PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi merupakan isu sentral yang banyak diperbincangkan oleh rakyat Indonesia,
baik secara personalmaupun kelembagaan. Hampir setiap hari dalam beberapa tahun terakhir
ini, korupsi selalu menghiasi berbagai media massaelektronik dan cetak. Perbuatan korupsi
seakan telah melebur dalam sistem perilaku masyarakat Indonesia sehari-hari,
sehinggamenjadi penyakit kronis yang telah menggerogoti moralitas anak bangsa di berbagai
sektor kehidupan bernegara. Akibatnya,masyarakat menjadi tidak imun lagi dengan prilaku
korupsi yangmerajalela mulai dari menilap uang negara pada level kelas ‘kakap’sampai kelas
‘teri’.Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian rakyat Indonsiaterhadap perlunya upaya
preventif pemberantasan tindak koruptif semakin menguat dan lebih menyentuh masyarakat
akar rumputuntuk melahirkan generasi bersih korupsi. Salah satu institusi penting dan
strategis yang berperan besar dalam upaya preventif iniadalah lembaga pendidikan dengan
merancang PendidikanAntikorupsi melalui Pendidikan Agama Islam. Menurut
TeguhYuwono, gagasan ini lahir dimaksudkan untuk membasmi korupsimelalui persilangan
(intersection) antara pendidikan watak dan pendidikan agama. Disamping itu, pendidikan
untuk mengurangikorupsi dilakukan melalui pendidikan nilai, yaitu pendidikan untuk
mendorong setiap generasi menyusun kembali sistem nilai yangkonstruktif-edukatif yang
diwarisi dari para tokoh bangsanya.
Namun, upaya pemerintah selama ini dalam memberantaskorupsi belum mendapatkan
titik terang. Menurut ahli hukumBaharudin Lopa, yang menjadi faktor kegagalan
pemberantasankorupsi, yaitu penegakan hukum yang masih lemah dan tidak rapinya
manajemen birokrasi serta pengawasan dari tim independen yang kurang, sehingga
menyebabkan korupsi ini terus tumbuh baik secara akut maupun kronis akibatnya sangat sulit
sekali untuk diketahui dan dikendalikan.
Seharusnya ada tindakan tegasterhadap pelaku korupsi, tetapi faktanya pemberantasan
korupsihanya terjadi dalam retorika bukan dalam kenyataan. Absennyatindakan hukum yang
tegas terhadap koruptor selama ini,merupakan salah satu penjelasan mendasar mengapa
korupsi di bumi negeri tetap subur.
1
Sejatinya, Pendidikan Antikorupsi merupakan usaha sadar untuk memberikan
pemahaman untuk mencegah terjadinya perbuatan koruptif yang dilakukan dalam proses
pembelajaran disekolah. Pendidikan Antikorupsi akan lebih efektif apabiladiterapkan pada
masyarakat usia dini seperti anak didik di sekolah.
Pendidikan Antikorupsi pada dasarnya dapat dilakukan pada pendidikan informal di
lingkungan keluarga, pendidikannonformal, dan pendidikan formal pada jalur sekolah.
Namunkarena otoritas yang dimiliki dan kultur yang dipunyai, maka jalur sekolah formal
dipandang lebih efektif untuk menyiapkan generasimuda yang berperilaku antikorupsi
Prilaku koruptif adalah berkaitan dengan masalah kesadaranyang terpatri dalam moralitas
anak bangsa. Upaya pemberantasankorupsi berarti menanamkan dan meningkatkan
kesadaranmasyarakat termasuk anak didik sebagai warga negara untuk bersikap kritis dan
dapat merubah lingkungannya menjadi imundari rayuan tindak koruptif. Oleh karena itu,
perlu adanya pemahaman tentang perbuatan korupsi salah satu caranya, yaitudengan
menerapkan Pendidikan Antikorupsi dalam PendidikanAgama Islam. Dengan demikian,
PendidikanAntikorupsi dalam Pendidikan Agama Islam harus mampumenjadikan dirinya
sebagai salah satu instrumen perubahan yang mampu memberikan andilnya selaku
empowerment dan transformation bagi masyarakat melalui berbagai program
yangmencerminkan adanya inisiatif perbaikan etika moral yang bersentuhan langsung dengan
tata kelola negara dan tata sosial bermasyarakat.
Penerapan Pendidikan Antikorupsi di sekolah dalam Pendidikan Agama Islam
diharapkan dapat menjadi tempat untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan,
keterbukaan, dantanggungjawab kepada siswa sejak dini. Dengan demikian,
materiPendidikan Antikorupsi dalam Pendidikan Agama Islam di sekolahtidak hanya sekedar
pemberian wawasan di ranah kognitif (materi),tidak sekedar pemahaman dan menghafal.
