Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERILAKU HORMAT, SANTUN, DAN PEDULI SESAMA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah : Budi Pekerti

Dosen Pengampu : Sulaiman Kurdi, S.Ag., M.M

Nama Kelompok 1 :

Adinda Agustina NIM : 60122002

Arsya Novie Sapirha NIM : 60122006

Daifa Dewi Wahyuni NIM : 60122001

Aninditha Ayuningtyas NIM :

Universitas Selamat Sri

2022/2023Alamat : 35JH+HPH, Unnamed Road, Gondoarum,


Jambearum, Kec. Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51351
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan
pengikut beliau hingga akhir zaman.
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas makalah yang berjudul
"PERILAKU HORMAT, SANTUN, DAN PEDULI SESAMA”.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh Bapak. Sulaiman Kurdi, S.Ag., M.M selaku Dosen
Pembimbing Mata Kuliah Budi Pekerti. Makalah ini ditulis dari hasil
penyusunan data-data yang diperolehdariberbagai referensi seperti buku
ataupun literature lainnya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis


dan pembaca serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi
semua pihak yang memerlukannya. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kendal, 03 Oktober 2022


i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................. iii
1.1 Latar Belakang.............................................................................................iii1.2 Tujuan
.........................................................................................................21.3 Rumusan Masalah
................................................................................................................................ivBAB II
................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN..................................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Hormat............................................................52.2 Pemberian Rasa Hormat
....................................................................62.3 Perbedaan antara rasa hormat dan santun
.........................................72.4 Menunjukkan Perilaku Hormat, Santun, dan Peduli Sesama
...............................................................................................................................8BAB III
................................................................................................................................................. 9
PENUTUP............................................................................................................................... 9
3.2 Saran.........................................................................................11DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................................................................... 12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semua perbaikan kualitas hidup dimulai dari perbaikan rasa
hormat kepada diri sendiri. Hormat pada diri sendiri dapat diwujudkan
dengan berbagai hal. Hormat pada diri sendiri tentu saja diwujudkan
dengan hal-hal yang tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat
merusak diri.  Pribadi atau seseorang yang dapat
menghormati dirinya, tentu saja akan
berdiri  gagah, menahan semua keluhan, dan bekerja keras dalam
kejujuran serta dalam harapan baik. Itulah hal yang akan segera
mengeluarkan kita dari kesulitan yang kita alami, sehingga dapat
membuat kita bahagia dalam kesejahteraan. 
Menghormati diri sendiri tidak sama dengan ke-egoisan yang
mementingkan diri sendiri yang berlebihan. Tetapi berpusat pasa rasa
cinta. Oleh karena itu agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan
hormat pada diri sendiri serta dapat mengetahui bagaimana cara
hormat pada diri sendiri yang tidak berlebihan namun menimbulkan
efek yang sangat positif bagi diri sendiri dan orang lain, maka kami
menyusun makalah tersebut yang akan mengupas tentang hormat
terhadap diri sendiri.
Kemudian ,dewasa ini, kita melihat banyaknya gejala sosial yang
berlaku di segenap lapisan masyarakat kita.Terlalu banyak sebab yang
dapat dikaitkan sebagai puncak berlakunya gejala-gejala
tersebut.Salah satu dari sebab-sebab ini ialah terkikisnya nilai-nilai

1
murni kesopanan dan rasa hormat-menghormati antar sesama yang
disemaikan agama

2
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa mampu memahami tentang arti hormat santun & peduli


sesama
2. Mahasiswa mampu memahami tentang pemberian rasa hormat
3. Mahasiswa mampu memahami tentang arti hormat pada diri sendiri
4. Mahasiswa mampu memahami tentang bentuk-bentuk
penghormatan pada diri sendiri
5. Mahasiswa mampu memahami tentang manfaat hormat pada diri
sendiri
6. Mahasiswa mampu memahami tentang benuk-bentuk
penghormatan pada orang lain
7. Mahasiswa mampu memahami tentang menunjukkan perilaku
hormat, santun, dan peduli terhadap sesama

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa arti hormat?
2. Bagaimana Pemberian Rasa Hormat
3. Apa bedanya antara hormat dan santun?
4. Bagaimana menunjukkan perilaku hormat, santun, dan peduli
terhadap sesama?

