Anda di halaman 1dari 14

Wacana– Vol. 18, No.

2 (2015) ISSN : 1411-0199


E-ISSN : 2338-1884

Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi


Interpersonal Dan Kepuasan Kerja
(Studi Eksplanatif di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah)

Sri Wahyunie1; Sanggar Kanto2; Rachmat Kriyantono3


123Program Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang 65145.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap efektivitas komunikasi
interpersonal dan kepuasan kerja di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung Mas
Kalimantan Tengah. Penelitian dilakukan di kantor Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Gunung Mas Kalimantan Tengah pada bulan September 2014 untuk pengambilan data. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan melibatkan 33 responden yang dipilih sesuai populasi yang ada. Alat
pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji analisis jalur (Path
Analysis),dimana analisis jalur ini menguji apakah terdapat pengaruh langsung atau tidak langsung iklim komunikasi
organisasi terhadap kepuasan kerja.
Hasil penelitian menunjukkan nilai iklim komunikasi organisasi memperoleh nilai gabungan 3,53. Nilai efektivitas
komunikasi interpersonal memperoleh nilai gabungan 3,87. Nilai kepuasan kerja memperoleh nilai gabungan 3,96. Hasil
penelitian menunjukkan tingkat kepuasan kerja pegawai di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga berada
pada tingkat cukup baik. Iklim komunikasi secara langsung memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
efektivitas komunikasi interpersonal dengan taraf signifikansi sebesar 0,026. Iklim komunikasi secara langsung memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dengan taraf signifikansi sebesar 0,036. Efektivitas
komunikasi interpersonal secara langsung memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dengan
taraf signifikansi sebesar 0,001. Iklim komunikasi organisasi juga secara tidak langsung memiliki pengaruh terhadap
kepuasan kerja dengan melalui efektivitas komunikasi interpersonal sebagai mediasinya dengan taraf signifikansi sebesar
0,171 atau 17,1%. Secara simultan terdapat Pengaruh iklim komunikasi organisasi dan efektivitas komunikasi interpersonal
terhadap kepuasan kerja secara gabungan adalah 37,6% sedangkan 62,4% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci: iklim komunikasi organisasi, efektivitas komunikasi interpersonal, kepuasan kerja

Abstract
This study aims to determine the effect of organizational communication climate on the effectiveness of
interpersonal communication and job satisfaction in the Department of Culture, Tourism, Youth and Sport in Gunung Mas
district of Central Kalimantan. The study was conducted at the office of the Department of Culture, Tourism, Youth and
Sports in Gunung Mas district of Central Kalimantan in September 2014 for data retrieval. The method used in this study
was a quantitative study, involving 33 respondents were selected according to population. Data collection tool used was a
questionnaire. The questionnaire used in this study was enclosed questionnaire using Likert scale. Data analysis in this
study using path analysis test (Path Analysis), in which path analysis was to test whether there was a direct or indirect
effect of organizational communication climate on job satisfaction.
The result showed the value of organizational communication climate obtained a combined value of 3.53. The
value of the effectiveness of interpersonal communication obtained a combined value of 3.87. The value of job satisfaction
obtained a combined value of 3.96. The result showed the level of job satisfaction of employees in the Department of
Culture, Tourism, Youth and Sport in Gunung Mas district of Central Kalimantan is at a good enough level. The climate
communication directly has a positive and significant impact on the effectiveness of interpersonal communication with a
significant level of 0.036. The Climate communication directly has a positive and significant effect on job satisfaction with a
significant level of 0.001. The Organizational communication climate also indirectly has an effect on job satisfaction
through interpersonal communication effectiveness as mediation with a significant level of 0.171 or 17%. Simultaneously,
there is the effect of organizational communication climate on the effectiveness of interpersonal communication and job
satisfaction is combined of 37.6%, while of 62.4% is influenced by other factors.

Key Word: organizational communication climate, effectiveness of interpersonal communication, job satisfaction

102
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Wahyunie, et al.)

PENDAHULUAN Menurut [6] terciptanya iklim komunikasi


Komunikasi merupakan aktivitas yang paling yang sehat setidaknya menyangkut tiga komponen
mendasar dari manusia. Dengan berkomunikasi, pokok yaitu kuantitas informasi, kualitas isi pesan dan
manusia dapat saling berhubungan antara satu sifat saluran informasi yang tersedia. Kuantitas
dengan yang lainnya baik dalam kehidupan pribadi informasi menyangkut jumlah informasi yang
maupun dalam masyarakat. Pentingnya komunikasi diperoleh bawahan yang akan menghasilkan suatu
bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri, begitu juga pengetahuan, pemahaman dan kepercayaan terhadap
halnya dengan suatu organisasi. Dengan adanya organisasi. Sedangkan sumber kualitas informasi dapat
komunikasi yang baik, maka organisasi akan dapat ditemukan dari level atas sampai level bawah suatu
berjalan dengan lancar dan berhasil, demikian juga organisasi. Kuantitas dan kualitas informasi tersebut
sebaliknya. Kurangnya komunikasi dalam organisasi tidak akan berarti tanpa tersedianya saluran informasi
akan mengakibatkan macetnya kinerja organisasi [1]. yang berupa saluran formal dan informal.
Komunikasi juga ditujukan untuk Iklim Komunikasi organisasi merupakan suatu
menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Manusia syarat bagi peningkatan produktivitas dan prestasi
adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup kerja organisasi, sehingga secara tidak langsung akan
menyendiri. Manusia ingin berhubungan dengan berhubungan dengan pencapaian tujuan organisasi.
orang lain secara positif. Abraham Maslow Hal ini terjadi karena apabila karyawan memiliki
menyebutnya dengan “kebutuhan cinta” [2]. Tingkah komunikasi yang yang efektif dalam organisasi maka
laku komunikasi mengarahkan pada perkembangan akan muncul loyalitas kepada organisasi dan menjalin
iklim organisasi. Iklim organisasi dipengaruhi oleh hubungan aktif dan saling mendukung dalam
bermacam-macam cara anggota bertingkah laku dan mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan. Selain
berkomunikasi. Iklim komunikasi yang penuh dengan itu, komunikasi yang efektif menyebabkan mereka
persaudaraan mendorong anggota organisasi untuk akan bekerja, bersikap dan berperilaku baik dan keras
berkomunikasi secara terbuka, rileks dan ramah untuk organisasi [7].
tamah dengan anggota lainnya. Sedangkan iklim yang Goldhaber dalam [8]. mengutarakan ada 5
negatif menjadikan anggota tidak berani (lima) dimensi yang mempengaruhi iklim komunikasi
berkomunikasi secara terbuka dan penuh dengan organisasi. Kelima dimensi tersebut yaitu: 1)
persaudaraan [1]. Kondisi yang demikian, apabila tidak Kepercayaan; 2) Pembuat keputusan bersama; 3)
diperhatikan secara serius oleh seorang pemimpin Dukungan; 4) Keterbukaan; dan 5) Perhatian atas
akan berpengaruh secara langsung terhadap iklim tujuan kinerja tinggi.
organisasi. Komunikasi interpersonal yang mumpuni
Redding [3] mengatakan iklim komunikasi mampu berinteraksi dalam cara yang efektif dan tepat
organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dengan situasi. Artinya, kita harus menyesuaikan gaya
dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota komunikasi untuk mencapai tujuan, situasi, dan orang-
organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai orang yang spesifik. Efektivitas dan kesesuaian adalah
mereka dan memberi mereka kebebasan dalam syarat untuk menerima dan menghargai perbedaan
mengambil resiko mendorong mereka dan memberi kebudayaan. Panduan untuk menerapkan cara ini
mereka tanggung jawab dalam mengerjakan tugas- adalah dengan mengembangkan beragam
tugas mereka dan menyediakan informasi yang kemampuan berkomunikasi, melatih kepekaan
terbuka dan cukup tentang organisasi mendengarkan sensitivitas dalam berkomunikasi, melihat perbedaan
dengan penuh perhatian serta memperoleh informasi dalam dua perspektif, mengatur apa yang akan
yang dapat dipercaya dan terus terang dari anggota dikatakan, dan berkomitmen terhadap etika dalam
organisasi secara aktif memberi penyuluhan kepada komunikasi interpersonal [9].
para anggota organisasi sehingga mereka dapat [10] menyatakan ada lima kualitas umum
melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi yang dipertimbangkan dalam efektivitas komunikasi
keputusan-keputusan dalam organisasi dan menaruh interpersonal yaitu: 1) Keterbukaan; 2) Empati; 3)
perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan Sikap Mendukung; 4) Sikap Positif; dan 5) Kesetraan.
memberi tantangan. Untuk mengelola dan mengendalikan
Dalam suatu organisasi, iklim komunikasi berbagai fungsi subsistem dalam organisasi agar tetap
sangat erat kaitannya dengan kepuasan kerja para konsisten dengan tujuan organisasi dibutuhkan
karyawan dan prestasi organisasinya. Bahkan [4] seorang pemimpin karena pemimpin merupakan
mengatakan bahwa iklim tersebut dipandang sebagai bagian penting dalam peningkatan kinerja para
suatu variabel kunci yang mempengaruhi kepuasan pekerja (Bass, 1994 dalam [11]). Disamping itu
kerja dan produktifitas karyawan dalam usaha kemampuan pemimpin dalam menggerakan dan
menunjang gerak organisasi yang selalu berkembang. memberdayakan karyawannya akan berpengaruh
Dennis, Richetto dan Wieman [5] juga menyatakan terhadap kinerja karyawan. Perubahan lingkungan dan
bahwa ada hubungan yang positif antara iklim yang tehnologi yang cepat meningkatkan kompleksitas
tercipta dengan kepuasan dan efektifitas organisasi. tantangan yang dihadapi oleh organisasi, hal ini
memunculkan kebutuhan organisasi terhadap
103
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Wahyunie, et al.)

