Sekitar tahun 1920 atau Sebelum perang dunia kedua gagasan-gagasan untuk
mencegah dan menanggulangi terjadinya pencemaran di laut akibat minyak
sebenarnya telah ada.
Namun sesudah perang dunia kedua masih saja menjadi kebiasaan membuang ke
laut air cucian tangki dan residu minyak ke laut.Di Inggris pada tahun 1954 telah
diadakan konvensi internasional tentang pencegahan pencemaran laut oleh minyak
“ Oil Pollution Convention” yang diundangkan pada tanggal 26 Juli 1958,
disponsori oleh IMCO (Inter-governmental Maritime Consultative
Organization) yaitu suatu badan internasional PBB yang khusus menangani
masalah-masalah kemaritiman yang baru diakui secara internasional tahun 1958
(1948-1958) yang kemudian berubah nama menjadi IMO pada tanggal 22 Mei
1982 .
Amandemen tahun 1962 yang mulai diundangkan pada tanggal 18 Mei 1967
mewajibkan tambahan terhadap pembuangan minyak atau campuran minyak serta
Page 1 of 36
menetapkan penyediaan sarana penampungan limbah di darat (Shore Reception
Facilities) terulama di Loading Terminal.
Pada tahun 1967 terjadi pencemaran terbesar dari sebuah kapal tanker
“TORREY CANYON” di pantai Selatan Inggris yang menumpahkan minyak sekitar
35 juta gallons crude oil,
Page 2 of 36
Page 3 of 36
Page 4 of 36
Page 5 of 36
Page 6 of 36
Dokumen penting yang menjadi bagian integral dari Annex I adalah:
Pendekatan yang dilakukan IMO untuk mencegah jangan sampai terjadi tumpahan
minyak atau pembuangan campuran minyak ke laut yakni melakukan kontrol pada
struktur kapal yang dilakukan pada awal tahun 1970-an.
Selanjutnya IMO pada tahun 1984 melakukan beberapa modifikasi yang menitik
beratkan pencegahan hanya pada kegiatan operasi tanker pada annex I dan yang
terutama adalah keharusan kapal dilengkapi dengan Oily Water Separating
Equipment dan Oil Discharge Monitoring Systems.
Tanker yang memilki kelengkapan CBT dan COW sebagai pengganti SBT
diharuskan memenuhi persyaratan tambahan yakni membuat prosedur
Page 7 of 36
operasi mengunakan CBT atau COW dan harus memenuhi persyaratan
sesuai yang ditentukan.
Konsep SBT : Tangki untuk air ballast ditempatkan disisi kiri kanan dari
tangki muatan “COT” (Cargo Oil Tank) sebagai pelindung.
Page 8 of 36
Diluar area khusus lebih dari 50 mil Tidak boleh dibuang kecuali :
dari pantai a. Clean atau SBT atau
b. Apabila ;
- Tanker berlayar
- Minyak yang terbuang tidak
lebih dari 30 liter per
mil,dan
- Total minyak yang terbuang
tidak lebih dari 1/30.000
dari jumlah muatan yang
diangkut sebelumnya.
- Tanker mengoperasikan
ODM dan kontrol system
serta slop Tank.
Di dalam area khusus Tidak boleh ada buangan kecuali clean ballas
atau dari SBT
Clean Ballast : air balas yang bersih dan tidak terlihat cerminan minyak di
atas permuakaanya.
Page 9 of 36
tidak lebih 15 ppm,dan
3. Menggunakan ODM
kontrol system,OWS
atau filtering
equipment.
4. Untk tanker,bukan air
bilge kamar pompa
atau campuran residu
muatan.
Kapal lebih kecil dari 400 grt Sedapat mungkin dilengkapi
alat pencegah pencemaran
Didalam area khusus Tanker semua ukuran dan Tidak ada buangan,kecuali.