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hormat
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata hormat sebagai
kata sifat memiliki arti sebagai menghargai (takzim, khidmat, sopan).
Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa rasa hormat memiliki
pengertian sebagai suatu sikap untuk menghargai atau sikap
sopan. Secara umum rasa hormat mempunyai arti
yaitu merupakan suatu sikap saling meghormati satu sama lain yang
muda, hormat kepada yang tua yang tua, menyayangi yang muda.
Rasa hormat tidak akan lepas dari rasa menyayangi satu sama lain
karena tanpa adanya rasa hormat, takkan tumbuh rasa saling
menyayangi yang ada hanyalah selalu menganggap kecil atau remeh
orang lain. Tetapi untuk saat ini untuk kalangan masyarakat Indonesia
dua hal tersebut sudah langka terjadi karena tidak ada kesadaran di
diri masing – masing untuk saling hormat antara sesama. 
Saling menghormati satu sama lain tentu saja memberikan manfaat
yang sangat positif bagi diri maupun kenyamanan dalam menjalani
hidup. Seperti misalnya dapat saling membutuhkan, saling mengisi,
saling menguntungkan, dan saling menguatkan satu sama lain.

2.2 Pemberian Rasa Hormat


Kita sebagai manusia yang merupakan makhluk Tuhan, makhluk
sosial dan juga makhluk pribadi harus berlaku hormat yaitu meliputi:
1.   Sikap hormat terhadap Tuhan

4
Merupakan sikap hormat kita yang ditujukan terhadap Tuhan
sebagai pencipta kita. Hal ini dapat kita lakukan dengan
mejalankan apa yang diperintahkan Tuhan kepada kita dan
menjauhi segala sesuatu yang menjadi larangan yang telah
ditentukan oleh-Nya.
2.   Sikap hormat terhadap diri sendiri

Sikap ini merupakan sikap-sikap hormat kita dalam menghargai


diri kita sendiri yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari
baik dalam hal fisik maupun dalam hal batin yang mampu
mencerminkan karakter kita di hadapan orang lain.
3.   Sikap hormat terhadap orang lain.
Merupakan sikap hormat kita terhadap orang lain pada saat kita
berinteraksi terhadap orang lain dalam kehidupan sosial kita.
4.   Sikap hormat terhadap lingkungan.
Sikap yang kita tunjukkan sebagai manusia terhadap makhluk
Tuhan lain yaitu yang berkaitan dengan interaksi ita sebgai
manusia dengan lingkungan alam sekitar kita.
2.3 Perbedaan antara rasa hormat dan santun
Hormat adalah menghargai orang lain dengan berlaku baik dan sopan.
Rasa hormat merupakan kebajikan yang mendasari tata krama. karena
rasa hormat ini menuntut agar semua orang sama-sama dihargai dan
dihormati Jadi kesimpulan dari rasa hormat adalah secara sadar diri
membatasi kebebasan diri sehingga tidak menyakiti hati dan perasaan
orang lain
Santun adalah sifat halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa
maupun tata perilakunya kesemua orang. Santun adalah sikap dan

5
perilaku yang terkait dengan atau norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Perilaku ini di wujudkan dalam hubungan diri sendiri,
keluarga, sekolah dan masyarakat. Santun adalah kemampuan untuk
mengikuti norma yang ada di masyarakat.

adapun hormat dan santun dapat ditunjukkan dengan perilaku berikut:

a. Sering berupaya untuk bersikap hormat kepada orang tua, saudara,


teman dan guru, dan berupaya untuk menghindari diri dari sikap tidak
hormat.