pemimpin yang dapat mengarahkan dan secara umum tidak banyak perbedaan yang di
mengembangkan usaha-usaha bawahan dengan tekankan tentang kepuasan kerja. Umumnya
kekuasaan yang dimiliki untuk mencapai tujuan kepuasan didefinisikan sebagai sikap umum
organisasi dalam membangun organisasi menuju high saeseorang individu terhadap pekerjaannya.
performance (Harvey dan Brown, 1996, dalam [8]). Sementara menurut Celluci dan DeVries dalam [16]
Perilaku pemimpin mempunyai dampak signifikan faktor-faktor yang mendorong kepuasan kerja adalah:
terhadap sikap, perilaku dan kinerja pegawai. 1) Kepuasan terhadap gaji; 2) Kepuasan terhadap
Efektivitas pemimpin dipengaruhi oleh karakteristik promosi; 3) Kepuasan terhadap rekan kerja; 4)
bawahannya dan terkait dengan proses komunikasi Kepuasan kerja terhadap supervise; dan 5) Kepuasan
yang terjadi antara pemimpin dan bawahan. Ketidak terhadap pekerjaan itu sendiri.
berhasilan pemimpin dikarenakan pemimpin tidak Penelitian [17] menyatakan bahwa insentif,
mampu menggerakan dan memuaskan karyawan pada motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan budaya
suatu pekerjaan dan lingkungan tertentu. Tugas organisasi baik secara parsial atau simultan
pimpinan adalah mendorong bawahan supaya berpengaruh terhadap kepuasan kerja personil polri
memiliki kompetensi dan kesempatan berkembang pada Satuan Kerja Biro Operasi Polda Aceh. Berikutnya
dalam mengantisipasi setiap tantangan dan peluang penelitian [18] menyatakan motivasi dan budaya
dalam bekerja [12]. organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan
Tugas manajemen sumber daya manusia kerja karyawan PT. Pei Hai International Wiratama
berkisar pada upaya mengelola unsur manusia dengan Indonesia. Selanjutnya [19] hasil penelitiannya di
potensi yang dimiliki sehingga dapat diperoleh sumber British International School menyatakan hubungan
daya manusia yang puas (satisfied) dan memuaskan konpensasi yang diterima karyawan dan iklim
(satisfactory) bagi organisasi [13]. Salah satu tujuan organisasi secara bersama-sama menunjukkan
bekerja adalah memperoleh kepuasan kerja. Kepuasan hubungan yang sangat kuat dan positif terhadap
kerja berkaitan erat antara sikap pegawai terhadap kepuasan kerja. Namun hubungan konpensasi
berbagai faktor dalam pekerjaan, antara lain: situasi terhadap kepuasan kerja lebih besar dibandingkan
kerja, pengaruh sosial dalam kerja, imbalan dan hubungan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja.
kepemimpinan serta faktor lain. (Lodge & Derek, Hal ini menunjukkan bahwa menciptakan konpensasi
dalam [14]). Orang akan merasa puas apabila tidak dan proses balas jasa yang baik terhadap karyawan
ada perbedaan (discrepancy) antara yang diinginkan akan lebih mendorong kepuasan kerja karyawan
dengan persepsinya atas kenyataan. Meskipun dibandingkan dengan mepnciptakan iklim organisasi
terdapat perbedaan akan tetapi kalau perbedaan yang baik.
tersebut positif maka orang atau pegawai akan merasa Alasan peneliti memilih Dinas Kebudayaan,
puas, demikian juga sebaliknya. Pegawai akan merasa Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung
puas bila mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan. Mas Kalimantan Tengah sebagai objek penelitian yaitu
Makin besar kebutuhannya yang terpenuhi akan karena kurang efektifnya komunikasi yang terjalin baik
semakin puas, begitu sebaliknya. sesama karyawan (komunikasi horizontal) maupun
Pembahasan tentang kepuasan kerja atasan dan bawahan ataupun sebaliknya (komunikasi
karyawan tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa vertikal) sehingga mengakibatkan semangat kerja
kepuasan kerja karyawan dapat dicapai apabila semua karyawan kurang meningkat.
harapannya dapat dipenuhi dalam melaksanakan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan
tugas pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan Olah Raga yang beralamatkan di jalan Pangeran
refleksi dari perasaan dan sikap individu terhadap Diponegoro dengan jumlah pegawai 33 orang dengan
pekerjaannya, yang merupakan interaksi antara yang berbagai jabatan dan bidang yang berbeda, secara
bersangkutan dengan lingkungan kerjanya. [7] umum iklim komunikasi juga sangat berbeda
menyatakan ada lima faktor yang mempengaruhi berdasarkan bidangnya dan sangat mempengaruhi
kepuasan kerja yaitu: pengasilan, rekan kerja, pola komunikasi antar pegawai, seperti bidang
kesempatan berkembang, pekerjaan itu sendiri, serta kebudayaan dengan bidang pemuda dan olah raga.
supervisor. Sebagai organisasi atau lembaga yang mempunyai misi
Lawler dalam [15] mengatakan ukuran terhadap budaya, pariwisata dan prestasi-prestasi
kepuasan sangat didasarkan atas kenyataan yang bidang olah raga saat ini dihadapkan pada beberapa
dihadapi dan diterima sebagai kompensasi usaha dan permasalahan yang terkait dengan SDM khususnya
tenaga yang diberikan. Kepuasan kerja tergantung dari dalam hal komitmen keorganisasian pegawainya. Dari
kesesuaian atau keseimbangan (equity) antara yang beberapa studi sebelumnya, iklim komunikasi
diharapkan dengan kenyataan. Indikasi kepuasan kerja organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap
biasanya dikaitkan dengan tingkat absensi, tingkat kepuasan kerja. Apabila iklim komunikasi organisasi
perputaran tenaga kerja, disiplin kerja, loyalitas dan baik maka kepuasan kerja para pegawainya juga akan
konflik di lingkungan kerja. baik. Begitu juga dengan efektivitas komunikasi
Pada dasarnya banyak para ahli interpersonal, apabila efektivitas komunikasi
mendefinisikan kepuasan kerja namun demikian,
104
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Wahyunie, et al.)