Lebih dari itu,Pendidikan Antikorupsi dalam Pendidikan Agama Islam harus mampu
menyentuh ranah afektif dan psikomotorik melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai
antikorupsi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas timbul permasalahan yang perlu di dibahas sedikit tentang:
1. Apa Pengertian Korupsi ?
2. Apa Penyebab Terjadinya Korupsi ?
3. Bagaimana Ciri Dan Jenis Tindakan Korupsi ?
2
4. Apa Definisi Pendidikan Agama Islam ?
5. Apa Landasan Hukum Pendidikan Agama Islam ?
6. Bagaimana Kedudukan, Tujuan Lingkup Pendidikan Agama Islam ?
7. Apa Implementasi Pendidikan Antikorupsi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Apa Pengertian Korupsi
2. Mengetahui Apa Penyebab Terjadinya Korupsi
3. Mengetahui Bagaimana Ciri Dan Jenis Tindakan Korupsi
4. Mengetahu Apa Definisi Pendidikan Agama Islam
5. Mengetahuapa Landasan Hukum Pendidikan Agama Islam
6. Bagaimana Kedudukan, Tujuan Lingkup Pendidikan Agam Islam
7. Mengetahu Apa Implementasi Pendidikan Antikorupsi Dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam
3
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian korupsi
Dari segi semantik, "korupsi" berasal dari bahasa Inggris, yaitu corrupt , yang berasal
dari perpaduan dua kata dalam bahasalatin, yaitu com yang berarti bersama-sama dan
rumpere yang berarti pecah atau jebol. Istilah "korupsi" juga bisa dinyatakansebagai suatu
perbuatan tidak jujur atau penyelewengan yangdilakukan karena adanya suatu pemberian.
Dalam bahasa latin, corruptio berasal dari kata kerja corrumpere yang bermakna;
busuk, rusak, menggoyahkan,memutarbalik, menyogok. Secara harfiah, korupsi adalah
perilaku pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, yang secaratidak wajar dan
tidak legal memperkaya diri atau memperkayamereka yang dekat dengannya, dengan
menyalah gunakankekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Konotasi bersama-sama dapat dimaknai lebih dari satu orangatau dapat pula dilakukan
oleh satu orang yang memiliki kekuatanuntuk menggerakkan orang lain. Mengenai konotasi
dari Rumpere yang berarti pecah atau jebol merujuk pada pengertian akibat dari perbuatan
korupsi. Artinya, tindakan korupsi dapat mengakibatkankehancuran besar. Inilah yang
membedakan pengertian tindak korupsi dengan tindak kriminal biasa, seperti pencurian atau
perampokan. Tindak pidana pencurian hanya mengakibatkankerugian sepihak, yaitu kerugian
bagi korban, sedangkan korupsi dapat merugikan tidak hanya banyak orang akan tetapi juga
negaradalam jumlah besar.
Istilah korupsi di atas mengandung makna pemakaian dana pemerintah untuk tujuan
pribadi. Definisi ini tidak hanyamenyangkut korupsi moneter yang konvensional, akan
tetapimenyangkut pula korupsi politik dan administratif. Seorangadministrator yang
memanfaatkan kedudukannya untuk menguras pembayaran tidak resmi dari para investor
(domestik maupunasing), memakai sumber pemerintah, kedudukan, martabat, status,atau
kewenangannnya yang resmi, untuk keuntungan pribadi dapat pula dikategorikan melakukan
tindak korupsi.
4
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secaragaris besar mencakup unsur-
unsur sebagai berikut: Perbuatanmelawan hukum; Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan,
atau sarana; Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;Merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara.
5
4. Berusaha menyelubungi perbuatannya dengan berlindungdibalik perlindungan hukum.
5. Mereka yang terlibat korupsi adalah mereka yangmenginginkan keputusan-keputusan
yang tegas dan merekayang mampu untuk mempengaruhi keputusan-keputusan itu.
6. Setiap tindakan korupsi mengandung penipuan, biasanya pada badan publik atau
masyarakat umum.
7. Setiap bentuk korupsi adalah suatu pengkhianatankepercayaan.
8. Setiap bentuk korupsi melibatkan fungsi ganda yangkontradiktif.
9. Perbuatan korupsi melanggar norma tugas dan pertanggungjawaban dalam
masyarakat.
Korupsi telah didefinisikan secara jelas oleh UU No 31 Tahun1999 jo UU No 20
Tahun 2001 dalam pasal-pasalnya. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, terdapat 33 jenis
tindakan yang dapatdikategorikan sebagai korupsi. Dari 33 tindakan tersebutdikategorikan ke
dalam 7 kelompok yakni:
1. Korupsi yang terkait dengan merugikan keuangan negara
2. Korupsi yang terkait dengan suap-menyuap
3. Korupsi yang terkait dengan penggelapan dalam jabatan
4 .Korupsi yang terkait dengan pemerasan
5. Korupsi yang terkait dengan perbuatan curang
6. Korupsi yang terkait dengan kepentingan dalam pengadaan
7. Korupsi yang terkait dengan gratifikasi.
Ada beberapa bentuk tindakan korupsi yang sering dilakukanoleh pejabat negara atau
badan swasta yang memiliki kewenangandalam menentukan kebijakan publik, yaitu:
penyogok dan penerimasogokan; sumbangan kampanye dan "uang lembek" di arena politik,
dan tuduhan korupsi sebagai alat politik untuk mencorenglawan politik.
