Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA

“MANUSIA DAN AGAMA”

DOSEN PEMBIMBING :

IRFAT MIZON, S.Ag., M.Ag

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

SERINA (STIE)

NUGRAHA KAMSA PUTRA (STISIP)

DONI (STISIP)

TA. 2022/2023

PERSADA BUNDA
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME karena kasih dan karunia-Nyalah

sehingga Makalah dengan judul “Manusia dan Agama” bisa di selesaikan .

Makalah ini disusun berdasarkan tugas dari proses pembelajaran yang telah dititipkan kepada

kelompok kami. Sungguh banyak tantangan yang dihadapi dalam membuat makalah ini. Tetapi

berkat-Nya, makalah ini bisa di selesaikan dengan baik.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami

mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

semua orang yang membacanya.

2
DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………..……………………….. 1

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….… 2

DAFTAR ISI …………………………………………………................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..…………..….…...….. 4

A. Latar Belakang …………………………………………………………...……..…....… 4

B. Rumusan Masalah …………………………………………...……………………...….. 4

C. Tujuan Pembahasan ……………………………............................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ……...…………................................................................................. 5

A. Pengertian Agama Secara Umum dan Menurut Para Ahli…………….……………...... 5

B. Pengertian Manusia Secara Umum dan Menurut Para Ahli………...……..…….…...… 7

C. Karakteristik Agama ………………………….……………………….……………….. 8

D. Fungsi dan Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia? .……………………………..... 10

E. Hubungan Antara Manusia dan Agama …………………………………….………..… 11

BAB III PENUTUP …………………………………………………..………………..….…… 12

A. Kesimpulan ………………………………………..................…………..……..…... .. 12

B. Saran …………………………………………………………………………………… 13

DAFTAR PUSAKA ………….…………………………………...…..……………………..… 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan


dengan Dia melalui serangkaian kegiatan ibadahyang sesuai dengan ajaran agama itu. Sudah
menjadi kodrat manusia sebagai ciptaan Tuhan. Sejatinya, manusiaadalah makhluk yang lemah,
manusia tidak dapat hidup tanpaadanya perlindungan dari Tuhannya. 
Dengan agama yang dimiliki, manusia akan memperoleh perlindungan dengan menjalin
hubungan dengan tuhannya. Manusia adalah makhluk yang sangat menarik, makhluk yang
paling unik,dijadikan dalam bentuk yang baik, ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Dapat disimpulkan bahwa agama sangat perlu bagi manusia, terutama bagiorang yang berilmu.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu agama?

2. Apa itu manusia?

3. Apa saja karakteristik agama?

4. Apa fungsi dan peran agama dalam kehidupan manusia?

5. Apa hubungan manusia dengan agama?

C. Tujuan Pembahasan

Mengetahui definisi, karakteristik, fungsi, peran dan hubungan antara manusia dan agama

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama Secara Umum dan Menurut Para Ahli

Secara umum, agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan

(atau sejenisnya) serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang

menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan.

Pendapat para ahli mengenai pengertian agama adalah sebagai berikut:

1. Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri

atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal suci.

2. Bahrun Rangkuti, seorang muslim cendekiawan sekaligus seorang linguis, mengatakan

bahwa definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa Sansekerta; a-ga-ma. A

(panjang) artinya adalah cara, jalan, The Way, dan gama adalah bahasa Indo Germania;

bahasa Inggris Togo artinya jalan, cara-cara berjalan, cara-cara sampai kepada keridhaan

kepada Tuhan.

3. Harun Nasution mengatakan bahwa agama dilihat dari sudut muatan atau isi yang

terkandung di dalamnya merupakan suatu kumpulan tentang tata cara mengabdi kepada

Tuhan yang terhimpun dalam suatu kitab, selain itu beliau mengatakan bahwa agama

merupakan suatu ikatan yang harus

dipegang dan dipatuhi.

5
4. Sidi Gazalba (1975), menyatakan bahwa religi (agama) adalah kecendrungan rohani

manusia, yang berhubungan dengan alam semesta, nilai yang meliputi segalanya, makna

yang terakhir, hakekat dari semuanya itu.