interpersonal diantara para pegawai baik, maka penelitian ini dapat diketahui indikator mana yang
kepuasan kerja juga akan tinggi. yang berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi
Berdasarkan pengalaman dan interaksi interpersonal dan kepuasan kerja Dinas Kebudayaan
terhadap rekan kerja peneliti dalam berorganisasi di Pariwisata Pemuda dan Olah Raga.
Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Iklim komunikasi organisasi yang ada di Dinas
meskipun setiap anggota organisasi berkomunikasi Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga turut
dari waktu ke waktu satu sama lain, namun tetap ada mempengaruhi kondisi efektivitas komunikasi
kesenjangan antara ekspektasi atasan dan kinerja interpersonal dan kepusan kerja pegawainya. Apabila
karyawan dalam mengimplementasikan tugas-tugas iklim komunikasi organisasinya baik maka kepuasan
yang diberikan kepada mereka. Kurang efektifnya kerja pegawainya juga akan tinggi. Begitu juga dengan
komunikasi yang terjalin baik sesama karyawan efektivitas komunikasi interpersonal apabila
(komunikasi horizontal) maupun atasan dan bawahan komunikasi interpersonal pegawai tinggi maka
ataupun sebaliknya (komunikasi vertikal). Contohnya kepuasan kerja juga akan tinggi. Kedua hal tersebut
masih ada kebijakan yang telah ditetapkan namun juga bermakna sebaliknya apabila kedua faktor
belum dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut tersebut buruk atau rendah maka akan rendah juga
biasanya berdampak kepada kepuasan kerja dari kepuasan kerja yang ada di Iklim komunikasi
karyawan atau karyawan kurang bersungguh-sungguh organisasi yang ada di Dinas Kebudayaan Pariwisata
dalam menjalankan kewajiban atau tugas yang Pemuda dan Olah Raga.
menjadi tanggung jawab karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Melalui hasil wawancara pendahuluan yang pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap
telah dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan, efektivitas komunikasi interpersonal dan kepuasan
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung kerja pegawai di Dinas Kebudayaan Pariwisata
Mas Kalimantan Tengah, peneliti memperoleh Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung Mas
informasi mengenai adanya iklim komunikasi yang Kalimantan Tengah.
baik dalam sebuah organisasi dengan prinsip yang
terdapat dalam Teori Komunikasi. Kepala Dinas METODE PENELITIAN
menjelaskan, bahwa iklim komunikasi yang baik dalam Metode penelitian yang digunakan
sebuah organisasi khususnya Dinas Kebudayaan, adalah metode penelitian survey dengan memberikan
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung angket/kuesioner kepada responden (Pegawai) yang
Mas Kalimantan Tengah adalah, dukungan dari setiap akan menjawab pernyataan-pernyataan tentang
pegawai dalam organisasi. Selain itu iklim komunikasi pengaruh iklim komunikasi organisasi, efektivitas
organisasi yang baik perlu diciptakan oleh semua komunikasi interpersonal dan kepuasan kerja pada
anggota dari organisasi tersebut, sehingga tercipta Pegawai Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olah
iklim yang baik dalam bekerja, serta nantinya Raga di Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah.
berhubungan erat dengan kinerja karyawan. Metode survei dipilih karena peneliti
Temuan tersebut dirasa penting bagi peneliti menggunakan kuesioner dan wawancara sebagai alat
untuk ditindaklanjuti. Peneliti merasa bahwa penting pengumpulan data. Seperti yang dijelaskan oleh
untuk mengetahui apakah Teori komunikasi telah Sugiyono, bahwa metode survei digunakan untuk
diterapkan dalam organisasi tersebut. Mengingat mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah,
bahwa ikloim komuniksi tidak hanya merupakan tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
kegiatan praktis, tetapi juga ilmu pengetahuan yang pengumpulan data, misal dengan mengedarkan
bersifat teoritis. Peneliti berpandangan bahwa perlu kuesioner, tes, wawancara terstruktur, dan sebagainya
adanya upaya penelitian untuk melihat apakah 5 [20]. Kriyantono juga memaparkan bahwa dalam
prinsip iklim komunikasi dalam Teori Komunikasi yang perkembangannya, metode survei memungkinkan
menjadi teori atau pedoman iklim komunikasi menggunakan wawancara sebagai instrumen riset
organisasi yang efektif benar-benar telah disamping kuesioner, masih menurut Kriyantono
mencerminkan karakteristik di kalangan organisasi. tujuan wawancara adalah untuk memperdalam
Komponen lain selain gaji dan fasilitas yang analisis dan interpretasi data [8].
mempengaruhi kepuasan kerja di Dinas Kebudayaan Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai
Pariwisata Pemuda dan Olah Raga biasanya terdiri dari Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga di
penghargaan yang diberikan kepada karyawan, Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah yang
komunikasi, hubungan dengan atasan dan teman berjumlah 33 (tiga puluh tiga) orang keadaan tahun
kerja, kondisi pekerjaan, keamanan dan lain lain. 2014. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran
Kepuasan kerja bersifat dinamis, yang berarti kuesioner yang berjumlah 20 pernyataan. Instrumen
berkembang terus tergantung harapan yang ada di penelitian di uji sehingga diperoleh validitas dan
lingkungan kerja. Maka dari setiap indikator yang reliabilitas soal. Analisis penelitian menggunakan uji
mempengaruhi iklim komunikasi organisasi untuk Analisis Jalur (Path Analysis). Analisis data dilakukan
mencapai efektivitas komunikasi organisasi dan dengan menggunakan aplikasi SPSS 19 for windows.
kepuasan kerja karyawan diharapkan dengan ada
105
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Wahyunie, et al.)

HASIL DAN PEMBAHASAN Total


No Total
Analisis Deskriptif Iklim Komunikasi Organisasi Pernyataan Keterangan Mean
. Skor
Tabel 1 Skor
Rangkuman Iklim Komunikasi Organisasi Pegawai Pada Kantor Anda dapat
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga mengatakan “apa yang
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah. ada dalam pikiran
Total 15 Anda” terlepas dari 136 Setuju 4,4
No Total apakah Anda Berbicara
Pernyataan Keterangan Mean
. Skor dengan atasan atau
Skor
INDIKATOR 1: Kepercayaan bawahan
Atasan Anda memiliki Setuju Rata-rata skor
126 Setuju 4,1
1 kepercayaan kepada 130 3,9 indikator 3
Anda. INDIKATOR 4: Keterbukaan
Atasan Anda percaya Setuju Anda diberi
2 dengan kemampuan 118 3,5 kesempatan
dan hasil kerja Anda menyampaikan
Cukup
Anda memiliki Cukup 12 pendapat tentang 110 3,6
Setuju
3 kepercayaan kepada 109 Setuju 3,3 kebijakan organisasi
atasan Anda yang akan diambil oleh
Anda percaya dengan Setuju Atasan Anda
4 kemampuan dan hasil 116 3,5 Kecuali terhadap
kerja atasan Anda informasi untuk
Anda dan rekan kerja Setuju keamanan yang
5 satu tingkat saling 130 4,0 diperlukan, semua
memiliki kepercayaan karyawan memiliki
16 115 Setuju 3,9
akses yang mudah
Anda memiliki Setuju
terhadap informasi
6 kepercayaan pada 116 3,6
yang berkaitan
bawahan Anda
langsung dengan
Anda percaya dengan Setuju
pekerjaan mereka
7 kemampuan dan hasil 115 3,6
Semua karyawan
kerja bawahan Anda
menerima informasi
Bawahan Anda Setuju
tentang peningkatan
8 memiliki kepercayaan 114 3,6
kemampuan kerja Cukup
pada Anda 17 111 3,8
untuk Setuju
Bawahan Anda percaya
mengoordinasikan
9 dengan kemampuan 122 Setuju 3,9
pekerjaannya dalam
dan hasil kerja Anda
organisasi
Anda percaya dengan
Cukup Rata-rata skor
10 kemampuan dan hasil 108 3,5 112 Setuju 3,9
Setuju indikator 4
kerja rekan kerja Anda
INDIKATOR 5: Perhatian atas tujuan kinerja tinggi
Rata-rata skor
117,8 Setuju 3,6 Anda selalu berusaha
indikator 1
menunjukkan
INDIKATOR 2: Pembuat Keputusan Bersama
19 komitmen terhadap 89 Setuju 3,2
Dalam setiap organisasi untuk
pengambilan berkinerja tinggi
keputusan, Anda selalu
Bagi organisasi atau
diajak berdiskusi dan Cukup
11 108 3,5 pihak kantor,
konsultasi mengenai Setuju
kesejahteraan semua
kebijakan organisasi
20 karyawan sangat 119 Setuju 4,2
yang relevan dengan
penting artinya untuk
jabatan Anda
meningkatkan kinerja
Atasan Anda selalu karyawan
memiliki kesempatan
Rata-rata skor Cukup
untuk mendengarkan 105,7 3,6
indikator 5 Setuju
18 dan berdiskusi tentang 124 Setuju 4,2
Total Skor Variabel
pendapat atau laporan
Iklim Komunikasi 2332 74,76
masalah yang diajukan
Organisasi
oleh Anda
Rata-rata Gabungan 3,53
Rata-rata skor
116 Setuju 3,9 Sumber : Rekap dari Hasil Pengolahan
indikator 2
INDIKATOR 3: Dukungan
Anda memberikan Untuk menilai kriteria variabel iklim
13 dukungan pada setiap 124 Setuju 4,0 komunikasi organisasi pada Kantor Dinas Kebudayaan,
kebijakan organisasi Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung
Organisasi mendukung Mas Kalimantan Tengah secara umum terlebih dahulu
atas perbedaan
14 118 Setuju 3,9 akan dibuat kriteria penilaian skor. Dengan jumlah
pendapat di antara
anggota organisasi skor tertinggi adalah 5 x 20 x 33 = 3300, dan jumlah

