Nama Kelompok 1 :
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................. iii
1.1 Latar Belakang.............................................................................................iii1.2 Tujuan
.........................................................................................................21.3 Rumusan Masalah
................................................................................................................................ivBAB II
................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN..................................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Hormat............................................................52.2 Pemberian Rasa Hormat
....................................................................62.3 Perbedaan antara rasa hormat dan santun
.........................................72.4 Menunjukkan Perilaku Hormat, Santun, dan Peduli Sesama
...............................................................................................................................8BAB III
................................................................................................................................................. 9
PENUTUP............................................................................................................................... 9
3.2 Saran.........................................................................................11DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................................................................... 12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
murni kesopanan dan rasa hormat-menghormati antar sesama yang
disemaikan agama
2
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, adalah sebagai berikut :
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hormat
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata hormat sebagai
kata sifat memiliki arti sebagai menghargai (takzim, khidmat, sopan).
Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa rasa hormat memiliki
pengertian sebagai suatu sikap untuk menghargai atau sikap
sopan. Secara umum rasa hormat mempunyai arti
yaitu merupakan suatu sikap saling meghormati satu sama lain yang
muda, hormat kepada yang tua yang tua, menyayangi yang muda.
Rasa hormat tidak akan lepas dari rasa menyayangi satu sama lain
karena tanpa adanya rasa hormat, takkan tumbuh rasa saling
menyayangi yang ada hanyalah selalu menganggap kecil atau remeh
orang lain. Tetapi untuk saat ini untuk kalangan masyarakat Indonesia
dua hal tersebut sudah langka terjadi karena tidak ada kesadaran di
diri masing – masing untuk saling hormat antara sesama.
Saling menghormati satu sama lain tentu saja memberikan manfaat
yang sangat positif bagi diri maupun kenyamanan dalam menjalani
hidup. Seperti misalnya dapat saling membutuhkan, saling mengisi,
saling menguntungkan, dan saling menguatkan satu sama lain.
4
Merupakan sikap hormat kita yang ditujukan terhadap Tuhan
sebagai pencipta kita. Hal ini dapat kita lakukan dengan
mejalankan apa yang diperintahkan Tuhan kepada kita dan
menjauhi segala sesuatu yang menjadi larangan yang telah
ditentukan oleh-Nya.
2. Sikap hormat terhadap diri sendiri
5
perilaku yang terkait dengan atau norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Perilaku ini di wujudkan dalam hubungan diri sendiri,
keluarga, sekolah dan masyarakat. Santun adalah kemampuan untuk
mengikuti norma yang ada di masyarakat.
6
“Sesungguhnya akhlak Rasulullah itu ialah seperti yang terdapat
dalam al Quran” (Riwayat Bukhari Muslim). Allah SWT
menyuruh kita memandang kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai contoh terbaik dalam kehidupan kita sebagaimana
firmanNya di dalam surah al Qalam ayat 4: “Dan bahawa
sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad SAW) mempunyai
akhlak yang amat mulia.” (Agus Wibowo & Sigit Purnama,
2013:44)
Agama suci Islam telah memberi panduan yang jelas dalam
aspek menghormati sesama makhluk Allah sama ada
menghormati sesama manusia mahupun makhluk-makhluknya
yang lain. Ini khususnya untuk memelihara hubungan yang baik
kerana keberadaan kita di muka bumi ini menuntut kerjasama
yang telus buat penakatan. Bahkan, lebih jauh lagi, menghormati
sesama manusia mencakupi hormat kepada yang tidak seusia
iaitu antara yang muda kepada yang tua dan yang tua kepada
yang muda sebagaimana maksud hadis: “Barangsiapa tidak
menaruh hormat kepada orang yang lebih tua diantara kami atau
tidak mengasihani yang lebih muda, tidaklah termasuk golongan
kami” (Hadis sahih riwayat Imam Ahmad dan disepakati yang
lain). (Agus Wibowo & Sigit Purnama, 2013:52)
Sebagai seorang mahasiswa kita wajib menghormati orang
lain. Baik itu pendapat, sikap, tingkah laku maupun keyakinan.
Kita tidak boleh mencaci maki keyakinan orang lain. Kita harus
bisa menghormati keyakinan atau pendapat orang lain. Ada
pepatah yang mengatakan kalau kita mau dihormati, maka kita
harus menghormati dulu. Mungkin pepatah itu bisa dijadikan
7
motivasi buat kita aagar kita bissa menghormati orang lain.