b. Terbiasa menghargai orang lain di sekolah, masyarakat: menghindar


diri dari sikap meremehkan orang lain; selalu menghargai orang yang
lebih tua; dan selalu mentaati aturan berlaku.

c. Selalu bersikap hormat terhadap orang tua, pejabat, tokoh masyarakat


dengan penuh kesadaran; selalu menghindarkan diri dari sikap
meremehkan dan melecehkan

   2.4 Menunjukkan Perilaku Hormat, Santun, dan Peduli Sesama


2.4.1 Perilaku hormat
Menghormati seseorang berarti melayani dengan penuh
sopan, memandang tinggi kepadanya dan menghargai
kebaikannya. Sikap sebegini telah lama digariskan di dalam
syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan melalui
contoh-contoh sikap Rasulullah SAW yang ditonjolkan kepada
kita sejajar dengan maksud sebuah hadis yang berbunyi:

6
“Sesungguhnya akhlak Rasulullah itu ialah seperti yang terdapat
dalam al Quran” (Riwayat Bukhari Muslim). Allah SWT
menyuruh kita memandang kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai contoh terbaik dalam kehidupan kita sebagaimana
firmanNya di dalam surah al Qalam ayat 4: “Dan bahawa
sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad SAW) mempunyai
akhlak yang amat mulia.” (Agus Wibowo & Sigit Purnama,
2013:44)
Agama suci Islam telah memberi panduan yang jelas dalam
aspek menghormati sesama makhluk Allah sama ada
menghormati sesama manusia mahupun makhluk-makhluknya
yang lain. Ini khususnya untuk memelihara hubungan yang baik
kerana keberadaan kita di muka bumi ini menuntut kerjasama
yang telus buat penakatan. Bahkan, lebih jauh lagi, menghormati
sesama manusia mencakupi hormat kepada yang tidak seusia
iaitu antara yang muda kepada yang tua dan yang tua kepada
yang muda sebagaimana maksud hadis: “Barangsiapa tidak
menaruh hormat kepada orang yang lebih tua diantara kami atau
tidak mengasihani yang lebih muda, tidaklah termasuk golongan
kami” (Hadis sahih riwayat Imam Ahmad dan disepakati yang
lain). (Agus Wibowo & Sigit Purnama, 2013:52)
Sebagai seorang mahasiswa kita wajib menghormati orang
lain. Baik itu pendapat, sikap, tingkah laku maupun keyakinan.
Kita tidak boleh mencaci maki keyakinan orang lain. Kita harus
bisa menghormati keyakinan atau pendapat orang lain. Ada
pepatah yang mengatakan kalau kita mau dihormati, maka kita
harus menghormati dulu. Mungkin pepatah itu bisa dijadikan
7
motivasi buat kita aagar kita bissa menghormati orang lain.
(Wahyudin Sumpeno, 2009: 45)
2.4.2 Santun
berisi nilai-nilai positif yang dicerminkan dalam perilaku dan
perbuatan positif. Perilaku positif lebih dikenal dengan santun
yang dapat diimplementasikan pada cara berbicara, cara
berpakaian, cara memperlakukan orang lain, cara
mengekspresikan diri dimanapun dan kapan pun. Santun yang
tercermin dalam perilaku bangsa Indonesia ini tidak tumbuh
dengan sendirinya namun juga merupakan suatu proses yang
tidak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa yang luhur. (Thomas
Lickona, 2013:54)
2.4.3 Peduli Sesama
Kehidupan masyarakat sekarang ini bergeser menjadi lebih
individualis. Kebersamaan dan saling tolong-menolong dengan
penuh ketulusan yang dahulu menjadi ciri khas masyarakat kita
semakin menghilang.Kepedulian terhadap sesamapun semakin
menipis. Konsentrasi kehidupan masyarakat sekarang ini
didominasi pada bagaimana mencapai mimpi-mimpi materialis.
(Ngainun Naim, 2012:207)
Pergeseran kehidupan ini disebabkan oleh berbagai faktor.
Salah satunya adalah faktor perubahan sosial yang berlangsung
secara masif. Berhubungan dengan sesama manusia senantiasa
penuh dengan dinamika.Tidak selalu semuanya berjalan baik dan
harmonis.Tidak jarang terjadi perbedaan. Munculnya konflik dan
kekerasan yang belakangan banyak terjadi di daerah indonesia
menunjukkan bagaimana perbedaan tidak dijadikan sebagai
8
potensi untuk membangun kekayaan khazanah hidup. Padahal
perbedaan merupakan bagian dari hukum tuhan yang tidak
mungkin untuk dihindari.Oleh karena itu perbedaan harus
dijadikan sebagai sarana untuk memperkaya kehidupan.
(Muchlas Sumani dan Hariyanto, 2011: 67)
Berkaitan dengan hal ini, penting merenungkan pendapat
filsuf Deeepak Chora.Beliau menyatakan “kalau kamu melayani
sesama, kamu mendapatkan balasan yang lebih banyak.Kalau
kamu memberikan hal yang baik, hal yang baik akan mengalir
kepadamu.”Peduli sesama harus dilakukan tanpa pamrih. Tanpa
pamrih berarti tidak mengharapkan balasan atau pemberian
apapun yang kita lakukan kepada orang lain. Jadi saat melakukan
aktivitas sebagai bentuk kepedulian, tidak ada keenggenan atau
ucapan menggerutu.(Toto Suharto, 2012: 59)