106
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Wahyunie, et al.)

skor terendah adalah 1 x 20 x 33 = 660. Klasifikasi skor memuaskan, belumlah sesuai seperti yang diharapkan
jawaban pegawai dari variabel iklim komunikasi oleh pegawai.
organisasi dapat digambarkan dalam tahapan bobot
skor dengan rentang skor 528 sebagai berikut : Analisis Deskriptif Efektivitas Komunikasi
Tabel 2 Interpersonal
Rentang Skala Penelitian Variabel Iklim Komunikasi Organisai Tabel 3
No Rentang Skala Kriteria Rangkuman Efektivitas Komunikasi Interpersonal Pegawai
1 660 - 1187.99 Sangat Buruk/Sangat Rendah Pada Kantor Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olah
2 1188 - 1715.99 Buruk/Rendah Raga Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah.
3 1716 - 2243.99 Cukup Baik/Cukup Tinggi Total
Total
4 2244 - 2771.99 Baik/Tinggi No Pernyataan Keterangan Mean
Skor
5 2772 – 3300 Sangat Baik/Sangat Tinggi Skor
Sumber: Data diolah untuk keperluan penelitian INDIKATOR 1: Keterbukaan
Berdasarkan bobot skor total variabel Iklim Anda bersikap terbuka
21 kepada org yang diajak 139 Setuju 4,12
komunikasi organisasi pegawai pada Kantor Dinas
berinteraksi
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga INDIKATOR 2: Empati
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah tergolong Anda peka dengan apa
tinggi yaitu sebesar 2332, apabila dilihat pada table yang dialami orang lain
5.7 diatas ternyata variabel iklim komunikasi pada suatu saat
organisasi termasuk pada rentang 2244-2771,99 22 tertentu, dari sudut 125 Setuju 3,74
pandang orang lain itu
berada pada Kriteria Baik artinya pelaksanaan iklim
melalui kacamata
komunikasi organisasi pada Dinas Kebudayaan, orang lain itu
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung INDIKATOR 3: Sikap Mendukung
Mas Kalimantan Tengah dikategorikan baik. Dalam suasana yang
Berdasarkan skor total rata-rata tabel 5.6 di tidak medukung,
atas, nilai iklim komunikasi organisasi pada Dinas komunikasi yang
23 144 Setuju 4,32
terbuka dan empati
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
tidak dapat
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah berlangsung
memperoleh nilai gabungan 3,53. Nilai ini termasuk INDIKATOR 4: Sikap Positif
nilai yang lebih rendah dalam rentang nilai iklim Perasaan positif untuk
komunikasi yang dikehendaki. Nilai iklim gabungan situasi komunikasi
untuk organisasi yang sebanding adalah 3,83, dan nilai 24 pada umumnya sangat 106 Cukup Setuju 3,24
iklim yang rendah atau tidak dikehendaki cenderung penting untuk interaksi
yang efektif
sekitar 2,80 dan lebih kecil lagi [3]. Namun, nilai INDIKATOR 5: Kesetaraan
gabungan keseluruhan inidikator sebesar 3,53 , masih Adanya pengakuan di
lebih tinggi daripada 2,80 yang merupakan tingkat antara karyawan
nilai yang tidak dikehendaki. bahwa masing-masing
Nilai gabungan indikator iklim komunikasi pihak bernilai dan
25 124 Setuju 3,79
organisasi pegawai menunjukkan nilai paling tinggi berharga, serta
mempunyai sesuatu
pada nilai indikator 3 yaitu dukungan (4,1) sedangkan yang penting untuk
nilai paling rendah pada indikator indikator 1 dan disumbangkan.
indikator 5 masing-masing memperoleh (3,6). Ini Total Skor Variabel
menunjukkan bahwa faktor dukungan sangat Efektivitas Komunikasi 638 19,21
diperlukan untuk menunjang kinerja pegawai pada Interpersonal
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Rata-rata 3,87
Sumber : Rekap dari Hasil Pengolahan
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah.
Skor tertinggi berada pada pernyataan
Indikator “dukungan”. Hal ini menyatakan Untuk menilai kriteria variabel efektivitas
bahwasanya Indikator dukungan pada Dinas komunikasi interpersonal pada Kantor Dinas
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah dapat Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah secara
terlaksana dengan baik guna untuk memberi dorongan umum terlebih dahulu akan dibuat kriteria penilaian
kepada pegawai dalam meningkatkan kinerjanya, skor. Dengan jumlah skor tertinggi adalah 5 x 5 x 33 =
yakni berupa perhatian atau dukungan organisasi pada 825, dan jumlah skor terendah adalah 1 x 5 x 33 = 165.
karyawannya dan dukungan karyawan pada Klasifikasi skor jawaban pegawai dari variabel
organisasinya. Sedangkan untuk skor yang paling efektivitas komunikasi interpersonal dapat
rendah berada pada pernyataan Indikator “Perhatian digambarkan dalam tahapan bobot skor dengan
pada tujuan kinerja yang tinggii”, yang merupakan rentang skor 132 sebagai berikut:
kebutuhan dasar pegawai dalam mendukung
pekerjaannya, yang dirasa agak rendah belum begitu
107
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Wahyunie, et al.)

Tabel 4 Analisis Deskriptif Kepuasan Kerja


Rentang Skala Penelitian Variabel Iklim Komunikasi Organisai Tabel 5
No Rentang Skala Kriteria Rangkuman Kepuasan Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas
1 165 - 296.99 Sangat Buruk/Sangat Rendah Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
2 297 - 438.99 Buruk/Rendah Gunung Mas Kalimantan Tengah.
3 429 - 560.99 Cukup Baik/Cukup Tinggi Total
Total
4 561 - 692.99 Baik/Tinggi No Pernyataan Keterangan Mean
Skor
5 693 – 825 Sangat Baik/Sangat Tinggi Skor
Sumber: Data diolah untuk keperluan penelitian INDIKATOR 1: Kepuasan terhadap gaji
Tunjangan-tunjangan
lain di luar gaji
Berdasarkan bobot skor total variabel Iklim
seperti bonus,
komunikasi organisasi pegawai pada Kantor Dinas asuransi jiwa dan
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga kesehatan,
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah tergolong 26
tunjangan hari raya
143 Setuju 4,33
tinggi yaitu sebesar 638, apabila dilihat pada table yang diberikan oleh
5.14 diatas ternyata variabel efektivitas komunikasi organisasi pada Anda
atas penghargaan
interpersonal termasuk pada rentang 561-692.99 hasil kerja yang Anda
berada pada Kriteria Baik artinya pelaksanaan lakukan dengan baik
efektivitas komunikasi organisasi pada Dinas dan memuaskan
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga INDIKATOR 2: Kepuasan terhadap promosi
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah Kesempatan yang
dikategorikan baik. sama bagi setiap
karyawan untuk
Berdasarkan skor total rata-rata tabel 5.14 di 27 125 Setuju 3,79
dipromosikan atas
atas, nilai efektivitas komunikasi interpersonal pada prestasi yang
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga dihasilkan
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah INDIKATOR 3: Kepuasan terhadap rekan kerja
memperoleh nilai gabungan 3,87. Nilai ini termasuk Sikap yang saling
nilai yang lebih tinggi dalam rentang nilai efektivitas mendukung dan
28 membantu dari 143 Setuju 4,33
komunikasi interpersonal yang dikehendaki. Nilai iklim
rekan-rekan kerja
gabungan untuk organisasi yang sebanding adalah Anda
3,83, dan nilai iklim yang rendah atau tidak INDIKATOR 4: Kepuasan terhadap
dikehendaki cenderung sekitar 2,80 dan lebih kecil lagi supervise/pengawasan
[3]. Peluang yang
Nilai gabungan indikator efektivitas diberikan oleh
organisasi kepada
komunikasi interpersonal pegawai menunjukkan nilai
Anda untuk memiliki Cukup
paling tinggi pada nilai indikator 1 yaitu keyterbukaan 29 109 3,30
kebebasan dalam Setuju
(4,12) sedangkan nilai paling rendah pada indikator bekerja sendiri dan
indikator 4 (3,24). Ini menunjukkan bahwa faktor tidak diawasi secara
keterbukaan sangat diperlukan untuk menunjang ketat
kinerja pegawai pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, INDIKATOR 5: Kepuasan terhadap pekerjaan
Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung Mas Kecocokan yang
tinggi antara
Kalimantan Tengah kepribadian anda
Skor tertinggi berada pada pernyataan 30 dan pekerja lainnya 133 Setuju 4,03
Indikator “sikap mendukung”. Hal ini menyatakan sehingga anda
Indikator sikap mendukung pada Dinas Kebudayaan, merasa puas dengan
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung pekerjaan anda..
Total Skor Variabel
Mas Kalimantan Tengah dapat terlaksana dengan baik 653 19,79
Kepuasan Kerja
guna untuk memberi dorongan kepada pegawai dalam Rata-rata 3,96
meningkatkan kinerjanya, yakni berupa komunikasi Sumber: Rekap dari Hasil Pengolahan
yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung
dalam suasana yang tidak mendukung. Sedangkan Untuk menilai kriteria variabel kepuasan kerja
untuk skor yang paling rendah berada pada pada Kantor Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda
pernyataan Indikator “sikap positif”, yang merupakan dan Olah Raga Kabupaten Gunung Mas Kalimantan
kebutuhan pegawai dalam mendukung pekerjaannya, Tengah secara umum terlebih dahulu akan dibuat
yang dirasa agak rendah belum begitu memuaskan, kriteria penilaian skor. Dengan jumlah skor tertinggi
belumlah sesuai seperti yang diharapkan oleh adalah 5 x 5 x 33 = 825, dan jumlah skor terendah
pegawai. adalah 1 x 5 x 33 = 165. Klasifikasi skor jawaban
pegawai dari variabel kepuasan kerja dapat
digambarkan dalam tahapan bobot skor dengan