6
Dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003sebagaimana dijabarkan dalam
KBK tahun 2004 menyebutkan pengertian Pendidikan Agama Islam secara lebih sempurna
dankomprehensif, yaitu upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati hinggamengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam
mengamalkanajaran Islam dari sumber utamanya; kitab suci al-Qur’an danHadits, melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman yang dibarengi
tuntunan menghormati penganut agama lain dalam masyarakat hingga terwujudnyakesatuan
dan persatuan bangsa.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwaPendidikan Agama Islam di
sekolah umum merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh lembaga atau orang dewasa
dalammentransformasikan nilai ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan Hadis secara
sistematis dan terencana melalui proses pendidikan, dengan tujuan membentuk pribadi
muslim yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia yang teraplikasikan dalamkonteks
pribadi, bermasyarakat dan bernegara.
7
a. I’tiqadiyah, yaitu berkaitan dengan pendidikan keimanan pada persoalan gaib
(akhirat)
b. Khuliqiyah, yaitu berhubungan dengan pendidikan akhlak untuk menghiasi anak
didik dengan prilaku mulia
c. Amaliyah, yaitu berkenaan dengan pendidikan amal shalehanak didik dalam
kehidupan keagamaannya, baik ibadahvertikel (mahdhah) maupun ibadah horizontal
(ghairumahdhah).
8
Kepres, dan Kepmendikbud. dimaksudkan untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila
danmelaksanakan UUD 1945 sebagai aturan hukum dalam kehidupan bangsa Indonesia,
melestarikan aset pembangunan masyarakatIndonesia dalam bidang mental spiritual melalui
peningkatan imandan ketaqwaan, serta membimbing seluruhumat Islam agar dapat
menjalankan tugas agamanya dan menjadi warga Negara yang baik sesuai dengan pesan-
pesan moril agama Islam dalam bermasyarakat dan bernegara.
Lingkup Pendidikan Agama Islam asalah wilayah yangmenjadi sasaran
pelaksanaannya atau obyek orientasi yang ingindituju. Karena itu, lingkup Pendidikan Agama
Islam di sekolahumum selalu terpaut dengan tiga konteks ibadah atau komunikasiyang
seimbang dan selaras, yaitu hubungan manusia dengan AllahSwt, hubungan dengan sesama
manusia, hubungan manusia denganalam sekitarnya.
9
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korupsi merupakan isu sentral yang banyak diperbincangkan oleh rakyat Indonesia,
baik secara personalmaupun kelembagaan.Sejatinya, Pendidikan Antikorupsi merupakan
usaha sadar untuk memberikan pemahaman untuk mencegah terjadinya perbuatan koruptif
yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Penyebab adanya tindakan korupsi sebenarnya
beranekaragam. Secara umum, dapatlah dirumuskan, sesuai dengan pengertian korupsi di
atas, yaitu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi/kelompok /keluarga/
golongannya sendiri.
Pada dasarnya, strategi memerangi korupsi di Indonesia dilakukan dengan
pendekatan tiga pilar, yaitu; preventif, investigatif dan edukatif. Strategi investigatif adalah;
upayamemerangi korupsi melalui deteksi, investigasi dan penegakanhukum terhadap para
pelaku korupsi. Sedangkan strategi edukatif adalah upaya pemberantasan korupsi dengan
mendorongmasyarakat untuk berperan aktif dalam memerangi tindak korupsisesuai dengan
kapasitas dan kewenangan masing-masing. Kepadamasyarakat termasuk peserta didik perlu
ditanamkan nilai-nilaikejujuran (integrity) serta kebencian terhadap tindak korupsimelalui
pesan-pesan moral.
B. Saran
Implementasi Pendidikan Antikorupsi dalam Pendidikan Agama Islam yang pada
tahap preventif antara memberlakukan aturan yang dapat mencegah prilaku koruptif.
Tujuannya untuk membentuk karakter dan perilaku anak didik yang beradab mulia ketika
berada dilingkungan sekitar dengan media, yaitu: Warung Kejujuran.
10
Pendidikan Antikorupsi harus dilakukan secara pembelajaran saja, tetapi harus
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Karena itu, implementasi terus-menerustidak
terbatas dalam proses Pendidikan Antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
Strategi Pembelajaran Antikorupsi di SMA- Membangun
Good Governance. Makalah
ini disampaikandalam acara Seminar Nasional Strategi PembelajaranAntikorupsi di Sekolah
Menengah Atas yang diselenggarakanOleh Mahasiswa PPKn UNS pada 27 Mei
2008.Pendidikan Anti Korupsi di UIN/iain/STAIN:
Membangun Budaya Anti Korupsi
http://www.csrc.or.id/ berita/index. php?detail=051212063548, diakses tanggal 26 April
2012.
13