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk
menghargai atau sikap sopan. sikap hormat bersifat penting karena
dengan sikap hormat mampu membangun keteraturan di dalam
kehidupan masyarakat dan mampu meningkatkan derajat seseorang di
hadapan masyarakat. rasa hormat meliputi empat hal, yaitu sikap
hormat terhadap Tuhan, sikap hormat terhadap diri sendiri, sikap
hormat terhadap orang lain dan sikap hormat terhadap
lingkungan. Rasa hormat terhadap diri sendiri merupakan sikap
hormat kita dalam menghargai diri kita pribadi yang ditunjukkan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu mencerminkan karakter
kita sebagai manusia.
Untuk membentuk pribadi yang baik maka diperlukan sikap
pengendalian diri. Pengendalian diri adalah merupakan suatu
keinginan dan kemampuan dalam menggapai kehidupan yang selaras,
serasi dan seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai individu
dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Sikap-
sikap pengendalian diri dapat berupa: sikap sabar, sikap bekerja keras,
sikap jujur, sikap disiplin, sikap teguh pendirian dan percaya diri.
Kemudian sebagai manusia, kita wajib menghormati orang lain.
Baik itu pendapat, sikap, tingkah laku maupun keyakinan. Kita tidak
boleh mencaci maki keyakinan orang lain. Kita harus bisa
menghormati keyakinan atau pendapat orang lain. Ada pepatah yang
mengatakan kalau kita mau dihormati, maka kita harus menghormati
10
dulu. Mungkin pepatah itu bisa dijadikan motivasi buat kita agar kita
bisa menghormati orang lain.

11
3.2 Saran

Dalam makalah ini tentunya ada banyak sekali koreksi dari para
pembaca, karena kami menyadari makalah ini jauh dari
sempurna.Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca yang dengan itu semua kami harapkan
makalah ini akan menjadi lebih baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA
Naim, Ngainun. 2012. Character Building. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media
Samani, Muchlas, dkk. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset
Suharto, Toto. 2012. Pendidikan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta:
LKIS Yogyakarta
Suseno, F. Magniz. 1984. Etika Jawa: Sebuah Analisa falsafi tentang
Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: PT Gramedia
Tim Kreatif LKM UNJ. 2011. Restorasi Pendidikan Indonesia.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

13

Anda mungkin juga menyukai