108
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Wahyunie, et al.)

rentang skor 132 sebagai berikut: kurang nyaman jika atasan atau rekan kerja yang lain
Tabel 6 mengawai kinerja dalam mendukung pekerjaannya,
Rentang Skala Penelitian Variabel Kepuasan Kerja yang dirasa agak rendah belum begitu memuaskan,
No Rentang Skala Kriteria
belumlah sesuai seperti yang diharapkan oleh
1 165 - 296.99 Sangat Buruk/Sangat Rendah
pegawai.
2 297 - 438.99 Buruk/Rendah
3 429 - 560.99 Cukup Baik/Cukup Tinggi
4 561 - 692.99 Baik/Tinggi Pengujian Hipotesis
5 693 – 825 Sangat Baik/Sangat Tinggi Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi (X1) terhadap
Sumber: Data diolah untuk keperluan penelitian Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Y1)
Berdasarkan bobot skor total variabel Hipotesis yang akan dibuktikan yaitu “ada
kepuasan kerja pegawai pada Kantor Dinas pengaruh iklim komunikasi terhadap efektivitas
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga komunikasi interpersonal. Ringkasan hasil pengujian
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah tergolong data SPSS dapat dilihat pada tabel 7 berikut:
tinggi yaitu sebesar 638, apabila dilihat pada table 6 Tabel 7
diatas ternyata variabel kepuasan kerja termasuk pada Hasil Analisis Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap
Efektivitas Komunikasi Interpersonal
range 561 - 692.99 berada pada Kriteria Baik artinya Standardized
kepuasan kerja pegawai pada Dinas Kebudayaan, Variabel
Coefficient Sig Keterangan
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung Bebas Terikat Beta
Mas Kalimantan Tengah dikategorikan baik. Iklim Efektivitas
Berdasarkan skor total rata-rata tabel 5.20 di Komunikasi Komunikasi 0.290 0.026 signifikan
atas, nilai kepuasan kerja pada Dinas Kebudayaan, Interpersonal
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung
Mas Kalimantan Tengah memperoleh nilai gabungan Berdasarkan hasil hipotesis dapat diketahui
3,96. Nilai ini termasuk nilai yang lebih rendah dalam bahwa besarnya koefesien pengaruh komunikasi (X)
rentang nilai kepuasan kerja yang dikehendaki. Nilai terhadap efektivitas komunikasi interpersonal (Y1)
kepuasan kerja terhadap organisasi yang menandai yang ditunjukkan oleh nilai Standardized
pegawai dalam organisasi yang efektif adalah 4,00. Coefecient/Beta adalah 0.290. taraf signifikannya
Tingkat kepuasan yang lebih tinggi mendukung adalah 0.026 (pada α=0.05). Oleh karena taraf
pegawai untuk lebih menyukai kepuasan daripada signifikansinya lebih kecil dari 0.05 dan nilai
kinerja. Dan Nilai kepuasan yang rendah atau tidak Standardized Coefecient/Beta menunjukkan tanda
dikehendaki cenderung sekitar 2,80 dan lebih kecil lagi positif, maka ada pengaruh langsung iklim komunikasi
[3]. Namun, nilai gabungan keseluruhan inidikator terhadap efektivitas komunikasi interpersonal”
sebesar 3,96 , masih lebih tinggi daripada 2,80 yang sehingga dapat disimpulkan bahwa iklim komunikasi
merupakan tingkat nilai yang tidak dikehendaki. Jadi, organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai kepuasan kerja pada pada Dinas Kebudayaan, efektivitas komunikasi interpersonal di Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Mas Kalimantan Tengah menunjukkan nilai yang Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah.
mendekati nilai yang dikehendaki dalam organisasi. Berdasarkan Tabel hasil analisis pada tabel 7
Nilai gabungan indikator kepuasan kerja dapat diketahui pada taraf signifikannya yaitu 0.026,
pegawai menunjukkan nilai paling tinggi pada nilai ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan
indikator 1 dan indikator 3 yaitu (4,33) sedangkan nilai signifikan iklim komunikasi organisasi terhadap
paling rendah pada indikator indikator 2 memperoleh efektivitas komunikasi interpersonal. Pernyataan ini
(3,6). Ini menunjukkan bahwa faktor gaji dan rekan sesuai dengan penelitian dari [21] juga menguji hal
kerja sangat diperlukan untuk menunjang kinerja serupa dengan bukti empiris terdapat hubungan
pegawai pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan
dan Olah Raga Kabupaten Gunung Mas Kalimantan komunikasi karyawan. Sidarta (2000) menguji faktor-
Tengah faktor yang mempengaruhi iklim organisasi meliputi:
Skor tertinggi berada pada pernyataan (1) praktek pengambilan keputusan, (2) arus
Indikator “kepuasan terhadap gaji” dan “kepuasan komunikasi, (3) kondisi motivasi, (4) keunggulan
terhadap rekan kerja”. Hal ini menyatakan kedua sumber daya manusia dan (5) kesiapan teknologi.
Indikator tersebut di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Lebih lanjut menurut [22], keberhasilan suatu
Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung Mas organisasi dengan membentuk iklim yang kondusif
Kalimantan Tengah dapat terlaksana dengan baik guna akan mampu mempengaruhi komunikasi karyawan
untuk memberi dorongan kepada pegawai dalam sehingga akan meningkatkan kinerja karyawan (job
meningkatkan kinerjanya, yakni berupa perhatian atau performance). Sementara Miner (1988) dalam [23]
dukungan organisasi pada karyawannya dan dukungan mengatakan bahwa komunikasi karyawan terhadap
karyawan terhadap karyawan. Sedangkan untuk skor organisasinya banyak dipengaruhi oleh persepsi
yang paling rendah berada pada pernyataan Indikator karyawan terhadap manajemen, iklim organisasi, dan
“kepuasan terhadap pengawasan”, pegawai merasa sistem kerja organisasi yang bersangkutan. Dari
109
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Wahyunie, et al.)

