Anda di halaman 1dari 4

FARMAKOGNOSI

STACHYTARPHETA JAMAICENSIS
SIMPLISIA STACHYTARPHETAE FOLIUM

Dosen Pengajar :
Febrindah Ester Tambalean, S.Farm, M.Si

Disusun Oleh:
Andreas Soriton Belinda Elena Loway
Maria Soriton (19330103057) Mauren Dorah (19330103030) Nansi Mawikere
Ni Luh Darayanti (20330103080) Nur Intan Karim
Rafael Wowiling Resia Waworuntu
Satriani Larune (19330103043)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS TRINITA MANADO
2021
STACHYTARPHETA JAMAICENSIS
SIMPLISIA STACHYTARPHETAE FOLIUM
 Nama Simplisia
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Stachytarpheta
Spesies : Stachytarpheta Jamaicensis (L).Vahl

 Pecut Kuda adalah salah satu tanaman liar yang hidup di Indonesia. Nama Perut Kuda
adalah nama lokal tanaman ini di Indonesia, sedangkan nama ilmiah dari tanaman ini
adalah Stachytarpheta Jamaicensis. Masyarakat Filina menyebut tanaman Pecut Kuda
dengan sebutan Kandikandilaan dan di Cina disebut dengan istilah Yulongbian.
Tanaman ini berasal dari daerah selatan Florida. Tanaman Pecut Kuda juga dikenal
sebagai gulma dibeberapa negara. Keberadaan tanaman Pecut Kuda dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman lain yang dibudidayakan. Tanaman ini biasanya
menjadi gulma pada daerah perkebunan. Nama Pecut Kuda diambil dari bentuk
tangkai bunga dan bunga yang membentuk seperti pecut pada kereta kuda.

 Bagian tanaman yang sering digunakan untuk pengobatan adalah bunga, akar dan
daunnya. Tumbuhan Pecut Kuda memiliki kandungan kimia seperti alkaloid dan
glikosa. Alkaloid dan glikosa dapat menangani penyakit amandel, radang
tenggorokan, batuk dan hepatitis A.

 Morfologi

Daun Kecut Kuda yang menjadi ciri khas tumbuhan ini berwarna hijau gelap, tumbuh
pada batang utama dan tersusun saling mengisi sisi-sisi batang. Daunnya bervariasi,
ada yang bulat dan ada pula yang lonjong dengan tepian daunnya bergerigi.
Permukaan daun Pecut Kuda memiliki tekstur berkerut seperti kulit jeruk tetapi
kerutannya lebih tajam.
 Anatomi
1) Perawakan
Stachytarpheta Jamaicensis merupakan tumbuhan semak-herbaceous yang
lama hidupnya tahunan. Bentuk hidup erofit pada ketinggian 1 sampai 1.500
meter dpl. Tumbuhan ini termasuk evergreen karena memiliki tingkat toleransi
tinggi terhadap lingkungan seperti tahan dingin dan tahan kering, dapat
tumbuh di daerah teduh maupun panas, yaitu antara 5,6 sampai 8,5.
Batang tumbuh tegak terburai ke samping membentuk semak dengan
percabangan dekat dengan tanah dan tidak jelas batang pokoknya. Pada bagian
pucuk atau tumbuhan yang masih muda, batang masih berupa batang basah
(herba). Setelah tumbuh sekitar setahun, bagian bawah batang berubah
menjadi keras seperti kayu. Rantingnya bisa menjulur dan jatuh hingga
menyentuh permukaan tanah. Umumnya, tajuk berwarna hijau-putih dengan
tinggi umumnya 20cm sampai 2m. Tumbuhan ini sering dijumpai tumbuh liar
di sisi jalan daerah pinggir kota dan tanah kosong yang tidak terawat.

2) Akar
Stachytarpheta Jamaicensis merupakan tumbuhan dikotil, maka memiliki
sistem perakaran akar tunggang. Seperti akar pada umumnya, akar tumbuhan
ini berwarna putih sampai kekuningan.

3) Batang
Batang tumbuh tegak, berkayu, berbentuk bulat dan berwarna hijau keputih-
putihan. Tipe pertumbuhan dan perkembangan batang simpodial (memiliki
beberapa sumbu) sehingga batang utamanya tidak dapat dibedakan. Arsitektur
percabangannya ialah model Leeuwenberg dimana setiap caulomer
menghasilkan lebih dari satu caulomer baru pada bagian proksimalnya.
Caulomer-caulomer baru ini tumbuh menempati ruang yang tersedia, sehingga
membentuk struktur artikulasi tiga dimensi dan perbungaan letaknya selalu
terminal.

4) Daun
Daun pada Stachytarpheta Jamaicensis tidak berupih sehingga tergolong daun
tidak lengkap (daun bertangkai). Merupakan daun tunggal berbentuk bulat
telur dengan pangkal runcing, ujung meruncing, permukaan berkerut dan tepi
bergerigi (15 angulus di setiap sisinya). Daun berukuran panjang 4-8cm, lebar
3-6cm, berwarna hijau tua dengan pertulangan daun menyirip. Tata letak daun
bersilang berhadapan.
5) Bunga
Stachytarpheta Jamaicensis memiliki bunga majemuk tak berbatas bertipe
bulir dengan panjang 4-20cm. Bunga tidak bertangkai sehingga posisinya
langsung duduk pada aksis yang berbentuk seperti pecut (cemeti). Rachis
muncul dari ketiak daun (terminal). Bunganya yang kaya nectar mampu
mengundang pollinator (kupu-kupu) untuk membentuk penyerbukan.
Berdasarkan pada perkembangannya, bentuk dasar bunga pada Stachytarpheta
Jamaicensis rata sehingga letak bakal buahnya menumpang (superus).
Merupakan bunga lengkap dengan rachis tidak bercabang berdiameter 3-5mm.
Sepal membentuk calyx tubular dengan diameter ± 1mm, panjang ± 5-7mm.
Petal berjumlah 4 sampai 5 helai saling berlekatan membentuk corolla tube
dengan diameter 2-3mm, panjang 7-11mm. Corolla tube biasanya melengkung
berwarna aprikot, biru tua, ungu atau merah. Terdapat rambut-rambut
berwarna putih pada bagian dalamnya.
Bunga pada tumbuhan ini termasuk bunga sempurna atau hermaphrodite
(bunga banci). Memiliki 2 buah stamen yang melekat pada bagian dalam
corolla tube dengan anthena bercabang. Masing-masing stamen memiliki 2
lokuli. Stigma pada pistillumnya berbentuk menyerupai kepala.

Anda mungkin juga menyukai