kapal lain 400 grt atau lebih 1. Kapal berlayar dan
2. Kandungan minyak tidak
lebih dari 15 ppm,dan
3. Menggunakan filtering
equipment otomatis slop
pada batas 15 pp,dan
4. Tanker,bilge water bukan
dari kamar pompa atau
campuran muatan
Kapal lebih kecil dari 400 grt Sedapat mungkin dilengkapi
alat pencegah pencemaran
Kapal lebih kecil dari 400 grt Tidak ada buangan,kecuali
kandungan minyak tidak lebih
15 ppm
Antartic Semua kapal Tidak boleh dibuang
Page 10 of 36
kapal dan untuk kegiatan bongkar muat dan penangan air
balas kapal tanker,yang terdiri dari ;
Part II : adalah untuk kegiatan bongkar muat minyak dan air balas
kapal tanker ukuran 150 grt atau lebih (cargo and ballast
operation) dengan daftar jenis kegiatan yang harus dicatat
dalam Oil Record Book,seperti dimuat dalam Appendix III
to Annex I MARPOL ‘73/78
Untuk itu buku-buku tersebut harus diisi pada saat setiap melakukan kegiatan
yang dengan penanganan minyak serta sisa-sisa campuran minyak di atas kapal .
Semua kegiatan yang dicatat dalam buku catatan minyak bertujuan untuk
mengontrol tumpahan minyak ke laut,dan harus ditandatangani oleh Perwira yang
bertugas serta disyahkan oleh Nakhoda.
Slop Tanks : adalah tangki khusus yang disediakan untuk menampung sisa-sisa
minyak atau emulsi minyak hasil kegiatan bongkar muat dan
pembersihan tangki muatan,pipa muatan maupun air yang bercampur
minyak dari pompa .
Karena itu semua kapal tanker harus dilengkapi dengan slop tanks denagn
kapasitas minimum 2 % dari total kapasitas tanki muatan.
Sistim pipa slop tanks dihubungkan dengan tanki muatan sehingga memungkinkan
sisa minyak atau emulsi minyak dari tanki muatan tersebut,dimasukkan ke dalam
slop tanks.
Isi slop tanks diendapkan,kemudian air yang sudah mengendap dibuang ke laut
melalui ODM dengan kandungan minyak tidak lebih dari 15 ppm.
Sisa minyak di dalam slop tanks dibongkar ke slop tanks darat atau dimasukkan
ke dalam tanki kembali dicampur dengan muatan dan disebut Load on Top
Procedure
Page 11 of 36
Persyaratan dari konvensi ini beserta amandemen-amandemennya diberlakukan
terhadap kapal-kapal dari negara anggota bila berlayar diperairan internasional
atau pada perairan yang berada di dalam yuridiksi nasional dari negara anggota
IMO.
Dan bagi kapal-kapal Indonesia yang melakukan pelayaran dalam negeri terhitung
mulai tanggal 27 Oktobor 1987 harus memiliki IOPP Certificate tersebut.
Page 12 of 36
Dalam Undang-undang No. 4 tahun 1982 dinyatakan batasan dari pencemaran
lingkungan yaitu:
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke
dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam,
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukkannya"
Lingkungan alam kita adalah suatu sistem yang terus-menerus berganti secara
dinamika. Disamping menyediakan kebutuhan dasar manusia seperti makanan
dan oksiqen, alam lingkugan kita adalah dampak rekreasi yang indah berseni, dan
suatu laboratorium untuk mempalajari segala kehidupan di dunia.
Lingkungan pantai maritim kita tak terhingga, organisme yang hidup merupakan
lahan yang sangat kaya yang harus dilindungi untuk mempertahankan ekosistem
yang telah ada.
Page 13 of 36
Menyadari akan besarnya bahaya pencemaran minyak di laut serta peningkatan
kualitas pencemaran yang sejalan atau sebanding dengan meningkatnya
kebutuhan minyak sebagai sumber energi, maka timbulah upaya-upaya untuk
mencegah dan menanggulangi bahaya tersebut oleh negara-negara di dunia yang
selanjutnya dikeluarkan ketentuan-ketentuan lokal atau internasional oleh IM0
dengan konvensi 1973 dan yang disempurnakan dengan protokol 1978 atau
disebut Marpol ‘73 Protokol 1978.
1) Pengadaan tangki ballast terpisah (segregated ballast tank) atau COW pada
ukuran kapal-kapal tanker tertentu ditambah dengan peralatan-peralatan
ODM,Oil separator,dstnya.
2) Batasan-batasan jumlah minyak yang dapat dibuang ke laut.
3) Daerah-daerah pembuangan minyak.