pandangan tersebut dapat dikatakan bahwa iklim tersebut mempercayai mereka, dan memberi mereka
organisasi berpengaruh terhadap komunikasi kebebasan dalam mengambil resiko; mendorong dan
interpersonal dalam organisasi. member mereka tanggung jawab dalam mengerjakan
tugas-tugas mereka; menyediakan informasi yang
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi (X1) terhadap terbuka dana memadai tentang organisasi;
Kepuasan Kerja (Y2) mendegarkan denga penuh perhatian serta
memperoleh informasi yang dapat dipercaya dan
Hipotesis yang akan dibuktikan yaitu “ada terus terang dari pegawai; secara aktif memberikan
pengaruh langsung iklim komunikasi terhadap penyuluhan kepada karyawan sehingga mereka dapat
kepuasan kerja. Ringkasan hasil pengujian data SPSS melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi
dapat dilihat pada tabel 8 berikut: keputusan-keputusan dalam organisasi; dan menaruh
perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan
Tabel 8 memberi tantangan [26].
Hasil Analisis Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Berdasarkan Tabel hasil analisis pada tabel 8
Kepuasan Kerja
dapat diketahui dari pada taraf signifikannya adalah
Variabel Standardized
Coefficient Keterangan 0.036, ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif
Sig dan signifikan iklim komunikasi organisasi terhadap
Bebas Terikat Beta
Iklim Kepuasan kepuasan kerja. Pernyataan ini sesuai dengan
0.317 0.036 signifikan
Komunikasi Kerja penelitian dari [27] yang berjudul pengaruh iklim
komunikasi organisasi terhadap produktivitas kerja
Berdasarkan hasil hipotesis dapat diketahui karyawan, yang menyatakan terdapat hubungan yang
bahwa besarnya koefesien pengaruh komunikasi (X) fungsional dan linear iklim komunikasi organisasi
terhadap kepuasan kerja (Y2) yang ditunjukkan oleh terhadap produktivitas kerja karyawan, disamping itu
nilai Standardized Coefecient/Beta adalah 0.317. taraf beliau juga menyatakan untuk dapat meningkatkan
signifikannya adalah 0.036 (pada α=0.05). oleh karena produktivitas kerja karyawan suatu perusahaan perlu
taraf signifikansinya lebih kecil dari 0.05 dan nilai memperhatikan iklim komunikasi organisasi.
Standardized Coefecient/Beta menunjukkan tanda Iklim komunikasi merupakan persepsi-
positif, maka ada pengaruh langsung iklim komunikasi persepsi mengenai pesan dan peristiwa yang
terhadap kepuasan kerja” sehingga dapat disimpulkan berhubungna dengan apa yang terjadi dalam
bahwa iklim komunikasi organisasi berpengaruh positif perusahaan. Di pihak lain, iklim komunikasi dapat
dan signifikan terhadap kepuasan kerja di Dinas dikatakan juga sebagai gabungan dari persepsi-
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga persepsi mengenai peristiwa komunikasi, perilaku
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah. manusia, respon anggota terhadap anggota lainnya,
Iklim komunikasi merupakan persepsi- harapan-harapan, konflik-konflik antar personal, dan
persepsi mengenai pesan dan peristiwa yang kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi
berhubungna dengan apa yang terjadi dalam tersebut [3].
perusahaan. Di pihak lain, iklim komunikasi dapat Penelitian [7] yang menyatakan iklim
dikatakan juga sebagai gabungan dari persepsi- komunikasi organisasi merupakan suatu syarat bagi
persepsi mengenai peristiwa komunikasi, perilaku peningkatan produktivitas dan prestasi kerja
manusia, respon anggota terhadap anggota lainnya, organisasi, sehingga secara tidak langsung akan
harapan-harapan, konflik-konflik antar personal, dan berhubungan dengan pencapaian tujuan organisasi.
kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi Hal ini terjadi karena apabila karyawan memiliki
tersebut [3]. komunikasi yang yang efektif dalam organisasi maka
Denis mendefinisikan iklim komunikasi akan muncul loyalitas kepada organisasi dan menjalin
sebagai kualitas pengalaman subjektif dari lingkungan hubungan aktif dan saling mendukung dalam
internal sebuah organisasi yang mencakup persepsi mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan. Selain
dari lingkungan internal sebuah organisasi yang itu, komunikasi yang efektif menyebabkan mereka
mencakup persepsi dari pesan dan peristiwa yang akan bekerja, bersikap dan berperilaku baik dan keras
terkait dengan pesan yang terjadi dalam organisasi untuk organisasi.
[24]. Iklim komunikasi dapat juga dipandang sebagai
suatu kualitas pengalaman yang subjektif yang timbul Pengaruh Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Y1)
dari persepsi pegawai terhadap karakteristik dalam terhadap Kepuasan Kerja (Y)
organisasi [25].
Redding berpendapat bahwa iklim Asumsinya yaitu ada pengaruh langsung
komunikasi jauh lebih penting daripada keterampilan efektivitas komunikasi interpersonal terhadap
atau teknik-teknik komunikasi semata dalam kepuasan kerja”. Ringkasan hasil pengujian koefisien
menciptakan suatu organisasi yang efektif [24]. jalur data SPSS dapat dililhat pada tabel 9 berikut:
Redding juga mengatakan bahwa organisasi untuk
menunjukkan kepada para pegawai bahwa organisasi
110
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Wahyunie, et al.)

dengan tingkat kepuasan kerja karyawan menyatakan


Tabel 9 efektivitas komunikasi interpersonal memiliki
Hasil Analisis Pengaruh Efektivitas Komunikasi Interpersonal kesetaraan terhadap kepuasan kerja yang mempunyai
Terhadap Kepuasan Kerja
hubungan yang kuat dan positif
Standardized
Variabel
Coefficient Sig Keterangan
Bebas Terikat Beta Pengaruh Iklim Komunikasi (X) terhadap Kepuasan
Efektivitas Kerja (Y2) Melalui Efektivitas Komunikasi
kepuasan
komunikasi
kerja
0.541 0.001 signifikan Interpersonal (Y1)
interpersonal
Hipotesis yang akan dibuktikan yaitu “ada
Berdasarkan hasil hipotesis dapat diketahui pengaruh tidak langsung iklim komunikasi organisasi
bahwa besarnya koefesien pengaruh efektivitas terhadap kepuasan kerja melalui efektivitas
komunikasi interpersonal (Y1) terhadap kepuasan komunikasi interpersonal”. Pengujian ini dilakukan
kerja (Y2) yang ditunjukkan oleh nilai Standardized melalui dua blok jalur, yang menguji iklim komunikasi
Coefecient/Beta adalah 0.541. taraf signifikannya organisasi (X) terhadap kepuasan kerja (Y2) yang
adalah 0.001 (pada α=0.05). oleh karena taraf hasilnya dapat dilihat pada pengujian hipotesis satu.
signifikansinya lebih kecil dari 0.05 dan nilai Sedangkan blok jalur yang akan diuji selanjutnya
Standardized Coefecient/Beta menunjukkan positif adalah blok yang menguji pengaruh iklim komunikasi
maka, ada pengaruh langsung efektivitas komunikasi organisasi (X) terhadap efektivitas komunikasi
interpersonal terhadap kepuasan kerja” sehingga interpersonal (X2) pengujian masing-masing blok jalur
dapat disimpulkan bahwa efektivitas komunikasi tersebut dapat kita lihat pada tabel 10 berikut:
interpersonal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja pegawai di Dinas Tabel 10
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah. Kerja Melalui Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Standardized
Variabel
Coefficient Keterangan
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi Bebas Terikat Beta
Sig
yang dilakukan dengan orang lain, dan merupakan Iklim Efektivitas 0.317
sebuah metode komunikasi yang sering digunakan komunikasi komunikasi 0.036 Signifikan
oleh manusia pada saat bekerja, bergaul dan organisasi interpersonal
bermasyarakat. Miskinnya kecakapan komunikasi Efektivitas Kepuasan 0.541
merupakan masalah yang sering dihadapi oleh semua komunikasi kerja .000
interpersonal
orang [28]. Komunikasi interpersonal yang efektif
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat
apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana
diketahui bahwa besarnya koefisien pengaruh iklim
dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti
komunikasi organisasi (X) terhadap efektivitas
dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh
komunikasi interpersonal (Y1) yang ditunjukkan oleh
penerima pesan, dapat meningkatkan kualitas
hubungan antarpribadi, dan tidak ada hambatan untuk Standardized Coefocient/Beta adalah 0.317. taraf
hal itu [29]. signifikansinya adalah 0.036 (pada α=0.05). oleh
karena taraf signifikan lebih kecil dari 0.05 maka “iklim
Berdasarkan Tabel hasil analisis pada tabel 9
komunikasi organisasi berpengaruh positif dan
dapat diketahui dari pada taraf signifikannya adalah
signifikan terhadap efektivitas komunikasi
0.001, ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif
interpersonal”
dan signifikan efektivitas komunikasi interpersonal
Dari hasil pengujian pada terlihat bahwa ada
terhadap kepuasan kerja pegawai di Dinas
pengaruh positif dan signifikan antara iklim
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah. komunikasi organisassi (X) dan efektivitas komunikasi
interpersonal (Y1) terhadap kepuasan kerja (Y2). Hasil
Pernyataan ini sesuai dengan penelitian dari [30] yang
pengujian ini memperlihatkan adanya pengaruh tidak
berjudul efektivitas komunikasi interpersonal pada
langsung iklim komunikasi organisasi (X) terhadap
dinas kebudayaan dan pariwsata Provinsi Riau, yang
kepuasan kerja (Y2) melalui efektivitas komunikasi
menyatakan terdapat hubungan yang linear efektivitas
interpersonal (Y1). Dimana besarnya pengaruh tidak
komunikasi interpersonal terhadap produktivitas kerja
langsung ini dapat ditentukan dengan mengalikan
karyawan, disamping itu Kurniawan juga menyatakan
koefisien jalurnya yaitu pyx1 x pyx2 = 0.317 x 0.541 =
faktor-faktor yang berhubungan dengan dengan
0.171. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
efektivitas komunikasi interpersonal yang positif
pengaruh tidak langsung iklim komunikasi organisasi
tentang adanya faktor keterbukaan, empati, sikap
mendukung, sikap positif dan kesataraan dalam terhadap kepuasan kerja melalui efektivitas
komunikasi interpersonal adalah sebesar 0.171 atau
kegiatan komunikasi interpersonal yang dilakukan
17,1%.
pada organisasi. Lebih lanjtu [31] dalam penelitiannya
yang berjudul efektivitas komunikasi interpersonal
111
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Wahyunie, et al.)

