Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PUPUK ORGAIK CAIR (POC)

MATA KULIAH AGROPOLITAN

Oleh dosen pengampu:


Prof.Dr.Ir. JEANNE MARTJE PAULUS MS

Disusun oleh:
Kelompok Agropolitan Video Kelas A

ANGGOTA

SILSILIA HUTABARAT 20031104013


NOVALYA LAUREN DINA 20031104019
INA GENO VEVA SINAGA 20031104025
IRNA CRISMAS 20031104030
ASNI SALEN 20031104032
AYU TESA TARIGAN 20031104033
MIRACLE WALUKOW 20031104035
YULIANA DIEN 20031104036
ANTONIO SIMARMATA 20031104039

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


JURUSAN SOSIAL EKONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERITAS SAM RATULANGI MANADO
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masyarakat umumnya memanfaatkan buah untuk berbagai variasi, atau dimakan
begitu saja tanpa campuran dengan bahan lain, begitu pula sayuran yang tentu saja
dikonsumsi setiap hari sebagai sayuran pendamping nasi. Dari pemanfaatan buah dan
sayuran tersebut tentu menyisakan buangan berupa kulit buah atau bahan sisa buah dan
sayuran yang tidak lagi digunakan sehingga akan menjadi sampah. Sisa buangan buah-
buahan dan sayuran perlu dikelola dengan baik, karena pada dasarnya limbah tersebut
memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi bahan yang lebih bermanfaat.
Salah satu potensi yang bisa dilihat dari limbah buah-buahan dan sayuran adalah
sebagai pupuk organik cair karena limbah buah dan sayuran itu sendiri memiliki
kandungan Nitrogen (N), Fospor (P), Kalium (K), Vitamin, Kalsium (Ca), Zat besi (Fe),
Natrium (Na), Magnesium (Mg) dan lain sebagainya. Kandungan limbah buah-buahan
dan sayuran tersebut sangat berguna bagi kesuburan tanah, sehingga ada potensi
dijadikan sebagai pupuk organik cair maupun mikroorganisme lokal. Pupuk organik yang
dihasilkan adalah pupuk yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
tanaman. Bahkan, senyawa-senyawa tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lain-
lain tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia (Bayuseno, 2009).
Umumnya masyarakat memanfaatkan buahnya saja sebagai bahan pangan dan
membuang kulit buah begitu saja. Limbah kulit buah merupakan limbah organik hasil
sisa pembuangan produksi buah-buahan yang mengandung beberapa senyawa yang
bisa dijadikan produk olahan bermanfaat. Berdasarkan kandungan nutrisi yang di teliti,
limbah kulit buah dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan pupuk organic, yaitu
pupuk organik cair ialah sebuah hasil yang berasal dari pembusukan bahan- bahan
organik. Keuntungan dari pupuk organik cair ini ialah mampu mengatasi
kekurangan unsur hara secara cepat serta tidak akan ada masalah dalam pencucian
hara. Pupuk organik cair ini tidak merusak tanaman dan tanah meskipun digunakan
secara terus-menerus.
Pada pupuk organik cair terdapat bahan pengikat sehingga larutan pupuk ini dapat
langsung digunakan kepermukaan tanah. Pupuk organik cair memiliki kandungan
antara lain N 0,12%, P2O50,03%, K 0,31%, Ca 60,4 ppm, Mn 2,46 ppm, Fe 12,89
ppm, Cu 0,03 ppm, Mo 0,2 ppm.
Pada dasarnya limbah kulit pisang dan kulit nanas supaya bisa dirubah ke pupuk
organik cair harus dilakukan proses fermentasi terlebih dahulu. Fermentasi adalah
proses yang menggunakan mikroorganisme yang mampu mengubah dari senyawa-
senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana dimana fungsinya untuk penyerapan
nutrisi untuk tanaman. EM4 sering dimanfaatkan untuk memfermentasi media-media
yang nantinya akan dimanfaatkan pada tanaman sebagai penambah kesuburan dimana di
dalamnya terdapat bakteri fermentasi mulai dari genus Lactobacillus, jamur fermentasi,
bakteri fotosintetik Actinomycetes, bakteri pelarut fosfat, dan juga ragi. pH yang baik
dalam proses fermentasi adalah suhu yang dapat efektif untuk pertumbumbuhan dan
aktivitas mikroba sebesar 6,4-7,8 Dan suhu yang bagus untuk proses fermentasi ini
sekitar suhu 25-55 oC. Pupuk organik cair bisa digunakan setelah melalui proses
fermentasi selama 14 hari dimana dengan ciri-ciri berwarna kuning coklat serta
memiliki aroma manis seperti fermentasi tape. pH yang baik untuk untuk pupuk organik
cair berkisar 6-7, dimana akan turun pada awal proses pengomposan dikarenakan
bakteri-bakteri menghasilkan asam dengan adanya mikroorganisme lain yang berasal dari
bahan-bahan lain yang dikomposisi sehingga pH pada awal akan naik dan setelah
beberapa hari akan kembali kekondisi netral.
Unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman diantaranya adalah Nitrogen, Fosfor dan
Kalium. Dimana Nitrogen berfungsi untuk perkembangbiakan pada daun, batang,
akar serta berguna untuk proses fotosintesis, pembentukan protein. Fosfor untuk
merangsang pertumbuhan akar dan juga berperan untuk mempercepat pertumbuhan
tanaman. Kalium untuk pembentukan protein, karbohidrat serta untuk meningkatkan
daya tahan dari penyakit dan untuk meningkatkan kualitas dari buah/biji.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Pupuk?
2. Apa itu pupuk organik cair?
3. Apa Manfaat dan peranan dari POC terhadap pertumbuhan tanaman?
4. Apa kelebihan dan kekurangan POC?