4) Keharusan pelabuhan-pelabuhan, khususnya pelabuhan minyak untuk .
menyediakan tangki penampungan slop (ballast kotor).
Peralatan
Oil boom adalah alat pengumpul pencemaran .
Chemical dispersant, sinking agent dan absorbent adalah bahan-bahan/zat
penetralisir.
Page 14 of 36
Menetralisir atau mencerai beraikan/dispersant pencemar adalah boleh
tergantung dari:
2) Absorbents
Zat untuk meng-absorb minyak ditaburkan di atas tumpahan minyak dan
kemudian zat tersebut meng-absorb minyak tersebut. Kemudian zat tersebut
diangkut yang berarti minyak akan turut terangkat bersamanya. Umumnya zat
yang digunakan meng-absorb tersebut antara lain : lumut kering. ranting,
potongan kayu, talk. Sekarang banyak juga zat peng-absorb dibuat secara
sintetis, yaitu dari polyethylene, polystyrene, polypropylene dan polyrethane.
3) Menenggelamkan minyak
Page 15 of 36
Suatu campuran 3.000 ton kalsium karbonat yang ditambah dengan 1 % sodium
stearate pernah dicoba dan berhasil menenggelamkan 20.000 ton minyak.
Setelah 14 bulan kemudian, tidak lagi ditemui tanda-tanda adanya minyak di
dasar laut tersebut. Cara ini masih dipertentangkan karena dianggap akan
memindahkan masalah kerusakan oleh minyak ke dasar laut yang relatif merusak
kehidupan. Tetapi untuk laut-laut yang dalam. hal ini tidak akan memberikan
efek.
4) Dispersant
Fungsi dispersant adalah guna bercampur dengan 2 komponen yang lain dan
masuk ke lapisan minyak dan kemudian membentuk emulsi.
Stabiliser akan menjaga emulsi tadi tidak pecah. Dispersant ini akan
menenggelamkan minyak dari permukaan air.
Keuntungan cara lain odalah mempercepat hilangnya minyak dari permukaan air
dan mempercepat proses penghancuran secara mikrobiologi. Dispersant tidak
akan berguna pada daerah pesisir karena adanya unsur timbel yang terlarut.
Perlu ditambahkan bahwa dispersant yang makin baik selalu menggunakan pelarut
yang lebih beracun untuk kehidupan laut. Guna mengurangi daya racunnya, mau
tidak mau dispersant yang didapat kurang efektif.
5) Pembakaran
Membakar minyak di laut lepas. umumnya sedikit sekali dapat berhasil,karena
minyak ringan yang terkandung telah menguap secara cepat. Juga panas yang
dibutuhkan guna menahan tetap berjalan, cepat sekali diserap oleh air, sehingga
tidak cukup untuk mendukung pembakaran tersebut.Banyak cara yang
dikembangkan adalah menabur zat-zat ringan di atas lapisan minyak tersebut
yang nantinya berfungsi untuk menambahkan api dengan air.
Tehnik pembakaran ini akan mengakibatkan polusi udara.
Sesuai dengan konvensi Marpol 73/78 Annex I semua kapal tanker minyak dan
selain kapal tanker (kapal barang) harus dilengkapi sarana dan peralatan sebagai
berikut :
RUANG MESIN
Page 16 of 36
Dalam ruang mesin kapal-kapal tanker yang berukuran 150 GRT keatas dan selain
kapal tanker yang berukuran 400 GRT keatas, harus dilengkapi dengan
perlengkapan sebagai berikut :
3. Alarm
Adalah alat untuk memberitahukan bahwa kadar minyak dalam
air buangan melampaui batas kadar yang ditentukan.
5. Sludge Tank
Adalah tangki yang dipergunakan untuk menampung minyak hasil
pemisahan air bilge oleh Oily Water Separator, selanjutnya
dari tangki tersebut nantinya dibuang ke sarana
penampungan limbah didarat (Shore Reception Facilities).
Page 17 of 36
TANGKI MUAT
Bagi kapal tanker yang berukuran 150 GRT keatas harus dilengkapi dengan
sarana dan peralatan sebagai berikut :
4. Slop Tanks
Adalah suatu tangki untuk menampung sisa minyak, ballast
kotor atau air cucian tangki yang mengandung minyak.Kapasitas
slop tanks minimum 3 % dari kapasitas angkut muatan kapal.