Setelah melakukan pengujian di atas, maka kepuasan kerja (Y2) melalui efektivitas komunikasi
dapat di gambarkan diagram jalur lengkap pengaruh interpersonal (Y1) pada Tabel 11 di bawah ini.
X1 terhadap Y2 melalui Y1 sebagai berikut: Tabel 11 Nilai Koefisien Pengaruh Antar Variabel
0.317 0.541 Pengaruh Variabel Koefisien Pengaruh
Langsung Tidak langsung Total
X1 Y1 Y2 X terhadap Y1 .290 - .290
Y1 terhadap Y2 .541 - .541
X terhadap Y2 .317 .171 .488
PENGUJIAN MEDIASI (Sumber: Olahan peneliti, 2014)
Setelah melakukan pengujian, maka dapat
digambarkan model diagramkan model diagram jalur Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 9
akhir pengaruh iklim komunikasi organisasi (X1) dan dapat diketahui bahwa ada pengaruh positif dan
efektivitas komunikasi interpersonal (X2) terhadap signifikan antara iklim komunikasi organisasi dan
kepuasan kerja (Y) sebagai berikut: efektivitas komunikasi interpersonal terhadap
X1 kepuasan kerja. Hasil pengujian ini memperlihatkan
adanya pengaruh tidak langsung iklim komunikasi
Y2 organisasi terhadap kepuasan kerja melalui efektivitas
komunikasi interpersonal. Sehingga dapat disimpulkan
Y1 bahwa ada pengaruh tidak langsung iklim komunikasi
organisasi terhadap kepuasan kerja melalui efektivitas
Dari diagram jalur di atas dapat dilihat bahwa komunikasi interpersonal adalah sebesar 0.171 atau
semua asumsi yang diajukan diterima. Dari seluruh 17,1%. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian dari
model di atas kemudian dilakukan dengan [27] yang berjudul pengaruh iklim komunikasi
menggunakan koefesien jalur untuk menentukan jalur organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan,
variabel eksogen terhadap variabel endogen. Model yang menyatakan terdapat hubungan yang fungsional
yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: dan linear iklim komunikasi organisasi terhadap
Y1 = pyx1 X1 + pyx2 X2 + Є1 (persamaan struktur) produktivitas kerja karyawan, diamping itu beliau juga
Y1 = 0.317 X1+ 0.541 X2 + 0.832 menyatakan untuk dapat meningkatkan produktivitas
Dengan melihat pengaruh secara simultan kerja karyawan suatu perusahaan perlu
yaitu pengaruh iklim komunikasi organiasasi dan memperhatikan iklim komunikasi organisasi.
efektivitas komunikasi interpersonal berpengaruh Perbedaan dengan penelitian ini dengan penelitian
secara gabungan atau simultan terhadap kepuasan Pangumpia adalah pada jenis analis data, pangumpia
kerja, dengan melihat hasil perhitungan model menggunakan analisis data regresi sederhana
summary yaitu R square di bawah ini: sedangkan pada penelitian ini menggunakan analisis
Model Summaryb
jalur.
Adjusted R Std. Error of the Penelitian [17]menyatakan bahwa insentif,
Model R R Square Square Estimate motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan budaya
1 .613a .376 .334 1.220 organisasi baik secara parsial atau simultan
a. Predictors: (Constant), EFEKTIVITAS, IKLIM berpengaruh terhadap kepuasan kerja personil polri
b. Dependent Variable: KEPUASAN pada Satuan Kerja Biro Operasi Polda Aceh. Berikutnya
Besarnya angka R square (r2) adalah 0.376. penelitian [18] menyatakan motivasi dan budaya
Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan
pengaruh iklim komunkasi organisasi (X1) dan kerja karyawan PT. Pei Hai International Wiratama
efektivitas komunikasi interpersonal (X2) terhadap Indonesia. Selanjutnya [19] hasil penelitiannya di
kepuasan kerja (Y) yaitu dengan cara menghitung British International School menyatakan hubungan
koefisien (KD) dengan menggunakan rumus sebagai konpensasi yang diterima karyawan dan iklim
berikut: organisasi secara bersama-sama menunjukkan
KD = r2 x 100% hubungan yang sangat kuat dan positif terhadap
KD = 0.376 x 100% kepuasan kerja. Namun hubungan konpensasi
KD = 37.6% terhadap kepuasan kerja lebih besar dibandingkan
Dari hasil di atas bahwa ada pengaruh iklim hubungan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja.
komunikasi organisasi dan efektivitas komunikasi Hal ini menunjukkan bahwa menciptakan konpensasi
interpersonal terhadap kepuasan kerja secara dan proses balas jasa yang baik terhadap karyawan
gabungan adalah 37,6% sedangkan 62,4% dipengaruhi akan lebih mendorong kepuasan kerja karyawan
oleh faktor lain. dibandingkan dengan mepnciptakan iklim organisasi
yang baik.
Berdasarkan perhitungan jalur di atas dapat Berdasarkan hasil uji analisis pengaruh
disimpulkan pengaruh langsung dan tidak langsung langsung dan pengaruh tidak langsung iklim
iklim komunikasi organisasi (X), terhadap moralitas komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja di

112
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Wahyunie, et al.)

Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Iklim komunikasi organisasi dipersepsikan
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah pegawai Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan
menunjukkan hasil bahwa pengaruh tidak langsung Olah Raga Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah
iklim komunikasi organisasi menunjukkan hasil memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan
signifikaansi lebih tinggi daripada pengaruh langsung kepuasan kerja secara tidak langsung, melainkan
iklim komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja melalui efektivitsa komunikasi interpersonal.
yaitu dengan nilai signifikansi untuk pengaruh tidak Pengaruh yang signifikan tersebut mempunyai makna
langsung adalah 0,000 dan signifikansi pengaruh tidak semakin baik efektivitas komunikasi interpersonal
langsung adalah 0,036. Pengaruh tidak langsung iklim maka akan semakin baik pula iklim komunikasi
komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja
tersebut dipengaruhi oleh efektivitas komunikasi pegawainya, sebaliknya semakin rendah efektivitas
interpersonal sebesar 17,1% di Dinas Kebudayaan, komunikasi interpersonal maka semakin rendah
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap
Mas Kalimantan Tengah. Sikap mendukung pada kepuasan kerja pegawai. Sehingga iklim komunikasi di
komunikasi interpersonal merupakan faktor dominan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
pegawai. Hal ini menyatakan bahwa sikap mendukung Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah akan
pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah ditingkatkan supaya komunikasi interpersonal semakin
Raga Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah terjaga dengan baik dan kepusan kerja pegawai akan
dapat terlaksana dengan baik guna untuk memberi meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa menciptakan
dorongan kepada pegawai dalam meningkatkan efektivitas komunikasi interpersonal yang baik maka
kinerjanya, yakni berupa komunikasi yang terbuka dan iklim komunikasi organisasi akan lebih mendorong
empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang kepuasan kerja pegawai.
tidak mendukung, sehingga kepuasan kerja akan ikut
meningkat. SARAN
Hasil penelitian ini dapat mendorong dan
KESIMPULAN memicu dilakukannya penelitian-penelitian berikutnya
Iklim komunikasi organisasi dipersepsikan oleh di bidang komunikasi dan organisasi dengan
pegawai Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan menggunakan variabel-variabel lain yang berbeda
Olah Raga Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah dengan penelitian ini seperti beberapa penelitian
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan sebelumnya sehingga dapat diketahui faktor-faktor
kepuasan kerja. Pengaruh yang signifikan tersebut apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja
mempunyai makna semakin baik iklim komunikasi dalam organisasi.
organisasi maka akan semakin baik pula kepuasan Penelitian ini diharapkan dapat menambah
kerja pegawainya, sebaliknya semakin rendah iklim wawasan serta informasi kepada lembaga untuk
komunikasi organisasi maka semakin rendah kepuasan mengetahui pengaruh iklim komunikasi organisasi
kerja pegawai. terhadap efektivitas komunikasi interpersonal dan
Iklim komunikasi organisasi dipersepsikan oleh kepuasan kerja di Dinas Kebudayaan, Pariwisata,
pegawai Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung Mas
Olah Raga Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah agar dapat mengembangkan iklim
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan komunikasi yang baik supaya tercapai kepuasan kerja
efektivitas komunikasi interpersonal. Pengaruh yang yang diinginkan.
signifikan tersebut mempunyai makna semakin baik Hasil penelitian ini mampu memberikan
iklim komunikasi organisasi maka akan semakin baik masukan atau bahan evaluasi bagi Dinas Pariwisata,
pula komunikasi interpersonal pada pegawai, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung Mas
sebaliknya semakin rendah iklim komunikasi Kalimantan Tengah sebagai acuan dalam menerapkan
organisasi maka semakin rendah komunikasi iklim komunikasi organisasi yang baik sehingga
interpersonal pegawai. terbentuknya efektivitas komunikasi interpersonal dan
Efektivitas komunikasi interpersonal kepuasan kerja yang baik. Bahwa iklim komunikasi
dipersepsikan pegawai Dinas Kebudayaan, Pariwisata, organisasi nilai terendah berada pada pernyataan
Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gunung Mas Indikator “Perhatian pada tujuan kinerja yang tinggii”,
Kalimantan Tengah memiliki pengaruh yang positif sehingga perlu perhatian seluruh anggota pegawai
dan signifikan dengan kepuasan kerja. Pengaruh yang dalam mendukung pekerjaannya, yang dirasa agak
signifikan tersebut mempunyai makna semakin baik rendah belum begitu memuaskan, belumlah sesuai
efektivitas komunikasi interpersonal maka akan seperti yang diharapkan oleh pegawai, agar iklim
semakin baik pula kepuasan kerja pegawainya, komunikasi organisasi di Dinas Pariwisata, Pemuda
sebaliknya semakin rendah efektivitas komunikasi dan Olah Raga menjadi lebih baik. Pada efektivitas
interpersonal maka semakin rendah kepuasan kerja komunikasi interpersonal untuk skor yang paling
pegawai. rendah berada pada Indikator “sikap positif”, yang
merupakan kebutuhan pegawai dalam mendukung
113
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Wahyunie, et al.)