(Wahyudin Sumpeno, 2009: 45)
2.4.2 Santun
berisi nilai-nilai positif yang dicerminkan dalam perilaku dan
perbuatan positif. Perilaku positif lebih dikenal dengan santun
yang dapat diimplementasikan pada cara berbicara, cara
berpakaian, cara memperlakukan orang lain, cara
mengekspresikan diri dimanapun dan kapan pun. Santun yang
tercermin dalam perilaku bangsa Indonesia ini tidak tumbuh
dengan sendirinya namun juga merupakan suatu proses yang
tidak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa yang luhur. (Thomas
Lickona, 2013:54)
2.4.3 Peduli Sesama
Kehidupan masyarakat sekarang ini bergeser menjadi lebih
individualis. Kebersamaan dan saling tolong-menolong dengan
penuh ketulusan yang dahulu menjadi ciri khas masyarakat kita
semakin menghilang.Kepedulian terhadap sesamapun semakin
menipis. Konsentrasi kehidupan masyarakat sekarang ini
didominasi pada bagaimana mencapai mimpi-mimpi materialis.
(Ngainun Naim, 2012:207)
Pergeseran kehidupan ini disebabkan oleh berbagai faktor.
Salah satunya adalah faktor perubahan sosial yang berlangsung
secara masif. Berhubungan dengan sesama manusia senantiasa
penuh dengan dinamika.Tidak selalu semuanya berjalan baik dan
harmonis.Tidak jarang terjadi perbedaan. Munculnya konflik dan
kekerasan yang belakangan banyak terjadi di daerah indonesia
menunjukkan bagaimana perbedaan tidak dijadikan sebagai
8
potensi untuk membangun kekayaan khazanah hidup. Padahal
perbedaan merupakan bagian dari hukum tuhan yang tidak
mungkin untuk dihindari.Oleh karena itu perbedaan harus
dijadikan sebagai sarana untuk memperkaya kehidupan.
(Muchlas Sumani dan Hariyanto, 2011: 67)
Berkaitan dengan hal ini, penting merenungkan pendapat
filsuf Deeepak Chora.Beliau menyatakan “kalau kamu melayani
sesama, kamu mendapatkan balasan yang lebih banyak.Kalau
kamu memberikan hal yang baik, hal yang baik akan mengalir
kepadamu.”Peduli sesama harus dilakukan tanpa pamrih. Tanpa
pamrih berarti tidak mengharapkan balasan atau pemberian
apapun yang kita lakukan kepada orang lain. Jadi saat melakukan
aktivitas sebagai bentuk kepedulian, tidak ada keenggenan atau
ucapan menggerutu.(Toto Suharto, 2012: 59)
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk
menghargai atau sikap sopan. sikap hormat bersifat penting karena
dengan sikap hormat mampu membangun keteraturan di dalam
kehidupan masyarakat dan mampu meningkatkan derajat seseorang di
hadapan masyarakat. rasa hormat meliputi empat hal, yaitu sikap
hormat terhadap Tuhan, sikap hormat terhadap diri sendiri, sikap
hormat terhadap orang lain dan sikap hormat terhadap
lingkungan. Rasa hormat terhadap diri sendiri merupakan sikap
hormat kita dalam menghargai diri kita pribadi yang ditunjukkan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu mencerminkan karakter
kita sebagai manusia.
Untuk membentuk pribadi yang baik maka diperlukan sikap
pengendalian diri. Pengendalian diri adalah merupakan suatu
keinginan dan kemampuan dalam menggapai kehidupan yang selaras,
serasi dan seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai individu
dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Sikap-
sikap pengendalian diri dapat berupa: sikap sabar, sikap bekerja keras,
sikap jujur, sikap disiplin, sikap teguh pendirian dan percaya diri.
Kemudian sebagai manusia, kita wajib menghormati orang lain.
Baik itu pendapat, sikap, tingkah laku maupun keyakinan. Kita tidak
boleh mencaci maki keyakinan orang lain. Kita harus bisa
menghormati keyakinan atau pendapat orang lain. Ada pepatah yang
mengatakan kalau kita mau dihormati, maka kita harus menghormati
10
dulu. Mungkin pepatah itu bisa dijadikan motivasi buat kita agar kita
bisa menghormati orang lain.
11
3.2 Saran
Dalam makalah ini tentunya ada banyak sekali koreksi dari para
pembaca, karena kami menyadari makalah ini jauh dari
sempurna.Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca yang dengan itu semua kami harapkan
makalah ini akan menjadi lebih baik lagi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Naim, Ngainun. 2012. Character Building. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media
Samani, Muchlas, dkk. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset
Suharto, Toto. 2012. Pendidikan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta:
LKIS Yogyakarta
Suseno, F. Magniz. 1984. Etika Jawa: Sebuah Analisa falsafi tentang
Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: PT Gramedia
Tim Kreatif LKM UNJ. 2011. Restorasi Pendidikan Indonesia.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
13