5. Tajdab,dkk (1994) menyatakan bahwa agama berasala dari kata a, berate tidak dan gama,

berarti kacau, kocar-kacir. Jadi, agama artinya tidak kacau, tidak kocar-kacir, dan/atau

teratur. Maka, istilah agama merupakan suatu kepercayaan yang mendatangkan

kehidupan yang teratur dan tidak kacau serta mendatangkan kesejahteraan dan

keselamatan hidup manusia. Jadi, agama adalah jalan hidup yang harus ditempuh oleh

manusia dalam kehidupannya di dunia ini supaya lebih teratur dan mendatangkan

keselamatan dan kesejahteraan.

6. A.M. saefuddin (1987), menyatakan bahwa agama merupakan kebutuhan manusia yang

paling esensial yang besifat universal. Karena itu, agama merupakan kesadaran spiritual

yang di dalamnya ada satu kenyataan di luar kenyataan yang namfak ini, yaitu bahwa

manusia selalu mengharap belas kasihan-Nya, bimbingan-Nya, serta belaian-Nya, yang

secara ontologis tidak bisa diingkari, walaupun oleh manusia yang mengingkari agama

(komunis) sekalipun.

7. Sutan Takdir Alisyahbana (1992), agama adalah suatu system kelakuan dan perhubungan

manusia yang pokok pada perhubungan manusia dengan rahasia kekuasaan dan kegaiban

yang tiada terhingga luasnya, dan dengan demikian member arti kepada hidupnya dan

kepada alam semesta yang mengelilinginya.

6
B. Pengertian Manusia Secara Umum dan Menurut Para Ahli

Terdapat banyak definisi menurut para ahli ternama tentang manusia namun pengertiannya

definisi manusia itu sendiri bisa pahami secara bahasa bahwa manusia berasal dari

kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang

berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).  Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah

konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang

individu.

Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut pandang biologis, rohani, dan

istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan

sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari

golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka

dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam

hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga

seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan

berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta

perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk

kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. 

Pendapat para ahli mengenai pengertian manusia adalah sebagai berikut:

1. Paula J. C. & Janet W. K.

Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas

memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap

7
keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar

sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.

2. Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany

Menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia adalah

makhluk yang mulia. Manusia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan manusia

merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir /

akal). Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor utama

yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan

3. Kees Bertens

Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhuk yang terdiri dari dua unsur yang

satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.

4. Upanisads

Menurut Upanisads, manusia merupakan sebuah kombinasi dari beberapa unsur

kehidupan seperti roh (atman), pikiran, jiwa, dan prana (tubuh/fisik).

5. Nicolaus D. & A. Sudiarja

Menurut Nicolaus D. & A. Sudiarja, manusia adalah bhineka, akan tetapi tunggal.

Manusia disebut bhineka karena ia mempunyai jasmai dan rohani, sedangkan disebut

tunggal karena hanya berupa satu benda / barang saja.

C. Karakteristik Agama

Secara umum agama-agama memiliki karakteristiknya masing-masing. Paling sedikit ada lima

karakteristik agama:

1. Kepercayaan atau Iman

8
Iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Kristen dan Katolik). Iman

kepada Allah SWT (Islam). Iman kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Hindu).

Mempercayai Tian (baca Tien) sebagai Yang Maha Besar atau Yang Maha Kuasa

(Konghucu). Umat Buddha menyebut Tuhan dengan Atthi Ajatang Abhutang Akatang

Asamkhatang (bahasa Pali) yang artinya “Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak

Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak”.

2. Praktik Agama

Dilakukan sebagai ungkapan iman para pemeluk agama kepada Tuhan. Contohnya

seperti berdoa, sembahyang/sholat/yoga, berpuasa, berpantang makan daging hewan

tertentu. Praktik agama ada yang bersifat wajib dan tidak wajib, disertai dengan

konsekuensi aturan dan ketentuan yang menyertainya.

3. Umat

Merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki iman, keyakinan, dan kepervayaan

yang sama pada Tuhan atau sebutan lain yang searti dengannya. Penganut masing-masing

agama menjalankan ibadah atau upacara keagamaan untuk menunjukkan eksistensi

mereka sebagai umat dari golongan agama tertentu.

4. Pengalaman keagamaan

Sering menjadi tolak ukur untuk menentukan kadar kedalaman hubungan orang beragama

dengan Tuhan. Semakin dalam hubungan dengan Tuhan, semakin mudah kita mengalami

pengalaman keagamaan, begitu pula sebaliknya. Contohnya saat seseorang merasa

diberkati, lalu ia terdorong untuk menunaikan ibadah Haji di Mekkah (Islam),


9
menghayati panggilan khusus menjadi pendeta (Kristen Protestan), pastor atau

biarawan/biarawati (Katolik), biksu (Buddha).