pekerjaannya, yang dirasa agak rendah belum begitu [11]. Cahyono, Suharto, 2005, “Pengaruh Budaya
memuaskan, belumlah sesuai seperti yang diharapkan Organisasi, Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja
oleh pegawai. Sehingga perlu ditinggkatkan Terhadap Kinerja Sumberdaya Manusia Di
kepercayaan diri pada setiap pegawai supaya pegawai Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah, JRBI,
yang merasa negatif terhadap diri sendiri tidak selalu Vol.1.
mengkomunikasikan perasaan ini kepada orang lain, [12]. Lodge B. & C. Derek, (1993), Organizational
yang selanjutnya barangkali akan mengembangkan Behavior and Design. Terjemahan Sularno
perasaan negatif yang sama kepada pegawai lain. Tjiptowardoyo, Gramedia, Jakarta.
Pada kepuasan kerja, untuk skor yang paling [13]. Gibson, Ivanevich dan Donnelly. (1995).
rendah berada pada pernyataan Indikator “kepuasan Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Edisi
terhadap pengawasan”, yaitu pegawai merasa kurang kelima, Jilid 1, Cetakan 8. Jakarta: Penerbit
nyaman jika atasan atau rekan kerja yang lain Erlangga.
mengawai kinerja dalam mendukung pekerjaannya, [14]. Waridin & Marshuki. (2006). Pengaruh Motivasi
diharapkan pengawasan pada Dinas Dinas Pariwisata, Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisai, dan
Pemuda dan Olah Raga sesuai seperti yang diharapkan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai.
oleh pegawai sehingga kinerja pegawai bisa lebih baik Ekobis, Vol.7, No.2.
lagi. [15]. Robbins, Stephen P. (2001). Perilaku Organisasi.
Pearson Education Asia. Pte. Ltd.
UCAPAN TERIMA KASIH [16]. Mas'ud, F. (2004). Survei Diagnosis
Segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Organisasional, (konsep dan Aplikasi). Semarang:
Kristus, atas limpahan Kasih Karunia-Nya. Terimakasih Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
peneliti sampaikan kepada orang tua, saudara dan [17]. Nafrizal., Lubis R & Idris S. (2012). Pengaruh
orang-orang tersayang. Selain itu terimakasih untuk Insentif, Motovasi Kerja, Gaya Kepemimpinan
dosen pembimbing Bapak Prof. Dr. Ir. Sanggar Kanto, dan Budaya Organisasi Terhadap Kupasan Kerja
M.S dan Bapak Rachmat Kriyantono, Ph.D, serta serta dampaknya pada Kinerja Personil POLRI
segenap keluarga besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu pada Satuan Kerja Biro Operasi Mapolda Aceh.
Politik Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Manajemen.ISSN 2302-0199. Pp. 52-67.
[18]. Brahmasari, A, I & Suprayetno A. (2008).
DAFTAR PUSATAKA Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan
[1]. Muhammad, Arni. (2005). Komunikasi Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja
[2]. Handoko, T, H. (2003). Manajemen, Edisi kedua. Perusahaan. Jurnal Manajemen.ISSN 2302-0199.
Yogyakarta: BPFE. Pp. 52-67.
[3]. Pace, R Wayne & Faules Don F. (2006). [19]. Sari, Elviera. (2009). Pengaruh Kompensasi dan
Komunikasi Organisasi (Terjemahan Deddy Iklim Organisasi terhadap Kepusan Kerja. Jurnal
Mulyana). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ilmu Administrasi dan Organisai. ISSN 0854-
[4]. Littlejohn, Stephen W & Foss A, Karen. (2011). 3844. Vol 16. No. 1.
Teori Komunikasi (Theories on Human [20]. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif
Communication),edisi 9. Jakarta: Salemba Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Humanika. [21]. Martini. (2003). Hubungan Antara Motivasi
[5]. Goldhaber, Gerald M. (1995). Organizational Berprestasi, Iklim Organisasi dan Komitmen
Communication: 6th edition. Dubuque, United Organisasi. Jakarta.
States of America: Wm C. Brown Communication, [22]. Bacal, Robert. (1999). Perpormance
Inc. Managemant. New York: The McGraw-Hill
[6]. Rasberry, Robert W & Lemoine, Laura F. (1986). Company, Inc.
Effective Managerial Communication, Kent [23]. Hariyanto, V. H. (1997). Crowding sebagai
Publishing Co, Boston. sumber stressor: afther effect-nya terhadap
[7]. Luthans, F. (1998). Organisational Behaviour. 8th kinerja. Jurnal Amina, 49, 58-65.
ed. Boston: Irwin McGraw-Hill. [24]. Goldhaber, Gerald M. (1990). Organizational
[8]. Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Riset Communication, United States of America: Wm
Komunikasi.Jakarta: Kencana Prenada Media C. Brown Publisher, Inc.
Group. [25]. Falcione, Raymond L. (1987). Communication
[9]. Wood, T, Julia. (2013). Komunikasi Interpersonal Climate in Organization in Handbook of
Interaksi Keseharian Edisi 6. Jakarta: Salemba Organizational Communication: An
Humanika Interdiciplinary Perspective. Newbury Park: Sage.
[10]. Devito, Joseph A. (2011). Komunikasi antar [26]. Pace, R Wayne & Faules, Don F. (2001).
manusia (edisi kelima). Jakarta: Proffesional Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan
Books. Kinerja Perusahaan. (Terjemahan Deddy

114
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal (Wahyunie, et al.)

Mulyana). Penerbit PT Remaja Rosdakarya


Bandung.
[27]. Pangumpia, F. (2013). Pengaruh Iklim Komunikasi
Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan di Bank Prisma Dana Manado. Journal
“Acta Diurna”. Vol.II?No.2/2013.
[28]. Aw, Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
[29]. Hardjana, A.M. (2003). Komunikasi Intrapersonal
& Interpersonal. Jakarta: Kanisius.
[30]. Kurniawan, Sigit. (2012). Pengaruh Efektivitas
Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja
Karyawan pada Dinas Kebudayaan dan
PAriwisata Provinsi Riau. Jurnal Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Bina Widya. Riau.
[31]. Islami, Linda. (2011). Efektivitas Komunikasi
Interpersonal dengan Tingkat Kepuasan Kinerja
Karyawan. Jurnal Universitas Budi Luhur Jakarta.

115

Anda mungkin juga menyukai