Apabila kapal dilengkapi dengan SBT maka kapasitasnya dapat
berkurang menjadi 2 %.
Page 18 of 36
Adalah tangki ballast yang sama sekali terpisah dari sistim
muatan / minyak, baik kompartemennya maupun sistim saluran
pipa dan pompanya (untuk Crude Tanker 20.000 DWT keatas /
Product Tanker 30.000 DWT keatas).
7. Manifold pembongkaran
Adalah sarana pembuangan berupa pipa penghubung untuk
penyaluran limbah kapal ke darat, ditempatkan digeladak
terbuka.
9. Clean Ballast
Air ballast yang bersih dan tidak terlihat cerminan
minyak di atas permukaannya.
SUMBER-SUMBER PENCEMARAN
Page 19 of 36
Tumpahan minyak kelaut dari kapal tanker/kapal lainnya dapat dibagi dalam
4 kolompok:
1). pembuangan minyak yang timbul sebagai akibat dari pengoperasian kapal
selama menyelenggarakan pencucian tangki.
2). pembuangan air bilge (got) yang mengandung minyak.
3). Tumpahan yang berasal dari kecelakaan pelayaran antara lain kandas,
tenggelam, tabrakan dan lain-lain.
4). Tumpahan minyak selama Loading, discharging atau bunkering.
Page 20 of 36
Dibawah ini perlihatkan dalam label sumbor-sumber minyak bumi yang masuk
kedalam lingkungan laut.
Page 21 of 36
Sifat fisika dan kimia minyak bervariasi. Komponen minyak yang paling beracun
adalah fraksi aromatis, yang kebanyakan terdapat dalam minyak ringan hasil
penyulingan. Minyak aromatis bersifat Volatile (sangat mudah menguap) tetapi
mudah larut dalam air dan dalam konsentrasi yang encer dapat mematikan
terhadap beberapa organisme. Bensin dan naphtaleura lebih beracun dari pada
minyak olahan ( fuel oil, Bunker) yang juga lebih beracun daripada minyak mentah
(Southern Lousiana. Kuwait).
Lapisan minyak tebal yang sudah lama bersifat kurang daya racunnya, namun
menimbulkan kerusakan mekanis yang lebih besar. Lapisan minyak yang tebal
dapat menyebabkan binatang di daerah intertidal mati tercekik atau
menyebabkan kelebihan berat yang juga berakibat fatal. Penyelidikan
menunjukan bahwa lapisan minyak hitam itu menyerap panas, dan dapat
menyebabkan kondisi panas yang mematikan bagi binatang beberapa bulan
setelah kena tumpahan.
Daerah sekitar tumpahan kadang juga menentukan seberapa cepat kondisi bisa
pulih. Di daerah panas, dimana biota masa hidupnya singkat dan menghasilkan
banyak anak, alih generasi terjadi lebih cepat dari pada daerah kutub. dimana
binatangnya bermasa hidup panjang dan tidak begitu cepat menghasilkan anak.
Kecepatan biodegrasi yang terjadi di daerah yang lebih dingin juga berkurang.
Dengan semua kondisi yang sama, tumpahan pada daerah yang luas diduga juga
menyebabkan kerusakan biologis yang lebih parah dari pada daerah yang sempit.
Jumlah minyak yang tertumpah juga penting tetapi pengaruhnya tergantung
kepada daerah yang tertutup tumpahan.
Sebagai contoh, 50 barel minyak yang tertumpah di sebuah teluk kecil seluas
beberapa area mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap kerusakan
biologis dari pada 50 bare! minyak atau tertumpah di lautan yang terbuka.
Kondisi meteorologis (angin, badai) dan oceanografi (ombak, arus) yang ada
sangat penting dalam pengaruhnya terhadap akibat tumpahan. Angin dan badai
yang tertiup pada daerah tumpahan dipantai perairan terbuka dapat merugikan,
tetapl sebaliknya menguntungkan, karena akan mengaduk minyak dan air akan
Page 22 of 36
mengencerkannya. Badan kualitas lingkungan dalam penelitian dampak lingkungan
untuk daerah dasar laut benua bagian luar melaporkan bahwa tumpahan minyak
cenderung pecah jika ketinggian ombak mencapai 10 feet atau lebih.