5. Simbol

Biasanya berkaitan dengan filosofi penganut agama yang berhubungan dengan Tuhan

dalam agama masing-masing. Simbol menjadi sarana pendukung praktik ibadah atau

ritual penganut agama yang bersangkutan. Contohnya tasbih (Islam), salib dan lonceng

untuk panggilan beribadah (Kristen Protestan), rosario (Katolik), arca Buddha, stupa,

cakra/roda dhamma, teratai/padma /lotus, jejak kaki buddha, bendera buddhist, swastika

(Buddha), patung dewa/dewi (Hindu), genta rohani (Mu Duo) dengan tulisan Zhong Shu

(忠恕) di tengahnya (Konghucu).

D. Fungsi dan Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia?

1. Transmisi atau pewarisan: yakni untuk meneruskan ke setiap generasi suatu “sense of

identity” melalui kebiasaan-kebiasaan, cerita, dan kelanjutan historis yang dimiliki

bersama.

2. Translasi atau penerjemahan: yakni untuk menolong individu-individu menafsirkan

peristiwa-peristiwa kehidupan.

3. Transaksi: yakni untuk menciptakan dan mempertahankan suatu komunitas yang sehat.

4. Transformasi: yakni sebagai pengembangan kedewasaan dan pertumbuhan yang terus-

menerus.

5. Transendensi: yakni untuk memuaskan kerinduan untuk memperluas batasan-batasan diri

yang dipersepsikan.

10
E. Hubungan Antara Manusia dan Agama

Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah mahluk yang memilki potensi untuk

berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi fujur akan senantiasa eksis dalam diri manusia

karena terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum,

seks, berkuasa dan rasa aman.

Apabila potentsi takwa seseorang lemah, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan),

maka prilaku manusia dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh

potensi fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif (seperti berjinah, membunuh, mencuri,

minum-minuman keras, atau menggunakan narkoba dan main judi).

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan (atau

sejenisnya) serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang

menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan. Para ahli juga mengemukakan definisi

agama dengan pendapat yang berbeda, seperti menurut Émile Durkheim yang mengatakan

bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang

berhubungan dengan hal suci. Sedangkan, Harun Nasution mengatakan bahwa agama dilihat dari

sudut muatan atau isi yang terkandung di dalamnya merupakan suatu kumpulan tentang tata cara

mengabdi kepada Tuhan yang terhimpun dalam suatu kitab, selain itu beliau mengatakan bahwa

agama merupakan suatu ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi.

Manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah

kelompok (genus) atau seorang individu.

Karakteristik agama meliputi kepercayaan atau iman, praktik agama yang beragam, umatnya,

pengalaman dan simbol-simbol.

Fungsi agama bagi kehidupan manusia adalah untuk meneruskan ke setiap generasi, menolong

individu-individu menafsirkan peristiwa-peristiwa kehidupan, menciptakan dan mempertahankan

suatu komunitas yang sehat, pengembangan kedewasaan dan pertumbuhan yang terus-menerus,

dan memuaskan kerinduan untuk memperluas batasan-batasan diri yang dipersepsikan.

12
Hubungan antara manusia dan agama adalah dimana agama memberikan penjelasan bahwa

manusia adalah mahluk yang memilki potensi untuk berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur)

potensi fujur akan senantiasa eksis dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink,

naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman. Apabila

potentsi takwa seseorang lemah, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka prilaku

manusia dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi

fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif (seperti berjinah, membunuh, mencuri, minum-

minuman keras, atau menggunakan narkoba dan main judi).

B. Saran

Saran kelompok kami semoga pembaca dapat memahami isi dari makalah ini dan mempelajari

lebih dalam tentang Manusia dan Agama melalui buku, koran, internet dan media lainnya.

13
DAFTAR PUSAKA

https://www.academia.edu/8406008/makalah_tentang_manusia_dan_agama

http://www.definisi-pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-menurut-ahli.html

https://www.kompasiana.com/hayyun/55105348a333119837ba7ff2/manusia-dan-agama

http://www.definisi-pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-menurut-ahli.html

https://www.academia.edu/35047032/AGAMA_MANUSIA_KEHIDUPAN

https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Bab-1-2.pdf

https://tirto.id/apa-itu-agama-menurut-para-ahli-sejarah-macam-perkembangan-gaHK

14

Anda mungkin juga menyukai