1.3.TUJUAN
 Pembuatan pupuk cair dari sampah sayuran
 Mengetahui cara membuat POC
 Mengetahui manfaaat dan keunggulan POC
 Mengetahui factor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pada pembuatan POC
 Mengeahui kandungan hara yang terkandung dalam pupuk organik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. PUPUK
Pupuk adalah bahan yang memiliki kandungan satu atau lebih unsur hara yang diberikan
pada tanaman atau media tanam untuk mendukung proses pertumbuhannya agar bisa
berkembang secara maksimal. Pupuk merupakan bahan yang digunakan untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman, pupuk biasa mengandung unsur
hara tertentu dan nutrisi yang penting bagi tanaman. Penggunaan pupuk di bidang
pertanian merupakan hal yang tidak dapat di lepaskan. (Arum, 2019). Pupuk organik
terdiri atas dua jenis yaitu pupuk organik cair dan pupuk organik padat. Pupuk organik
cair memiliki beberapa kelebihan di antaranya cara pengaplikasian lebih mudah, unsur
haranya lebih mudah diserap, tidak merusak tanah dan tanaman, meningkatkan
ketersediaan unsur hara. Sedangkan kelemahannya respon tdak secepat pupuk
anorganik, nutrisi yang terkandung lebih sedikit, tidak tahan lama dan sering
menghasilkan gas dan bau tidak sedap.(Arum, 2019).
 Peranan pupuk

Fungsi pupuk adalah sebagai sumber unsur hara tambahan atau pengganti yang
diperlukan tanaman untuk mendukung pertumbuhannya. Pupuk juga bisa
dipergunakan untuk memperbaiki struktur tanah agar layak digunakan sebagai media
tanam.
 Jenis-Jenis Pupuk
Berdasarkan asalnya terdiri atas pupuk alam dan pupuk buatan.
Berdasarkan senyawanya terdiri atas pupuk organic dan apupuk anorganik.
Berdasarkan bentuknya pupuk terdiri atas pupuk padat dan pupuk cair.
Berdasarkan jumlah unsur haranya pupuk terdiri atas pupuk tunggal dan pupuk
majemuk.
Berdasarkan aplikasinya pupuk terdiri atas pupuk daun dan pupuk akar.
Berdasarkan pelepasan unsur haranya terdiri atas pupuk fast release dan pupuk slow
release.
Berdasarkan macam unsur haranya terdiri atas pupuk makro, pupuk mikro dan pupuk
makro mikro.
Berdasarkan reaksi fisiologinya terdiri atas pupuk masam, pupuk basa dan pupuk
netral