Maksud perubahan di sini adalah penguapan, oksidasi, pelarutan dalam air dan
degredasi biologis
Bila minyak tumpah di air, ia akan tersebar dengan cepat di atas permukaan.
Tenaga yang menyebabkan tersebar antara lain ;
• Berat jenis minyak yang lebih kecil dari berat jenis air laut.
• Tegangan permukaan minyak itu sendiri
Setelah minyak tertumpah maka minyak itu akan menguap dan karena penguapan
ini kandungan yang paling berbahaya akan hilang sekitar 20 % selang 24 jam
pertama (IMCQ, 1973). Minyak fraksi berat dan minyak pelumas tidak
mengandung komponen yang mudah manyerap dan biasanya tidak berkurang
jumlahnya karena penguapan (Nelson Smith, 1970). Jika tumpahan menimbulkan
tirai minyak, maka sejumlah besar komponen minyak ini akan kontak dengan
satuan di daerah subtidal.
Selain menguap sebagian minyak akan melarut dalam air, sebagian akan
teroksidasi dan sebagian lagi akan di hancurkan oleh mikro organisme.
Jumlah yang melarut dalam air tergantung kepada licin tidaknya minyak dan
jumlah yang kena weathering. Penelitian menunjukkan bahwa air yang
mengandung tumpahan minyak yang tebal mengandung 5-10 ppm minyak tetapi
tumpahan itu pecah. keadaannya berkurang sampai 1 ppm atau kurang. Sebaliknya
air laut yang mengandung tumpahan benzene dalam bentuk tirai mengandung
1500 mg/lt benzene dalam air, yang sangat beracun terhadap beberapa
organisme laut. namun benzene menguap dengan cepat dan akan menguap
keseluruhannya dalam satu hari atau lebih.
Page 23 of 36
Degradasi biologis dan mikrobial menyebabkan pemecahan dan eliminasi minyak
dari lingkungan. Mikro organisme yang ada dalam air lau, air danau,sungai
mempunyai kemampuan besar memakan hidrokarbon (unsur minyak) tersebut.
Lebih dari 100 jenis bakteri, ragi dan jamur telah ditemukan yang menyerang
hidrokarbon. memecahnya dan mendapatkan energi untuk kebutuhan hidupnya.
Hidrokarbon dipakai untuk sumber energinya dan juga dipakai untuk membentuk
tubuhnya. Adanya hidrokarbon ini mempercepat pertumbuhan mikro organismo
tersebut. Bagaimanapun kecepatan pertumbuhannya akan dibatasi oleh jumlah
organisme itu sendiri, jumlah oksigen dan pupuk yang dipakai guna mendukung
metabolisime tersebut.
Usaha-usaha riset yang utama sedang dilanjutkan dalam penggunaan pupuk dan
untuk meningkatkan aktivitas biologis dan pombiakan mikrobial untuk
membersihkan tumpahan minyak. Teknik pemulihan biologis ini meningkatkan
cara-cara untuk membersihkan garis pantai yang sukar dan sensitif.
6). M u s i m
Jika tumpahan minyak terjadi pada saat anak-anak biota baru melahirkan maka
akan menimbulkan kematian yang lebih besar. Hal ini disebabkan karena anak-
anak biota yang baru dilahirkan lebih sensitif terhadap fraksi minyak yang
beracun dan kerusakan mekanis dari pada yang sudah dewasa. Migrasi tahunan
dari mamalia dan burung dari tempat pembiakan sering kali menuju ke daerah
yang terkena tumpahan selama musim dingin, temperatur rendah akan
menyebabkan biodegrasi minyak berjalan lambat.
Jenis tanaman dan binatang yang tidak sama menunjukan perbedaan tingkat
reaksi terhadap minyak. Beberapa jenis sangat sensitif terhadap fraksi minyak
beracun dalam kadar yang rendah, sementara itu jenis yang lain tampak tidak
terpengaruh dalam konsentrasi yang tinggi. Rumput laut biasanya mempunyai
lapisan lendir yang mencegah menempelnya minyak, kecuali jika tanaman itu mati
dan kering.
Tanaman di daerah payau tidak mempunyai lapisan pelindung dan peka terhadap
kontaminasi minyak. Untuk menentukan jenis tanaman dan binatang disuatu
Page 24 of 36
daerah yang peka terhadap minyak, harus berkonsultasi dengan ahli biologi
setempat.
Minyak mempengaruhi kehidupan laut baik secara langsung atau tidak langsung.
Pengaruh secara langsung (keracunan, mati muda dan lain-lain) telah dibahas.
Minyak bisa membahayakan secara tak langsung melalui :
• elemenasi sumber bahan makanan
• penuruan daya tahan terhadap tekanan lain (misalnya kontaminasi terhadap
minyak menyebabkan penurunan temperatur yang dapat menimbulkan suatu
organisme)
• gangguan gelagat kimia yang perlu untuk tetap hidup
• gangguan keseimbongan ekologis.
8). Pembersihan
Pengaruh jangka pendek dari tumpahan minyak ini telah banyak diketahui,tetapi
pengaruh jangka panjang sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Beberapa
jenis burung laut di daerah tumpahan minyak akan musnah karena mereka tidak
bisa hinggap di atas lapisan minyak.
Salah satu jenis burung yang tampak hidup di laut adalah burung camar.Burung
camar merupakan komponen kehidupan pantai yang langsung dapat dilihat dan
sangat terpengaruh akibat tumpahan minyak. Bahaya utama diakibatkan penyakit
fisik dari pada pengaruh lingkungan kimia dari minyak. Burung harus selalu
menjaga temperatur tubuhnya tetap haangat yang dilakukan karena kemampuan
bulu-bulu lembut bagian bawah dalam mengisolasikan. Bulu bagian bawah itu
dilindungi oleh lapisan . Bulu bagian luar kuat dan bentuknya rata. Bulu itu tidak
menyerap air tetapi menyerap minyak. Oleh karena itu minyak yang menempel
pada bulu tersebut akan melakat terus dan tidak bisa terbilas oleh air. Lapisan
minyak yang tipis tidak akan masuk ke bagion dalam dan menggangu kamampuan
bulu dalam isolasi. Kehilangan daya sekat tersebut menyebabkan hilangnya panas
tubuh burung secara terus menerus sehingga menimbulkan :
• kobutuhan pemasukan makanan yang lebih besar
Page 25 of 36
• penggunaan cadangan dalam tubuh.
Baru-baru ini diperkirakan ikan paus yang bunuh diri ke pantai disebabkan oleh
tumpahan minyak. Beberapa kerang-kerang juga mati oleh minyak. Tetapi ada
beberapa kerang yang masih bertahan meskipun konsentrasi minyak cukup
tinggi,asalkan waktu eksposnya relalif singkat. Tetapi hampir semua dispersan
sangat berbahaya untuk kerang. Ikan-ikan akan lebih tahan terhadap tumpahan
minyak,karena ia dapat bergerak pindah tempat.
Penyelidikan yang dilakukan oleh California Game dan Fish Departement, seorang
guru mamalia laut mengungkapkan bahwa makan dan mati yang disebabkan oleh
paparan atau kelaparan.
• Ponguin
• Auk (sejenis burung laut dari utara)
• Burung penyelam
• Unggas air (bebek. angsa)
• Burung camar
Page 26 of 36
merugikan karena komunikasi planton terus menerus terbawa arus. suatu daerah
yang terkena tumpahan minyak nampaknya masih memiliki komunikasi planton
yang normal beberapa hari setelah tumpahan.
Karena sifat mobilitas ikan dapat meloloskan diri dari yang terkena gangguan
lingkungan seperti misalnya tumpahan minyak, maka selama pengamatan ledakan
Santa Barbara tidak ada ikan yang mati. ikan dapat mati jika tidak dapat ke luar
dari daerah yang luas tertutup oleh sejumlah besar tumpahan minyak.
Page 27 of 36
No. Nama Kapal Lokasi Tahun Jumlah /ton
1. Prestige Galicia,Spain 2002 70.000
2. Exxon Valdez Alaska,USA 1989 35.000
Seluruh Pantai tercemar dan tak seorang pun dapat mengontrolnya sampai cuaca
berubah.Pemerintah pun terpaksa membuat daerah terlarang untuk penangkapan
ikan sepanjang lebih dari 300 km dari Ferrol dekat Coruna terus ke bawah ke
arah Riberia agar masyarakat tidak mengkomsumsi hasil laut yang
tercemar.Minyak mentah yang diangkut MT Prestige berkadar sulfur tinggi
sehingga sukarelawan yang bekerja membersihkan pantai wajib mengenakan
sarung tangan,penutup mata,dan masker.Sulfur akan mengiritasi mata,kulit,dan
kerongkongan.
