi unit sampling dalam kerangka
sampling adalah rumpun-rumpun, bukan unsur-unsur sampling itu sendiri. Oleh
karena itu, dengan teknik sampling ini, akan dilakukan pengambilan sampel lebih dari
satu tahap yang disebut multi-stage random sampling. Pada tahap pertama, dipilih
beberapa rumpun dari semua rumpun yang ada. Pada tahap kedua, dapat dipilih
rumpun-rumpun yang lebih kecil daripada rumpun yang sudah terpilih, atau dapat
langsung dipilih unsur-unsurnya, bergantung kepada sifat populasinya.
3. Distribusi Sampling
Distribusi sampel adalah distribusi dari rata-rata atau proporsi sampel yang diambil
secara berulang-ulang (n kali) dari populasi. Ada sebanyak n rata-rata atau n nilai proporsi
dan distribusi dari rata-rata atau proporsi tersebut yang disebut sebagai distribusi sampel
(sampling distribution). Distribusi sampling menunjukkan distribusi dari nilai – nilai yang
berbeda statistik sampel atau penduga dari banyak sampel yang berukuran sama. Sebuah
statistic sampel akan berbeda – beda nilainya dari satu sampel ke sampel yang lain karena
adanya perbedaan sampling acak atau kesalahan sampling.
Ada empat jenis distribusi sampling yang akan dibahas, diantaranya : distribusi
sampling rata-rata (distribusi mean), Distribusi sampling Proporsi dan Distribusi sampling
standard deviasi (beda 2 rata-rata dan beda 2 proporsi).
a. Distribusi Sampling Rata-rata (Distribusi Mean)
Distribusi sampling rata-rata adalah distribusi probabilitas yang berisi daftar semua
rata-rata sampel yang mungkin jika kita mengambil sejumlah sampel dari populasi,
beserta dengan probabilitas setiap rata-rata sampel.
Pemilihan sampel dari populasi terbatas:
Apabila sampel – sampel random beranggota n individu masing – masing diambil
dari suatu populasi yang mempunyai mean = µ dan standar deviasi = σ, maka
distribusi sampling harga mean akan mempunyai mean (mean of means)
danstandar deviasi (standard error of the means):
- Pengembalian sampel dengan pengembalian
μ x=μ
Keterangan:
σ x : Distribus sampel rata-rata
σ x=
√n μ: Sampel rata-rata
σ : Simpangan Baku
- Pengembalian sampel tanpa pengembalian
N: Banyaknya Populasi
μ x=μ n: Banyaknya sampel
σ x=
√
σ N −n
√ n N−1
Pemilihan sampel dari populasi tidak terbatas:
Tetapi bila N banyaknya tak terhingga, atau N besar sekali relatif terhadap n (n/N
σ
≤ 5%), maka selalu dianggap bahwa sifat μ x=μ dan σ x= berlaku:
√n
n
- Pengembalian sampel dengan pengembalian , ≤ 5 %, berlaku:
N
Keterangan:
Z: Variabel acak
x : Distribus sampel rata-rata
μ: Sampel rata-rata
σ : Simpangan Baku
N: Banyaknya Populasi
n: Banyaknya sampel
x −μ
x −μ Z=
Z= dan σ
σx
√n
n
- Pengembalian sampel tanpa pengembalian, >5 % , berlaku:
N
x−μ
x −μ Z=
√
Z= dan σ N−n
σx
√n N−1
DALIL LIMIT PUSAT: Dalam pemilihan sampel acak sederhana dengan ukuran n dari
suatu populasi yang berasal dari distribusi apapun (binomial, poisson, dll), maka distribusi
rata – rata sampel dapat didekati dengan distribusi probabilitas normal untuk ukuran sampel
yang besar (n ≥ 30).
Pada umumnya, normalitas dari distribusi sampling rata-rata disebut teorema limit
sentral dan dinyatakan sbb:
1. Jika populasi cukup besar dan berdistribusi secara normal maka distribusi
samplingnya akan normal.
2. Jika populasi tidak normal maka distribusi sampling rata-ratanya akan mendekati
normal, apabila jumlah sampel cukup besar, biasanya 30 atau lebih (n ≥ 30).
3. Distribusi normal dari rata-rata sampel memiliki rata-rata yang sama dengan rata-rata
harapan E( x ) dan simpangan baku σ x .
Dapat digunakan untuk mengetahui perbandingan antara dua hal yang berkomplemen
(binomial) seperti % perokok dan bukan perokok, % pemilih dan bukan pemilih dalam
pemilu dsb.
Pada distribusi sampling proporsi berlaku hal-hal sbb:
1. Untuk pengambilan sampel dengan pengembalian atau Jika ukuran populasi
besar, n/N ≤ 5%, berlaku: Keterangan:
√ √
P(1−P) PQ σ p: Simp.baku distribusi populasi
μ p= p σ p= = P: proporsi kejadian sukses
n n
Q: proporsi kejadian gagal (1 – P)
n: banyaknya sampel
N: banyaknya populasi
2. Untuk pengambilan sampel tanpa pengembalian atau Jika ukuran populasi kecil,
n/N >5%, berlaku:
μ p= p σ p=
√ √ PQ N −n
n N−1
3. Daftar distribusi normal untuk distribusi sampling proporsi dapat ditentukan sbb:
p−P Keterangan:
Nilai z adalah: Z= Z : Distribusi sampling proporsi
σp
p: Proporsi sampel
P: proporsi kejadian sukses
σ p: Simp.baku
Dengan variansi:
2 2
2 σ1 σ 2
σ x −x = +
1 2
n1 n2
Sehingga bisa dinyatakan bahwa variabel normal standard Z:
x 1−x 2−(μ1 −μ 2)
z=
√ σ 12 σ 22
+
n1 n2
Simpangan Baku:
σ p −p =
1 2
√ P1 ( 1−P1 ) P2 (1−P 2)
n1
+
n2
Jika n1 dan n2 (n1, n2 ≥ 30) cukup besar, distribusi sampling proporsi akan
pengmendekati distribusi normal, dengan variabel random standar yang rumus
Z-nya:
( p1 −p 2)−(P1−P2 )
z=
σ p −p 1 2