2. PUPUK ORGANIK CAIR


Pupuk organik cair adalah pupuk berfasa cair yang dibuat dari bahan-bahan organik
melalui proses pengomposan. Terdapat dua macam tipe pupuk organik cair yang dibuat
melalui proses pengomposan. Pertama adalah pupuk organik cair yang dibuat dengan
cara melarutkan pupuk organik yang telah jadi atau setengah jadi ke dalam air. Jenis
pupuk yang dilarutkan bisa berupa pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos atau
campuran semuanya. Pupuk organik cair semacam ini karakteristiknya tidak jauh beda
dengan pupuk organik padat, hanya saja wujudnya berupa cairan.
Kedua adalah pupuk organik cair yang dibuat dari bahan-bahan organik yang
difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunya
dari material organik yang belum terkomposkan. Unsur hara yang terkandung dalam
larutan pupuk cair tipe ini benar-benar berbentuk cair. Jadi larutannya lebih stabil. Bila
dibiarkan tidak mengendap. Oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya pun berbeda
dengan pupuk cair yang dibuat dari pupuk padat yang dilarutkan ke dalam air.

Sifat dan karakteristik pupuk organik cair


Pupuk organik cair tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam.
Sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk organik
padat akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk
jangka yang panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa
erosi. Namun di sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman.
Jenis pupuk cair lebih efektif dan efesien jika diaplikasikan pada daun, bunga dan
batang dibanding pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik). Pupuk organik
cair bisa berfungsi sebagai perangsang tumbuh. Terutama saat tanaman mulai bertunas
atau saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah
dan biji. Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui
stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.
Pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hati-hati. Jaga jangan sampai
overdosis, karena bisa mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun yang berlebih juga
akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman karena sifatnya sebagai pupuk
tambahan, pupuk organik cair sebaiknya kaya akan unsur hara mikro. Sementara unsur
hara makro dipenuhi oleh pupuk utama lewat tanah, pupuk organik cair harus
memberikan unsur hara mikro yang lebih. Untuk mendapatkan kandungan hara mikro,
bisa dipilah dari bahan baku.

Kandungan
Pupuk organic cair memiliki kandungan antar lain N 0,12% P2O50,03% Ca 60,4 ppm,
Mn 2,46 ppm,Fe 12,89 ppm, Cu 0,03 ppm, Mo 0,2 ppm. Secara kimiawi pupuk organic
yang baik mengandung beberapa unsur hara seperti Nitrogen (N) = 1,5 – 2 %, Fosfor
(P205) = 0,5 -1 % dan Kalium (K20) = 0,5 – 1 %

3. PERANAN POC TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN


POC atau pupuk organic cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organic yang
berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya
lebih dari satu unsur. Pupuk Oganik Cair berperan untuk mendorong dan meningkatkan
pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman sehingga
meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan menyerap nitrogen dari udara.
Pupuk organic Cair juga sebagai pembentukan bunga dan buah atau perkembangan
generative dan menghambat pertumbuhan tunas serta anakan atau perkembangan
vegetative. Pupuk Organik Cair sangat baik jika langsung disemprotkan pada batang daun
dan akar. Pupuk Organik Cair berbeda dengan pupuk organic padat yang ditaruh dalam
tanah secara langsung.

4. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN POC


Kelebihan
 POC lebih ramah lingkungan
 Meningkatkan ketersediaan unsur hara dan pengikatan antar partikel
 POC mampuh menghasilkan panen berupa sayur dan buah yang lebih segar juga
enak
 Dapat membantu meningkatkan kapasitas tukat katian (KTK) dan dapat
membantu dalam proses pelapukan bahan mineral
 Dapat membantu merevitalisasi daya olah tanah dan mengemburkan media tanah
dengan optimal
Kekurangan
 Viabilitas (daya hidup) mikroorganisme yang dikandung sangat rendah
 POC sering kali menghasilkan gas dan bauk tidak sedap (busuk)
 Nutrisi yang terkandung sangat rendah, umumnya nutrisi yang ada berupa
tambahan seperti urea dan MPK
 Memiliki tingkat kontaminasi yang sangat tinggi
 POC tidak tahan lama (kurang dari 1 tahun) serta hasil yang digunakan dalam
pembuatan tidak langsung diproduksi secara masal
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN :
 TEMPAT : Jocelin Jessi Kost
 HARI/TANGGAL : Rabu, 28 September 2022
 WAKTU : Pukul 10.00 Wita s/d Selesai