Burung
Segala jenis burung yang mencari makan di laut
Bila terpapar : Kemampuan menjaga pasa tubuh berkurang dan bias menyebabkan
hipotermia dan sulit berenang.Kemampuan terbang maupun menyelam juga hilang.
Bila tertelan : Anemia,pneumonia,gagal hati dan ginjal,kerusakan organ
reproduksi.
Telur terkena : Bisa menembus cangkang telur,menurunkan laju penetesan,dan
lahir abnormal.
Mikro Organisma
Alga,rumput laut,plankton.
Bila terkena : Gangguan pernapasan pada plankton,telur,dan larva ikan.Siklus
reproduksi terancam.
Page 28 of 36
Bila terpapar : Gangguan gerak,berkurang pertumbuhan,morfologi jadi abnormal.
Mamalia Laut
Paus,lumba-lumba
Bila terkena : Berkurang nafsu makan,hipotermia,dan sulit berenang.Bisa
dehidrasi karena buruknya proses pencernaan dan penyerapan makanan.
Bila tertelan : Gagal ginjal,system saraf terganggu.
Bila terhirup : Lesi pada saluran pernapasan.
Ikan
Sardin,makarel,dsb
Bila terkena :Lesi pada kulit
Bila tertelan :Lesi pada system pencernaan dan otak,hepatitis,gagal ginjal.
Crustaceae
Kerang,udang galah,gurita,kepiting,tiram
Bila terhirup :Masalah pernapasan,gangguan penyerapan makanan
Dispersi
Gelombang laut dan turbulensi memecah gumpalan minyak yang lebih
kecil menjadi tetesan minyak yang bercampur dalam air.Menipiskan
permukaan gumpalan.
Page 29 of 36
Penyebaran
Lapisan minyak yang tebal menyebar lebih lambat yang tipis,sehingga
dapat menutupi kawasan laut yang luas.Namun lapisan ini dapat
terpecah jadi gumpalan yang lebih kecil karena angin dan gelombang.
Page 30 of 36
periode tertentu oleh administrasi yang berwenang,yang mana tidak akan
melebihi 5 (lima) tahun dari tanggal penerbitan.
Sertifikat akan berakhir masa berlakunya jika perubahan yang signifikan terjadi
pada konstruksi,peralatan,system,penyesuaian,pembongkaran atau material yang
diperlukan tanpa sanksi administrasi.Kecuali penggantian langsung peralatan
tersebut atau jika pemeriksaan lanjutan atau pemeriksaan tahunan sebagaimana
dispesifikasikan oleh administrasi yang berwenang.
Sertifikat yang diterbitkan untuk kapal juga akan berakhir masa berlakunya atas
perpindahan kapal terhadap bendera negara lain.
Miscible adalah bahan kimia yangbercampur dengan air yang dapat larut pada
semua tingkat proporsi sesuai dengan temperatur air cucian kapal.
The CLC Convetion diberlakukan hanya pada kerusakan yang disebabkan oleh
tumpahan muatan minyak dari tanker dan tidak termasuk tumpahan minyak yang
bukan muatan atau usaha pencegahan murni yang dilakukan di mana tidak ada
sama sekali minyak yang tumpah dari kapal tanker.
Konvensi ini juga hanya berlaku pada kapal yang mengangkut minyak sebagai
muatan yakni tanker pengangkut minyak.Tumpahan dari tanker dalam
pelayaran”ballast Condition” dan spills dari bunker oil atau dari kapal selain
tanker tidak termasuk dalam konvensi ini.Kerusakan yang disebabkan oleh “Non
Persitent Oil” seperti gasoline,kerosene,light diesel,dsb,juga tidak termasuk
dalam konvensi ini.
Page 31 of 36
3. Kerusakan yang disebabkan oleh karena pihak berwenang tidak
memelihara alat Bantu navigasi dengan baik.
Penerapan :
a. Pada perairan negara peserta
b. Tumpahan minyak
Page 32 of 36