Makalah ini dibuat dan disusun untuk bahan diskusi pada mata kuliah “Manajemen
Perkantoran” kelas 5 A
Dosen Pengampu : Zahrotul Munawwaroh, M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Hafsyah Azizah (11200182000003)
Muhammad Naufal (11200182000018)
Nurhidayati (11200182000027)
Attina Nur Diana (11200182000094)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Komunikasi Perkantoran
dan Tata Kerja ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas Ibu Zahrotul Munawwaroh, M.Pd., pada mata kuliah Manajemen
Perkantoran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Komunikasi Perkantoran dan Tata Kerja bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Zahrotul Munawwaroh, M.Pd., selaku
dosen pada mata kuliah Manajemen Perkantoran yang telah memberikan tugas ini sehingga
kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Serta kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu, kami menerima saran serta kritik yang bersifat konstruktif. Akhir kata,
kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan adanya urgensi tersebut, kami tertarik akan membahas lebih lanjut
terkait dengan Komunikasi Perkantoran dan Tata Kerja yang berisikan arti, jenis,
azas komunikasi perkantoran serta manfaat dan azas-azas tata kerja
B. Rumusan Masalah
1
2
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan pada makalah ini, yaitu makalah ini diharapkan dapat
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Komunikasi Perkantoran dan
Tata Kerja, serta juga dapat bermanfaat untuk teman-teman lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi Perkantoran
3
4
1
Desi Nurhikmahyanti, Manajemen Perkantoran Modern, (Taman Sudiarjo: Zifatama Publisher,
2014), hlm. 2
2
A. Rusdiana & Qiki Yuliati Zaqiyah, Manajemen Perkantoran Modern, (Bandung: Insan
Komunika, 2014), hlm. 136
5
3
Op. cit, hlm. 48
4
Wisnu Kristi J Admaji , Dkk, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, (Surabaya,
Penerbit Erlangga 2019) Hal 52
7
1) Tersenyum. Salah satu cara untuk menjalin komunikasi yang baik adalah
secepat mungkin menjalin hubungan dengan baik. Tersenyumlah dan
gunakan kontak mata ketika akan memulai percakapan. Pastikan bahwa
anda sangat senang bisa berbicara dengannya titik sangat penting untuk
mengetahui topik terhangat saat diskusi untuk itu lakukan update informasi
terbaru;
2) Bicaralah dengan jelas. Ketika anda berkomunikasi dengan orang lain
untuk menghindari kebiasaan berbicara dengan suara terlalu kecil atau
parau sehingga orang lain sulit menangkap maksud anda. Cara terbaik
untuk melatih adalah dengan merekam suara anda saat berbicara titik lalu
dengarkan kembali hasil rekaman itu dan putuskan apa yang seharusnya
anda ubah dari cara anda bicara;
3) Santai. Anda dapat menjadi komunikator yang baik jika anda dapat
berbicara dengan santai (rileks) jika anda gugup, anda akan berbicara cepat
sehingga sulit dipahami. Anda juga dapat membuat orang lain merasa tidak
nyaman karena kegugupan anda;
4) Jangan monoton. Anda tentu tidak ingin orang lain menjadi bosan saat
berbicara dengan anda. Anda dapat membuat mereka tertarik dengan
menghindari berbicara dengan suara monoton. Anda dapat melakukan
sedikit variasi dan mengubah volume saat anda berkomunikasi;
5) Dengar dan pahami. Ingatlah, komunikasi adalah proses dua arah. Anda
perlu mendengar dan memahami apa yang dikatakan orang lain jika anda
ingin berkomunikasi secara efektif dengan mereka. Orang lain juga akan
8
B. Tata Kerja
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan
pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, di samping itu
pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk:
5
Tengku Darmansah, Manajemen Perkantoran (Medan, Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia 2020) Hal 104 - 107
6
Rusdiana, manajemen perkantoran modern edsi revisi, (bandung, insan komunika 2022) hal 66
10
memperhatikan dari segi tujuan, peralatan, fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang
dan biaya yang tersedia.7
7
Jaenudin Akhmad, Manajemen Perkantoran Dan Bisnis, (Jakarta, Lentera Printing 2012) Hal. 27
- 28
8
A. Rusdiana & Qiki Yuliati Zaqiyah, Manajemen Perkantoran Modern, (Bandung: Insan
Komunika, 2014). Hlm 330
11
e. Secara periodik harus ditinjau dan dievaluasi kembali serta bila perlu
direvisi dn disesuaikan dengan kondisi terkini.9
Dalam teknik penyusunan dan penentuan tata kerja, prosedur kerja dan
sistem kerja terdapat hal yang harus digunakan dalam setiap tempat kerja, dan
hendaknya dapat memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja harus disusun dengan
memperhatikan tujuan, fasilitas, peralatan, material, biaya, dan waktu yang
tersedia serta luas, macam dan sifat pekerjaan.
2. Mempersiapkan penjelasan tentang tujuan pokok perusahaan dan skema
perusahaan serta klasifikasi jabatan, analisis jabatam, unsur kegiatan
dalam perusahaan
3. Menentukan satu pokok bidang tugang yang akan dibuat sesuai dengan
prosedur yang sudah ada
4. Membuat daftar secara rinci tentang pekerjaan yang harus dilakukan serta
lamanya waktu yang dierlukan untuk melaksanakn tugas tersebut.
5. Dalam menetapkan urutan tahapan demi tahapan dari serangkaian
pekerjaan, maka diperlukannya hubungan antara satu tahap ke tahap
berikutnya agar dapat mencapai tujuan bersama.
6. Setiap tahapan merupakan suatu kerja nyata yang perlu dilaksanakan dan
diselesaikan secara keseluruhan.
9
Ibid, hlm 331
13
Tabel. 2.1
No Simbol Keterangan
1 Lingkaran besar menunjukkan operasi atau
sesuatu yang harus dikerjakan. Apabila di
tengahnya terdapat huruf c, tandanya harus
dikerjakan oleh juru tulis (clerk). Jika
ditengahnya terdapat huruf M, berarti harus
dikerjakan dengan mesin (machine). Namun,
jika ditengahnya terdapat huruf T, berarti harus
dikerjakan dengan mesin tik (typewriter).
2 Belah ketupat untuk menunjukkan pemeriksaan
(inspection, control, atau check) mengenai mutu
dan kualitas (quality)
10
Tabrani Rusyan, “Manajemen Pengembanga Desa Produktif”, cetakan pertama, (2018: Bumi
Aksara, Jakarta), hal. 97-98
11
Ibid, hal. 98-99
14
Simbol-simbol diatas digunakan sebagai tanda dalam rangka membuat skema arus
kerja atau prosedur kerja yang bermanfaat, maksudnya untuk mengtahui hal-hal
berikut:
1. Jenis tahap, gerakan dan bagian pekerjaan yang bagaimana yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu bidang pekerjaan
2. Waktu rata-rata yang diperlukan bauk untuk menyelesaikan setiap tahapan
ataupun jenis tahapan, maupun waktu sleuruhnya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan.
15
Selain itu, simbol-simbol dapat digunakan untuk mengetahui skema arus kerja atau
prosedur kerja. Kegunaannya sebagai berikut:
1) Sebagai peralatan latihan, terutama bagi pemimpin baru (disebut sebagai skema
arus kerja atau skema proses kerja atau skema prosedur kerja).
2) Menyelesaikan perselisihan dalam hubungan kerja
3) Mengadakan pembagian kerja dan mengatur frekuensi kerja yang tepat
4) Mengatur tata ruang tempat kerja
5) Menghindari adanya pekerjaan yang menumpuk
6) Merencanakan kerja dan pengembangannya di kemudian hari
7) Mengadakan klasifikasi, uraian dan analisis jabatan
8) Menghemat waktu bagi pimpinan untuk mengetahuo seluruh proses kerja
9) Mempersiapkan mekanisme prosedur kerja.
Adapun contoh dalam penggunaan simbol pada tata kerja penerimaan surat
masuk di suatu kantor desa. Penggunaan simbol tersebut dapa dibuat perbedaannya
antara kenyataan yang ada dengan keadaan yang disarankan, sehingga dapat
dijadikan pedoman untuk mengadakan penyempurnaan lebih lanjut.12
12
. Tabrani Rusyan, “Manajemen Pengembanga Desa Produktif”, cetakan pertama, (2018: Bumi
Aksara, Jakarta), hal. 99-100
16
Tabel. 2.2
O T I D S PROSES PENGERJAAN : SURAT MASUK
P R N E T
SEKARANG/DISARANKAN
E A S L O
R N P A R DIGAMBAR OLEH:
A S E Y A
DISETUJUI OLEH:
T F C G
I E T E
O R I
N O
N
Jarak Waktu
Keterangan
Meter Menit
Surat diterima oleh penerima surat
O → D 5 3
Dibuka, dicatat dan diperiksa
O → D 5 1 Dibawah ke pengarah
O → D 5 1 Diteliti dan diarahkan
O → D 3 2 Diantar ke meja pimpinan
O → D 2 5 Menunggu
O → D 1 10 Dibaca da didisposisi
O → D 10 10 Diserahkan kesekretariat
O → D 5 2 Diantar ke unit pengolah
O → D 10 5 Diolah / diproses
O → D 15 5 Disimpan/ di file
20 7
4 3 1 2 1 81 51 Jumlah langkah, jarak dan waktu
Sumber: Manajemen Pengembanga Desa Produktif
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam kegiatan
kantor menilik hakikat kantor sebagai kumpulan orang yang bersama-sama
menyelenggarakan kegiatan kantor atau kegiatan ketatausahaan. Komunikasi kantor
adalah proses penyampaian informasi instruksi atau perintah mengenai pekerjaan atau
tugas.
Adapun jenis komunikasi perkantoran ini dibagi menjadi empat jenis, yaitu
komunikasi formal, komunikasi informal, komunikasi eksternal dan komunikasi
internal. Komunikasi perkantoran perlu adanya asas komunikasi, agar komunikasi
tersebut dapat dipatuhi dan berjalan efektif, karena komunikasi yang efektif merupakan
komunikasi yang akan meningkatkan produktivitas baik bagi staff/pegawai maupun
instansi/perusahaan.
Tata kerja merupakan pembentukan sebuah struktur kerja yang disusun dengan
membentuk badan utama. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses
kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis serta dilakukan
seakurat mungkin dengan standarisasi dan pengendalian kerja.
Tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja merupakan satu kesatuan yang utuh,
karena ketiga tindak lanjut tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan suatu bidang
pekerjaan tertentu. Dengan mempelajari tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja,
kita dapat mengelola pekerjaan kita. Kita dapat menetapkan tujuan atau sasaran kerja
yang dapat dicapai atau diselesaikan sesuai dengan aturan dan tahapan yang berlaku.
B. Saran
17
18
sempurna karena akan ditemukan banyak kelemahan dan kekeliruan baik dalam
penyajian maupun penulisan, oleh karena itu pemakalah berharap adanya masukan dari
para pembaca, sehingga dapat memperbaiki kesalahan yang ada dan dijadikan
pembelajaran kedepanya untuk pemakalah.
DAFTAR PUSTAKA
Admaji, Wisnu Kristi J, dkk. 2019. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya:
Penerbit Erlangga.
Akhmad, Jaenudin. 2012. Manajemen Perkantoran Dan Bisnis. Jakarta: Lentera Printing.
Revida, Erika, dkk. 2021. Manajemen Perkantoran. Jakarta: Yayasan Kita Menulis.
Rusdiana, A & Zaqiyah, Qiki Yulianti. 2014. Manajemen Perkantoran Modern. Bandung: Insan
Komunika.
Rusdiana. 2022. Manajemen Perkantoran Modern Edisi Revisi. Bandung: Insan Komunika.
Rusyan, Tabrani. 2018. Manajemen Pengembanga Desa Produktif. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukoco, Badri Munir. 2019. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Penerbit
Erlangga.
19