PROSEDUR PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR


- ALAT DAN BAHAN
 Alat
1. Pisau Cutter
2. Baskom
3. Ember kecil
4. Botol Akua ukuran 1,5 Liter
5. Ulekan
 Bahan
1. Kulit nenas
2. Kulit pisang
3. Kulit jeruk
4. Kulit semangka
5. Kulit wortel
6. Papaya busuk
7. Manga busuk
8. Air cucian beras
9. Gula putih
10. Em4

- LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
1. Siapkan bahan-bahan yang akan di olah
2. Siapkan peralatan yang akan dibituhkan
3. Potong kecil limbah kulit buah yang telap di siapkan
4. Haluskan limbah kulit buah menggunakan ulekan
5. Tuangkan limbah kulit buah yang telah halus kedalam ember kecil
6. Setelah semua kulit limbah selesai di haluskan aduk rata agar semua tercampur rata
7. Siapkan botol akua ukuran 1,5 liter
8. Masukkan limbah kulit buah kedalam botol aqua hingga terisi ¾ bagian
9. Ulangi langkah 9 hingga campuran limbah kulit buah habis
10. Siapkan larutan gula putih 2 sendok makan, kemudian masukkan kedalam ember
bekas campuran limbah kulit buah
11. Tambahkan air cucian beras sebanyak 2 liter
12. Tambahkan larutan EM4 sebanyak 2 tutup botol
13. Aduk hingga semua tercampur rata
14. Tuangkan larutan tersebut kedalam botol aqua yang telah berisikan campuran limbah
kulit buah hingga botol hampir penuh
15. Setalah terisi tutup rapat kemudian kocok sampai semua tergenang
16. Simpan di tempat yang aman dan tidak terkena sinar matahari langsung.
17. Buka tutup botol 7 hari sekali
18. Setelah 14 hari proses fermentasi berhasil dan POC siap untuk digunakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
28 september 2022 Hari pertama pembuatan

1.Bahan-bahan yang disiapkan dalam 2. Limbah buah dipotong/dicincang halus


pembuatan POC ( EM4, Limbah Kulit Buah air
beras, gula pasir)
3. Limbah dimasukan kedalam botol sebanyak 4. Menyiapkan air beras yang sudah dilarutkan
¼ botol gula pasir dan EM4

5.Tuangkan larutan campuran air ke dalam


botol yang telah berisi limbah buah hingga 6.POC siap di fermentasi selama 14 hari
hampir penuh
Dokumentasi 5 oktober 2022 Dokumentasi 12 oktober 2022
Fermentasi Hari Ke-7 fermentasi hari ke-14
(Perubahan yang terjadi yitu kandungan POC mulai normal, kandungan gas dalam
limbah dalam botol mengembang naik ke botol berkurang, ketika dibuka tidak lagi
permukaan botol dan warna air mulai keruh mengeluarkan gas dan warna air sudah coklat
kecoklatan) pekat

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Pupuk organic cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar dipasaran.
Pupuk organic cair kebanyakan diaplkasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar
yang mengandung hara (N,P,K,S, Bahan organic, dll). Penggunaan pupuk ini dapat mengurangi
penggunaan pupuk anorganik serta dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pupuk kendang.
Keberhasilan pupuk organic cair dapat diketahui dari aromanya, jika menimbulkan aroma harum
(wangi) atau tidak berbau dikatakan berhasil. Pemberian pupuk organic cair harus
memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
[22.26, 11/10/2022] Botou Acu: Aprilia, P. (2022). Pembuatan dan Pembagian Pupuk Organik
Cair (POC) dengan Memanfaatkan Limbah Air Cucian Beras di Masa Pandemi Covid-19. Abdi
Techno, 54-58.
Setyawati, H., Anjarsari, S., Sulistiyono, L. T., & Wisnurusnadia, J. V. (2022). PENGARUH
VARIASI KONSENTRASI EM4 DAN JENIS LIMBAH KULIT BUAH PADA PEMBUATAN
PUPUK ORGANIK CAIR (POC). jurnal ATMOSPHERE, 3(1), 14-20.
[22.26, 11/10/2022] Botou Acu: Syamsiah, S., Thayeb, A. M., & Arsal, A. F. Pemanfaatan
Limbah Buah dan Sayuran Sebagai Bahan Baku Pembuatan POC. In Seminar Nasional
Pengabdian Kepada Masyarakat.
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai